• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: budaya organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, kinerja pegawai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: budaya organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, kinerja pegawai."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur

Nama : I Gede Sudha Cahyana NIM : 1215351075

ABSTRAK

Semakin kompleknya dunia bisnis dan semakin kuatnya tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas menuntut kinerja pegawai yang optimal. Kinerja pegawai berdasarkan riset-riset terdahulu menunjukkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh budaya organisasi, stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai..

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Denpasar Timur tahun 2016. Jumlah sampel yang diambil 70 pegawai yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode single random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0,397 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, (2) stress kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0,242 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, (3) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0,505 dan nilai signifikansi 0,000 < 0.05.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 11

2.1.1 Teori Kinerja ... 11

2.1.2 Teori Attribusi atau Expectancy Theory ... 11

2.1.3 Budaya Organisasi ... 13

2.1.4 Stres Kerja ... 14

2.1.5 Kepuasan Kerja ... 17

2.1.6 Kinerja ... 19

2.2 Hipotesis Penelitian ... 20

2.2.1 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai ... 20

2.2.2 Pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai…… . 22

2.2.3 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24

3.3 Obyek Penelitian ... 25

3.4 Identifikasi Variabel ... 25

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.6.1 Jenis data ... 29

(3)

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Pengumupulan Data ... 30

3.7.1 Populasi ... 30

3.7.2 Sampel ... 30

3.8 Responden Penelitian ... 31

3.9 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.10 Teknik Analisis Data ... 32

3.10.1 Uji Intervalidasi ... 32

3.11 Pengujian Instrumen Penelitian ... 33

3.11.1 Uji Validsai ... 33

3.11.2 Uji Reliabilitas. ... 33

3.12 Uji Asumsi Klasik ... 33

3.13 Uji Hipotesis ... 35

3.13.1 Analisis Linier Berganda ... 35

3.13.2 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 36

3.13.3 Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 37

3.13.4 Uji Statistik (Uji t) ... 37

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 38

4.1.1 Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur ... 38

4.2 Karakteristik Responden ... 42

4.3 Uji Statistik Deskriptif ... 44

4.4 Pengujian Instrumen Penelitian... 47

4.4.1 Uji validitas ... 47

4.4.2 Uji reliabilitas ... 49

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.5.1 Uji normalitas ... 51

4.5.2 Uji multikolinearitas... 51

4.5.3 Uji heteroskedastisitas ... 52

4.5.4 Hasil analisis reggresi ... 52

4.5.5 Uji koefisien determinasi ... 54

4.5.6 Uji kelayakan model ... 54

4.5.7 Uji signifikansi paramater individual ... 55

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

4.6.1 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai ... 56

4.6.2 Pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai ... 57

4.6.3 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. 58 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR RUJUKAN ... 61

(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Data Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ... 42

4.2 Rincian Profil Responden ... 43

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 45

4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 47

4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 50

4.6 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51

4.7 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda ... 52

(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian ... 24 4.1 Struktur organisasi dan sumber daya manusia ... 41

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Kuesioner ... 66

2. Data Ordinal ... 78

3. Data Interval ... 83

4. Uji Statistik Deskriptif ... 106

5. Uji Validitas ... 107

6. Uji Reliabilitas ... 111

7. Deskripsi Data Penelitian ... 112

8. Frekuensi Jawaban Responden ... 118

9. Uji Normalitas ... 141

10. Uji Multikolenieritas ... 142

11. Uji Heteroskedastisitas ... 143

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar yang dibidiknya. Adanya globalisasi maka dunia usaha mau tidak mau didorong untuk mencapai suatu organisasi perusahaan yang efektif dan efisien. Keefektifan dan keefesienan dalam suatu perusahaan sangat diperlukan, agar perusahaan dapat memiliki daya saing maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat bertahan di dunia persaingan yang ketat.

Waktu relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai organisasi lainnya dibandingkan dengan masa sebelumnya. (Jones, 1990) dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya faktor ekonomi, akan tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis. Beberapa tugas fungsi sektor publik dapat juga dilakukan sektor swasta, akan tetapi untuk tugas tertentu tidak dapat digantikan oleh sektor swasta.

Salah satu perbedaan sektor publik dan sektor swasta dapat dilihat dari tujuannya. Pada sektor swasta terdapat motif memaksimumkan laba, sedangkan sektor publik bukan untuk memaksimumkan laba tetapi lebih pada pemberian pelayanan publik (public service), seperti:

(8)

pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2002: 2). Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan, sedangkan anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup.

Sumber Daya Manusia adalah faktor kunci dalam mencapai tujuan organisasi. Bentuk dan tujuan organisasi, berbagai visi dirancang untuk kepentingan manusia dimana dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Ini berarti, bahwa manusia merupakan sumber daya strategis dalam semua aktivitas organisasi. Untuk itu, sumber daya manusia perlu direncanakan, dirumuskan strategi-strategi yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, serta konsisten dalam mengimplementasikannya secara kontinyu sehingga dapat meningkatnya kinerja (performance) organisasi dimana sumber daya manusia tersebut berada. Perencanaan sumber daya manusia strategis perlu dilakukan dengan baik dan benar. Perencanaan strategis berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimaksudkan adalah perencanaan SDM yang harus memperhatikan faktor lain selain SDM (human) misalnya faktor keuangan (finance), sehingga dapat bersinergi dalam mencapai tujuan organisasi. Apabila pengelolaan sumber daya manusia dilaksanakan secara profesional, diharapkan sumber daya manusia dapat bekerja secara produktif. Pengelolaan tersebut dimulai sejak perekrutan, seleksi, pengklasifikasian, penempatan sesuai dengan kemampuan, pelatihan (trainning) dan pengembangan karier serta pemberhentian. Untuk itu, kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan yang diawali dengan perencanaan SDM yang baik dan benar. Satu hal yang perlu kita ketahui bersama bahwa penegelolaan atau perencanaan sumber daya manusia (planning human resource management) tidak semudah yang kita bayangkan, tetapi hal ini merupakan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan berbagai sumber daya.

(9)

Perusahaan juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Untuk dapat bersaing dengan industri yang sejenis lainnya, perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru, yang hanya akan diperoleh dari pegawai yang produktif, inovatif, kreatif selalu bersemangat dan loyal. Pegawai yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat dengan semangat kerja yang tinggi serta pemimpin yang efektif dan lingkungan kerja yang mendukung.

Instansi pajak merupakan salah satu organisasi sektor publik yang memiliki peran penting di setiap negara termasuk di negara Indonesia. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting untuk kehidupan bernegara, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara dan pajak akan digunakan dalam pembiayaan APBN. Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Belakangan ini, perpajakan di Indonesia sering disorot karena prestasinya yang kurang maksimal dalam pemungutan pajak terhadap wajib pajak serta banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh pegawai pajak dalam memanipulasi penerimaan pajak. Hal tersebut mengakibatkan target penerimaan pajak negara tidak pernah tercapai maksimal.

Jumlah pegawai (tenaga kerja) yang melimpah, mengharuskan sebuah organisasi untuk berpikir mengenai bagaimana memanfaatkan dan mengoptimalkan kinerja pegawai. Hal ini disebabkan karena pegawai merupakan salah satu aset penting yang dibutuhkan oleh organisasi

(10)

untuk melakukan proses produksi. Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana menghasilkan pegawai yang memiliki kinerja yang optimal. Kinerja pegawai yang optimal merupakan salah satu sasaran organisasi untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Kinerja pegawai adalah tingkat keberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja pegawai secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal (Ismail, 2006). Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pegawai, yang meliputi kepuasan kerja dan stress kerja. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri pegawai, yaitu budaya organisasi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai diantaranya budaya organisasi, stress kerja dan kepuasan kerja.

Marcoulides dan Heck dalam Brahmasari (2004:16) mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan. Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berfungsi untuk membentuk aturan atau pedoman dalam berfikir dan bertindak untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini berarti budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Selain itu, tekanan utama dalam perubahan dan pengembangan budaya organisasi adalah mencoba untuk mengubah nilai,sikap dan perilaku dari anggota organisasi secara keseluruhan.

Robbins (2006: 296) hampir tidak ada keraguan bahwa budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap sikap pegawai. Maka untuk mencapai profesional kerja, manajemen puncak dan divisi sumber daya manusia bisa menciptakan budaya kerja organisasi yang berkualitas. Budaya organisasi dengan penerapan sistem manajemen yang baik adalah cara yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah direncanakan. Budaya organisasi merupakan

(11)

nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi, di mana nilai-nilai tersebut digunakan untuk mengarahkan perilaku anggota-anggota organisasi (Soedjono, 2005). Perilaku pegawai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, di mana keberadaan budaya dalam suatu organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai. Fey dan Denison (2000) dimana dalam penelitiannya menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai.Namun ada juga penelitian tentang variabel budaya organisasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Hal ini dapat diartikan bahwa budaya organisasi yang kondusif yang diterapkan belum tentu dapat meningkatkan kinerja pegawainya (Dewi Lina, 2014).

Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja pegawai. Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Oleh karenanya kinerja pegawai perlu memperoleh perhatian antara lain dengan jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan variabel stres kerja. Dalam jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat pegawai menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi menyebabkan pegawai bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan terganggu. Soesmalijah Soewondo(2003:19) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan perilaku. Stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya. Stres merupakan kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhannya dari lingkungan. Dalam jangka panjang, pegawai tidak dapat menahan stres kerja

(12)

maka pegawai tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa membuat pegawai menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turnover).

Sasono (2004:5) mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan pada dampak negatif stres tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja pegawai yang drastis. Ketika seorang karyawan maupun manajer mampu mengelola stresnya dengan baik, maka konsekuensinya adalah fungsional (positif), sebaliknya jika mengabaikan stres yang muncul, konsekuensinya adalah negatif terhadap individu maupun organisasi. Jadi, stres tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga berdampak positif pada seseorang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hans Selye (Luthan, 2008:247) mengemukakan bahwa stres bukanlan sekedar ketegangan syaraf, stres dapat memiliki konsekuensi yang positif, stres bukanlah sesuatu yang harus dihindari, dan tidak adanya stres sama sekali adalah kematian.

Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaannya (Handoko, dalam Widodo, 2006). Apabila persepsi pegawai terhadap budaya dalam suatu organisasi baik, maka pegawai akan merasa puas terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, apabila persepsi pegawai terhadap budaya dalam suatu organisasi tidak baik, maka pegawai cenderung tidak puas terhadap pekerjaannya (Robbins dan Judge, 2008). Pegawai yang merasa puas terhadap pekerjaannya dan menggangap pekerjaannya sebagai sesuatu yang menyenangkan akan cenderung memiliki kinerja yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Abdulloh (2006) berkesimpulan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Oleh sebab itu,

(13)

apabila seorang individu memiliki kepuasan kerja yang tinggi, maka akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas yang jadi permaslahan dari penelitian ini adalah:

1) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur?

2) Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur?

3) Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

(14)

2) Untuk mengetahui pengaruh stres kerja organisasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

3) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja organisasi terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

1.4 Kegunann Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoristis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagaimana teori kinerja bermanfaat dalam pemecahan masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat, lembaga pemerintah dan pihak lainnya yang terkait mengenai pengaruh budaya organisasi, stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini tersusun menjadi lima (5) bab yang mana antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan. Gambaran dari masing-masing bab adalah sebagai berikut.

(15)

Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang atau pendukung terhadap masalah yang diangkat dalam skripsi ini, pembahasan mengenai hasil sebelumnya serta hipotesis penelitian

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menjabarkan data penelitian, karakteristik penelitian, hasil pengujian instrumen penelitian dan pembahasan hasil dalam penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab ini menjabarkan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian ini beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti selanjutnya dan organisasi KPP Pratama Denpasar Timur pada khususnya.

Referensi

Dokumen terkait

melakukan sosialisasi dan edukasi sehingga masyarakat semakin menyadari bahwa zakat adalah ibadah yang memiliki dimensi dan hikamh yang sangat luas, selama ini masyarakat

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Nofiana (2014) yang menyatakan bahwa keunggulan soal TTMCQ antara lain: jumlah materi yang dapat ditanyakan relatif banyak

pertanggungjawaban ini akan terdiri dari paling tidak : (a) laporan rekap dan detil biaya yang terjadi, (b) perbandingan antara anggaran yang disetujui saat permohonan uang

Kita akan mempelajari cara turunan digunakan untuk menemukan nilai ekstrim dari fungsi, menghitung limit dari bentuk pecahan yang pembilang dan penyebutnya keduanya

Makanan yang masuk ke tubuh dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan, dengan proses air ditarik melalui pori-pori ke dalam ronga tengah, spongosol,

(ROE) yaitu rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas total modal untuk menghasilkan keuntungan, Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan

Sugeng Nugroho, S.Kar., M.Sn, selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi penyusun

Dab diharapkan nanti nya dengan meningkat nya sikap kemandirian siswa SMP terhadap mata pelajaran IPA di kabupaten Muaro Jambi dapat bersaing untuk menjadikan