• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

LISA NUR HEVIANI B 200 130 354

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, dan jenis industri terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan manufaktur food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 yang berjumlah 37 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 27 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Sedangkan umur perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dan jenis industri berpengaruh terhadap pengungkapan

intellectual capital.

Kata Kunci : ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, jenis industri dan pengungkapan intellectual capital.

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of the firm size, firm age, leverage, profitability, ownership concentration, and industry type on the intellectual capital disclosure in food and beverage manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange 2012-2014. The population used in this study are all food and beverage manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2014 which amounted to 37 companies. The sampling technique used purposive sampling method according with predetermined criteria. The number of samples collected as many as 27 companies. The analytical method used in this research is multiple linear regression analysis. The results showed the firm size, leverage, and profitability does not affect on the intellectual capitaldisclosure. While the age of the company, the concentration of ownership, and the type of industry affect on the intellectual capital disclosure. Keywords: firm size, company age, leverage, profitability, ownership concentration, industry type and intellectual capital disclosure.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Intellectual Capital merupakan salah satu asset intangible. Intellectual Capital mewakili sumber daya yang bernilai dan mempunyai kemampuan untuk bertindak berdasarkan pada pengetahuan. Intellectual Capital memberikan kontribusi untuk perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Fenomena mengenai intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2009) tentang aktiva tidak berwujud. PSAK No. 19. Hal ini menunjukkan bahwa intellectual capital telah mendapat perhatian. Akan tetapi, informasi mengenai item-item intellectual capital yang perlu diungkapkan tidak diatur dalam regulasi tersebut.Sehingga pengungkapan intellectual capital merupakan suatu pengungkapan yang bersifat sukarela oleh perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan faktor pertama yang digunakan dalam penelitian ini karena perusahaan yang besar akan cenderung mempunyai biaya keagenan yang tinggi. Untuk mengatasi biaya keagenan tersebut carayang dapat dilakukan manajer perusahaan adalah dengan melakukan pengungkapan, salah satunya yaitu pengungkapan intellectual capital.

Faktor kedua yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitan ini adalah umur perusahaan. Semakin tua umur perusahaan, maka semakin banyak pula pengalaman perusahaan dalam mengelola dan memelihara intellectual capital agar menjadi lebih optimal dan kinerja intellectual capital tersebut juga akan meningkat. Selain kinerja yang meningkat nilai reputasi perusahaan pun juga akan meningkat. Dengan adanya peningkatan kinerja dan nilai perusahaan maka manajer akanmengungkapkan intellectual capital secara sukarela.

Faktor ketiga yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitan ini adalah leverage. Laveage merupakan ukuran kinerja keuangan yang dapat dijadikan pertimbangan perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi perusahaan secara lebih luas. Perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung memiliki biaya keagenan yang tinggi sebagai akibat adanya potensi transfer

(7)

3

kekayaan dari debt-holders kepada pemegang saham dan manajer pada perusahaan tersebut.

Faktor keempat yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitan ini adalah profitabilitas. Profitabilitas dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi perusahaan secara lebih luas. Dengan profitabilitas yang tinggi akan mendorong manajer untuk melakukan pengungkapan intellectual capital sehingga akan membedakan perusahaannya dengan perusahaan lain yang kurang menguntungkan.

Faktor kelima yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitan ini adalah konsentrasi kepemilkan. Sejumlah saham perusahaan tersebar dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Kepentingan antar kelompok pemegang saham berbeda-beda, sehingga kondisi tersebut mengakibatkan risiko konflik keagenan. Perluasan pengungkapan dapat dijadikan pertimbangan perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan.

Faktor keenam yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitan ini adalah jenis industri. Jenis industri adalah pengklasifikasian perusahaan. Industri yang high intellectual capital intensive industries sebagai perusahaan yang mempunyai tingkat sensivitas yang tinggi terhadap

intellectual capital membuat perusahaan tersebut lebih mendapatkan sorotan oleh masyarakat dan investor. Sehingga perusahaan yang high-IC intensive industries akan memberikan pengungkapan modal intelektual lebih banyak karena sumber daya pengetahuan dalam bentuk teknologi yang cukup, skill yang dimiliki oleh karyawan yang baik, jaringan informasi luas, yang memungkinkan mereka untuk melakukan disclosure secara lebih luas dan lebih baik sebagai upaya untuk memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan (Rima Aprisa, 2016).

Dari uraian di atas, jelas bahwa faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yaitu Oktavianti dan Wahidahwati (2014) yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

(8)

4

Intellectualcapital”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

terletak pada (1) objek penelitian, yaitu perusahaan manufakturfood and beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2014 (2) penambahan variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, dan jenis industri.

Penelitian ini dilakukan karena beberapa alasan, pertama, di Indonesia belum ada standar yang menetapkan item-item apa saja yang termasuk dalam aset tak berwujud yang harus dilaporkan baik mandatory maupun voluntary disclosure. Kedua, penelitian mengenai intellectual capital di Indonesia belum sempurna, sehingga diperlukan penelitian terus menerus agar mendapatkan hasil yang efektif pada pengungkapan intellectual capital. Ketiga, dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian satu dengan yang lainnya tentang pengungkapan intellectual capital. Keempat, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, dan jenis industri terhadap pengungkapanintellectual capital.

2. METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu jenis penelitian dengan melakukan uji hipotesis menggunakan uji statistik untuk menyimpulkan hipotesis tersebut.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Metode pengunpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Metode pengumpulan data dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, dan menelaah berbagai literatur pustaka seperti buku, jurnal, skripsi, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.

Metodepengumpulan data dengan mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum pada laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia.

(9)

5

Pada penelitian ini terdapat variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalahpengungkapan Intellectual Capital, sedangkan variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, umur perusahaan,laverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, danjenis industri.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan, dan jenis industri sebagai variabel bebas terhadap pengungkapan intellectual capital sebagai variabel terikat.

Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:

ICD = α + β1 SIZE + β2 AGE + β3 LEV +β4PROF + β5KK + β6

IND +ε Keterangan :

ICD = Index Intellectual Capital Disclosure

α = Konstanta

β1-6 = Koefisien regresi SIZE =Ukuran perusahaan AGE = Umur perusahaan LEV = Leverage

PROF =Profitabilitas

KK = Konsentrasi kepemilikan IND = Jenis industri

ε = eror

Uji F dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen). Pengaruh variabel tersebut akan dilihat berdasarkan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi kurang dari 5% maka secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, Ghozali

(10)

6

(2012:98) dalam Julindra dan Susanto(2015). Uji F juga dapat dihitung dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F pada tabel.Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ha diterima.

Uji koefisien determinasi (R2)digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari variabel terikat (dependen) yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya (independen). Kelebihan adjusted R2 dibanding r adalah apabila suatu model regresi ditambahkan variabel independen yang baru maka adjusted R2 bisa naik atau turun sesuai dengan besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Lina, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Semakin nilai adjusted R2mendekati 1 maka akan semakin baik pula kemampuan model regresi dalam menjelaskan variabel terikatnya (dependen) atau sebaliknya.

Menurut Ghozali (212:98) dalamJulindra dan Susanto(2015), uji statistik t menunjukkan pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.Uji t dapat dilihat berdasarkan nilai signifikansi, jika nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05(>0,05) berarti variabel-variabel independen tersebut mempungai pengaruh terhadap variabel dependennya dan sebaliknya.

3. ANALISISDATA DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Hasil pengujian regresi berganda dapat dilihat pada table-tabel dibawah ini.

Tabel Hasil Regresi Berganda Variabel Koefisien

Regresi thitung ttabel p-value Keterangan Konstanta 0,522 1,406 1,992 0,164

Ukuran

Perusahaan 0,016 1,265 1,992 0,210 H1 ditolak Umur Perusahaan -0,013 -3,606 1,992 0,001 H2 diterima

Leverage -3,750E-5 -0,224 1,992 0,823 H3 ditolak

(11)

7 Konsentrasi

Kepemilikan -0,003 -2,367 1,992 0,021 H5 diterima Jenis Industri 0,167 2,389 1,992 0,019 H6 diterima

R2 = 0,224 Fhitung = 3,552 Adjusted R2 = 0,161 Sig =0,004 Sumber: Data sekunder diolah 2017

Berdasarkan hasil analisis, maka model persamaan regresi berganda yang dapat sisusun sebagai berikut:

ICD = 0,522 + 0,016 SIZE -0,013 AGE – 3,750E-5 LEV + 0,003 PROF – 0,003 KK + 0,167 IND +ε

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

Nilai konstanta sebesar 0,522. Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, laverage, profitabilitas, konsentrasi kepemilikan dan jenis industri diasumsikan konstan atau sama dengan nol, maka nilai pengungkapan intellectual capital adalah sebesar 0,522.

Besarnya nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar 0,016 dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan meningkat sebesar 0,016 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Besarnya nilai koefisien regresi variabel umur perusahaan sebesar -0,013 dengan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa setiap bertambahnya umur perusahaansebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan menurun sebesar 0,013 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Besarnya nilai koefisien regresi variabel leverage sebesar -3,750E-5 dengan nilai negatif . Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan

laveragesebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan menurun sebesar -3,655E-5 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Besarnya nilai koefisien regresi variabel profitabilitas sebesar0,003 dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan profitabilitas sebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan meningkat sebesar 0,003 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

(12)

8

Besarnya nilai koefisien regresi variabel konsentrasi kepemilikan sebesar -0,003 dengan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan turun sebesar 0,003 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Besarnya nilai koefisien regresi variabel jenis industri sebesar 0,167 dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan jenis industri sebesar 1% maka pengungkapan intellectual capitalakan meningkat sebesar 0,167 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, yang dapat dilihat pada table IV.7 dapat diketahui bahwa Fhitung> Ftabel yaitu 3,552 > 3,485 dan nilai signifikansi = 0,004 < = 0,05. Hal ini menunjukkan model regresi yang

goodness of fit. Hasil tersebut juga menjelaskan bahwa, variabelukuran perusahaan, umur perusahaan,leverage, profitabilitas, dan jenis industri secara keseluruhan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.

Untuk hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,158. Hal ini berarti bahwa 15,8% variasi variabel pengungkapanintellectual capital dapat dijelaskan oleh variabelukuran perusahaan, umur perusahaan,

leverage, profitabilitas, dan jenis industri. Sedangkan sisanya yaitu 84,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji t seperti tampak pada tabel berikut:

Tabel Hasil Uji Hipotesis

Variabel thitung ttabel p-value Keterangan

Ukuran Perusahaan 1,265 1,992 0,210 H1 ditolak Umur Perusahaan -3,606 1,992 0,001 H2 diterima

Leverage -0,224 1,992 0,823 H3 ditolak

Profitabilitas 1,005 1,992 0,318 H4 ditolak Konsentrasi Kepemilikan -2,367 1,992 0,021 H5 diterima Jenis Industri 2,389 1,992 0,019 H6 diterima

Sumber: data diolah, 2017

Variabelukuran perusahaan memiliki nilai thitung(1,265) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,210lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti

(13)

9

H1ditolak, sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadappengungkapanintellectual capital.

Variabelumur perusahaan memiliki nilai thitung(-3,606) lebih kecil dari t tabel (-1,992) dan nilai signifikan 0,001lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti H2

diterima, sehingga umur perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan intellectual capital.

Variabelleverage memiliki nilai thitung(-0,224) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan0,823 lebih besar dari 0,05. Hal ini berati H3

ditolak,sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.

Variabelprofitabilitas memiliki nilai thitung(1,005) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,318lebih besar dari 0,05. Hal ini berati H4ditolak,sehingga profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

intellectual capital.

Variabelkonsentrasi kepemilikan memiliki nilai thitung(-2,367) lebih kecil dari t tabel (-1,992) dan nilai signifikan 0,021 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berati H5 diterima,sehingga konsentrasi kepemilikanberpengaruh secara negatif

terhadap pengungkapan intellectual capital.

Variabeljenis industri memiliki nilai thitung(2,389) lebih besar dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan0,019 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berati H6 ditolak,

jenis industri tidak berpengaruh terhadappengungkapan intellectual capital.

3.2 Pembahasan

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t hitung (1,406) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,164 lebih besar dari 0,05, artinya veriabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil ini dapat dijelaskan karena pengungkapan intellectual capital oleh perusahaan bersifat sukarela, tidak ada unsur kewajiban di dalamnya. Selain itu suatu perusahaan pasti mepertimbangkan begitu banyak hal sebelum melakukan pengungkaan

intellectual capital. Pengungkapan intellectual capital bisa mendatangkan dampak positif yaitu menarik investor, dan lainnya serta bisa juga mendatangkan

(14)

10

dampak negatif yaitu perusahaan lain bisa memanfaatkan informasi dari pengungkapan intellectual capital yang dilakukan perusahaan. Sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapanintellectual capital. Hasil ini tidaksejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahidawati (2014), Aprisa (2016), Faradina (2015), dan Julindra dan Sutanto (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap intellectual capital.

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel umur perusahaan memiliki melihat t hitung 3,606) lebih kecil dari t tabel (-1,992) dan nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05, artinya variabel umur perusahaan berpengaruh negatif terhadappengungkapan intellectual capital.Semakin panjang umur perusahaan membuat perusahaan lebih dikenal oleh investor maupun publik, sehingga perusahaan merasa tidak perlu untuk melakukan pengungkapanintellectual capital. Hal ini sering dijumpai pada perusahaan yang sudah mempunyai nama baik atau goodwill di mata para investor dan publik. Sedangkan perusahaan yang umurnya lebih pendek merasa perlu untuk melakukan mengungkapakan intellectual capital, hal ini dilakukan perusahaan untuk membuat image atau nama baik (goodwill) perusahaan di mata investor dan publik. Sehingga umur perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan intellectual capital oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Faradina (2015) yang menyatakan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap intellectual capital.

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel

laverage memiliki t hitung (-0,224) lebih kecil dari t tabel (1,922) dan nilai signifikan 0,828 lebih besar dari 0,05, artinya veriabel leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, besar kecilnya rasio leverage perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capitalperusahaan, leverage tidak dapat dijadikan pengukuran bagi pihak lain untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya, sehingga perlu adanya pengungkapan modal intelektual yang lengkap yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.Hasil penelitian ini sejalan

(15)

11

dengan penelitian Faradina (2016) serta Oktaviantidan Wahidahwati (2014) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

intellectual capital.

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel profitabilitas memiliki t hitung (1,005) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,823 lebih besar dari 0,05, artinya variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi, mengindikasikan bahwa perusahaan menunjukan kinerja perusahaan yang baik. Semua perusahaan yang sudah go public wajib mengungkapkan laporan tahunan perusahaan namun tidak wajib mencantumkan pengungkapan intellectual capital. Sehingga baik buruknya kinerja perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Faradina (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap modal intelektual.

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel konsentrasi kepemilikan memiliki nilai melihat t hitung (-2,367) lebih kecil dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,019 lebih kecil dari 0,05, artinya variabel konsentrasi kepemilikan berpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan

intellectual capital. Konsentrasi kepemilikan adalah sejumlah saham yang tersebar yang dimilki oleh beberapa pemegang saham. Semakin terkonsentrasinya kepemilikan perusahaan maka semakin besar power of voting dalam pengambilan keputusan sehingga berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.

Konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kebijakan atau keputsan sepihak karena adanya voting (hak suara) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal yang menyebabkan kebijakan perusahaan tidak efektif dan pencapaian tujuan perusahaan kurang optimal. Makagovernance dalam perusahaan kurang baik sehingga intellectual capitaltidak terungkapkan dengan luas.Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Faradina (2015) yang menyatakan bahwa konsentrasi kepemilikan tidakberpengaruh terhadap intellectual capital.

(16)

12

Dari hasil tabel IV.7 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel jenis industri memiliki melihat t hitung (2,389) lebih besar dari t tabel (1,992) dan nilai signifikan 0,021 lebih kecil dari 0,05, artinya veriabel jenis industri berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa jenis industri akan mempengaruhi pengungkapan intellectual capital. Perusahaan dengan jenis industri yang berbeda, pasti mempunyai perbedaan dalam melakukan pengungkapan informasi.Sehingga jenis industri berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aprisa (2016) yang menyatakan bahwa jenis industri berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

intellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (1,265) lebih kecil dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,210> 0,05. Oleh karena itu H1 ditolak.

Umur perusahaanberpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan

intellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (-3,606)lebih kecil dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,001 < 0,05.Oleh karena itu H2 diterima.

Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (-0,224 ) lebih kecil dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,823> 0,05. Oleh karena itu H3 ditolak.

Profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap pengungkapanintellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (1,005)lebih kecil dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,318 < 0,05. Oleh karena itu H4 ditolak.

Konsentrasi kepemilikanberpengaruh secara negatif terhadap pengungkapan intellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung

(17)

(-13

2,367)lebih kecil dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,021 < 0,05. Oleh karena itu H5 diterima.

Jenis industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung (2,389)lebih besar dari ttabel (1,992), atau dapat dilihat dari signifikasi 0,019 < 0,05. Oleh karena itu H6 diterima.

4.2Saran

Berdasarkan beberapa simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saransebagai berikut:

Untuk penelitian berikutnya diharapkan memperluas sampel penelitian baik dari sisi jumlah perusahaan yang diteliti maupun ruang lingkup penelitian hingga ke manca negara, agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih tergeneralisasi dan lebih akurat.

Untuk penelitian selanjutnya dengan tema yang sama diharapkan menambah variabel lain di luar penelitian, misalnya kebijakan pemerintah, budaya, selera konsumen dan tipe auditor yang dapat meningkatkan pengungkapan intellectual capital, sehingga hasil penelitian bisa memiliki kontribusi yang berbeda dengan penelitian terdahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hamadeen dan Suwaidan. 2014. Content and Determinants of Intellectual Capital Disclosure: Evidence from Annual Reports of the Jordanian Industrial Public Listed Companies.International Journal of Business and Social Science.Vol. 5, No. 8. July 2014.

Aprisa, Rima. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Tipe Auditor Dan Tipe Industri TerhadapPengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2014 Bursa Efek Indonesia).JOM Fekon, Vol.3 No.1 (Februari) 2016.

Faradina, Soraya. 2015.Faktor-Faktor Yang MempengaruhPengungkapan IntellectualCapital Pada Perusahaan Property Dan Real Estate. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5No. 2 Oktober 2015.

Ivada, Elvia dan Andy Dwi Bayu Bawono. 2006. Intellectual Capital Realization Process (ICRP), Sebuah Upaya Memetakan Dan Membentuk Persediaan

(18)

14

Intellectual Capital Bagi Perusahaan. BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

Jonson, Monica dan Merry Susanti. 2015. Pengaruh Firm Size, Profitability, Firm Age, Firm Growth, Leverage, dan Independent Commissioner terhadap Intellectual Capital Disclosure pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012-2014. Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 02. Juli 2015: 287-303.

Julindra, Klaudia dan Liana Susanto.2015.Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, Dan Umur Listing Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Pada Tahun 2012-2014.Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 103-119.

Kumala, Kadek Sintya.Maria M. Ratna Sari. 2016. Pengaruh Ownership Retention, Leverage,Tipe Auditor, Jenis Industri Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.3.Vol 14.1. Januari 2016: 1-18.ISSN: 2303-1018.

Lina. 2013. Faktor-Faktor Penentu Pengungkapan Modal Intelektual. Media Riset Akuntansi.Vol.3 No.1 Februari 2013. ISSN: 2088-2106.

Oktavianti, Heni dan Wahidahwati.2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014).

Purnomosidhi, B. 2006.Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 9: 1.

Putra, I Gede Cahyadi. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Pada NilaiPerusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika.Vol. 2 No.1 Desember 2012.ISSN 2089-3310. Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. Intellectual Capital:

Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol 5 No. 5, No 1, Mei 2003: 35-37.

Setianto dan Purwanto. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di “Indeks Kompas 100” Tahun 2010-2012). ISSN (Online): 2337-3806 Diponergoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 4. Stephani, Thresya dan Etma Nur Afri Yuyetta. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (ICD). Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 7/No. 2.

Gambar

Tabel Hasil Regresi Berganda   Variabel  Koefisien
Tabel Hasil Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Dalam penelitian ini dilakukan analisis parameter BOD, COD, Nitrat, Fosfat, dan TDS menggunakan analisis mathematical modelling dengan persamaan diferensial biasa

1) Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu : zina muhshon (orang yang sudah menikah), membunuh manusia dengan sengaja dan meninggalkan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pre Test dengan Post Test yang artinya ada perbedaan hasil belajar matematika siswa sebelum

BE memiliki distribusi yang tidak lengkap, kecuali fonem vokal; (2) masing-masing fonem tersebut merupakan fonem asal yang dapat membentuk morfem pangkal secara fonetis; (3)

Untuk mendapatkan teknik permainan yang ada pada instrumen gambus, penulis melakukan penelitian dengan melihat dan mengamati permainan oleh informan kunci yaitu Nasri Effas

anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

sebagai penstabil pada bahan pangan yang juga dapat memperbaiki tekstur produk.. selai menjadi lebih plastis.Polisakarida tersebut berhasil