9
RadaR malang online | jumat 6 novembeR 2020daRmono/RadaR malang
KamPUng
anggReK: Tim juri
Kampung bersinar
Kota malang 2020
menilai lingkungan
RW 05 arjosari,
Kecamatan
blimbing, kemarin
(5/11).
malang KoTa – Kreativitas
lingkungan warga Kota malang peserta Lomba Kampung
Bersinar kian beragam. Dua hari menjelang berakhirnya masa penilaian Kampung Bersinar tahun 2020 kemarin (5/11), tim juri menemukan sejumlah inovasi. Di RW 05 arjosari
misalnya, ada kampung anggrek. Semua penduduknya memiliki tanaman anggrek di rumahnya. Bahkan ada komunitas pencinta anggrek yang bernama
Komunitas anggrek Fanda. ”Kami bagikan anggrek bagi yang mau merawat, kami juga lakukan studi banding, pelatihan perawatan anggrek,” jelas Ketua PKK RW 04 tutik Kisnalawati. Selain itu, juga ada urban
farming yang berada di atas
lahan tidur seluas 140 meter persegi.
Di RW 01 tak kalah kreatif. Sepetak lahan kecil di pinggir jalan dimanfaatkan untuk urban
farming. Budi daya ikan dalam
ember (budidamber) jadi salah
2,” kata Ketua RW 01 Haryanto. Sementara itu, tim juri juga ditunjukkan biopori sejumlah 7 buah yang siap panen.
Begitu pula di RW 04 Kelurahan arjosari yang
mayoritas penduduknya adalah lansia. mereka memiliki
beberapa rumah sehat yang dipenuhi tanaman buah, sayuran, maupun tanaman hias. Suci Elmi salah satunya. Nenek berusia 73 tahun ini walaupun sempit, tapi pekarangannya kaya jenis tanaman.
Sementara itu, ibu-ibu Kelompok Wanita tani (Poktan) Kenikir aktif melakukan urban
farming. ”Hasil panennya salah
satunya labu yang dijadikan berbagai olahan oleh ibu-ibu,” jelas Ketua RW 04 Sugito. Hasil panennya dinikmati warga sendiri yang sudah tergabung dalam grup WhatsApp.
Sementara di Kelurahan Blimbing RW 02 hampir semua warganya melakukan
penghijauan serta pemanfaatan
Arjosari Sentra Anggrek,
Blimbing Produksi
Pestisida dari Nasi
disulap menjadi pot beraneka warna. ada juga vertical
garden dengan botol bekas
tersebut, ada juga yang
melakukan metode hidroponik. ”Kami punya biopori kecil 8 dan sumur resapan 2,” kata Ketua RW 02 m. Didik Widoyoko.
tak kalah kreatif di RW 04. Warga memiliki cara untuk membuat pestisida sendiri. Hanya dengan menggunakan nasi basi dan air, kemudian difermentasi selama kurang lebih satu minggu. Hasilnya bisa digunakan untuk
membasmi hama cabuk pada tanaman. Warga RW 04 juga memanfaatkan limbah plastik untuk pembibitan, bekas jeriken atau bekas botol mineral misalnya. ”Kami punya
10
RadaR malang online | jumat 6 novembeR 2020malang KoTa - Wali Kota
malang Drs H Sutiaji tampil menjadi juri kehormatan di ajang Kelompok Informasi masyarakat (KIm) award 2020 kemarin (5/11). ada lima
kelurahan yang dinilai dalam kegiatan yang digelar di Ngalam Command Center (NCC) tersebut. Yakni KIm tlogomas, KIm Lowokwaru, KIm Pe nanggungan, KIm Sukun, dan KIm Parseh jaya atau Bumiayu.
Penilaian dilakukan dengan melihat bagaimana KIm sebagai lembaga komunikasi dibentuk oleh masyarakat untuk mengelola informasi sekitar mereka. ”Yang dilihat adalah respons ketika ada informasi keluhan dari masyarakat.
Respons cepat dari kelurahan, ini amat sangat membantu berkaitan dengan eksistensi KIm. jadi nanti KIm tidak hanya jadi simbol, tapi akan mempunyai eksistensi di saat ada keluhan langsung direspons,” ujar Sutiaji.
Dia menambahkan, penilaian ditekankan pada cara KIm kelu rahan memberikan informasi, mem buat perencanaan hingga cara
membangun informasi. ”Karena keberadaannya tidak hanya
memediasi atau menjadi katalisator program pe me rintah, tapi dia juga menjadi katalisator dari apa yang menjadi keluhan masyarakat,” tambahnya. (san/nay)
Wali Kota Ikut Beri
Penilaian KIM Award
laoh mahfud/RadaR malang
beRi aPReSiaSi:
Wali Kota malang
Sutiaji (dua dari
kanan) saat
menjadi juri
kehormatan Kim
award 2020 di
ngalam Command
Center (nCC)
kemarin (5/11).
11
RADAR MALANG ONLINE | JUMAT 6 NOVEMBER 2020
MALANG KOTA – Uji coba asesmen
kompetensi siswa Indonesia (AKSI) Madrasah berlan gung kemarin (5/10). Diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) pusat, kegiatan itu dilakukan secara serentak di seluruh madrasah se-Indonesia. Namun di Kota Malang, hanya satu madrasah yang ditunjuk untuk mengikuti uji coba tersebut. Yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang. Praktis, MIN 1 Malang akan menjadi
pilot project asesmen kompetensi madrasah di
Kota Malang.
Kepala MIN 1 Kota Malang Suyanto me nuturkan bahwa kegitan itu meru pakan uji coba pertama yang melibatkan siswa kelas 5. ”Total sebanyak 252 siswa kelas 5 yang mengikuti uji coba ases-men kompetensi siswa hari ini (kema rin),” kata Suyanto. Berbeda dengan asesmen yang dilakukan oleh kemen dikbud, untuk madrasah yang berada dibawah kemenag diizinkan untuk
mengikutsertakan seluruh siswa kelas V di sekolah yang terpilih.
siswa seperti apa,” imbuh Suyanto. Kegiatan tersebut juga digelar untuk melihat kesiapan perangkat yang digunakan oleh panitia pusat. ”Servernya seperti apa, baik di daerah perkotaan, pedesaan, maupun daerah tertinggal,” sambungnya
Selain uji coba asesmen kompetensi sis wa, pada tanggal 16 November men datang juga akan dilaksanakan survei karakter siswa. ”Berdasarkan panduan, ada 3 aspek dalam asesmen nasional. Dua untuk siswa yaitu asesmen kom petensi dan survei karakter siswa. Se men tara untuk guru dan kepala sekolah yaitu survei lingkungan belajar,” jelas Suyanto. Bedanya, asesmen untuk guru dan kepala sekolah tidak harus ada uji coba dari pusat.
Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, protokol kesehatan menjadi sya rat mutlak dalam pelaksanaan asesmen. Diantaranya yakni penye-diaan tempat cuci tangan, thermogun, hand
sanitizer, bilik sterilisasi, juga ventilasi ruang kelas
serta sterilisasi ruangan.
”Tata laksana anak-anak mulai masuk hingga
ILMI ARIYANTI/RADAR MALANG
SATU-SATUNYA: Madrasah yang beralamat di Jalan Bandung, Kota Malang, ini menjadi
satu-satunya MIN yang melaksanakan uji coba asesmen nasional.
12
RADAR MALANG ONLINE | JUMAT 6 NOVEMBER 2020JABUNG – Produk suplemen maka
nan yang sempat diperbin cangkan di masa pandemi Covid19 ini, yakni PRO EM1, kian diminati ma syarakat. Itu
menyebabkan PT Agro Mitra Alimentare (AMA) selaku pro du sennya melebarkan sayap hing ga ke Malang Raya. Direktur Uta ma PT AMA Recta Geson me
ngatakan bila selama pandemi ini permintaan PROEM1 bisa men capai 2.000 botol dalam sebulan. Per mintaan tersebut membuatnya membuka pabrik sekaligus pen distribusian di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
”Kali ini kami ingin membuktikan suplemen makanan PROEM1 membantu kesehatan warga Malang Raya,” kata dia saat peresmian PT AMA kemarin (5/11). Dia menam bahkan, bila produk PROEM1 tidak hanya bisa meningkatkan imun un tuk mencegah Covid19. Produk tersebut juga dapat menjadi de toksifikasi (mengurangi kadar racun) yang ada di dalam tubuh.
Menurut dia, makanan dapat men jadi
sumber detoksifikasi. Seba gai penawar sekaligus penyeimbang imun tubuh, produk PROEM1 me nurut dia bisa jadi solusinya. ”Dengan produk ini, kami juga me nyadarkan masyarakat agar sa dar dengan kesehatan dan dapat me
ngalokasikan dana lebihnya ke hal yang lain,” terangnya. Pada peresmian
tersebut juga datang Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito.
Dalam kesempatan tersebut, Penny meng apresiasi kinerja PT AMA yang telah ber inovasi di bidang kesehatan. ”Sudah saya tinjau keamanan dan sterilisasi produk se suai dengan stan dar BPOM,” kata dia. Dia me lanjutkan, pihaknya kini juga ber komitmen memberikan dukungan berupa insentif bagi para pelaku usaha yang berinovasi dan dapat me lakukan ekspor. Itu dia ung kapkan sebagai langkah dukungan kepada para pelaku usaha yang sudah menyum bangkan visa bagi negara. (adn/c1/by)
RUBIANTO / RADAR KANJURUHAN
LEBARKAN SAYAP USAHA: Peresmian pabrik PT AMA dilakukan kemarin di
Kecamatan Jabung. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI
Penny K. Lukito turut hadir.
Jabung Kehadiran
Produsen
13
RADAR MALANG ONLINE | JUMAT 6 NOVEMBER 2020
MALANG KOTA - Surat pembe ritahuan dari
PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang disampaikan Selasa lalu (3/10) agak mengagetkan kubu Arema FC. Ada beberapa poin dalam surat tersebut yang membuat dahi manajeman Singo Edan me nger nyit. Salah satunya poin terkait kebijakan dana subsidi kepada para kontestan Liga 1. Di sana, disebutkan bila dana komersial kepada masing-masing klub hanya akan diberikan 25 persen selama periode Oktober sampai Januari 2021 mendatang.
Berikutnya, dana subsidi akan diberikan 100 persen jika kompetisi benar-benar bergulir kembali, yang sesuai rencana bakal digulirkan pada bulan Februari-Juli 2021. Kondisi itu berpotensi membuat tim Singo Edan hanya akan menerima dana komersial sekitar Rp 200 juta per bulannya. ”Kondisi ini akan sangat memperburuk klub, sebab rata-rata semua tim pada bulan November sudah memper panjang kontrak pemain, dengan harapan kompetisi digelar pada bulan ini,” jelas Media Officer Arema FC Sudarmaji.
Dia juga memprediksi bila kebija kan itu bisa membuat tim menga lami defisifit anggaran. Sebab, dana komersial itu baru akan dicairkan pada bulan Februari 2021 men datang. Dengan dasar itu, Arema FC berharap ada win-win
solution. Salah satu harapan mereka yakni
dana komersial bisa dicairkan setiap bulannya (Oktober-Januari 2021). Tidak harus menunggu pada saat kompetisi bergulir saja. ”Sebab, saat ini praktis tidak ada pemasukan apa
pun kepada tim,” tambah pria asal Banyuwangi itu.
Lebih lanjut, manajemen Arema juga mengharapkan adanya kebijakan yang mengatur urusan klub dengan pemain. Itu mem punyai tujuan untuk menghindari po tensi sengketa antara kedua belah pihak. ”Kami sangat berha-rap, PSSI segera mengeluarkan SK baru terkait kewajiban kepada pemain,” terang Sudarmaji. Menu rutnya, kebijakan itu bisa menjadi proteksi terhadap klub.
Untuk diketahui dalam surat PT LIB yang dikirim selasa lalu, ada 8 poin yang dituliskan. Poin-poin itu membahas beberapa hal. Mulai dari apresiasi kepada klub Liga 1 yang selama ini menjaga protokol keseha tan, bagaimana koordinasi federasi dengan mabes Polri, hingga bagai mana jadwal kompetisi. (gp/by)
HARAPKAN WIN-WIN SOLUTION: Skuad Arema
FC saat menjalani sesi latihan. Kini aktivitas itu
tengah diliburkan selama satu bulan.
14
RadaR malang online | jumat 6 novembeR 2020KoTa baTU -
Fenomena awan bundar mirip topi di sekitar gunung sempat viral di kalangan masyarakat kemarin (5/11). Kejadian alam ini juga sempat terlihat di wilayah Kota Batu. meski indah
dipandang mata, namun di balik keelokannya menyim pan bahaya yang perlu diwaspadai.
Kepala Seksi (Kasi) Data dan Infor masi Badan, metereologi, Klimatologi dan Geofisika
(BmKG) juanda teguh tri Susanto mengatakan, awan tersebut berjenis lentikularis. ”me mang awan itu ada di sekitaran gunung dan dataran tinggi. Secara umum tidak berbahaya, namun bagi dunia penerbangan cukup berbahaya,” ujarnya.
alasannya, karena pesawat akan mengalami turbulensi atau
guncangan jika melintasi awan tersebut. Lebih rinci, teguh mengatakan,
proses terjadinya awan lentikularis akibat adanya angin lapisan atas atau angin yang ada di atas permukaan dataran cukup kuat ketika membentur dinding pegunungan. Sehingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti topi. Kadang
penampakannya bisa seperti angin topan kecil. ”awan-awan ini mengin-dikasikan adanya
turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan,” jelasnya.
teguh mengatakan, fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu-waktu tertentu, biasanya ditandai adanya kece-patan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegu-nungan. (san/c1/nay)
Ada Turbulensi di Balik
Pesona Awan Topi
WoW!: Pesona awan topi atau jamur terlihat indah dari tepi kolam
Kusuma agrowisata Resort and Convention Hotel kemarin.
15
RadaR malang online | jumat 6 novembeR 2020malang KoTa – Suara
kretek, kretek, kretek membuat warga yang sedang berada di warung kopi di jalan juanda, Kelurahan jodipan, Kecamatan Blimbing,
semburat kemarin sore (5/11). Benar saja, pohon angsana men dadak tumbang hingga menimpa empat bedak. Satu orang terluka dalam kejadian tersebut.
Pohon angsana
berdiameter 50 sentimeter dan tinggi 15 meter tersebut menimpa bedak servis komputer dan warung kopi. Salah seorang warga yang sedang nongkrong di lokasi tersebut ikut celaka.
”Kemungkinan (korban) kena
ranting pohon. Saat itu yang bersangkutan masih berada di warung kopi,” terang Bhabinkam tibmas Kelurahan jodipan aipda Hendri. Dia menyebut bila korban mengalami luka sobek di bawah mata sebelah
kanannya. ”Sudah mendapat perawatan dari tim medis yang datang,” tambahnya.
tentang penyebab tumbangnya pohon
angsana, Hendri menduga akibat angin kencang. ”Sempat ada angin kencang tadi (kemarin), tapi belum sampai hujan. Ditambah bagian akar pohon itu juga keropos,” ungkapnya.
Sementara Kepala Lembaga Pember dayaan
masyarakat Kelurahan LPmK Kelurahan jodipan
mohammad Ro syidin mengatakan, sesaat sebelum kejadian, warga sekitar sudah berham buran meninggalkan posisi masing-masing. ”Langsung
berhamburan, begitu dengar kretek-kretek-kretek, sudah lari, tapi satu orang kena luka,” terangnya.
Dia menyebut bila di kawasan tersebut juga ada pohon yang berpotensi untuk tumbang. ”Di sebelahnya yang tumbang ini juga sudah mati, kalau dibiarkan bisa bahaya bagi pengendara dan warga, kami harap yang itu juga diselesaikan,” ujarnya.
(biy/nay)
Warga Semburat sebelum
Pohon Angsana Tumbang
TimPa bedaK: Pohon angsana masih melintang di tengah Jalan Juanda setelah
tumbang kemarin sore (5/11).
16
RadaR malang online | jumat 6 novembeR 2020mencicipi Cita Rasa ayam Kampung bumbu Pedas
bu aminah ngajum Yang legendaris
Tiga Generasi
Pertahankan
Rasa dan Kualitas
Ada satu kuliner pedas yang tidak
boleh dilewatkan jika berkunjung
ke Desa Ngajum, Kabupaten
Malang. Yakni Ayam Kampung
Pedas Bu Aminah. Berada di Jalan
Ngajum Nomor 23, warung yang
terletak di pinggir jalan tersebut
tak pernah sepi dari pengunjung.
Ditemui Jawa Pos Radar Malang,
warung sederhana yang kini
dikelola oleh generasi ketiga dari
Bu Aminah tersebut dipenuhi
pengunjung.
adalah Yuyun, generasi ketiga
yang kini mewarisi warung Bu aminah. Berdiri sejak tahun 1985, Yuyun memastikan bahwa tidak ada perubahan sama sekali yang
dilakukannya baik dalam hal resep hingga cara penyajian menu buatannya tersebut. ”Ya memang kami berusaha supaya tidak berubah meski sudah diturunkan hingga generasi ketiga, buktinya pelanggan kami masih kembali lagi ke sini,” kata Yuyun saat dijumpai di warungnya beberapa waktu yang lalu.
Yuyun mengatakan, rasa yang tak berubah itu dipertahankan dengan cara lama. Kuncinya ada pada penggunaan tungku dan kayu bakar. ”Rasa khas olahan kami asalnya ya dari situ (penggunaan tungku dan kayu bakar), hasil olahan dan rasanya
akan berbeda lagi kalau pakai kompor. ayamnya tidak bisa empuk dan cita rasanya berbeda,” katanya.
Dalam sehari, Yuyun mengatakan bahwa warung miliknya membutuhkan antara 10 ekor sampai 15 ekor ayam
kampung. ”Kalau akhir pekan biasanya 15 ekor,” sambungnya. Sementara cita rasa pedas yang menjadi favorit pelanggannya berasal dari cabai segar yang dicampur dalam bumbu racikan turun-temurun warisan keluarga nya. Dalam satu hari, rata-rata 2 kilogram cabai dihabiskannya untuk sekali masak.
Guna mempertahankan kualitas olahannya, Yuyun
memastikan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk membuka cabang. tidak hanya cita rasa masakan
buatannya, Yuyun juga berusaha mempertahankan suasana warung yang dikelolanya bagi para
pelanggan. ”Ya seperti ini tempatnya, tidak kami renovasi. Sejak pertama kali dibangun hanya ada penambahan gazebo supaya mampu menampung lebih banyak pembeli,” terangnya. (adn/
iik)