5. SISTEM PELUMAS TURBIN
Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas dan memindahkan untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas dan memindahkan kotoran.
kotoran. DisDisamampiping ng ituitu, , papada da sesebabagigian an bebesasar r turturbibin n sasaat at inini, i, sisiststem em pepelulumamasasan n jujugaga memasok kebutuhan minyak hidrolik baik sebagai penggerak aktuator hidrolik (Power oil) memasok kebutuhan minyak hidrolik baik sebagai penggerak aktuator hidrolik (Power oil) maupun sebagai
maupun sebagai minyak kendali (control oil) minyak kendali (control oil) pada sistem pengaturapada sistem pengaturan n govegovernor. Untukrnor. Untuk turbin
turbin-turbi-turbin yang menggen yang menggerakarakan generator n generator berpedingin hidrogen, berpedingin hidrogen, sistem sistem pelumas jugapelumas juga merupakan pasokan cadangan (Back up oil) bagi sistem perapat poros generator (seal merupakan pasokan cadangan (Back up oil) bagi sistem perapat poros generator (seal oi
oil l sysyststemem). ). MeMengngingingat at peperanrananannynya a yayang ng cucukukup p vivitatal, l, mamaka ka sisiststem em pepelulumamasasann menerapk
menerapkan sistem sirkulasi bertekanan yang dilengkapi oleh an sistem sirkulasi bertekanan yang dilengkapi oleh berbagai komponen sepertiberbagai komponen seperti terlihat pada gambar 18.
•
• Tangki pelumasTangki pelumas
•
• Pompa pelumasPompa pelumas
•
• Pendingin minyak pelumasPendingin minyak pelumas
•
• Saringan-saringanSaringan-saringan
•
• Regulator Regulator
•
• Pemurni minyak (Purifier)Pemurni minyak (Purifier)
5.1. Tangki Pelumas 5.1. Tangki Pelumas
Ta
Tangngki ki pepelulumamas s beberfurfungngsi si sesebabagagai i pepenanampmpunung g (r(reseserervovoir) ir) guguna na mememamasosokk kebutuhan minyak bagi sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kebutuhan minyak bagi sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kembali dari sistem pelumasan. Pada tangki pelumas juga yang beberapa pompa kembali dari sistem pelumasan. Pada tangki pelumas juga yang beberapa pompa pelumas
pelumas seperti seperti PomPompa Pelumapa Pelumas Bantu (AOP), Turns Bantu (AOP), Turning Gear Oil ing Gear Oil PumPump p (TG(TGOP) danOP) dan Em
Emerergegencncy y OiOil l PuPump mp (E(EOPOP). ). DiDidadalalam m tatangngki ki sesendndiri iri jugjuga a didilenlengkgkapapi i dedengnganan beb
beberaerapa pa laplapis is sasarinringan gan (fi(filtelter) r) ununtuk tuk menmenyaryaring ing kokotortoranan. . SelSelain ain itu itu tantangki gki jugjugaa dilengkapi dengan oil vapour extractor untuk menghisap uap minyak yeng terbentu dilengkapi dengan oil vapour extractor untuk menghisap uap minyak yeng terbentu serta saluran drain untuk membuang kotoran / lumpur yang terbentuk dalam minyak. serta saluran drain untuk membuang kotoran / lumpur yang terbentuk dalam minyak. Untuk melihat
Untuk melihat level minyak level minyak didalam tangki secara didalam tangki secara visuvisual disediaal disediakan gelas duga dankan gelas duga dan tongkat pengukur (deep stick).
tongkat pengukur (deep stick).
5.2. Pompa -
5.2. Pompa - Pompa PelumasPompa Pelumas
Pom
Pompa pa pelpelumumas as berberfunfungsi gsi untuntuk uk memenjanjamin min kokontintinynyuituitas as alalirairan n dadan n tektekanananan minyak pelumas dalam sistem pelumasan. Demikian pentingnya kedua parameter minyak pelumas dalam sistem pelumasan. Demikian pentingnya kedua parameter tersebut, sehingga dalam sistem pelumasan disediakan beberapa buah pompa yaitu tersebut, sehingga dalam sistem pelumasan disediakan beberapa buah pompa yaitu
•
• Pompa pelumas utama (Main Lube Oil Pump)Pompa pelumas utama (Main Lube Oil Pump)
•
•
• Turning Gear Oil PumpTurning Gear Oil Pump
•
• Pompa pelumas darurat (Emergency Oil Pump)Pompa pelumas darurat (Emergency Oil Pump) Pad
Pada a sissistem tem pelpelumaumasansan, , minminyak yak pelpelumaumas s dardari i tantangki gki dipdipompompakaakan n oleoleh h pompompapa pelumas dan dialirkan melalui pendingin (Oil Cooler), melintasi pengontrol aliran atau pelumas dan dialirkan melalui pendingin (Oil Cooler), melintasi pengontrol aliran atau regulator tekanan dan selanjutnya mengalir kebantalan untuk akhirnya kembali ke tangki regulator tekanan dan selanjutnya mengalir kebantalan untuk akhirnya kembali ke tangki pelumas.
pelumas.
Dalam keadaan turbin sudah beroperasi normal, minyak pelumas dipasok oleh Main Oil Dalam keadaan turbin sudah beroperasi normal, minyak pelumas dipasok oleh Main Oil Pump yang digerakkan oleh poros turbin. Tetapi dalam keadaan start/shutdown, maka Pump yang digerakkan oleh poros turbin. Tetapi dalam keadaan start/shutdown, maka pompa-pompa yang terpasang di tangki pelumas yang beroperasi.
pompa-pompa yang terpasang di tangki pelumas yang beroperasi. Pompa Pelumas Utama (Main Oil
Pompa Pelumas Utama (Main Oil Pump)Pump)
Merupakan pompa sentrifugal yang terpasang dipedestal turbin dan digerakkan oleh Merupakan pompa sentrifugal yang terpasang dipedestal turbin dan digerakkan oleh poro
poros s turbturbin. in. PomPompa pa ini ini memamemasok sok kebkebutuutuhan han minyminyak ak untuuntuk k sissistem tem pelpelumaumas s turbturbin,in, miny
minyak ak penpengatugatur r (con(control trol oil) oil) untuuntuk k govgovernoernor, r, minyminyak ak penpenggerggerak ak servservomotomotor or / / aktuaktuator ator hidrolik (power oil) dan pasok cadangan (back up supply) untuk minyak perapat poros hidrolik (power oil) dan pasok cadangan (back up supply) untuk minyak perapat poros generator (seal oil system). Karena pompa ini digerakkan manakala putaran turbin generator (seal oil system). Karena pompa ini digerakkan manakala putaran turbin sudah diatas 90 % dari putaran nominalnya. Pada saat putaran turbin < 90%, maka sudah diatas 90 % dari putaran nominalnya. Pada saat putaran turbin < 90%, maka diperlukan pompa pelumas lain (biasanya AOP) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. diperlukan pompa pelumas lain (biasanya AOP) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Gambar 19, merupakan ilustrasi dari pompa pelumas utama (MOP).
Gambar 19, merupakan ilustrasi dari pompa pelumas utama (MOP).
Gambar 19. Pompa
minyak dari ejektor minyak (oil ejector) pada tekanan 1 - 1,5 bar dengan tekanan sisi minyak dari ejektor minyak (oil ejector) pada tekanan 1 - 1,5 bar dengan tekanan sisi tekan (discharge) proporsional dengan putaran. Pada putaran nominal, tekanan keluar tekan (discharge) proporsional dengan putaran. Pada putaran nominal, tekanan keluar pompa berkisar antara 20-30 bar (tergantung desain).
pompa berkisar antara 20-30 bar (tergantung desain).
5.3.
5.3. PendinginPendingin MinyakMinyak (Oil(Oil Cooler)Cooler)
Seperti telah disinggung diatas bahwa minyak pelumas yang mengalir ke bantalan bukan Seperti telah disinggung diatas bahwa minyak pelumas yang mengalir ke bantalan bukan hanya berfungsi sebagai pelumas tetapi juga menyerap panas yang timbul dibantalan. hanya berfungsi sebagai pelumas tetapi juga menyerap panas yang timbul dibantalan. Panas yang diserap oleh minyak pelumas ini harus dikeluarkan lagi dari minyak. Panas yang diserap oleh minyak pelumas ini harus dikeluarkan lagi dari minyak. Komponen yang dirancang untuk mengeluarkan panas dari minyak adalah pendingin Komponen yang dirancang untuk mengeluarkan panas dari minyak adalah pendingin minyak (oil cooler). Didalam cooler, panas dari minyak akan diserap leh air pendingin. minyak (oil cooler). Didalam cooler, panas dari minyak akan diserap leh air pendingin. Umumnya, untuk sistem pelumasan disediakan 2 buah cooler yaitu 1 cooler aktif sedang Umumnya, untuk sistem pelumasan disediakan 2 buah cooler yaitu 1 cooler aktif sedang 1 cooler lainnya standby seperti terlihat
1 cooler lainnya standby seperti terlihat pada gambar 20.pada gambar 20.
Gambar 20.
Cooler yang telah selesai dibersihkan harus dikembalikan ke kondisi stand by. Cooler yang telah selesai dibersihkan harus dikembalikan ke kondisi stand by. Yang dimaksud
Yang dimaksud kondisi standby adalah bahwa didalam coolekondisi standby adalah bahwa didalam cooler sudah tidak ada lagi r sudah tidak ada lagi sisasisa uda
udara dan ra dan selseluruuruh h volvolume cooler ume cooler sudasudah h terisi minyak terisi minyak pelumpelumas. as. Cara membuang udaraCara membuang udara dari cooler adalah dengan
dari cooler adalah dengan
membuka saluran venting dan bersamaan dengan itu minyak pelumas dialirkan kedalam membuka saluran venting dan bersamaan dengan itu minyak pelumas dialirkan kedalam cooler secara perlahan-lahan. Minyak pelumas yang mengalir dan mengisi cooler akan cooler secara perlahan-lahan. Minyak pelumas yang mengalir dan mengisi cooler akan mendorong keluar udara dari dalam cooler. Bila dari saluran venting sudah mulai keluar mendorong keluar udara dari dalam cooler. Bila dari saluran venting sudah mulai keluar minyak, berarti udara sudah habis dan katup venting dapat ditutup. Kini cooler berada minyak, berarti udara sudah habis dan katup venting dapat ditutup. Kini cooler berada pada kondisi standby.
pada kondisi standby. Pe
Pendindingingin n minminyayak k (oi(oil l cocooleoler) r) memeruprupakakan an komkomponponen en yayang ng cucukukup p pepentinting ng kakarenrenaa menentukan temperatur minyak pelumas. Sedangkan temperatur minyak pelumas menentukan temperatur minyak pelumas. Sedangkan temperatur minyak pelumas merupakan fungsi dari viskositas minyak pelumas yang turut menentukan terbentuknya merupakan fungsi dari viskositas minyak pelumas yang turut menentukan terbentuknya lapisan film pelumas pada bantalan.
lapisan film pelumas pada bantalan.
Pompa Pelumas Bantu (Auxiliary Oil Pump) Pompa Pelumas Bantu (Auxiliary Oil Pump)
Pompa ini dipasang diatas tangki pelumas dan digerakkan oleh motor listrik AC. Pompa ini dipasang diatas tangki pelumas dan digerakkan oleh motor listrik AC. Berf
Berfungungsi si sebsebagaagai i pempemasoasok k minminyak yak manmanakaakala la pompompa pa pelpelumaumas s utamutama a (MOP(MOP) ) belbelumum mampu menjalankan tugasnya misalnya saat start turbin, shutdown ataupun adalah mampu menjalankan tugasnya misalnya saat start turbin, shutdown ataupun adalah mas
masalah alah lain lain (ma(malfunlfunctioction) n) padpada a MOPMOP. . AOP AOP memamemasok sok kebkebutuhutuhan an minyminyak ak untuuntuk k sissistemtem pelumasan, minyak pengatur (control oil) dan minyak penggerak (power oil) pada pelumasan, minyak pengatur (control oil) dan minyak penggerak (power oil) pada sis
sistem tem govgoverernornor, , paspasok ok cacadadangangan n bagbagi i sissistem tem peperaprapat at poporos ros gegenerneratoator r (se(seal al oiloil system) serta memasok minyak untuk sisi hisap MOP
system) serta memasok minyak untuk sisi hisap MOP (MOP suction).(MOP suction).
Switch pompa ini umumnya memiliki 3 posisi yaitu "RUN", "AUTO" dan posisi "Lock". Posisi Switch pompa ini umumnya memiliki 3 posisi yaitu "RUN", "AUTO" dan posisi "Lock". Posisi RUN untuk menjalankan pompa
RUN untuk menjalankan pompa secara manual. Pada secara manual. Pada posisi "AUTO", pompa posisi "AUTO", pompa akaakan stan startrt sec
secara ara otootomatimatis s bila bila tektekanaanan n minminyak yak pelpelumaumas s turuturun n hinhingga gga menmencapcapai ai harharga ga tertentertentu.tu. Pos
Posisi isi "Lo"Lock" ck" adadalaalah h untuntuk uk memmembloblokir kir agaagar r pompompa pa ini ini tidtidak ak akakan an berberopeoperasrasi i dadalamlam kondisi apapun juga.
Pompa ini juga dipasang dibagian atas tangki pelumas turbin dan digerakkan oleh Pompa ini juga dipasang dibagian atas tangki pelumas turbin dan digerakkan oleh moto
motor r listlistik ik AC. AC. UmuUmumnya mnya hanhanya ya menmenyedyediakaiakan n paspasokaokan n bagbagi i sistsistem em pelpelumas umas banbantalatalann terutama pada saat rotor turbin sedang diputar oleh turbin gear. Seperti halnya AOP, terutama pada saat rotor turbin sedang diputar oleh turbin gear. Seperti halnya AOP, TGOP juga dilengkapi oleh switch 3 posisi. Dalam posisi "AUTO", TGOP akan start TGOP juga dilengkapi oleh switch 3 posisi. Dalam posisi "AUTO", TGOP akan start secara otomatis bila tekanan pelumas turun hingga mencapai harga
secara otomatis bila tekanan pelumas turun hingga mencapai harga tertentu.tertentu.
Pompa Pelumas Darurat (Emergency Oil Pump) Pompa Pelumas Darurat (Emergency Oil Pump)
Juga terpasang pada bagian atas tangki pelumas turbin. Pompa ini digerakkan oleh Juga terpasang pada bagian atas tangki pelumas turbin. Pompa ini digerakkan oleh motor listrik DC. Dengan demikian maka pompa ini merupakan pompa yang masih motor listrik DC. Dengan demikian maka pompa ini merupakan pompa yang masih dapat beroperasi meskipun dalam kondisi pasokan listrik AC tidak tersedia misalnya dapat beroperasi meskipun dalam kondisi pasokan listrik AC tidak tersedia misalnya dalam keadaan black out. Seperti halnya TGOP, pompa ini juga hanya memasok dalam keadaan black out. Seperti halnya TGOP, pompa ini juga hanya memasok sis
sistetem m pepelumlumasasan an turturbinbin. . EOEOP P jujuga ga didilenlengkgkapi api swswitcitch h 3 3 poposissisi. i. DaDalam lam poposissisi i "A"AUTOUTO",", meskipun pasokan listrik AC tetap tersedia, pompa ini juga akan start secara otomatis meskipun pasokan listrik AC tetap tersedia, pompa ini juga akan start secara otomatis bila tekanan minyak pelumas bantalan turun hingga mencapai harga tertentu.
bila tekanan minyak pelumas bantalan turun hingga mencapai harga tertentu.
Jacking Oil Pump Jacking Oil Pump Mer
Merupaupakakan n pompompa pa yanyang g berberfunfungsi gsi menmengangangkagkat t (ja(jack) ck) porporos os turturbin bin dendengan gan tektekanaanann minyak yang tujuannya adalah menghindari terjadinya gesekan statik ketika poros minyak yang tujuannya adalah menghindari terjadinya gesekan statik ketika poros turbin akan mulai berputar dari keadaan diam (stand still). Sesuai dengan fungsinya, turbin akan mulai berputar dari keadaan diam (stand still). Sesuai dengan fungsinya, pomp
pompa a ini ini menmenghaghasilksilkan an tektekanan anan minyminyak ak yang sangat yang sangat tingtinggi. gi. MeskMeskipuipun n demdemikiaikian, n, tidatidakk semua turbin dilengkapi dengan jacking oil pump.
semua turbin dilengkapi dengan jacking oil pump.
5.4 Saringan (Filter/Strainer) 5.4 Saringan (Filter/Strainer)
Berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga minyak pelumas yang akan mengalir ke Berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga minyak pelumas yang akan mengalir ke komponen-kompone
5.5 Saluran Minyak Pelumas masuk dan Kembali (Supply & Return Line) 5.5 Saluran Minyak Pelumas masuk dan Kembali (Supply & Return Line)
Sistem pelumas turbin memiliki kapasitas dengan volume minyak yang cukup besar. Sistem pelumas turbin memiliki kapasitas dengan volume minyak yang cukup besar. Disa
Disampinmping g itu, itu, salusaluran-ran-salusaluran ran minyminyak ak pelpelumas umas haruharus s melimelintasntasi i daedaerah-drah-daeraaerah h yangyang temperatur cukup tinggi disekitar turbin. Pada situasi yang demikian, bila terjadi kebocoran temperatur cukup tinggi disekitar turbin. Pada situasi yang demikian, bila terjadi kebocoran minyak pada saluran, kondisinya akan sangat membahayakan. Untuk mengurangi resiko, minyak pada saluran, kondisinya akan sangat membahayakan. Untuk mengurangi resiko, maka semua saluran minyak baik saluran pasokan (supply) maupun saluran minyak maka semua saluran minyak baik saluran pasokan (supply) maupun saluran minyak kembali (return) ditempatkan dalam suatu sungkup pelindung berupa pipa besar.
6.1. Persiapan turbin dan alat bantunya 6.1. Persiapan turbin dan alat bantunya
-- Sistem air pendingin okSistem air pendingin ok
-- Sistem pelumas okSistem pelumas ok
-- Sistem udara kontrol okSistem udara kontrol ok
-- Turning gear okTurning gear ok
-- Sistem drain ekstraksi siapSistem drain ekstraksi siap Unt
Untuk uk menmenjaljalankankan an turturbinbin, , tektekanaanan n dadan n temtemperperatuatur r uap uap dibdibedaedakan kan sessesuauai i dendengangan keadaan turbin pada waktu itu, seperti keadaan dingin, keadaan sedang, dan keadaan keadaan turbin pada waktu itu, seperti keadaan dingin, keadaan sedang, dan keadaan panas. Perbedaan kondisi uap untuk start turbin
panas. Perbedaan kondisi uap untuk start turbin dapat dilihat pada tabel berikut:dapat dilihat pada tabel berikut:
N Naamma a ssttaarrtt TTeekkaannaan n uuaapp (kg/cm (kg/cm22)) Temperatur uap Temperatur uap masuk ( masuk (00C)C) Lama berhenti Lama berhenti (jam) (jam) S
Sttaarrtt ddiinnggiinn 4400 331100 >> 5500 S
Sttaarrt t sseeddaanngg 550 0 - - 6600 33550 0 - - 440000 220 0 – – 5500 S
Sttaarrt t ppaannaass 660 0 - - 8800 440000 < < 2200 6.2.
6.2. Start Start turbin turbin PLTU PLTU ¾¾
1.
1. Gland leakage condensor exhaust fan start Gland leakage condensor exhaust fan start
•
• Fan inlet valve buka atur arus 2-3 Ampere, hampa ± 200 mmAq.Fan inlet valve buka atur arus 2-3 Ampere, hampa ± 200 mmAq.
•
• Drain air di tangki GLC sampai habis.Drain air di tangki GLC sampai habis.
•
• DrDraiain n ke ke pipit t bubuka ka ke ke kokondndenensosor r tutututup, p, bibila la susudadah h adada a vavacucumm mm drdraiainn kekondensor buka ke pit tutup.
kekondensor buka ke pit tutup.
2.
2. Gland SteamGland Steam operasioperasi
•
• Root valve (57V-61K) buka untuk warming, valve (51V-41t) buka dan atur Root valve (57V-61K) buka untuk warming, valve (51V-41t) buka dan atur PC 201 dengan tekanan 0,3 kg/cm
•
• Buka spill over ke kondensor, tutup Buka spill over ke kondensor, tutup yang ke heater 5.yang ke heater 5.
•
• Spray water untuk gland buka (sebelum dan sesudah) control valve, spraySpray water untuk gland buka (sebelum dan sesudah) control valve, spray water untuk exhaust buka / by
water untuk exhaust buka / by passpass
3.
3. Starting ejector start Starting ejector start
•
• Root valve 50Root valve 50VV – 33– 33KK buka / pressure 10 kg/cmbuka / pressure 10 kg/cm22 untuk warming up ± 5 menituntuk warming up ± 5 menit
•
• Atur tekanan Atur tekanan uap uap sampai sampai 20 20 kg/cm2 kg/cm2 secara secara manual manual dengan dengan membukamembuka katup (51V-42t).
katup (51V-42t).
•
• Buka pelan-pelan katup udara (51V-5t).Buka pelan-pelan katup udara (51V-5t).
•
• Vacum breaker Vacum breaker tutup (200 mmHg)tutup (200 mmHg)
•
• Periksa kenaikan hampa dalam kondensor.Periksa kenaikan hampa dalam kondensor.
4.
4. Start main ejector Start main ejector
•
• Vacuum 650-700 mmHg.Vacuum 650-700 mmHg.
•
• Warming drain valve tutup.Warming drain valve tutup.
•
• (51V-37t) buka, atur tekanan uap 22 (51V-37t) buka, atur tekanan uap 22 kg/cmkg/cm22..
•
• BukaBuka steam valve ejector steam valve ejector , lalu buka, lalu buka air valveair valve..
•
• Periksa vacuum 600-700 mmHg.Periksa vacuum 600-700 mmHg.
•
• Drain valve ke pit buka.Drain valve ke pit buka.
5.
5. Starting ejector stopStarting ejector stop
•
• 5151VV – 5– 5TT tutup (udara)tutup (udara)
•
• 5050VV – 42– 42KK tutup (uap)tutup (uap)
3.
3. TuTurbrbin in reressetet
•
• Auxiliary oil Auxiliary oil pump pump start start discharge discharge pressure pressure 8 8 – – 10 10 kg/cmkg/cm22, , bebeararining g oioill pr
presessusure re 0,0,8 8 – – 1,1,2 2 kgkg/c/cmm22, , TuTurnrnining g oioil l ppumump p ststoop p (o(ototo), ), 886T 6T reresesett (BTB),Turbin lokal hand Reset, control oil
(BTB),Turbin lokal hand Reset, control oil pressure 2 kg/cmpressure 2 kg/cm22..
• •
lokal vacum trip reset lokal vacum trip reset
4.
4. Rolling turbinRolling turbin
•
• Perbedaan temperatur uap antara 2nd SH outlet dengan inlet throttle valvePerbedaan temperatur uap antara 2nd SH outlet dengan inlet throttle valve ± 50
± 50 ooCC
•
• Ikuti grafik start turbinIkuti grafik start turbin
•
• Throttle valve buka pelan – pelanThrottle valve buka pelan – pelan catatan
catatan : : Normal Normal = = 120 120 s/d s/d 180 180 put/menitput/menit K
Krriittiiss = = 55000 0 ppuutt//mmeenniitt
A
A BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK V
V a a c c u u m m 1 1 22 33 44 5 5 6 6 45 MW 45 MW 37,5 37,5 50 50 25 25 5 5 400 400 1200 1200 2500 2500 3000 3000 700 mmHg 700 mmHg Keterangan : Keterangan : B B CC DD EE FF GG HH II JJ TToottaall S
Sttaarrt t ddiinnggiinn 330 0 mmnntt 660 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 660 0 mmnntt 55jjaam 2m 200 mmnntt S
Sttaarrt t sseeddaanngg 330 0 mmnntt 440 0 mmnntt 225 5 mmnntt 225 5 mmnntt 440 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 330 0 mmnntt 33jjaamm S
Sttaarrt t ppaannaass 330 0 mmnntt 225 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 225 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 115 5 mmnntt 11jjaam 4m 455 mmnntt 1.
1. Boiler Boiler firing firing 2. 2. Vacum Vacum up up 3. 3. Rolling Rolling turbin turbin 4. Trip 4. Trip test test 5. 5. Protective Protective device device test test 6. 6. ParaParalel lel onon
5.
5. Turning gear akan lepas secara otomatis pada 3 – 5 rpmTurning gear akan lepas secara otomatis pada 3 – 5 rpm
•
• Oil supply valve tutupOil supply valve tutup
•
• Clutch lever lepas kembali dan matikan Clutch lever lepas kembali dan matikan saklar motor pemutar poros.saklar motor pemutar poros.