• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR - SS 090302

ANALISIS PENGARUH TERAPI

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

FREKUENSI RENDAH TERHADAP

KADAR GULA DARAH PADA TIKUS

PUTIH (Rattus norvegicus)

Yopie Irawan

NRP 1306 030 036

Dosen Pembimbing

Dra. Lucia Aridinanti, M. S.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

JURUSAN STATISTIKA

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(2)

P

ENDAHULUAN

Diabetes Melitus

Diabetes

Melitus tipe 1

Tergantung

insulin

Diabetes

Melitus tipe 2

Tidak

tergantung

insulin

(3)

24 tikus 12 tikus diabetes 3 tikus frekuensi 15 kHz 3 tikus frekuensi 30 kHz 3 tikus frekuensi 60 kHz 3 tikus frekuensi 120 kHz 12 Tikus non diabetes 3 tikus frekuensi 15 kHz 3 tikus frekuensi 30 kHz 3 tikus frekuensi 60 kHz 3 tikus frekuensi 120 kHz Minggu ke-4 Minggu ke-3 Minggu ke-2 Minggu ke-1

(4)

Perumusan Masalah

apakah terapi gelombang elektromagnetik

frekuensi rendah dengan variasi frekuensi dapat

mempengaruhi kadar gula darah tikus putih

(5)

Tujuan Penelitian

untuk mengetahui efek terapi gelombang

elektromagnetik frekuensi rendah dengan variasi

frekuensi terhadap kadar gula darah tikus putih

diabetes dan non diabetes setiap minggunya

(6)

Manfaat Penelitian

1.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tentang metode pengobatan alternatif

untuk penderita diabetes melitus.

2.

Hasil analisis ini juga dapat menjadi tambahan

informasi untuk mengetahui variasi gelombang

elektromagnetik frekuensi rendah yang

berpengaruh terhadap kadar gula darah.

3.

Sebagai bahan kajian untuk pengembangan

ilmu pengetahuan tentang manfaat gelombang

elektromagnetik yang dapat digunakan untuk

terapi penyakit diabetes.

(7)

B

ATASAN

M

ASALAH

1.

Alat yang digunakan adalah Low Frecuency

Transmitter dengan variasi frekuensi 15 kHz,

30 kHz, 60 kHz, dan 120 kHz.

2.

Frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz, dan 120

kHz termasuk spektrum bagian gelombang

elektromagnetik frekuensi rendah.

3.

Terapi menggunakan matras tourmaline.

4.

Unit eksperimen berupa tikus putih (Rattus

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

Statistika Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode-metode yang

berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian

suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna (Wallpole, 1995).

(9)

R

ANCANGAN

F

AKTORIAL

Model linier :

Y

ijk

=

µ

+

τ

i

+

β

j

+

( )

τβ

ij

+

ε

ijk

Source of variation Sum Of Squares (SS) Degrees of

freedem (DF) Mean Square (MS)

Factor A a-1 MSA Factor B b-1 MSB Interaction (a-1)(b-1) MSAB Error ab(n-1) MSE Total abn-1 0 F A SS E A MS MS B SS E B MS MS AB SS E AB MS MS E SS T SS

(10)

P

ENGUJIAN

P

ERBANDINGAN

B

ERGANDA

T

UKEY

Hipotesis :

H

0

:

µ

i

=

µ

j

H

1

:

µ

i

µ

j

α

T

q

α(a,f)

MSE

n

Statistik Uji :

=

Daerah Penolakan : Tolak H

0

jika

Y −

.i

Y

j.

>

T

α

(11)

P

EMERIKSAAN

A

SUMSI

R

ESIDUAL

1.

Pengujian Asumsi Residual Identik

2.

Pengujian Asumsi Residual Independen

3.

Pengujian Asumsi Residual Distribusi

(12)

G

ELOMBANG

E

LEKTROMAGNETIK

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang

yang dapat merambat walau tidak ada medium.

Frekuensi adalah jumlah gelombang yang

(13)

P

OLA

R

ADIASI

G

ELOMBANG

E

LEKTROMAGNETIK

F

REKUENSI

R

ENDAH

Frekuensi rendah adalah frekuensi yang

berkisar dari 0,1 Hz - 120 kHz. Timbulnya

radiasi karena adanya sumber yang berupa arus

bolak – balik malalui kawat penghantar atau

(14)

I

NTERAKSI

G

ELOMBANG

E

LEKTROMAGNETIK

D

ENGAN

M

ATERI

B

IOLOGIS

penelitian menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi

rendah yaitu frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz

yang dikombinasikan dengan serat tourmaline dan dilakukan

secara berkala dapat menimbulkan perubahan distribusi

muatan listrik udara akibat dari radiasi elektromagnetik

frekuensi rendah dapat memberikan rangsangan pada reseptor

saraf dipermukaan tubuh sehingga menyebabkan timbulnya

potensial listrik dari sel-sel tubuh khususnya sel-sel saraf,dan

akan diteruskan sampai ke otak

(15)

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang

diperoleh dari hasil percobaan mahasiswa jurusan

fisika Universitas Airlangga Surabaya yaitu terapi

gelombang elektromagnetik terhadap kadar gula tikus

putih (Rattus norvegicus)

Unit Eksperimen

Unit eksperimen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tikus putih jantan dewasa (Rattus

norvegicus) sebanyak 24 ekor dengan umur 8 – 12

minggu dan berat badan berkisar antara 150-200

gram. Tikus putih diperoleh dari Laboratorium

Hewan Falkustas Farmasi Universitas Airlangga.

(16)

Variabel Penelitian

1.

Faktor yang diuji dalam eksperimen ini adalah:

2.

Faktor gelombang elektromagnetik frekuensi rendah

yaitu frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz, dan 120

kHz,

3.

Kondisi kesehatan tikus putih (Rattus norvegicus)

yang terkena diabetes dan nondiabetes.

4.

Waktu terapi selama 4 minggu yang dibagi menjadi

minggu ke-1, minggu ke-2, dan minggu ke-3, minggu

ke-4.

5.

Variable respon yang digunakan dalam penelitian ini

(17)

R

ANCANGAN

E

KSPERIMEN

Frekuensi

Kondisi kesehatan tikus

kHz

(Faktor B)

(Faktor A)

Diabetes

Non Diabetes

15

Y

111

,Y

112

,Y

113

Y

121

,Y

122

,Y

123

30

Y

211

,Y

212

,Y

213

Y

221

,Y

222

,Y

223

60

Y

311

,Y

312

,Y

313

Y

321

,Y

322

,Y

323

120

Y

411

,Y

412

,Y

413

Y

421

,Y

422

,Y

423

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan faktorial

dimana:

Faktor A

: Frekuensi gelombang elektromagnetik

Taraf (level) : 4 macam frekuensi gelombang elektromagnetik frekuensi rendah yaitu

15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz.

Faktor B

: Kondisi kesehatan tikus

Taraf (level) : 2 kondisi kesehatan tikus yaitu diabetes dan non diabetes

Respon

: Kadar gula darah tikus putih

(18)

L

ANGKAH

-

LANGKAH

P

ENELITIAN

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Persiapan

2.

Induksi Diabetes Melitus Pada Tikus Putih

3.

Pengukuran Kadar Gula Darah

4.

Perlakuan Terapi

5.

Pengambilan Data

(19)

L

ANGKAH

A

NALISIS

Tahapan analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah:

1.

Membuat model Analisis of varians (ANOVA)

Rancangan Faktorial.

2.

Membuat tabel ANOVA Rancangan Faktorial

dari hasil Perhitungan.

3.

Menguji asumsi residual dari model, apakah

residual sudah memenuhi asumsi IIDN atau

tidak.

4.

Menguji perbandingan berganda apabila

terdapat pengaruh pada perlakuan.

(20)

S

TATISIK

D

ESKRIPTIF

kondisi frekuensi Minggu ke- N StDev Mean Min Max kondisi frekuensi Minggu ke- N

1 15 1 3 8.31 165.34 157.26 173.85 1 15 3 3 1 30 1 3 8.38 158.91 150.78 167.52 1 30 3 3 1 60 1 3 7.23 150.72 142.37 155.04 1 60 3 3 1 120 1 3 7.11 157.24 150 164.21 1 120 3 3 2 15 1 3 5.48 109.42 105.56 115.7 2 15 3 3 2 30 1 3 4.35 107.28 103.46 112.01 2 30 3 3 2 60 1 3 8.91 107.78 97.97 115.37 2 60 3 3 2 120 1 3 3.74 96.47 93.44 100.66 2 120 3 3 1 15 2 3 5 167.33 162.14 172.11 1 15 4 3 1 30 2 3 11.94 147.99 134.28 156.09 1 30 4 3 1 60 2 3 4.92 128.65 124.06 133.85 1 60 4 3 1 120 2 3 22 130.9 116.6 156.2 1 120 4 3 2 15 2 3 4.57 105.91 102.44 111.08 2 15 4 3 2 30 2 3 8.78 108.39 101.74 118.35 2 30 4 3 2 60 2 3 9.02 101.72 92.86 110.89 2 60 4 3 2 120 2 3 12.27 90.71 81.05 104.5 2 120 4 3

(21)

A

NOVA

P

ADA

M

INGGU

K

E

-1

Source of

variation

Degrees

of

freedom

(DF)

Sum Of

Squares

(SS)

Mean

Square

(MS)

F

Fα(v

1

,v

2

)

frekuensi

3

381.6

127.2

2.65

3.2389

kondisi

1 16738.3 16738.3

348.29

* 4.4940

Interaction

3

257.7

85.9

1.79

3.2389

Error

16

768.9

48.1

Total

23 18146.5

.

Efek frekuensi gelombang elektromagnetik terhadap nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

< F

0.05(3;16) 

tidak ada efek level frekuensi yang

memberikan pengaruh signifikan pada nilai kadar gula darah

Efek kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(3;16) 

efek level kondisi kesehatan

berpengaruh pada nilai kadar gula darah

Interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik frekuensi

gelombang elektromagnetik dan kondisi kesehatan terhadap nilai

kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

< F

0.05(3;16) 

tidak ada efek interaksi antara kondisi

kesehatan dengan frekuensi gelombang elektromagnetik yang memberikan

pengaruh signifikan pada nilai kadar gula darah.

(22)

ANOVA P

ADA

M

INGGU

K

E

-2

Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v1,v2) frekuensi 3 2532.3 844.1 6.72* 3.2389 kondisi 1 10599 10599 84.36* 4.4940 Interaction 3 920.1 306.7 2.44 3.2389 Error 16 2010.2 125.6 Total 23 16061.6

Efek frekuensi gelombang elektromagnetik terhadap

nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(3;16) 

bahwa paling tidak ada

satu efek level frekuensi yang berpengaruh pada nilai kadar

gula darah

Tukey

Efek kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula

darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(1;16). 

bahwa efek level

kondisi kesehatan berpengaruh pada nilai kadar gula darah

Interaksi antara kondisi kesehatan dan frekuensi gelombang

elektromagnetik terhadap nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

< F

0.05(3;16 

bahwa tidak ada efek interaksi

antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan

yang memberikan pengaruh signifikan pada nilai kadar gula darah

(23)

Pengujian Perbandingan Berganda

Frekuensi Gelombang Elektromagnetik

BACK

Frekuensi |Y i-Y j| Tα Keputusan 15 30 |Y1-Y2|=|130.2 - 117.2 | = 13 24.775 Gagal tolak H0 60 |Y1- Y3|=|130.2 - 104.79|= 25.41 24.775 Tolak H0 120 | Y1- Y4|=|130.2 - 103.98|= 26.22 24.775 Tolak H0 30 60 | Y2- Y3|=|117.2 - 104.79|= 12.41 24.775 Gagal tolak H0 120 |Y2-Y4|=|117.2 - 103.98|= 13.22 24.775 Gagal tolak H0 60 120 |Y3- Y4|=|104.79 - 103.98|= 0.81 24.775 Gagal tolak H0

(24)

A

NOVA

P

ADA

M

INGGU

K

E

-3

Source of variation Degrees of freedom (DF) Squares (SS)Sum Of Mean Square (MS) F Fα(v1,v2) frekuensi

3

2741.5 913.8 4.47* 3.2389 kondisi

1

4258.9 4259 20.82* 4.4940 Interaction

3

1381.4 460.5 2.25 3.2389 Error

16

3273.2 204.6 Total

23

11655

Efek frekuensi gelombang elektromagnetik

terhadap nilai kadar gula darah

Menunjukkan F

hitung

> F

0.05(3;16) 

bahwa paling tidak ada

satu efek level frekuensi yang berpengaruh pada nilai

kadar gula darah

Tukey

Efek kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula

darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(1;16 

bahwa efek level

kondisi kesehatan berpengaruh pada nilai kadar gula

darah

Interaksi antara kondisi kesehatan dan frekuensi

gelombang elektromagnetik terhadap nilai kadar gula

darah

menunjukkan bahwa F

hitung

< F

0.05(3;64) 

bahwa tidak ada efek

interaksi antara kondisi kesehatan dengan frekuensi

gelombang elektromagnetik yang memberikan pengaruh

signifikan pada nilai kadar gula darah

(25)

P

ENGUJIAN

P

ERBANDINGAN

B

ERGANDA

F

REKUENSI

G

ELOMBANG

E

LEKTROMAGNETIK

BACK

Frekuensi

|Y

i

-Y

j

|

Keputusan

15 30 |Y1-Y2|=|130.2 - 117.2 | = 13 24.775 Gagal tolak H0 60 |Y1-Y3|=|130.2 - 104.79|= 25.41 24.775 Tolak H0 120 | Y1-Y4|=|130.2 - 103.98|= 26.22 24.775 Tolak H0 30 60 | Y2-Y3|=|117.2 - 104.79|= 12.41 24.775 Gagal tolak H0 120 | Y2-Y4|=|117.2 - 103.98|= 13.22 24.775 Gagal tolak H0 60 120 | Y3-Y4|=|104.79 - 103.98|= 0.81 24.775 Gagal tolak H0

(26)

A

NOVA

P

ADA

M

INGGU

K

E

-4

Source of variation Degrees of freedom (DF) Sum Of Squares (SS) Mean Square (MS) F Fα(v1,v2) frekuensi 3 2387.75 795.9 12.28* 3.2389 kondisi 1 2196.81 2197 33.89* 4.4940 Interaction 3 2003.25 667.8 10.3* 3.2389 Error 16 1037.01 64.81 Total 23 7624.82

Efek frekuensi gelombang elektromagnetik

terhadap nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(3;16) 

bahwa paling

tidak ada satu efek level frekuensi yang berpengaruh

pada nilai kadar gula darah

Tukey

Efek kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah

menunjukkan bahwa F

hitung

> F

0.05(1;16). 

bahwa efek level

kondisi kesehatan berpengaruh pada nilai kadar gula darah

Interaksi antara kondisi kesehatan dan frekuensi gelombang

elektromagnetik terhadap nilai kadar gula darah

Menunjukkan F

hitung

> F

0.05(3;16) 

bahwa paling tidak ada satu efek

interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan

kondisi kesehatan yang berpengaruh pada nilai kadar gula darah.

(27)

P

ENGUJIAN

P

ERBANDINGAN

B

ERGANDA

F

REKUENSI

G

ELOMBANG

E

LEKTROMAGNETIK

Frekuensi |Yi - Yj| Tα Keputusan 15 30 |Y1-Y2|=|120.9 - 100.57 | = 20.33 13.944 Tolak H0 60 |Y1- Y3|=|120.9 - 95.3|= 25.6 13.944 Tolak H0 120 |Y1- Y4|=|120.9 - 99.1|= 21.8 13.944 Tolak H0 30 60 |Y2- Y3|=|100.57 - 95.3|= 5.27 13.944 Gagal tolak H0 120 | Y2- Y4|=|100.57 - 99.1|= 1.47 13.944 Gagal tolak H0 60 120 | Y3- Y4|=|95.3 - 99.1|= 3.8 13.944 Gagal tolak H0

BACK

(28)

P

LOT

E

FEK

F

AKTOR

A

DAN

B T

ERHADAP

KADAR GULA DARAH

120 60 30 15 120 115 110 105 100 95 2 1 frek M ea n kondisi Main Effects Plot for kadar

(29)

P

LOT

E

FEK

I

NTERAKSI

F

AKTOR

A

DAN

B

T

ERHADAP KADAR GULA DARAH

2 1 150 140 130 120 110 100 90 kondisi M ea n 15 30 60 120 frek

Interaction Plot for kadar

(30)

G

RAFIK RATA

-

RATA KADAR GULA DARAH

KONDISI DIABETES

1 2 3 4 frekuensi 15 165.34 167.33 149.5 143.84 frekuensi 30 158.91 147.99 136.8 107.79 frekuensi 60 150.72 128.65 105.7 92.67 frekuensi 120 157.24 130.9 117.36 109.86 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

(31)

G

RAFIK RATA

-

RATA KADAR GULA DARAH

KONDISI NON DIABETES

1 2 3 4 frekuensi 15 109.42 105.91 110.84 98.01 frekuensi 30 107.28 108.39 97.51 93.35 frekuensi 60 107.78 101.72 103.88 97.93 frekuensi 120 96.47 90.71 90.6 88.34 0 20 40 60 80 100 120

(32)

P

ENGUJIAN

A

SUMSI

R

ESIDUAL

I

DENTIK

Pengamatan Fhitung F0.01,(3-1;24-3) Keputusan

Minggu ke-1 0.66 5.78 Gagal Tolak H0

Minggu ke-2 5.53 5.78 Gagal Tolak H0

Minggu ke-3 0.76 5.78 Gagal Tolak H0

(33)

P

ENGUJIAN

A

SUMSI

R

ESIDUAL

I

NDEPENDEN

Pengamatan N dhit dL(k-1,α/2) dU(k-1,α/2) Keputusan

Minggu ke-1 24 2.81260 1.08 1.43 independent

Minggu ke-2 24 2.14994 1.54 1.43 independent

Minggu ke-3 24 2.54607 1.54 1.43 independent

(34)

P

ENGUJIAN

A

SUMSI

R

ESIDUAL

D

ISTRIBUSI

N

ORMAL

Dhitung D(24;0.95) Keputusan 0.133 0.269 0.05 Gagal Tolak H0 0.105 0.269 0.05 Gagal Tolak H0 0.089 0.269 0.05 Gagal Tolak H0 0.127 0.269 0.05 Gagal Tolak H0

α

(35)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis menggunakan metode rancangan faktorial pada tiap minggunya adalah:

a) Pada minggu ke-1 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh kondisi kesehatan terhadap nilai kadar

gula darah tikus putih.

b) Pada minggu ke-2 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang elektromagnetik

dan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih. Selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah frekuensi 120 kHz dengan nilai rata-rata kadar gula darah 110.8 mg/dl.

c) Pada minggu ke-3 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang elektromagnetik

dan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih. Selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah frekuensi 120 kHz dengan nilai rata-rata kadar gula darah 103.98 mg/dl.

d) Pada minggu ke-4 dapat diketahui bahwa adanya pengaruh frekuensi gelombang

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu dapat diketahui nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah pada frekuensi 120 kHz dengan nilai rata-rata kadar gula darah adalah 99.1 mg/dl dan interaksi dengan nilai rata-rata kadar gula darah terkecil adalah

interaksi antara frekuensi 120 kHz dengan kondisi non diabetes yang nilai rata-rata kadar gula darah 88.34 mg/dl .

2. Hasil analisis menggunakan grafik , terapi yang dilakukan selama 4 minggu pada kondisi diabetes

yang mengalami penurunan nilai rata-rata kadar gula darah yang sangat signifikan yaitu

menggunakan frekuensi gelombang elektromagnetik 60 kHz dengan penurunan sebesar 58.05 mg/dl.

(36)

S

ARAN

Saran yang dapat diberikan dalam percobaan

ini adalah terapi yang dilakukan selama 4 minggu

pada kondisi diabetes sebaiknya menggunakan

frekuensi gelombang elektromagnetik 60 kHz agar

memperoleh hasil yang optimum.

Gambar

Tabel 2.1 Anova Rancangan  Faktorial

Referensi

Dokumen terkait

Malahan kelainan atribut yang ada menerusi kajian ini diharapkan menemui alternatif bagi melihat hubungan serta kecenderungan tret personaliti, keberkesanan

2 Indonesia, Peraturan Bupati Lombok Timur Tentang Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro.. Untuk.. BUMDes non LKM,

Permintaan pakan ikan air tawar di Kecamatan Lingsar di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas kolam/keramba yang digunakan oleh petani dalam membudidayakan ikan

Dalam konteks Pegawai Negeri SipiL kompensasi sebagai balas jasa atau hasil kerja ditetapkan berdasarkan atas pekerjaan dan besamya tanggung jawab serta dengan tidak merupakan

Hollandsch-Inlandsche School (HIS) adalah sekolah pertama yang setara dengan sekolah-sekolah untuk bangsa Eropa yang diperuntukkan bagi masyarakat pribumi,

Setelah itu ketika diteteskan metil jingga dari yang semula berwarna putih gading menjadi warna kuning soft yang menunjukan Ph &gt; 4,0 disebut larutan basa dan ketika.

Nama Anggota Vbidang keahlian: nhyah Setyorini, M.Si., Ak.. C.A./

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor