MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAI DAN LAUT
MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAI DAN LAUT
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Ilmu Lingkungan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Ilmu Lingkungan
Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes
Disajikan pada Rabu, 8 Maret 2017 Disajikan pada Rabu, 8 Maret 2017
Disusun oleh : Disusun oleh :
Kelompok 6 Offering B 2017 Kelompok 6 Offering B 2017
1.
1. Alifia Alifia Rosidatuz Rosidatuz Zulfa Zulfa 160341606005160341606005 2.
2. Maisuna Maisuna Kundariati Kundariati 160341606075160341606075 3.
3. Yuniar Yuniar Indra Indra 110342406475110342406475
UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Maret 2017 Maret 2017
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, hidayah, taufik, serta inayahnya sehingga kami dapat memberikan rahmat, hidayah, taufik, serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
menyelesaikan makalah dengan judul judul ““Manajemen Sumber DManajemen Sumber Daya Pantai dan Laut”aya Pantai dan Laut” dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. H. dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes selaku dosen pembimbing. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai Sueb, M.Kes selaku dosen pembimbing. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan sumber belajar dalam perkuliahan.
acuan dan sumber belajar dalam perkuliahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang konstruktif dan Oleh karena itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang konstruktif dan logis untuk membangun kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
logis untuk membangun kesempurnaan makalah ini selanjutnya.
Malang, 6 Maret 2017 Malang, 6 Maret 2017
Tim Penyusun Tim Penyusun
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Isi……… ...3...3 Abstrak Abstrak ……… ...4...4 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1 LatarBelakangLatarBelakang………..………...6...6 1.2 1.2 RumusanMasalahRumusanMasalah……….………. ...6...6 1.3 1.3 TujuanTujuan……… ...7...7 1.4 1.4 ManfaatManfaat……… ...7...7 1.5 1.5Metode……….7Metode……….7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PengertianLautdanPantai 2.1 PengertianLautdanPantai……… .8.8 2.2 PengertianEkosistemLautdanPantai 2.2 PengertianEkosistemLautdanPantai………..………....8..8 2.3 PengertianKerusakandanPencemaranSumberDayaLautdan 2.3 PengertianKerusakandanPencemaranSumberDayaLautdanPantai….Pantai…...8...8
BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN
3.1
3.1 PengertianSumberDayaLautdanPantai……….PengertianSumberDayaLautdanPantai………...14...14 3.2
3.2 Ekosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya dengan Sumber DayaEkosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya dengan Sumber Daya Alam...14 Alam...14 3.2.1
3.2.1 Ekosistem Terumbu KarangEkosistem Terumbu Karang………...15...15 3.2.2
3.2.2 Ekosistem Padang Ekosistem Padang Lamun………Lamun………...16...16 3.2.3
3.2.3 Ekosistem MangroveEkosistem Mangrove………....17....17
3.3 Penyebab Kerusakan Pantai
3.3 Penyebab Kerusakan Pantai dan Laut………..18dan Laut………..18
3.4 Indikator Kerusakan atau Pencemaran Pantai
3.5 Manajemen Sumber Daya Pantai dan Laut Untuk Mengatasi Kerusakan dan 3.5 Manajemen Sumber Daya Pantai dan Laut Untuk Mengatasi Kerusakan dan
Pencemaran Pantai dan Laut
Pencemaran Pantai dan Laut………2121
BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan 4.1 Simpulan………27………27 4.2 Saran 4.2 Saran……… .27.27 DAFTAR RUJUKAN...28 DAFTAR RUJUKAN...28
Manajemen Sumberdaya Pantai dan Laut Manajemen Sumberdaya Pantai dan Laut
Alifia Rosidatuz, Maisuna Kundariati, Yuniar Indra dan Dr. H. Sueb,
Alifia Rosidatuz, Maisuna Kundariati, Yuniar Indra dan Dr. H. Sueb, M,Kes.M,Kes. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail :
e-mail : Alifiarosidatuzzulfa@gmail.com Alifiarosidatuzzulfa@gmail.com , sueb.fmipa@um.ac.id, sueb.fmipa@um.ac.id ABSTRAK
ABSTRAK
Pantai dan laut merupakan kebutuhan penting dalam hidup manusia, baik
Pantai dan laut merupakan kebutuhan penting dalam hidup manusia, baik
sebagai sarana penunjang kehidupan maupun sebagai sumber perekonomian. Sekitar
sebagai sarana penunjang kehidupan maupun sebagai sumber perekonomian. Sekitar
60 % penduduk Indonesia tinggal disekitar wilayah pesisir, dimana banyak terdapat
60 % penduduk Indonesia tinggal disekitar wilayah pesisir, dimana banyak terdapat
pusat pemuk
pusat pemukiman berkembang iman berkembang di di wilayah ini. wilayah ini. Penulisan makalah Penulisan makalah ini bertujuan ini bertujuan untukuntuk
Mengetahui pengertian sumber daya laut dan pantai. Mengetahui hubungan berbagai
Mengetahui pengertian sumber daya laut dan pantai. Mengetahui hubungan berbagai
macam ekosistem laut dan pantai dengan sumberdaya yang ada di dalamnya,
macam ekosistem laut dan pantai dengan sumberdaya yang ada di dalamnya,
Mengetahui indikator kerusakan, pencemaran laut dan pantai dihubungkan dengan
Mengetahui indikator kerusakan, pencemaran laut dan pantai dihubungkan dengan
manajemen pelestarian sumber dayanya. Makalah ini menggunakan metode
manajemen pelestarian sumber dayanya. Makalah ini menggunakan metode
pengumpulan
pengumpulan informasi informasi dari dari berbagai berbagai sumber. sumber. Untuk Untuk mengelola mengelola sumberdaya sumberdaya pantaipantai
dan laut harus ada sistem manajemen atau pengaturan yang terstruktur.
dan laut harus ada sistem manajemen atau pengaturan yang terstruktur.
Kata Kunci :
Kata Kunci : Sumber daya, Pantai, LautSumber daya, Pantai, Laut
ABSTRACT ABSTRACT
The beach and sea is the essential needs of human life, both as a means of
The beach and sea is the essential needs of human life, both as a means of
supporting life and as a source of economy. About 60% of the population living
supporting life and as a source of economy. About 60% of the population living
around the coastal area of Indonesia, where there are many thriving residential centre
around the coastal area of Indonesia, where there are many thriving residential centre
in the region. This paper aims to find out the sense of the resources of the sea and
in the region. This paper aims to find out the sense of the resources of the sea and
Beach, knowing relationship ecosystems of the sea and the beach with a resource that
Beach, knowing relationship ecosystems of the sea and the beach with a resource that
is in it, knowing the damage indicator, the pollution of the sea and the beach is
is in it, knowing the damage indicator, the pollution of the sea and the beach is
connected with management of the conservation of its resources. This paper uses a
connected with management of the conservation of its resources. This paper uses a
method of collecting information from a variety of sources. To manage resources,
method of collecting information from a variety of sources. To manage resources,
beach and sea there should be a management system or a structured setting.
beach and sea there should be a management system or a structured setting.
Kata Kunci :
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Sumber daya laut dan pantai merupakan kekayaan yang melimpah baik di Sumber daya laut dan pantai merupakan kekayaan yang melimpah baik di Indonesia khususnya maupun di dunia secara umum. Pantai adalah jalur yang Indonesia khususnya maupun di dunia secara umum. Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur
merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada pada saat saat pasang pasang tertinggi tertinggi dan dan surutsurut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan
terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arahsosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan
darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan daratkegiatan manusia di lingkungan darat (Triatmodjo, 1999, hal. 1 dalam ).
(Triatmodjo, 1999, hal. 1 dalam ).
Peranan sumberdaya pesisir diperkirakan akan semakin meningkat Peranan sumberdaya pesisir diperkirakan akan semakin meningkat dimasa-masa mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional, regional, masa mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional, regional, maupun lokal. Sehingga, untuk dapat memanfaatkan ruang dan sumberdaya wilayah maupun lokal. Sehingga, untuk dapat memanfaatkan ruang dan sumberdaya wilayah pesisir secara optimal dan berkelanjutan, perlu pemahaman yang mendalam tentang pesisir secara optimal dan berkelanjutan, perlu pemahaman yang mendalam tentang pengertian dan
pengertian dan karakeristik dari kawasan ini serta masyarakat yang mendiaminya.karakeristik dari kawasan ini serta masyarakat yang mendiaminya. Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu memiliki pengertian bahwa pengelolaan Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu memiliki pengertian bahwa pengelolaan sumberdaya
sumberdaya alam alam dan dan jasa-jasa jasa-jasa lingkungan lingkungan pesisir pesisir dilakukan dilakukan melalui melalui penilaianpenilaian menyeluruh (comprehensive assesment)
menyeluruh (comprehensive assesment) (Mahfud, 2009 ).(Mahfud, 2009 ).
Sumber daya ini merupakan modal bagi pergerakan ekonomi demi Sumber daya ini merupakan modal bagi pergerakan ekonomi demi tercapainya kesejahteraan
tercapainya kesejahteraan sosial. Laut sosial. Laut dan pantai terdan pantai terbagi menjadi bagi menjadi banyak ekosistembanyak ekosistem dengan masing-masing karakteristik dan cirinya. Kekhasan dari karakteristik ini dengan masing-masing karakteristik dan cirinya. Kekhasan dari karakteristik ini menunjukkan betapa luasnya potensi sumber daya laut dan pantai. Lebih dari itu, menunjukkan betapa luasnya potensi sumber daya laut dan pantai. Lebih dari itu, sumber daya laut dan pantai merupakan sarana edukasi dan pembelajaran, sumber daya laut dan pantai merupakan sarana edukasi dan pembelajaran, penyeimbang ekosistem dan habitat bagi makhluk hidup air.
penyeimbang ekosistem dan habitat bagi makhluk hidup air.
Dari segi ekonomi, laut memberikan produktivitas yang melimpah yang dapat Dari segi ekonomi, laut memberikan produktivitas yang melimpah yang dapat dimanfaatkan. Pengeksploitasian kekayaan laut ini tidak terbatas hanya pada makhluk dimanfaatkan. Pengeksploitasian kekayaan laut ini tidak terbatas hanya pada makhluk hidup yang ada, tentunya juga mencakup material tambang berupa minyak bumi dan hidup yang ada, tentunya juga mencakup material tambang berupa minyak bumi dan lain sebagainya.
Kelestarian laut menjadi salah satu indikator keberhasilan konservasi alam Kelestarian laut menjadi salah satu indikator keberhasilan konservasi alam sebagai wujud
sebagai wujud manifestasi dan manifestasi dan implementasi pendidikan implementasi pendidikan mengenai lingkungan hidupmengenai lingkungan hidup dan ekosistem. Usa
dan ekosistem. Usaha melestarikan ekosistha melestarikan ekosistem em laut dan pantai laut dan pantai bukan hanya kewajibanbukan hanya kewajiban sebagian pihak yang terlibat tetapi juga merupakan kewajiban masyarakat dunia. sebagian pihak yang terlibat tetapi juga merupakan kewajiban masyarakat dunia.
1.2
1.2 RumusanMasalahRumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
berikut :
1.
1. Apa pengertian sumber daya pantai dan laut?Apa pengertian sumber daya pantai dan laut?
2.
2. Apa saja penyebab kerusakan pantai dan laut ?Apa saja penyebab kerusakan pantai dan laut ? 3.
3. Apa saja indicator kerusakan dan pencemaran pantai dan laut?Apa saja indicator kerusakan dan pencemaran pantai dan laut? 4.
4. Bagaimana hubungan macam Bagaimana hubungan macam ekosistem ekosistem laut dan laut dan pantai dengan spantai dengan sumber dayaumber daya alam yang ada di dalamnya ?
alam yang ada di dalamnya ? 5.
5. Bagaimana manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasiBagaimana manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasi kerusakan dan pencemaran pantai dan laut?
kerusakan dan pencemaran pantai dan laut? 1.3
1.3 TujuanTujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah adalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
sebagai berikut :
1.
1. Mengetahui pengertian sumber daya laut dan pantaiMengetahui pengertian sumber daya laut dan pantai
2.
2. Mengetahui penyebab kerusakan pantai dan lautMengetahui penyebab kerusakan pantai dan laut 3.
3. Mengetahui indicator kerusakan atau pencemaran pantai dan lautMengetahui indicator kerusakan atau pencemaran pantai dan laut 4.
4. Mengetahui hubungan berbagai macam ekosistem laut dan pantai denganMengetahui hubungan berbagai macam ekosistem laut dan pantai dengan sumberdaya yang ada di dalamnya
sumberdaya yang ada di dalamnya 5.
5. Mengetahui manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasiMengetahui manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasi kerusakan dan pencemaran pantai dan laut
1.4
1.4 ManfaatManfaat
Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut : Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut : 1.
1. Dapat mengetahui pengertian sumber daya pantai dan lautDapat mengetahui pengertian sumber daya pantai dan laut
2.
2. Dapat mengetahui penyebab kerusakan pantai dan lautDapat mengetahui penyebab kerusakan pantai dan laut 3.
3. Dapat mengetahui indicator kerusakan dan pencemaran pantai dan lautDapat mengetahui indicator kerusakan dan pencemaran pantai dan laut 4.
4. Dapat mengetahui hubungan berbagai macam ekosistem laut dan pantaiDapat mengetahui hubungan berbagai macam ekosistem laut dan pantai dengan sumber daya alam yang ada di dalamnya
dengan sumber daya alam yang ada di dalamnya 5.
5. Dapat mengetahui manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasiDapat mengetahui manajemen sumber daya pantai dan laut untuk mengatasi kerusakan dan pencemaran pantai dan laut
kerusakan dan pencemaran pantai dan laut
1.5 Metode 1.5 Metode
Dalam kepenulisan makalh ini menggunakan kajian literature. Dalam kepenulisan makalh ini menggunakan kajian literature.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laut dan Pantai
2.1 Pengertian Laut dan Pantai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) laut adalah kumpulan air Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) laut adalah kumpulan air asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Sedangkan, menurut pengertian lain laut adalah Laut adalah atas benua atau pulau. Sedangkan, menurut pengertian lain laut adalah Laut adalah kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua yang satu dengan benua kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua yang satu dengan benua yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu dengan yang lainnya. Laut yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu dengan yang lainnya. Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau
membagi daratan atas benua atau pulau (Ramasita, 2011).(Ramasita, 2011).
Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan kearah darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan ekonomi bahari, sedangkan kearah darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan darat
manusia di lingkungan darat (Triatmodjo, 1999, hal. 1). (Triatmodjo, 1999, hal. 1).
2.2 Pengertian Ekosistem Laut dan Pantai 2.2 Pengertian Ekosistem Laut dan Pantai
Ekosistem
Ekosistem laut atlaut atau ekosisau ekosistem tem bahari bahari merupakan merupakan ekosistem yekosistem yang terang terdapat didapat di perairan
perairan laut, laut, terdiri terdiri atas atas ekosistem ekosistem perairan perairan dalam, dalam, ekosistem ekosistem pantai pantai pasir pasir dangkal,dangkal, dan ekosistem pasang surut. Sedangkan ekosistem pantai adalah interaksi antara dan ekosistem pasang surut. Sedangkan ekosistem pantai adalah interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang ada di dataran pantai (Muin 2007, hal 96). komponen biotik dan abiotik yang ada di dataran pantai (Muin 2007, hal 96). Macam-macam ekosistem pantai diantaranya :
macam ekosistem pantai diantaranya :
2.2.1 Ekosistem Hutan Mangrove 2.2.1 Ekosistem Hutan Mangrove
Mangrove mendominasi zona intertidal dari tersembunyi (berlumpur) garis Mangrove mendominasi zona intertidal dari tersembunyi (berlumpur) garis pantai
digunakan untuk merujuk kepada kedua jenis vegetasi tertentu dan habitat yang unik digunakan untuk merujuk kepada kedua jenis vegetasi tertentu dan habitat yang unik (juga disebut tidal hutan, rawa, lahan basah, atau mangal) di mana ia berada (juga disebut tidal hutan, rawa, lahan basah, atau mangal) di mana ia berada (Tomlinson 1986). Kawasan mangrove sering termasuk dataran garam, yang sebagian (Tomlinson 1986). Kawasan mangrove sering termasuk dataran garam, yang sebagian besar
besar diamati diamati di di daerah daerah kering kering atau atau daerah daerah dengan dengan baik baik berdasarkan berdasarkan definisi definisi musimmusim kering. Dimana frekuensi banjir pasang menurun secara progresif menuju zona lebih kering. Dimana frekuensi banjir pasang menurun secara progresif menuju zona lebih darat dari hutan menyebabkan akumulasi garam. Di kawasan mangrove tersebut, darat dari hutan menyebabkan akumulasi garam. Di kawasan mangrove tersebut, kontinum fitur dapat diamati, seperti yang dijelaskan oleh
kontinum fitur dapat diamati, seperti yang dijelaskan oleh Woodroffeet al. (1992),Woodroffeet al. (1992),
dalam
dalammungkin meliputi:mungkin meliputi:
1.
1. lumpur di zona bawah permukaan lautlumpur di zona bawah permukaan laut 2.
2. hutan mangrove di zona antara permukaan laut dan tingkat pasang perbani tinggihutan mangrove di zona antara permukaan laut dan tingkat pasang perbani tinggi 3.
3. ataran garam di zona di atas level pasang perbani tinggi.ataran garam di zona di atas level pasang perbani tinggi.
Hutan mangrove manjadi habitat ideal bagi berbagai macam biota laut. Hutan mangrove manjadi habitat ideal bagi berbagai macam biota laut. Sepanjang siklus hidup maupun sebagian dan termasuk perkembangbiakannya. Sepanjang siklus hidup maupun sebagian dan termasuk perkembangbiakannya. Keberadaan tanaman ini sangat vital, mengingat fungsinya sebagai habitat primer dan Keberadaan tanaman ini sangat vital, mengingat fungsinya sebagai habitat primer dan sebagai pengendali kerusakan pantai yaitu abrasi. Abrasi merupakan suatu proses sebagai pengendali kerusakan pantai yaitu abrasi. Abrasi merupakan suatu proses pengikisan
pengikisan daratan daratan pantai pantai akibat akibat gelombang gelombang air air laut. laut. Dengan Dengan adanya adanya akar akar pohonpohon mangrove yang dapat menahan lahan daerahpantai, laju abrasi dapat dimungkinkan mangrove yang dapat menahan lahan daerahpantai, laju abrasi dapat dimungkinkan mengalami penurunan yang cukup spesifik.
mengalami penurunan yang cukup spesifik. 2.2.2 Ekosistem Padang Lamun
2.2.2 Ekosistem Padang Lamun Padang
Padang lamun merupakan lamun merupakan habitat habitat potensial bagi potensial bagi sumberdaya hayatsumberdaya hayati ikani ikan yaitu sebagai daerah asuhan, daerah pemijahan, tempat berlindung dan mencari yaitu sebagai daerah asuhan, daerah pemijahan, tempat berlindung dan mencari makan. Salah
makan. Salah satu jenis satu jenis ikan yang senantiaikan yang senantiasa didapatkan pada sa didapatkan pada daerah padang lamundaerah padang lamun dalam jumlah melimpah yaitu ikan baronang (
dalam jumlah melimpah yaitu ikan baronang (Siganus canaliculatusSiganus canaliculatus).).
Padang lamun di perairan Indonesia umumnya termasuk padang vegetasi Padang lamun di perairan Indonesia umumnya termasuk padang vegetasi campuran
campuran (Azkab, 1999 dalam Sitorus,2011).(Azkab, 1999 dalam Sitorus,2011). Ekosistem padang lamun di Indonesia Ekosistem padang lamun di Indonesia sering di
sering di jumpai di jumpai di daerah daerah pasang surut pasang surut bawahbawah (inner intertidal)(inner intertidal) dan subtidal atas dan subtidal atas (upper subtidal)
(upper subtidal). Dilihat dari . Dilihat dari pola zonasi lamun pola zonasi lamun secara horizontal, ekosissecara horizontal, ekosistem tem lamunlamun terletak diantara
terumbu karang.
terumbu karang. Ekosistem Ekosistem lamun sangat lamun sangat berhubungan erat dan berhubungan erat dan berinteraksi serberinteraksi sertata sebagai mata rantai
sebagai mata rantai (link)(link) dan sebagai penyangga dan sebagai penyangga (buffer)(buffer) dengan mangrove di pantai dengan mangrove di pantai dan terumbu karang ke arah laut.
dan terumbu karang ke arah laut.
2.2.3 Ekosistem Terumbu Karang 2.2.3 Ekosistem Terumbu Karang
Tukangbesi termasuk kawasan Indo
Tukangbesi termasuk kawasan Indo Pacifik Pacifik yang dikenal sebagai daerah yang dikenal sebagai daerah dengan keanekaragaman terumbu karang yang paling kaya di dunia. Sebagai contoh, dengan keanekaragaman terumbu karang yang paling kaya di dunia. Sebagai contoh, lebih dari 2000
lebih dari 2000 speciesspecies ikan karang tercatat di Indo ikan karang tercatat di Indo Pacifik Pacifik , apabila dibandingkan, apabila dibandingkan dengan daerah karibia yang hanya memiliki 200 species
dengan daerah karibia yang hanya memiliki 200 species (Republika, 1997 dalam(Republika, 1997 dalam
Sugandi 2011).
Sugandi 2011). Terumbu karang merupakan ekosistem pada perairan dangkal di laut Terumbu karang merupakan ekosistem pada perairan dangkal di laut tropis, yang ditandai oleh banyaknya variaasi taanaman, hewan dan jumlah plankton tropis, yang ditandai oleh banyaknya variaasi taanaman, hewan dan jumlah plankton yang banyak. Selain itu memiliki laju produksi tinggi pada perairan laut yang miskin yang banyak. Selain itu memiliki laju produksi tinggi pada perairan laut yang miskin nutrisi. Hasil survei WRI (2002) di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan nutrisi. Hasil survei WRI (2002) di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan sekitar 65% kerusakan ekosistem terumbu karang disebabkan penangkapan ikan sekitar 65% kerusakan ekosistem terumbu karang disebabkan penangkapan ikan secara destruktif. Sebagian besar menggunakan racun dan bom dimana aktivitas ini secara destruktif. Sebagian besar menggunakan racun dan bom dimana aktivitas ini telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang luar biasa. WRI mengestimasi kerugian telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang luar biasa. WRI mengestimasi kerugian di Indonesia akibat penangkapan ikan menggunakan bahan peledak selama 20 tahun di Indonesia akibat penangkapan ikan menggunakan bahan peledak selama 20 tahun ke depan adalah sebesar 570 juta US Dollar. Sedangkan estimasi kerugian dari ke depan adalah sebesar 570 juta US Dollar. Sedangkan estimasi kerugian dari penangkapan
penangkapan ikan ikan dengan dengan racun racun sianida sianida secara secara berkala berkala adalah adalah sebesar sebesar 46 46 juta juta USUS Dollar.Dari ekosistem terumbu karang yang rusak hanya diperoleh hasil perikanan Dollar.Dari ekosistem terumbu karang yang rusak hanya diperoleh hasil perikanan rata-rata 5 ton/km2/tahun sedangkan hasil produktivitas ter.umbu karang yang sehat rata-rata 5 ton/km2/tahun sedangkan hasil produktivitas ter.umbu karang yang sehat bisa mencapai sekitar 20 ton/km2/tahun.
bisa mencapai sekitar 20 ton/km2/tahun.
2.3 Pengertian Kerusakan
2.3 Pengertian Kerusakan dan Pencemaran dan Pencemaran Sumber Daya Sumber Daya Laut dan PantaiLaut dan Pantai
Definisi pencemaran laut yang dikemukakan dalam UNCLOS 1982, pasal 1 Definisi pencemaran laut yang dikemukakan dalam UNCLOS 1982, pasal 1 (4), dikatakan sebagai berikut :
(4), dikatakan sebagai berikut :
““ pollution of the marine environment means the i pollution of the marine environment means the i ntroduction by man, directlyntroduction by man, directly or indirectly, of subtances or energy into the marine environment, including or indirectly, of subtances or energy into the marine environment, including estuaries, which result or is likely to result in such deleterious effect as harm estuaries, which result or is likely to result in such deleterious effect as harm
to living resources and marine life, hazards to human health, hindrance to to living resources and marine life, hazards to human health, hindrance to marine activities, including fishing and other legitimate uses of the sea, marine activities, including fishing and other legitimate uses of the sea, impairment or quality for use of sea water and reduction of amnenities.” impairment or quality for use of sea water and reduction of amnenities.”
Pustaka lain menyebutkan, Pencemaran dapat diartikan sebagai bentuk Pustaka lain menyebutkan, Pencemaran dapat diartikan sebagai bentuk Environmental
Environmental impairment impairment , yakni adanya gangguan, perubahan, atau perusakan., yakni adanya gangguan, perubahan, atau perusakan. (Silalahi, 2001 dalam Supriatna 2010.
(Silalahi, 2001 dalam Supriatna 2010. Sedangkan Sedangkan menurut menurut undang-undang undang-undang Nomor 23Nomor 23 tahun 1997, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuknya atau tahun 1997, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain kedalam dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan sehingga merubah nyata tatanan lingkungan yang dilakukan oleh kegiatan lingkungan sehingga merubah nyata tatanan lingkungan yang dilakukan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lungkungan turun sampai ketingkat manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lungkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.
BAB III BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Sumber Daya Laut dan Pantai 3.1 Pengertian Sumber Daya Laut dan Pantai
Sumber daya laut dan pantai adalah segala sesuatu yang berdaya guna dan Sumber daya laut dan pantai adalah segala sesuatu yang berdaya guna dan dibutuhkan organisme baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok, yang ada dibutuhkan organisme baik yang hidup secara soliter maupun berkelompok, yang ada di laut dan pantai. Sumber daya alam laut dan pantai juga dibagi menjadi dua, yaitu di laut dan pantai. Sumber daya alam laut dan pantai juga dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumber sumber daya alam yang dapat diperbaaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui misalnya ikan, terumbu karang, rumput laut, dll. daya alam yang dapat diperbaharui misalnya ikan, terumbu karang, rumput laut, dll. Sedangkan sumber daya alam laut yang tidak dapat diperbaharui, misalnya berbagai Sedangkan sumber daya alam laut yang tidak dapat diperbaharui, misalnya berbagai jenis bahan mineral, minyak bumi, dan gas alam (Miller 1982:7)
jenis bahan mineral, minyak bumi, dan gas alam (Miller 1982:7)
3.2 Ekosistem Laut dan
3.2 Ekosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya Pantai serta Hubungannya dengan Sumber Daya dengan Sumber Daya AlamAlam Ekosistem laut dan pantai meluputi hutan mangrove, padang lamun dan Ekosistem laut dan pantai meluputi hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Masing-masing ekosistem memiliki kekhasan dan karakteristik terumbu karang. Masing-masing ekosistem memiliki kekhasan dan karakteristik sendiri, karakteristik ini merujuk pada sumberdaya yang terkandung dalam sendiri, karakteristik ini merujuk pada sumberdaya yang terkandung dalam eksosistem tersebut.
eksosistem tersebut.
Penanaman pohon mangrove sudah banyak digalakkan di berbagai tempat, Penanaman pohon mangrove sudah banyak digalakkan di berbagai tempat, secara khusus tentunya di wilayah tropis seperti Indonesia. Berdasarkan keputusan secara khusus tentunya di wilayah tropis seperti Indonesia. Berdasarkan keputusan Presiden Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Perlindungan Daerah, Presiden Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Perlindungan Daerah, hutan bakau di sepanjang pesisir telah difungsikan sebagai kawasan lindung.
hutan bakau di sepanjang pesisir telah difungsikan sebagai kawasan lindung.
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa secara ekologi ekosistem padang Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa secara ekologi ekosistem padang lamun di perairan Teluk Ambon Dalam lebih berfungsi sebagai tempat asuhan dan lamun di perairan Teluk Ambon Dalam lebih berfungsi sebagai tempat asuhan dan mencari makan bagi S.canaliculatus. Upaya konservasi padang lamun pada perairan mencari makan bagi S.canaliculatus. Upaya konservasi padang lamun pada perairan Teluk Ambon Dalam sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan fungsi Teluk Ambon Dalam sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan fungsi ekosistem ini bagi sumberdaya ikan.
ekosistem ini bagi sumberdaya ikan. Provinsi Maluku
Provinsi Maluku Utara Utara merupakan bagian dari merupakan bagian dari lingkup yang bergerak lingkup yang bergerak antaraantara Sangihe Talaut, Minahasa ke Filipina yang merupakan jalur distribusi terumbu Sangihe Talaut, Minahasa ke Filipina yang merupakan jalur distribusi terumbu
karang di Indonesia bagian Timur. Jalur kepulauan Indonesia dan Filipina ini karang di Indonesia bagian Timur. Jalur kepulauan Indonesia dan Filipina ini merupakan pusat keragaman terumbu karang dunia dengan jumlah spesies yang telah merupakan pusat keragaman terumbu karang dunia dengan jumlah spesies yang telah teridentifikasi sekitar 600 spesies. COREMAP (2001) melaporkan bahwa dibeberapa teridentifikasi sekitar 600 spesies. COREMAP (2001) melaporkan bahwa dibeberapa daerah di Provinsi Maluku Utara terjadi kerusakan ekosistem terumbu karang. Mulai daerah di Provinsi Maluku Utara terjadi kerusakan ekosistem terumbu karang. Mulai dari Pulau Ternate, Pulau Bacan, Pulau Obi, Pulau Halmahera sampai bagian Utara dari Pulau Ternate, Pulau Bacan, Pulau Obi, Pulau Halmahera sampai bagian Utara yaitu pulau Morotai. Di Pulau Halmahera tutupan karang hidup dengan kondisi baik yaitu pulau Morotai. Di Pulau Halmahera tutupan karang hidup dengan kondisi baik sebesar 29%, 14% dalam kondisi sedang dan selebihnya dalam kondisi buruk. sebesar 29%, 14% dalam kondisi sedang dan selebihnya dalam kondisi buruk. Berdasarkan laporan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Berdasarkan laporan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Universitas Khairun (2001) bahwa ekosistem terumbu karang dibeberapa lokasi di Universitas Khairun (2001) bahwa ekosistem terumbu karang dibeberapa lokasi di Pulau Ternate mengalami kerusakan akibat tindakan destruktif. Penyebab dominan Pulau Ternate mengalami kerusakan akibat tindakan destruktif. Penyebab dominan kerusakan adalah kegiatan penangkapan ikan menggunakan muroami, bahan peledak, kerusakan adalah kegiatan penangkapan ikan menggunakan muroami, bahan peledak, bahan beracun, pemasangan perangkap, aktivitas transportasi dan wisata bahari.
bahan beracun, pemasangan perangkap, aktivitas transportasi dan wisata bahari. Ekosistem Hutan Mangrove
Ekosistem Hutan Mangrove
Ekosistem Padang LamunEkosistem Padang Lamun
Padang
Padang lamun merupakan lamun merupakan habitat habitat potensial bagi potensial bagi sumberdaya hayatsumberdaya hayati ikani ikan yaitu sebagai daerah asuhan, daerah pemijahan, tempat berlindung dan mencari yaitu sebagai daerah asuhan, daerah pemijahan, tempat berlindung dan mencari makan. Salah
makan. Salah satu jenis satu jenis ikan yang senantiaikan yang senantiasa didapatkan pada daerah sa didapatkan pada daerah padang lamunpadang lamun dalam jumlah melimpah yaitu ikan baronang (
dalam jumlah melimpah yaitu ikan baronang (Siganus canaliculatusSiganus canaliculatus).).
Padang lamun di perairan Indonesia umumnya termasuk padang vegetasi Padang lamun di perairan Indonesia umumnya termasuk padang vegetasi campuran (Azkab, 1999 dalam Sitorus,2011). Ekosistem padang lamun di Indonesia campuran (Azkab, 1999 dalam Sitorus,2011). Ekosistem padang lamun di Indonesia sering di j
sering di jumpai di daerah umpai di daerah pasang surut pasang surut bawah (inner intertibawah (inner intertidal) dan subtidal atdal) dan subtidal atasas (upper subtidal).
(upper subtidal). Dilihat dari Dilihat dari pola zonasi lamun pola zonasi lamun secara horizontal, secara horizontal, ekosistem ekosistem lamunlamun terletak diantara
terletak diantara dua ekosistem dua ekosistem penting yaitpenting yaitu ekosistem u ekosistem mangrove dan mangrove dan ekosistemekosistem terumbu karang.
terumbu karang. Ekosistem Ekosistem lamun sangat lamun sangat berhubungan erat dan berhubungan erat dan berinteraksi serberinteraksi sertata sebagai mata rantai (link) dan sebagai penyangga (buffer) dengan mangrove di pantai sebagai mata rantai (link) dan sebagai penyangga (buffer) dengan mangrove di pantai dan terumbu karang ke arah laut.
Ekosistem Terumbu KarangEkosistem Terumbu Karang
Tukangbesi termasuk kawasan Indo
Tukangbesi termasuk kawasan Indo Pacifik Pacifik yang dikenal sebagai daerah yang dikenal sebagai daerah dengan keanekaragaman terumbu karang yang paling kaya di dunia. Sebagai contoh, dengan keanekaragaman terumbu karang yang paling kaya di dunia. Sebagai contoh, lebih dari 2000 specis ikan karang tercatat di Indo
lebih dari 2000 specis ikan karang tercatat di Indo Pacifik Pacifik , apabila dibandingkan, apabila dibandingkan dengan daerah karibia yang hanya memiliki 200 species (
dengan daerah karibia yang hanya memiliki 200 species (Republika, 1997 dalamRepublika, 1997 dalam
Sugandi 2011)
Sugandi 2011). Terumbu karang merupakan ekosistem pada perairan dangkal di laut. Terumbu karang merupakan ekosistem pada perairan dangkal di laut tropis, yang ditandai oleh banyaknya variaasi taanaman, hewan dan jumlah plankton tropis, yang ditandai oleh banyaknya variaasi taanaman, hewan dan jumlah plankton yang banyak. Selain itu memiliki laju produksi tinggi pada perairan laut yang miskin yang banyak. Selain itu memiliki laju produksi tinggi pada perairan laut yang miskin nutrisi. Hasil survei WRI (2002) di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan nutrisi. Hasil survei WRI (2002) di wilayah Indonesia bagian Timur menunjukkan sekitar 65% kerusakan ekosistem terumbu karang disebabkan penangkapan ikan sekitar 65% kerusakan ekosistem terumbu karang disebabkan penangkapan ikan secara destruktif.
secara destruktif.
Sebagian besar menggunakan racun dan bom dimana aktivitas ini telah Sebagian besar menggunakan racun dan bom dimana aktivitas ini telah mengakibatkan kerugian ekonomi yang luar biasa. WRI mengestimasi kerugian di mengakibatkan kerugian ekonomi yang luar biasa. WRI mengestimasi kerugian di Indonesia akibat penangkapan ikan menggunakan bahan peledak selama 20 tahun ke Indonesia akibat penangkapan ikan menggunakan bahan peledak selama 20 tahun ke depan adalah sebesar 570 juta US Dollar. Sedangkan estimasi kerugian dari depan adalah sebesar 570 juta US Dollar. Sedangkan estimasi kerugian dari penangkapan
penangkapan ikan ikan dengan dengan racun racun sianida sianida secara secara berkala berkala adalah adalah sebesar sebesar 46 46 juta juta USUS Dollar.Dari ekosistem terumbu karang yang rusak hanya diperoleh hasil perikanan Dollar.Dari ekosistem terumbu karang yang rusak hanya diperoleh hasil perikanan rata-rata 5 ton/km2/tahun sedangkan hasil produktivitas ter.umbu karang yang sehat rata-rata 5 ton/km2/tahun sedangkan hasil produktivitas ter.umbu karang yang sehat bisa mencapai sekitar 20 ton/km2/tahun.
bisa mencapai sekitar 20 ton/km2/tahun.
Berdasarkan bentuk pertumbuhannya, karang dibedakan menjadi tujuh kategori Berdasarkan bentuk pertumbuhannya, karang dibedakan menjadi tujuh kategori utama, yaitu : karang bercabang
utama, yaitu : karang bercabang (branching coral (branching coral )), karang masif/padat, karang masif/padat (massive(massive
coral)
coral), karang submasif/semi-padat, karang submasif/semi-padat (submassive coral),(submassive coral), karang jamur/soliter karang jamur/soliter (mushroom coral),
(mushroom coral), karang meja karang meja (tabulate coral)(tabulate coral), karang lembaran, karang lembaran (folious coral),(folious coral), dan dan karang menjalar
karang menjalar (encrusting coral)(encrusting coral)(Coremap II, 2007 dalam Kasim, Faizal 2011)(Coremap II, 2007 dalam Kasim, Faizal 2011)
Pertumbuhan karang dan penyebarannya tergantung pada kondisi lingkungannya, Pertumbuhan karang dan penyebarannya tergantung pada kondisi lingkungannya, yang pada kenyataannya tidak selalu tetap karena adanya gangguan yang berasal dari yang pada kenyataannya tidak selalu tetap karena adanya gangguan yang berasal dari alam atau aktivitas menusia. Menurut
alam atau aktivitas menusia. Menurut (Dahuri 1996 dalam Kasim Fauzi 2011 )(Dahuri 1996 dalam Kasim Fauzi 2011 ) bahwa bahwa terumbu karang terdapat pada lingkungan perairan yang agak dangkal. Untuk terumbu karang terdapat pada lingkungan perairan yang agak dangkal. Untuk
mencapai pertumbuhan yang maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang mencapai pertumbuhan yang maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih, dengan suhu perairan yang h
jernih, dengan suhu perairan yang hangat, gerakkan gelombang besar dan angat, gerakkan gelombang besar dan sirkulasi airsirkulasi air yang lancar serta terhindar proses sedimentasi.
yang lancar serta terhindar proses sedimentasi.
Ekosistem MangoveEkosistem Mangove
Hutan mangrove manjadi habitat ideal bagi berbagai macam biota laut. Hutan mangrove manjadi habitat ideal bagi berbagai macam biota laut. Sepanjang siklus hidup maupun sebagian dan termasuk perkembangbiakannya. Sepanjang siklus hidup maupun sebagian dan termasuk perkembangbiakannya. Keberadaan tanaman ini sangat vital, mengingat fungsinya sebagai habitat primer dan Keberadaan tanaman ini sangat vital, mengingat fungsinya sebagai habitat primer dan sebagai pengendali kerusakan pantai yaitu abrasi. Abrasi merupakan suatu proses sebagai pengendali kerusakan pantai yaitu abrasi. Abrasi merupakan suatu proses pengikisan
pengikisan daratan daratan pantai pantai akibat akibat gelombang gelombang air air laut. laut. Dengan Dengan adanya adanya akar akar pohonpohon mangrove yang dapat menahan lahan daerahpantai, laju abrasi dapat dimungkinkan mangrove yang dapat menahan lahan daerahpantai, laju abrasi dapat dimungkinkan mengalami penurunan yang cukup spesifik.
mengalami penurunan yang cukup spesifik.
Mangrove mendominasi zona intertidal dari tersembunyi (berlumpur) garis Mangrove mendominasi zona intertidal dari tersembunyi (berlumpur) garis pantai
pantai tropis, tropis, subtropis subtropis dan dan lautan lautan beriklim beriklim hangat. hangat. Kata Kata 'bakau' 'bakau' atau atau mangrovemangrove digunakan untuk merujuk kepada kedua jenis vegetasi tertentu dan habitat yang unik digunakan untuk merujuk kepada kedua jenis vegetasi tertentu dan habitat yang unik (juga disebut tidal hutan, rawa, lahan basah, atau mangal) di mana ia berada (juga disebut tidal hutan, rawa, lahan basah, atau mangal) di mana ia berada (Tomlinson 1986). Kawasan mangrove sering termasuk dataran garam, yang sebagian (Tomlinson 1986). Kawasan mangrove sering termasuk dataran garam, yang sebagian besar
besar diamati diamati di di daerah daerah kering kering atau atau daerah daerah dengan dengan baik baik berdasarkan berdasarkan definisi definisi musimmusim kering. Dimana frekuensi banjir pasang menurun secara progresif menuju zona lebih kering. Dimana frekuensi banjir pasang menurun secara progresif menuju zona lebih darat dari hutan menyebabkan akumulasi garam. Di kawasan mangrove tersebut, darat dari hutan menyebabkan akumulasi garam. Di kawasan mangrove tersebut, kontinum fitur dapat diamati, seperti yang dijelaskan oleh Woodroffeet al. (1992), kontinum fitur dapat diamati, seperti yang dijelaskan oleh Woodroffeet al. (1992), mungkin meliputi:
mungkin meliputi:
1. Lumpur di zona bawah permukaan laut 1. Lumpur di zona bawah permukaan laut
2. Hutan mangrove di zona antara permukaan laut dan tingkat pasang perbani tinggi 2. Hutan mangrove di zona antara permukaan laut dan tingkat pasang perbani tinggi 3. Dataran garam di zona di atas level pasang perbani tinggi.
3. Dataran garam di zona di atas level pasang perbani tinggi.
3.2 Penyebab Kerusakan Sumber Daya Pantai dan Laut 3.2 Penyebab Kerusakan Sumber Daya Pantai dan Laut
1.
Kayunya Dijadikan Bahan Bangunan. Kayunya Dijadikan Bahan Bangunan.
Beberapa fakta yang ditampilkan dalam tulisan ini tentang kerusakan Beberapa fakta yang ditampilkan dalam tulisan ini tentang kerusakan ekosistem manggrove di propinsi Riau. Luasnya ekosistem
ekosistem manggrove di propinsi Riau. Luasnya ekosistem mangrovemangrove didi propinsi
propinsi Riau Riau dan dan Kepulauan Kepulauan Riau Riau yang yang termasuk termasuk ke ke dalam dalam kategori kategori jarangjarang dan sangat jarang. Dari hasil analisis citra satelit 2006 didapatkan data bahwa dan sangat jarang. Dari hasil analisis citra satelit 2006 didapatkan data bahwa dari luas kawasan ekosistem
dari luas kawasan ekosistem mangrovemangrove dan pesisir di Propinsi Riau adalahdan pesisir di Propinsi Riau adalah yang berhutan lebat adalah 4.298,85 ha, kerapatan sedang seluas 123.869,52 yang berhutan lebat adalah 4.298,85 ha, kerapatan sedang seluas 123.869,52 ha, kerapatan jarang seluas 13.147,68 ha dan kerapatan sangat jarang seluas ha, kerapatan jarang seluas 13.147,68 ha dan kerapatan sangat jarang seluas 119.969,28 ha. Sedangkan untuk potensi kerapatan ekosistem
119.969,28 ha. Sedangkan untuk potensi kerapatan ekosistem mangrovemangrove didi Kepulauan Riau adalah yang berhutan lebat adalah 6.772,59 ha, kerapatan Kepulauan Riau adalah yang berhutan lebat adalah 6.772,59 ha, kerapatan sedang seluas 25.446,33 ha, kerapatan jarang seluas 18.733,59 ha dan sedang seluas 25.446,33 ha, kerapatan jarang seluas 18.733,59 ha dan kerapatan sangat jarang seluas 127.465,04 ha. Dari luasan
kerapatan sangat jarang seluas 127.465,04 ha. Dari luasan mangrovemangrove berdasarkan
berdasarkan tingkat tingkat kerapatankerapatan mangrovemangrove maka kondisi ekosistemmaka kondisi ekosistem mangrovemangrove cenderung didominasi oleh tingkat kerapatan jarang sampai sangat jarang. cenderung didominasi oleh tingkat kerapatan jarang sampai sangat jarang. Ekosistem yang sangat jarang berarti potensi tanaman
Ekosistem yang sangat jarang berarti potensi tanaman mangrovemangrovenya nyarisnya nyaris tidak terlihat alias gundul total. Untuk itu dapat dikatakan sebagian besar tidak terlihat alias gundul total. Untuk itu dapat dikatakan sebagian besar ekosistem pesisir dan
ekosistem pesisir dan mangrovemangrove di Propinsi Riau dan kepulauan Riaudi Propinsi Riau dan kepulauan Riau termasuk ke dalam kategori kritis dan sangat kritis. Kenapa hal sampai terjadi termasuk ke dalam kategori kritis dan sangat kritis. Kenapa hal sampai terjadi di Propinsi Riau dan kepulauan Riau.
di Propinsi Riau dan kepulauan Riau.
Hal yang paling mudah diungkapkan adalah pada ekosistem pesisir Hal yang paling mudah diungkapkan adalah pada ekosistem pesisir dan
dan mangrovemangrove sering terjadi (1) teki/Cerucuk, masalah teki/cerucuk munculsering terjadi (1) teki/Cerucuk, masalah teki/cerucuk muncul karena pemanfaatan kayu berdiameter kurang dari 10 cm yang digunakan karena pemanfaatan kayu berdiameter kurang dari 10 cm yang digunakan untuk pondasi rumah. Selain bermasalah terhadap regenerasi hutan, juga dapat untuk pondasi rumah. Selain bermasalah terhadap regenerasi hutan, juga dapat menyebabkan terhambatnya proses suksesi hutan
menyebabkan terhambatnya proses suksesi hutan mangrovemangrove. Hal ini. Hal ini menyebabkan terjadi abrasi, dan hilangnya beberapa ekosistem pulau. Dan menyebabkan terjadi abrasi, dan hilangnya beberapa ekosistem pulau. Dan sangat disayangkan teki juga dilakukan di daerah-daerah jalur hijau hutan sangat disayangkan teki juga dilakukan di daerah-daerah jalur hijau hutan mangrove
mangrove.. 2.
2. Penggunaan Plastik, Kaleng, Peptisida, Bahan Bakar Untuk KebutuhanPenggunaan Plastik, Kaleng, Peptisida, Bahan Bakar Untuk Kebutuhan Aktivitas Manusia
Secara singkat bahwa sumber utama pencemaran pesisir
Secara singkat bahwa sumber utama pencemaran pesisir terdiri dariterdiri dari tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan industri (pertambangan timah dan
tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan industri (pertambangan timah dan minyak,minyak, angkutan laut dan pariwisata bahari), kegiatan rumah tangga, dan kegiatan angkutan laut dan pariwisata bahari), kegiatan rumah tangga, dan kegiatan pertanian. Sementara itu bahan utama
pertanian. Sementara itu bahan utama yang terkandung dalam buangan limbahyang terkandung dalam buangan limbah dari
dari ketiga sumber tersebut berupa sedimen, unsur hara, pestisida, organismeketiga sumber tersebut berupa sedimen, unsur hara, pestisida, organisme pathogen
pathogen dan sampah. Jika dianalisis secara mendalam, dapat disimpulkandan sampah. Jika dianalisis secara mendalam, dapat disimpulkan bahwa
bahwa kawasankawasankawasankawasan yang termasuk kategori tingkat pencemaran yangyang termasuk kategori tingkat pencemaran yang tinggi merupakan
tinggi merupakan kawasan-kawasan pesisir yang padat penduduk, kawasankawasan-kawasan pesisir yang padat penduduk, kawasan industri dan juga
industri dan juga pertanian. pertanian. Dalam Dalam menguraikan menguraikan limbah-limbah limbah-limbah tersebuttersebut dalam air laut memerlukan
dalam air laut memerlukan waktu yang cukup lama. Misalnya untukwaktu yang cukup lama. Misalnya untuk menguraikan limbah botol plastik di air
menguraikan limbah botol plastik di air laut diperlukan waktu sekitar 450laut diperlukan waktu sekitar 450 tahun dan kertas bekas karcis diperlukan waktu
tahun dan kertas bekas karcis diperlukan waktu sekitar 2sekitar 2 – – 4 minggu. Dengan 4 minggu. Dengan Demikian maka seandainya setiap hari laut suplai
Demikian maka seandainya setiap hari laut suplai berbagai sampah kelestarian berbagai sampah kelestarian laut akan semakin terancam. Karena sampah-sampah
laut akan semakin terancam. Karena sampah-sampah tersebut memerlukantersebut memerlukan waktu lama untuk dapat diuraikan kembali dalam air laut.
waktu lama untuk dapat diuraikan kembali dalam air laut. 3.
3. Ekploitasi Sumber Daya Alam Yang Berlebihan.Ekploitasi Sumber Daya Alam Yang Berlebihan.
Untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang berlimpah, banyak Untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang berlimpah, banyak nelayan yang menggunakan bahan peledak dan alat tangkap yang merusak nelayan yang menggunakan bahan peledak dan alat tangkap yang merusak sehingga menyebabkan kelangkaan / kerusakan habitat yang ada. Pada sehingga menyebabkan kelangkaan / kerusakan habitat yang ada. Pada umumnya, kerusakan terumbu karang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan umumnya, kerusakan terumbu karang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan perikanan
perikanan yang yang bersifat bersifat destruktif, destruktif, yaitu yaitu penggunaan penggunaan bahanbahan bahanbahan peledak,peledak, bahan beracun (cyanida),
bahan beracun (cyanida), dan juga aktivitas penambangan dan juga aktivitas penambangan karang untuk karang untuk bahanbahan bangunan,
bangunan, reklamasi reklamasi pantai, pantai, kegiatan kegiatan pariwisata pariwisata yang yang kurang kurang bertanggungbertanggung jawab,
jawab, dan dan sedimentasi sedimentasi akibat akibat meningkatnya meningkatnya erosi erosi dan dan lahan lahan atas.atas...
Berdasarkan persen tutupan karang hidup dilaporkan bahwa kondisi terumbu
Berdasarkan persen tutupan karang hidup dilaporkan bahwa kondisi terumbu
karang di wilayah perairan Indonesia adalah 39% rusak, 34% agak rusak, 22%
karang di wilayah perairan Indonesia adalah 39% rusak, 34% agak rusak, 22%
baik
baik dan hanya 5% yang sangat bagus.dan hanya 5% yang sangat bagus.
3.3 Indikator Kerusakan atau Pencemaran Sumber Daya Pantai dan Laut 3.3 Indikator Kerusakan atau Pencemaran Sumber Daya Pantai dan Laut
-- Rusaknya terumbu karang, kerusakan ini dapat disebabkan oleh factorRusaknya terumbu karang, kerusakan ini dapat disebabkan oleh factor lingkungan sendiri maupun ulah manusia. Namun, banyak kasus kerusakan lingkungan sendiri maupun ulah manusia. Namun, banyak kasus kerusakan terumbu karang disebabkan oleh efek samping dari penangkapan ikan terumbu karang disebabkan oleh efek samping dari penangkapan ikan menggunakan bahan peledak
menggunakan bahan peledak
-- Kematian beberapa spesies ikan akibat anomaly lingkungan sehingga hewan-Kematian beberapa spesies ikan akibat anomaly lingkungan sehingga hewan-hewan ini tidak dapat beradaptasi
hewan ini tidak dapat beradaptasi
-- Banyak makhluk hidup yang tidak bisa hidup di habitat aslinya lagi.Banyak makhluk hidup yang tidak bisa hidup di habitat aslinya lagi.
-- Abrasi pesisir pantai sebagai dampak dari ketiadaan mangrove sebagaiAbrasi pesisir pantai sebagai dampak dari ketiadaan mangrove sebagai penahan pasir
penahan pasir
Masih banyak indicator yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran Masih banyak indicator yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran pantai
pantai dan dan laut, laut, namun namun secara secara umum umum telah telah disebutkan disebutkan diatas. diatas. Penanganan Penanganan daridari berbagai
berbagai masalah masalah yang yang dapat dapat menimbulkan menimbulkan kerusakan kerusakan laut laut dan dan pantai pantai diantaranyadiantaranya adalah dengan meningkatan peran serta masyarakat yang aktif dan positif, dan selalu adalah dengan meningkatan peran serta masyarakat yang aktif dan positif, dan selalu diupayakan peningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup dan diupayakan peningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup dan konservasi.
konservasi.
3.4 Manajemen Sumber Daya Pantai dan Laut Untuk Mengatasi Kerusakan dan 3.4 Manajemen Sumber Daya Pantai dan Laut Untuk Mengatasi Kerusakan dan Pencemaran Pantai dan Laut
Pencemaran Pantai dan Laut
Sumber daya alam pantai dan laut, dewasa ini semakin disadari banyak orang Sumber daya alam pantai dan laut, dewasa ini semakin disadari banyak orang merupakan suatu potensi yang menjanjikan dalam mendukung tingkat perekonomian merupakan suatu potensi yang menjanjikan dalam mendukung tingkat perekonomian masyarakat terutama bagi nelayan. Konsekuensi logis dari sumberdaya pantai dan masyarakat terutama bagi nelayan. Konsekuensi logis dari sumberdaya pantai dan laut sebagai sumberdaya milik bersama dan terbuka untuk umum maka pemanfaatan laut sebagai sumberdaya milik bersama dan terbuka untuk umum maka pemanfaatan sumberdaya pantai dan laut dewasa ini semakin meningkat di hampir semua wilayah. sumberdaya pantai dan laut dewasa ini semakin meningkat di hampir semua wilayah. Oleh karena itu diperlukan upaya preventif untuk menjaga kelestarian sumber daya Oleh karena itu diperlukan upaya preventif untuk menjaga kelestarian sumber daya laut dan pantai, diantaranya dengan Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu. laut dan pantai, diantaranya dengan Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu. Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu adalah pendekatan pengelolaan wilayah Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu adalah pendekatan pengelolaan wilayah pesisir
pesisir yang yang melibatkan melibatkan satu satu atau atau lebih lebih ekosistem, ekosistem, sumberdaya sumberdaya dan dan kegiatankegiatan pemanfaatan
pemanfaatan secara secara terpadu terpadu guna guna mencapai mencapai pembangunan pembangunan wilayah wilayah pesisir pesisir yangyang berkelanjutan.
sumberdaya alam hayati dan ekosistem harus terkait dengan penyelenggaraan sumberdaya alam hayati dan ekosistem harus terkait dengan penyelenggaraan pembangunan
pembangunan masyarakat masyarakat di di sekitarnya. sekitarnya. Untuk Untuk itu itu perlu perlu adanya adanya peningkatan peningkatan peranperan serta masyarakat yang aktif dan positif, dan selalu diupayakan peningkatan kesadaran serta masyarakat yang aktif dan positif, dan selalu diupayakan peningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup dan konservasi.
masyarakat tentang lingkungan hidup dan konservasi.
Selain itu pantai meliputi pesisir sebagai suatu kawasan merupakan suatu lokasi Selain itu pantai meliputi pesisir sebagai suatu kawasan merupakan suatu lokasi tempat pemijahan dengan tumbuhan bakau (
tempat pemijahan dengan tumbuhan bakau (mangrovemangrove) yang berfungsi sebagai) yang berfungsi sebagai penahan
penahan abrasi abrasi pantai, pantai, sebagai sebagai tempat tempat perkembangbiakan, perkembangbiakan, dan dan pertumbuhan pertumbuhan biotabiota laut. Karena itu hutan bakau merupakan kawasan yang strategis secara ekologis,
laut. Karena itu hutan bakau merupakan kawasan yang strategis secara ekologis,
ini menunjukan begitu pentingnya kawasan pesisir untuk dilindungi, karena memiliki ini menunjukan begitu pentingnya kawasan pesisir untuk dilindungi, karena memiliki nilai berkelanjutan bagi biota laut maupun berbagai kegiatan penduduk. Hutan bakau nilai berkelanjutan bagi biota laut maupun berbagai kegiatan penduduk. Hutan bakau harus segera dilestarikan didasarkan bahwa banyak hutan mangrove mengalami harus segera dilestarikan didasarkan bahwa banyak hutan mangrove mengalami kerusakan yang mengancam kehidupan biota laut.
kerusakan yang mengancam kehidupan biota laut.
Saat ini, kerusakan dan degradasi hutan bakau merupakan phenomena umum Saat ini, kerusakan dan degradasi hutan bakau merupakan phenomena umum di berbagai negara, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Kerusakan di berbagai negara, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Kerusakan hutan ini terutama disebabkan oleh konversi hutan bakau untuk kegiatan-kegiatan hutan ini terutama disebabkan oleh konversi hutan bakau untuk kegiatan-kegiatan produksi lainnya
produksi lainnya (industri, pertambangan (industri, pertambangan dan ldan lain-lain) yang ain-lain) yang tidak btidak berlandaskan asaserlandaskan asas kelestarian serta oleh kegiatan eksploitasi yang tidak terkendali. Adanya konversi kelestarian serta oleh kegiatan eksploitasi yang tidak terkendali. Adanya konversi hutan bakau telah menyebabkan semakin menyusutnya luas hutan mangrove hutan bakau telah menyebabkan semakin menyusutnya luas hutan mangrove Indonesia Indonesia yaitu tinggal sekitar 4.25 juta ha (Departemen Kehutanan, 1982). Indonesia Indonesia yaitu tinggal sekitar 4.25 juta ha (Departemen Kehutanan, 1982). Bahkan menurut PHPA dan AWB (1987) diperkirakan luas hutan bakau Bahkan menurut PHPA dan AWB (1987) diperkirakan luas hutan bakau tinggal sekitar 3.24 juta ha. Strategi konservasi alam Indonesia yang berisi tinggal sekitar 3.24 juta ha. Strategi konservasi alam Indonesia yang berisi prinsip- prinsip sebagai berikut:
prinsip sebagai berikut:
(1). Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan menjamin (1). Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dan menjamin terpeliharanya proses ekologis bagi kelangsungan pembangunan dan terpeliharanya proses ekologis bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat;
kesejahteraan masyarakat;
(2). Pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah dengan menjamin (2). Pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah dengan menjamin ter pe liharanya sumber genetik dan ekosistemnya bagi kepentingan umat ter pe liharanya sumber genetik dan ekosistemnya bagi kepentingan umat manusia; dan
dan mengendalikan cara-cara pemanfaatan yang lebih bijaksana, sehingga dan mengendalikan cara-cara pemanfaatan yang lebih bijaksana, sehingga diperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan.
diperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan.
Ekosistem bakau merupakan penghasil detritus, sumber nutrien, dan Ekosistem bakau merupakan penghasil detritus, sumber nutrien, dan bahan
bahan organik organik yang yang dibawa dibawa ke ke ekosistem ekosistem padang padang lamun lamun oleh oleh arus arus laut. laut. EkosistemEkosistem lamun berfungsi sebagai penghasil bahan organik dan nutrien yang akan dibawa ke lamun berfungsi sebagai penghasil bahan organik dan nutrien yang akan dibawa ke ekosistem terumbu karang. Bakau memiliki karakteristik tertentu, sehingga ekosistem terumbu karang. Bakau memiliki karakteristik tertentu, sehingga merupakan ekosistem tempat awal pembenihan, pemijahan, perkembangan dan merupakan ekosistem tempat awal pembenihan, pemijahan, perkembangan dan pertumbuhan, karena sebagian hasil dari bakau ak
pertumbuhan, karena sebagian hasil dari bakau ak an dibawa ke padanan dibawa ke padang lamun. Hal inig lamun. Hal ini menjadi dasar apabila hutan bakau rusak, maka akan mempengaruhi kehidupan menjadi dasar apabila hutan bakau rusak, maka akan mempengaruhi kehidupan ekosistem selanjutnya berpengaruh
ekosistem selanjutnya berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat. terhadap kegiatan masyarakat.
Semakin luasnya kerusakan yang terjadi di pesisir merupakan ancaman bagi Semakin luasnya kerusakan yang terjadi di pesisir merupakan ancaman bagi keberlangsungan kehidupan biota dan keberlanjutan lapangan pekerjaan di pesisir. keberlangsungan kehidupan biota dan keberlanjutan lapangan pekerjaan di pesisir. Karena pesisir memiliki fungsi dan peran bagi keberlanjutan hidup biota pesisir dan Karena pesisir memiliki fungsi dan peran bagi keberlanjutan hidup biota pesisir dan lapangan kerja masyarakat. Dengan kondisi demikian seharusnya segera diatasi lapangan kerja masyarakat. Dengan kondisi demikian seharusnya segera diatasi dengan melakukan perlindungan dan pelestarian dengan menentukan batas-batas dengan melakukan perlindungan dan pelestarian dengan menentukan batas-batas kawasan konservasi di pesisir sebelum dampak negative lebih luas. Seperti yang kawasan konservasi di pesisir sebelum dampak negative lebih luas. Seperti yang terjadi di daratan, konservasi yang dilakukan, tetapi kerusakan terus terjadi, sehingga terjadi di daratan, konservasi yang dilakukan, tetapi kerusakan terus terjadi, sehingga masyarakat mengalami kesulitas memperoleh air bersih.
masyarakat mengalami kesulitas memperoleh air bersih.
Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki kewajiban untuk menjaga, Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki kewajiban untuk menjaga, melindungi dan melestarikan sumberdaya, agar sumberdaya tersebut berkelanjutan melindungi dan melestarikan sumberdaya, agar sumberdaya tersebut berkelanjutan bagi kehidupan biota laut maupun lapangan k
bagi kehidupan biota laut maupun lapangan kerja masyarakat. Dengan kelestarian danerja masyarakat. Dengan kelestarian dan sumberdaya berkelanjutan, maka akan terjaga keseimbangan ekosistem pantai/pesisir sumberdaya berkelanjutan, maka akan terjaga keseimbangan ekosistem pantai/pesisir dan kehidupan masyarakat. Artinya bukan masyarakat pantai tidak boleh menagkap dan kehidupan masyarakat. Artinya bukan masyarakat pantai tidak boleh menagkap atau mengeksploitasi sumberdaya perikanan, tetapi untuk pelestarian dan atau mengeksploitasi sumberdaya perikanan, tetapi untuk pelestarian dan keberlanjutan kehidupan biota pesisir/pantai perlu aturan-aturan yang harus keberlanjutan kehidupan biota pesisir/pantai perlu aturan-aturan yang harus disepakati oleh berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, disepakati oleh berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, stakeholder, nelayan dan masyarakat. Aturan-aturan tersebut dilakukan untuk stakeholder, nelayan dan masyarakat. Aturan-aturan tersebut dilakukan untuk melestarikan sumberdaya perikanan dengan tidak menagkap:
1.
1. Ukuran ikan yang boleh ditangkap,Ukuran ikan yang boleh ditangkap, 2.
2. Wilayah tempat pemijahan, perkemangan dan pertumbuhan ikan,Wilayah tempat pemijahan, perkemangan dan pertumbuhan ikan, 3.
3. Menjaga kawasan pesisir seperti, tertumbu karang, padang lamun, hutanMenjaga kawasan pesisir seperti, tertumbu karang, padang lamun, hutan mangrove atau kawasan tempat perkembangbiakan biota laut
mangrove atau kawasan tempat perkembangbiakan biota laut 4.
4. Membudidayakan biota laut seperti, udang, bandeng, kakap, rumput lautMembudidayakan biota laut seperti, udang, bandeng, kakap, rumput laut 5.
5. dan biota yang dibutuhkan masyarakat,dan biota yang dibutuhkan masyarakat, 6.
6. Mengotori atau mencemarkan wilayah pesisir/pantaiMengotori atau mencemarkan wilayah pesisir/pantai 7.
7. Tidak menebang hutan mangrove untuk kepentingan apapunTidak menebang hutan mangrove untuk kepentingan apapun 8.
8. Membibitkan biota laut yang akan ditebar di pesisir atau di kawasanMembibitkan biota laut yang akan ditebar di pesisir atau di kawasan
Melalui aturan-aturan di atas, maka pengelolaan sumberdaya pantai akan mudah Melalui aturan-aturan di atas, maka pengelolaan sumberdaya pantai akan mudah dilakukan dan sumberdaya akan berkelanjutan dalam memberikan kehidupan pada dilakukan dan sumberdaya akan berkelanjutan dalam memberikan kehidupan pada masyarakat, protein bagi masyarakat, lapangan kerja berkelanjutan. Artinya terjadi masyarakat, protein bagi masyarakat, lapangan kerja berkelanjutan. Artinya terjadi keseimbangan ekosistem di kawasan pantai/pesisir yang menunjukan rasa syukur keseimbangan ekosistem di kawasan pantai/pesisir yang menunjukan rasa syukur terhadap potensi yang ada di Indonesia, karena jika dikelola secara baik, tidak ada terhadap potensi yang ada di Indonesia, karena jika dikelola secara baik, tidak ada wilayah yang memiliki potensi yang besar seperti negara Indonesia.
wilayah yang memiliki potensi yang besar seperti negara Indonesia.
Aturan-aturan yang diberlakukan secara ketat akan menjaga keseimbangan, Aturan-aturan yang diberlakukan secara ketat akan menjaga keseimbangan, kelestarian dan keberlanjutan potensi sumberdaya tersebut. Aturan tersebut kelestarian dan keberlanjutan potensi sumberdaya tersebut. Aturan tersebut diberlakukan tidak untuk semua kawasan, tetapi eksploitasi penangkapan ikan diberlakukan tidak untuk semua kawasan, tetapi eksploitasi penangkapan ikan berlanjut,
berlanjut, dengan dengan tidak tidak mengganggu mengganggu kawasan kawasan sebagai sebagai kawasan kawasan yang yang dilindungi. dilindungi. IniIni yang harus menjadi semua acuan bagi berbagai kepentingan. Artinya bersama yang harus menjadi semua acuan bagi berbagai kepentingan. Artinya bersama stakeholder, nelayan dan masyarakat perlu menentukan kawasan yang harus dijaga stakeholder, nelayan dan masyarakat perlu menentukan kawasan yang harus dijaga dan dilindungi bersama. Perlidungan kawasan tersebut perlu dipahami dan disadari dan dilindungi bersama. Perlidungan kawasan tersebut perlu dipahami dan disadari oleh setiap pemangku kepentingan, karena akan berkaitan dengan :
oleh setiap pemangku kepentingan, karena akan berkaitan dengan : 1.
1. Pola pikir, Masyarakat perlu mengetahui lokasi atau zona-zona perlindunganPola pikir, Masyarakat perlu mengetahui lokasi atau zona-zona perlindungan dan pelestarian sumberdaya pantai/pesisir, manfaat, fungsi, sehingga aturan, dan pelestarian sumberdaya pantai/pesisir, manfaat, fungsi, sehingga aturan, zona tersebut perlu disosialisasikan kepada pemangku kepentingan, sehingga zona tersebut perlu disosialisasikan kepada pemangku kepentingan, sehingga salah satu pemangku melakukan pelanggaran akan merasa diawasi oleh salah satu pemangku melakukan pelanggaran akan merasa diawasi oleh pemangku kepentingan lain.
ada diberikan oleh yang Maha Kuasa, sehingga tidak merasa bersalah jika ada diberikan oleh yang Maha Kuasa, sehingga tidak merasa bersalah jika melakukan penangkapan. Dengan rasa diberikan oleh Yang Maha Kuasa melakukan penangkapan. Dengan rasa diberikan oleh Yang Maha Kuasa
masyarakat sering melakukan ritual yang menggambarkan rasa syukur masyarakat sering melakukan ritual yang menggambarkan rasa syukur terhadap Yang Maha Kuasa, seperti pesta laut dan sebagainya. Hal ini terhadap Yang Maha Kuasa, seperti pesta laut dan sebagainya. Hal ini menunjukan bahwa kebudayaan erat kaitannya dengan kondisi alam dan menunjukan bahwa kebudayaan erat kaitannya dengan kondisi alam dan khayal, sehingga tidak merasakan bahwa sumberdaya tersebut perlu khayal, sehingga tidak merasakan bahwa sumberdaya tersebut perlu keberlanjutan.
keberlanjutan. 3.
3. Pendapatan, Perolehan pendapata dari hasil produksi perikanan yang kecilPendapatan, Perolehan pendapata dari hasil produksi perikanan yang kecil akan
akan merasakan untuk merasakan untuk memberikan sumbangan memberikan sumbangan pemikiran dan pemikiran dan perlindunganperlindungan terasa berat. Karena itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan konsumsi ikan terasa berat. Karena itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan konsumsi ikan bagi
bagi masyarakat. masyarakat. Salah Salah satu satu usaha usaha yang yang dapat dapat dikembangkan, dikembangkan, maka maka perluperlu dikembangkan usaha wisata bahari. Dengan demikian penagkapan ikan akan dikembangkan usaha wisata bahari. Dengan demikian penagkapan ikan akan semakin didorong, karena memiliki pasar yang baik dan akan memiliki rasa semakin didorong, karena memiliki pasar yang baik dan akan memiliki rasa bahwa pendapatannya tergantung pada kondisi pesisir/pantai.
bahwa pendapatannya tergantung pada kondisi pesisir/pantai. 4.
4. Lapangan kerja, Daratan memiliki kapasitas terbatas dalam menyediakanLapangan kerja, Daratan memiliki kapasitas terbatas dalam menyediakan lapangan kerja, dengan sumberdaya pantai/pesisir besar dan adanya pasar lapangan kerja, dengan sumberdaya pantai/pesisir besar dan adanya pasar yang membutuhkan serta berkembangnya wisata, maka ketersediaan lapangan yang membutuhkan serta berkembangnya wisata, maka ketersediaan lapangan kerja semakin besar, karena dengan berkembangnya kawasan wisata bahari kerja semakin besar, karena dengan berkembangnya kawasan wisata bahari akan berkembang industry produk perikanan laut seperti; kerajinan, makanan akan berkembang industry produk perikanan laut seperti; kerajinan, makanan khas, olah raga dan sebagainya.
khas, olah raga dan sebagainya. 5.
5. Politik, politik merupakan kebijakan, kebijakan akan muncul dari pemerintahPolitik, politik merupakan kebijakan, kebijakan akan muncul dari pemerintah yang didukung oleh masyarakat pemangku kepentingan. Dengan tidak ada yang didukung oleh masyarakat pemangku kepentingan. Dengan tidak ada aturan yang pasti dari pemerintah, maka pemangku kepentingan terutama aturan yang pasti dari pemerintah, maka pemangku kepentingan terutama penangkapan
penangkapan perikanan perikanan laut laut akan akan mengeksploitasi mengeksploitasi sumberdaya sumberdaya tanpatanpa mempertimbangkan keberlanjutannya.
mempertimbangkan keberlanjutannya. 6.
6. Pendidikan, masyarakat Indonesia sebagian merupakan nelayan tradisionalPendidikan, masyarakat Indonesia sebagian merupakan nelayan tradisional yang kurang memahami kerberlanjutan suatu sumerdaya dan kemampuan yang kurang memahami kerberlanjutan suatu sumerdaya dan kemampuan nelayan tradisional terbatas dalam penagkapan ikan, sehingga kawasan dekat nelayan tradisional terbatas dalam penagkapan ikan, sehingga kawasan dekat pantai/pesisir