• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada periode ini antara lain:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada periode ini antara lain:"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil PT Industri Telekomunikasi Indonesia

Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun 1966. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai tindak lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN. (sumber: http://www.inti.co.id).

Periode 1974-1984

PT INTI (Persero) resmi berdiri pada tanggal 30 Desember tahun 1974, Bidang usaha INTI meliputi produk-produk radio sonde, radio High Frequency (HF), radio Very High Frequency (VHF), pesawat telepon dan stasiun bumi untuk Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa.

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada periode ini antara lain: 1. Pabrik Perakitan Telepon Pabrik

2. Perakitan Peralatan Transmisi 3. Pabrik Mekanik dan Plastik

(2)

2 4. Laboratorium Software Komunikasi Data (PACKSATNET) bekerjasama

dengan Logitech.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan Siemens AG, BTM, PRX, JRC.

Periode 1985-1998

Pada periode tahun 1985-1998, rencana pemerintah untuk melakukan digitalisasi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dan menunjuk INTI sebagai pemasok tunggal Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang dilaksanakan berdasarkan Technical and Business Cooperation Agreement (TBCA) dengan Siemens AG. Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada periode ini, antara lain Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology (THT). Sejak tahun 1989, produk INTI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. produk sentral; 2. produk transmisi; dan 3. produk terminal atau CPE.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada periode ini antara lain : 1. Bidang sentral dengan Siemens AG

2. Bidang transmisi dengan Japan Radio Company

3. Bidang CPE dengan Siemens AG, BTM, Tamura, Syapura, dan Tatung TEL

Periode 1998-2002

Berakhirnya TBCA dengan Siemens AG, INTI mengukuhkan diri sebagai penyedia solusi engineering, terutama sebagai system integrator untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, tidak terkecuali pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler. Tidak kurang dari 2000 BTS telah dibangun oleh INTI di seluruh penjuru Indonesia. Pada periode ini aktivitas ensiononal dipersiapkan untuk dipindahkan kepada anak perusahaan PT INTI (Persero). Pada tahun 2002, pembubaran PT. BPIS dan PT INTI di bawah KN. BUMN. Bisnis terbesar pada periode ini adalah pembangunan jaringan seluler.

(3)

3 Periode 2003-2008

Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi terkonsentrasi pada Siemens, tetapi dilakukan secara berimbang (multi principal) dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktifitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti :

1. Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT.INTI PISMA International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di Cileungsi Bogor.

2. Bidang mekanik dan ension, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT.IPMS, berkedudukan di Bandung, yang resmi berdiri di bulan Juli 2004.

3. Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional seperti SAGEM, MOTOROLA, ALCATEL, Ericsson, Samsung.

Bisnis terbesar pada periode ini adalah CDMA. RMJ (regional metro junction) dan jaringan akses fiber optic dan Out Site Plant (OSP), digital microwave link, pembangunan tower nasional, CME dan power supply serta indoor coverage.

Periode 2009-2012

INTI melahirkan produk-produk genuine seperti: Smart PBX, GPA, IPUMC, FFWS, I-Perisalah, KWH Meter, IMO Mobile Phone, dan MSAN. Periode 2012-Sekarang

PT INTI (Persero) memantapkan langkahnya untuk memasuki bisnis solusi Engineering, system integrator dan pengembangan produk-produk genuine. Beberapa produk genuine unggulan PT INTI antara lain: Smart PBX, General Purpose Agent (INTI Power Utilities Monitoring & Control, Flood Forecasting and Warning System) I-PERISALAH dan KWH Meter. Pengembangan untuk produk produk genuine INTI lainnya masih berlanjut, seperti Converter Kit untuk

(4)

4 BBM ke Gas, Smart meter untuk Gas dan Air, EDC berbasis USSD dengan Telkomsel, Pembaca KTP Elektronik, kerja sama pengembangan dan produksi untuk sistem transportasi dengan PT KAI dengan produk Garansi (Pencegahan Pelanggaran Sinyal).

(sumber: http://www.inti.co.id)

Maksud dan Tujuan Didirikannya Perseroan serta Kegiatan Usaha

1. Maksud dan tujuan perseroan adalah melakukan usaha di bidang industri telekomunikasi, elektronika, informatika, kelistrikan/energi serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perseroan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut:

a) Produksi (Alat/perangkat/suku cadang bidang telekomunikasi, elektronika, informatika, computer, printer, proyektor multimedia, input device, alat penyimpan data, networking product, perangkat sistem informasi navigasi, control, instrumentasi, penginderaan jauh, signaling, meteorology, geofisika, klimatologi, hidrologi, radio cuaca, pembangkit tenaga listrik, energi baru dan terbarukan, perhubungan serta termasuk namun tidak terbatas pada piranti lunaknya).

b) Perdagangan (Menyalurkan dan/atau mendistribusikan dan/atau memasarkan produk-produk tersebut pada huruf a di atas, baik hasil produk sendiri maupun hasil produk pihak lain. Melakukan kegiatan perdagangan lainnya sebagaimana tertuang dalam Angggaran Dasar Perseroan).

c) Jasa (Melakukan seluruh kegiatan jasa/jasa pendukung yang berkaitan dengan bidang usaha produksi dan perdagangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b di atas, termasuk namun tidak terbatas pada jasa pemborongan dan/atau pemeliharaan dan lainnya. Melakukan kegiatan jasa lainnya seagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan).

(5)

5 3. Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud angka 2 di atas, perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki perseroan antara lain dalam bentuk kerjasama dan/atau penyewaan asset, gedung, gudang, ruang perkantoran, bengkel, properti lainnya serta kerjasama dan/atau penyewaan mesin-mesin, alat ukur dan peralatan produksi lainnya. (sumber: http://www.inti.co.id)

1.1.2 Produk dan Layanan

Produk dan layanan PT INTI (Persero) dikembangkan dari 4 pilar utama yaitu ICT-E (Information System, Content, Telecommunication, System and Electronic). Dari core competency ini, kemudian diturunkan ke dalam lini bisnis INTI, yaitu: (sumber: http://www.inti.co.id).

1. Sistem Itegrator

Sistem Integrator merupakan kompetensi utama PT INTI (Persero) sejak berdiri tahun 1974 dengan memberikan solusi berupa desain dan engineering, pangadaan, manajemen proyek sampai uji terima proyek. Saat ini, solusi dan layanan yang diberikan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yaitu Telco, Celco dan Energi dan Private Enterprise. Beberapa proyek unggulan yang ditangani antara lain:

a) Project TITO (Trade In, Trade Off): barter scrap kabel tembaga dengan fiber optic network dan modernisasi jaringan, PT. Telkom

b) Project FTTH: pembangunan fiber optic sampai ke rumah pelanggan PT. Telkom

c) Proyek Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM Kekuatan dan Nilai Kunci:

Langkah agar produk maupun solusi sebagai system integrator dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan pasar kekuatan dan key value yang diangkat adalah sebagai berikut:

a) Menekankan aspek QDC (Quality, Delivery and Cost)

b) Manajemen Proyek yang kuat didukung sistem pengelolaan berbasis SAP c) Hubungan solid dalam kemitraan

(6)

6

2. Maintenance/Managed Services

Solusi dan layanan dalam bisnis maintenance dan managed service merupakan layanan bagi pelanggan dalam pengelolaan aset yang dimilikinya. Dengan adanya layanan ini, memungkinkan pelanggan untuk mengurangi biaya operasionalnya dengan mmenyerahkan pengelolaan asetnya kepada PT INTI (Persero). Untuk mendukung aktifitas maintenance dan managed service ini, PT INTI (Persero) membangun kompetensi sebagai berikut:

a) Sistem Manajemen Logistik Suku Cadang b) Pusat Pemeliharaan dan Perbaikan

c) Managed Services

Beberapa proyek unggulan yang ditangani antara lain: a) Managed services pengadaan BTS XL di Papua

b) Sparelog Management System untuk NSN dan Telkomsel c) Maintenance & Repair Radio Microwave Telkom Maintenance Kekuatan dan Nilai Kunci:

Langkah agar produk maupun solusi dalam bidang maintenance dan managed services dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan pasar kekuatan dan key value yang diangkat adalah sebagai berikut:

a) Customer relations & Intimacy b) Repair & maintenance center facility

c) Spare pool dan service center di beberapa titik lokasi di seluruh Indonesia d) Trained & skilled expertise

3. IT & Services, Seat Management

Solusi dan layanan dalam bisnis IT & Services, Seat Management merupakan layanan bagi pelanggan dalam kepemilikan perangkat IT. Dikarenakan kecenderungan investasi pada perangkat IT relatif mahal dan usia teknologinya yang relatif pendek, sehingga kecenderungan pelanggan lebih ingin melakukan sewa perangkat IT. Adapun beberapa perangkat IT yang dapat disewakan yaitu, Laptop, desktop, printer, proyektor, server, aplikasi, dll. Beberapa proyek unggulan yang ditangani antara lain:

(7)

7 a) Seat management III PT. Telkom

b) Seat management PT. KAI Kekuatan dan Nilai Kunci:

Langkah agar produk maupun solusi dalam bidang IT & Services, Seat Management dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan pasar kekuatan dan key value yang diangkat adalah sebagai berikut:

a) Single Point of Contract

b) Product Life Cycle management c) Trend updated IT Product

4. Mobile Device & Content

Lini bisnis mobile device & content merupakan solusi untuk end customer dalam rangka mengenabler infrastruktur IT yang sudah dibangun melalui konten dan aplikasi ini umumnya dikembangkan dalam platform smartphone seperti android dan fokus pada masalah edukasi, kesehatan maupun entertainment. Dalam implementasinya aktifitas pengembangan produk maupun pasar untuk mobile device & content ditangani oleh PT INTI Konten Indonesia (INTENTS). Beberapa proyek unggulan yang ditangani antara lain:

a) Mobile Data Services untuk XL Axiata b) Penyediaan aplikasi smart Clinic Kekuatan dan Nilai Kunci:

a) INTI memiliki partner dan dukungan ekosistem yang kuat b) Akses kepada komunitas developer

c) Teknologi yang up to date

5. Genuine Product

PT INTI (Persero) memiliki produk baik yang dikembangkan sendiri (in-house development) maupun hasil kerja sama pengembangan dengan mitra R&D eksternal. Beberapa produk yang sudah dikembangkan dan menjadi produk unggulan PT INTI (Persero) diantaranya:

(8)

8 a) I-Perisalah

INTI Smart Meeting (I-Perisalah) merupakan solusi cerdas yang dapat membantu anda dalam merencanakan, mengelola dan terutama mendokumentasikan rapat meeting, seperti penyusunan dan penyampaian agenda rapat, pengaturan posisi peserta rapat (misalnya dalam sidang pleno), serta pengelolaan hasil rapat dan tindak lanjutnya yang berbasis identifikasi dan berbasi web.

b) ISE

INTI Smart exchange (ISE) merupakan solusi komunikasi cerdas menggunakan switching berbasis IP untuk menyediakan berbagai layanan telekomunikasi dasar maupun tingakat lanjut, baik komunikasi suara maupun video, yang dapat menghemat biaya berkomunikasi anda secara signifikan lebih dari 50%.

c) IDENTIK INTI Smart Reader

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) adalah inovasi pemerintah dan stakeholder terkait yang sangat bermanfaat untuk mendukung penyelenggaraan sistem informasi kependudukan berbasis pengamanan biometrik. Dengan solusi ini memungkinkan dilakukannya penghimpunan dan verivikasi data penduduk seluruh Indonesia secara terpadu (single identity number) yang sekaligus mencegah duplikasi identitas penduduk.

Relevan dengan program ini dan sejalan regulasi Teknis untuk penyediaan sarana pembaca KTP-el tersebut, INTI turut berperan aktif dalam proses inovasi tersebut dengan keberhasilan mengembangkan dan memproduksi perangkat pembaca kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) dengan nama Smart Reader V.2.2.

d) SCU

Smart Control Unit (SCU) merupakan pletform lengkap sebuah general purpose lagger yang menggunakan telemetri seluler sebagai media transmisi. Sistem ini mengintegrasi lagger, GSM Modem, Solar Charger Controller dan cycles use Battery. Sistem ini dirancang untuk dapat menggunakan sistem catu daya panel surya sebagai energi utama.

(9)

9 e) Meter GAS Prabayar Berbasis Token

Merupakan alat ukur untuk gas yang mengalir, yang dipakai sebagai pengukur volume dan besarnya biaya pemakaian. Alat ini bekerja pada tekanan tertentu dan terpasang keypad yang berfungsi untuk menginput nomor seri token disaan pengisian. Gas meter ini menggunakan sistem prepaid yang berarti penggunaan gas baru bisa dilakukan setelah dilakukan pembayaran.

f) SINDILA

Sistem Informasi Dini Lalu Lintas menyediakan fungsi pendukung bagi manajemen lalu lintas di perkotaan dengan menyediakan data volume, kecepatan endaraan, dan okupansi lajur secara online dan informasi kondisi lalu lintas secara realtime. Data yang tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan analisis kapasitas, inputan untuk Variabel Message Sign (VMS), untuk memberi notifikasi atau peringatan terkait lokasi-lokasi kemacetan kepada pengguna jalan.

g) GARANSI

Garansi adalah sistem otomatis pengendali pengeraman kereta api pada sistem fixed block yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap sinyal kereta api

h) I-Converter KIT

Converter Kit adalah rangkaian komponen khusus untuk mengonversi atau mengubah pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) yang dimasukkan atau diinjeksikan ke dalam ruang bahan bakar pada silinder mesin kendaraan bermotor.

6. Manufacturing

Manufacturing merupakan aktifitas produksi dari mulai desain produk, pengadaan materia, inserting komponen sampai final assembly dan pengetesan produk. Quality control memegang peranan penting untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. PT INTI (Persero) berperan sebagai lead integrator dengan komponen maupun subsistem di-supply oleh anak perusahaan PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS). Proyek unggulan yang ditangani antara lain penyediaan KWH Meter untuk PT. PLN.

(10)

10 Kekuatan dan Nilai Kunci:

a) Fasilitas manufaktur

b) Manajemen rantai persediaan terintegrasi c) Quality control

d) Product testing

e) Sumber daya manusia terlatih dan memiliki keahlian f) Time to market

1.1.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan 1. Visi

“Smart Innovations For Better Life” 2. Misi

a) Membangun sinergi nasional dalam rangka menyediakan solusi cerdas dibidang telekomunikasi, informatika, elektronika dan energi bagi peningkatan hidup masyarakat yang lebih baik.

b) Membangun kemandirian nasional di bidang IT untuk mewujudkan industri strategis yang profesional, efektif, efisien dan inovatif.

c) Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan.

d) Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri. 3. Tata Nilai Perusahaan

Gambar 1.1 Tata Nilai Perusahaan PT INTI (sumber: http://www.inti.co.id)

(11)

11 a) Integritas

Konsisten dalam tindakan ucapan dengan berdasarkan pada norma-norma, nilai moral, etika profesi dan bisnis yang berlaku, selalu jujur dan terbuka.

b) Network

Membangun, memelihara dan memanfaatkan jaringan kerja yang luas dan mendayagunakan bisnis yang luas demi kepentingan organisasi. c) Trust

Kemampuan untuk bisa mempercayai orang lain termasuk kepercayaan pada prosedur dan aturan main.

d) Teamwork

Bekerja dengan kooperatif dan menempatkan diri dan kelompok secara sinergi sebagai bagian perusahaan.

e) Inovatif

Menemukan atau menciptakan ide, pemikiran dan cara baru yang lebih baik dari sebelumnya.

(12)

12 1.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi SBU Broadband PT. INTI 2017 (sumber: PT. INTI)

1.1.5 Logo PT Industri Telekomunikasi Indonesia

Gambar 1.3 Logo Perusahaan PT INTI (sumber: http://www.inti.co.id)

(13)

13 1.2 Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis dalam pasar global saat ini dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, membuat perusahaan harus mampu memiliki kinerja yang prima. Memiliki produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif pada waktu dan tempat yang tepat menjadikan perusahaan dapat meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan (Siahaya, 2013).

Perusahaan yang ingin menang atau bertahan dalam persaingan harus memiliki strategi yang tepat. Strategi akan mengarahkan jalannya organisasi ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai (Pujawan & Mahendrawathi, 2010).

Salah satu langkah yang dapat dilalukan adalah dengan membuat strategi manajemen rantai pasok (Supply Chain Management). Strategi SCM sangat penting untuk menciptakan daya saing dan memenangkan persaingan, maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang berkualitas, harga yang kompetitif, tepat waktu dan bervariasi (Siahaya, 2013). SCM menggambarkan koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas (Heizer & Render, 2014).

Dari perspektif perusahaan, menurut Chopra & Meindl, 2013.dapat dilakukan dengan menganalisis makro proses SCM yang dikategorikan menjadi tiga area utama, yaitu: (1)Customer relationship management (CRM) (2)Internal supply chain management (ISCM), dan (3)Supplier relationship management (SRM).

Area CRM yang merupakan interaksi antara perusahaan dengan pelanggan, area ISCM merupakan proses pengelolaan yang berfokus pada operasi internal perusahaan, dan area SRM yang merupakan interaksi antara perusahaan dengan pemasok (Chopra & Meindl, 2013).

PT.INTI sebagai perusahaan yang bekerja di bidang industri telekomunikasi, elektronika, informatika, kelistrikan/energi serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa, baru saja mengumumkan formasi baru direksinya yang diputuskan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-31/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan PT. INTI tertanggal 14

(14)

14 Februari 2017 (wn, Financial Analysis: Ganti Dirut, Ini target INTI di 2017, 2017). Susunan Direksi yang baru mengangkat Darman Mappangara, M.Eng.Sc., MBA sebagai Direktur Utama. Dalam terpilihnya dengan manajemen baru, perusahaan siap untuk meneruskan kinerja untuk mencapai target 2017 melalui tiga strategic business unit (SBU) yaitu Broadband, Smart Energy, dan Defense & Digital Service (DDS). (http://www.inti.co.id). Broadband merupakan SBU yang paling tinggi tanggung jawab target penjualannya yaitu sebesar RP. 737.988 miliar (wn, Financial Analysis: Ganti Dirut, Ini target INTI di 2017, 2017).

Dipilihnya PT.INTI sebagai objek penelitian ini, dapat dilihat dari visi perusahaan yang bertujuan untuk menjadikan perusahaan yang menyusun strategi untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan melalui inovasi cerdas. Dengan tujuan tersebut sebagai perusahaan yang bersaing dalam dunia bisnis, PT.INTI telah memiliki 2 strategi perusahaan, yaitu strategi produktifitas dan strategi pertumbuhan. Strategi produktifitas perusahaan dilakukan dengan meningkatkan contribution margin atau menurunkan harga pokok penjualan yang dicapai melalui peningkatan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas. Strategi pertumbuhan dilakukan perusahaan dengan mempertahankan bisnis perusahaan yang bermargin tinggi dan meningkatkan pendapatan perusahaan (PT.INTI, 2015). Dengan menambahkan strategi SCM pada perusahaan, yang mampu mengoordinasi kegiatan dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir (Heizer & Render, 2014), perusahaan dapat lebih meningkatkan competitive adventage dan strategi dalam memaksimalkan pertumbuhan berkelanjutan melalui inovasi bagi peningkatan kehidupan yang lebih baik.

Menurut (Rukhiyatna, 2017) selaku Ka. Urs. Perencanaan & Pengendalian divisi SBU Broadband PT.INTI, penerapan manajemen rantai pasok dibutuhkan diperusahaan untuk mengukur sejauh mana kinerja yang sudah ada saat ini. Sehingga perusahaan dapat mengetahui kinerja-kinerja yang belum maksimal dan dibutuhkan perbaikan kedepannya.

Penelitian ini ingin mengetahui penerapan SCM yang ada di PT INTI khususnya pada bagian SBU Broadband yang dapat mengoordinasi kegiatan

(15)

15 dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir. Sehingga dengan mengetahui penerapan SCM yang ada di perusahaan, kegiatan rantai pasokan yang belum maksimal dapat menjadi pertimbangan perbaikan untuk perusahaan dan dengan perbaikan tersebut dapat membantu perusahaan dalam mencapai target penjualannya. Penelitian ini akan berfokus pada bagian SBU Broadband dengan menganalisis makro proses SCM (SRM, ISCM, CRM) yang ada di PT. INTI. Dengan demikian penelitian ini mengenai “Analisis Makro Proses Supply Chain Management (studi pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia”

1.3 Perumusan Masalah

Terjadinya persaingan perusahaan saat ini, membuat perusahaan harus mampu bersaing dengan pelaku usaha lain. Salah satu strategi yang dapat diterapkan di perusahaan adalah strategi SCM. Dengan menerapkan strategi SCM, perusahaan dapat menggambarkan koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas.

Penerapan SCM dapat dilakukan dengan menganalisis makro proses dilihat dari tiga area, yaitu Costumer Relationship Management, Internal Supply Chain Management, dan Supplier Relationship Management.

Dengan formasi baru PT.INTI dan target penjualan tertinggi pada divisi SBU Broadband, penelitian ini ingin mengetahui penerapan SCM khususnya pada ketiga area makro proses yang ada diperusahaan sehingga perusahaan dapat melihat bagaimana penerapan SCM yang ada saat ini. Kegiatan rantai pasokan yang belum maksimal dapat menjadi pertimbangan perbaikan untuk perusahaan dan dengan perbaikan tersebut dapat membantu perusahaan dalam mencapai target penjualannya.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti membatasi pertanyaan penelitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana Penerapan Supplier Relationship Management pada PT.INTI? 2. Bagaimana Penerapan Internal Supply Chain Management pada PT.INTI?

(16)

16 3. Bagaimana Penerapan Customer Relatinship Management pada PT. INTI? 1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat :

1. Untuk mengetahui penerapan supplier relationship management pada PT. INTI

2. Untuk mengetahui penerapan internal supply chain management pada PT. INTI

3. Untuk mengetahui penerapan customer relatinship management pada PT. INTI

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis

Dari aspek teoritis penelitian dapat bermanfaat untuk perusahaan dengan memberikan sedikit kontribusi dalam bidang pengadaan khususnya dalam menganalisis makro proses Supply Chain Management di perusahaan. Serta diharapkan mampu melengkapi hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik yang sama, sehingga dapat dijadikan referensi untuk kalangan akademisi dan peneliti selanjutnya yang mengadakan penelitian dengan topik yang sama.

1.6.2 Aspek Praktis

Pada aspek praktis penelitian ini dapat memberikan masukan untuk perusahaan dalam penerapan strategi SCM.

1.6.3 Aspek Bisnis

Mengetahui apa saja makro proses dari supply chain management yang dapat diterapkan dalam perusahaan untuk mengukur kinerja rantai pasokan yang berada di perusahaan.

1.6.4 Aspek Kekuantan Bersaing

Mengetahui solusi dalam menerapkan analisis makro proses SCM sehingga mencapai efektifitas dan efisiensi agar mampu bertahan dan bersaing di pasar.

(17)

17 1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia yang berlokasi di kantor pusat Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung 40253.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu dan periode penelitian ini dilakukan pada 2 Februari hingga 28 Juni 2017.

1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini, sehingga peneliti membaginya kedalam beberapa BAB. Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian, teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang karakteristik penelitia, alat pengumpulan data, tahapan pelaksanaan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang analisis responden terhadap variabel penelitian, analisis statistik, dan analisis pengaruh variabel.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan saran yang meliputi aspek teoritis dan aspek praktisi.

Gambar

Gambar 1.1 Tata Nilai Perusahaan PT INTI  (sumber: http://www.inti.co.id)
Gambar 1.3 Logo Perusahaan PT INTI  (sumber: http://www.inti.co.id)

Referensi

Dokumen terkait

Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh jasa untuk konsumsi pribadi. Para konsumen amat beraneka ragam manurut usia,

Selain dari pada itu jika dilakukan perbandingan dengan minyak tanah hasil bumi juga tidak memiliki perbandingan yang jauh beda, sehingga minyak tanah yang dihasilkan

Hifa merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang biasanya tidak dikenal pada jamur yang bukan lichenes.. Alga selalu berada pada bagian

Berikut ini adalah contoh program yang menunjukan cara melakukan input satu karakter menggunakan interupsi 16 heksadesimal servis 0 yang ditulis dengan teknik

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelayakan multimedia interaktif berbasis blended learning yang dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan non

Insect Bite atau gigitan serangga adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa imunositokimia metode SBPC mampu mendeteksi DEN3 di semua stadium metamorfose Aedes aegypti dengan nilai TIR stadium telur