• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMBOL DAN ISTILAH...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMBOL DAN ISTILAH..."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i SURAT PERNYATAAN ... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACT ... iv KATA PENGANTAR ... v PERSEMBAHAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SIMBOL DAN ISTILAH ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan ... 2 1.4. Batasan Masalah ... 3 1.5. Ruang Lingkup ... 3 1.6. Sistematika Pembahasan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.2. Dasar Teori ... 7

2.2.1. Cone Penetration Test (CPT) ... 7

2.2.2. Parameter Tanah... 9

2.2.3. Modulus Reaksi Subgrade ... 17

2.2.4. Tekanan Tanah Lateral ... 18

2.2.5. Stabilitas Daya Dukung Tanah... 27

2.2.6. Penurunan Tanah ... 31

2.2.7. Kontrol Uplift ... 35

2.2.8. Stabilitas Lereng... 36

(2)

ix

2.2.10. Underpass ... 48

2.2.11. Metode Jacked Box Tunnel ... 49

2.2.12. Box Tunnel ... 53

2.2.13. Pembebanan ... 54

2.2.14. Kriteria Deformasi ... 65

2.2.15. Volume Lalu Lintas... 66

2.2.16. Penulangan Pelat Beton Bertulang ... 68

2.2.17. Kontrol Defleksi ... 75

BAB III METODOLOGI ... 77

3.1. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori ... 79

3.1.1. Tinjauan Pustaka ... 79

3.1.2. Dasar Teori ... 79

3.2. Pengumpulan Data... 80

3.3. Pengolahan Data Tanah ... 81

3.4. Desain Galian Tanah ... 83

3.5. Perhitungan Beban... 83

3.6. Desain Struktur ... 84

3.6.1. Desian Struktur Box Tunnel ... 84

3.6.2. Desain Sheet Pile... 85

3.7. Metode Pelaksanaan Geoteknik ... 86

3.8. Memodelkan Underpass dengan Plaxis 3D ... 86

3.9. Kesimpulan dan Saran ... 87

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 88

4.1. Analisis Data ... 88

4.1.1. Data Hasil Cone Penetration Test (CPT) ... 88

4.1.2. Data Parameter Tanah ... 94

4.1.3. Pembebanan ... 100

4.2. Analisis Stabilitas Galian Lereng ... 117

4.2.1. Lereng pada Zona A ... 118

4.2.2.Lereng pada Zona B ... 120

(3)

x

4.3.1. Sheet Pile di Zona A ... 124

4.3.2. Sheet Pile di Zona B ... 129

4.3.3.Zoning Sheet Pile ... 134

4.4. Perencanaan Struktur Box Tunnel ... 136

4.4.1. Pengecekan Gaya Angkat (Uplift) ... 137

4.4.2. Kontrol Daya Dukung Tanah ... 138

4.4.3. Permodelan Struktur Box Tunnel ... 141

4.4.4. Kontrol Defleksi ... 148

4.4.5. Perhitungan Penulangan Struktur Box Tunnel ... 149

4.4.6. Beban Jacking Box Tunnel ... 157

4.5. Analisis Displacement Tanah ... 165

4.5.1. Konstruksi Pemasangan Sheet Pile ... 165

4.5.2. Konstruksi Galian Tanah ... 167

4.5.3. Konstruksi Pemasangan Box Tunnel... 167

4.6. Penurunan Box Tunnel ... 171

4.7. Metode Pelaksanaan Geoteknik ... 172

4.7.1. Pekerjaan Sheet Pile... 173

4.7.2. Pekerjaan Galian Tanah ... 174

4.7.3. Pekerjaan Jacked Box Tunnel... 176

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 180

5.1. Kesimpulan ... 180

5.2. Saran ... 183

(4)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Soil Behavior Type (SBT) dari Grafik ... 10

Tabel 2.2. Korelasi Empiris antara Nilai N-SPT dengan Unconfined Compressive Strength (qu) dan Berat Jenis Tanah Jenuh (γsat) untuk Tanah Kohesif ... 12

Tabel 2.3. Korelasi N-SPT dengan Berat Jenis Tanah Jenuh (γsat) untuk Tanah Non Kohesif ... 12

Tabel 2.4. Nilai Tipikal Berat Volume Tanah ... 12

Tabel 2.5. Nilai Poisson’s Ratio... 15

Tabel 2.6. Kisaran Nilai Modulus Reaksi Subgrade, ks ... 18

Tabel 2.7. Nilai K0 Menurut Jenis Tanah ... 19

Tabel 2.8. Koefisien Situs FPGA ... 27

Tabel 2.9. Faktor Daya Dukung Tanah Terzaghi ... 28

Tabel 2.10. Faktor Daya Dukung Tanah Meyerhof ... 29

Tabel 2.11. Klasifikasi Kestabilan Lereng (Ray dan De Smedt, 2009) ... 39

Tabel 2.12. Tegangan Lentur Baja yang Diizinkan ... 44

Tabel 2.13. Keunggulan dan Kelemahan Beton Pracetak ... 53

Tabel 2.14. Faktor Beban untuk Berat Sendiri ... 56

Tabel 2.15. Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan ... 57

Tabel 2.16. Berat Isi untuk Beban Mati ... 57

Tabel 2.17. Faktor Beban untuk Beban Lajur “D” ... 58

Tabel 2.18. Faktor Beban untuk Beban Truk “T” ... 60

Tabel 2.19. Faktor Kepadatan Lajur (m) ... 61

Tabel 2.20. Skema Tipikal Pola Perkuatan dan Dinding serta Deformasi Izin ... 65

Tabel 2.21. Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i) (%)... 67

Tabel 2.22. Faktor Distribusi Lajur (DL) ... 67

Tabel 2.23. Nilai VDF Masing – Masing Jenis Kendaraan Niaga ... 67

Tabel 2.24. Desain Perkerasan Lentur – Aspal dengan Lapis Fondasi Berbutir . 68 Tabel 2.25. Tinggi (h) Minimum Balok Non Pratekan atau Pelat Satu Arah bila Lendutan tidak Dihitung ... 71

(5)

xii

Tabel 3.1. Hasil Data Uji Sondir ... 82

Tabel 4.1. Data di Titik-Titik Sondir... 88

Tabel 4.2. Data Hasil Uji Sondir atau Cone Penetration Test (CPT) ... 89

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Data Sondir 1 (S-01)... 91

Tabel 4.4. Hasil Prediksi Jenis Tanah pada Hasil Sondir 1 ... 92

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Parameter Tanah di Titik Sondir 1 (S-01) ... 98

Tabel 4.6. Rekapitulasi Data Parameter Tanah di Titik Sondir 2 (S-02) ... 98

Tabel 4.7. Rekapitulasi Data Parameter Tanah di Titik Sondir 3 (S-03) ... 99

Tabel 4.8. Rekapitulasi Data Parameter Tanah di Titik Sondir 4 (S-04) ... 99

Tabel 4.9. Data Lintas Harian Rata-Rata (LHR) Tahun 2019 ... 101

Tabel 4.10. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Kumulatif Lintasan Sumbu Standar Ekuivalen (ESA) dan Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL) ... 103

Tabel 4.11. Rekapitulasi Beban Mati Tambahan di Atas Underpass maupun di Dalam Underpass ... 103

Tabel 4.12. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral pada Sondir 1 (S-01) .. 107

Tabel 4.13. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral pada Sondir 2 (S-02) .. 108

Tabel 4.14. Parameter Tekanan Tanah Lateral Metode Mononobe-Okabe (1924) ... 108

Tabel 4.15. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Kecepatan Gelombang Geser (ν𝑠) dengan Data Tanah Sondir 1 ... 110

Tabel 4.16. Rekapitulasi Perhitungan Nilai Kecepatan Gelombang Geser (𝜈𝑠) dengan Data Tanah Sondir 2 ... 111

Tabel 4.17. Parameter Nilai Kuat Geser Tanah (Su) pada Data Tanah Sondir 1 ... 112

Tabel 4.18. Parameter Nilai Kuat Geser Tanah (Su) pada Data Tanah Sondir 2 ... 112

Tabel 4.19. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa, Metode Mononobe-Okabe (1924) pada Data Tanah Sondir 1 ... 115

Tabel 4.20. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa, Metode Mononobe-Okabe (1924) pada Data Tanah Sondir 2 ... 116

(6)

xiii

Tabel 4.22. Parameter Tanah S-01 untuk Perhitungan Faktor Keamanan Lereng

pada Zona A ... 118

Tabel 4.23. Rekapitulasi Perhitungan Faktor Keamanan Lereng dengan Metode

Fellenius ... 120

Tabel 4.24. Parameter Tanah S-02 untuk Perhitungan Faktor Keamanan Lereng

pada Zona B ... 121

Tabel 4.25. Rekapitulasi Perhitungan Faktor Keamanan Lereng dengan Metode

Fellenius ... 123

Tabel 4.26. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral pada Data Tanah Sondir 1

... 125

Tabel 4.27. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral Aktif (Pa) dan Momen Bending (ME) pada Data Tanah Sondir 1... 126

Tabel 4.28. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral pada Data Tanah Sondir

2 ... 130

Tabel 4.29. Rekapitulasi Nilai Tekanan Tanah Lateral Aktif (Pa) dan Momen Bending (ME) pada Data Tanah Sondir 2... 131

Tabel 4.30. Rekapitulasi Kebutuhan Sheet Pile di Beberapa Titik Galian pada

Zona A ... 135

Tabel 4.31. Rekapitulasi Kebutuhan Sheet Pile di Beberapa Titik Galian pada

Zona B ... 135

Tabel 4.32. Nilai Momen yang Terjadi pada Permodelan Struktur Box Tunnel 148 Tabel 4.33. Rekapitulasi Nilai Defleksi Struktur Box Tunnel ... 149 Tabel 4.34. Rekapitulasi Tulangan yang Digunakan pada Struktur Box

Tunnel ... 157

Tabel 4.35. Rekapitulasi Berat Tulangan pada Beton Bagian Atas Box

Tunnel ... 158

Tabel 4.36. Rekapitulasi Berat Tulangan pada Beton Bagian Bawah Box

Tunnel ... 158

Tabel 4.37. Rekapitulasi Berat Tulangan pada Beton Bagian Dinding Kanan / Kiri

Box Tunnel ... 158

Tabel 4.38. Rekapitulasi Berat Tulangan pada Beton Bagian Dinding Tengah

(7)

xiv

Tabel 4.39. Rekapitulasi Perhitungan Berat Tulangan pada Struktur Box

Tunnel ... 160

Tabel 4.40. Rekapitulasi Beban Jacking untuk Setiap Jumlah Segmen Box

Tunnel ... 164

Tabel 4.41. Parameter setiap Tipe Sheet Pile ... 166 Tabel 4.42. Total Displacement pada Setiap Segmen Box Tunnel... 167

(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik CPT Soil Behavior Type (SBT) ... 11

Gambar 2.2. Nilai Koefisien Permeabilitas di setiap Jenis Tanah ... 16

Gambar 2.3. Jenis Tekanan Tanah Berdasarkan Arah Pergerakan Dinding .... 19

Gambar 2.4. Distribusi Tekanan Tanah Aktif dan Pasif Rankine untuk Permukaan Tanah Horizontal ... 21

Gambar 2.5. Tekanan Aktif Coulomb ... 23

Gambar 2.6. Tekanan Pasif Coulomb... 23

Gambar 2.7. Tekanan Tanah Aktif pada Dinding Penahan dengan Kekuatan Gempa ... 25

Gambar 2.8. Faktor Pengaruh untuk Penurunan di Sudut Luasan Segiempat Fleksibel yang Mendukung Beban Terbagi Rata (Terzaghi, 1943) ... 33

Gambar 2.9. Penurunan Segera Beban Terbagi Rata Empat Persegi Panjang Fleksibel... 33

Gambar 2.10. Faktor Koreksi Penurunan Elastis Fondasi Empat Persegi (Fox & Bowles, 1977) ... 33

Gambar 2.11. Kelongsoran Jenis “Fall”... 36

Gambar 2.12. Kelongsoran Jenis “Topple” ... 37

Gambar 2.13. Kelongsoran Jenis “Slide” ... 37

Gambar 2.14. Kelongsoran Jenis “Spread” ... 37

Gambar 2.15. Kelongsoran Jenis “Flow” ... 38

Gambar 2.16. Irisan Lereng dengan Metode Fellinius ... 40

Gambar 2.17. Sheet Pile Kantilever pada Tanah Pasir ... 42

Gambar 2.18. Sheet Pile dengan Angker... 45

Gambar 2.19. Definisi Gaya Normal Positif (N), Gaya Geser (Q), dan Momen Lentur (M) untuk Pelat berdasarkan Sistem Sumbu Lokal ... 46

Gambar 2.20. Contoh Dinding Sheet Pile dengan Kuantitas Utamanya ... 47

Gambar 2.21. Instalasi Jacked Box Tunnel ... 51

Gambar 2.22. Tahapan dalam Instalasi Jacked Box Tunnel ... 52

(9)

xvi

Gambar 2.24. Beban Lajur “D” ... 58

Gambar 2.25. Pembebanan Truk “T” (500 kN) ... 59

Gambar 2.26. Faktor Beban Dinamis untuk Beban T untuk Pembebanan Lajut "D" ... 62

Gambar 2.27. Ilustrasi Pelat Satu Arah ... 69

Gambar 2.28. Penentuan Panjang Bentang Pelat (λ ) ... 70

Gambar 3.1. Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir ... 78

Gambar 3.2. Lokasi Penelitian ... 80

Gambar 3.3. Lokasi Titik Sondir pada Peta Topografi Master Plan ITERA.... 80

Gambar 3.4. Lokasi Titik Sondir ... 81

Gambar 4.1. Peta Lokasi Titik Sondir ... 88

Gambar 4.2. Diagram Hasil Uji Sondir Titik 1 (S-01) ... 91

Gambar 4.3. Stratigrafi Tanah ... 93

Gambar 4.4. Pembagian Berat Gandar pada Truk ... 104

Gambar 4.5. Grafik Respon Spektrum di Lokasi Perencanaan Underpass Timur ITERA ... 109

Gambar 4.6. Peta Lokasi Pengecekan Stabilitas Lereng ... 117

Gambar 4.7. Bidang Kelongsoran Lereng Pertama ... 118

Gambar 4.8. Tampak Samping Bidang Kelongsorang Lereng Pertama ... 118

Gambar 4.9. Ilustrasi Potongan Lereng dengan Metode Fellenius untuk Zona A ... 119

Gambar 4.10. Bidang Kelongsoran Lereng Kedua ... 121

Gambar 4.11. Tampak Samping Bidang Kelongsorang Lereng Kedua ... 121

Gambar 4.12. Ilustrasi Potongan Lereng dengan Metode Fellenius untuk Zona B ... 122

Gambar 4.13. Sktesta Tanah Perencanaan Sheet Pile ... 123

Gambar 4.14. Dimensi Sheet Pile... 128

Gambar 4.15. Dimensi Sheet Pile... 133

Gambar 4.16. Ilustrasi Zoning Sheet Pile ... 134

Gambar 4.17. (a) Contoh Ilustrasi Tipe Sheet Pile ESC-HRZ ; (b) Contoh Ilustrasi Tipe Sheet Pile HRU ... 134

(10)

xvii

Gambar 4.19. Memasukkan Beban Mati Tambahan dalam Permodelan Struktur

Box Tunnel ... 142

Gambar 4.20. Distribusi Pembagian Beban Gandar Truk ... 143

Gambar 4.21. Memasukkan Beban Kendaraan Truk dalam Permodelan Struktur Box Tunnel ... 144

Gambar 4.22. Memasukkan Gaya Rem dalam Permodelan Struktur Box Tunnel ... 144

Gambar 4.23. Memasukkan Tekanan Tanah Vertikal dan Lateral dalam Permodelan Struktur Box Tunnel (S-01) ... 145

Gambar 4.24. Memasukkan Tekanan Tanah Vertikal dan Lateral dalam Permodelan Struktur Box Tunnel (S-02) ... 146

Gambar 4.25. Memasukkan Beban Gempa dalam Permodelan Struktur Box Tunnel (S-01) ... 146

Gambar 4.26. Memasukkan Beban Gempa dalam Permodelan Struktur Box Tunnel (S-02) ... 147

Gambar 4.27. Memasukkan Modulus Springs dalam Permodelan Struktur Box Tunnel ... 148

Gambar 4.28. Ilustrasi Bagian - Bagian Dimensi Pelat Beton ... 150

Gambar 4.29. Ilustrasi Titik Tinjau Displacement saat Konstruksi Jacked Box Tunnel ... 169

Gambar 4.30. Grafik Displacement Tanah di Setiap Konstruksi Segmen Box Tunnel ... 169

Gambar 4.31. Displacement yang Terjadi saat Pemasangan Segmen 3 Box Tunnel (6 m) ... 169

Gambar 4.32. Potongan Tampak Samping Analisis Long Term (Drained) Konstruksi Box Tunnel ... 170

Gambar 4.33. Potongan Tampak Depan Analisis Long Term (Drained) Konstruksi Box Tunnel ... 170

Gambar 4.34. Ilustrasi Pengukuran Area Pemancangan Sheet Pile ... 173

Gambar 4.35. Ilustrasi Tumpukan Sheet Pile ... 173

(11)

xviii

Gambar 4.37. Pemancangan Sheet Pile dengan Crawler Crane dan Vibro

Hammer ... 174

Gambar 4.38. Ilustrasi Pemancangan Sheet Pile ... 174

Gambar 4.39. Ilustrasi Pekerjaan Pengukuran dan Marking ... 174

Gambar 4.40. Ilustrasi Pekerjaan Galian Tanah ... 175

Gambar 4.41. Ilustrasi Pengangkutan Tanah Galian ... 175

Gambar 4.42. Ilustrasi Pengecoran Jacking Platform ... 176

Gambar 4.43. Ilustrasi Pemasangan Tunneling Shield Baja ... 176

Gambar 4.44. Ilustrasi Peletakkan Segmen Box Tunnel Sementara ... 177

Gambar 4.45. Ilustrasi Pemindahan Segmen Box Tunnel ... 177

Gambar 4.46. Ilustrasi Penyesuain Posisi Segmen Box Tunnel ... 177

Gambar 4.47. Jack Hydraulic ... 178

(12)

xix

DAFTAR SIMBOL DAN ISTILAH

Cw Pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus (kPa)

Tw Pembacaan manometer untuk nilai perlawanan konus dan

geser (kPa)

Kw Pembacaan manometer untuk nilai perlawanan geser (kPa)

Pkonus Gaya pada ujung konus (kN)

Ppiston Gaya pada piston (kN)

qc Perlawanan konus (kPa)

fs Perlawanan geser lokal (kPa)

Rf Angka banding geser (%)

Tf Geseran total (kPa)

Api Luas penampang piston (cm2)

Dpi Diameter piston (cm)

Ac Luas penampang konus (cm2)

DcDs Diameter konus sama dengan diameter selimut geser (cm)

As Luas selimut geser (cm2)

Ds Diameter selimut geser (cm)

Ls Panjang selimut geser (cm)

cu Nilai kohesi tak terdrainase (kPa)

qt Nilai koreksi perlawanan konus (kPa)

𝜎𝑣𝑜 Tegangan tanah vertikal (kPa)

Nkt Nilai faktor kerucut awal

u2 Tekanan air pori di punggung konus

an Rasio luas bersih yang ditentukan dari kalibrasi laboratorium

c’ Nilai kohesi tanah efektif (kPa)

ϕ’ Sudut geser dalam pada tanah

𝜎′𝑣𝑜 Tegangan tanah efektif (kPa)

pa Tekanan atmosfir 100 kPa

E Modulus elastisitas (kN/m2)

Eu Modulus elastisitas undrained (kN/m2)

(13)

xx vu Poisson’s ratio undrained

ks Modulus reaksi subgrade baik vertikal maupun horizontal (kN/m3)

q Tekanan tanah (kN/m2)

𝛿 Lendutan pelat (m)

k’s Modulus reaksi subgrade dengan beban balok (kN/m2)

Es Modulus elastisitas tanah (kN/m2)

Ef Modulus elastisitas footing (kN/m2)

B Lebar footing (m)

If Momen inersia penampang (m4)

K0 Koefisien tekanan tanah diam (at rest)

𝜎′ℎ Tegangan efektif arah horizontal (kN/m2) 𝜎′𝑣 Tegangan efektif arah vertikal (kN/m2) 𝜎′ Tekanan (𝜎′𝑎 aktif ; 𝜎′𝑝 pasif) (kN/m2)

𝛾 Berat isi (kN/m3)

z Kedalaman tanah yang ditinjau (m)

H Kedalaman tanah total (m)

K Tekanan tanah (Ka aktif ; Kp pasif)

P Tekanan tanah total (Pa aktif ; Pp pasif)

β Sudut vertikal dinding

α Sudut horizontal tanah dibelakang dinding

H Tinggi tanah (m)

𝛿 Sudut geser diantara tanah dan kepala jembatan (o)

𝜃 Kemiringan dinding kepala jembatan terhadap bidang

vertikal (o)

kh Koefisien percepatan horizontal

kv Koefisien percepatan vertikal (umumnya diambil 0)

qu Daya dukung tanah ultimit (kN/m2)

B Lebar fondasi (m)

Nc, Nq, dan Nγ Faktor daya dukung Terzaghi (Tabel 2.9) dan Meyerhof (Tabel 2.10)

(14)

xxi

Fcd, Fqd, dan Fγd Faktor kedalaman (depth factors)

Fci, Fqi, dan Fγi Faktor beban inklinasi (load inclination factors)

S Penurunan total (mm)

Si Penurunan segera (mm)

Sc Penurunan konsolidasi primer (mm)

Ss Penurunan konsolidasi sekunder (mm)

qn Tambahan tegangan atau tekanan fondasi neto (kN/m2)

B Lebar area pembebanan (m)

Ip Koefisien pengaruh yang diperoleh dari Gambar 2.9.

𝜇 Angka poisson

Si’ Penurunan elastis yang telah dikoreksi

∝ Faktor koreksi dasar fondasipada kedalaman Df

pc’ Tekanan prakonsolidasi

p0’ Tekanan overburden efektif

∆p Tambahan teggangan efektif setelah beban bekerja

Cc Indeks pemampatan atau indeks kompresi

Cr Indeks pemampatan kembali atau indeks rekompresi

H Tebal benda uji awal atau tebal lapisan lempung ∆e Perubahan angka pori di laboratoirum dari t1 ke t2

t1 Waktu konsolidasi primer selesai

ep Angka pori saat konsolidasi primer selesai.

SF Faktor keamanan terhadap gaya angkat, (Harr, p. 125)

Wstruktur Berat struktur diatas tanah galian

Fu Gaya uplift

𝛾𝑤 Berat jenis air (kN/m3)

hw Elevasi muka air tanah (m)

τf Kekuatan geser rata-rata tanah

c’d Kohesi tanah di sepanjang bidang gelincir ∅′d Sudut geser dalam di sepanjang bidang gelincir τd Tegangan geser rata-rata di sepanjang bidang gelincir

FK Faktor keamanan

(15)

xxii

n Jumlah irisan

θi Sudut yang didefinisikan pada Gambar 2.16.

ai Panjang lengkung lingkaran pada irisan ke-i (m)

Wi Berat irisan tanah ke-i (kN)

ui Tekanan air pori pada irisan ke-i (kN/m2)

σ' Tekanan tanah lateral (kN/m2)

γ' Berat volume efektif tanah (kN/m3)

L1 Kedalaman tanah pada lapisan 1 (m)

L2 Kedalaman tanah pada lapisan 2 (m)

S Bagian modulus sheet pile yang dibutuhkan per satuan

panjang Struktur (m3/m)

Mmax Momen maksimum (kN.m/m)

σall Tekanan lentur yang diijinkan dari sheet pile (kN/m2)

E1 Modulus Young pertama arah aksial

E2 Modulus Young kedua arah aksial

G12 Modulus geser di dalam bidang pelat

G13 Modulus geser di bagian luar bidang berkaitan dengan deformasi geser pada arah pertama

G23 Modulus geser di bagian luar bidang berkaitan dengan deformasi geser pada arah kedua

ν 12 Poisson’s ratio (ν 12 < √𝐸1⁄𝐸2)

A1 Area penampang efektif untuk gaya aksial pada arah pertama A2 Luas penampang material efektif untuk gaya aksial pada arah

kedua

A12 Luas penampang material efektif untuk gaya geser Q12 A13 Luas penampang material yang efektif untuk gaya geser Q13 A23 Luas penampang material yang efektif untuk gaya geser Q23

I1 Momen inersia terhadap pembengkokan sumbu pertama

I2 Momen inersia terhadap pembengkokan sumbu kedua

I12 Momen inersia terhadap torsi

q Intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang

(16)

xxiii

L Panjang total yang dibebani (m)

D Beban lajur

T Beban truk

ti Tebal lapisan tanah ke-i

𝜐𝑠𝑖 Kecepatan rambat gelombang geser melalui lapisan tanah

ke-i

Ni Nilai hasil uji penetrasi standar lapisan tanah ke-i sui Kuat geser tak terdrainase lapisan tanah ke-i

m Jumlah lapisan tanah yang ada di atas batuan dasar

Ic Index jenis perilaku tanah

𝜎′vo Tegangan tanah efektif (kPa)

pa Tekanan atmospher, 1 atm = 100 kPa

Qtn Normalisasi ketahanan penetrasi kerucut

Fr Normalisasi rasio gesekan

CN Koreksi untuk tekanan lapisan penutup

n Eksponen tekanan awal 1

fs Perlawanan geser lokal (kPa)

ESATH-1 Kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen (equivalent

standard axle) pada tahun pertama

LHRJK Lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan kendaraan per hari)

VDFJK Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) tiap jenis kendaraan niaga

DD Faktor distribusi arah.

DL Faktor distribusi lajur

CESAL Kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur rencana

R Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif

i Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan (%)

UR Umur rencana (tahun)

Mu Momen ultimate (kN.m)

(17)

xxiv

b Bentang pelat (mm)

d Tinggi efektif penampang pelat

h Tebal pelat (mm)

ϕ Faktor reduksi kekuatan

f’c Kuat tekan beton (MPa)

fy Tegangan tarik baja tulangan pada saat leleh (MPa)

𝛽1 Faktor pembentuk tegangan beton tekan persegi ekivalen

ρb Rasio tulangan balance

As Luas tulangan longitudinal (m2)

a Tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekivalen (mm)

K Faktor momen pikul

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan penggunaan layar pada kapal ikan catamaran dengan sistem palka ikan hidup untuk variasi dimensi 2,0m memiliki pengaruh yang kecil

Hasilnya adalah sebagaimana al-Qurt | ubi menyebutkan tentang perbedaan qiraat yang memiliki dampak hukum yang diakibatkan dari variasi qiraat tersebut sehingga menimbulkan

Sumber energi listrik dari PLN akan disebarkan di mekanikal elektrikal yang terdapat di Gedung Fakultas yang kemudian untuk diolah dan di distribusikan ke seluruh

Dengan framework tersebut, pengelolaan IT secara integrated untuk menuju otomasisasi proses produksi di lapangan migas , yang diistilahkan dengan Intelligent Field , Smart Field,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan korban terhadap terjadinya suatu tindak pidana pencurian kendaraan bermotor dan upaya yang dilakukan oleh aparat

Nah disini sufisme transformatif datang untuk menjelaskan bahwa keberadaan spiritualitas seharusnya tidak menjadi onani atau kenikmatan perjumpaan dengan Tuhan,

Berdasarkan hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif, maka dapat diketahui bahwa hasil observasi kegiatan siswa dan guru pada siklus I masih mencapai kategori cukup

(2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan ketentraman dan ketertiban umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat bekerjasama dengan aparat