• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah

Wahyu Danika1) 1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pelita Bangsa Email : wahyu.danika95@gmail.com

ABSTRACT

Domestic wastewater generated from various household activities causes various environmental problems such as groundwater pollution, silting of drainage channels and declining level of public health. The existence of this problem encourages the formation of an integrated wastewater treatment system. The system offered is the management of domestic wastewater which includes the distribution and treatment of domestic wastewater. The distribution of wastewater is designed separately from rainwater with the aim of reducing the risk of waste water contamination in water bodies while the treatment plant used is Anaerobic Filter (AF). The AF unit was chosen because it has high efficiency and low investment costs, both for building investment and building operation and maintenance. In this plan, located in Puri Persada Indah Housing with the results of a plan to reduce the concentration of wastewater from AF above 90% for COD, BOD and TSS with a total of 5 compartments. There are 4 building wastewater treatment plant units planned to serve the housing, with a total construction cost of Rp. 15,129,349,029. With this domestic wastewater management, it is expected that environmental pollution can be reduced and the level of public health can be improved.

Keywords: domestic wastewater, anaerobic filter, wastewater distribution system, waste water treatment plant installation.

ABSTRAK

Air limbah domestik yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah tangga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan seperti pencemaran air tanah, pendangkalan saluran drainase dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya persoalan ini mendorong terbentuknya suatu sistem pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem yang ditawarkan adalah pengelolaan air limbah domestik yang meliputi penyaluran serta pengolahan air limbah domestik. Penyaluran air limbah didesain terpisah dengan air hujan dengan tujuan mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada badan air sedangkan instalasi pengolahan yang digunakan adalah Anaerobic Filter (AF). Unit AF dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi serta biaya investasi yang rendah, baik investasi bangunan maupun pengoperasian dan perawatan bangunan. Pada perencanaan ini, bertempat di Perumahan Puri Persada Indah dengan hasil rencana penurunan konsentrasi air limbah dari AF diatas 90% untuk COD, BOD dan TSS dengan jumlah kompartment sebanyak 5 buah. Terdapat 4 unit bangunan instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan untuk melayani perumahan tersebut, dengan biaya total pembangunan sebesar Rp 15,129,349,029. Dengan adanya pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat.

Kata kunci: air limbah domestik, anaerobic filter, sistem penyaluran air limbah, bangunan instalasi pengolahanairlimbah.

(2)

2 I. PENDAHULUAN

Berdasarkan data jumlah penduduk dari BPS Kabupaten Bekasi untuk Kecamatan Cibarusah dari tahun 2013 yaitu 83.968 jiwa sampai dengan tahun 2017 berjumlah 92.168 jiwa didapat peningkatan jumlah penduduk sebesar 8.200 jiwa atau rata – rata peningkatan sebesar 2,36% per tahun. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh penduduk di wilayah tersebut, diantaranya adalah konsumsi air bersih. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi air bersih yang berdampak pada peningkatan jumlah air limbah yang dihasilkan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan didapatkan bahwa grey water pada perumahan Puri Persada Indah dibuang langsung ke drainase. Grey water pada perumahan ini dihasilkan dari air bekas cuci baju, mandi, dan memasak. Black water pada perumahan dialirkan ke tangki septik lalu dibuang melalui sumur resapan. Sistem pengolahan air limbah seperti ini sudah sesuai dengan pedoman teknis pembangunan rumah susun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 05/PRT/M/2007. Walaupun begitu, effluent yang dibuang dikhawatirkan akan mencemari air tanah. Selain itu persen removal COD dari tangki septik hanya berkisar antara 25 – 50%, sehingga dibutuhkan pengolahan lanjutan setelah melalui unit tangki septik (Sasse et al., 2009).

Air bersih dan sanitasi merupakan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yang ketujuh dan pada tahun 2015 diharapkan mencapai setengah jumlah penduduk tanpa akses air bersih yang layak minum dan sanitasi dasar dapat berkurang (UNICEF Indonesia, 2012). Pencapaian akses sanitasi yang layak bagi

penduduk di perkotaan telah mencapai 72.54% pada tahun 2011 dan diharapkan memenuhi target MDGs (76.82%) pada tahun 2015 (BAPPENAS, 2012). Pada tahun 2030, salah satu poin Sustainable Development Goals (SDGs) adalah tercapainya akses sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata untuk semua, serta mengakhiri buang air besar sembarangan (United Nations Open Working Group, 2014). Salah satu program yang digalakkan pemerintah daerah saat ini untuk meningkatkan kelayakan sanitasi adalah melalui program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS). Sanitasi dasar salah satunya mencangkup upaya pembuangan kotoran manusia (Zafirah, 2012).

Pengaliran air limbah ke saluran terbuka, seperti ke saluran drainase, memberikan kemungkinan peningkatan tempat perindukan dari Culex pipiens dan nyamuk lainnya (Kusnoputranto, 1997). Hal ini tentu saja berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit. Penyakit seperti kolera, disentri, diare, dan malaria terjadi di area kumuh sebagai akibat sanitasi yang buruk dan keberadaan area perkembangbiakan lalat dan nyamuk (MakSumović & Tejada-Guibert, 2001).

Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan perencanaan sanitasi yang tepat pada perumahan ini berupa sistem penyaluran air limbah dah bangunan instalasi pengolahan air limbah komunal untuk memperbaiki sistem sanitasi di perumahan ini. Pada perencanaan kali ini, akan direncanakan instalasi pengolahan air limbah dengan unit Anaerobic Filter (AF) sebagai unit untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan. Anaerobic Filter (AF) merupakan unit pengolahan air limbah yang biasa digunakan untuk mengolah limbah domestik maupun limbah industri. AF memiliki keunggulan dimana dalam proses pengolahan limbah unit ini

(3)

3 memiliki efisiensi yang tinggi, dan dari segi konstruksi unit ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat dibangun di bawah permukaan tanah, sehingga sangat cocok untuk digunakan pada perumahan.

II. METODE PERENCANAAN 2.1 Lokasi Perencanaan

Gambar 1 Lokasi Perencanaan

Sumber : (Google Earth tanggal citra 13/4/2019 diakses Oktober 2019)

Penelitian dilakukan di Perumahan Puri Persada Indah, Desa Sindang Mulya Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai bulan November. Perencanan IPAL di desain untuk kapasitas 2.897 Kepala Keluarga dengan 14.485 penduduk di perumahan tersebut.

2.2 Jenis dan Sumber Data 1.) Data Primer

a. Data jumlah penduduk yang akan dilayani instalasi pengolahan air limbah.

b. Debit air buangan dari pemakaian air bersih, Data ini bisa didapatkan dari jumlah penduduk di Perumahan Puri Persada Indah. c. Karakteristik limbah domestik

berdasarkan uji laboratorium. d. Kondisi rencana lahan IPAL dan

lokasi perencanaan. Data ini bisa didapatkan melalui Koordinat dan elevasi yang diperoleh dari aplikasi google earth.

2) Data sekunder :

a. Baku mutu air limbah domestik berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. 68 Tahun 2016

b. Harga Satuan Pokok Kegiatan Kabupaten Bekasi.

2.3 Tahapan Penelitian

III. HASIL PEMBAHASAN 3.1 Perhitungan Debit Air Limbah

dan Kualitas Air Limbah 1. Perhitungan Debit Air Limbah

Debit air limbah ditetapkan dari 80% pemakaian air bersih, hal ini berdasarkan SK SNI Air Minum dari Kementrian pekerjaan Umum. Debit air bersih diketahui dari jumlah rumah yang akan dilayani dan diasumsikan satu rumah terdapat 5 orang sehingga didapatkan data sebagai berikut :

• Jumlah rumah yang dilayani : 2.897 rumah

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data Data Primer dan

Sekunder Analisa dan Pengolahan Data 1. Perhitungan Debit Air Limbah 2. Perencanaan SPAL 3. Perencanaan IPAL 4. Kesetimbanga n Massa 5. Gambar Desain 6. BOQ 7. RAB Kesimpulan

(4)

4 • Asumsi satu rumah = 5 orang

2.897 x 5 = 14.485 orang

• Debit air bersih = 14.485 x 120 l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) = 1.738.200 l/hari = 1.738,2 m3/hari • Debit air limbah = 1.738,2 m3/hari x

80% = 1.390,56 m3/hari = 0,01609 m3/detik

2. Penentuan Zona Pelayanan Daerah perencanaan memiliki total penduduk sebesar 14.485 orang. karena banyaknya jumlah penduduk yang terlayani, maka dibuat sistem cluster untuk mencegah dimensi ipal yang besar, mengurangi kebutuhan lahan pada satu tempat serta mengurangi biaya pemompaan karena penanaman pipa yang terlalu dalam. Wilayah terbagi menjadi 4 cluster yang berbeda. Pembagian cluster dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Zona Pelayanan No. Nomor Zona Jumlah Penduduk

(Jiwa) 1. Zona 1 3.640 2. Zona 2 4.550 3. Zona 3 3.405 4. Zona 4 2.890 Total Jml. Penduduk 14.485 Sumber : Data Primer (2019)

Setelah diketahui debit air limbah yang dihasilkan per orang maka dapat dihitung debit rata-rata, debit pucak, dan debit minimum. Berikut adalah contoh perhitungan debit pada tiap Zona.

Zona 1

• Jumlah Penduduk = 3.640

• Debit air bersih = 3.640 x 120 l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) = 436.800 l/hari = 436,8 m3/hari

• Debit air limbah = 436,8 m3/hari x 80% = 349,44 m3/hari = 0,004 m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5) / (4 + p0.5)

= (18 + 36400.5) / (4 + 36400.5) = 78,33 / 64,33 = 1.22

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor puncak = 349,44 m3/hari x 1.22 = 426,32 m3/hari = 0,00493 m3/s • Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2 x Q limbah = 1/5 x (3640/1000)0,2 x 426,32 m3/hari = 110,40 m3/hari = 0,00128 m3/s Zona 2

• Jumlah Penduduk = 4.550 jiwa

• Debit air bersih = 4.550 x 120 l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) = 546.000 l/hari = 546 m3/hari

• Debit air limbah = 546 m3/hari x 80% = 436,8 m3/hari = 0,005 m3/detik • Faktor puncak =(18 + p0.5) / (4 + p0.5)

= (18 + 45500.5) / (4 + 45500.5) = 85,45 / 71,45 = 1.2

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor puncak = 436,8 m3/hari x 1.2 = 524,16 m3/hari = 0,00607 m3/s • Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2 x Q limbah = 1/5 x (4550/1000)0,2 x 524,16 m3/hari = 141, 94 m3/hari = 0,00164 m3/s Zona 3

• Jumlah Penduduk = 3.405 jiwa

• Debit air bersih = 3.405 x 120 l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) = 408.600 l/hari = 408,6 m3/hari

• Debit air limbah = 408,6 m3/hari x 80% = 326,88 m3/hari = 0,00378 m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5) / (4 + p0.5) = (18 + 34050.5) / (4 + 34050.5) = 76,35 / 62,35 = 1.22

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor puncak = 326,88 m3/hari x 1.22 = 398,79 m3/hari = 0,00461 m3/s • Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2 x Q limbah = 1/5 x (3450/1000)0,2 x 398,79 m3/hari = 102,17 m3/hari = 0,00118 m3/s

(5)

5 Zona 4

• Jumlah Penduduk = 2.890 jiwa • Debit air bersih = 2.890 x 120

l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) = 346.800 l/hari

= 346,8 m3/hari

• Debit air limbah = 346,8 m3/hari x 80% = 277,44 m3/hari = 0,00321 m3/detik

• Faktor puncak = (18 + p0.5) / (4 + p0.5) = (18 + 28900.5) / (4 + 28900.5) = 71,75 / 57,75 = 1.24

• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor puncak = 277,44 m3/hari x 1.24 = 344,026 m3/hari = 0,00398 m3/s • Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2 x Q limbah = 1/5 x (2890/1000)0,2 x 344,026 m3/hari = 85,07 m3/hari = 0,00098 m3/s

3. Kualitas Air Limbah

Data kualitas air limbah didapatkan dari data primer. Untuk kualitas grey water didapat dari sampling langsung saluran drainase di perumahan tersebut. Kemudian sampel tersebut dianalisa di laboratorium.

Tabel 2. Karakteristik Air Limbah

No . Parameter Unit Test Resul t Environme nt Quality Standard 1 Physical 1.a Temperatu re ᵒC 28,4 - 2 Chemical 2.a Ph - 6.18 9-Jun 2.b BOD mg/ L 199.8 6 30 2.c COD mg/ L 924 100 2.d Total Suspended Solid mg/ L 360 30

2.e Oil & Grease

mg/

L < 1.0 5

Sumber : Data Primer (2019)

3.2 Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah

Sistem penyaluran air limbah (SPAL) menggunakan sistem shallow

sewer. Sistem tersebut cocok diterapkan untuk permukiman yang belum teratur dan memiliki kepadatan tinggi. Sistem penyaluran terbagi menjadi saluran tersier, sekunder dan primer. Dalam merencanakan SPAL slope penting dalam perhitungan dimensi. Daerah perencanaan sebagian besar adaalah area dengan elevasi datar, sehingga perlu ditentukan slope rencana. Slope minimum ditentukan sebesar 0,003. Diameter pipa yang digunakan untuk shallow sewer adalah 100 mm – 150 mm. Jenis pipa adalah PVC tipe AW

(6)

6 Gambar 2. Layout Jaringan Pipa

3.3 Perencanaan Bangunan Instalasi

Pengolahan Air Limbah

Domestik

Unit IPAL yang direncanakan adalah anaerobic filter (ABR-AF). Kompartemen anaerobic filter direncakan 5 unit. Media filter yang digunakan adalah media sarang tawon. Debit perencanaan besar sehingga IPAL terbagi menjadi beberapa unit secara paralel untuk mendapatkan efisiensi yang optimum. Semua IPAL memanfaatkan lahan kosong atau fasilitas umum yang ada,

Penetapan kriteria desain sesuai dengan pustaka

Kriteria desain untuk anaerobic filter a. Organik loading rate : 4 – 5 kg

COD/m3.hari

b. HRT di tangki septik : 2 jam c. HRT di AF : 5 – 40 jam d. BOD removal : 70 – 90 % e. Rasio SS/COD : 0,35 – 0,45 f. Luas spesifik media :Sarang

tawon 220 m2/m3 (150-220 m2/m3)

g. Velocity upflow : < 2 m/jam h. Rasio COD/BOD : 1,5 – 3,5

(Sumber : Sasse, 2009)

3.4 Perhitungan Kesetimbangan Massa

Kesetimbangan massa adalah salah satu aspek yang penting dalam merencanakan instalasi pengolahan air limbah. Kesetimbangan massa digunakan sebagai tolka ukur untuk mengetahui massa dari tiap parameter pencemar yang dihasilkan atau dikeluarkan dari tiap unit-unit IPAL. Perhitungan kesetimbangan massa dapat dilihat sebagai berikut:

Diketahui :

COD in = 924.86 mg/L BOD in = 199.86 mg/L TSS in = 360.00 mg/L Tabel 3. Perhitungan Kesetimbangan

Massa Karakteristik Air Limbah CO D BO D TS S Influent (mg/L) 924. 86 199. 86 360 Tangki Septic I Rem (%) 30 32 61 Eff. (mg/L) 647. 4 135. 9 140 .4 Tangki Septic II Rem (%) 22.5 23.9 46. 5 Eff. (mg/L) 501. 74 103. 42 75. 11 Anaerobic Filter Rem (%) 87 89 70 Eff. (mg/L) 65.2 3 11.3 8 22. 53 Baku Mutu (mg/L) 100 30 30 Hasil OK OK OK Sumber : Perhitungan (2019)

(7)

7 Tabel 4. Rekapitulasi Pengurangan

konsentrasi air limbah berdasarkan perhitungan denga kriteria desain No. Parameter In Output Persentase

(mg/l) (mg/l) (%) 1 COD 924.0 65.2 92.94 2 BOD 199.8 11.37 94.31 3 TSS 360.0 22.5 93.75

Sumber : Perhitungan (2019) Tabel 5. Perhitunan Massa/hari Kandungan Air Limbah Domestik

Sumber : Perhitungan (2019) Tabel 6. Perhitungan Kesetimbangan Massa Karakteristik Air Limbah Domestik

Tangki Septic I IPAL Parame ter Influe nt Penyisihan Efflue nt (kg/ha ri) (% ) (kg/ha ri) (kg/ha ri) Zona 1 COD 323.18 30 96.95 226.23 BOD 69.84 32 22.35 47.49 TSS 125.8 61 76.74 49.06 Zona 2 COD 403.98 30 121.19 282.79 BOD 87.3 32 27.94 59.36 TSS 157.25 61 95.92 61.33 Zona 3 COD 302.32 30 90.7 211.62 BOD 65.33 32 20.91 44.42 TSS 117.68 61 71.78 45.9 Zona 4 COD 256.59 30 76.98 179.61 BOD 55.45 32 17.74 37.71 TSS 99.88 61 60.93 38.95 Tangki Septic II IPAL Parame ter Influe nt Penyisihan Efflue nt (kg/ha ri) (% ) (kg/ha ri) (kg/ha ri) Zona 1 COD 226.23 22. 5 50.9 175.33 BOD 47.49 23. 9 11.35 36.14 TSS 49.06 46. 5 22.81 26.25 Zona 2 COD 282.79 22. 5 63.63 219.16 BOD 59.36 23. 9 14.19 45.17 TSS 61.33 46. 5 28.52 32.81 Zona 3 COD 211.62 22. 5 47.61 164.01 BOD 44.42 23. 9 10.62 33.8 TSS 45.9 46. 5 21.34 24.56 Zona 4 COD 179.61 22. 5 40.41 139.2 BOD 37.71 23. 9 9.01 28.7 TSS 38.95 46. 5 18.11 20.84 Anaerobic Filter IPAL Parame ter Influe nt Penyisihan Efflue nt (kg/ha ri) (% ) (kg/ha ri) (kg/ha ri) Zona 1 COD 175.33 87 152.54 22.79 BOD 36.14 89 32.16 3.98 TSS 26.25 70 18.38 7.87 Zona 2 COD 219.16 87 190.67 28.49 BOD 45.17 89 40.2 4.97 TSS 32.81 70 22.97 9.84 Zona 3 COD 164.01 87 142.69 21.32 BOD 33.8 89 30.08 3.72 TSS 24.56 70 17.19 7.37 Zona COD 139.2 87 121.1 18.1 Wilay ah IPAL Q Rata-Rata COD BOD TSS (m3/ha ri) (kg/ha ri) (kg/ha ri) (kg/ha ri) Zona 1 349 323 69 125 Zona 2 436 403 87 157 Zona 3 326 302 65 117 Zona 4 277 256 55 99

(8)

8 4 BOD 28.7 89 25.54 3.16

TSS 20.84 70 14.59 6.25

Sumber : Perhitungan (2019)

3.5 Pembuatan Gambar Desain Setelah perhitungan dimensi sudah selesai maka dibuatlah layout jaringan sistem penyaluran air limbah dan desain masing - masing unit IPAL yang akan dibangun meliputi sumur pengumpul, grease trap, bak ekualisasi, bak pengendap, Anaerobic Filter dan bak kontrol berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan program AutoCAD 2013.

Tabel 7. Rekapitulasi Ukuran bangunan yang dibutuhkan IPAL Unit Ukuran Bersih (m) P L T Zona 1 Sumur Pengumpul 1 1 4.8 Grease Trap 3.65 2 1.3 Bak Ekualisasi 8.5 4.25 2.8 Tangki Septic I 7.6 5.7 2.8 Tangki Septic II 3.5 5.7 2.8 Anaerobic Filter 19.3 11 3 Bak Kontrol 6.2 3.1 1.8 Zona 2 Sumur Pengumpul 1.2 1.2 4.8 Grease Trap 4.55 2 1.3 Bak Ekualisasi 9.4 4.7 2.8 Tangki Septic I 8.4 6.3 2.8 Tangki Septic II 4 6.3 2.8 Anaerobic Filter 22.9 11 3 Bak Kontrol 7 3.5 1.8 Zona 3 Sumur Pengumpul 0.9 0.9 4.8 Grease Trap 3.41 2 1.3 Bak Ekualisasi 8.2 4.1 2.8 Tangki Septic I 7.3 5.5 2.8 Tangki Septic II 3.4 5.5 2.8 Anaerobic Filter 17.8 11 3 Bak Kontrol 6 3 1.8 Zona 4 Sumur Pengumpul 0.8 0.8 4.8 Grease Trap 2.9 2 1.3 Bak Ekualisasi 7.5 3.75 2.8 Tangki Septic I 6.8 5.1 2.8 Tangki Septic II 3.1 5.1 2.8 Anaerobic Filter 15.8 11 3 Bak Kontrol 5.6 2.8 1.8 Sumber : Perhitungan (2019)

3.6 Perhitungan Bill Of Quantity Salah satu elemen penting dalam pengerjaan proyek adalah bill of

quantity (BOQ). Dalam pererncanaan pengolahan air limbah ini diperlukan perhitungan BOQ SPAL dan pembangunan IPAL.

(9)

9

Tabel 8. Rekapitulasi BOQ Saluran Penyaluran Air Limbah

No. Uraian Pekerjaan Satua

n Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 1 Galian Tanah m2 1,307.17 1,301.05 1,128.48 821.01 2 Pengurugan Tanah Kembali m3 1,004.50 925.98 831.28 615.47 3 Pengurugan Pasir dengan

Pemadatan m3 302.67 375.08 297.21 205.54

4 Bongkar Paving Untuk

Dipakai Kembali m3 740.96 912.16 720.08 506.96

5 Pasir Paving m2 14.84 18.28 14.42 10.16

6 Pemasangan Paving Kembali m2 740.96 912.16 720.08 506.96 7 Pemasangan Pipa 4" Rucika

AW m1 2,301.70 2,509.10 1,681.00 1,716.60 8 Pemasangan Pipa 5" Rucika

AW m1 313.00 636.90 921.50 181.70

9 Pemasangan Pipa 6" Rucika

AW m1 348.30 502.10 277.30 129.40

10 Pemasangan Elbow 4" Rucika

AW Buah 1.00 2.00 1.00 1.00

11 Pemasangan Elbow 5" Rucika

AW Buah 3.00 3.00 6.00 2.00

12 Pemasangan Elbow 6" Rucika

AW Buah 1.00 2.00 2.00 -

13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4"

Rucika AW Buah 832.00 897.00 621.00 541.00 14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4"

Rucika AW Buah 35.00 100.00 100.00 25.00

15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5"

Rucika AW Buah - 1.00 3.00 -

16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4"

Rucika AW Buah 33.00 7.00 49.00 -

17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5"

Rucika AW Buah 2.00 2.00 2.00 1.00

18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6"

Rucika AW Buah - 2.00 1.00 3.00

19 Pemasangan Increaser Pipa

5"x4" Buah 1.00 5.00 4.00 1.00

20 Pemasangan Increaser Pipa

6"x4" Buah 1.00 1.00 1.00 3.00

21 Pemasangan Increaser Pipa

6"x5" Buah 1.00 1.00 2.00 -

22 Pemasangan Socket Pipa 4" Buah 585.00 641.00 429.00 432.00 23 Pemasangan Socket Pipa 5" Buah 82.00 169.00 238.00 48.00 24 Pemasangan Socket Pipa 6" Buah 92.00 130.00 72.00 33.00

25 Pekerjaan Manhole 1 Buah 1.00 4.00 3.00 -

26 Pekerjaan Manhole 2 Buah 7.00 9.00 6.00 -

27 Pekerjaan Manhole 3 Buah 4.00 7.00 10.00 3.00

(10)

10

Tabel 9. Rekapitulasi BOQ Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah

No. Uraian Pekerjaan Satuan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 1 Pembersihan dan Perataan Tanah m2 495.70 639.30 501.40 473.90 2 Penggalian Tanah dengan Alat

Berat m3 1,380.40 1,641.65 1,284.47 1,136.18 3 Pengurugan Pasir dengan

Pemadatan m3 41.21 49.00 38.39 33.98

4 Lantai Kerja K-100 m3 20.61 24.51 19.19 16.99

5 Pekerjaan Lubang Strouss titik 40.00 40.00 40.00 40.00

6 Pekerjaan Spesi Strouss m3 2.83 2.83 2.83 2.83

7 Pekerjaan Pembesian Strouss kg 1,737.00 1,737.00 1,737.00 1,737.00 8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) m3 11.63 12.59 11.28 10.68

9 Bekisting Lantai m2 746.67 894.68 693.25 609.75

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 m3 149.33 178.92 138.65 121.95 11 Pembesian Lantai kg 22,399.50 26,838.0 20,797.5 18,292.50 12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) m3 133.10 144.08 129.12 122.51 13 Pekerjaan Plesteran Halus m2 785.79 909.47 740.85 669.24 14 Pekerjaan Waterproffing m2 785.79 909.47 740.85 669.24 15 Pekerjaan Pipa PVC 4" m1 9.00 20.00 11.00 11.00

16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" ea - - - -

17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" ea 3.00 5.00 3.00 3.00 18 Pekerjaan Pipa PVC 5" m1 5.20 15.70 30.40 29.30 19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" ea 1.00 1.00 1.00 1.00 20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" ea 3.00 6.00 8.00 8.00 21 Pengadaan Pompa Submersible ea 2.00 2.00 2.00 2.00 22 Pemasangan Media Filter m3 263.20 320.60 239.30 207.40

(11)

11 3.7 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya (RAB) adalah hasil perhitungan antara BOQ dengan harga satuan yang telah dikalikan dengan indeks yang sesuai dengan HSPK Daerah Bekasi tahun 2019 melalui penyesuain dengan harga yang berlaku di pasar.

Tabel 10. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 1

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,307.17 m2 117,975 154,213,381

2 Pengurugan Tanah Kembali 1,004.50 m3 83,750 84,126,875 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 302.67 m3 257,950 78,073,727 4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 740.96 m3 6,000 4,445,760

5 Pasir Paving 14.84 m2 257,950 3,827,978

6 Pemasangan Paving Kembali 740.96 m2 126,250 93,546,200 7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,301.70 m1 116,493 268,130,787 8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 313.00 m1 168,578 52,764,758 9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 348.30 m1 225,420 78,513,786 10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585 11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555 12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 1.00 buah 156,725 156,725 13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 832.00 buah 130,215 108,338,880 14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 35.00 buah 203,255 7,113,925 15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 - 16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 33 buah 277,835 9,168,555 17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170 18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW - buah 286,085 - 19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255 20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275 21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445 22 Pemasangan Socket Pipa 4" 585 buah 89,515 52,366,275 23 Pemasangan Socket Pipa 5" 82 buah 123,890 10,158,980 24 Pemasangan Socket Pipa 6" 92 buah 158,265 14,560,380

25 Pekerjaan Mainhole 1 1 buah 5,091,762 5,091,762

26 Pekerjaan Mainhole 2 7 buah 6,789,078 47,523,549 27 Pekerjaan Mainhole 3 4 buah 8,486,395 33,945,581 28 Pekerjaan Mainhole 4 7 buah 10,183,712 71,285,986

Total RAB SPAL Zona 1 1,178,854,134

(12)

12

Tabel 11. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 2

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,301.05 m2 117,975 153,491,374

2 Pengurugan Tanah Kembali 925.98 m3 83,750 77,550,825 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 375.08 m3 257,950 96,751,886 4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 912.16 m3 6,000 5,472,960

5 Pasir Paving 18.28 m2 257,950.00 4,715,326

6 Pemasangan Paving Kembali 912.16 m2 126,250 115,160,200 7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,509.10 m1 116,493 292,291,332 8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 636.90 m1 168,578 107,367,010 9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 502.10 m1 225,420 113,183,382 10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 2.00 buah 104,585 209,170 11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555 12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450 13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 897.00 buah 130,215 116,802,855 14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500 15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 1 buah 208,755 208,755 16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 7 buah 277,835 1,944,845 17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170 18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 2 buah 286,085 572,170 19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 5 buah 126,255 631,275 20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275 21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445 22 Pemasangan Socket Pipa 4" 641 buah 89,515 57,379,115 23 Pemasangan Socket Pipa 5" 169 buah 123,890 20,937,410 24 Pemasangan Socket Pipa 6" 130 buah 158,265 20,574,450 25 Pekerjaan Mainhole 1 4 buah 5,091,762 20,367,046 26 Pekerjaan Mainhole 2 9 buah 6,789,078 61,101,706 27 Pekerjaan Mainhole 3 7 buah 8,486,395 59,404,768 28 Pekerjaan Mainhole 4 11 buah 10,183,712 112,020,835

Total RAB SPAL Zona 2 1,460,047,089

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 12. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 3

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 1,128.48 m2 117,975 133,132,428

2 Pengurugan Tanah Kembali 831.28 m3 83,750 69,619,700 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 297.21 m3 257,950 76,665,320 4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 720.08 m3 6,000 4,320,480

(13)

13

6 Pemasangan Paving Kembali 720.08 m2 126,250 90,910,100 7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,681.00 m1 116,493 195,823,893 8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 921.50 m1 168,578 155,344,166 9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 277.30 m1 225,420 62,508,966 10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585 11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 6.00 buah 144,185 865,110 12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450 13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 621.00 buah 130,215 80,863,515 14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500 15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 3 buah 208,755 626,265 16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 49 buah 277,835 13,613,915 17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170 18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 1 buah 286,085 286,085 19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 4 buah 126,255 505,020 20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275 21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 2 buah 140,445 280,890 22 Pemasangan Socket Pipa 4" 429 buah 89,515 38,401,935 23 Pemasangan Socket Pipa 5" 238 buah 123,890 29,485,820 24 Pemasangan Socket Pipa 6" 72 buah 158,265 11,395,080 25 Pekerjaan Mainhole 1 3 buah 5,091,762 15,275,285 26 Pekerjaan Mainhole 2 6 buah 6,789,078 40,734,471 27 Pekerjaan Mainhole 3 10 buah 8,486,395 84,863,954 28 Pekerjaan Mainhole 4 9 buah 10,183,712 91,653,410

Total RAB SPAL Zona 3 1,222,335,426

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 13. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 4

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga

1 Galian Tanah 821.01 m2 117,975 96,858,655

2 Pengurugan Tanah Kembali 615.47 m3 83,750 51,545,613 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 205.54 m3 257,950 53,019,043 4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 506.96 m3 6,000 3,041,760

5 Pasir Paving 10.16 m2 257,950.00 2,620,772

6 Pemasangan Paving Kembali 506.96 m2 126,250 64,003,700 7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,716.60 m1 116,493 199,971,026 8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 181.70 m1 168,578 30,630,532 9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 129.40 m1 225,420 29,169,348 10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585 11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 2.00 buah 144,185 288,370 12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW - buah 156,725 - 13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 541.00 buah 130,215 70,446,315

(14)

14

14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 25.00 buah 203,255 5,081,375 15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 - 16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW - buah 277,835 - 17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 1 buah 280,585 280,585 18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 3 buah 286,085 858,255 19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255 20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 3 buah 135,275 405,825 21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" - buah 140,445 - 22 Pemasangan Socket Pipa 4" 432 buah 89,515 38,670,480 23 Pemasangan Socket Pipa 5" 48 buah 123,890 5,946,720 24 Pemasangan Socket Pipa 6" 33 buah 158,265 5,222,745

25 Pekerjaan Mainhole 1 - buah 5,091,762 -

26 Pekerjaan Mainhole 2 - buah 6,789,078 -

27 Pekerjaan Mainhole 3 3 buah 8,486,395 25,459,186 28 Pekerjaan Mainhole 4 6 buah 10,183,712 61,102,273

Total RAB SPAL Zona 4 744,853,417

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 14. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 1

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan

Total Harga 1 Pembersihan dan Perataan Tanah 495.700 m2 23,750 11,772,875 2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,380.400 m3 50,086 69,138,852 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 41.210 m3 257,950 10,630,120

4 Lantai Kerja K-100 20.610 m3 858,621 17,696,169

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40.000 titik 203,700 8,148,000 6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852 7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872 8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting)

11.631 m3 6,229,595 72,456,419

9 Bekisting Lantai 746.670 m2 425,685 317,846,219

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 149.330 m3 1,131,823 169,015,176 11 Pembesian Lantai 22,399.500 kg 16,856 377,565,972 12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting)

133.104 m3 6,368,710 847,700,776 13 Pekerjaan Plesteran Halus 785.785 m2 82,406 64,753,512 14 Pekerjaan Waterproffing 785.785 m2 41,268 32,427,382 15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 9.0 m1 116,493 1,048,433 16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 - 17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755 18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 5.2 m1 168,578 876,603 19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755 20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 3.0 ea 144,185 432,555

(15)

15

21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000 22 Pemasangan Media Filter 263.2 m3 2,271,000 597,727,200

Total RAB IPAL Zona 1 2,660,326,498

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 15. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 2

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga 1 Pembersihan dan Perataan Tanah 639.300 m2 23,750 15,183,375 2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,641.650 m3 50,086 82,223,846 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 49.000 m3 257,950 12,639,550

4 Lantai Kerja K-100 24.510 m3 858,621 21,044,789

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000 6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852 7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872 8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 12.588 m3 6,229,595 78,418,142

9 Bekisting Lantai 894.680 m2 425,685 380,851,856

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 178.920 m3 1,131,823 202,505,828 11 Pembesian Lantai 26,838.000 kg 16,856 452,381,328 12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 144.078 m3 6,368,710 917,590,999 13 Pekerjaan Plesteran Halus 909.470 m2 82,406 74,945,916 14 Pekerjaan Waterproffing 909.470 m2 41,268 37,531,553 15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 20.0 m1 116,493 2,329,850 16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 - 17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 5.0 ea 104,585 522,925 18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 15.7 m1 168,578 2,646,667 19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755 20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 6.0 ea 144,185 865,110 21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000 22 Pemasangan Media Filter 320.6 m3 2,271,000 728,082,600

Total RAB IPAL Zona 2 3,078,688,814

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 16. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 3

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga 1 Pembersihan dan Perataan Tanah 501.400 m2 23,750 11,908,250 2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,284.470 m3 50,086 64,334,093 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 38.390 m3 257,950 9,902,701

(16)

16

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000 6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852 7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872 8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 11.280 m3 6,229,595 70,269,832

9 Bekisting Lantai 693.250 m2 425,685 295,106,126

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 138.650 m3 1,131,823 156,927,303 11 Pembesian Lantai 20,797.500 kg 16,856 350,562,660 12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 129.120 m3 6,368,710 822,327,835 13 Pekerjaan Plesteran Halus 740.846 m2 82,406 61,050,262 14 Pekerjaan Waterproffing 740.846 m2 41,268 30,572,862 15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418 16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 - 17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755 18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 30.4 m1 168,578 5,124,756 19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755 20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480 21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000 22 Pemasangan Media Filter 239.3 m3 2,271,000 543,450,300

Total RAB IPAL Zona 3 2,509,687,040

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 17 Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 4

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga

Satuan Total Harga 1 Pembersihan dan Perataan Tanah 473.900 m2 23,750 11,255,125 2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,136.180 m3 50,086 56,906,825 3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 33.980 m3 257,950 8,765,141

4 Lantai Kerja K-100 16.990 m3 858,621 14,587,963

5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000 6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852 7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872 8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang

(200 kg besi + Bekisting) 10.677 m3 6,229,595 66,513,386

9 Bekisting Lantai 609.750 m2 425,685 259,561,429

10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 121.950 m3 1,131,823 138,025,854 11 Pembesian Lantai 18,292.500 kg 16,856 308,338,380 12 Pekerjaan Dinding Beton

Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 122.508 m3 6,368,710 780,217,925 13 Pekerjaan Plesteran Halus 669.235 m2 82,406 55,149,076 14 Pekerjaan Waterproffing 669.235 m2 41,268 27,617,655

(17)

17

15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418 16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 - 17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755 18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 29.3 m1 168,578 4,939,321 19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755 20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480 21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000 22 Pemasangan Media Filter 207.4 m3 2,271,000 471,005,400

Total RAB IPAL Zona 4 2,274,556,611

Sumber : Perhitungan, 2019

Tabel 18. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No. IPAL RAB SPAL RAB IPAL RAB/Zona

(Rp) (Rp) (Rp) 1 Zona 1 1,178,854,134 2,660,326,498 3,839,180,632.22 2 Zona 2 1,460,047,089 3,078,688,814 4,538,735,903.27 3 Zona 3 1,222,335,426 2,509,687,040 3,732,022,465.99 4 Zona 4 744,853,417 2,274,556,611 3,019,410,028.01 Total RAB 15,129,349,029.48

(18)

18 4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang didapatkan , dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai perencanaan sistem penyaluran air limbah dan bangunan instalasi pengolahan air limbah domestic di Perumahan Puri Persada Indah diantaranya adalah :

1. Debit air limbah dan karakteristik air limbah

• Debit air limbah seluruh perumahan = 1.390,56 m3/hari, dan debit air limbah terbesar ada di Zona 2 sebesar 436,80 m3/hari

• Karakteristik air limbah berdasarkan uji laboratorium : Temperatur : 28,4 C pH : 6,18 BOD : 199,86 m/L COD : 924,00 mg/L TSS : 360 mg/L

Oil & Grease : <1,0 Berdasarkan hasil uji diatas, kandungan air limbah parameter BOD, COD dan TSS belum melampaui baku mutu (Permen LHK No. 68 Tahun 2016) sehingga perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air.

2. Perencanaan sistem penyaluran air limbah menghasilkan diameter pipa yang dapat digunakan, diantaranya :

• Pipa Tersier : 4 “ • Pipa Sekunder : 5 “ • Pipa Primer : 6 ”

3. Perencanaan sistem penyaluran air limbah dan desain bangunan instalasi pengolahan air limbah domestic di kawasan perumahan puri persada indah dapat dilihat di

lampiran, dan menghasilkan beberapa data yaitu :

• Ukuran desain bangunan instalasi pengolahan air limbah • Pengurangan konsentrasi air

limbah berdasarkan

perhitungan kriteria desain : COD : 92,94”% BCOD : 94,31% TSS : 93,75%

4. Pemakaian material untuk perencanaan sistem penyaluran air limbah dan bangunan instalasi pengolahan air limbah domestic di kawasan perumahan puri persada indah yang paling besar adalah IPAL di zona 2

5. Rencana anggaran biaya terbesar untuk Perencanaan sistem penyaluran air limbah dan bangunan instalasi pengolahan air limbah domestic di kawasan perumahan puri persada indah yang paling besar adalah IPAL di zona 2 dengan biaya sebesar Rp 4.538.735.903,- dan biaya total keseluruhan zona sebesar Rp 15.129.349.029,-

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis diantaranya :

1. Perlu dilakukan suvey terlebih dahulu mengenai kondisi ekonomi masyarakat dan kondisi lainnya yang bersangkutan dengan ketersediaan masyarakat untuk partisipasi investasi dan pengelolaan IPAL

2. Perlu dibentuk organisasi atau lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan perawatan IPAL

3. Lahan diatas IPAL perlu digunakan sebagai tempat yang bisa menghasilkan profit sebagai pemasukan tambahan untuk pengelolaan dan perawatan IPAL

(19)

19 4. Perlu diperhatikan untuk

pengelolaan bangunan instalasi pengolahan air limbah dengan baik. Hal itu berupa kegiatan operasional, perawatan dan perbaikan harus sesuai dengan SOP yang ada. Hal ini dilakukan agar bangunan IPAL tetap berfungsi dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Musyida. 2000. Pengelolaan Limbah Hotel Berbintang (Studi Kasus di Jakarta Selatan). Tesis Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor Assidiqy, Affan Maulana. 2017. Perencanaan Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Proses Anaerobic Baffled Reactor Dan Anaerobic Filter Pada Hotel Bintang 5 Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya

BPPT. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Limbah Cair Industri Kecil. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup. Barber dan Stuckey. 1999. The Use of The

Anaerobic Baffled Reactor (ABR) for Wastewater Treatment: A Review. Journal of Wastewater Research Vol. 33 (7), 1559-1578. Chandra, D. 2007. Optimasi Efisiensi

Pengolahan Limbah Cair dari Rumah Tangga Pemotongan Hewan dan Pabrik Tahu dengan Reaktor Anaerobik Bersekat. Tugas Akhir Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung.

Chandra, budiman. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC da Silva, F. J. A., et al,. 2012. Septic Tank

Combined with Anaerobic Filter and Conventional UASB – Result from

Full Scale Plant. Jurnal Brazillian Chemical Engineering Vol. 30 (1), 133 – 140.

Eriksson, E., Auffarth, K., Henze, M. and Ledin, A. (2002). Characteristics of grey wastewater. Urban Water, 4(1), 85–104

Foxon, et al.2006. Evaluation of The Anaerobic Baffled Reactor for Sanitation in Dense Peri Urban Settlements. Final Report To The Water Research Commision..

Gotzenberger, Jens. 2009. DEWATS : Decentralized Wastewater Treatment System Practice-oriented Training Manual. Borda.

Hardjosuprapto Masduki. 2000. Penyaluran Air Buangan (PAB) Volume II.ITB. Bandung.

Krishna., K. 2009. Feasibility Stuy of Upflow Anaerobic Filter for Pretreatment of Municipal Wastewater. National University of Singapore Master Thesis.

Mahayanta, Agastya. 2016. Perencanaan Desain Alternatif Ipal Dengan Teknologi Anaerobic Baffled Reactor Dan Anaerobic Filter Untuk Rumah Susun Romokalisari Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Manariotis, D.I, Grigoropouluos, S.G,

Yung-Tse, H. 2010. Handbook of Environmental Engineering – Vol. 11. Springer Science.

Mangkoedihardjo, Sarwoko. 2010. Review on BOD, COD and BOD/COD Ratio: A Triangle Zone for Toxic Biodegredable and Stable Levels. International Journal of Academic Research Vol. 2 no. 4 july

(20)

20 Menteri Lingkungan Hidup. 2003.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta

Mulia, R M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Pillay, S., Etc. 2006. Microbiological Studies of Anerobic Baffled Reactor. South African National Research Foundation, University Of Kwazulu-Natal

Rahayu, S.S dan S. Purnavita. 2008. Kimia Industri Jilid 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Pratiwi, Rochma Septi. 2015. Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Kelurahan Keputih Surabaya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya

Raman, V., Chakladar, N. 1972. Upflow Filters for Septic Tank Effluents. Jurnal Water Pollution Control Federation Vol. 44(8), 1552 – 1560. Republik Indonesia. 2001. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Sekretariat Negara. Jakarta.

Salvato, Joseph A (1982). Environmental

Engineering and Sanitation (3rd ed). Wiley, New York

Said, N. I. dan Wahyono, H. D. B. 1999.

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Tahu–Tempe dengan Proses

Biofilter Anaerob dan Aerob.

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair. Direktorat Teknologi Lingkungan. Jakarta 99

Said, N. I. 2000. Teknologi Pengolahan

Air Limbah Dengan Proses Biofilm

Tercelup. Jurnal Teknologi

Lingkungan, Vol.1, No. 2, Januari (2000): 101-113.

Said, N. I. 2006. Pengolahan Air Limbah

dengan Proses Biologis Biakan Melekat serta Beberapa Contoh

Aplikasinya. Jakarta: Pusat

Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Said, N. I dan Wahjono, H. D. 1999.

Teknologi Pengolahan Air Limbah

RUmah Sakit dengan Sistem

“Biofilter Anaerob-Aerob”.

Sasse. 1998. DEWATS : Decentralized Wastewater Treatment System and Sanitation in Developing Countries. Bremen : Borda

Sasse. 2009. Decentralized Wastewater Treatment System and Sanitation in Developing Countries (DEWATS). Bremen : Borda

Schnurer, A., Jarvis, A. 2009. Microbiological Handbook for Biogas Plants. Swedia.

Simamora, Sondang Juni Eska. 2014. Pengaruh Limbah Domestik Terhadap Kualitas Perairan Danau Toba¸ Universitas Sumatera Utara Medan

Singh, Shirish., et al. 2009. Performance of an Anaerobic Baffled Reactor and Hybrid Constructed Wetland Treating High-Strength Wastewater in Nepal – A Model for DEWATS. Journal Ecological Engineering. Vol 35, 654 – 660.

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

(21)

21 Suhartono, E. 2009. Identifikasi kualitas

perairan pantai akibat limbah domestik pada monsun timur dengan metode indeks pencemaran (Studi kasus di Jakarta, Semarang, dan Jepara). Wahana TEKNIK SIPIL. Volume 14, No. 1, 51-62

Sulatiyono. 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: IKAPI

Soufyan, N. dan Morimura, T. 1988. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Tchobanoglous, George. 1991. Wastewater Engineering : Treatment and Disposal Reuse 3rd Ed. New York : Mc. Graw-Hill

Tchobanoglous, George. 2003. Wastewater Engineering : Treatment and Disposal Reuse 4th Ed. New York : Mc. Graw-Hill

Tchobanoglous, George. 2014. Wastewater Engineering : Treatment and Disposal Reuse 6th Ed. New York : Mc. Graw-Hill

Tilche, A., Vieira, S. M. M. 1991. Disucission Report on Reactor Design of Anaerobic Filters and Sludge Bed Reactors. Journal Wastewater Science Technology. Vol. 24 (8) 193-206.

Gambar

Gambar 1 Lokasi Perencanaan  Sumber  : (Google Earth tanggal citra  13/4/2019 diakses Oktober 2019)
Tabel 2. Karakteristik Air Limbah
Tabel 7. Rekapitulasi Ukuran bangunan  yang dibutuhkan  IPAL  Unit  Ukuran Bersih (m)  P  L  T  Zona  1  Sumur  Pengumpul  1  1  4.8 Grease Trap 3.65 2 1.3 Bak Ekualisasi 8.5 4.25 2.8 Tangki Septic I 7.6 5.7 2.8  Tangki Septic II  3.5  5.7  2.8  Anaerobic
Tabel 8. Rekapitulasi BOQ Saluran Penyaluran Air Limbah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai standar keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa sebesar 80% yang ditandai dengan melaksanakan indikator yang diobservasi dalam

Konsep perundungan dalam penelitian ini dibatasi oleh pernyataan Olweus (2005) yang mengemukakan bahwa seseorang dapat disebut sebagai korban perundungan jika

Hal ini juga sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Organisasi yang

Bagian dari tanaman kunyit turina yang sering dimanfaatkan menjadi bahan baku obat adalah rimpang, untuk menjaga mutu rimpang kunyit turina agar tidak mengurangi

Ho : Variabel-variabel bebas yaitu lokasi, promosi dan kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

Berdasarkan latar belakang yang dikaji maka tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pelarut terbaik dalam mengekstrak atau mengisolasi zat warna atau

3.2 Ekosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya Pantai serta Hubungannya dengan Sumber Daya dengan Sumber Daya Alam Alam Ekosistem laut dan pantai meluputi hutan mangrove,

Begitu juga bobot basah akar (g) yang relatif besar pada pemberian media tanam kompos kulit buah kakao dengan subsoil Ultisol pada M2 yang berbeda tidak nyata