Akun-akun berikut digunakan dalam mencatat transaksi investasi jangka Akun-akun berikut digunakan dalam mencatat transaksi investasi jangka pendek
pendek dan dan jangka jangka panjang panjang serta serta pengaruh pengaruh investasi investasi tersebut tersebut terhadap terhadap laporanlaporan laba-rugi :
laba-rugi :
AKUN
AKUN NERACA NERACA AKUN AKUN LAPORAN LAPORAN LABA-RUGILABA-RUGI
Investasi dalam sekuritas ekuitas Investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang yang diklasifikasikan dan hutang yang diklasifikasikan sebagai sekuritas yang tersedia sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual.
untuk dijual.
Pendapatan dividen (dari investasi Pendapatan dividen (dari investasi ekuitas yang belum diperhitungkan ekuitas yang belum diperhitungkan dengan metode ekuitas)
dengan metode ekuitas)
Akun-akun penyesuaian ke harga Akun-akun penyesuaian ke harga pasar
pasar (akun-akun (akun-akun aktiva) aktiva) untuk untuk yang di atas dicatat dalam akun yang di atas dicatat dalam akun pada
pada harga harga pokok pokok dan dan adaada akumulasi perbedaan antara harga akumulasi perbedaan antara harga pokok dan nilai wajar se
pokok dan nilai wajar sekuritas itu)kuritas itu)
Pendapatan
Pendapatan bunga bunga (atas (atas investasi dalaminvestasi dalam sekuritas hutang)
sekuritas hutang)
Keuntungan dan kerugian Keuntungan dan kerugian akumulasi yang belum akumulasi yang belum direalisasikan karena memiliki direalisasikan karena memiliki sekuritas ekuitas dan hutang yang sekuritas ekuitas dan hutang yang diklasifikasikan sebgai sekuritas diklasifikasikan sebgai sekuritas yang tersedia untuk dijual (akun yang tersedia untuk dijual (akun ekuitas)
ekuitas)
Keuntungan dan kerugian yang belum Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan karena memiliki sekuritas direalisasikan karena memiliki sekuritas ekuitas dan hutang yang belum ekuitas dan hutang yang belum direalisasi yang diklasifikasikan sebagai direalisasi yang diklasifikasikan sebagai perdagangan (d
perdagangan (dari perubahan ari perubahan nilai wajar nilai wajar selama periode berjalan)
selama periode berjalan)
Investasi dalam sekuritas ekuitas Investasi dalam sekuritas ekuitas yang diperhitungkan dengan yang diperhitungkan dengan
Ekuitas dalam laba investee (untuk Ekuitas dalam laba investee (untuk investasi yang diperhitungkan dengan investasi yang diperhitungkan dengan
metode ekuitas (investor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap investee)
metode ekuitas)
Investasi dalam sekuritas ekuitas yang diperhitungkan pada harga pokok (nilai wajar tidak dapat
ditentukan)
Investasi dalam sekuritas hutang yang diklasifikasikan sebagai ditahan sampai jatuh tempo (dicatat pada biaya yang diamortisasi)
Berbagai akun yang tercantum diatas menunjukkan bahwa auditor harus memahami banyak dimensi penilaian, klasifikais, dan pengungkapan berkenaan dengan investasi dalam sekuritas dan hutang.
Tujuan Audit
Untuk masing-masing dari kelima kategori asersi laporan keuangan, Gambar di bawah ini menyajikan sejumlah tujuan audit spesifik yang berkenaan dengan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi investasi jangka pendek dan jangka panjang. Pertimbangan dan prosedur yang relevan untuk mencapai tujuan
ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :
Kategori Asersi Tujuan Audit Saldo Akun
keterjadian keuntungan dan kerugian yang direalisasi, serta keuntungan dan kerugian penahanan yang belum direalisasi termasuk dalam laba yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa yang terjadi selama periode berjalan
dan jangka panjang yang dicatat merupakan investasi yang ada pada tangggal neraca.
Kelengkapan Pengaruh dari semua transaksi dan peristiwa investasi selama periode berjalan terhadap laporan laba-rugi termasuk dalam akun-akun laporan laba-rugi.
Semua investasi jangka pendek dan jangka panjang termasuk dalam akun investasi di neraca.
Hak dan Keajiban Semua investasi yang
dicatat dimilliki oleh entitas yang melaporkan Penilaian atau alokasi Pendapatan investasi,
dan keuntungan serta kerugian yang direalisasi dilaporkan pada jumlah
Investasi dilaporkan di neraca pda nilai wajar, harga pokok, biaya yang diamortisasi, atau jumlah
yang benar. yang ditentukan oleh metode ekuitas, sama seperti untuk investasi tertentu.
Penyajian dan
Pengungkapan
Saldo telah investasi diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dala laporan keuangan.
Pengungkapan yang tepat telah dibuat berkenaan dengan investasi hubungan istimewa, dasar untuk menilai investasi, dan penggadaian investasi
sebagai agunan.
2. Pertimbangan Perencanaan Audit
a. Materialitas
Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat material bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, tetapi laba dari
sekuritas semacam itu jarang bersifat signifikan bagi hasil operasi entitas di luar sektor jasa keuangan. Sekuritas yang diatahan sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca maupun laporan
laba rugi, tergantung pada entitasnya. b. Risiko Inheren
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan volume transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva yang mudah untuk dicuri dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Contoh-contoh dari hal yang terakhir mencangkup investasi dengan metode ekuitas tertentu di mana biaya akuisisi melebihi nilai buku, dan diperlukan akuntansi untuk investasi tertentu itu direklasifikasi dari satu kategori ke kategori lainnya. Di samping itu, risiko inheren tertentu juga lebih menantang untuk dikendalikan dan memberi manajemen peluang untuk memanipulasi pelaporan investasi. Secara spesifik, klasifikasi yang tepat atas suatu invesrtasi bisa mengundang kontroversi, yang selanjutnya akan mempengaruhi metode penilaian upaya mendapatkan laba, dan persyaratan pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu. Sebagai contoh, perlakuan akuntasi atas sekuritas hutang yang diklasifikasikakn sebagai ditahan-sampai-jatuh tempo lawan tersedia-untuk-dijual sangat berbeda, seperti perlakuan atas sekuritas ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai tersedia-untuk-dijual lawan perdagangan. Dengan menyajikan secara salah klasifikasi yang tepat dari suatu investasi, manajemen dapat menunda atau mempercepat pengakuan keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi dalam laba. Lebih lanjut, nilai wajar, jika diperlukan, mungkin sukit untuk ditentukan atau mungkin mudah berubah. Jadi, factor-faktor ini, apabila berlaku, dapat menyebabkan tingkat risiko inheren yang tinggi untuk asersi penilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan.
c. Risiko Prosedur Analitis
Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi secara signifikan dari satu perusahaan ke yang lainnya. Sebagai contoh, berbagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan eceran akan menghadapi tantangan yang sama dalam manajemen persediaan, yang menungkinkan perbandingan industri dapat menjadi efektif. Akan tetapi, setia pengecer
makanan mungkkin mempunyai jumlah kelebihan kas yang berbeda-beda untuk diinvestasikan dalam sekuritas perusahaan lain, sehingga lebih sulit untuk membuat perbandingan yang berarti dengan data industri. Karenanya, prosedur analitis dapat membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil actual atau jumlah investasi dan laba investasi dengan yang dianggarkan atau dokumentasi lain dari rencana manajemen.
Perbedaan yang tidak diharapkan, dapat menunjukkan salah saji berkenaan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi. dan penyajian serta pengungkapan. Misalnya, tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari yang diperkirakan atas sekuritas perdagangan yang dapat ditemukan mungkin disebabkan oleh kesalahan pencatatan keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar sekuritas yang tersedia untuk dijual dalam akun laba untuk sekuritas perdagangan, bukan ke akun ekuitas untuk keuntungan yang belum direalisasi atas sekuritas yang tersisa untuk dijual. Demikian pula,
tingkat pengembalian yang lebih rendah dari yang diperkirakan atas
Investasi dengan metode ekuitas dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan (1) bagian investor atas laba investee atau (2) amortisasi kelebihan harga pokok investor atas nilai buku yang mendasari investasi itu.
d. Risiko Pengendalian
Pemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi audit atas siklus investasi. Sebagai contoh, wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi harus ditetapkan pada pejabat perusahaan seperti bendaharawan. Individu ini haruslah orang yang (1) mempunyai integritas yang tidak dapat disangkal, (2) memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan bagi seseorang yang bertanggug jawab untuk melaksanakan transaksi semacam itu, (3) menyadari pentingnya mengamati semua prosedur pengendalian yang ditetapkan, dan (4) dapat penilaian awal serta berlanjut atas risiko yang berkaitan dengan
masing-masing investasi.
Sistem informasi dan komunikasi harus mencakup dan menyimpan semua data tentang harga pokok, nilai wajar, dan lainnya yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan hutang, baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan
berikutnya. Jadi, personel akuntansi harus memahami yang terpisah dapat diselenggarakan untuk berbagai kategori investasi.
Masing-masing kategori aktivitas pengendalian itu berlaku untuk investasi. Beberapa dokumen dan catatan yang umum digunakan dalam uraian tentang fungsi investasi yang penting serta aktivitas pengendalian efektivitas pengendalian atas aktivitas investasi harus dipantau secara ketat oleh auditor internal dan komite audit dari dewan direksi.
Dokumen Dan Catatan Yang Umum.
Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus ini adalah:
a. Sertifikat saham ( stock certificate). Suatu formulir tercetak yang menunjukkan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham dalam sebuah korporasi. Dokumen ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian.
b. Sertifikat obligasi (bond certificate). Suatu formulir tercetak yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi. c. Kontrak obligasi (bond indenture). Suatu kontrak yang menyatakan
syarat dari obligasi yang diterbitkan oleh sebuah korporasi.
d. Pemberitahuan pialang (broker’s advice). Suatu dokumen yang
diterbitkan oleh pialang yang menetapkan pertukaran dari transaksi investasi, ini merupakan dokumen sumber yang utama untuk mencatat transaksi. Pemberitahuan ini memberikan bukti tentang asersi penilaian atau alokasi.
e. Laporan pialang (broker’s statement ). Suatu laporan bulanan yang
tersebut, harga pokoknya, dan nilai pasar wajarnya pada akhir bulan. Selain itu, laporan bulanan ini biasanya juga mengikhtisarkan setiap transaksi yang terjadi selama bulan bersangkutan.
f. Buku harian (book of original entry). Jurnal umum digunakan untuk mencatat pos-pos seperti akrual pendapatan bunga obligasi, penyesuaian pasar menurut metode nilai wajar, dan laba yang dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas. Junal penerimaan kas digunakan bunga serta dividen. Register voucher dan register cek digunakan dalam pembelian dan pembayaran harga pokok sekuritas. g. Buku tambahan investasi (investment subsidiary ledger ). Buku
tambahan yang terpisah dapat digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan mempunyai portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang berlainan.
Fungsi-Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan.
Aktifitas dalam siklus investasi mencakup fungsi-fungsi investasi dan pengendalian yang berkaitan berikut:
a. Mengotorisasi transaksi investasi:
1. Pembelian sekuritas. Pembelian dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen.
2. Penjualan sekuritas. Penjualan dilakukan sesuai denga otorisasi manajemen.
b. Menerima atau menyerahkan sekuritas:
tanggung jawab untuk mengamankan sekuritas bersama dengan penerimaan dan penyerahan sekuritas entitas disimpan di kotak berwenang; sekuritas itu secara periodic diperiksa dan dihitung
serta dibandingkan dengan saldo yang dicatat.
2. Penerimaan laba periodik. Cek-cek dividen dan bunga secara disetorkan secara utuh. Apabila sekuritas disimpan di tempat yang aman, maka dividen dan pendapatan bunga akan disetorkan langsung kea kun entitas oleh pialang.
c. Mencatat transaksi
1. Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba. Transaksi dicatat berdasarkan dokumentasi pendukung yang tepat; tugas untuk
mencatat transaksi dan menyelenggarakan pengawasan sekuritas harus dipisahkan.
2. Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi. Perubahan nilai wajar dan situasi yang bersangkutan dengan klasifikasi yang tepat atas investasi secara periodic harus dianalisis dan dicatat.
d. Menyelesaikan transaksi:
1. Penerimaan kas. Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas telah diciptakan untuk penerimaan kas dari penjualan investasi dan untuk transfer dana dari pialang ke rekening giro utama.
e. Pengeluaran kas.
Pengeluaran kas untuk menyelesaikan pembelian investasi harus mencakup perandingan pengeluaran dengan pemberitahuan pialang yang mendasari dan pengendalian atas transfer dana kea kun pilang dari rekening giro utama.
f. Menilai kinerja dan pelaporan investasi.
Review kinerja dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi kinerja investasi yang buruk dan/atau pelaporan yang salah, termasuk perbandingan saldo investasi dan tingkat pengembalian atas berbagai
kelas investasi dengan jumlah yang dianggarkan, dan penilaian kelayakan klasifikasi dari masing-masing investasi.
Pertimbangan yang cermat atas uraian tentang fungsi-fungsi di atas investasi harus menyatakan berbagai potensi salah saji yang dapat terjadi dalam saldo investasi.
3. Pengujian Substantif atas Investasi
Merupakan hal yang biasa dalam melakukan pengujian substantif atas siklus investasi untuk menguji saldo investasi di neraca dan laporan laba rugi pada saat yang sama. Seperti dalam kasus setiap siklus yang diliput dalam bab-bab terdahulu, tingkat risiko deteksi yang tepat dan dapat diterima harus ditetapkan untuk setiap kategori asersi laporan keuangan bagi saldo siklus investasi sebelum pengujian substantif dapat dirancang.
a. Menentukan Risiko Deteksi
Dalam menerapkan model risiko audit untuk menentukan risiko deteksi bagi asersi siklus investasi, auditor mungkin perlu menggabungkan penilaian risiko inheren dan pengendaliannya atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan pertimbangan tambahan yang unik bagi transaksi investasi yang telah dibahas sebelumnya. Apabila entitas menghasilkan arus kas bebas yang mencukupi untuk mempunyai volume aktivitas investasi yang signifikan, auditor akan perlu mempertimbangkan pengendalian spesifik atas aktivitas-aktivitas itu. Karena penilaian risiko inheren dan pengendalian yang relevan dapat sangat bervariasi disebabkan oleh berbagai jenis investasi serta situasi yang ada diantara entitas, maka, tingkat risiko deteksi yang dapat diterima juga akan bervariasi secara signifikan di antara entitas dan di antara kategori asersi bagi entitas yang sama. Sekali lagi, kesulitan dalam merancang pengendalian untuk menilai risiko secara memadai berkaitan dengan (1) penggunaan nilai wajar, bila diperlukan, dan (2) klasifikasi yang tepat atas investasi yang seringkali berati bahwa tingkat risiko deteksi yang rendah yang dapat diterima untuk pengujian rincian biasanya pengungkapan. Bagi banyak entitas di mana
volume transaksi investasi menekankan pada pengujian rincian. b. Merancang Pengujian Substantif
Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin atas saldo investasi dan tujuan audit spesifik yang berkaitan dengannya disajikan dalam Gambar 18-2. Perhatikan bahwa kategori pengujian rincian saldo memuat jumlah kemungkinan pengujian yang terbesar, dan bahwa berbagai pengujian
dapat mempermudah pencapaian tingkat risiko deteksi yang rendah akan dapat diterima yang mungkin diperlukan untuk asersi penilaian atau alokasi dan penyajian serta pengungkapan. Masing-masing pengujian ini akan djelaskan dalam bagian berikut.
1. Prosedur Awal
Serangkaian prosedur dalam kategori ini seperti yang diperlihatkan pada Gambar 18-2 mengikutib pola yang ditetapkan untuk akun-akun utama. Auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien. Merupakan hal yang penting bagi auditor untuk memahami pendorong Ekonomi yang memungkinkan suatu entitas melakukan aktivitas investasi, seperti kebijakan etntitas untuk menginvestasikan kelebihan kas, akivitas pembiayaannya, dan kemampuannya untuk menghasilka arus kas beba. Kedua, kecocokkan antara saldo investasi awal dengan jumlah yang diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya diverifikasi. Berikutnya, aktivitas yang melibatkan akun-akun yang berkaitan dengan investasi ditelaah untuk menentukan setiap ayat jurnal yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang harus diselidiki. Kemudian, skedul semua investasi yang disiapkan klien, atau penambahan dan pelepasan yang terjadi selama periode berjalan, dicek
ketepatan matematis dan kesesuaiannya dengan catatan akuntansi yang mendasari. Prosedur terakhir mencakup penentuan bahwa skedul dan buku tambahan investasi sesuai dengan saldo akun pengendali buku besar yang berkaitan. Skedul tersebut dapat berfungsi sebagai dasar
2. Prosedur Analitis
Prosedur anakitis untuk saldo investasi mencakup keterkaitan di antara akun-akun spesifik selama periode berjalan dan perbandingan dengan data tahun sebelumnya, jumlah yang dianggarkan, dan ekspetasi lainnya. Sebagai contoh, persentase saldo investasi jangka pendek dan jangka panjang terhadap masing-masing aktiva lancar dan total aktiva, serta tingkat pengebalian atas berbagai kelas investasi dapat dibandingkan dengan ekspektasi atau pengharapan. Ketika melaksanakan prosedur analitis atas laba investasi, adalah penting untuk memahami kebijakan investasi entitas berkenaan dengan proporsi investasi dalam sekuritas pemerintah, obligasi korporasi, dan sekuritas ekuitas. Auditor harus mengevaluasi kelayakan laba investasi atas masing-masing kelas investasi secara terpisah, berdasarkan kinerja pasar terakhir. Efektivitas dari prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.
3. Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai suatu pendekatan audit apabila entitas tersebu mempunyai volume transaksi yang rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat debet dan kredit dalam berbagai akun investasi. Sebagai contoh, pendekatan ke akun aktiva dalam transaksi akuisisi dapat divouch ke surat pemberitahuan pialang dan cek-cek yang dibatalkan. Sementara pendekatan lainnya ke aun investasi atau akun penyesuaian pasar yang bertalian dapat divouch ke dokumentasi
yang memverifikasi kenaikan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun itu. Kredit yang dibukukan ke akun aktiva dapat divouch ke bank atau surat pemberitahuan pialang yang memberikan bukti tentang penjualan investasi, atau ke dokumentasi penurunan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun itu. Demikian pula, ayat jurnal pada laporan laba-rugi dan akun ekuitas untuk keuntungan dan kerugian yang direalisasi dan belum direalisasi dapat divouch ke dokumentasi transaksi penjualan atau perubahan nilai wajar yang harus diakui dalam akun-akun ini. Ayat jurnal untuk pembelian dan penjualan besar investasi dalam jumlah besar seringkali dapat divouch ke otorisasi pada notulen rapat dewan komisaris.
Untuk investasi yang diperhitungkan dengan metode ekuitas, debet pasca akuisisi dapat divouch ke dokumentasi yang menunjukan bagian investor atau lana investee. Sementara kredit juga dapat divouch ke dokumentasi dividen yang diterma dari investee, atau ke kertas kerja yang menunjukkan kalkulasi amortisasi periodik dari kelebihan harga pokok atas nlai buku yang mendasari. Laporan keuangan investee yang
telah di audit umumnya menyajikan bukti yang mencukupi tentang aktiva bersih yang mendasari serta hasil operasi investee. Jika laporan keuangan investee belum di audit, maka auditor harus menerapkan, atau harus meminta klien bertemu dengan investee dan mengusahakan agar auditor investee menerapkan prosedur auditing yang tepat atas laporan keuangan tersebut, mengingat materialitas investasi dalam kaitannya dengan laporan keuangan klien.
Pengetahuan tentang akuntansi yang tepat untuk aktivitas investasi yang mempengaruhi saldo investasi lainnya dapat memberitahu auditor mengenai sumber dari mana debet dan kredit itu dapat divouching. Tergantung pada debet atau kredit tertentu yang telah divouch, pemeriksaan yang cermat atas dokumentasi pendukung dapat memberikan bukti yang berhubungan dengan salah satu dari lima kategori asersi. Misalnya, surat pemberitahuan pialang memberikan bukti tentang eksistensi atau kejadian transaksi, transfer kepemilikan sekuritas, dan penilaian sekuritas pada tanggal transaksi. Dokumentasi juga dapat berguna dalam menentukan apakah debet dan kredit telah
dilakukan ke akun-akun yang tepat (klasifikasi yang tepat). 4. Pengujian Rincian Saldo
Tiga pengujian substantif dalam kategori ini akan dijelaskan dalam subbagian berikut:
a. Memeriksa dan menghitung sekuritas yang ada di tangan
Pengujian ini biasanya dilaksanakan secara serentak dengan perhitungan auditor atas kas dan instrumen lainnya yang dapat dinegosiasikan. Dalam melaksanakan pengujian ini, (1) petugas yang menyimpan sekuritas harus hadir sepanjang perhitungan, (2) suatu tanda terima hrs diperoleh dari petugas tersebut ketika sekuritas dikembalikan, dan (3) semua sekuritas harus berada di bawah kendali auditor sampai perhitungan selesai.
Dalam memeriksa sekuritas, auditor harus mengamati hal-hal seperti nomor sertifikat pada dokumen, nama pemilik (yang harus
nama klien, baik secara langsung maupun melalui endorsemen), uraian tentang sekuritas itu, jumlah saham (atau obligasi) dan nama penerbitnya. Sekuritas yang ada di tangan harus disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda demi keamanan. Dalam kasus itu, perhitungan yang serentak harus dilakukan pada lokasi-lokasi itu atau sekuritas harus terus disegel sampai semua lokasi telah dihitung. Sebagai contoh, bank umumnya akan menyegel kotak pengaman deposito atas permintaan klien dan akan
mengkonfirmasi pada auditor bahwa tidak ada akses ke kotak itu selama periode perhitungan. Apabila perhitungan tidak dilakukan pada tanggal neraca, maka auditor harus menyiapkan suatu rekonsiliasi dari tanggal perhitungan hingga tanggal laporan dengan menelaah setiap transaksi sekuritas yang terjadi di antaranya.
Pengujian substantif ini memberikan bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan.
b. Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan oleh Pihak Lain
Sekuritas yang disimpan oleh pihak luar untuk menjaga keamanannya harus dikonfirmasi. Konfirmasi ini harus diminta pada tanggal sekuritas yang ditahan oleh klien itu sedang dihitung. Proses konfirmasi untuk sekuritas ini sama dengan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengkonfirmasi piutang. Jadi, auditor harus mengendalikan pengiriman melalui pos dan
menerima jawaban langsung dari petugas penyimpanan sekuritas. Data yang dikonfirmasi sama dengan data yang harus dicatat apabila auditor mampu memeriksa sekuritas tersebut.
Sekuritas juga dapat ditahan oleh kreditor sebagai jaminan atas pinjaman atau ditempatkan pada pihak ketiga (escrow) sesuai perintah pengadilan. Dalam kasus tersebut, konfirmasi harus
dikirimkan kepada petugas yang ditunjuk. Konfirmasi atas sekuritas yang ditahan oleh pihak ketiga dapat memberikan bukti mengenai asersi keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban. Konfirmasi ini juga akan memberikan bukti tentang asersi kelengkapan jika konfirmasi tersebut menunjukkan lebih banyak sekuritas yang ditahan daripada yang dicatat.
c. Menghitung Kembali Pendapatan Investasi yang Dihasilkan
Laba dari investasi dapat diverifikasi dengan bukti documenter dan dihitung ulang. Dividen atas semua saham yang terdaftar pada bursa saham dan banyak lainnya termasuk dalam buku catatan divuden yang diterbitkan oleh jasa investasi. Auditor dapat secara independen memverifikasi pendapatan dividen dengan merujuk pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang
diperlihatkan dalam buku catatan itu. Verifikasi pendapatan dividen biasanya digabungkan ke dalam skedul investasi.
Bunga yang dihasilkan dan bunga yang dipungut atas investasi dalam obligasi dapat diverifikasi dengan menelaah surat berharga dan tanggal pembayaran yang ditunjukkan pada sertifikat obligasi.
Di samping itu, auditor juga menelaah skedul-skedul amortisasi klien untuk premi dan diskonto obligasi serta menghitung kembali jumlah yang diamortisasi, jika ada.
Verifikasi terhadap bagian investasi atas laba investee menurut investasi dengan metode ekuitas telah dibahas sebagai bagian dari vouching ayat jurnal dalam bagian terdahulu mengenai pengujian rincian transaksi. Rekalkulasi saldo pendapatan investasi terutama bersangkutan dengan asersi penilaian atau alokasi.
5. Pengujian Rincian Saldo: Estimasi Akuntansi
Ketika mengaudit investasi, auditor harus menerapkan pertimbangan audit yang signifikan berkenaan dengan evaluasi atas (1) klasifikasi investasi yang tepat, dan (2) nilai wajar investasi. Pedoman professional yang diberikan oleh SAS No. 81 (AU 332), Auditing Investments, tentang bagaimana auditor harus menghadapi tantangan itu akan dibahas di bawah ini.
a. Klasifikasi Investasi yang Tepat
Kelayakan penerapan FASB No. 115, Accounting for Certain Investments in Debt and Equity Securities, oleh klien, akan tergantung pada klasifikasi sekuritas oleh entitas sebagai:
1) Sekuritas yang ditahan-sampai-jatuh tempo, yang dilaporkan pada biaya amortisasi.
2) Sekuritas yang diperdagangkan, yang dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dimasukkan dalam laba.
3) Sekuritas yang tersedia untuk dijual, yang dilaporkan pada nilai wajar dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tidak termasuk dalam laba serta dilaporkan dalam akun ekuitas terpisah.
Ketika mengevaluasi maksud manajemen berkenaan dengan suatu investasi, auditor harus menentukan apakah aktivitas investasi manajemen mendukung atau bertentangan dengan maksud manajemen yang telah dinyatakan. Sebagai contoh, penjualan investasi yang diklasifikasikan sebagai katagori ditahan-sampai- jatuh tempo dapat menyebabkan auditor mempertanyakan kelayakan klasifikasi manajemen atas investasi lainnya dalam kategori itu. Auditor juga harus mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk menahan sekuritas hutang sampai jatuh tempo mengingat posisi keuangan klien, kebutuhan modal kerja, dan kemampuan untuk menghasilkan arus kas operasi. Akhirnya, auditor biasanya harus mendapatkan representasi tertulis dari manajemen yang mengkonfirmasikan kelayakan klasifikasi sekuritas.
b. Mengaudit Nilai Wajar Investasi
Jika investasi dicatat pada nilai wajarnya, maka auditor harus mendapatkan bukti yang mendukung nilai wajar itu. Sumber yang umum untuk mendukung nilai wajar sekuritas adalah harga pasar kutipan yang diperoleh dari publikasi keuangan atau estimasi nilai wajar yang diperoleh dari pialang-dealer serta sumber pihak ketiga
lainnya. Dalam kasus investasi yang dinilai dengan menggunakan model penilaian, auditor tidak boleh bertindak sebagai penaksir dan tidak diperbolehkan untuk mengganti pertimbangannya dengan pertimbangan manajemen entitas. Sebaiknya, auditor umumnya harus menilai kelayakan dan ketepatan model itu. Auditor dapat menganggap perlu untuk melibatkan seorang spesialis dalam menilai estimasi nilai wajar entitas atau model-model yang bertalian.
GAAP mengharuskan manajemen untuk menentukan apakah penurunan nilai wajar di bawah dasar biaya yang diamortisasi dari investasi tertentu adalah bersifat tidak sementara (other-than temporary), yang seringkali melibatkan estimasi hasil dari peristiwa masa depan. Auditor harus mengevaluasi apakah manajemen telah mempertimbangkan informasi yang relevan dalam menentukan apakah ada kondisi penurunan nilai yang bersifat tidak sementara. Contoh factor-faktor yang dapat menunjukkan kondisi penurunan nilai yang bersifat tidak sementara adalah sebagai berikut:
1) Nilai wajar secara signifikan berada di bawah harga pokok. 2) Penurunan nilai berasal dari kondisi buruk yang spesifik yang
mempengaruhi investasi tertentu.
3) Suatu sekuritas hutang telah dinilai menurunkan peringkatnya oleh lembaga penyusun peringkat.
5) Dividen telah dikurangi atau dihilangkan, atau skedul pembayaran bunga atas sekuritas hutang belum dibuat.
Auditor harus mendapatkan bukti mengenai kondisi-kondisi tersebut dan apakah hal itu cenderung mendukung atau bertentangan dengan kesimpulan manajemen.
c. Perbandingan Penyajian Laporan dengan Gaap
Pengujian substantif yang dilakukan terdahulu harus memberikan banyak bukti yang diperlukan auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasikan ddengan tepat dalam laporan keuangan. Namun, berkaitan dengan klasifikasi lancer dan tidak lancar, atau perdagangan lawan tersedia untuk dijual, auditor juga harus mengadakan tanya – jawab dengan manajemen menyangkut maksudnya dalam hal periode penahanan, dan sebagaimana. Dalam kasus sekuritas hutang diklasifikasikan sebagai ditahan sampai jatuh tempo, auditor juga harus menilai kemampuan manajemen untuk menahan investasi untuk jatuh tempo. Sebagian besar auditor menggunakan daftar periksa sebagai alat bantu dalam menentukan bahwa semua pengungkapan yang disyaratkan telah dilakukan berkenaan dengan dasar penilaian investasi, berbagai komponen dari keuntungan dan kerugian yang direalisasi serta belum direalisasi, investasi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan sekuritas yang telah digadaikan sebagai agunan.