• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KAK PENGAWASAN IRIGASI DAK REGULER.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KAK PENGAWASAN IRIGASI DAK REGULER.pdf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Program swasembada pangan saat ini mempunyai penekanan dan prioritas pembangunan. Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana pembangunan yang berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan sebelumnya, sehingga pencapaian tujuan masyarakat yang adil dan makmur dapat terwujud dan tercapai sesuai dengan sasaran yang dicita-citakan oleh masyarakat dan pemerintahan.

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk akan membawa dampak beralih fungsinya lahan pertanian. Ini akan menghambat pencapaian program Pemerintah di sektor Ketahanan Pangan. Maka perlu adanya upaya untuk mengantisipasi alih fungsi lahan pertanian dan sekaligus meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dengan cara memperluas lahan irigasi baru (ekstensifikasi) yang masih ada. Maka untuk itu daerah-daerah yang mempunyai sumberdaya alam yang berpotensi untuk daerah irigasi selalu dievaluasi dan dikembangkan untuk lahan pertanian, guna pencapaian program Pemerintah di sektor Ketahanan Pangan.

Pengembangan lahan pertanian secara terpadu dan menyeluruh dilakukan dengan pembangunan daerah irigasi. Ketersediaan air pertanian, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pemenuhan pangan nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk di Riau khususnya Kabupaten Indragiri Hilir, Pemerintah Daerah Kabupaten melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, melaksanakan berbagai program antara lain melalui program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya. Program tersebut selain diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan dan peningkatan pendapatan petani untuk mendukung kegiatan pengentasan kemiskinan

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

a. Tujuan umum dari Kegiatan ini adalah mengadakan Pengawasan Jaringan Irigasi (DIR) (DAK – REGULER / APBN) di Kabupaten Indragiri Hilir dalam rangka menunjang kegiatan fisik pada Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi (Dana Alokasi Khusus/DAK).

b. Pelaksana/Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan pembangunan Jaringan irigasi yang dikerjakan oleh Rekanan pemenang tender sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja serta berpedoman pada spesifikasi teknik yang berlaku sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Kegiatan yang terdiri dari laporan bulanan dan laporan akhir, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan guna pelaksanaan pekerjaan dimaksud.

c. Membantu SKPD Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir di dalam melakukan pengendalian pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor), karena keterbatasan tenaga pada Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.

(2)

d. Mengendalikan semua kegiatan dan meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.

e. Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa pengendalian pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.

f. Pengedalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

1.3 SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Pengawasan Jaringan Irigasi (DIR) (DAK – REGULER / APBN) pada Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi (Dana Alokasi Khusus/DAK) Sebagian tugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir khususnya dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis di lapangan dan administrasi teknik pada umumnya, dilimpahkan kepada Penyedia Jasa ini.

1.4 LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan Pengawasan Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) (DAK – REGULER / APBN) yang harus ditangani oleh konsultan terdiri dari :

1. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Parit 5, 6, 7, 12 dan 13 Teluk Kiambang Kecamatan Tempuling (DAK – REGULER / APBN)

2. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling (DAK – REGULER / APBN)

3. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Parit 14, 15, dan 16 Pekan Tua Kecamatan Kempas (DAK – REGULER / APBN)

4. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Parit Q, T, dan Sei. Pengalihan RW. 12 Blok E Kecamatan Kempas (DAK – REGULER / APBN)

5. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) line Parit 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20 Pekan Tua Kecamatan Kempas (DAK – REGULER / APBN)

6. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Reteh II dan Reteh Lokal – Rumbai Jaya Kecamatan Kempas (DAK – REGULER / APBN)

7. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Reteh II Bagan Jaya Kecamatan Enok (DAK – REGULER / APBN)

8. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Sei. Rukam Kecamatan Enok (DAK – REGULER / APBN)

9. Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) Bagan Jaya – Bagan Negara Kecamatan Enok (DAK – REGULER / APBN)

1.5 SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan Kegiatan Pengawasan Peningkatan Jaringan Irigasi (DIR) (DAK – REGULER / APBN) tersebut berasal dari DAK REGULER Kabupaten Indragiri Hilir Tahun Anggaran 2016.

(3)

1.6 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H. UNTUNG SLAMET RIADI, STp

Satuan Kerja : Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kab. Indragiri Hilir

(4)

BAB 2

DATA PENUNJANG

2.1 MAKSUD DAN TUJUAN DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi Jaringan irigasi yang akan ditangani beserta utilitasnya.

Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut : a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk

untuk melaksanakan kegiatan pembangunan. b. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya.

c. Data mengenai bahan maupun peralatan yang digunakan sehingga dapat menentukan jenis konstruksi yang akan ditangani.

d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

e. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

2.2 STANDAR TEKNIS / PEDOMAN

Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

2. Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3. Persyaratan Fungsional

Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.

4. Persyaratan Prosedural Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan Tugas/pekerjaan dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan - peraturan yang berlaku.

(5)

BAB 3

RUANG LINGKUP DAN TUGAS PENGAWASAN

3.1. LINGKUP KEGIATAN

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi terakhir Pengelolaan Jaringan Irigasi, melalui Gambar Kerja beserta Dokumen Teknisnya maupun perencanaan master plan wilayah pengawasan. Konsultan terdiri dari Tim Supervisi Lapangan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir.

3.2. KELUARAN / OUTPUT

Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan pengelolaan yang dikerjakan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana, yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir Pengelolaan Jaringan Irigasi dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan, dan telah diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan dilapangan, serta penyelesaian kelengkapan Dokumen Pembangunan lainnya.

Konsultan Pengawas diminta menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan Supervisi menjadi tanggung-jawab Konsultan Supervisi. Keluaran yang diminta dari Konsultan Supervisi berdasarkan KAK ini diantaranya :

1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan supervisi.

2. Buku harian (bila diperlukan), yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari Konsultan Supervisi/Direksi Kegiatan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.

3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi keterangan tentang :

a. Tenaga kerja.

b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.

c. Alat-alat.

d. Pekerjaan yang diselenggarakan. e. Waktu pekerjaan.

f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian. 4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.

5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/ Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaaan.

6. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) yang dibuat oleh kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.

7. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2 (dua) kali sebulan. 8. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari Rekanan/

(6)

3.3. PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS PPK

Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan juga personil pengawasan dari instansi untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan supervisi. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya.

3.4. PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN

Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas pengawasan.

3.5. LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGAN

Lingkup kewenangan bagi Konsultan Supervisi adalah pelaksanaan supervise pengelolaan Jaringan irigasi, meliputi :

a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu pekerjaan.

b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan, ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan,maupun penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul.

c. Penyelesaian administrasi dilapangan mengenai penyerahan pekerjaan, penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan.

TANGGUNG JAWAB SUPERVISI

Konsultan Supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa supervisi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Dalam hal ini pekerjaan yang dilaksanakan harus bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan administratif, sehingga Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku secara profesional. Secara umum tanggung jawab Konsultan Supervisi antara lain terhadap :

a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan / Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku, diantaranya:

Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan, yaitu : 1) Gambar-gambar pelaksanaan.

2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). 3) Berita Acara Aanwijzing.

4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.

5) Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana/ Pemborong (setelah disetujui).

6) Pengarahan Penugasan/Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi. b. Kinerja Supervisi yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi yang berlaku

dan disyaratkan. c. Hasil evaluasi Supervisi

d. Ketepatan waktu pelaksanaan

Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak hanya Konsultan sebagai suatu Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional supervisi yang terlibat.

(7)

3.6. JANGKA WAKTU

Kegiatan Pengawasan dilaksanakan sejak pelaksanaan konstruksi/fisik (Kontrak Pengawasan ditandatangani) dimulai sampai dengan masa akhir kontrak pengawasan. Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk Melaksanakan tugas yang diberikan kepada Konsultan Pengawas adalah selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Apabila masa Pelaksanaan Konsultan Pengawas telah berakhir, tetapi Pekerjaan fisik dilapangan masih berjalan, Konsultan Pengawas tetap menjalankan Pengawasan dilapangan sampai pekerjaan fisik tersebut berakhir.

3.7. KEBUTUHAN PERSONIL

Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam kegiatan Pengawasan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya pelaksanaan Kegiatan Pengawasan. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga-tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatan maupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri dari Team Leader/Site Engineer dan Tenaga teknis atau tenaga pendukung lainnya sesuai kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan. Kualifikasi masing-masing tenaga pendukung tersebut disesuaikan dengan lingkup penugasan dan keahlian yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan, sehingga diharapkan personil tersebut benar-benar dapat melaksanakan tugas masing- masing dengan optimal.

3.8. TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

1. Supervisi Engineer (SE)

Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Klasifikasi/Sub Bidang Ahli Sumber Daya

Air/Ahli Sungai dan Drainase (Madya) dengan jumlah 1 (satu) orang. Ahli Teknik

Sungai dan Drainase adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan struktur drainase, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi sungai dan drainase.

Supervisi Engineer disayaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan di bidang Teknik Sipil Pengairan/Hidrologi atau bidang sumber daya air minimal 5 tahun dan diutamakan telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konstruksi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Tugas – tugas dari Supervisi Engineer (SE) termasuk, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

1) Tinggal di Ibukota Kabupaten atau tempat yang terdekat dengan paket kontrak dengan mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.

2) Mengikuti petunjuk teknik dalam melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya untuk hal-hal dibawah ini:

- Pengawasan bulanan dari kondisi seluruh lapangan dan merumuskan kebutuhan yang mendesak untuk program pemeliharaan dan Supervisi untuk maksud tersebut.

- Mengatur dan menyupervisi semua detail teknis yang dibutuhkan dalam acuan tugas dan kebutuhan untuk pelaksana yang baik.

(8)

- Teknis pelaksanaan konstruksi yang tepat untuk kegiatan-kegiatan yang berbeda disesuaikan dengan keadaan lapangan.

- Metode yang tepat dari pengukuran kuantitas agar sesuai dengan cara-cara pembayaran dalam kontrak.

- Detail teknis bila ada perintah perubahan, untuk kondisi lapangan dan kejadian khusus.

3) Mengunjungi lokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan mengawasi kemajuan pekerjaan selama kunjungan tersebut.

4) Memberikan rekomendasi untuk menerima atau menolak pekerjaan yang meragukan (kontrol terhadap kuantitas).

5) Pemantauan dengan ketat atas kemajuan seluruhnya pekerjaan dan memberikan laporan tepat pada waktunya bila proyek telah terlambat lebih dari 15% dari waktu yang seharusnya, memeriksa rekomendasi secara tertulis bagaimana mengejar ketinggalan tersebut.

6) Pemantauan dengan baik semua pengukuran volume pekerjaan yang telah di capai dan melibatkan diri secara langsung pada pengukuran akhir dari tiap-tiap segmen pekerjaan.

7) Menyiapkan laporan setiap bulan mengenai kemajuan fisik termasuk semua kegiatan pelaksanaan, keuangan dibawah wewenangnya dan mengirim data-data tersebut kepada Pengguna Jasa, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air. 8) Menyiapkan rekomendasi detail yang dibutuhkan termasuk perhitungan dan

gambar guna keperluan change order.

9) Menyiapkan Sertifikat Pembayaran bulan kontraktor.

10) Menyiapkan sertifikat dari mutu dan kuantitas dari pekerjaan yang telah selesai.

2. Quality Control

Mempunyai Sertifikat Keterampilan (SKT) dengan jumlah 1 (satu) orang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi, dengan persyaratan : wajib memiliki SKT Jasa

Pengawas Bangunan Irigasi/Pengawas Saluran Irigasi atau memiliki SKA Teknik Irigasi (Muda) dan berpengalaman Profesional minimal 3 (tiga) tahun atau 3 (tiga)

kali dalam bidang Sumber Daya Air.

Tugas – tugasnya termasuk, tetapi tidak terbatas hanya pada hal-hal sebagai berikut: 1) Berkedudukan Ibukota Kabupaten dengan mendapat persetujuan dari

Pengguna Jasa.

2) Melakukan perjalanan ke lokasi proyek untuk meninjau kemajuan pekerjaan dalam bidang mutu pekerjaan.

3) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasehat dari Supervisi Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

4) Mengadakan pengawasan di lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan memberikan nasehat kepada Supervisi Engineer atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis kepada Supervisi Engineer pada hari itu juga.

5) Mengawasi secara pribadi dan mencatat serta mengecek semua hasil pengukuran, perhitungan jumlah dari sertifikat pembayaran bulanan dan menjamin bahwa kontraktor akan dibayar sesuai dengan isi Dokumen Kontrak.

6) Mengawasi dan mengecek ketelitian semua hasil pengukuran dilapangan yang dilakukan oleh Kontraktor untuk memudahkan pihak Pengguna Jasa

(9)

menyelesaikan pekerjaan peningkatan yang mendesak dan dibutuhkan akan detail design teknis.

7) Mempelajari dengan baik gambar-gambar teknis proyek spesifikasi sebelum pekerjaan dimulai.

8) Senantiasa menjaga ketelitian dan memperbaharui gambar-gambar as built drawing dan menyupervisi pekerjaan penggambaran yang di butuhkan. 9) Membantu Direksi Lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan atas yang

telah selesai.

10) Pada kejadian dimana pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan baik mutu maupun bahan serta kontraktor menolak untuk memperbaikinya, senior Inspector melaporkan secara tertulis kepada Pengguna Jasa, Supervisi Engineer.

3. Inspector

Mempunyai Sertifikat Keterampilan (SKT) dengan jumlah 9 (sembilan) orang disyaratkan Sarjana Muda Sipil (D3) atau STM, dengan persyaratan : wajib memiliki

SKT Jasa Pengawas Bangunan Irigasi/Pengawas Saluran Irigasi dan berpengalaman

Profesional untuk Sarjana Muda Sipil (D3) minimal 3 (tiga) tahun dan untuk tamatan STM minimal 5 (lima) tahun dalam bidang Sumber Daya Air.

Tugas dan tanggung jawab meliputi :

1. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang ditentukan

2. Memahami isi dokumen kontrak dari kontraktor

3. Memahami strategi pelaksanaan kontraktor (berdasarkan hasil PCM) 4. Memahami strategi pelaksanaan fisik

5. Menyetujui proses dan hasil opname pekerjaan apabila kontraktor Melakukan penagihan

6. Memberi saran dan masukan kepada pemborong/kontraktor pekerjaan mengenai pelaksanaan pembangunan Jaringan irigasi

7. Mengarahkan Pemborong/Kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan dilapangan

8. Menyusun laporan pengamatan periodic yang berisi ;

a) Hasil konsolidasi laporan/catatan-catatan dari pengawas;

b) Catatan-catatan apabila ada penyimpangan disertai bukti-bukti yang memadai (foto hasil sampling/copy hasil test material dari laboratorium dll.); c) Rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan

pelaksanaan dimasa mendatang

9. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesifikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Inspector juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut.

10. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quality Control.

11. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak.

(10)

12. Memberi rekomendasi kepada SKPD Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air bidang Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan kontraktor.

13. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan SKPD Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir pada setiap akan memerintahkan perubahan pekerjaan.

14. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum masa kontrak supervise berakhir. 15. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan

analisa/perihtungan - perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan.

16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar - gambar dan lainnya.

17. Menyusun Laporan Bulanan dan Akhir

4. Administrasi /Operator Komputer

Administrator/Operator Komputer adalah seorang tamatan SMEA/SMK/SMA atau sederajad, lulusan sekolah negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara dengan pengalaman di bidang administrasi minimal 3 (tiga) tahun, dengan jumlah 1 (satu) orang.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Supervisi ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu : a. Tahap Persiapan.

b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan. c. Tahap Penyerahan Laporan :

1) Laporan Pendahuluan 2) Laporan Bulanan. 3) Laporan Triwulan 4) Laporan Akhir.

Konsultan Pengawas harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas Konsultan Pengawas secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan

1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi pelaksanaan pekerjaan supervisi.

2) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Network Planning yang diajukan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.

b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan

1) Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum, Supervisi lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar

(11)

pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus sampai masa kontrak pengawasan berakhir.

2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya. 3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang

tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan. (jadual harus jelas mengingat waktu pelaksanaan fisik sangat terbatas)

4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pembuat komitmen.

5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/Kontraktor pelaksana, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola Kegiatan.

c. Konsultasi

1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pengendali Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan pembangunan.

2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2 (dua) kali setiap bulannya, dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Rekanan/Kontraktor pelaksana; dan Tim Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian. 3) Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap

perlu dan karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan

1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan Rekanan/Kontraktor pelaksana. 2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume,

prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/Kontraktor pelaksana dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.

(12)

3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.

4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana (shop drawings).

5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan.

e. Penyiapan / Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan

1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan dilapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran

2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.

3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan

bulanan, Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, serta formulir – formulir lainnya yang diperlukan untuk dokumen pembangunan.

(13)

BAB 4

LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :

1. Laporan Bulanan 2. Laporan Triwulan 3. Laporan Akhir

4.2. LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan memuat dan dengan susunan yang berisi : 1. Pengantar

2. Progress Report Summary berisi ringkasan prestasi kemajuan fisik dan prestasi keuangan dan permasalahan-permasalahan yang timbul pada saat periode tersebut.

3. Jadwal pelaksanaan

4. Laporan mengenai personil konsultan 5. Data foto lapangan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu setelah akhir bulan sebelumnya, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku setiap bulannya.

4.3. LAPORAN AKHIR

Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesai. Laporan Akhir juga memuat informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya pekerjaan, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku dan menyerahkan pula dalam bentuk soft file.

(14)

BAB 5

HAL - HAL LAIN

5.1. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

5.2. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku dibidang / layanan pekerjaan pengawasan

5.3. AHLI PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan

pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan

kepada personil proyek / satuan kerja Pejabat Pembuat

(15)

BAB 6

P E N U T U P

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi, Konsultan Supervisi agar segera membuat Usulan Teknis/Proposal Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan Supervisi sesuai peraturan yang berlaku.

Tembilahan, Februari 2016 Disiapkan Oleh : Kepala Seksi Irigasi,

GUSWANDI, S.ST, MT.

NIP. 19690801 199803 1 006

Disetujui Oleh :

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Indragiri Hilir,

Ir. H. IRZAL AHMAD, MM

NIP. 19621110 199803 1 003 Diperiksa Oleh :

Kepala Bidang Sumber Daya Air,

H. UNTUNG SLAMET RIADI, STp

Referensi

Dokumen terkait

It seems like the children have lost their freedom to play safely outside by themselves and with their friends. Instead we now have very controlled environments of driving your child

Dalam rangka tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta atas Belanja Daerah pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman

Setelah diadakan pemeriksaan dan evaluasi secara seksama sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap seluruh dokumen penawaran yang masuk, dengan ini Pokja Pengadaan

Dalam rangka tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta atas Belanja Daerah pad a Dinas Pertamanan dan

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Oaerah Provinsi OKI Jakarta agar menyusun peraturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diperlukan untuk penerapan akuntansi

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember. Kode

17/POKJA C.073/APBD/ULP/2014, tanggal 06 Mei 2014 untuk paket tersebut di atas, maka dengan ini Kami Pokja Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Belitung untuk kegiatan Pembangunan

[r]