• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Konsep Arsitektur Minimalis pada Kantor Dinas Kesehatan dan PMI di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Konsep Arsitektur Minimalis pada Kantor Dinas Kesehatan dan PMI di Kota Bandung"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Konsep Arsitektur Minimalis pada Kantor

Dinas Kesehatan dan PMI di Kota Bandung

Try Bowo Aji

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung

Email:

tba903@gmail.com

ABSTRAK

Pemerintah daerah harus memperhatikan kesehatan penduduk kota Bandung dengan menjalankan pengelolaan kesehatan melalui aturan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Pusat. Salah satu instansi yang berwenang melakukan kegiatan tersebut adalah Dinas Kesehatan Daerah serta melalui Palang Merah Indonesia. Banyaknya penduduk kota Bandung yang membutuhkan pelayanan pada instansi tersebut mendorong pemerintah setempat untuk memperbaiki kondisi gedung yang ada guna memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi masyarakat kota Bandung. Arsitektur minimalis dipilih sebagai konsep bangunan agar gedung kantor Dinas Kesehatan Daerah yang dipadukan dengan kantor Palang Merah Indonesia, tampil lebih modern dan bersih baik pada eksterior bangunan maupun interiornya sebagai cerminan fungsi kantor yang menempati bangunan tersebut.

Kata kunci : Arsitektur Minimalis, Dinas Pemerintah ABSTRACT

The local government must pay attention to the health of Bandung city residents by carrying out health management through rules that have been made by the Central Government. One of the agencies authorized to carry out these activities is the District Health Office and through the Indonesian Red Cross. The number of residents of the city of Bandung who need services at these agencies encourage local governments to improve the condition of existing buildings in order to provide more optimal services for the people of Bandung. Minimalist architecture was chosen as a building concept so that the Regional Health Office office building, combined with the Indonesian Red Cross office, appeared more modern and clean both on the exterior of the building and its interior as a reflection of the office functions that occupy the building.

(2)

1. PENDAHULUAN

Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, dan rumah negara [1].

Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung memiliki rencana kerja yang fundamental dalam sistem perencanaan daerah dibidang kesehatan dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Hal ini berpengaruh terhadap waktu operasional, kebutuhan dan urgensi aktifitas pengguna didalamnya yang tidak tertuju kepada pegawainya saja tetapi melibatkan banyak pihak terutama masyarakat. Selama ini, kedua instansi pemerintah tersebut menempati bangunannya masing-masing di lokasi yang terpisah. Penggabungan kedua fungsi kantor tersebut memerlukan penataan bangunan yang baik, mulai dari pintu/gerbang masuk pada lokasi baik untuk pengguna kendaraan maupun pejalan kaki, entrance utama masing-masing kantor hingga penghubung antara kedua fungsi yang berbeda namun dapat saling terkait karena berada di gedung serta lokasi yang sama.

Menanggapi kegiatan di Kantor Dinas Kesehatan dan PMI, gagasan utamanya ialah untuk membentuk suatu lingkungan kantor dengan perencanaan penempatan massa, ruang dan sirkulasi serta menganggapi isu keberlanjutan melalui prinsip responsive environment yang akan membentuk lingkungan kantor yang representatif.

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Metode Pendekatan Perancangan

Metode pendekatan perancangan yang digunakan dalam perancangan Kantor Dinas Kesehatan dan PMI ini adalah metode five steps design process yakni tahap identifikasi masalah tentang kantor yang mencakup tujuan, lingkup proyek, dan penentuan permasalahan, tahap persiapan dengan mengumpulkan data, tahap pengajuan proposal tentang cara pemecahan sederhana terhadap desain dari hasil analisis kedalam suatu konsep rancangan, tahap evaluasi berupa diskusi dari hasil pengajuan konsep rancangan dan pengajuan alternatif desain, dan tahap pengembangan konsep rancangan yang dituangkan kedalam desain bangunan kantor [2].

2.2 Data Proyek

Lokasi berada di Jl. Supratman No. 34 Bandung ini merupakan jalan arteri primer nasional yang dilalui oleh penduduk dalam kota maupun luar kota. Bangunan ini dekat dengan kantor gubernur serta beberapa hotel yang menjadikan lokasi tersebut mudah diakses oleh tamu yang berasal dari luar kota. Kawasan tersebut juga merupakan termasuk kedalam kawasan bersejarah.

Nama Proyek : Kantor Dinas Kesehatan dan PMI Sifat Proyek : Fiktif

Lokasi :

Jl. Citarum No.34, Cihapit, Kota Bandung

Luas Lahan : 11.000 m²

KDB : 40% x 11.000 m2 = 4.400 m2

KLB : 1.6 x 11.000 m2 = 17.600 m2

KDH Minimum : 25% x 11.000 m2 = 2.750 m2

(3)

2.3 Batasan Proyek

Utara : Masjid Pusdai dan Jalan Supratman Timur : Rumah Makan Alas Daun

Barat : Jalan Supratman Selatan : Jalan Citarum

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Rancangan Zonning dalam Tapak

Zona tapak terbagi kedalam 3 bagian yaitu zona publik, zona privasi, dan zona servis (Gambar 1). Zona publik pada tapak merupakan area untuk umum bagi pengunjung dan pegawai. Area ini berada dekat jalan utama yaitu Jl. Supratman . Pada area ini terdapat drop off kendaraan, hall, dan taman. Zona privasi pada tapak merupakan bangunan itu sendiri. Pada area ini terdapat pantry, gudang, dan kantor staff. Zona servis berada di bagian belakang bangunan.

Gambar 1. Konsep zonning dalam tapak

(4)

Akses ke dalam site hanya dari Jl. Citarum maka untuk membedakan jalur publik dan servis sebaiknya dibatasi oleh taman. (Gambar 2)

3.3 Rancangan Gubahan Massa

Gambar 3. Konsep gubahan massa

Gubahan masa dibuat dari opset tapak untuk tidak menghilangkan bentuk dari tapak kemudian di substraksi dengan bentuk persegi dan segitiga dikarenakan pintu masuk site yang berada di bagian samping lokasi. (Gambar 3)

3.4 Rancangan Fasad Bangunan

Fasad pada bangunan ini menerapkan material pabrikasi dengan warna monokrom untuk memenuhi konsep minimalis. (Gambar 4 dan Gambar 5)

Gambar 4. Tampak depan

Gambar 5. Tampak samping kanan

Fasad bangunan menggunakan material alumunium composite panel (ACP), kaca dan rooster pada sisi barat dan timur. Rangka alumunium composite panel (ACP) menggunakan rangka Hollow dan rooster menggunakan tulangan besi dikarenakan tinggi dan lebar lebih dari 1meter. (Gambar 6)

(5)

Gambar 6. Detail tampak samping 3.5 Eksterior Bangunan

Gambar 7. Perspektif mata burung

Eksterior bangunan menggunakan material kaca untuk mendapatkan pencahayaan alami tetapi pada sisi barat dan timur ditambah material rooster untuk meminimalkan cahaya matahari langsung dan

(6)

Gambar 8. View samping kanan

Gambar 9. View lapangan upacara

Hasil perwujudan Bentuk yang dibuat mengikuti pada bentukan site. (Gambar 9 dan Gambar 10)

(7)

3.6 Interior Bangunan

Interior bangunan dibuat berdasarkan kebutuhan pengguna dan konsep yang diterapkan yaitu arsitektur minimalis. Pada ruang tunggu PMI menggunakan material dan elemen furniture dibuat dengan sederhana, efektif dan efisien dengan warna netral dan mengurangi ornament. (Gambar 11)

Gambar 11. Interior ruang tunggu PMI

Pengunaan innert court pada bangunan berjutuan untuk mendapatkan pencahaya dan penghawaan alami yang dapat mengurangi penggunaan energi listrik. (Gambar 12)

Gambar 12. Interior inner court

pada area resepsionis pengunaan material plywood dengan pola linear bertujuan untuk memberikan kesan tegas pada interior. (Gambar 13)

(8)

3.7 Rancangan Struktur

Penggunaan struktur pada bangunan ini menyesuaikan dengan kecepatan memasang dan kemudahan dalam pengadaan ke lapangan. Sistem dan material struktur yang digunakan sesuai dengan konsep yang direncanakan sebelumnya. (Gambar 14) Berikut adalah beberapa ketentuan yang ditetapkan dalam desain kantor :

1)

Struktur kolom beton berukuran 60 cm x 60 cm

2)

Balok induk beton berukuran 70/35 cm dan balok anak beton berukuran 50/25 cm.

3)

Plat lantai beton dengan ketebalan 15 cm, pondasi yang digunakan adalah pondasi pile

4)

Struktur atap yang digunakan pada PMI yaitu Baja Ringan dan Dinas Kesehatan yaitu Baja IWF.

Gambar 14. Aksonometri struktur

4. SIMPULAN

Bangunan kantor Dinas Kesehatan dan PMI yang terletak di pertigaan Jl. Supratman dan Jl. Citarum, Kota Bandung ini dirancang dengan pendekatan tema Minimalis. Tema ini dijabarkan kedalam 3 komponen utama yaitu penggunaan material pabrikasi, dan bentuk fasad tanpa menggunakan ornamen.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat dalam penulisan dan pelaksanaan Tugas Akhir ini. Khususnya kepada Ardhiana Muhsin, S.T., M.T. dan Ir. Widji Indahing Tyas, M.T. selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan, serta Kantor Dinas Kesehatan dan PMI yang telah bersedia memberikan informasi sehingga penulis bisa menyelesaikan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Nomor : 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara

[2] https://karia-design.com/2016/04/22/proses-desain-arsitektur/ diakses pada tanggal 15 Januari 2020

Gambar

Gambar 1. Konsep zonning dalam tapak
Gambar 4. Tampak depan
Gambar 6. Detail tampak samping  3.5  Eksterior Bangunan
Gambar 8. View samping kanan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan, yaitu tentang plat nomor kendaraan, pengenalan pola dan berdasarkan Jaringan Syaraf Tiruan metode

Kesepakatan tersebut adalah mengubah jam masuk siswa, disesuaikan dengan kesiapan guru, sehubungan karena berbagai alasan yang dapat diterima masih ada guru yang belum

3). Investasi pada perusahaan asosiasi 4). Investasi jangka panjang lain 5). Aktiva tak berwujud 7). Pinjaman jangka pendek 2). Beban yang masih harus dibayar.. 6).

Faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain; efektivitas dan efisiensi, otoritas dan tanggung jawab, disiplin, inisiatif Sutrisno (2010). Kompensasi merupakan sesuatu yang

Fragmented, disparate backend data silos are the norm for a modern enterprise. An enterprise of any size will likely be using multiple RDBMSes, data warehouses, data lakes, OLTP,

Yang bertandatangan di bawah ini saya, Sekar Niken Kartika, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Pengalaman Pra Komite Audit Terhadap

Hasil penelitian silase tepung bulu ayam dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan mutlak, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, rasio konversi pakan,

perilaku siswa tidak hanya sekedar tindakan individu, namun terkait dengan bagaimana lingkungan sosial dimana ia berada - Kesadaran bahwa keberhasilan sekolah dalam