• Tidak ada hasil yang ditemukan

52932319-TURBIN-UAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "52932319-TURBIN-UAP"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ON JOB TRAINING LAPORAN ON JOB TRAINING

TURBIN UAP TURBIN UAP

1. TUJUAN PROGRAM : 1. TUJUAN PROGRAM :

Menyiapkan tenaga operator yang kompeten di

Menyiapkan tenaga operator yang kompeten di bidang pengoperasian PLTU Minyak bidang pengoperasian PLTU Minyak  terutama pengoperasian turbin uap.

terutama pengoperasian turbin uap.

2. SASARAN PROGRAM 2. SASARAN PROGRAM

Setelah mengikuti On the Job Training (OJT) ini, diharapkan mampu: Setelah mengikuti On the Job Training (OJT) ini, diharapkan mampu:

1

1.. MMeemmeerriikkssa a kkeessiiaappaan n ppeerraallaattaann 2

2.. MMeennggooppeerraassiikkaan pn peerraallaattaann 3

3.. MMeennggaattaassi i ggaanngggguuaan n ppeerraallaattaann

3. MATERI PROGRAM 3. MATERI PROGRAM

1.

1. FunFungsi dgsi dan can cara kara kerja erja perperalatalatanan 2.

2. PrPrososes / Penes / Pengogopeperasrasianian 3.

3. PenanPenanganan ganan GanggGangguan uan (Trou(Troubleshobleshootingoting))

4. WAKTU 4. WAKTU

2 Bulan dengan langsung ditempatkan di

2 Bulan dengan langsung ditempatkan di unit PLTU 3/4unit PLTU 3/4

5. METODE 5. METODE

1

1.. OOn n tthhe e JJoob b TTrraaiinniinng g ((OOJJTT)) 2

2.. DDiisskkuussi i ddaan n ttaannyya a jjaawwaabb

6. REFERENSI 6. REFERENSI

1.

1. Modul 2 pengopeerasian turbin uap dan alat bantunyaModul 2 pengopeerasian turbin uap dan alat bantunya.Unit Pendidikan Dan.Unit Pendidikan Dan Pelatihan Suralaya.

Pelatihan Suralaya. 2.

(2)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Judul

Judul ii

Lembar Pengesahan

Lembar Pengesahan iiii

Tujuan & Sasaran Program

Tujuan & Sasaran Program iiiiii

iiii Daftar Isi Daftar Isi iviv 1. Turbin Uap 1. Turbin Uap Fu

Funnggsi si tuturbrbin in uuapap 11 B

Baaggiiaann -- bbaaggiiaann ttuurrbbiinn UUaapp 11 P

Prroossees s KKeerrjjaa 22 2.

2. Kondensor UtamaKondensor Utama

2.1

2.1 KKoonnddeennssoorr UUttaammaa 1111

2.2

2.2 SistemSistem Penghisap UdaraPenghisap Udara ((AAiir r EExxttrraaccttiioonn)) 1212

2.3

2.3 SStteeaamm eejjeeccttoorr 1133 3.

3. Alat - alat bantu turbinAlat - alat bantu turbin

3

3..1 S1 Stteeaam m CChheesst t DDaan n KKaattuup p UUaap p UUttaammaa 1144

3.2

3.2 KatupKatup PenutupPenutup Cepat (StopCepat (Stop VVaallvvee)) 1155

3.3

3.3 KatupKatup Pengatur Pengatur (Governor (Governor VVaallvvee)) 1166 4. Sistem Proteksi Turbin

4. Sistem Proteksi Turbin

4.1

4.1 Proteksi Putaran LebihProteksi Putaran Lebih (Over Speed(Over Speed PPrrootteeccttiioonn) ) 1188

4.2

4.2 LLoow w BBeeaarriinng g OOiil l PPrreessssuurre e LLoow w TTrriipp 1199

4.3

4.3 LLoow w CCoonnddeennssoor r VVaaccuum m TTrriipp 2200

4.4

4.4 MMaannuuaall TTrriipp 2200

5.

5. Sistem Pelumas TurbinSistem Pelumas Turbin

5.1

5.1 TTaannggkkii PePelluummaass 2222

5.2

(3)

6

6.. Sistem Pengoperasian Turbin PLTU ¾Sistem Pengoperasian Turbin PLTU ¾

6.1

6.1 PerPersiasiapan pan turturbin bin dan dan alaalat t banbantuntunyaya 28

28

6.2

6.2 StStarart t tuturbrbin in PLPLTU TU ¾¾ 28

28

6.3

6.3 PemPemantantauaauan n OpeOperasrasionional al TurTurbinbin 34

34 6

6..44 UUrruuttaan n ssttoop p ttuurrbbiin n PPLLTTU U ¾¾ 35

35 7. Trobleshooting

7. Trobleshooting 3939

8.

(4)

1.

1. TURBIN TURBIN UAPUAP

1.1. Fungsi Turbin Uap 1.1. Fungsi Turbin Uap

Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah energi panas Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.

yang terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.

1.2. Bagian - Bagian Turbin Uap 1.2. Bagian - Bagian Turbin Uap

Tur

Turbin bin uap terdiri uap terdiri dardari i bebbeberaperapa a bagbagian ian utautama ma sepseperti erti : : RumRumah ah turbturbin in (ca(casinsing),g), bagian yang berputar (Rotor), sudu-sudu yang dipasang pada

bagian yang berputar (Rotor), sudu-sudu yang dipasang pada rotor maupun casing,rotor maupun casing, bant

bantalaalan n untuk muntuk menyaenyangga rotngga rotor.or.

1.2.1. Stator  1.2.1. Stator 

Stator turbin pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu casing dan sudu diam (fixed Stator turbin pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu casing dan sudu diam (fixed blade). Namun untuk tempat kedudukan sudu-sudu diam dipasang diapragma.

blade). Namun untuk tempat kedudukan sudu-sudu diam dipasang diapragma. 1.2.2. Casing

1.2.2. Casing

Casing merupakan rumah turbin yang membentuk ruangan (chamber) disekeliling rotor  Casing merupakan rumah turbin yang membentuk ruangan (chamber) disekeliling rotor  sehingga memungkinkan uap mengalir melintasi sudu-sudu. Pedestal yang berfungsi sehingga memungkinkan uap mengalir melintasi sudu-sudu. Pedestal yang berfungsi un

untuk tuk menmenemempatpatkan kan babantantalan lan sesebabagagai i pepenynyanangga gga rotrotor or jugjuga a dipdipasaasangngkakan n padpadaa casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored) mati kepondasi. Sedang yang casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored) mati kepondasi. Sedang yang lain ditempatkan diatas rel

lain ditempatkan diatas rel peluncupeluncur r (Sliding feet) sehinggga casing dapat bergerak(Sliding feet) sehinggga casing dapat bergerak bebas

bebas akibat pengaruh pemuaian maupuakibat pengaruh pemuaian maupun penyusutan (contraction).n penyusutan (contraction).

Biasanya pedestal yang diikat pada pondasi adalah pedestal sisi tekanan rendah atau Biasanya pedestal yang diikat pada pondasi adalah pedestal sisi tekanan rendah atau sisi yang berdekatan dengan generator (generator end). Sedang sisi yang lain dibiarkan sisi yang berdekatan dengan generator (generator end). Sedang sisi yang lain dibiarkan untuk dapat bergerak dengan bebas. Ketika temperatur casing dan rotor naik, maka untuk dapat bergerak dengan bebas. Ketika temperatur casing dan rotor naik, maka seluruh konstruksi turbin akan memuai. Dengan penempatan salah satu pedestal seluruh konstruksi turbin akan memuai. Dengan penempatan salah satu pedestal di

diatatas as rerel l peluncpeluncur, maka seluur, maka seluruh bagian turruh bagian turbin dapat berbin dapat bergerak dan bebgerak dan bebas ketika memas ketika memuaiuai seperti diilustrasikan pada gambar 1

(5)

Gambar 1. Konstruksi Casing Pada Pondasi. Gambar 1. Konstruksi Casing Pada Pondasi.

1.2.2.1. Konfigurasi Casing 1.2.2.1. Konfigurasi Casing

Casing utuh Casing utuh

Seluruh bagian casing merupakan satu kesatuan. Umumnya diterapkan pada Seluruh bagian casing merupakan satu kesatuan. Umumnya diterapkan pada konstruksi turbin-turbin kecil.

konstruksi turbin-turbin kecil.

Casing Terpisah (Split Casing) Casing Terpisah (Split Casing)

Casing turbin merupakan 2 bagian yang terpisah secara horizontal dan disambungkan Casing turbin merupakan 2 bagian yang terpisah secara horizontal dan disambungkan men

menjadjadi i satsatu u dedengangan n baubaut-bt-baut aut pepengingikatkat. . KedKedua ua babagiagian n cascasing ing tertersebsebut ut masmasing ing--masing disebut casing bagian atas (Top half) dan casing bagian bawah (Bottom half). masing disebut casing bagian atas (Top half) dan casing bagian bawah (Bottom half). Kons

Konstruktruksi si ini ini lebilebih h banbanyak yak dipadipakai kai karekarena na pempembongbongkarakaran n dan dan pempemasanasanganngannya ya yanyangg relatif lebih mudah.

relatif lebih mudah.

1.2.2.2. Rancangan Casing 1.2.2.2. Rancangan Casing

Dari klasifikasi ini casing turbin dibedakan menjadi 3 kategori yaitu single casing, double Dari klasifikasi ini casing turbin dibedakan menjadi 3 kategori yaitu single casing, double casing dan triplle casing.

(6)

Single Casing Single Casing

Umu

Umumnymnya a ditditeraerapkapkan n padpada a ranrancancangan gan turturbinbin-tur-turbin bin lamlama a dan dan kapkapasiasitas tas keckecil.il. Mesk

Meskipun ipun demikdemikan, an, turbiturbin-turbn-turbin in saat saat inipuinipun n masih ada masih ada yang menerapkyang menerapkan an rancrancangaangann sin

single gle cascasing ing terterutautama ma padpada a turturbinbin-tu-turbirbin n untuntuk uk penpenggeggerak rak pompompa pa air air penpengisgisi i ketketelel (BFPT). Bila rancangan ini diterapkan untuk turbin-turbin besar, maka casing turbin akan (BFPT). Bila rancangan ini diterapkan untuk turbin-turbin besar, maka casing turbin akan menjadi sangat tebal sehinggga memerlukan waktu yang cukup

menjadi sangat tebal sehinggga memerlukan waktu yang cukup lama untuk periodelama untuk periode "warming" ketika start hingga mencapai posisi memuai penuh.

"warming" ketika start hingga mencapai posisi memuai penuh. Hal ini Hal ini disedisebabbabkankan karena dinding casing sangat tebal dan hanya dipanaskan oleh uap dari satu sisi yaitu karena dinding casing sangat tebal dan hanya dipanaskan oleh uap dari satu sisi yaitu sis

sisi i bagbagian ian daldalam. am. KonKondisdisi i ini ini menmengakgakibaibatkatkan n terterjadjadinyinya a perperbedbedaan aan temperatutemperatur r yangyang cukup besar ant

cukup besar antara permukaan ara permukaan bagian dalam bagian dalam casing dengan casing dengan permpermukaan ukaan bagibagian luaran luar.. De

Dengngan an dedemikmikian ian makmaka a wawaktktu u yayang ng dipdiperlerlukukan an ununtuk tuk pepememeratrataaaan n temtemperperatuaturere menjadi lebih lama. Ilustrasi turbin single casing dapat dilihat pada gambar 2.

menjadi lebih lama. Ilustrasi turbin single casing dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Turbin Single Casing.

Gambar 2. Turbin Single Casing.

(7)

Double Casing Double Casing

Dalam rancangan double casing, Turbin terdiri dari 2 casing utuk setiap selinder. Dalam rancangan double casing, Turbin terdiri dari 2 casing utuk setiap selinder. Den

Dengan gan demdemikikian ian makmaka a keketebtebalaalan n masmasinging-ma-masising ng cacasinsing g hahanynya a sesetentengah gah dardarii kete

ketebalabalan n sinsingle gle cascasinging. . DenDengan gan demdemikiikian an makmaka a proproses ses pempemeraterataan aan panpanas as dandan ekspansi menjadi lebih cepat. Disamping itu, karena setiap segmen casing menjadi lebih ekspansi menjadi lebih cepat. Disamping itu, karena setiap segmen casing menjadi lebih ringan, maka pemeliharaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Ilustrasi untuk Turbin ringan, maka pemeliharaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Ilustrasi untuk Turbin double casing dapat dilihat pada gambar 3.

double casing dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Turbin Double Casing. Gambar 3. Turbin Double Casing.

Tripple Casing Tripple Casing

Dalam rancangan tripple casing, setiap selinder terdiri dari 3 buah casing yaitu inner  Dalam rancangan tripple casing, setiap selinder terdiri dari 3 buah casing yaitu inner  casing, intermediate casing dan outer casing. Seperti diperlihatkan pada gambar 4. casing, intermediate casing dan outer casing. Seperti diperlihatkan pada gambar 4.

(8)

Gambar 4.

Gambar 4. Turbin Triple Casing.Turbin Triple Casing. 1.2.3. Rotor 

1.2.3. Rotor 

Rot

Rotor or turturbin bin terterdirdiri i dardari i porporos os besbeserterta a cincincincin-ci-cincncin in yayang ng terterbebentuntuk k dardari i ranrangkgkaiaaiann sudu-sudu yang dipasangkan sejajar sepanjang poros.

sudu-sudu yang dipasangkan sejajar sepanjang poros.

Rotor adalah bagian dari turbin yang mengubah energi yang terkandung dalam Rotor adalah bagian dari turbin yang mengubah energi yang terkandung dalam ua

uap p menjadi energi mekanmenjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.ik dalam bentuk putaran poros.

Secara umum ada 2 macam tipe rotor turbin yaitu rotor tipe piringan (disk) dan rotor tipe Secara umum ada 2 macam tipe rotor turbin yaitu rotor tipe piringan (disk) dan rotor tipe drum.

drum.

1.2.3.1. Rotor Tipe Disk 1.2.3.1. Rotor Tipe Disk

Pada rotor tipe ini,

Pada rotor tipe ini, piringan-piringan (disk) dipasangkan pada poros sehingga membentukpiringan-piringan (disk) dipasangkan pada poros sehingga membentuk  jajaran piringan sepert

(9)

Gambar. 5. Rotor Tipe Cakra (Disk). Gambar. 5. Rotor Tipe Cakra (Disk).

1.2.3.2. Rotor Tipe Drum 1.2.3.2. Rotor Tipe Drum

Pada rotor tipe ini, poros dicor dan dibentuk sesuai yang dikehendaki dan rangkaian Pada rotor tipe ini, poros dicor dan dibentuk sesuai yang dikehendaki dan rangkaian sudusudu Iangsung dipasang pada poros. Rotor tipe drum sangat fleksibel dan dapat sudusudu Iangsung dipasang pada poros. Rotor tipe drum sangat fleksibel dan dapat dipakai hampir untuk semua jenis turbin. Ilustrasi rotor jenis ini dapat dilihat pada gambar  dipakai hampir untuk semua jenis turbin. Ilustrasi rotor jenis ini dapat dilihat pada gambar  6.

6.

Gambar. 6. Rotor Tipe Drum. Gambar. 6. Rotor Tipe Drum.

(10)

1.2.4. Sudu 1.2.4. Sudu

Sudu adalah bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi. Sudu sendiri terdiri dari Sudu adalah bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi. Sudu sendiri terdiri dari bagian akar sudu, badan sudu dan ujung sudu seperti

bagian akar sudu, badan sudu dan ujung sudu seperti terlihat pada gambar 7.terlihat pada gambar 7.

Gambar 7. Sudu Turbin. Gambar 7. Sudu Turbin.

Su

Sudu du sesepepertrti i teterlrlihihat at papada da gagambmbar ar 7, 7, tetersrsebebut ut kekemumudidian an didirarangngkakai i sesehihingnggaga memb

membentuentuk k sasatu tu linlingkagkaran ran penpenuh. uh. RaRangkngkaiaaian n susudu du tertersebsebut ut adada a yayang ng difdifungungsiksikanan sebagai sudu jalan dan ada yang difungsikan menjadi suhu tetap. Rangkaian sudu jalan sebagai sudu jalan dan ada yang difungsikan menjadi suhu tetap. Rangkaian sudu jalan dipa

dipasansang g disdisekeekelilililing ng Rotor Rotor sedasedang ng rangkrangkaian aian sudu sudu tetap tetap dipasdipasang ang disekdisekeliling eliling casincasingg bagian dalam.

bagian dalam.

Rangkaian sudu jalan berfungsi untuk kinetik uap menjadi energi mekanik dalam bentuk Rangkaian sudu jalan berfungsi untuk kinetik uap menjadi energi mekanik dalam bentuk pu

putatararan n popororos s tuturbrbin. in. SeSedadangngkakan n susudu du tetetatap, p, seselalain in adada a yayang ng beberfrfunungsgsi i ununtutukk mengubah

mengubah energenergi i panapanas s menjamenjadi di energenergi i kinetkinetik, ik, tetaptetapi i ada jugs ada jugs yang berfunyang berfungsi untukgsi untuk membalik arah aliran uap. Contoh dari

(11)

Gambar 8. Sudu Jalan. Gambar 8. Sudu Jalan.

Dalam gambar 8, terlihat bahwa bagian akar sudu ditanamkan kedalam alur-alur  Dalam gambar 8, terlihat bahwa bagian akar sudu ditanamkan kedalam alur-alur  dis

disekekelielilinling g RoRotor tor sesedadangkngkan an babagiagian n ujuujungng-uj-ujunung g susudu du disdisatuatukakan n oleoleh h plaplat t babajaja pen

penghughubunbung g yanyang g disdisebuebut t "SH"SHROUROUD". D". ShrShroud oud berberfunfungsgsi i untuntuk uk memmemperperkokkokoh oh sesertarta men

mengurgurangangi i vibvibrasrasi i dardari i ranrangkagkaian ian sudsudu-su-suduudu. . SudSudu-su-sudu udu tettetap ap umuumumnymnya a dirdiranangkagkaii membentuk setengah lingkaran pada sebuah segmen yang disebut diapragma seperti membentuk setengah lingkaran pada sebuah segmen yang disebut diapragma seperti terlihat pada gambar 9.

terlihat pada gambar 9.

Gambar. 9. Sudu Tetap. Gambar. 9. Sudu Tetap.

(12)

1.2.5. Bantalan 1.2.5. Bantalan

Sebagai bagian yang berputar, rotor memiliki kecenderungan untuk bergerak baik Sebagai bagian yang berputar, rotor memiliki kecenderungan untuk bergerak baik dalam arah radial maupun dalam arah aksial.Karena itu rotor harus ditumpu secara baik dalam arah radial maupun dalam arah aksial.Karena itu rotor harus ditumpu secara baik agar tidak terjadi pergeseran radial maupun aksial yang berlebihan. Komponen yang agar tidak terjadi pergeseran radial maupun aksial yang berlebihan. Komponen yang di

dipapakkai ai ununtutuk k kekepeperlrluauan n inini i disdisebebut ut babantntalaalan n (be(beararining)g). . TuTurbrbin in uauap p umumumumnynyaa dilengk

dilengkapi api oleh oleh bantalan bantalan jurnajurnal (journal bearl (journal bearing) dan banting) dan bantalan aksialan aksial (Thrust beaal (Thrust bearing)ring) un

untutuk k memenynyanangggga a rorototor r mamaupupun un untuntuk uk memembambatastasi i pepergergeseseran ran rotrotor. or. GaGambmbar ar 10,10, memperlihatkan

memperlihatkan contoh tipikal contoh tipikal kedua jenis bantalan tkedua jenis bantalan tersebersebut.ut.

Gambar 10. Bantalan. Gambar 10. Bantalan.

(13)

Pada bantalan jurnal, permukaaan bagian dalam yang mungkin dapat kontak langsung Pada bantalan jurnal, permukaaan bagian dalam yang mungkin dapat kontak langsung dengan permukaaan poros dilapisi oleh logam putih (white metal/babbit) yang lunak. dengan permukaaan poros dilapisi oleh logam putih (white metal/babbit) yang lunak. Disamping itu juga terdapat saluran-saluran tempat minyak pelumas mengalir masuk Disamping itu juga terdapat saluran-saluran tempat minyak pelumas mengalir masuk k

ke e bbananttalalaan n ddaan n ssaalluuraran n ddimimaanna a mmininyyak ak ppeelulummaas s ddaappat at memennggaalilir r kkeelluauar r  meninggggalkan

meninggggalkan bantabantalan.lan.

Sedangkan pada bantalan aksial (Thrust bearing), umumnya terdiri dari

Sedangkan pada bantalan aksial (Thrust bearing), umumnya terdiri dari piringan (Thrustpiringan (Thrust Collar) yang merupakan bagian dari poros dan dua sepatu (

Collar) yang merupakan bagian dari poros dan dua sepatu ( Thrust pad) yang diikatkan keThrust pad) yang diikatkan ke Casing.

Casing.

Bantalan aksial berfungsi untuk mengontrol posisi aksial rotor

Bantalan aksial berfungsi untuk mengontrol posisi aksial rotor relatif terhadap casing.relatif terhadap casing.

Gambar 11. Turbin Uap Gambar 11. Turbin Uap

(14)

2. KONDENSOR UTAMA (MAIN CONDENSOR). 2. KONDENSOR UTAMA (MAIN CONDENSOR). 2.1. Kondensor Utama (Main Condensor). 2.1. Kondensor Utama (Main Condensor).

Seperti diketahui bahwa dalam siklus PLTU, uap yang keluar meninggalkan tingkat akhir  Seperti diketahui bahwa dalam siklus PLTU, uap yang keluar meninggalkan tingkat akhir  turbin tekanan rendah akan mengalir memasuki kondensor.

turbin tekanan rendah akan mengalir memasuki kondensor.

Kondensor PLTU umumnya merupakan perangkat penukar panas tipe permukaan Kondensor PLTU umumnya merupakan perangkat penukar panas tipe permukaan (surface) yang memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai wahana penghasil vacum tinggi (surface) yang memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai wahana penghasil vacum tinggi bagi uap keluar exhaust turbin serta untuk mengkondensasikan uap bekas keluar dari bagi uap keluar exhaust turbin serta untuk mengkondensasikan uap bekas keluar dari exha

exhaust ust turbturbin. in. KedKedua ua funfungsi gsi terstersebuebut t seksekilailas s kurkurang ang begbegitu itu pepentinnting g tettetapi api terternyanyatata ked

keduanuanya ya mermerupaupakan kan fakfaktor tor yayang ng cucukukup p vivital tal dadalam lam pepengongoperperasasian ian turturbin bin maumaupupunn efisiensi siklus.

efisiensi siklus. Med

Media ia yanyang g diadialirklirkan an ke ke konkondendensor sor untuntuk uk menmendindinginginkankan/me/mengkngkondondensensasiasikan kan uapuap adalah air yang disebut air pendingin utama (circulating water). Air pedingin mengalir  adalah air yang disebut air pendingin utama (circulating water). Air pedingin mengalir  didalam pipa - pipa kondensor sedang uap bekas mengalir dibagian luar pipa. Melalui didalam pipa - pipa kondensor sedang uap bekas mengalir dibagian luar pipa. Melalui pro

proses terseses tersebut, but, panpanas as daladalam m uap bekas uap bekas akaakan n disediserap rap oleh air oleh air penpendingdingin in sehsehingginggaa uap akan terkondensasi menjadi air yang dinamakan air kondensat. Air kondensat uap akan terkondensasi menjadi air yang dinamakan air kondensat. Air kondensat ini

ini akan akan ditditampampung ung dibdibagagiaian n babawah wah kokondndensensor or dadalam lam sesebuabuah h penpenampampunung g yanyangg dise

disebut but hothotwellwell. . AiAir r kokondndesesat at dadari ri dadalam lam hohotwtwelell l seselalanjnjututnynya a didipopompmpakakan an lalagi gi keke deaerator oleh pompa

deaerator oleh pompa kondensat.kondensat.

Kondensor umumnya terletak dibagian bawah turbin (under slung) dan tersambung ke Kondensor umumnya terletak dibagian bawah turbin (under slung) dan tersambung ke exhaust turbin tekanan rendah. Penyambungan antara turbin dengan kondensor harus exhaust turbin tekanan rendah. Penyambungan antara turbin dengan kondensor harus cukup feksibel untuk mengakomodir adanya pemuaian akibat variasi temperatur.

cukup feksibel untuk mengakomodir adanya pemuaian akibat variasi temperatur.  Ada

 Ada 2 2 macam macam cara cara penyambungan penyambungan turbin turbin dengan dengan kondensor kondensor yaitu yaitu SambunSambungan gan RigidRigid dim

dimanana a anantartara a tuturbirbin n exexhahaust ust dedengngan an kokondndenensor sor dihdihubuubungngkan kan sesecarcara a lanlangsgsungung seperti terlihat pada gambar 12. Untuk mengakomodir pemuaian atau penyusutan seperti terlihat pada gambar 12. Untuk mengakomodir pemuaian atau penyusutan ko

kondndenenssoror, , babaggiaian n bbawawah ah kokondndenensosor r ddititumumpu pu ololeh eh pepegagas-s-pepegagas s sseehhininggggaa memungkinkan kondensor bergerak keatas atau kebawah dengan bebas.

(15)

Gambar 12. Sambungan Turbin -

Gambar 12. Sambungan Turbin - Kondensor.Kondensor.

2.2. Sistem

2.2. Sistem Penghisap UdaraPenghisap Udara (Air Extraction).(Air Extraction).

Pada condensing turbin, efisiensi siklus maupun efisiensi turbin turut ditentukan Pada condensing turbin, efisiensi siklus maupun efisiensi turbin turut ditentukan oleh

oleh vavacucum m kokondendensonsor. r. MenMengingingagat t babahwhwa a ududara ara seserta rta nonon n cocondendensnsablable e gagas s lailainn senantias

senantiasa a muncul dalam muncul dalam kondekondensor, baik nsor, baik disebabkdisebabkan karena an karena kebocokebocoranran -- kebocorankebocoran ma

maupupun yaun yang terbang terbawa wa bersbersama ama uapuap, , makmaka a akuakumulamulasi si dari dari udaudara ra dan dan gasgas-gas-gas ter

ter sebsebut ut dapdapat at menmenggagganggnggu u vacvacum um konkondendensorsor. . AgaAgar r tintingkagkat t kevkevacuacuman kondman kondensensor or  dap

dapat diperat dipertahtahankankan, maka an, maka kumulasi udara kumulasi udara dan dan gas-gas tersebut gas-gas tersebut harus harus dikeluarkdikeluarkanan dari

dari kondensor kondensor secara secara kontikontinyu. Untuk keperlunyu. Untuk keperluan ini, an ini, disedisediakadiakan n peranperangkat penghisgkat penghisapap u

uddaarra a (A(Air ir eexxttrraaccttiioon n ppllaanntt) ) yayang ng beberfrfunungsgsi i ununtutuk k memengnghihisasap p uudadara ra dadan n nnonon condensable gas dari kondensor. Ada 2 macam penghisap udara yang banyak dipakai condensable gas dari kondensor. Ada 2 macam penghisap udara yang banyak dipakai yaitu steam ejector dan vacum pump.

(16)

2.3. Steam Ejector. 2.3. Steam Ejector.

Pe

Perarangngkkat at inini i memengnggugunanakakan n ejejecectotor r uauap p ununtutuk k memengnghihisasap p ududarara a dadan n nononn condensable gas dari dalam kondensor. Gambar 22, merupakan ejector uap bertingkat condensable gas dari dalam kondensor. Gambar 22, merupakan ejector uap bertingkat (Mu

(Multy Staglty Stage e SteaSteam m EjecEjector) yang tor) yang terdterdiri iri dari 3 dari 3 tingktingkat at dendengan 3 gan 3 buah ejectbuah ejector or yangyang ma

masisingng-m-masasining g berberbedbeda a ukuukuranrannyanya. . KetiKetiga ga ejeejectoctor r terstersebuebut t dipdipasaasangkngkan an padpadaa se

sebubuah ah shshelell/tl/tababunung g penupenukar kar panpanas as tipe tipe permpermukaukaan an (Sur(Surfacface e HeaHeat t ExcExchanhanger)ger) dimana di alirankan air kondensat sebagai media pendingin.

dimana di alirankan air kondensat sebagai media pendingin.

Pasokan uap berasal dari main steam katup pengatur tekanan, dialirkan ke Nozzle Pasokan uap berasal dari main steam katup pengatur tekanan, dialirkan ke Nozzle eje

ejectoctor r tingtingkat kat pertpertama ama (pri(primary mary ejecejector). tor). AkibAkibat at trantransforsformasmasi i eneenergi rgi pada pada NozNozzle,zle, mak

maka a tekatekanan nan didibabagigian an leleheher r NoNozzzzle le (T(Thrhroaoat) t) akakan an tutururun n sesehihingngga ga ududarara a dadan n nononn c

coonnddeennssaabblle e ggaas s ddaarri i konkondendensosor r akaakan n terterhishisap ap dan dan kelkeluar uar dardari i mulmulut ut NozNozzlezle bersama

bersama uap. uap. Campuran Campuran ini ini kemkemududian masuian masuk k shshell tingkell tingkat at pepertartama ma dadan n memengngalialir r  diba

dibagian gian daldalam am pippipa-pia-pipa pa penpendingdingin in (t(tubube) e) didimamana na didibabagigian an luluar ar pipipa pa didialalirirkakan n aiair r  co

condndesesate seate sebabagai pegai pendndinginginin. . AkAkibaibat t prprososes pendies pendi ngin, ngin, fraksi fraksi uap uap dalam dalam campuracampurann ak

akan an teterkrkonondedensnsasasi i sesemementntarara a frfrakaksi si ududarara a dadan n nnon on ccoondndeensnsaabble le ggaas s aakkaann mengalalmi pengecilan volume (contracting).

mengalalmi pengecilan volume (contracting).

Camp

Campuran uran udaudara ra akaakan n non non concondensdensable gas able gas dari dari sheshell ll tingtingkat kat pertpertama ama kemkemudiaudiann dih

dihisaisap p laglagi i ololeh eh ejeejectctor or tintingkgkat at kekeduadua. . AkiAkibabat t cacampumpuraran n inini i susudadah h memengangalamlamii penurunan volume/kontraksi, maka ejector tingkat kedua hanya memerlukan uap yang penurunan volume/kontraksi, maka ejector tingkat kedua hanya memerlukan uap yang lebih sedikit serta ukuran ejector yang lebih kecil. Campuran uap dengan udara dan lebih sedikit serta ukuran ejector yang lebih kecil. Campuran uap dengan udara dan non condensable gas yang keluar dari ejector tingkat kedua kemudian masuk shell non condensable gas yang keluar dari ejector tingkat kedua kemudian masuk shell ting

(17)

Selain perangkat ejector seperti yang dijelaskan diatas, PLTU juga dilengkapi dengan Selain perangkat ejector seperti yang dijelaskan diatas, PLTU juga dilengkapi dengan eje

ejectoctor r lailain n yanyang g berberukuukuran ran leblebih ih bebesar sar dan dan umuumumnymnya a disdisebuebut t hohoginging g ataatau u stastartinrtingg eje

ejectoctor. r. SesSesuai uai nanamamanyanya, , ejejectector or ini ini hahanya nya diodiopeperasrasikaikan n sesebelbelum um turturbin bin beberpurputartar.. Fungsinya adalah untuk menghisap udara dalam jumlah besar dari kondensor dalam Fungsinya adalah untuk menghisap udara dalam jumlah besar dari kondensor dalam wak

waktu tu yanyang g sinsingkagkat t daldalam am ranrangka gka memmembuabuat t vacvacum um konkondendensor sor menmenjelajelang ng stastart rt turturbin.bin. Dalam keadaan normal operasi, ejector ini

Dalam keadaan normal operasi, ejector ini umumnya tidak dioperasikan.umumnya tidak dioperasikan.

Gambar 13. Steam Air Ejector System. Gambar 13. Steam Air Ejector System.

3

3.. ALAT - ALAT BANTUALAT - ALAT BANTU TURBINTURBIN

3.1. Steam Chest. 3.1. Steam Chest.

Ste

Steam am chechest st adaadalah lah mermerupaupakakan n tittitik ik perpertemtemuan uan anantara tara pippipa a uauap p utautama ma dedengangann saluran

saluran uauap p mamasusuk k turturbibin. n. FuFungngsi si ututamama a StSteaeam m ChChesest t adadalalah ah sesebabagai gai wawadadah h ununtuktuk men

menempempatkatkan katup-katuan katup-katup p govegovernor rnor sebasebagai gai pengapengatur tur aliraaliran n uap uap yang akan yang akan masuk kemasuk ke Turbin.

(18)

Posisi Steam Chest pada konstruksi berbagai turbin sangat beragam. Pada salah satu Posisi Steam Chest pada konstruksi berbagai turbin sangat beragam. Pada salah satu rancangan turbin, steam chest mungkin ditempatkan dibagian atas dan bawah dari turbin rancangan turbin, steam chest mungkin ditempatkan dibagian atas dan bawah dari turbin tekanan tinggi. Pada rancangan lain, steam chest

tekanan tinggi. Pada rancangan lain, steam chest ditempatkaditempatkan dikedua sisi n dikedua sisi turbin tekananturbin tekanan tin

tinggiggi. . DisDisebaebagiagian n besbesar ar konkonstrstruksuksi i turturbinbin, , katkatup up penpenutuutup p cepcepat at (st(stop op vavalvelve) ) jugjugaa ditempatkan pada

ditempatkan pada steam chest. steam chest. GambGambar ar 26, memperl26, memperlihatkaihatkan sketsa tipikal steam chestn sketsa tipikal steam chest dari turbin uap.

dari turbin uap.

Gambar 14. Steam Chest. Gambar 14. Steam Chest.

3.2.

3.2. KatupKatup PenutupPenutup Cepat (StopCepat (Stop Valve)Valve)

Stop valve adalah katup penutup cepat yang berfungsi untuk memblokir aliran uap Stop valve adalah katup penutup cepat yang berfungsi untuk memblokir aliran uap dari

dari ketel ke Turbin. Katup ini ketel ke Turbin. Katup ini dirandirancang hanya untuk menutcang hanya untuk menutup penuh atau membukaup penuh atau membuka penuh.

(19)

periode start turbin untuk mengatur aliran uap hingga putaran turbin tertentu. periode start turbin untuk mengatur aliran uap hingga putaran turbin tertentu.

Fungsi pengaturan ini bagi katup penutup cepat merupakan fungsi tambahan. Fungsi Fungsi pengaturan ini bagi katup penutup cepat merupakan fungsi tambahan. Fungsi utamanya adalah untuk memutus aliran uap secara cepat ketika dalam kondisi emergensi. utamanya adalah untuk memutus aliran uap secara cepat ketika dalam kondisi emergensi. Sesuai dengan fungsi utamanya, maka stop valve diharapkan menutup lebih cepat Sesuai dengan fungsi utamanya, maka stop valve diharapkan menutup lebih cepat dibanding katup governor.

dibanding katup governor.

Karena stop valve memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan, maka konstruksinya juga Karena stop valve memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan, maka konstruksinya juga terdiri dari katup utama (main valve) dan katup bantu (pilot valve) seperti terlihat pada terdiri dari katup utama (main valve) dan katup bantu (pilot valve) seperti terlihat pada gambar 28.

gambar 28.

3.3.

3.3. KatupKatup Pengatur Pengatur (Governor (Governor Valve)Valve)

Fungsi katup governor adalah untuk mengatur aliran uap dari steam chest yang akan Fungsi katup governor adalah untuk mengatur aliran uap dari steam chest yang akan masuk ke Turbin. Jadi tugas utamanya adalah mengatur putaran atau beban yang masuk ke Turbin. Jadi tugas utamanya adalah mengatur putaran atau beban yang dihasilkan oleh turbin seperti terlihat pada gambar 15.

dihasilkan oleh turbin seperti terlihat pada gambar 15.

Gambar 15. Katup Governor.

(20)

4. SISTEM PROTEKSI TURBIN 4. SISTEM PROTEKSI TURBIN

Turbin merupakan suatu mesin yang beroperasi pada tekanan, temperatur dan putaran Turbin merupakan suatu mesin yang beroperasi pada tekanan, temperatur dan putaran ti

tingnggigi. . SehSehinggingga a menmenyimpyimpan an potepotensi nsi bahbahaya aya yanyang g cukcukup up besbesar ar bukbukan an hanhanya ya bagbagii turbinnya

turbinnya sendiri, sendiri, tettetapapi i jugjuga a babagi gi manmanusiusia. a. DalDalam am ususaha aha untuntuk uk memmemperperkeckecil il resresikoiko bahaya, maka turbin dilengkapi dengan berbagai pengaman (protection) yang antara lain bahaya, maka turbin dilengkapi dengan berbagai pengaman (protection) yang antara lain terdiri dari

terdiri dari

• Pengaman putaran lebih (over Speed Trip)Pengaman putaran lebih (over Speed Trip) •

• Pengaman putaran lebih (over Speed Trip)Pengaman putaran lebih (over Speed Trip) •

• Pengaman pelumas bantalan rendah (Low Bearing Oil Pressure Trip)Pengaman pelumas bantalan rendah (Low Bearing Oil Pressure Trip) •

• Pengaman tekanan kondensor tinggi (Low Vacum Trip)Pengaman tekanan kondensor tinggi (Low Vacum Trip) •

• Pengaman tekanan minyak bantalan aksial tinggi (Thrust Bearing Oil Pengaman tekanan minyak bantalan aksial tinggi (Thrust Bearing Oil Pressure)Pressure) •

• Pengaman Manual Trip.Pengaman Manual Trip.

Perangkat proteksi turbin kerap disebut Turbine

Perangkat proteksi turbin kerap disebut Turbine Protective Device seperti dilihat padaProtective Device seperti dilihat pada gambar 16.

gambar 16.

Gambar 16. Protective Device Gambar 16. Protective Device

Pada prinsipnya, semua perangkat proteksi tersebut bermuara pada satu

Pada prinsipnya, semua perangkat proteksi tersebut bermuara pada satu tujuan yaitutujuan yaitu mentr

(21)

seluruh drain control oil

seluruh drain control oil system dalam keadaan tertutup. Kondisi ini adalah kondisi system dalam keadaan tertutup. Kondisi ini adalah kondisi normalnormal operasi.

operasi.

4.1. Proteksi Putaran Lebih

4.1. Proteksi Putaran Lebih (Over Speed(Over Speed Protection)Protection)

Seperti diketahui bahwa gaya sentrifugal berkaitan dengan putaran dimana gaya Seperti diketahui bahwa gaya sentrifugal berkaitan dengan putaran dimana gaya sentrifugal merupakan fungsi kuadrat dari putaran sudu (w). Ini berarti makin tinggi sentrifugal merupakan fungsi kuadrat dari putaran sudu (w). Ini berarti makin tinggi putaran turbin, makin besar gaya sentrifugal yang ditimbulkan. Pada kondisi putaran putaran turbin, makin besar gaya sentrifugal yang ditimbulkan. Pada kondisi putaran tertentu, gaya sentrifugal yang timbul dapat membahayakan turbin. Untuk itu disediakan tertentu, gaya sentrifugal yang timbul dapat membahayakan turbin. Untuk itu disediakan peralatan proteksi putaranlebih (over speed protection) untuk mengamankan turbin. Ada peralatan proteksi putaranlebih (over speed protection) untuk mengamankan turbin. Ada 2 macam sistem proteksi putaran lebih yaitu sistem proteksi putaran lebih mekanik 2 macam sistem proteksi putaran lebih yaitu sistem proteksi putaran lebih mekanik (mechanical over speed) dan putaran lebih elektrik (electrical over speed). Gambar 17, (mechanical over speed) dan putaran lebih elektrik (electrical over speed). Gambar 17, memperlihatkan sistem proteksi putaran lebih mekanik.

memperlihatkan sistem proteksi putaran lebih mekanik.

Gambar 17.

(22)

Pada poros turbin dibuat alur melintang. Pada alur tersebut dimasukkan logam berbentuk Pada poros turbin dibuat alur melintang. Pada alur tersebut dimasukkan logam berbentuk ujung peluru yang ditahan dalam poros oleh pegas tarik. Bila poros berputar, maka akan ujung peluru yang ditahan dalam poros oleh pegas tarik. Bila poros berputar, maka akan timbul gaya sentrifugal ke arah luar yang cenderung menarik bonggol peluru keluar poros timbul gaya sentrifugal ke arah luar yang cenderung menarik bonggol peluru keluar poros melawan tarikan pegas. Pada putaran nominal, gaya sentrifugal sebanding dengan melawan tarikan pegas. Pada putaran nominal, gaya sentrifugal sebanding dengan gaya tarik pegas. Bila putaran naik hingga mencapai harga tertentu (umumnya 110 %) gaya tarik pegas. Bila putaran naik hingga mencapai harga tertentu (umumnya 110 %) ga

gaya ya sesentntririfufugagal l yayang ng titimbmbul ul memenjnjadadi i lelebibih h bebesasar r dadari ri gagaya ya tataririk k pepegagas. s. HaHal l ininii me

mengngakakibibatatkakan n bobongnggogol l pepelurluru u akakan an memenononjonjol l kekelualuar r popororos s dadan n memendndoroorong ng tutuasas pengunci.

pengunci.

Terdorongnya tuas pengunci akan mengakibatkan terbukanya saluran drain pada sistem Terdorongnya tuas pengunci akan mengakibatkan terbukanya saluran drain pada sistem minyak kendali (control oil) sehingga semua katup uap ke turbin akan menutup yang minyak kendali (control oil) sehingga semua katup uap ke turbin akan menutup yang berarti turbin trip. Dengan tripnya turbin, diharapkan putaran turbin tidak naik lagi sehingga berarti turbin trip. Dengan tripnya turbin, diharapkan putaran turbin tidak naik lagi sehingga turbin terhindar dari keadaan yang membahayakan. Sistem proteksi putaran lebih elktrik turbin terhindar dari keadaan yang membahayakan. Sistem proteksi putaran lebih elktrik biasanya merupakan cadangan (back up) yang juga akan mentrip bila putaran turbin biasanya merupakan cadangan (back up) yang juga akan mentrip bila putaran turbin mencapai > 110%.

mencapai > 110%.

4.2. Low Bearing Oil

4.2. Low Bearing Oil Pressure Low TripPressure Low Trip

Ko

Kontntininyuyuititas as alaliriran an dadan n tetekakananan n miminynyak ak pepelulumamas s babantntalalan an tuturbrbin in memerurupapakakann parameter yang penting bagi terbentuknya pelumasan film yang ideal pada bantalan. Bila parameter yang penting bagi terbentuknya pelumasan film yang ideal pada bantalan. Bila tekanan

tekanan minyminyak ak pelupelumas mas turuturun n dapdapat at merumerusak sak karkaraktakteriseristik tik pelpelumasumasan an film film di di banbantalatalann sehingga memungkinkan terjadinya kontak langsung antara permukaan poros turbin sehingga memungkinkan terjadinya kontak langsung antara permukaan poros turbin dengan

dengan permupermukaan bantalakaan bantalan. n. Hal Hal ini ini tentutentunya nya dapadapat t mengmengakibakibatkaatkan n kerukerusakasakan n padapada bantalan

bantalan maupun poros turbin yang tentunya tidak dikehendamaupun poros turbin yang tentunya tidak dikehendaki.ki.

Karena itu, bila tekanan pelumas bantalan turun hingga harga tertentu, turbin harus trip. Karena itu, bila tekanan pelumas bantalan turun hingga harga tertentu, turbin harus trip. Pada gambar terlihat bellows disebelah tuas yang dihubungkan ke tekanan pelumas Pada gambar terlihat bellows disebelah tuas yang dihubungkan ke tekanan pelumas ba

bantantalanlan. . BilBila a tektekanaanan n pepelumlumas as babantantalan lan turturunun, , resresultultan an gagaya ya — — gagaya ya beberubrubahah sehingga tuas tidak lagi dapat bertahan dalam posisi seimbang (horizontal)

sehingga tuas tidak lagi dapat bertahan dalam posisi seimbang (horizontal) Tuas akan berubah posisi dimana bagian dari engsel akan turun

Tuas akan berubah posisi dimana bagian dari engsel akan turun kebawah. Kondiskebawah. Kondisi inii ini mengakibatkan terbukanya saluran drain control oil system sehingga turbin trip.

(23)

Sepe

Sepeti ti dikdiketahetahui, ui, bahwbahwa a disdisampiamping ng putputaran aran sudsudut, ut, besbesarnyarnya a gaygaya a sensentrifutrifugalgal  ju

 ju ga ga ditentukan ditentukan oleh oleh radius radius perputaran. perputaran. Diataranya Diataranya seluruh seluruh jajaran jajaran sudu sudu - - sudu sudu turbin,turbin, ra

raddiuius sudu s sudu yang paling yang paling besabesar r adalaadalah h radius dari radius dari rangkrangkaian sudu aian sudu tingkatingkat t akhir.akhir. Jad

Jadi i gaygaya a sudsudu u yanyang g palpaling ing besbesar ar adaadalah lah radradius ius dardari i ranrangkagkaian ian sudsudu u tintingkagkatt akhir. Jadi gaya sentrifugal yang paling besar juga terjadi pada sudu-sudu tingkat akhir. Jadi gaya sentrifugal yang paling besar juga terjadi pada sudu-sudu tingkat akhir dari turbin

akhir dari turbin tekanan rendah (LP Turbine). Disamping itu bahwa sudu- sudu tingkattekanan rendah (LP Turbine). Disamping itu bahwa sudu- sudu tingkat akhir dari turbin tekanan rendah tingkat akhir inilah yang berhubungan langsung dengan akhir dari turbin tekanan rendah tingkat akhir inilah yang berhubungan langsung dengan kondensor.

kondensor.

Bila tekanan kondensor naik (vacum rendah) terdiri dari temperatur saturated Bila tekanan kondensor naik (vacum rendah) terdiri dari temperatur saturated uap

uap bekas bekas yang keluayang keluar r dari sudu akhir dan dari sudu akhir dan akan terkonakan terkondensdensasi di asi di kondkondensor sudu —ensor sudu — sud

sudu u akhakhir. ir. SedSedangangkan kan kita kita ketketahuahui i bahbahwa wa dendengan gan nainaiknyknya a temtemperaperatur, tur, makmaka a daydayaa tah

tahan dari logaan dari logam m akan akan berkberkurangurang. . Bila Bila kenakenaikan ikan tempetemperatur ratur cukucukup p signsignifikaifikan, n, makamaka turbin dapat

turbin dapat berada dalam kondisi berbahaya. Karena itu, perlu disediakan proteksiberada dalam kondisi berbahaya. Karena itu, perlu disediakan proteksi terhadap tekanan kondensor tinggi. Pada gambar terlihat bahwa bellows dihubungkan ke terhadap tekanan kondensor tinggi. Pada gambar terlihat bahwa bellows dihubungkan ke ko

kondndenensosor. r. BiBila la tetekakananan n kokondndenensosor r nanaik ik hihingngga ga memencncapapai ai hahargrga a tetertertentntu, u, mamakaka tekanan di dalam bellows juga naik sehingga resultan gaya — gaya pada tuas menjadi tekanan di dalam bellows juga naik sehingga resultan gaya — gaya pada tuas menjadi tak seimbang lagi. Tuas akan berubah dari posisi normal (horizontal). Bagian tuas di tak seimbang lagi. Tuas akan berubah dari posisi normal (horizontal). Bagian tuas di sebelah kid engsel akan turun ke bawah dan ini akan membuka saluran drain control oil sebelah kid engsel akan turun ke bawah dan ini akan membuka saluran drain control oil system sehingga turbin trip.

system sehingga turbin trip.

4.4. Manual Trip 4.4. Manual Trip

Selain semua perangkat proteksi yang telah dibahas di atas. Turbin juga masih dilengkapi Selain semua perangkat proteksi yang telah dibahas di atas. Turbin juga masih dilengkapi dengan fasilitas manual trip level yang umumnya ada di lokal serta manual trip button dengan fasilitas manual trip level yang umumnya ada di lokal serta manual trip button yang terpasang di ruang kontrol (control room). Dengan fasilitas ini, operator dapat yang terpasang di ruang kontrol (control room). Dengan fasilitas ini, operator dapat mentrip turbin secra baik dari lokal maupun dari control room bila mendapatkan bahwa mentrip turbin secra baik dari lokal maupun dari control room bila mendapatkan bahwa turbin beroperasi dalam kondisi yang berbahaya.

(24)

Gambar 18. Sistem Pelumas Turbin. Gambar 18. Sistem Pelumas Turbin. Pada gamb

Pada gambar 17 ar 17 juga terlihjuga terlihat fasilitas trip manual at fasilitas trip manual yang terpasang dilokal yang terpasang dilokal berupa tuasberupa tuas (manual trip

(manual trip level). Bila level). Bila tuas ini tuas ini digerakkan ke kiri, maka turbin akan trip karena geradigerakkan ke kiri, maka turbin akan trip karena gerakankan turbin

turbin tuas tuas ini ini akan akan membuka membuka saluran saluran drain drain dari dari sistem sistem minyak minyak kendali kendali ( ( control control oiloil sistem).

sistem).

5. SISTEM PELUMAS TURBIN 5. SISTEM PELUMAS TURBIN

Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas dan memindahkan untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas dan memindahkan kotoran.

kotoran. DisDisamampiping ng ituitu, , papada da sesebabagigian an bebesasar r turturbibin n sasaat at inini, i, sisiststem em pepelulumamasasan n jujugaga memasok kebutuhan minyak hidrolik baik sebagai penggerak aktuator hidrolik (Power oil) memasok kebutuhan minyak hidrolik baik sebagai penggerak aktuator hidrolik (Power oil) maupun sebagai

maupun sebagai minyak kendali (control oil) minyak kendali (control oil) pada sistem pengaturapada sistem pengaturan n govegovernor. Untukrnor. Untuk turbin

turbin-turbi-turbin yang menggen yang menggerakarakan generator n generator berpedingin hidrogen, berpedingin hidrogen, sistem sistem pelumas jugapelumas juga merupakan pasokan cadangan (Back up oil) bagi sistem perapat poros generator (seal merupakan pasokan cadangan (Back up oil) bagi sistem perapat poros generator (seal oi

oil l sysyststemem). ). MeMengngingingat at peperanrananannynya a yayang ng cucukukup p vivitatal, l, mamaka ka sisiststem em pepelulumamasasann menerapk

menerapkan sistem sirkulasi bertekanan yang dilengkapi oleh an sistem sirkulasi bertekanan yang dilengkapi oleh berbagai komponen sepertiberbagai komponen seperti terlihat pada gambar 18.

(25)

• Tangki pelumasTangki pelumas •

• Pompa pelumasPompa pelumas •

• Pendingin minyak pelumasPendingin minyak pelumas •

• Saringan-saringanSaringan-saringan •

• Regulator Regulator  •

• Pemurni minyak (Purifier)Pemurni minyak (Purifier)

5.1. Tangki Pelumas 5.1. Tangki Pelumas

Ta

Tangngki ki pepelulumamas s beberfurfungngsi si sesebabagagai i pepenanampmpunung g (r(reseserervovoir) ir) guguna na mememamasosokk kebutuhan minyak bagi sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kebutuhan minyak bagi sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kembali dari sistem pelumasan. Pada tangki pelumas juga yang beberapa pompa kembali dari sistem pelumasan. Pada tangki pelumas juga yang beberapa pompa pelumas

pelumas seperti seperti PomPompa Pelumapa Pelumas Bantu (AOP), Turns Bantu (AOP), Turning Gear Oil ing Gear Oil PumPump p (TG(TGOP) danOP) dan Em

Emerergegencncy y OiOil l PuPump mp (E(EOPOP). ). DiDidadalalam m tatangngki ki sesendndiri iri jugjuga a didilenlengkgkapapi i dedengnganan beb

beberaerapa pa laplapis is sasarinringan gan (fi(filtelter) r) ununtuk tuk menmenyaryaring ing kokotortoranan. . SelSelain ain itu itu tantangki gki jugjugaa dilengkapi dengan oil vapour extractor untuk menghisap uap minyak yeng terbentu dilengkapi dengan oil vapour extractor untuk menghisap uap minyak yeng terbentu serta saluran drain untuk membuang kotoran / lumpur yang terbentuk dalam minyak. serta saluran drain untuk membuang kotoran / lumpur yang terbentuk dalam minyak. Untuk melihat

Untuk melihat level minyak level minyak didalam tangki secara didalam tangki secara visuvisual disediaal disediakan gelas duga dankan gelas duga dan tongkat pengukur (deep stick).

tongkat pengukur (deep stick).

5.2. Pompa -

5.2. Pompa - Pompa PelumasPompa Pelumas

Pom

Pompa pa pelpelumumas as berberfunfungsi gsi untuntuk uk memenjanjamin min kokontintinynyuituitas as alalirairan n dadan n tektekanananan minyak pelumas dalam sistem pelumasan. Demikian pentingnya kedua parameter  minyak pelumas dalam sistem pelumasan. Demikian pentingnya kedua parameter  tersebut, sehingga dalam sistem pelumasan disediakan beberapa buah pompa yaitu tersebut, sehingga dalam sistem pelumasan disediakan beberapa buah pompa yaitu

• Pompa pelumas utama (Main Lube Oil Pump)Pompa pelumas utama (Main Lube Oil Pump) •

(26)

• Turning Gear Oil PumpTurning Gear Oil Pump •

• Pompa pelumas darurat (Emergency Oil Pump)Pompa pelumas darurat (Emergency Oil Pump)

Pad

Pada a sissistem tem pelpelumaumasansan, , minminyak yak pelpelumaumas s dardari i tantangki gki dipdipompompakaakan n oleoleh h pompompapa pelumas dan dialirkan melalui pendingin (Oil Cooler), melintasi pengontrol aliran atau pelumas dan dialirkan melalui pendingin (Oil Cooler), melintasi pengontrol aliran atau regulator tekanan dan selanjutnya mengalir kebantalan untuk akhirnya kembali ke tangki regulator tekanan dan selanjutnya mengalir kebantalan untuk akhirnya kembali ke tangki pelumas.

pelumas.

Dalam keadaan turbin sudah beroperasi normal, minyak pelumas dipasok oleh Main Oil Dalam keadaan turbin sudah beroperasi normal, minyak pelumas dipasok oleh Main Oil Pump yang digerakkan oleh poros turbin. Tetapi dalam keadaan start/shutdown, maka Pump yang digerakkan oleh poros turbin. Tetapi dalam keadaan start/shutdown, maka pompa-pompa yang terpasang di tangki pelumas yang beroperasi.

pompa-pompa yang terpasang di tangki pelumas yang beroperasi. Pompa Pelumas Utama (Main Oil

Pompa Pelumas Utama (Main Oil Pump)Pump)

Merupakan pompa sentrifugal yang terpasang dipedestal turbin dan digerakkan oleh Merupakan pompa sentrifugal yang terpasang dipedestal turbin dan digerakkan oleh poro

poros s turbturbin. in. PomPompa pa ini ini memamemasok sok kebkebutuutuhan han minyminyak ak untuuntuk k sissistem tem pelpelumaumas s turbturbin,in, miny

minyak ak penpengatugatur r (con(control trol oil) oil) untuuntuk k govgovernoernor, r, minyminyak ak penpenggerggerak ak servservomotomotor or / / aktuaktuator ator  hidrolik (power oil) dan pasok cadangan (back up supply) untuk minyak perapat poros hidrolik (power oil) dan pasok cadangan (back up supply) untuk minyak perapat poros generator (seal oil system). Karena pompa ini digerakkan manakala putaran turbin generator (seal oil system). Karena pompa ini digerakkan manakala putaran turbin sudah diatas 90 % dari putaran nominalnya. Pada saat putaran turbin < 90%, maka sudah diatas 90 % dari putaran nominalnya. Pada saat putaran turbin < 90%, maka diperlukan pompa pelumas lain (biasanya AOP) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. diperlukan pompa pelumas lain (biasanya AOP) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Gambar 19, merupakan ilustrasi dari pompa pelumas utama (MOP).

Gambar 19, merupakan ilustrasi dari pompa pelumas utama (MOP).

Gambar 19. Pompa

(27)

minyak dari ejektor minyak (oil ejector) pada tekanan 1 - 1,5 bar dengan tekanan sisi minyak dari ejektor minyak (oil ejector) pada tekanan 1 - 1,5 bar dengan tekanan sisi tekan (discharge) proporsional dengan putaran. Pada putaran nominal, tekanan keluar  tekan (discharge) proporsional dengan putaran. Pada putaran nominal, tekanan keluar  pompa berkisar antara 20-30 bar (tergantung desain).

pompa berkisar antara 20-30 bar (tergantung desain).

5.3.

5.3. PendinginPendingin MinyakMinyak (Oil(Oil Cooler)Cooler)

Seperti telah disinggung diatas bahwa minyak pelumas yang mengalir ke bantalan bukan Seperti telah disinggung diatas bahwa minyak pelumas yang mengalir ke bantalan bukan hanya berfungsi sebagai pelumas tetapi juga menyerap panas yang timbul dibantalan. hanya berfungsi sebagai pelumas tetapi juga menyerap panas yang timbul dibantalan. Panas yang diserap oleh minyak pelumas ini harus dikeluarkan lagi dari minyak. Panas yang diserap oleh minyak pelumas ini harus dikeluarkan lagi dari minyak. Komponen yang dirancang untuk mengeluarkan panas dari minyak adalah pendingin Komponen yang dirancang untuk mengeluarkan panas dari minyak adalah pendingin minyak (oil cooler). Didalam cooler, panas dari minyak akan diserap leh air pendingin. minyak (oil cooler). Didalam cooler, panas dari minyak akan diserap leh air pendingin. Umumnya, untuk sistem pelumasan disediakan 2 buah cooler yaitu 1 cooler aktif sedang Umumnya, untuk sistem pelumasan disediakan 2 buah cooler yaitu 1 cooler aktif sedang 1 cooler lainnya standby seperti terlihat

1 cooler lainnya standby seperti terlihat pada gambar 20.pada gambar 20.

Gambar 20.

(28)

Cooler yang telah selesai dibersihkan harus dikembalikan ke kondisi stand by. Cooler yang telah selesai dibersihkan harus dikembalikan ke kondisi stand by. Yang dimaksud

Yang dimaksud kondisi standby adalah bahwa didalam coolekondisi standby adalah bahwa didalam cooler sudah tidak ada lagi r sudah tidak ada lagi sisasisa uda

udara dan ra dan selseluruuruh h volvolume cooler ume cooler sudasudah h terisi minyak terisi minyak pelumpelumas. as. Cara membuang udaraCara membuang udara dari cooler adalah dengan

dari cooler adalah dengan

membuka saluran venting dan bersamaan dengan itu minyak pelumas dialirkan kedalam membuka saluran venting dan bersamaan dengan itu minyak pelumas dialirkan kedalam cooler secara perlahan-lahan. Minyak pelumas yang mengalir dan mengisi cooler akan cooler secara perlahan-lahan. Minyak pelumas yang mengalir dan mengisi cooler akan mendorong keluar udara dari dalam cooler. Bila dari saluran venting sudah mulai keluar  mendorong keluar udara dari dalam cooler. Bila dari saluran venting sudah mulai keluar  minyak, berarti udara sudah habis dan katup venting dapat ditutup. Kini cooler berada minyak, berarti udara sudah habis dan katup venting dapat ditutup. Kini cooler berada pada kondisi standby.

pada kondisi standby. Pe

Pendindingingin n minminyayak k (oi(oil l cocooleoler) r) memeruprupakakan an komkomponponen en yayang ng cucukukup p pepentinting ng kakarenrenaa menentukan temperatur minyak pelumas. Sedangkan temperatur minyak pelumas menentukan temperatur minyak pelumas. Sedangkan temperatur minyak pelumas merupakan fungsi dari viskositas minyak pelumas yang turut menentukan terbentuknya merupakan fungsi dari viskositas minyak pelumas yang turut menentukan terbentuknya lapisan film pelumas pada bantalan.

lapisan film pelumas pada bantalan.

Pompa Pelumas Bantu (Auxiliary Oil Pump) Pompa Pelumas Bantu (Auxiliary Oil Pump)

Pompa ini dipasang diatas tangki pelumas dan digerakkan oleh motor listrik AC. Pompa ini dipasang diatas tangki pelumas dan digerakkan oleh motor listrik AC. Berf

Berfungungsi si sebsebagaagai i pempemasoasok k minminyak yak manmanakaakala la pompompa pa pelpelumaumas s utamutama a (MOP(MOP) ) belbelumum mampu menjalankan tugasnya misalnya saat start turbin, shutdown ataupun adalah mampu menjalankan tugasnya misalnya saat start turbin, shutdown ataupun adalah mas

masalah alah lain lain (ma(malfunlfunctioction) n) padpada a MOPMOP. . AOP AOP memamemasok sok kebkebutuhutuhan an minyminyak ak untuuntuk k sissistemtem pelumasan, minyak pengatur (control oil) dan minyak penggerak (power oil) pada pelumasan, minyak pengatur (control oil) dan minyak penggerak (power oil) pada sis

sistem tem govgoverernornor, , paspasok ok cacadadangangan n bagbagi i sissistem tem peperaprapat at poporos ros gegenerneratoator r (se(seal al oiloil system) serta memasok minyak untuk sisi hisap MOP

system) serta memasok minyak untuk sisi hisap MOP (MOP suction).(MOP suction).

Switch pompa ini umumnya memiliki 3 posisi yaitu "RUN", "AUTO" dan posisi "Lock". Posisi Switch pompa ini umumnya memiliki 3 posisi yaitu "RUN", "AUTO" dan posisi "Lock". Posisi RUN untuk menjalankan pompa

RUN untuk menjalankan pompa secara manual. Pada secara manual. Pada posisi "AUTO", pompa posisi "AUTO", pompa akaakan stan startrt sec

secara ara otootomatimatis s bila bila tektekanaanan n minminyak yak pelpelumaumas s turuturun n hinhingga gga menmencapcapai ai harharga ga tertentertentu.tu. Pos

Posisi isi "Lo"Lock" ck" adadalaalah h untuntuk uk memmembloblokir kir agaagar r pompompa pa ini ini tidtidak ak akakan an berberopeoperasrasi i dadalamlam kondisi apapun juga.

(29)

Pompa ini juga dipasang dibagian atas tangki pelumas turbin dan digerakkan oleh Pompa ini juga dipasang dibagian atas tangki pelumas turbin dan digerakkan oleh moto

motor r listlistik ik AC. AC. UmuUmumnya mnya hanhanya ya menmenyedyediakaiakan n paspasokaokan n bagbagi i sistsistem em pelpelumas umas banbantalatalann terutama pada saat rotor turbin sedang diputar oleh turbin gear. Seperti halnya AOP, terutama pada saat rotor turbin sedang diputar oleh turbin gear. Seperti halnya AOP, TGOP juga dilengkapi oleh switch 3 posisi. Dalam posisi "AUTO", TGOP akan start TGOP juga dilengkapi oleh switch 3 posisi. Dalam posisi "AUTO", TGOP akan start secara otomatis bila tekanan pelumas turun hingga mencapai harga

secara otomatis bila tekanan pelumas turun hingga mencapai harga tertentu.tertentu.

Pompa Pelumas Darurat (Emergency Oil Pump) Pompa Pelumas Darurat (Emergency Oil Pump)

Juga terpasang pada bagian atas tangki pelumas turbin. Pompa ini digerakkan oleh Juga terpasang pada bagian atas tangki pelumas turbin. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik DC. Dengan demikian maka pompa ini merupakan pompa yang masih motor listrik DC. Dengan demikian maka pompa ini merupakan pompa yang masih dapat beroperasi meskipun dalam kondisi pasokan listrik AC tidak tersedia misalnya dapat beroperasi meskipun dalam kondisi pasokan listrik AC tidak tersedia misalnya dalam keadaan black out. Seperti halnya TGOP, pompa ini juga hanya memasok dalam keadaan black out. Seperti halnya TGOP, pompa ini juga hanya memasok sis

sistetem m pepelumlumasasan an turturbinbin. . EOEOP P jujuga ga didilenlengkgkapi api swswitcitch h 3 3 poposissisi. i. DaDalam lam poposissisi i "A"AUTOUTO",", meskipun pasokan listrik AC tetap tersedia, pompa ini juga akan start secara otomatis meskipun pasokan listrik AC tetap tersedia, pompa ini juga akan start secara otomatis bila tekanan minyak pelumas bantalan turun hingga mencapai harga tertentu.

bila tekanan minyak pelumas bantalan turun hingga mencapai harga tertentu.

Jacking Oil Pump Jacking Oil Pump Mer

Merupaupakakan n pompompa pa yanyang g berberfunfungsi gsi menmengangangkagkat t (ja(jack) ck) porporos os turturbin bin dendengan gan tektekanaanann minyak yang tujuannya adalah menghindari terjadinya gesekan statik ketika poros minyak yang tujuannya adalah menghindari terjadinya gesekan statik ketika poros turbin akan mulai berputar dari keadaan diam (stand still). Sesuai dengan fungsinya, turbin akan mulai berputar dari keadaan diam (stand still). Sesuai dengan fungsinya, pomp

pompa a ini ini menmenghaghasilksilkan an tektekanan anan minyminyak ak yang sangat yang sangat tingtinggi. gi. MeskMeskipuipun n demdemikiaikian, n, tidatidakk semua turbin dilengkapi dengan jacking oil pump.

semua turbin dilengkapi dengan jacking oil pump.

5.4 Saringan (Filter/Strainer) 5.4 Saringan (Filter/Strainer)

Berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga minyak pelumas yang akan mengalir ke Berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga minyak pelumas yang akan mengalir ke komponen-kompone

(30)

5.5 Saluran Minyak Pelumas masuk dan Kembali (Supply & Return Line) 5.5 Saluran Minyak Pelumas masuk dan Kembali (Supply & Return Line)

Sistem pelumas turbin memiliki kapasitas dengan volume minyak yang cukup besar. Sistem pelumas turbin memiliki kapasitas dengan volume minyak yang cukup besar. Disa

Disampinmping g itu, itu, salusaluran-ran-salusaluran ran minyminyak ak pelpelumas umas haruharus s melimelintasntasi i daedaerah-drah-daeraaerah h yangyang temperatur cukup tinggi disekitar turbin. Pada situasi yang demikian, bila terjadi kebocoran temperatur cukup tinggi disekitar turbin. Pada situasi yang demikian, bila terjadi kebocoran minyak pada saluran, kondisinya akan sangat membahayakan. Untuk mengurangi resiko, minyak pada saluran, kondisinya akan sangat membahayakan. Untuk mengurangi resiko, maka semua saluran minyak baik saluran pasokan (supply) maupun saluran minyak maka semua saluran minyak baik saluran pasokan (supply) maupun saluran minyak kembali (return) ditempatkan dalam suatu sungkup pelindung berupa pipa besar.

(31)

6.1. Persiapan turbin dan alat bantunya 6.1. Persiapan turbin dan alat bantunya

-- Sistem air pendingin okSistem air pendingin ok

-- Sistem pelumas okSistem pelumas ok

-- Sistem udara kontrol okSistem udara kontrol ok

-- Turning gear okTurning gear ok

-- Sistem drain ekstraksi siapSistem drain ekstraksi siap Unt

Untuk uk menmenjaljalankankan an turturbinbin, , tektekanaanan n dadan n temtemperperatuatur r uap uap dibdibedaedakan kan sessesuauai i dendengangan keadaan turbin pada waktu itu, seperti keadaan dingin, keadaan sedang, dan keadaan keadaan turbin pada waktu itu, seperti keadaan dingin, keadaan sedang, dan keadaan panas. Perbedaan kondisi uap untuk start turbin

panas. Perbedaan kondisi uap untuk start turbin dapat dilihat pada tabel berikut:dapat dilihat pada tabel berikut:

N Naamma a ssttaarrtt TTeekkaannaan n uuaapp (kg/cm (kg/cm22)) Temperatur uap Temperatur uap masuk ( masuk (00C)C) Lama berhenti Lama berhenti (jam) (jam) S

Sttaarrtt ddiinnggiinn 4400 331100 >> 5500 S

Sttaarrt t sseeddaanngg 550 0 - - 6600 33550 0 - - 440000 220 0 – – 5500 S

Sttaarrt t ppaannaass 660 0 - - 8800 440000 < < 2200 6.2.

6.2. Start Start turbin turbin PLTU PLTU ¾¾

1.

1. Gland leakage condensor exhaust fan start Gland leakage condensor exhaust fan start 

• Fan inlet valve buka atur arus 2-3 Ampere, hampa ± 200 mmAq.Fan inlet valve buka atur arus 2-3 Ampere, hampa ± 200 mmAq. •

• Drain air di tangki GLC sampai habis.Drain air di tangki GLC sampai habis. •

• DrDraiain n ke ke pipit t bubuka ka ke ke kokondndenensosor r tutututup, p, bibila la susudadah h adada a vavacucumm mm drdraiainn

kekondensor buka ke pit tutup. kekondensor buka ke pit tutup.

2.

2. Gland SteamGland Steam operasioperasi

• Root valve (57V-61K) buka untuk warming, valve (51V-41t) buka dan atur Root valve (57V-61K) buka untuk warming, valve (51V-41t) buka dan atur 

PC 201 dengan tekanan 0,3 kg/cm PC 201 dengan tekanan 0,3 kg/cm22..

(32)

• Buka spill over ke kondensor, tutup Buka spill over ke kondensor, tutup yang ke heater 5.yang ke heater 5. •

• Spray water untuk gland buka (sebelum dan sesudah) control valve, spraySpray water untuk gland buka (sebelum dan sesudah) control valve, spray

water untuk exhaust buka / by water untuk exhaust buka / by passpass

3.

3. Starting ejector start Starting ejector start 

• Root valve 50Root valve 50VV – 33– 33KK buka / pressure 10 kg/cmbuka / pressure 10 kg/cm22 untuk warming up ± 5 menituntuk warming up ± 5 menit •

•  Atur tekanan  Atur tekanan uap uap sampai sampai 20 20 kg/cm2 kg/cm2 secara secara manual manual dengan dengan membukamembuka

katup (51V-42t). katup (51V-42t).

• Buka pelan-pelan katup udara (51V-5t).Buka pelan-pelan katup udara (51V-5t). •

• Vacum breaker Vacum breaker tutup (200 mmHg)tutup (200 mmHg) •

• Periksa kenaikan hampa dalam kondensor.Periksa kenaikan hampa dalam kondensor.

4.

4. Start main ejector Start main ejector 

• Vacuum 650-700 mmHg.Vacuum 650-700 mmHg. •

• Warming drain valve tutup.Warming drain valve tutup. •

• (51V-37t) buka, atur tekanan uap 22 (51V-37t) buka, atur tekanan uap 22 kg/cmkg/cm22.. •

• BukaBuka steam valve ejector steam valve ejector , lalu buka, lalu buka air valveair valve.. •

• Periksa vacuum 600-700 mmHg.Periksa vacuum 600-700 mmHg. •

• Drain valve ke pit buka.Drain valve ke pit buka.

5.

5. Starting ejector stopStarting ejector stop

• 5151VV – 5– 5TT tutup (udara)tutup (udara) •

• 5050VV – 42– 42KK tutup (uap)tutup (uap)

3.

3. TuTurbrbin in reressetet

•  Auxiliary oil  Auxiliary oil pump pump start start discharge discharge pressure pressure 8 8 – – 10 10 kg/cmkg/cm22, , bebeararining g oioill

pr

presessusure re 0,0,8 8 – – 1,1,2 2 kgkg/c/cmm22, , TuTurnrnining g oioil l ppumump p ststoop p (o(ototo), ), 886T 6T reresesett

(BTB),Turbin lokal hand Reset, control oil

(BTB),Turbin lokal hand Reset, control oil pressure 2 kg/cmpressure 2 kg/cm22..

• •

(33)

lokal vacum trip reset lokal vacum trip reset

4.

4. Rolling turbinRolling turbin

• Perbedaan temperatur uap antara 2nd SH outlet dengan inlet throttle valvePerbedaan temperatur uap antara 2nd SH outlet dengan inlet throttle valve

± 50 ± 50 ooCC

• Ikuti grafik start turbinIkuti grafik start turbin •

• Throttle valve buka pelan – pelanThrottle valve buka pelan – pelan

catatan

catatan : : Normal Normal = = 120 120 s/d s/d 180 180 put/menitput/menit K

Krriittiiss = = 55000 0 ppuutt//mmeenniitt

 A

 A BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK          V

         V      a      a      c      c       u        u       m       m 1 1 22 33 44 5 5 6 6 45 MW 45 MW 37,5 37,5 50 50 25 25 5 5 400 400 1200 1200 2500 2500 3000 3000 700 mmHg 700 mmHg Keterangan : Keterangan : B B CC DD EE FF GG HH II JJ TToottaall S

Sttaarrt t ddiinnggiinn 330 0 mmnntt 660 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 55jjaam 2m 200 mmnntt S

Sttaarrt t sseeddaanngg 330 0 mmnntt 440 0 mmnntt 225 5 mmnntt 225 5 mmnntt 440 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 33jjaamm S

Sttaarrt t ppaannaass 330 0 mmnntt 225 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 225 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 11jjaam 4m 455 mmnntt 1.

1. Boiler Boiler firing firing 2. 2. Vacum Vacum up up 3. 3. Rolling Rolling turbin turbin 4. Trip 4. Trip test test 5. 5. Protective Protective device device test test 6. 6. ParaParalel lel onon

5.

5. Turning gear akan lepas secara otomatis pada 3 – 5 rpmTurning gear akan lepas secara otomatis pada 3 – 5 rpm

• Oil supply valve tutupOil supply valve tutup •

• Clutch lever lepas kembali dan matikan Clutch lever lepas kembali dan matikan saklar motor pemutar poros.saklar motor pemutar poros. •

(34)

Periksa vibrasi Periksa vibrasi

Perhatikan pemuaian relatif dan suara –

Perhatikan pemuaian relatif dan suara – suara yang mencurigakansuara yang mencurigakan

5. Periksa temperatur uap bekas dan

5. Periksa temperatur uap bekas dan hindari kenaikan temperatur yang tidak normal.hindari kenaikan temperatur yang tidak normal. Te

Tempmpereratatur ur sisisi si uauap p bebekakas s sbsbb: b: kakatutup p pepengngatatur ur spspraray y wawateter r  membuka pada temperatur 60

membuka pada temperatur 60 00C, alarm 80C, alarm 80 00C, trip 120C, trip 120 00C.C.

per

periksiksa a sumsumbeber r tentenaga aga dan dan kakatup tup magmagnet net (se(selenlenoidoid) ) ununtuk tuk spsprayray water, apakah saklarnya sudah dimasukan.

water, apakah saklarnya sudah dimasukan. dal

dalam am hahal l kakatup tup ini ini tidtidak ak bisbisa a dijdijalaalankankan, n, atuaturlarlah h dendengan gan tantangangan melalui katup bypass.

melalui katup bypass.

6.

6. AdaAdakan perckan percobaobaan trip dengaan trip dengan n tantangangan. . LakLakukukan pada saat jalan pertan pada saat jalan pertamaama kali.

kali.

bila kecepatan putaran ditambah sampai 400 rpm dan keadaannya bila kecepatan putaran ditambah sampai 400 rpm dan keadaannya baik, adakan percobaan trip secara manual. Periksa alat-alat trip (alat-alat baik, adakan percobaan trip secara manual. Periksa alat-alat trip (alat-alat pengaman) dan periksa apakah setiap katup menutup dengan baik, periksa pengaman) dan periksa apakah setiap katup menutup dengan baik, periksa suara-suara yang mencurigakan dengan sebuah tongkat pendengar.

suara-suara yang mencurigakan dengan sebuah tongkat pendengar. tut

tutup up segsegera katup era katup masmasuk uk utautama ma sessesudaudah h turturbin ditripbin ditrip. . PuPutar tar + + 11 kearah membuka setelah katup tertutup rapat.

kearah membuka setelah katup tertutup rapat. den

dengargarkan kan padpada a tiatiap-tp-tiap iap bagbagian ian turturbin bin apaapakah kah ada ada tantanda-da-tantandada gesekan atau keadaan yang tidak normal lainnya.

gesekan atau keadaan yang tidak normal lainnya. perhatikan getaran turbin.

perhatikan getaran turbin.

7.

7. ReseReset kembat kembali turbili turbin dan lakn dan lakukan pukan pemanaemanasan samsan sambil berpbil berputar.utar. Waktu yang diperlukan untuk pemanasan pada putaran rendah sbb: Waktu yang diperlukan untuk pemanasan pada putaran rendah sbb:

St

Starart dt diningiginn : : + 3+ 30 0 memeninitt Start

Start sedasedangng : + 3: + 30 me0 menitnit St

(35)

setelah relay 86 T di

setelah relay 86 T di control roomcontrol room direset).direset).

• bubuka ka kekembmbalali i peperlrlahahanan-la-lahahann mamain in ststoop p vavalvlvee dadan n lalakukukakann

pemanasan pada putaran tetap 400 rpm. pemanasan pada putaran tetap 400 rpm.

8.

8. MeMenanaikikan puan putatararan turn turbibinn

• perhatikan penunjukan dari alat-alat ukur perhatikan penunjukan dari alat-alat ukur  •

• peperhrhatatikikan an bebeda da pepemumuaiaian an rerelatlatif if dadari ri tuturbrbinin. . AlAlat at pepengngukukur ur 

pemuaian

pemuaian dipasang dipasang pada pada bagian bagian belakang belakang turbin turbin (beda (beda pemuaian pemuaian tidaktidak boleh lebih dari 3,5 mm).

boleh lebih dari 3,5 mm).

• bukabuka mamain in ststop op vavalvlvee perlahperlahan-lahan-lahan an untuuntuk k menammenambah bah putaputaranran

tur

turbinbin. . SesSesuai uai dendengan gan “gr“grafiafik k penpenambambah ah keckecepaepatantan” ” kenkenaikaikan an putputaraarann antara 120-180 rpm/menit

antara 120-180 rpm/menit

•  Atur  Atur hampa hampa kondensor kondensor agar agar sudah sudah sama sama dengan dengan hampa hampa yangyang

diperlukan pada putaran 3000 rpm diperlukan pada putaran 3000 rpm

9.

9. KenKenaikaikan an putputaraaran n dipdipercercepaepat t samsampai pai 500 500 rpm rpm sesetiatiap p menmenitnitnya, ya, apaapabilbilaa berada

berada

di daerah putaran kritis. Daerah putaran kritis sebagai berikut: di daerah putaran kritis. Daerah putaran kritis sebagai berikut:

P

Peerrttaammaa : : 1177009 9 rrppmm K

Keedduuaa : : 2211991 1 rrppmm

periksa getaran turbin. Alat pengukur getaran turbin tidak tepat pengukurannya periksa getaran turbin. Alat pengukur getaran turbin tidak tepat pengukurannya pada putaran di bawah 1000 rpm.

pada putaran di bawah 1000 rpm.

10.perhatikan temperatur dari pelumas bantalan. 10.perhatikan temperatur dari pelumas bantalan.  Alarm temperatur pelumas bantalan terla

 Alarm temperatur pelumas bantalan terlalu tinggi:lu tinggi: T

Teemmppeerraattuur r ppeelluummaas s kkeelluuaar r bbaannttaallaann : : 7700 00CC

T

Gambar

Gambar 1. Konstruksi Casing Pada Pondasi.
Gambar 2. Turbin Single Casing.
Gambar 3. Turbin Double Casing.
Gambar 7. Sudu Turbin.
+7

Referensi

Dokumen terkait