• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Malang, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG HARTANTO, ST, MM NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Malang, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KARANGPLOSO MALANG HARTANTO, ST, MM NIP"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Buku informasi Prakiraan Musim Hujan Tahun 2016/2017 di Provinsi Jawa

Timur ini dapat kami susun berdasarkan pengolahan dan analisis data hujan di

wilayah Provinsi Jawa Timur yang terdiri lebih dari 900 pos hujan dan meliputi 60

Zona Musim (ZOM).

Perkembangan Monsun Asia saat ini melemah mendekati klimatologisnya,

dan diprakirakan menguat pada November 2016 hingga Maret 2017. Suhu muka

laut di perairan Indonesia umumnya pada kondisi normal hingga hangat. Kondisi

La Nina lemah diprakirakan akan berlangsung sampai awal tahun 2017. Hasil

analisis data dengan memperhatikan fenomena dinamika atmosfer baik global

maupun regional, maka Prakiraan Musim Hujan di Jawa Timur untuk tahun

2016/2017 dapat disimpulkan bahwa awal musim hujan diprakirakan maju

(78,3%), sama (16,7%), dan mundur (5,0%) dari rata-ratanya. Secara umum

awal musim hujan tahun

2016/2017 di Jawa Timur diprakirakan dominan bulan

Oktober dan November

2016 (91,7%), dengan sifat hujan akan berada pada

kisaran Normal (63,3%) , Atas Normal (35,0%), dan Bawah Normal (1,7%).

Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, kritik serta

saran sangatlah kami harapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan informasi

kami. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu selesainya buku informasi ini.

Malang, September 2016

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

KARANGPLOSO MALANG

HARTANTO, ST, MM

(3)

ii

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

TABEL DAN PETA

TIM REDAKSI

ii iii iv

I

PENDAHULUAN

1

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim/ Musim di Indonesia

1

1. El Nino dan La Nina

1

2. Dipole Mode

2

3.

4.

5.

Sirkulasi Monsun Asia-Australia

Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (ITCZ)

Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

2 2 2

II

RINGKASAN

3

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

3

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode

3

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia,

ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia

4

B. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 pada 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur

5

III PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017 DI JAWA TIMUR

6

A. Prakiraan Permulaan Musim Hujan 2016/2017

6

B. Perbandingan Prakiraan Permulaan Musim Hujan 2016/2017 Dengan

Rata-Ratanya

11

C. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017

16

D. Prakiraan Curah Hujan Musim Hujan 2016/2017

21

(4)

iii

Lampiran 1 Tabel 1

Lampiran 2

: Normal Musim Hujan Periode Tahun 1981 – 2010 Provinsi Jawa Timur

Tabel 2 : Tabel Prakiraan Musim Hujan 2016/2017

Peta 1 : Peta Zona Musim (ZOM) di Provinsi Jawa Timur

Peta 2 : Peta Normal Awal Musim Hujan (Tahun 1981 – 2010)

Peta 3 : Peta Normal Curah Hujan Musim Hujan (Tahun 1981 – 2010) Peta 4 : Peta Normal Panjang Musim Hujan (Tahun 1981 – 2010) Peta 5 : Peta Prakiraan Awal Musim Hujan Tahun 2016/2017

Peta 6 : Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan Tahun 2016/2017 Peta 7 : Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan Tahun 2016/2017

Peta 8 : Peta Prakiraan Curah Hujan Musim Hujan Tahun 2016/2017 Gambar Cover

sumber

“ Persawahan di Kec. Karangploso Kab. Malang” : Dokumentasi Staklim Karangploso Malang

(5)

iv

Penanggung Jawab

: Kepala Stasiun Klimatologi Karangploso

Malang

Hartanto, ST. MM.

Koordinator Penulisan

: Kepala Seksi Observasi dan Informasi

Aminuddin Al Roniri, SP. M.Si

Pimpinan Redaksi

: Anung Suprayitno, S.Si

Koordinator Evaluasi Musim

: Drs. Suhartono

Koordinator Prakiraan Musim

: Ahmad Luthfi, SST.

Koordinator Desain

: Imam Wahyudi, SST.

Penyunting

: Retno Wulandari

Penyelaras Bahasa

: Sriweningtyas, SP.

Staf Redaksi

: Iis Winarsih, ST.

Distribusi dan Percetakan

: Khairul Anwar

(6)

1

I. PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik

dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau

dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak

selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap

perubahan iklim/cuaca.

Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya

akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah

timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino 3.4) dan Dipole Mode

bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera

hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti

sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar

Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan

daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar

wilayah Indonesia.

Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung,

berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang

menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut

ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30

tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia terdapat

407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu

mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode

musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya

adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya

memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial)

dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah.

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

1. El Nino dan La Nina

El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan

atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator

Pasifik Tengah (Nino 3.

4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah

tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, dampak

pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi

perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di

wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara

drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup

dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak

berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di

Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak

seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

(7)

2

Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan

anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di

Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.

4). Fenomena La Nina secara umum

menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi

dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia.

Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh

wilayah Indonesia .

2. Dipole Mode

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera

Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara

anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di

sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut

dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).

Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di

Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak

meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan

udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola

peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin

di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang

mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin

baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan

dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin

timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang

berkaitan dengan berlangsungnya musim HUJAN di Indonesia.

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence

Zone / ITCZ)

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke

timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari

ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada

di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ

pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.

5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat

digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan

uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan

awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin

berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya

panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di

atmosfer.

(8)

3

II. RINGKASAN

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut

Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas

fenomena alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sirkulasi Monsun

Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan laut Indonesia.

Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang

akan terjadi pada Musim Hujan 2016/2017, adalah :

1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole

Mode

a. El Nino – La Nina

Pada awal Agustus 2016, kondisi suhu muka laut (SST) di Equator

Pasifik tengah wilayah Nino 3.4 sudah menunjukkan anomali negatif

(dingin) yang merupakan masa peralihan dari Normal ke La Nina,

meskipun masih lemah dengan indek pada Dasarian 1 Agustus

sebesar -0,51 (La Nina Lemah) kondisi La Nina ini diprediksi akan

berlangsung sampai awal tahun 2017 dengan kategori La Nina

Lemah.

Kondisi La Nina dampaknya lebih signifikan pada periode peralihan

musim kemarau ke musim hujan, hal ini memberikan indikasi bahwa

di Provinsi Jawa Timur akan mengalami kondisi awal musim hujan

lebih maju dari pada normalnya dengan sifat hujan musim hujan

akan didominasi kondisi Normal hingga Atas Normal.

b. Dipole Mode

Monitoring Indeks Dipole Mode menunjukkan nilai negatif yang

signifikan yaitu kurang dari -0,4 sejak bulan Mei 2016 dengan puncak

nilai terendahnya terjadi pada bulan Juli 2016 bernilai -1,09 dan

diprediksi akan tetap signifkan indeknya sampai bulan November

2016, kemudian terus secara gradual akan bergerak mendekati indek

kisaran normalnya di akhir tahun. Dengan konsistennya nilai IOD

pada kisaran negatif, hal ini berdampak pada penambahan uap air

dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat. Dampak

signifikan dari IOD negatif adalah mendukung curah hujan tinggi di

periode musim kemarau dan peralihan musim, sehingga diprediksi

beberapa wilayah di Jawa Timur akan mengalami kondisi awal musim

hujan 2016/17 akan maju lebih awal dari normalnya.

(9)

4

2.

Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun

Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia

a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia

Hingga awal Agustus

2016 sirkulasi monsun Asia di Indonesia

umumnya melemah mendekati klimatologisnya. Pola aliran massa

udara komponen zonal (Timur-Barat) wilayah utara equator di

dominasi oleh pola angin baratan sedangkan bagian selatan equator

didominasi pola angin timuran, dibanding klimatologisnya angin

baratan lebih kuat terutama di bagian utara. Monsun timuran dari

Australia tampak aktif di akhir bulan Agustus 2016 dan akan

berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Sedangkan Monsun

Asia diprakirakan akan menguat pada November 201

6 hingga Maret

2017.

b. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

Sampai awal Agustus 2016, kondisi suhu permukaan laut di wilayah

perairan Indonesia masih lebih hangat dari klimatologisnya, dengan

anomali suhu berkisar antara 0,25

o

C s/d 2,0

o

C, wilayah perairan

Indonesia yang lebih hangat berada sekitar di perairan Pulau Jawa

terutama bagian selatan, perairan Bali, Nusatenggara, dan perairan

bagian utara wilayah Indonesia. Kondisi masih hangatnya suhu

permukaan laut di sekitar Jawa Bali Nusra, mengindikasikan peluang

penguapan dan pertumbuhan awan-awan hujan masih cukup tinggi di

Jawa Timur.

Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2016/2017

diprakirakan sebagai berikut :

1) Bulan September s/d November 2016, umumnya anomali suhu

permukaan laut perairan Indonesia bagian utara dan selatan

diprediksi lebih hangat dibanding sekitarnya.

2) Bulan Desember 2016 s/d Februari 2017, terjadi peluruhan suhu

permukaan laut dimulai dari perairan bagian barat Sumatera

bagian utara sampai perairan Maluku hingga mendekati

normalnya.

Suhu permukaan laut diprediksi mendingin dengan anomali

negatif dimulai dari perairan Laut Cina Selatan, kemudian

memasuki Selat Malaka dan semakin meluas sampai perairan

bagian barat Papua pada Februari 2017.

(10)

5

B. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017Pada 60 Zona Musim (ZOM)

di Jawa Timur

1. Prakiraan ”Awal” Musim Hujan 2016/2017

- September 2016

:

5 ZOM (8,3% dari 60 ZOM)

- Oktober 2016

:

28 ZOM (46,7% dari 60 ZOM)

- November 2016

:

27 ZOM (45,0% dari 60 ZOM)

2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap

Rata-Ratanya (Periode 1981–2010)

- Maju dari rata-ratanya

:

47 ZOM (78,3% dari 60 ZOM)

- Sama dengan rata-ratanya

:

10 ZOM (16,7% dari 60 ZOM)

- Mundur dari rata-ratanya

:

3 ZOM (5,0% dari 60 ZOM)

3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Hujan 2016/2017

- Atas Normal (AN)

:

21 ZOM (35,0% dari 60 ZOM)

- Normal (N)

:

38 ZOM (63,3% dari 60 ZOM)

- Bawah Normal (BN)

:

1 ZOM (1,7% dari 60 ZOM)

4. Prakiraan “Curah Hujan “ Musim Hujan 2016/2017

- 501 – 1000 mm

: 2 ZOM (3,3% dari 60 ZOM)

- 1001 – 1500 mm

: 23 ZOM (38,3% dari 60 ZOM)

- 1501 – 2000 mm

: 23 ZOM (38,3% dari 60 ZOM)

- 2001 – 2500 mm

: 8 ZOM (13,3% dari 60 ZOM)

- 2501 – 3000 mm

: 4 ZOM (6,8% dari 60 ZOM)

Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 di Jawa Timur secara umum dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1) Awal Musim Hujan 2016/2017 di

60 Zona Musim (ZOM) diprakirakan

umumnya mulai bulan Oktober dan November 2016.

2). Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010),

Awal Musim Hujan

2016/2017 , umumnya maju dan sama dengan

rata-ratanya .

3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2016/2017 di Jawa Timur diprakirakan

umumnya Atas Normal dan Normal.

4). Jumlah curah hujan selama Musim Hujan 2016/2017 di sebagian besar

Zona Musim (ZOM) diprakirakan berkisar antara 1001

– 2000 mm,

sebagian kecil ZOM kurang dari 1001 dan sebagian ZOM lebih dari 2501

mm.

(11)

6

III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/2017

DI JAWA TIMUR

A. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017

Prakiraan musim HUJAN pada 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur untuk

Awal Musim Hujan 2016/2017 dapat dibagi sebagai berikut :

- September 2016

: 5 ZOM (8,30 % dari 60 ZOM)

- Oktober 2016

: 28 ZOM (46,70,00 % dari 60 ZOM)

- November 2016

: 27 ZOM (45,00 % dari 60 ZOM)

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I – III September 2016 5 ZOM (8,30%) BOJONEGORO LUMAJANG MAGETAN MALANG NGAWI PASURUAN PROBOLINGGO

Margomulyo dan Ngraho.

Candipuro, Guci Alit, Pasirian, Pronojiwo, dan Pasrujambe, Senduro dan Tempusari.

Kartoharjo.

Ampelgading, Jabung, Poncokusumo, Tirto Yudo, Tumpang, dan Wajak.

Geneng, Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, dan Widodaren.

Lumbang, Puspo, Tosari, dan Tutur. S Sukapura dan Sumber.

Dasarian I – III Oktober 2016 28 ZOM (46,70%) BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK

Bangorejo, Cluring, Gambiran, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran, Purwoharjo, dan Siliragung.

Bakung, Binangun, Doko, Kademangan, Kanigoro, Kaulon, Kepanjen Kidul, Kesamben, Nglegok, Gandusari, Garum, Ponggok, Panggungrejo, Sanan Kulon, Selorejo, Srengat, Sutojayan, Sukorejo, Sanan Wetan, Talun, Udan Awu, Wates, Wlingi, Wonotirto,dan Wonodadi.

Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gondang, Kalitidu, Kapas, Kedewan, Kasiman, Kedungadem, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sugihwaras, Tambakrejo, Temayang, Kalitidu, dan Trucuk.

Binakal, Curahdami, Grujugan, Maesan, dan Pakem.

Dukun, Panceng, Tambak, Pulau Bawean dan Wringin Anom.

(12)

7

DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I – III Oktober 2016 28 ZOM (46,70%) JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG MOJOKERTO

Ambulu, Ajung, Balung, Bangsalsari, Gumuk Mas, Jombang, Kencong, Klakah, Kaliwates, Mayang, Mumbulsari, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Jelbuk, Jenggawah, Panti, Puger, Semboro, Silo, Sumber Baru,Sukorambi, Sumbersari, Tanggul, Tempurejo, dan Umbulsari.

Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogo Roto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Tembelang, dan Wonosalam.

Banyakan, Badas, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandangan, Kepung, Kunjang, Kandat, Kayen Kidul, Kras, Mojo, Ngancar, Ngasem, Ngadiluwih, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Semen, Tarokan, Wates, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, dan Wungu.

Bluluk, Brondong, Kedungpring, Laren, Modo, Ngimbang, Paciran, Sambeng, Sugio, Sukorame, Sekaran dan Solokuro.

Candipuro, Guci Alit, Jatiroto, Jombang, Kedungjajang, Klakah, Kunir, Lumajang, Pasirian, Pasrujambe, Padang, Randuagung, Ranuyoso, Rowokangkung, Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh, Pronojiwo, dan Yosowilangun,

Gemarang, Kare, Mejayan, dan Saradan, Balerejo, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kartoharjo, Kare, Kebon Sari, Kota Madiun, Mejayan, Mangunharjo, Madiun, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Taman, Wonoasri, dan Wungu.

Bendo, Barat, Karangrejo, Karas, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Ngariboyo, Maospati, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, Sukomoro, dan Sampung.

Ampel Gading, Batu, Bumiaji, Bantur, Blimbing, Bululawang, Dampit, Dau, Donomulyo, Junrejo, Gondanglegi, Jabung, Karangploso, Kasembon, Kepanjen, Kedung Kandang, Klojen, Kromengan, Kalipare, Lawang, Lowokwaru, Ngajum, Ngantang, Pagak, Pakis, Pakisaji, Pagelaran, Sumber Pucung, Poncokusumo, Sumbermanjing, Singosari, Sukun, Tajinan, Tirto Yudo, Turen, Wagir, Wajak, dan Wonosari. Dawar Blandong, Gedek, Gondang, Jatirejo, Jetis, Kemlagi, Mojoanyar, Prajurit Kulon, Sooko, Pacet, Trawas, dan Trowulan.

(13)

8

DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I – III Oktober 2016 28 ZOM (46,70%) NGANJUK NGAWI PACITAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SITUBONDO TUBAN TRENGGALEK TULUNGAGUNG

Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Kepel, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan.

Bringin, Jogorogo, Geneng, Gerih, Jogorogo, Kendal, Karangjati, Kwadungan, Ngrambe, Padas, Pangkur, dan Sine.

Arjosari, Bandar, Donorojo, Kebon Agung, Nawangan,Ngadirejo, Pacitan, Pringkuku, Punung, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan. Kejayan, Lumbang, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Puspo, Sukorejo, Tosari, dan Tutur.

Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngrayun, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Purwantoro, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Sooko, Slahung dan Sukorejo.

Gading, Krucil, Lumbang, Pakuniran, dan Tiris. Jati Banteng dan Sumber Malang.

Bancar, Bangilan, Kenduruan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, Parengan, Senori, dan Widang.

Bendungan, Durenan, Dongko, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Panggul, Pule, Tugu, Pogalan, Trenggalek, dan Watulimo. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pager Wojo, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, Tulungagung, dan Tanggung Gunung. Dasarian I - III November 2016 27 ZOM (45,00 %) BANGKALAN BANYUWANGI BOJONEGORO

Arosbaya, Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanah Merah, Tanjungbumi, dan Tragah. Banyuwangi, Bangorejo, Botolinggo, Cluring, Giri, Glagah, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, Srono, Siliragung, Tegal Dlimo, dan Wongsorejo.

Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Glenmore, Kalibaru, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Licin, Songgon, Sugihwaras, Sumberejo, Trucuk, dan Wongsorejo .

(14)

9

DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I - III November 2016 27 ZOM (45,00 %) BONDOWOSO GRESIK JEMBER KOTA SURABAYA LAMONGAN LUMAJANG MOJOKERTO PAMEKASAN PASURUAN

Botolinggo, Bondowoso, Cermee, Grujugan, Klabang, Maesan, Pujer, Prajekan, Sukosari, Tamanan, Taman Krocok, Tapen, Tegalampel, Tenggarang, Tlogosari, dan Wonosari.

Balong Panggang, Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Driyorejo, Gresik, Kedamean, Kebomas, Manyar, Menganti, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, dan Wringin Anom.

Arjasa, Ambulu, Jelbuk, Kalisat, Kaliwates, Ledok Ombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Puger, Silo, Sukorambi, Sukowono, Sumberjambe, Sumbersari, Tempurejo, dan Wuluhan.

Asemrowo, Benowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Kenjeran, Krembangan, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Pakal, Rungkut, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, Wonokromo, Jambangan, Karangpilang, Lakarsantri, Sambikerep, dan Wiyung.

Babat, Bluluk, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Mantup, Modo, Paciran, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sekaran, Sukodadi, Sugio, Sukorame, Solokuro, Tikung, dan Turi.

Guci Alit, Klakah, Kedungjajang, Ranuyoso, Randu Agung, dan Senduro.

Bangsal, Dawar Blandong, Dlanggu, Gedek, Gondang, Jatirejo, Jetis, Kemlagi, Kutorejo, Mojosari, Mojoanyar, Magersari, Ngoro, Pacet, Pungging, Puri, Prajurit Kulon, Sokoo, Trawas, dan Trowulan.

Batu Marmar, Galis, Kadur, Larangan, Pakong, Pasean, Pademawu, Palengaan, Pamekasan, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, dan Waru. Bangil, Beji, Bugul Kidul, Gadingrejo, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Purwerejo, Pohjentrek, Rembang, Rejoso, Sukorejo, Winongan, dan Wonorejo.

(15)

10

DASARIAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/BAGIAN DARI KECAMATAN Dasarian I - III November 2016 27 ZOM (45,00 %) PROBOLINGGO SIDOARJO SITUBONDO SAMPANG SUMENEP TUBAN

Bantaran, Banyu Anyar, Besuk, Gading, Gending, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Kota Anyar, Kuripan, Leces, Lumbang, Kademangan, Mayangan, Maron, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sukapura, Sumber, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tongas, Tiris, Wonoasih, dan Wonomerto.

Balong Bendo, Buduran, Candi, Gedangan, Jabon, Krembung, Krian, Pandaan, Porong, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru dan Wonoayu.

Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Jangkar, Jatibanteng, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Sumber Malang, dan Suboh.

Banyuates, Karangpenang, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sreseh, Sokobanah, Tambelangan, dan Torjun.

Ambunten, Arjasa, Batang Batang, Batuputih, Bluto, Dungkek, Dasuk, Kalianget, Kota Sumenep, Lenteng, Manding, Masalembu, Ganding, Gayam, Giligenteng, Gapura, Pasongsongan, Raas, Rubaru, dan Sapeken. Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Soko, dan Widang.

(16)

11

B. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Dengan

Rata-Ratanya

Dari 60 ZOM di Jawa Timur Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 jika

dibandingkan dengan rata-ratanya (periode tahun 1981 – 2010), maka :

- Maju dari normalnya

: 47 ZOM (78,3 % dari 60 ZOM)

- Sama dengan normalnya :

10 ZOM (16,7 % dari 60 ZOM)

- Mundur dari normalnya

:

3 ZOM (5,0 % dari 60 ZOM)

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

PERBANDINGAN DENGAN

NORMALNYA KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN

MAJU 47 ZOM (78,3 % dari 60 ZOM) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK

Blega, Galis, Kamal, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Tragah, Arosbaya, Bangkalan, Burneh, Geger, Klampis, Kokop, Konang, Sepulu, dan Tanjungbumi.

Wongsorejo, Glenmore, Kalibaru, Licin, Songgon, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Genteng, Pesanggaran, Purwoharjo, Siliragung, Glagah, Kabat, Sempu, Singojuruh, Srono, Banyuwangi, Giri, Kalipuro, Muncar, Purwoharjo, Rogojampi, dan Tegal Dlimo.

Bakung, Binangun, Kademangan,

Panggungrejo, Sutojayan, Wates, Wonotirto, Garum, Kademangan, Kanigoro, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Sutojayan, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Sanan Wetan, Doko, Wlingi, Gandusari, Selorejo, Nglegok, Kaulon, Kesamben, dan Talun.

Margomulyo, Ngraho, Kalitidu, Kasiman, Kedewan, Malo, Trucuk, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Bubulan, Dander, Gondang, Kapas, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Tambakrejo, dan Temayang.

Binakal, Curahdami, Grujugan, Maesan, Pakem, Botolinggo, Cermee, Prajekan, Sukosari, dan Tlogosari.

Dukun, Panceng, Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Gresik, Kebomas, Manyar, Meganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, Balong Panggang, Kedamean, Wringin Anom, dan Driyorejo.

(17)

12

PERBANDINGAN DENGAN

NORMALNYA KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN

MAJU 47 ZOM (78,3 % dari 60 ZOM) JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG

Ambulu, Balung, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Jenggawah, Semboro, Jombang, Sumber Baru, Tanggul, Bangsalsari, Jelbuk, Panti, Sukorambi, Ledokombo, Silo, Sumberjambe, dan Tempurejo. Kabuh, Kudu, Plandaan, Bandar, Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogo Roto, Jombang, Kesamben, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Ploso, Tembelang, dan Wonosalam.

Kandat, Kras, Mojo, Ngadiluwih, Wates, Grogol, Wungu, Semen, Tarokan, Banyakan, Badas, Gampengrejo, Gurah, Kayen Kidul, Mojo, Ngasem, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Wates, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, Kandangan, Kepung, dan Kunjang.

Brondong, Laren, Paciran, Sekaran, Solokuro, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Sarirejo, Tikung, Turi, Babat, Bluluk, Deket, Kalitengah, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Mantup, Modo, Pucuk, Sambeng, Sukodadi, Sugio, Sukorame, dan Ngimbang.

Guci Alit, Klakah, Kedungjajang, Ranuyoso, Randu Agung, Senduro, Kunir, Pasirian, Tempeh, dan Yosowilangun.

Balerejo, Gemarang, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wungu, Wonoasri, Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Jiwan, Kare, Kebon Sari, Kota Madiun, dan Madiun.

Ngariboyo, Panekan, Plaosan, Kartoharjo, Poncol, Bendo, Barat, Karangrejo, Karas, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Ngariboyo, Maospati, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, dan Sukomoro.

Bantur, Donomulyo, Kalipare, Pagak, Jabung, Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Junrejo, Lawang, Ngajum, Ngantang, Singosari, Wonosari, Wagir, Kasembon, Gedangan, Kalipare, Kepanjen, Pagelaran, Sumber Manjing Wetan, Sumber Pucung, Dampit, Tirto Yudo, Lowokwaru, Bululawang, Gondang Legi, Kedung Kandang, Kromengan, Pakisaji, Tajinan, Turen, Wajak, dan Sukun.

(18)

13

PERBANDINGAN DENGAN

NORMALNYA KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN

MAJU 47 ZOM (78,3 % dari 60 ZOM) MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG

Dawar Blandong, Jetis, Kemlagi, Gedek, Jatirejo, Mojoanyar, Prajurit Kulon, Sooko, Trowulan, Bangsal, Dlanggu, Gondang, Kutorejo, Mojosari, Magersari, Ngoro, Pacet, Pungging, Puri, dan Trawas.

Gondang, Jatilan, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, Wilangan, Berbek, Kepel, Loceret, Sawahan, Pace, Bagor, Baron, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Kepel, Lengkong, Nganjuk, Ngronggot, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sukomoro, dan Tanjunganom.

Jogorogo, Ngrambe, Sine, Geneng, Kedunggalar, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Widodaren, Bringin, Karangjati, Kwadungan, Padas, Pangkur, Geneng, Gerih, Jogorogo, Kendal, dan Kwadungan.

Arjosari, Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Punung, Bandar, Nawangan, Ngadirejo, Sudimoro, Tegalombo, Tulakan, dan Kebon Agung.

Proppo, Tlanakan, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Palengaan, Pamekasan, Pegantenan, Batu Marmar, Pakong, Palengaan, Pasean, dan Waru.

Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo, Bugul Kidul, Gadingrejo, Purwerejo, Bangil, Lekok, Pohjentrek, dan Rejoso.

Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Sambit, Sampung, Siman, Sooko, Sukorejo, Balong, Bungkal, Jambon, Kauman, Ngrayun, Sawoo, Slahung, Ngrayun, Jenangan, dan Pulung.

Lumbang, Tongas, Sukapura, Sumber, Bantaran, Banyu Anyar, Gading, Kuripan, Leces, Maron, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tiris, Wonomerto, Kademangan, Mayangan, Wonoasih, Besuk, Dringu, Gending, Kraksaan, Krenjengan, Krucil, Pajarakan, Pakuniran, Sumber Asih, dan Paiton. Sreseh, Tambelang, Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Torjun, Karang Penang, Ketapang, dan Sokobanah.

(19)

14

PERBANDINGAN DENGAN

NORMALNYA KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN

MAJU 47 ZOM (78,3 % dari 60 ZOM) SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP SURABAYA TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG

Balong Bendo, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, Wonoayu, Buduran, Gedangan, Sedati, Sidoarjo, Candi, dan Pandaan.

Jatibanteng, Sumber Malang, Arjasa, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Suboh, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, dan Kapongan.

Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru, Ambunten, Batuputih, Dasuk, Manding, Pasongsongan, Batang Batang, Dungkek, Giligenteng, Gapura, Kalianget, dan Kota Sumenep.

Pakal, Benowo, Karangpilang, Lakarsantri, Wiyung, Asemrowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Kenjeran, Krembangan, Mulyorejo, Pabean Cantian, Rungkut, Sambi Kerep, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, dan Wonokromo.

Dongko, Gandusari, Karangan, Pule, Tugu, Dongko, Munjungan, Panggul, Pule, Watulimo, Durenan, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, Watulimo, Bendungan, Sendang, Bangilan, Kenduruan, Parengan, Senori, Bancar, Jatirogo, Jenu, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Semanding, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, Widang, Montong, Palang, Plumpang, Rengel, Semanding, dan Soko.

Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Tanggung Gunung, Boyolangu, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, Tulungagung, dan Pagerwojo. SAMA

10 ZOM (16,7 % dari 60 ZOM)

BONDOWOSO Binakal, Bondowoso, Curahdami, Grujugan, Klabang, Maesan, Pakem, Prajekan, Tamanan, Taman Krocok, Tapen, Tegalampel, Wringin, Botolinggo, Pujer, Sukosari, Tenggarang, Tlogosari, dan Wonosari.

(20)

15

PERBANDINGAN DENGAN

NORMALNYA KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN KECAMATAN

SAMA 10 ZOM (16,7 % dari 60 ZOM) GRESIK JEMBER LUMAJANG MALANG PAMEKASAN PASURUAN PROBOLINGGO SAMPANG SITUBONDO SUMENEP

Tambak dan Pulau Bawean.

Jelbuk, Sumberjambe, Sukowono, Ledokombo, Ambulu, Ajung, Bangsalsari, Jenggawah, Kaliwates, Mayang, Mumbulsari, Panti, Rambipuji, Silo, Sukorambi, Sumbersari, dan Tempurejo.

Pronojiwo, Candipuro, Guci Alit, Pasrujambe, Senduro, Pasirian, dan Tempursari.

Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun, Ampel Gading, Bululawang, Dampit, Dau, Jabung, Karangploso, Lawang, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Singosari, Tajinan, Tirto Yudo, Tumpang, Turen, Wagir, dan Wajak. Palengaan, Pegantenan, dan Proppo.

Prigen, Purwodadi, Purwosari, Lumbang, Puspo, Tosari, dan Tutur.

Sukapura dan Sumber.

Banyuates, Karangpenang, Kedungdung, Omben, Robatal, Sampang, dan Sokobanah Besuki, Bungatan, Kendit, Mlandingan, Suboh, dan Sumber Malang.

Arjasa, Gayam, Masalembu, Nonggunong, Raas, dan Sapeken.

MUNDUR 3 ZOM (5,0 % dari 60 ZOM) BANYUWANGI BONDOWOSO JEMBER LUMAJANG PROBOLINGGO Kalibaru. Maesan.

Balung, Bangsalsari, Kencong, Rambipuji, Sumber Baru, Semboro, Tanggul, Umbulsari, Arjasa, Jelbuk, Kalisat, Kaliwates, Ledok Ombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Silo, Sukorambi, Sukowono, Sumberjambe, dan Sumbersari.

Candipuro, Guci Alit, Jatiroto, Jombang, Kedungjajang, Klakah, Kunir, Lumajang, Pasirian, Pasrujambe, Padang, Randuagung, Rowokangkung, Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh, dan Yosowilangun.

(21)

16

C. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017

Dari 60 Zona Musim (ZOM) di Jawa Timur, Sifat Hujan Musim Hujan

2016/2017 dapat dibagi sebagai berikut :

- Atas Normal (AN)

: 21 ZOM (35,0 % dari 60 ZOM)

- Normal (N)

: 38 ZOM (63,3 % dari 60 ZOM)

- Bawah Normal (BN)

: 1 ZOM (1,7 % dari 60 ZOM)

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN ATAS NORMAL 21 ZOM (35,0 %) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER MOJOKERTO KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN

Arosbaya, Burneh, Bangkalan, Blega, Galis, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Sepulu, Socah, Tanjungbumi, dan Tragah.

Wongsorejo, Cluring, Genteng, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalibaru, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, Bangorejo, Cluring, Kalibaru, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Siliragung, Srono, dan Tegal Dlimo.

Garum, Kademangan, Kanigoro, Nglegok, Ponggok, Sanan Kulon, Srengat, Sutojayan, Udan Awu, Wonodadi, Kepanjen Kidul, Sukorejo, Doko, Wlingi, Gandusari, Selorejo, dan Sanan Wetan.

Kalitidu, Kasiman, Kedewan, Malo, dan Trucuk. Botolinggo, Cermee, dan Prajekan.

Bangilan, Kenduruan, Parengan, dan Senori. Ledok Ombo dan Silo.

Mojosari, Gondang, Jatirejo, Pacet, Trawas, dan Pungging.

Besuki, Mojo, Kandat, Kras, Ngadiluwih, Grogol, Wungu, Semen, Tarokan, Banyakan, Badas, Gampengrejo, Gurah, Kayen Kidul, Ngasem, Ngadiluwih, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, Wates, Kandangan.

Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Laren, Paciran, Sekaran, Solokuro, Sarirejo, Tikung, dan Turi.

Candipuro, Pasirian, Pronojiwo, dan Tempursari.

Kartoharjo, Mangunharjo, Taman, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kare, Kebon Sari, Kota Madiun, Madiun, Mejayan, Sawahan, Wonoasri, Saradan, dan Wungu.

(22)

17

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN ATAS NORMAL 21 ZOM (35,0 %) MALANG MAGETAN JOMBANG NGANJUK NGAWI PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO KOTA SURABAYA

Batu, Bumiaji, Dau, Karangploso, Junrejo, Lawang, Ngajum, Ngantang, Singosari, Wonosari, Wagir, Bantur, Dampit, Donomulyo, Gedangan, Pagak, Sumbermanjing, Ampelgading, dan Tirto Yudo.

Bendo, Barat, Karangrejo, Karas, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Ngariboyo, Maospati, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, dan Sukomoro.

Bandar Kedung Mulyo dan Wonosalam. Berbek, Kepel, Loceret, Sawahan, Pace, Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Kepel, Lengkong, Nganjuk, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan.

Geneng, Gerih, Jogorogo, Kendal, dan Kwadungan.

Arjosari, Kebon Agung, Ngadirojo, Pacitan, Pringkuku, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan.

Tlanakan, Palengaan, Proppo, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Pakong, Pamekasan, Pegantenan, dan Tlanakan.

Prigen, Purwosari, dan Purwodadi.

Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Sooko, Sukorejo, dan Ngrayun. Besuk, Kota Anyar, Kraksaan, Paiton, dan Pakuniran.

Banyuates, Camplong, Jrengik, Kedungdung, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sreseh, Tambelangan, Torjun, Banyuates, Karangpenang, dan Sokobanah.

Belongbendo, Buduran, Candi, Gedangan, Krembung, Prambon, Porong, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, dan Wonoayu.

Arjasa, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Jatibanteng, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Panarukan, dan Suboh.

Asemrowo, Benowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Pakal, Rungkut, Sambi Kerep,

(23)

18

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN ATAS NORMAL 21 ZOM (35,0 %) KOTA SURABAYA TRENGGALEK GRESIK TULUNGAGUNG

Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, dan Wonokromo.

Dongko, Kampak, Munjungan, Panggul, Pule, Watulimo, Bendungan, Durenan, Karangan, Pogalan, Trenggalek, dan Tugu.

Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, dan Ujung Pangkah.

Gondang, Karangrejo, Pager Wojo, Sendang, Boyolangu, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sendang, Sumbergempol, dan Tulungagung. NORMAL 38 ZOM (63,3 %) BANGKALAN BANYUWANGI TRENGGALEK TULUNGAGUNG BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER

Kokop dan Tanjungbumi.

Kalipuro, Genteng, Giri, Glagah, Glenmore, Kalibaru, Licin, Songgon, Srono, Pesanggaran, Siliragung, Kabat, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Muncar, Genteng, Kalibaru, Purwoharjo, Banyuwangi, Glagah, Singojuruh, Kalipuro, Purwoharjo, Rogojampi, dan Wongsorejo.

Dongko, Gandusari, Pule, Durenan, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, dan Watulimo.

Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, Tanggung Gunung, dan Tugu. Margomulyo, Ngraho, Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Sugihwaras, Sumberejo, Trucuk, Bubulan, Gondang, Kedewan, Kasiman, Malo, Ngambon, Ngasem, Padangan, Purwosari, Tambakrejo, dan Temayang.

Binakal, Curahdami, Grujugan, Maesan, Pakem, Bondowoso, Klabang, Prajekan, Tamanan, Taman Krocok, Tapen, Tegalampel, Wringin, Cermee, Sukosari, Prajekan, Tlogosari, Klabang, Pujer, Maesan, Tenggarang, dan Wonosari.

Dukun, Panceng, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, Kedamean, Menganti, Wringin Anom, Driyorejo, Tambak dan Pulau Bawean.

Ambulu, Balung, Gumuk Mas, Kencong, Puger, Rambipuji, Wuluhan, Jenggawah, Semboro, Jombang, Balung, Sumbersari, Bangsalsari, Kencong, Rambipuji, Sumber Baru, Semboro, Arjasa, Kalisat, Mayang, Mumbulsari, Jelbuk,

(24)

19

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 38 ZOM (63,3 %) JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN NGAWI MALANG MOJOKERTO

Panti, Sukorambi, Tanggul, Klakah, Silo, Patrang, Ledok Ombo, Sumberjambe, Pakusari, Sukowono, Wuluhan, Umbulsari, Ajung, Kaliwates, dan Tempurejo.

Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Ploso, Tembelang, Wonosalam, Kabuh, dan Plandaan.

Badas, Kandangan, Kepung, Kunjang, Pare, Plemahan, Ngancar, Plosoklaten, Wates, Puncu, Kandat, dan Purwoasri.

Brondong, Laren, Paciran, Sekaran, Solokuro, Babat, Bluluk, Deket, Kalitengah, Karangbinangun, Sugio, Karanggeneng, Lamongan, Kedungpring, Kembangbahu, Mantup, Modo, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sukodadi, Sukorame, Turi, Tikung, Bluluk, Modo, Ngimbang, dan Sukorame.

Pronojiwo, Candipuro, Guci Alit, Pasrujambe, Klakah, Kedungjajang, Ranuyoso, Randu Agung, Kunir, Pasirian, Tempeh, Yosowilangun, Jatiroto, Lumajang, Pasrujambe, Padang, Rowokangkung, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh, Yosowilangun, dan Senduro.

Kartoharjo, Balerejo, Gemarang, Madiun, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, dan Wonoasri.

Geneng, Sine, Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Pitu, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, dan Widodaren.

Blimbing, Klojen, Lowokwaru, Ampelgading, Bululawang, Bantur, Donomulyo, Gedangan, Pagelaran, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung, Kalipare, Jabung, Karangploso, Kasembon, Ngantang, Pagak, Dampit, Dau, Gondanglegi, Kepanjen, Kedung Kandang, Kromengan, Ngajum, Ngantang, Wagir, Pakis, Poncokusumo, Singosari, Lawang, Tirtoyudo, Pakisaji, Sumbermanjing, Tumpang, Tajinan, Turen, Wonosari, Wajak, dan Sukun.

Dawar Blandong, Jetis, Gedek, Jatirejo, Kemlagi, Mojoanyar, Prajurit Kulon, Sooko, Bangsal, Dlanggu, Gedek, Gondang, Kutorejo, Mojosari, Magersari, Ngoro, Pacet, Jatirejo, Pungging, Puri, Trawas, dan Trowulan.

(25)

20

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 38 ZOM (63,3 %) NGANJUK NGAWI MAGETAN PACITAN PAMEKASAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SAMPANG SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP SURABAYA TRENGGALEK

Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, dan Wilangan.

Jogorogo, Kendal, Ngrambe, Sine, Bringin, Karangjati, Kwadungan, Padas, dan Pangkur. Ngariboyo, Panekan, Plaosan, dan Poncol. Arjosari, Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Punung, Tegalombo, Bandar, Nawangan, Ngadirejo, Tulakan, dan Sudimoro.

Kokop dan Tanjungbumi.

Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo, Bugul Kidul, Gadingrejo, Purworejo, Bangil, Lekok, Nguling, Pohjentrek, Puspo, Tosari, Tutur, dan Rejoso.

Badegan, Balong, Bungkal, Jetis, Jambon, Kauman, Ngrayun, Sambit, Sawoo, dan Slahung.

Lumbang, Sukapura, Sumber, Bantaran, Banyu Anyar, Gading, Kuripan, Leces, Maron, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tiris, Tongas, Kademangan, Mayangan, Wonomerto, Wonoasih, Kotaanyar, Besuk, Dringu, Gading, Gending, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Pajarakan, Pakuniran, dan Tongas.

Robatal, Banyuates, Karang Penang, Ketapang, dan Sokobanah.

Balong Bendo, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sukodono, Taman, Tarik, Tulangan, Waru Wonoayu, Candi, Jabon, Pandaan, Sidoarjo, dan Tanggulangin.

Besuki, Bungatan, Kendit, Mlandingan, Suboh, Sumber Malang, Arjasa, Asembagus, Banyu Putih, Jangkar, Banyuglugur, dan Jati Banteng. Bluto, Ganding, Guluk Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Ambunten, Batuputih, Rubaru, Dasuk, Manding, Pasongsongan, Batang Batang, Bluto, Dungkek, Kalianget, Giligenteng, Kota Sumenep, Arjasa, Gayam, Masalembu, Nonggunong, Raas, dan Sapeken.

Jambangan, Karangpilang, Lakarsantri, Sambikerep, dan Wiyung.

Dongko, Gandusari, Pule, Durenan, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, Watulimo, dan Tugu

(26)

21

SIFAT HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN NORMAL 38 ZOM (63,3 %) TULUNGAGUNG TUBAN

Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Kalidawir, Pakel, Pucang Laban, Rejotangan, dan Tanggung Gunung.

Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Tambakboyo, Tuban, Plumpang, Senori, Soko, dan Widang.

BAWAH NORMAL

1 ZOM (1,7 %)

JEMBER Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Sumber Baru, dan Tanggul.

D. Prakiraan Curah Hujan Musim Hujan 2016/2017

Jumlah curah hujan selama Musim Hujan 2016/2017 di Jawa Timur,

diprakirakan berkisar antara 501 – 3000 mm, dapat dibagi sebagai berikut :

- 501 – 1000 mm

: 2 ZOM (3,33 % dari 60 ZOM)

- 1001 – 1500 mm

: 23 ZOM (38,33 % dari 60 ZOM)

- 1501 – 2000 mm

: 23 ZOM (38,33 % dari 60 ZOM)

- 2001 – 2500 mm

: 8 ZOM (13,33 % dari 60 ZOM)

- 2501 – 3000 mm

: 4 ZOM (6,67 % dari 60 ZOM)

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 501 – 1000 mm 2 ZOM (3,3 %) BANYUWANGI BONDOWOSO SITUBONDO

Bangorejo, Cluring, Kalibaru, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Siliragung dan Tegal Dlimo, dan Wongsorejo.

Cermee.

Arjasa, Asembagus, Banyuputih, Jangkar, Kapongan, Mangaran, Panarukan, Panji, dan Situbondo. 1001 – 1500 mm 23 ZOM (38,3 %) BANGKALAN BANYUWANGI BLITAR

Blega, Galis, Kamal, Kokop, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanjungbumi, Tanah Merah, dan Tragah.

Banyuwangi, Cluring, Giri, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalipuro, Kalibaru, Licin, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Singojuruh, Srono, Siliragung, Songgon, Wongsorejo, Botolinggo, dan Cermee. Binangun, Panggungrejo, Kaulon, Doko, Kesamben, Garum, Gandusari, Kanigoro,

(27)

22

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 1001 – 1500 mm 23 ZOM (38,3 %) BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER JOMBANG KEDIRI LAMONGAN LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG

Selorejo, Sutojayan, Talun, Wates, dan Wlingi.

Balen, Baureno, B u b u l a n , Bojonegoro, Dander, G o n d a n g , Kalitidu, K e d e w a n , Kanor, K a s i ma n , Kapas, Kedungadem, Kepoh Baru, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sugihwaras, Sumberejo, Tambakrejo, Temayang, dan Trucuk.

Botolinggo, Cermee, Prajekan, Sukosari, dan Tlogosari.

Balongpanggang, Benjeng, Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Ke d a me a n , Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah, dan Wringinanom.

Ambulu, Balung, Bangsalsari, Gumuk Mas, Jombang, Ledokombo, Kencong, Puger, Rambipuji, Umbulsari, Wuluhan, Jenggawah, Puger, Semboro, Silo, Sumberbaru, Sumberjambe, Tanggul, Tempurejo, dan Umbulsari.

Bandar Kedung Mulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogo Roto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Tembelang, dan Wonosalam.

Badas, Kandangan, Kepung, Kunjang, Pare, Plemahan, Puncu, dan Purwoasri.

Babat, Bluluk, Deket, Glagah, Kalitengah, Karang Binangun, Karang Geneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Mantup, Modo, Ngimbang, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sukodadi, Sugio, Sukorame, Tikung, Turi, Brondong, Laren, Paciran, Sekaran dan Solokuro.

Candipuro, Guci Alit, Jatiroto, Jombang, Klakah, Kedungjajang, Kunir, Lumajang, Pasirian, Pasrujambe, Padang, Ranuyoso, RanduAgung, Rowokangkung, Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh dan Yosowilangun.

Balerejo, Gemarang, Madiun, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wungu, dan Wonoasri.

Kartoharjo.

Bantur, Donomulyo, Gedangan, Kalipare, Kepanjen, Pagelaran, Pagak,

(28)

23

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 1001 – 1500 mm 23 ZOM (38,3 %) MALANG MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PROBOLINGGO PASURUAN SAMPANG PAMEKASAN SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP SURABAYA TUBAN

Sumber Manjing Wetan dan Sumber Pucung. Dawar Blandong, Gedek, Jatirejo, Jetis, Kemlagi, Mojoanyar, Prajurit Kulon, Sooko, dan Trowulan.

Gondang, Jatikalen, Lengkong, Ngluyu, Rejoso, dan Wilangan.

Bringin, Karangjati, Kwadungan, Padas, dan Pangkur.

Bantaran, Banyu Anyar, Besuk, Dringu, Gading, Gending, Kademangan, Kuripan, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Leces, Lumbang, Maron, Mayangan, Paiton, Prajakan, Pakuniran, Sukapura, Sumber, Sumber Asih, Tegal Siwalan, Tiris, Tongas, Wonoasih, dan Wonomerto.

Bugul Kidul, Gadingrejo, Purwerejo, Bangil, Beji, Gondang Wetan, Pandaan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Lumbang, Nguling, Pohjentrek, Rejoso, Rembang dan Winongan.

Banyuates, Omben, Camplong, Jrengik, Karangpenang, Kedungdung, Ketapang, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sreseh, Sokobanah, Tambelangan dan Torjun.

Batu Marmar, Galis, K a d u r , Larangan, Pakong, Pademawu, Pasean, Palengaan, Pamekasan, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, dan Waru.

Candi, Jabon, Porong, Sidoarjo, dan Tanggulangin.

Arjasa, Asembagus, Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Jatibanteng, Kapongan, Kendit, Mangaran, Mlandingan, Panarukan, Panji, Situbondo, Sumber Malang, dan Suboh. Ambunten, Batang Batang, Batuputih, Bluto, Dasuk, Dungkek, Ganding, Gapura, Giligenteng, Guluk Guluk, Kalianget, Kota Sumenep, Lenteng, Manding, Pasongsongan, Pragaan, dan Rubaru.

Pakal dan Benowo.

Bancar, Bangilan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Tuban, dan Widang.

1501 – 2000 mm

23 ZOM (38,3 %)

BANGKALAN Arosbaya, Bangkalan, Blega, Galis, Geger, Kamal, Klampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanjungbumi, Tanah Merah, dan Tragah.

(29)

24

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 1501 – 2000 mm 23 ZOM (38,3 %) BANYUWANGI BLITAR BOJONEGORO BONDOWOSO GRESIK JEMBER JOMBANG KEDIRI LUMAJANG MADIUN MAGETAN MALANG

Kalipuro, Kalibaru, dan Wongsorejo.

Bakung, Binangun, Gandusari, Doko, Garum, Kademangan, Kanigoro, Kesamben, Kepanjenkidul, Nglegok, Panggungrejo, Ponggok, Sanankulon, Sananwetan, Selorejo, Sutojayan, Sukorejo, Srengat, Udanawu, Talun, Wates, Wlingi, Wonodadi, dan Wonotirto.

Kalitidu, K e d e w a n , K a s i ma n , Malo, Margomulyo, Ngraho, dan Trucuk.

Binakal, Botolinggo, Bondowoso, Cermee, Curahdami, Grujugan, Klabang, Maesan, Pakem, Prajekan, Sukosari, Tamanan, Taman Krocok, Tapen, Tegalampel, Tlogosari, dan Wringin.

Cerme, D r i y o r e jo , Ke d a me a n , Menganti, Tambak, Pulau Bawean, dan Wringinanom. Ambulu, Ajung, Arjasa, Bangsalsari, Jelbuk, Kalisat, Kaliwates, Jenggawah, Ledokombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Rambipuji, Silo, Sukorambi, Sumberbaru, Sumberjambe, Sumbersari, Sukowono, Tanggul, dan Tempurejo.

Bandar Kedung Mulyo, Bareng, dan Wonosalam.

Banyakan, Badas, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandat, Kayenkidul, Kandangan, Kepung, Kras, Kota Kediri, Mojoroto, Pesantren, Mojo, Ngancar, Ngasem, Ngadiluwih, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Semen, Tarokan, dan Wates.

Pronojiwo.

D a g a n g a n , D o l o p o , G e g e r , Gemarang, J i w a n , K a r e , K a r t o h a r j o , K e b o n s a r i , M a g u n h a r j o , Madiun, Mejayan, Saradan, Sawahan, Taman, Wungu, dan Wonoasri.

Bendo, Barat, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Ngariboyo, Maospati, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, dan Sukomoro.

Ampelgading, Bantur, Bululawang, Blimbing, Dampit, Dau, Donomulyo, Gondanglegi, Jabung, Kalipare, Karangploso, Kasembon, Kedungkandang, Kepanjen, Klojen, Kromengan, Lawang, Lowokwaru, Ngajum, Ngantang, Pakis, Pakisaji, Pagelaran, Pagak, Poncokusumo, Singosari, Sukun, Sumber Manjing, Sumber Pucung, Tajinan,

(30)

25

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 1501 – 2000 mm 23 ZOM (38,3 %) MALANG MOJOKERTO NGANJUK NGAWI PACITAN PROBOLINGGO PASURUAN SAMPANG PONOROGO SIDOARJO SITUBONDO SUMENEP SURABAYA

Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir, Wonosari, dan Wajak.

Bangsal, Dlanggu, Gedek, Gondang, Jatirejo, Jetis, Kutorejo, Mojoanyar, Mojosari, Magersari, Ngoro, Pacet, Pungging, Puri, Prajurit Kulon, Sooko, Trawas, dan Trowulan. Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Kepel, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan.

Geneng, Jogorogo, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, dan Widodaren.

Arjosari, Bandar, Donorojo, Nawangan, Ngadirejo, Pringkuku, Pacitan, Punung, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan.

Lumbang dan Tongas.

Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Puspo, Rembang, Sukorejo, Tosari, Tutur, Winongan, dan Wonorejo. Tambelangan.

Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngrayun, Ngebel, Ponorogo, Pulung, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Sooko, Slahung, dan Sukorejo.

Balongbendo, Buburan, Candi, Gedangan, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sedati, Sukodono, Sidoarjo, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, dan Wonoayu.

Arjasa, Asembagus, Banyuputih, Besuki, Bungatan, Jangkar, Kendit, Mlandingan, Sumber Malang, dan Suboh.

Arjasa, Gayam, Masalembu, Nonggunong, Raas, dan Sapeken.

Asemrowo, Benowo, Bubutan, B u l a k , Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean Cantikan, Pakal, Rungkut, Sambi Kerep, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, Wonokromo, dan Wiyung.

(31)

26

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 1501 – 2000 mm 23 ZOM (38,3 %) TRENGGALEK TUBAN TULUNGAGUNG

Bendungan, Dongko, Durenan, Gandusari, Kampak, Karangan, Pogalan, Trenggalek, Pule, Tugu, dan Watulimo.

Bangilan, Kenduruan, Parengan, dan Senori. Bandung, Besuki, Boyolangu, Campur Darat, Gondang, Karangrejo, Kalidawir, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pakel, Pagerwojo, Pucang, Laban, Rejotangan Sendang, Sumbergempol, Tulungagung, dan Tanggung Gunung. 2001 – 2500 mm 8 ZOM (13,3 %) BANYUWANGI BLITAR BONDOWOSO JEMBER JOMBANG KEDIRI LUMAJANG MAGETAN MALANG MOJOKERTO NGAWI PACITAN PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO SITUBONDO TRENGGALEK TULUNGAGUNG

Bangorejo, Cluring, Gambiran, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran, Purwoharjo, dan Siliragung.

Doko, Wlingi, Gandusari, dan Selorejo. Binakal, Bondowoso, Botolinggo, Curahdami, Grujugan, Klabang, Maesan, Pakem, Pujer, Sukosari, Tamanan, Taman Krocok, Tapen, Tegalampel, Tenggarang, Tlogosari, dan Wonosari.

Bangsalsari, Jelbuk, Ledokombo, Panti, Sukorambi, Sukowono, Sumberbaru, Sumberjambe, Silo, Tempursari, dan Tanggul.

Wonosalam. Kandangan.

Klakah, Randuagung, dan Ranuyoso. Ngariboyo, Panekan, Plaosan, dan Poncol. Bantur, Batu, Bumiaji, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Karangploso, Junrejo, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pagak, Singosari, Sumbermanjing, Tirtoyudo, Wonosari, dan Wagir.

Gondang, Jatirejo, Pacet, dan Trawas. Jogorogo, Kendal, Ngrambe, dan Sine. Arjosari, Kebon Agung, Ngadirojo, Pacitan, Pringkuku, Sudimoro, Tegalombo, dan Tulakan.

Prigen, Purwosari, dan Purwodadi. Ngrayun.

Gading, Krucil, Pakuniran, dan Tiris. Jati Banteng dan Sumber Malang.

Dongko, Kampak, Munjungan, Panggul, Pule, dan Watulimo.

(32)

27

CURAH HUJAN KOTA/KABUPATEN KECAMATAN/SEBAGIAN DARI KECAMATAN 2501 – 3000 mm 4 ZOM (6,7 %) BANYUWANGI JEMBER KEDIRI LUMAJANG MADIUN MALANG NGANJUK PASURUAN PONOROGO PROBOLINGGO TRENGGALEK TULUNGAGUNG

Cluring, Genteng, Glagah, Glenmore, Kabat, Kalibaru, Licin, Sempu, Singojuruh, Songgon, dan Srono.

Silo.

Grogol, Mojo, Wungu, Semen, dan Tarokan. Candipuro, Guci Alit, Pasirian, Pronojiwo, Pasrujambe, Senduro, dan Tempursari. Dagangan, Dolopo, Gemarang, dan Kare. Ampel Gading, Jabung, Poncokusumo, Tirto Yudo, Tumpang, dan Wajak.

Berbek, Kepel, Loceret, Sawahan, Pace, dan Wilangan.

Lumbang, Puspo, Tosari, dan Tutur. Jenangan, Ngebel, Pulung, dan Sooko. Sukapura dan Sumber.

Bendungan.

(33)

28

IV. ISTILAH DAN PENGERTIAN

DALAM PRAKIRAAN MUSIM

1.

Curah Hujan (mm)

Merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang

datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah Hujan 1

(satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat

yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air

sebanyak satu liter.

2.

Curah Hujan Kumulatif (mm)

Merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu

kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya adalah

rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM).

3.

Zona Musim (ZOM)

Adalah daerah yang pos hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang

jelas antara periode Musim Hujan dan Musim Hujan. Daerah yang pola

hujannya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara Musim Hujan dan

Musim Hujan disebut Non ZOM.

Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu

wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM

bisa terdiri dari beberapa Kabupaten dan sebaliknya satu wilayah

Kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.

4.

Permulaan Musim Hujan

Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10

hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.

Permulaan Musim Hujan bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih

lambat (mundur) dari normalnya.

5.

Permulaan Musim Kemarau

Ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10

hari) kurang dari

50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian

berikutnya. Permulaan Musim Kemarau bisa terjadi lebih awal (maju),

sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya.

(34)

29

6.

Dasarian

Adalah rentang waktu selama 10 hari. Dalam satu bulan dibagi

menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :

 Dasarian I

: tanggal 1 sampai dengan tanggal 10

 Dasarian II

: tanggal 11 sampai dengan tanggal 20

 Dasarian III

: tanggal 21 sampai dengan akhir bulan

7.

Sifat Hujan

Merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang

waktu yang ditetapkan (satu periode Musim Hujan) dengan jumlah curah

hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode (1981 – 2010).

Sifat Hujan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

 Atas Normal ( AN )

: Jika nilai curah hujan lebih dari 115%

terhadap rata-ratanya

 Normal ( N )

: Jika nilai curah hujan antara 85% -

115% terhadap rata-ratanya

 Bawah Normal (BN)

: Jika nilai curah hujan kurang dari 85 %

terhadap rata-ratanya

(35)

Lampiran 1

TABEL

NORMAL MUSIM HUJAN PERIODE TAHUN 1981-2010

PROVINSI JAWA TIMUR

No PANJANG

ZOM MUSIM

(DASARIAN)

1 2 4

142 Pacitan bagian barat daya Nov II - Apr II 16 1364 - 1845

146 Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan Okt III - Apr III 19 1921 - 2599

147 Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya Okt I - Apr II 20 1583 - 2141

148 Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian

barat daya Okt III - Apr II 18 1203 - 1628

149 Tuban bagian utara Nov III - Apr I 14 948 - 1283

150 Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan

bagian tengah Nov III - Apr I 14 910 - 1231

151 Lamongan bagian tengah dan timur Nov II - Apr II 16 1049 - 1419

152 Bojonegoro bagian selatan Nov I - Apr II 17 1492 - 2019

153 Ponorogo bagian utara, Magetan bagian

Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan Nov II - Apr II 16 1178 - 1594

154 Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian

selatan, Trenggalek bagian barat Okt III - Apr III 19 1436 - 1942

155 Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian

selatan Okt II - Apr III 20 1702 - 2303

156

Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya

Nov I - Apr II 17 1208 - 1634

157 Trenggalek/Tulungagung bagian utara Nov I - Apr III 18 1302 - 1761

158 Tulungagung bagian timur, Kediri bagian

selatan, Blitar bagian barat Nov III - Apr II 15 1111 - 1504

159 Daerah sekitar Gunung Wilis Nov II - Mei I 18 1891 - 2559

160 Nganjuk bagian tengah Nov II - Apr II 16 1147 - 1552

161 Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian

barat, Kediri bagian Timur Laut Nov II - Apr II 16 1190 - 1611

162

Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah

Nov III - Apr II 15 1346 - 1822

163 Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo

bagian utara/tengah/ timur Nov III - Apr III 16 1235 - 1670

164 Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagian

utara, Kota Pasuruan Des I - Apr II 14 1051 - 1422

165 Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian

selatan Nov II - Apr III 17 1640 - 2218

166 Daerah sekitar Gunung Arjuno Nov I - Apr II 17 1354 - 1832

167 Kediri bagian tenggara Okt III - Apr III 19 1611 - 2179

168 Blitar bagian timur, Malang bagian barat Nov I - Apr II 17 1224 - 1656

169 Malang bagian selatan Okt I - Apr II 20 1415 - 1914

170 Blitar bagian timur laut, Malang bagian

tengah Okt III - Apr III 19 1618 - 2189

171 Kota Malang, Malang bagian timur dan

tenggara Okt III - Apr III 19 1640 - 2219

172 Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru Sep III - Apr III 22 1997 - 2702

173 Probolinggo bagian barat dan selatan,

Lumajang bagian utara Nov III - Apr II 15 1192 - 1613

Daerah/Kabupaten NORMAL NORMAL

PERIODE CURAH HUJAN

MUSIM HUJAN (m m )

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi tinggi meliputi: siswa tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan dan tidak cepat puas dengan prestasi

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai

Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang

Bapak Ketua Majelis Hakim beserta Majelis Hakim Anggota yang memeriksa dan mengadili perkara ini sebelum menjatuhkan putusan akhir, kiranya berkenan untuk

Pos Indonesia (Persero) tersebut tidaklah melanggar asas kebebasan berkontrak, karena walau bagaimanapun pihak konsumen dalam hal ini pengguna jasa Pos Express masih diberi hak untuk

Alterasi transisi ini merupakan bentuk terluar yang luas dan berasosiasi dengan klorit-actinolit-biotit-magnetit Karakteristik dari alterasi transisi ditandai dengan hadirnya

Dalam ketentuan Pasal 2A Ayat (3) dan (4) PP 72 Th 2016 tentang Perubahan Atas PP Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan Dan Penatausahaan Modal Negara Pada

oleh search engines (Google, Live Search/Bing), jumlah eksternal link yang unik atau tautan link (backlink) yang diterima oleh domain web perguruan tinggi (inlinks) yang tertangkap