• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRIWULAN IV TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRIWULAN IV TAHUN 2020"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

2020

(2)

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN BANYUWANGI

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi telah menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Triwulan IV Tahun 2020. Laporan Kinerja BPPP Banyuwangi ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Triwulan IV BPPP Banyuwangi merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan anggaran tahun 2020 yang terkait dengan evaluasi pengukuran kinerja. Laporan Kinerja mempunyai beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi BPPP Banyuwangi menuju terwujudnya good governance dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi dan di sisi lain Laporan Kinerja merupakan alat kendali, pemacu dan umpan balik peningkatan kinerja BPPP Banyuwangi.

Mengingat bahwa Laporan Kinerja merupakan indikator keberhasilan dari suatu penyelenggaraan organisasi pemerintahan, kami berusaha dengan sebaik mungkin untuk dapat menyajikan laporan ini agar dapat digunakan, dipahami dan sebagai rujukan dalam pembangunan kebijakan di BPPP Banyuwangi. Kami sadar dalam penyusunan Laporan Kinerja ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan untuk penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja pada masa yang akan datang.

Banyuwangi, 21 Desember 2020 Kepala BPPP Banyuwangi,

Achmad Subijakto, A.Pi., M.P.

KATA PENGANTAR

(3)

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN BANYUWANGI

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pembangunan sektor Kelautan dan Perikanan di Indonesia diharapkan dapat mendukung Visi Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong".

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya sesuai dengan salah satu NAWA CITA Presiden RI Ir. Joko Widodo yaitu “Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya”, dengan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan instansi pemerintah pusat, mewajibkan instansi pemerintah untuk membuat laporan kinerja serta membuka akses informasi publik seperti diatur dalam UU No. 12 Tahun 2008, Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem AKIP dan Permenpan RB Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu LKJ.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 27/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan.

Penetapan Kinerja pada Tahun 2020 selaras dengan kebijakan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, sehingga BPPP Banyuwangi selaku UPT yang berada di bawahnya turut berkontribusi terhadap pencapaian Indikator Kinerja Utama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Laporan Kinerja (LKj) BPPP Banyuwangi ini merupakan hasil laporan yang didasarkan pada Balance Score Card (BSC).

Penetapan Kinerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Tahun 2020 sebanyak 17 indikator kinerja utama. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) pada triwulan IV yaitu 110,24 %.

Penyerapan anggaran sampai dengan 18 Desember 2020 terealisasi sebesar

(4)

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN BANYUWANGI

Rp. 75.393.915.000,- yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :

a. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder); b. Perspektif Masyarakat KP (Costumer);

c. Perspektif Internal (Internal Process); dan

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

...

i

IKHTISAR EKSEKUTIF

...

ii

DAFTAR ISI

...

iii

BAB I PENDAHULUAN

...

1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Tugas dan fungsi BPPP Banyuwangi ... 3

1.4 Struktur Organisasi ……….……….. 3

1.5. Keragaan SDM BPPP Banyuwangi ... 5

1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 7

2.1. Rencana Strategis ... 7

2.2. Potensi dan Permasalahan...10

2.3. Strategi Pelaksanaan Program BPPP Banyuwangi ... 12

2.4. Rencana Kerja Tahunan ... 12

2.5. Pengukuran Kinerja ... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 17

3.1.

Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Triwulan IV Tahun 2020……… 17

3.2. Evaluasi dan Analisis Kerja ... 17

BAB IV PENUTUP ... 36

4.1. Capaian Kinerja Utama ... 42

4.2. Permasalahan dan Rekomendasi ... 43

LAMPIRAN

iv

DAFTAR GAMBAR

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN BANYUWANGI

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja Awal BPPP Banyuwangi Tahun 2020

2. Perjanjian Kinerja Revisi BPPP Banyuwangi Tahun 2020

3. Keputusan Penunjukkan Tim Penyusun Laporan Kinerja Tahun 2020

BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan keempat sekaligus periode terakhir dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025. RPJPN menjadi sarana memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terus meningkat.

Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan (KP) jangka panjang pada periode pembangunan tahap ke 4 (2020-2024) adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Hal ini ditegaskan dalam misi ketujuh pembangunan nasional yaitu mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju dengan basis kepentingan Nasional. Visi tersebut selaras dengan salah satu sasaran pokok RPJPN 2005-2025, yaitu “Terwujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional”. RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country/MIC) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Perkembangan IPTEK yang pesat di era revolusi industri 4.0 dan era sosial (society) 5.0 menuntut adanya perubahan tatanan kehidupan baru yang berpusat pada manusia (human–centered) serta berbasis teknologi (technology based). Cyber–physical system (CPS) dalam Industri 4.0 merupakan integrasi antara physical system, komputasi dan juga network / komunikasi, sedangkan society 5.0 merupakan penyempurnaan dari CPS menjadi cyber–physical–human systems.

(8)

Pada era society 5.0 manusia tidak hanya dijadikan obyek (passive element), tetapi berperan aktif sebagai subyek (active player) yang bekerja bersama physical system dalam mencapai tujuan. Berdasarkan hal tersebut, interaksi antara mesin (physical system) dan manusia diperlukan untuk menjaga kesimbangan maupun keharmonisan.

Rencana Jangka Menengah Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024 mengacu pada visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden yaitu “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian, dan berlandaskan gotong royong.” Untuk itu, KKP siap laksanakan 5 program utama sebagai prioritas Presiden yaitu :

a. Membangun sumber daya manusia (SDM) b. Melanjutkan pembangunan infrastruktur c. Menghapus kendala regulasi

d. Menyederhanakan birokrasi e. Melakukan transformasi ekonomi.

Untuk itu, kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan diarahkan pada peningkatan SDM; pemberdayaan dan perlindungan usaha; pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP); peningkatan pengawasan SDKP; industrialisasi kelautan dan perikanan; peningkatan usaha dan investasi; penguatan kebijakan dan regulasi berbasis data, informasi, pengetahuan faktual, dan komunikasi dengan stakeholders; dan reformasi birokrasi.

1.2. Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan Kinerja (LKj) BPPP Banyuwangi Tahun 2020 memenuhi beberapa tujuan, yaitu :

a. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas pencapaiaan pada Triwulan IV Tahun 2020.

b. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan BPPP Banyuwangi.

c. Sebagai umpan balik (Feedback) untuk perbaikan berkesinambungan bagi BPPP Banyuwangi sehingga kinerjanya dapat meningkat.

(9)

1.3. Tugas dan Fungsi BPPP Banyuwangi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.27/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang pelatihan dan penyuluhan yang ada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. BPPP Banyuwangi dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan bahan kebijakan pelatihan dan penyuluhan;

b. Penyusunan program dan anggaran, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelatihan dan penyuluhan;

c. Pelatihan teknis dan manajerial di bidang perikanan;

d. Penyusunan materi, metodologi, dan pelaksanaan penyuluhan perikanan; e. Pemantauan kebutuhan pembentukan jaringan pengembangan tenaga teknis

dan manajerial di bidang perikanan;

f. Pengelolaan prasarana dan sarana pelatihan dan penyuluhan;

g. Pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

h. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), swadaya, dan swasta; dan

i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

1.4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.27/KEPMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Struktur Organisasi BPPP Banyuwangi dapat dilihat pada gambar berikut :

(10)

Gambar 1. Struktur Organisasi BPPP Banyuwangi KA. SUB BAGIAN TATA USAHA

(11)

1.5. Keragaan SDM BPPP Banyuwangi

Jumlah Aparatur Sipil Negara di BPPP Banyuwangi per 30 September 2020 sebanyak 703 (tujuh ratus empat) orang dengan komposisi seperti pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Pegawai BPPP Banyuwangi

No Jabatan Jumlah (Orang)

1. Pejabat Struktural 4 2. Fungsional (Widyaiswara) 3 3. Fungsional (Instruktur) 21 4. Fungsional (Penyuluh) 314 5. Fungsional Umum 40 6. Tenaga Kontrak 22

7. Penyuluh Perikanan Bantu 280

Jumlah 703

1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Triwulan IV tahun 2020 antara lain :

a. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

b. PP Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

c. PP Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah secara lebih rinci, muatan dokumen LKj ini tergambar dalam sistematika laporan yang tersusun sebagai berikut :

(12)

Ikhtisar Eksekutif,

Pada bagian ini berisi ringkasan dari laporan ini, antara lain berisi uraian singkat tentang tujuan, sasaran, capain kinerja dan kendala selama tahun 2020.

Bab I – Pendahuluan,

Pada bab ini berisi hal-hal umum tentang BRSDM seperti tugas dan fungsi, struktur organisasi, serta keragaan pegawai di BPPP Banyuwangi.

Bab II – Perencanaan Kinerja,

Pada bab ini berisi uraian singkat tentang Rencana Strategis BRSDMKP 2020-2024, Rencana Kerja Tahunan, dan Perjanjian kinerja BRSDM Tahun 2020 serta Pengukuran Kinerja.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja,

Pada bab ini dijelaskan hasil capaian kinerja dari indikator-indikator kinerja yang telah diuraikan pada bab sebelumnya disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya.

Bab IV – Penutup,

Menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran,

Perjanjian kinerja,

(13)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis KKP 2015-2019, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) berkontribusi terhadap pengawalan kebijakan pokok ke-3 yaitu Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam menjaga keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan serta mengembangkan inovasi IPTEK bidang kelautan dan perikanan.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) berkontribusi pada kebijakan pokok ke-3 tersebut melalui pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan sesuai dengan tugas dan fungsi BPPP yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.27/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan.

a. Visi

Visi didasarkan pada visi Indonesia 2020-2024 yaitu mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil dan makmur. Visi Presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong". Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP 2020-2024 ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Presiden.

Visi KKP 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong”.

Visi BRSDM pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.

(14)

Visi Puslatluh KP pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP dan visi BRSDM yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan” untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong.

Visi BPPP Banyuwangi pada tahun 2020-2024 adalah mendukung visi KKP dan visi BRSDM serta Puslatluh KP.

b. Misi

Misi yang akan ditempuh untuk dapat mewujudkan visi BPPP Banyuwangi adalah :

1) Meningkatkan profesionalisme SDM pelatihan dan penyuluhan

2) Meningkatkan dayaguna sarana dan prasarana pelatihan dan penyuluhan.

3) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan stakeholder serta mewujudkan balai sebagai mitra masyarakat.

c. Tujuan

Adapun tujuan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi yaitu :

1) Menjadi Lembaga pelatihan dan penyuluhan KP yang terstandar; 2) Melaksanakan pelatihan dan penyuluhan KP berbasis kompetensi; 3) Menghasilkan SDM KP yang kompeten.

d. Sasaran Strategis

Renstra BPPP Banyuwangi tahun 2020-2024 menjelaskan bahwa sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan melalui pelaksanaan program pelatihan dan penyuluhan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh BPPP Banyuwangi sebagai suatu outcome/impact dari program yang dilaksanakan, dengan menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yaitu Stakeholder Perspective, Customer Perspective, Internal Process Perspective, dan Learning and Growth Perspective.

Sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai adalah "Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam

(15)

mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP", dengan Indikator Kinerja :

1) Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok), dengan target tahun 2020 sebanyak 5.252 kelompok, Tahun 2021 sebanyak 5.352 kelompok, Tahun 2022 sebanyak 5.452 kelompok, Tahun 2023 sebanyak 5.552 kelompok dan 2024 sebanyak 5.652 kelompok.

2) Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok)dengan target tahun 2020-2024 sebanyak 237 kelompok setiap tahunnya.

3) Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok), dengan target tahun 2020-2024 sebanyak 331 kelompok setiap tahunnya.

Sasaran strategis ke-dua (SS-2) yang akan dicapai adalah Pelatihan dan penyuluhan mendukung hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan, dengan indikator kinerja :

- Desa mitra yang menerapkan Iptek KP, di BRSDM target IKU desa mitra yang menerapkan IPTEK KP tahun 2020-2024 adalah sebanyak 54 desa, dari 54 desa, BPPP Banyuwangi berkontribusi 1 desa setiap tahunnya, atau selama tahun 2020-2024 sebanyak 5 desa mitra.

Sasaran strategis ke-tiga (SS-3) yang akan dicapai adalah Kapasitas dan kompetensi SDM KP meningkat, dengan indikator kinerja :

1) Jumlah lulusan pelatihan yang terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri dari 60 % pada tahun 2020 - 2024.

2) Jumlah lulusan pelatihan yang membentuk start up (usaha rintisan) pada tahun 2020 sebanyak 5 orang, tahun 2021 sebanyak 10 orang dan tahun 2024 sebanyak 25 orang.

3) SDM KP yang dilatih pada tahun 2020 sebanyak 2420 orang dan menjadi 11.700 orang pada tahun 2024.

4) Masyarakat KP yang bersertifikat kompetensi sebanyak 90 orang pada tahun 2020, menjadi 450 pada tahun 2024.

5) Percontohan Penyuluhan KP yang diterapkan sebanyak 2 unit pada tahun 2020, dan menjadi 10 unit pada tahun 2024.

(16)

6) Sarana Prasarana yang ditingkatkan kapasitasnya pada tahun 2020 sebanyak 1 unit dan tahun 2024 menjadi 5 unit.

7) Sertifikasi Kelembagaan Pelatihan dan Penyuluhan sesuai standar lembaga diklat sebanyak 1 lembaga pada tahun 2020, dan menjadi 5 lembaga pada tahun 2024.

Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan input yang dapat mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome BPPP Banyuwangi melalui Sasaran strategis ke empat (SS-4) “Tatakelola pemerintahan yang baik” dengan indikator kinerja :

1) Indeks Profesionalisme ASN dari 72 pada tahun 2020 menjadi 76 pada tahun 2024.

2) Unit kerja yang menerapkan Manajemen Pengetahuan yang terstandar, pada tahun 2020 sebesar 82 %.

3) Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BPPP Banyuwangi dari Baik pada tahun 2020 menjadi sangat baik pada tahun 2024

4) Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK dibandingkan realisasi anggaran sebedar 1% setiap tahunnya dari 2020 sampai 2024, 5) Nilai kinerja anggaran BPPP Banyuwangi 85 % dari 2020 sampai 2024.

2.2. Potensi dan Permasalahan a. Potensi

Pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) dibidang kelautan dan perikanan memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan kelautan dan perikanan. Peran strategis tersebut dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan dan yang diarahkan untuk mendorong dan mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia kelautan dan perikanan.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi bertugas melaksanakan kegiatan Pelatihan Kelautan dan Perikanan pada wilayah kerjanya di 6 (enam) propinsi di Indonesia. Wilayah kerja BPPP Banyuwangi yaitu Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Kegiatan Pelatihan ditujukan kepada masyarakat kelautan dan perikanan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha di sektor penangkapan, budidaya, pengolahan,

(17)

pemasaran hasil perikanan, serta masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.

BPPP Banyuwangi juga membawahi Penyuluh Perikanan pada 2 (dua) Provinsi meliputi Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. BPPP Banyuwangi bertugas menyiapkan bahan pengembangan penyuluhan dan pelaksanaan penyuluhan, serta penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh PNS, swadaya dan swasta.

Keberhasilan pencapaian target ditentukan oleh sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi. Berikut adalah potensi sumberdaya BPPP Banyuwangi dalam mencapai tujuan organisasi :

1) Letak yang strategis berada pada jalur pantura Jawa, ditengah Kota Banyuwangi dan berada pada lingkungan perikanan yang produktif; 2) Memiliki workshop yang lengkap untuk setiap bidang pelatihan;

3) BPPP Banyuwangi memiliki instalasi budidaya ikan air tawar yang strategis untuk pengembangan budidaya ikan air tawar;

4) Memiliki unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk pelayanan masyarakat/stakeholder;

5) Memiliki SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidangnya (6 orang widyaiswara, 21 orang instruktur, 327 orang penyuluh perikanan, 41 orang fungsional umum, 22 orang tenaga kontrak dan 283 penyuluh perikanan bantu);

6) Sebagian besar SDM BPPP Banyuwangi memiliki usia muda yang produktif;

7) BPPP Banyuwangi tersertifkasi ISO 9001:2015;

8) Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan Diklat sesuai manajemen mutu ;

9) Adanya akreditasi dari Direktorat Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan untuk menyelenggarakan Diklat Basic Safety Training (BST);

10) Adanya mandat dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan kepada BPPP Banyuwangi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK);

11) BPPP Banyuwangi sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi 1 sehingga dapat menerbitkan sertifikat kompetensi sendiri;

(18)

12) SDM Asesor BPPP Banyuwangi sebanyak 32 orang sehingga akan mampu melaksanakan uji kompetensi dengan jumlah peserta yang banyak;

13) BPPP Banyuwangi mampu membuat sarana produksi perikanan tertentu;

14) BPPP Banyuwangi mampu menghasilkan produk hasil perikanan yang layak dipasarkan;

15) BPPP Banyuwangi mampu menghasilkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas garam rakyat; dan

16) BPPP Banyuwangi mampu memproduksi garam beryodium dengan bahan baku yang berasal dari garam rakyat.

b. Permasalahan

Sebagai Lembaga pelatihan dan penyuluhan yang terus berkembang menjadi pilihan utama stakeholder dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan, BPPP Banyuwangi memiliki beberapa hal yang penting untuk diperbaiki, yaitu :

1) Berkurangnya jumlah SDM yang ahli dan kompeten di bidang kelautan dan perikanan karena telah purnatugas;

2) Sarana dan prasarana pelatihan masih menggunakan teknologi lama dan kurang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa;

3) Sebagian besar SDM BPPP Banyuwangi belum menguasai bahasa asing, terutama bahasa inggris.

2.3. Rencana Kerja Tahunan

Untuk mencapai target setiap sasaran strategis, BPPP Banyuwangi telah merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun anggaran yang tertuang dalam rencana kegiatan dan anggaran Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Tahun 2020, kegiatan BPPP Banyuwangi terbagi dalam lima output kegiatan utama, yaitu :

Tabel 2. Rencana Kerja Tahunan BPPP Banyuwangi

NO KEGIATAN VOLUME PAGU ANGGARAN

(RP.)

1. Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dilatih

2.420

(19)

2.

Kelompok Pelaku Utama/Usaha yang mendapatkan

pendampingan dari penyuluh KP

5.252

Kelompok 12.163.714.000,-

3.

Percontohan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang diterapkan

2 Lokasi 172.000.000,-

4. Layanan Dukungan Manajemen

Satker 1 Layanan 331.833.000,-

5. Layanan Perkantoran 1 Layanan 60.856.548.000,-

TOTAL PAGU 75.393.915.000,-

2.4. Penetapan Kinerja (PK) BPPP Banyuwangi

Dalam upaya untuk menjamin tercapainya sasaran dan target secara optimal dan tepat waktu, visi dan misi BRSDM KP harus menjadi acuan sekaligus landasan penyusunan strategi. Berdasarkan, visi dan misi tersebut selanjutnya dirumuskan sasaran kegiatan BPPP Banyuwangi.

Sasaran Kegiatan BPPP Banyuwangi Tahun 2020 telah ditetapkan dan dikelompokkan sebagaimana tertuang dalam Peta Strategi BPPP Banyuwangi. Pada triwulan IV ini terdapat revisi Perjanjian Kinerja, yaitu :

a. Sasaran Kegiatan Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP : - IKU (1) Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh, perubahan target

dari 5.434 kelompok menjadi 5.252 kelompok.

- IKU (2) Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok) perubahan target semula dari 316 kelompok menjadi 237 kelompok.

(20)

b. Sasaran Kegiatan Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat : - IKU (4) Lulusan pelatihan yang bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri

di BPPP Banyuwangi, perubahan target dari 2.808 orang menjadi 1.452 orang (60%).

- IKU (5) Lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP Banyuwangi, perubahan target dari 25 orang menjadi 5 orang.

- IKU (7) Masyarakat KP yang dilatih, perubahan target dari 4.680 orang menjadi 2.420 orang.

- IKU (8) Masyarakat KP yang bersertifikat kompetensi perubahan target dari 1000 orang menjadi 90 orang.

Tabel 3. PK Revisi

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1.

Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya

kesejahteraan masyarakat KP

Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di Satminkal BPPP Banyuwangi

(kelompok) 5.252

Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP

Banyuwangi (kelompok) 237 Calon kelompok pelaku utama yang

disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok)

331

2. Pelatihan dan penyuluhan mendukung hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan

Desa mitra/kawasan mitra yang menerapkan Iptek KP di BPPP

Banyuwangi (desa) 1

3. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

Lulusan pelatihan yang bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri di BPPP

Banyuwangi (%) 60

Lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP

Banyuwangi (orang) 5

SDM KP yang dilatih di BPPP

Banyuwangi (orang) 2.420 Masyarakat KP yang bersertifikat

kompetensi di BPPP Banyuwangi (orang)

90 Percontohan penyuluhan KP yang

diterapkan di Satminkal BPPP

Banyuwangi (unit) 2

Sarana dan prasarana Puslatluh yang ditingkatkan kapasitasnya di BPPP

Banyuwangi (unit) 1

Sertifikasi Kelembagaan Pelatihan dan Penyuluhan sesuai standar lembaga

diklat di BPPP Banyuwangi (lembaga) 1 Usaha Mikro Kecil dan Koperasi Sektor

KP yang dibina di BPPP Banyuwangi

(21)

4. Tatakelola pemerintahan yang baik

Indeks Profesionalitas ASN lingkup

BPPP Banyuwangi (indeks) 72 Persentase unit kerja yang menerapkan

sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi (%)

82 Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran

BPPP Banyuwangi (nilai) Baik (88) Batas tertinggi persentase nilai temuan

LHP BPK atas LK BPPP Banyuwangi dibandingkan realisasi anggaran BPPP Banyuwangi TA. 2019 (%)

1 Nilai Kinerja Anggaran BPPP

Banyuwangi (nilai) 85

2.5. Pengukuran Kinerja a. Rumus Pengukuran

Pengukuran capaian kinerja BPPP Banyuwangi Tahun 2020, dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi pada masing-masing indikator kinerja, akan diperoleh indeks capaian IKU. Penghitungan indeks capaian IKU perlu memperhitungkan jenis polarisasi IKU yang berlaku yaitu maximize, minize, dan stabilize.

Ketentuan penetapan indeks capaian IKU adalah : 1) Angka maksimum adalah 120;

2) Angka minimum adalah 0;

3) Formulasi penghitungan indeks capaian IKU untuk setiap jenis polarisasi adalah berbeda;

4) Adapun status indeks capaian IKU adalah sebagai berikut :

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual IKU pada masing-masing Indikator yang ada dalam dokumen Balanced Score Card (BSC). Hijau Baik (Skor ≥ 100) Kuning Hati-hati (Skor 80 ≤ 100) Merah Buruk (Skor < 80)

(22)

b. Metode Pengukuran Kinerja

Metode pengukuran kinerja lingkup BPPP Banyuwangi dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali (triwulanan), yaitu pada bulan Maret (B03), Juni (B06), September (B09) dan Desember (B12), serta tahunan pada akhir tahun anggaran. Selaku pihak yang bertanggung awab dalam pengukuran, telah ditugaskan kepada Tim Penyusun Laporan Kinerja yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala BPPP Banyuwangi Nomor : 30/BRSDM-BPPP.BYW/TU.450/I/2020 tanggal 02 Januari 2020 tentang Tim Pengelola Kinerja BPPP Banyuwangi Tahun 2020. Keanggotaan Tim terdiri dari pejabat dan staf yang mewakili semua seksi-seksi lingkup BPPP Banyuwangi. Berdasarkan laporan seksi-seksi penanggung jawab kegiatan, Kepala Balai c.q. Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi merangkum seluruh hasil yang dicapai dan melakukan evaluasi untuk mengendalikan pencapaian pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan.

(23)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Triwulan IV Tahun 2020

Pengukuran capaian kinerja BPPP Banyuwangi Triwulan IV tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja BRSDM di tingkat korporat triwulan IV

tahun 2020 sebesar 110,24%, sebagaimana dashboard kinerjaku sebagai berikut :

Gambar 2. Dashboard Kinerjaku Level 3 BPPP Banyuwangi

Selama Triwulan IV tahun 2020, dari 17 IKU BPPP Banyuwangi, terdapat 17 IKU berstatus hijau

3.2. Evaluasi dan Analisis Kerja

Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

(24)

yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan

dalam Peta Strategi BPPP Banyuwangi yang menjadi kontrak kinerja pada tahun 2020 dapat tercapai.

BPPP Banyuwangi pada tahun 2020 memiliki beberapa kegiatan prioritas dengan capaian kinerja atas kegiatan prioritas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Capaian Kinerja BPPP Banyuwangi Triwulan IV 2020

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di Satminkal

BPPP Banyuwangi (kelompok) 5.252 5.252 7.086 2 Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal

BPPP Banyuwangi (kelompok) 237 237 5.075

3

Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok) 331 331 655 2. Pelatihan dan penyuluhan

mendukung hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan

4 Desa mitra/kawasan mitra yang menerapkan Iptek KP di

BPPP Banyuwangi (desa) 1 1 1

3. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

5

Lulusan pelatihan yang bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri di BPPP Banyuwangi (%)

60 - 64,88

6

Lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP Banyuwangi (orang)

5 - 6

7 SDM KP yang dilatih di BPPP Banyuwangi (orang) 2.420 2.420 3.329 8 Masyarakat KP yang bersertifikat kompetensi di

BPPP Banyuwangi (orang) 90 90 90 9 Percontohan penyuluhan KP yang diterapkan di Satminkal

(25)

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

10

Sarana dan prasarana Puslatluh yang ditingkatkan kapasitasnya di BPPP Banyuwangi (unit)

1 1 1

11

Sertifikasi Kelembagaan Pelatihan dan Penyuluhan sesuai standar lembaga diklat di BPPP Banyuwangi (lembaga)

1 1 1

12

Usaha Mikro Kecil dan Koperasi Sektor KP yang dibina di BPPP Banyuwangi (unit)

958 300 1.487

4 Tatakelola pemerintahan yang baik

13

Indeks Profesionalitas ASN lingkup BPPP Banyuwangi

(indeks) 72 72 74, 17

14

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi (%)

82 82 100

15 Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BPPP Banyuwangi

(nilai) Baik (88) 88 96,43

16

Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK BPPP Banyuwangi dibandingkan realisasi anggaran BPPP Banyuwangi TA. 2019 (%) 1 - 0,01

(26)

“Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam

mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

Dengan fokus kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh pembangunan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan maka sasaran strategis tersebut menjadi tujuan utama pencapaian Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi dengan didukung oleh 3 (tiga) indikator kinerja utama atas sasaran strategis tersebut. BRSDMP KP sebagai bagian dari pembangunan kelautan dan perikanan melalui pengembangan SDMP KP bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsi atas pencapaian sasaran strategis tersebut dengan dukungan alokasi anggaran pada setiap IKU sasaran strategis tersebut melalui pengembangan SDM KP dengan sentuhan kegiatan pelatihan KP.

Indikator Kinerja Utama 1

Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok).

IKU 1 : Kelompok pelaku utama / usaha yang disuluh di Satminkal BPPP Banyuwangi merupakan indikator yang menunjukkan jumlah kelompok pelaku utama / usaha yang telah disuluh oleh penyuluh perikanan.

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Utama 1 (IKU 1).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Kelompok pelaku utama/usaha yang disuluh di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok)

5.252 5.252 7.086

Dari tabel 5 terlihat bahwa indikator kinerja utama ini telah terdapat capaian sebanyak 7.086 pelaku utama / usaha. Jika dibandingkan dengan triwulan ke tiga tidak terdapat perubahan capaian. Peningkatan ini sebagai bentuk keaktifan penyuluh

(27)

perikanan dalam mendukung program KKP melalui pembinaan dan pendampingan kepada pelaku usaha perikanan.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 1.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Operasional Penyelenggaraan Penyuluhan oleh Penyuluh PNS 1.286.300.000 1.251.538.475 34.761.525 97,30 Honorarium dan BOP Penyuluh PPB 10.720.640.000 10.690.971.595 29.668.405 99,72

Indikator Kinerja Utama 2

Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok).

IKU 2 : Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok) merupakan indikator yang menunjukkan jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya setelah mendapatkan penyuluhan berbasis teknologi tepat guna/inovatif, dengan kriteria peningkatan kelas sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan.

Pada IKU 2, kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok) merupakan indikator yang menunjukkan jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya setelah mendapatkan pendampingan penyuluhan dengan kriteria peningkatan kelas sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan, sekaligus mengawal kelompok mana yang meningkat kelasnya dibuktikan dengan sertifikat peningkatan kelas kelompok. Pada triwulan IV capaian kelompok yang dinilai kelas kelompoknya sebanyak 5.075 kelompok.

(28)

Tabel 7. Capaian Indikator Kineja Utama 2 (IKU 2).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

2 Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP

Banyuwangi (kelompok) 237 150 5.075

Dari tabel 7 terlihat bahwa indikator kinerja utama ini telah terdapat capaian sebanyak 5.075 kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP

Banyuwangi. Pada triwulan IV jumlah capaian tetap jika dibandingkan dengan Triwulan III. Peningkatan ini diperoleh dari jumlah kelas kelompok yang dinilai sesuai

Kepmen KP No. 14 Tahun 2012. Penilaian kelas kelompok diukur dari kemandirian kelompok masyarakat pelaku utama/usaha di sektor perikanan melalui pendampingan dan pembinaan oleh penyuluh perikanan. Kemandirian kelompok juga menjadi indikator peningkatan kelas kelompok masyarakat. Peningkatan kelas kelompok dilegalkan dalam sertifikat pengesahan yang disahkan oleh pejabat setingkat Camat atau Kepala Dinas

setempat. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kenaikan sebanyak 97,06 % seperti grafik dibawah ini :

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 2019 2020

Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di

Satminkal BPPP Banyuwangi

Target Capaian

Grafik Kelompok yang dinilai kelas kelompoknya di Satminkal BPPP Bnayuwangi

(29)

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 2.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Penyusunan, penggandaan dan distribusi materi penyuluhan 68.870.000 47.021.600 21.848.400 66,26 Penyusunan profil kelompok berbasisi online 87.904.000 69.322.135 18.581.865 78,86

iIndikator Kinerja Utama 3

Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok).

IKU 3 : Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok) merupakan indikator yang menunjukkan jumlah calon kelompok pelaku utama yang diusulkan menjadi kelompok Pelaku utama setelah mendapatkan penyuluhan, dengan kriteria pembentukan kelompok sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan.

Tabel 9. Capaian Indikator Kinerja Utama 3 (IKU 3).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Terlaksananya pendampingan kelompok pelaku usaha/utama dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP 3

Calon kelompok pelaku utama yang disiapkan untuk

ditumbuhkan menjadi kelompok pelaku utama perikanan di Satminkal BPPP Banyuwangi (kelompok)

331 331 655

Dari tabel 9 terlihat bahwa indikator kinerja utama ini telah terdapat capaian sebanyak 655 kelompok. Tercapainya IKU ini dikarenakan peran dan keaktifan penyuluh

(30)

dalam menumbuhkan kelompok yang dibinanya, bukan hanya sebagai calon kelompok sebagian besar sudah ditetapkan menjadi kelompok sesuai dengan berita acara dan SK Pengukuhan kelompok.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 3.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Kelompok Pelaku Utama yang Mendapat Penyuluhan 12.163.714.000 12.058.853.805 104.860.195 99,14

(31)

“Pelatihan dan penyuluhan mendukung hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan”

Sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai adalah “Pelatihan dan penyuluhan mendukung hasil riset dan inovasi yang dimanfaatkan”, dengan didukung oleh 1 (satu) indikator kinerja utama yakni Desa mitra / kawasan mitra yang menerapkan Iptek KP di BPPP Banyuwangi, merupakan indikator yang menunjukkan jumlah desa yang memanfaatkan tehnologi dan inovasi kelautan dan perikanan tahun 2020 yang dibuktikan dengan MOU/PKS antara Kepala BPPP Banyuwangi dengan Bupati/Walikota. Pada triwulan IV, indikator kinerja utama ini telah tercapai sebanyak 1 (satu) desa yang terletak di Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Propinsi Kalimantan Selatan berupa Pengembangan Kampung Iwak Mentaos sebagai Desa Inovasi/Desa Mitra BRSDMKP.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 4.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Percontohan Penyuluhan 172.000.000 161.411.214 10.588.786 93,84 SASARAN STRATEGIS 2

(32)

“Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat”

Sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan dicapai adalah “Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat”, dengan didukung oleh 8 (delapan) indikator kinerja utama yakni lulusan pelatihan yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri di BPPP Banyuwangi, lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP Banyuwangi, Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang dilatih di BPPP Banyuwangi, masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikat kompetensi di BPPP Banyuwangi, percontohan penyuluhan kelautan dan perikanan yang diterapkan di Satminkal BPPP Banyuwangi, sarana dn prasarana Puslatluh yang ditingkatkan kapasitasnya di BPPP Banyuwangi, sertifikasi kelembagaan pelatihan dan penyuluhan sesuai standar lembaga diklat di BPPP Banyuwangi, usaha mikro kecil dan koperasi sektor kelautan dan perikanan yang dibina di BPPP Banyuwangi terinci sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama 5

Lulusan pelatihan yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri di BPPP Banyuwangi (%).

IKU 5 ini didefiniskan sebagai indikator yang menunjukkan persentase lulusan pelatihan pelaku utama/usaha yang menerapkan hasil pelatihan (meningkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang bekerja di dunia usaha dunia industri (DUDI) atau wirausaha KP dibandingkan dengan jumlah total lulusan pelatihan masyarakat yang diselenggarakan oleh Balai tahun 2020 . Pada triwulan ke IV telah tercapai sebanyak 1.570 atau 64,88 % dari jumlah masyarakat dilatih.

Tabel 12. Capaian Indikator Kinerja Utama 5 (IKU 5).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1.

Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat 3

Lulusan pelatihan yang bekerja di dunia usaha dan dunia industri di BPPP Banyuwangi (%).

60 60 64,88

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

(33)

Tabel 13. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 5.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pemantauan dan Evaluasi 59.287.000 52.871.138 6.415.862 89,18

Persentase lulusan pelatihan pelaku utama/usaha yang menerapkan hasil pelatihan (meningkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang bekerja di dunia usaha dunia industri (DUDI) atau wirausaha KP mencakup beberapa pelatihan sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 14. Realisasi DUDI per bidang

No Bidang Jumlah (org)

1. Budidaya 330

2. Penangkapan 392

3. Pengolahan Hasil Perikanan 786

4. Garam 2

5. Konservasi 60

Indikator Kinerja Utama 6

Lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP Banyuwangi (orang).

IKU 6 ini didefiniskan sebagai indikator yang menunjukkan jumlah lulusan pelatihan yang melakukan wirausaha dengan memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya (pengembangan ekonomi digital) dan atau membuat

jejaring pasar. Pada triwulan IV IKU telah tercapai sebanyak 6 wirausaha baru atau start up di bidang budidaya dan pengolahan.

(34)

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat 6

Lulusan pelatihan yang membentuk rintisan usaha baru di BPPP Banyuwangi (orang).

5 5 6

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 6.

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pelatihan Bagi Masyarakat open akses 18.575.000 17.387.840 1.187.160 93,61

Indikator Kinerja Utama 7

Sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang dilatih di BPPP Banyuwangi (orang).

IKU 7 ini didefiniskan sebagai indikator yang menunjukkan jumlah masyarakat kelautan dan perikanan yang telah dilatih. Pada IKU ini mengalami perubahan target yang semula pada triwulan I dengan target 4.680 orang mengalami perubahan sebanyak 2.420 orang. Perubahan ini terjadi karena adanya pemotongan anggaran dan perubahan sistem berlatih yang tadinya dilaksanakan secara safari (mendatangi pelaku usaha/pelaku utama ke wilker) menjadi sistem online (daring) sebagai penyesuaian kebijakan akibat pandemi covid 19, dimana himbauan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Tabel 17. Capaian Indikator Kinerja Utama 7 (IKU 7).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat 7

SDM KP yang dilatih di BPPP

(35)

Dari tabel 11 di atas diketahui bahwa indikator jumlah masyarakat yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan kelautan dan perikanan secara daring sebanyak 3329 orang. Rincian data capaian IKU 7 dapat dilihat pada tabel berikut.:

Tabel 18. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Sumber Dana APBN dan PNBP Triwulan IV Tahun 2020.

NO SATKER TARGET OUTPUT PELATIHAN TOTAL

KLASIKAL DARING BLENDED

1. BPPP

Banyuwangi 2.420 835 1984 510 3329

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 19. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 7

Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Penyelenggaraan masyarakat pelatihan 1.719.720.000 1.699.469.017 20.250.983 98,82

Kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini ditempuh melalui penyelenggaraan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi purnawidya atau untuk pemenuhan kompetensi dari discrepancy competency yang dimiliki, melalui penyelenggaraan pelatihan terstandar dengan kurikulum yang berbasis pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan/atau Standar Kompetensi Kerja (SKK). Sejak terjadinya pandemi covid 19 sistem pelatihan diselenggarakan secara daring sebagai salah satu cara yang ditempuh guna mendukung himbauan pemerintah yakni pemutusan mata rantai penyebaran covid 19. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 capaian masyarakat yang dilatih mengalami penurunan jumlah capaian. Pada tahun 2019 capaian masyarakat yang dilatih mencapai 4120 orang hal ini dikarenakan anggaran dialokasikan untuk penanganan covid 19. Berikut grafik perbandingan capaian masyakat yang dilatih.

(36)

Indikator Kinerja Utama 8

Masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikat kompetensi di BPPP Banyuwangi (orang).

IKU 8 ini didefinisikan sebagai indikator yang menunjukkan jumlah SDM kelautan dan perikanan yang diuji kompetensinya. Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan dari sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang mengikuti sertifikasi kompetensi yakni purnawidya pelatihan. Capaian IKU 8 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 20. Capaian Indikator Kinerja Utama 8 (IKU 8).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1. Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat 8 Masyarakat KP yang bersertifikat kompetensi di BPPP Banyuwangi (orang) 90 90 90 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 2019 2020

Grafik perbandingan masyarakat yang dilatih

2019-2020

target capaian

(37)

Dari tabel 14 terlihat bahwa indikator kinerja utama ini telah tercapai sebanyak 90 orang pelaku utama yang berada di wilayah kerja balai yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 21. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 8.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikat kompetensi di BPPP Banyuwangi 54.000.000 53.212.500 787.500 98,54

Indikator Kinerja Utama 9

Percontohan penyuluhan KP yang diterapkan di Satminkal BPPP Banyuwangi (unit).

IKU ini didefiniskan sebagai indikator yang menunjukkan salah satu metode penyuluhan dalam bentuk percontohan penyuluhan KP di lokasi percontohan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan hasil inovasi teknologi kelautan perikanan tepat guna. Pada Triwulan IV IKU telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan yakni sebanyak 2 (dua) unit diantaranya Budidaya Lobster (Panulirus spp.) sistem keramba dasar (Bottem cage) dan pengolahan sampah yang terintegrasi dengan kegiatan budidaya perikanan. Capaian IKU 9 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 22. Capaian Indikator Kinerja Utama 9 (IKU 9).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1 Kapasitas dan kompetensi SDM KP yang meningkat

9 Percontohan penyuluhan KP yang diterapkan di Satminkal BPPP Banyuwangi (unit)

2 2 2

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(38)

Tabel 23. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 9. Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Percontohan penyuluhan 172.000.000 161.411.214 10.588.786 93,84

Indikator Kinerja Utama 10

Sarana dan prasarana Puslatluh yang ditingkatkan kapasitasnya di BPPP Banyuwangi (unit).

IKU 10 ini didefiniskan sebagai indikator yang menunjukkan Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana yang berbentuk pengadaan fisik dan non fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh BPPP Banyuwangi. Pada Triwulan IV IKU ini telah terealisasi seluruhnya berupa kegiatan hanya terdapat capaian perencanaan renovasi gedung barak asrama sebanyak 1 unit sedangkan untuk realisasi keuangan sebagai berikut :

Tabel 24. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 10.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Perencanaan pembangunan renovasi barak asrama 96.100.000 96.000.000 100.000 99,90

Indikator Kinerja Utama 11

Sertifikasi kelembagaan pelatihan dan penyuluhan sesuai standar lembaga diklat di BPPP Banyuwangi (lembaga).

Iku ini didefinisikan sebagai indikator yang menunjukkan jumlah lembaga

pelatihan KP yang terstandard di bawah BRSDM yang masih berlangsung.

Lembaga pelatihan dan penyuluhan seperti akreditasi ISO dan pemeliharaan

sistem mutu pelatihan. ISO 9001 adalah suatu standar Internasional untuk

Sistem Manajemen Mutu (SMM), yaitu suatu sistem manajemen untuk

mengendalikan dan mengarahkan organisasi dalam hubungannya dengan mutu,

dimaksudkan untuk memperbaiki secara terus menerus dan jangka panjang

(39)

dengan fokus kepada pelanggan dan pemenuhan kebutuhan dari seluruh pihak

terkait. Pada bulan Desember 2019 BPPP Banyuwangi di audit oleh TUV SUD

Indonesia dan direkomendasikan untuk memperoleh sertifikat Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2015 serta telah disurvailen oleh TUV

dengan hasil dapat mempertahankan Sistem Manajemen Mutu dengan baik.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 25. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 11.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Sertifikasi manajemen mutu pelatihan 28.105.000 28.105.000 - 100

Indikator Kinerja Utama 12

Usaha Mikro Kecil dan Koperasi Sektor KP yang dibina di BPPP Banyuwangi (unit).

IKU 12 ini didefinisikan sebagai indikator yang menunjukkan jumlah pelaku usaha yang difasilitasi dalam mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau kecil sektor KP, serta fasilitasi dalam mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi sektor KP melalui pendampingan oleh Penyuluh perikanan, sesuai Pemendagri No 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil, serta Permenkop dan UKM RI No 10 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi. Capaian IKU 12 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 26. Capaian Indikator Kinerja Utama 12 (IKU 12).

(40)

1

Kapasitas dan kompetensi SDM KP

yang meningkat 12

Usaha Mikro Kecil dan Koperasi Sektor KP yang dibina di BPPP

Banyuwangi (unit) 958 300 1.487

Dari tabel 19 terlihat bahwa indikator kinerja utama ini telah tercapai sebanyak 1487 unit Usaha Mikro Kecil dan Koperasi Sektor KP yang dibina di BPPP Banyuwangi.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 27. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 12.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Kelompok pelaku utama yang mendapat 28.105.000 28.105.000 - 100

“Tatakelola pemerintahan yang baik”

Sasaran strategis ketiga (SS-4) yang akan dicapai adalah “Tatakelola pemerintahan yang baik”, dengan didukung oleh 5 (lima) indikator kinerja utama yakni : Indeks Profesionalitas ASN lingkup BPPP Banyuwangi, Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi, Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BPPP Banyuwangi, Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK BPPP Banyuwangi dibandingkan realisasi anggaran BPPP Banyuwangi TA. 2019 dan Nilai Kinerja Anggaran BPPP Banyuwangi yang terinci sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama 13

Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BPPP Banyuwangi (indeks).

(41)

IKU 13 ini didefiniskan sebagai pengukuran kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro Sumber Daya Manusia Aparatur, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Pada triwulan IV capaian pada iku ini mencapai 74,17 dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 28. Capaian Indikator Kinerja Utama 13 (IKU 13).

No Indikator Nilai

1. Kesesuaian Kualifikasi Pendidikan ASN 14,03

2. Kesesuaian Kompetensi ASN BPPP Banyuwangi 30,22

3. Nilai Kinerja ASN BPPP Banyuwangi 24,93

4. Nilai Disiplin ASN BPPP Banyuwangi Nilai Disiplin

ASN BPPP Banyuwangi

4,99

Jumlah 74,17

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 29. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 13.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pengelolaan kepegawaian 137.825.000 135.582. 630 2.242.370 98,37

Indikator Kinerja Utama 14

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi (%).

(42)

Capaian IKU 14 yaitu persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 30. Capaian Indikator Kinerja Utama 14 (IKU 14).

NO STRATEGIS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 TARGET TW IV CAPAIAN TW IV

1 Tatakelola pemerintahan yang baik 14

Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BPPP Banyuwangi (%)

82 82 100

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi tersebar, tidak terdokumentasi dan bahkan mungkin ada di dalam kepala masing-masing individu dalam organisasi. Manajemen Pengetahuan merupakan upaya meningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola aset intelektualnya: pengetahuan dan pengalaman yang ada, sehingga dapat dicapai suatu organisasi yang efektif dan efisien. Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Tingkat penerapan MP, dihitung dari 3 variabel, yaitu :

1) Sharing Dokumen (Bobot 20%)

Dokumen Target Capaian Persentase

Perjanjian Kinerja

(Level 3 & 4) 5 5 100%

Laporan Kinerja 3 3 100%

Rata - rata 100%

2) Keikutsertaan Pejabat Administratif Sampai Dengan Staf Unit Kerja (Bobot 40%)

Level Jabatan Target Capaian Persentase

Eselon 3 1 1 100%

Eselon 4 4 4 100%

Pelaksana 8 8 100%

(43)

3) Keaktifan Pejabat Administratif Unit Kerja (Bobot 40%)

Level Jabatan Target Capaian Persentase

Eselon 3 1 1 100%

Eselon 4 4 4 100%

Rata - rata 100%

4) Nilai Capain IKU 14 Pada Triwulan IV Tahun 2020

Komponen Bobot Nilai Hasil

Sharing Dokumen 20% 100% 50%

Keikutsertaan 40% 100% 25%

Keaktifan 40% 100% 25%

Jumlah Capaian 100%

Dari penghitungan tabel di atas dapat diperoleh nilai capaian IKU 14 pada Triwulan IV tahun 2020 adalah sebesar 100% dari target capaian 75 %. Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 31. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 14.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Penyusunan data informasi dan kehumasan 28.333.000 15.510.000 12.823.000 54,74

Indikator Kinerja Utama 15

Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BPPP Banyuwangi (%).

Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Pengukuran Kinerja Anggaran tahun 2020 pada OM SPAN, pada triwulan IV telah tercapai sebesar 96,43 %.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(44)

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 20.586.000 19.699.750 886.250 95,69

Indikator Kinerja Utama 16

Batas tertinggi presentase nilai temuan LHP BPK atas LK BPPP Banyuwangi dibandingkan realisasi anggaran BPPP Banyuwangi TA 2020 (%).

IKU 16 ini didefinisikan sebagai nilai temuan atas laporan keuangan yang ditampilkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LK BPPP Banyuwangi yang merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Pada triwulan IV capaian IKU ini 0,01 dimana terdapat kelebihan pembayaran volume pekerjaan Pembangunan Gedung Kelas sehingga dikembalikan dan disetor ke kas Negara sebesar Rp. 3.558.700,- dan adanya kelebihan pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Penyuluh sebesar Rp. 6.892.780.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 33. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 16.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 20.586.000 19.699.750 886.250 95,69

Indikator Kinerja Utama 17

(45)

Kinerja Pelaksanaan Anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review terhadap optimalisasi peran belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan fiscal dan ekonomi dengan berdasarkan 12 (dua belas) Indikator Pelaksanaan Anggaran yaitu Revisi DIPA, Halaman III DIPA, Pengelolaan UP, Rekon LPj Bendahara, Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, Penyerapan Anggaran, Retur SP2D, Perencanaan Kas, Pengembalian SPM, Dispensasi Penyampaian SPM, dan Pagu Minus. Perhitungan pada IKU ini melalui aplikasi SMART DJA. Pada Triwulan IV ini untuk capaian nilai kinerja anggaran BPPP Banyuwangi mencapai 98,41.

Adapun tabel realisasi anggaran kegiatan pendukung IKU dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 34. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 17.

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (Rp.) Persentase (%) Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan 20.586.000 19.699.750 886.250 95,69

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi BPPP Banyuwangi
Tabel 1. Komposisi Pegawai BPPP Banyuwangi
Gambar 2. Dashboard Kinerjaku Level 3 BPPP Banyuwangi
Tabel 4. Capaian Kinerja BPPP Banyuwangi Triwulan IV 2020  NO  SASARAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah (1) Sunan Kalijaga memiliki peranan yang amat penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa.. Beliau menggunakan kultur Jawa sebagai

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

Beberapa faktor yang mempengaruhi ketimpangan terjadi di provinsi dan kabupaten kota yang baru diantaranya adalah kesenjangan struktural akibat aktivitas

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 3, tujuan utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah meningkatkan jumlah pemustaka dari

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2009 tentang Penggunaan

Tujuan penelitian adalah untuk menghitung nilai aktivitas tanah dan dayadukung tanah, serta meng- identifikasi sifat mengembang dari tanah hasil pelapukan breksi

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang