• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN BERBASIS MOBILE. Disusun oleh: Elgi Ginanjar PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN BERBASIS MOBILE. Disusun oleh: Elgi Ginanjar PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN

BERBASIS MOBILE

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh: Elgi Ginanjar 311510837

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

(2)

i

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Pelaksana : Elgi Ginanjar

NIM : 311510837

Program Studi : Teknik Informatika

Judul Tugas Akhir : PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN

KUNINGAN BERBASIS MOBILE

Tugas Akhir ini telah di periksa dan disetujui, Kabupaten Bekasi,__________________

Menyetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ismasari Nawangsih, S.Kom, M.Kom. Karsito, S.Kom, M.Kom.

NIDN.0413088005 NIDN.0410127802

Mengetahui:

Ketua Program Studi Teknik Informatika Dekan Fakultas Teknik

Aswan S. Sunge,SE.,M.Kom. Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si.

(3)

ii

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama Pelaksana : Elgi Ginanjar

NIM : 311510837

Program Studi : Teknik Informatika

Judul Tugas Akhir : PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN

KUNINGAN BERBASIS MOBILE

Skripsi ini telah diujikan dan di pertahankan dihadapan dewan penguji pada Sidang Skripsi tangga___________________. Menurut pandangan kami, Skripsi ini

memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Kabupaten Bekasi,_______________ Dewan Penguji :

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

______________________ ______________________

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Aswan S. Sunge, SE., M.Kom., NIDN. 0426018003

(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Sebagai mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, yang bertanda-tangan dibawah ini, saya: Nama : Elgi Ginanjar

NIM : 311510837

Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:

“PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN BERBASIS MOBILE

Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Kabupaten Bekasi Pada tanggal : _______________

Yang Menyatakan

(5)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, yang bertanda-tangan dibawah ini, saya: Nama : Elgi Ginanjar

NIM : 311510837

Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Pelita Bangsa Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul :

“PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN BERBASIS MOBILE

Beserta perangkat yang di perlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Pelita Bangsa berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Pelita Bangsa, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Kabupaten Bekasi Pada Tanggal : _______________

Yang Menyatakan

(6)

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul “PEMESANAN

TIKET WISATA DI KABUPATEN KUNINGAN BERBASIS MOBILE” dapat

penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Hamzah M. Mardi Putra, S.K.M., M.M. Selaku Rektor Universitas Pelita Bangsa. 2. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Pelita Bangsa.

3. Bapak Aswan S. Sunge, SE., M.Kom. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Pelita Bangsa.

4. Ibu Ismasari Nawangsih, S.Kom, M.Kom. Selaku Dosen pembimbing I. 5. Bapak Karsito, S.Kom, M.Kom.Selaku dosen pembimbing II.

6. Orang tua dan keluarga penulis

7. Teman-teman Dan Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.

Bekasi, 18 Januari 2020

(7)

vi

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi saat ini merupakan kebutuhan manusia dalam menjalani aktivitas ataupun kegiatan sehari – hari, dengan adannya perkembangan teknologi dan penggunaanya yang tepat maka akan menghasilkan informasi yang sesuai, terutama dalam kemudahan memperoleh informasi pemesanan tiket wisata yang berada di Kabupaten Kuningan bagi para pendatang seperti masyarakat diluar Kabupaten Kuningan.Sistem informasi pemesanan tiket wisata berbasis online ini adalah sebuah startup digital yang berpusat pada bidang pelayanan jasa, sistem informasi pemesanan tiket berbasis online mengunakan mobile android. Dengan adannya layanan pemesanan tiket online ini diharapkan dapat membantu customer dalam memudahkan pemesanan tiket sesuai apa yang diharapkan oleh customer. Tujuanpembuatan sistem informasi pemesanan tiket berbasis online ini adalah untuk membuat pariwisata yang berada di Kabupaten Kuningan ini dapat dengan mudah dipromosikan , serta akses jaringan yang luas. Metode pengembangan sistem ini menggunakan metode SDLC (System life cyle) yang merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi, untuk metode pengujian sistem disini menggunakan metode blackbox testing Metode blackbox testing adalah tahapan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Hasil dari kesimpulan sistem informasi pemesanan tiket berbasis online ini adalah untuk mempermudah mendapatkan tiket wisata yang berada di Kabupaten Kuningan.

Kata kunci : Sistem informasi pemesanan tiket,pemesanan tiket, metode SDLC (System life cyle).

(8)

vii

ABSTRACT

The development of information technology at this time is a human need in carrying out activities or daily activities, with the development of technology and its proper use it will produce appropriate information, especially in the ease of obtaining information on booking tourist tickets in Kuningan Regency for migrants such as the public outside Kuningan Regency. This online-based tourist ticket booking information system is a digital startup centered on services, an online-based ticket booking information system using Android or mobile. With the existence of this online ticket booking service, it is expected to be able to assist customers in facilitating ticket reservations according to what is expected by the customer. The purpose of making this online-based ticket booking information system is to create an information system that is to provide a variety of tour tickets located in Kuningan Regency online for ticket seekers as well as to help promote tourism in the Kuningan District and broad network access. This system development method uses SDLC (System life cyle) which is a classic methodology used to develop, maintain, and use information systems, for the system testing method here uses the blackbox testing method The blackbox testing method is the testing phase of the program which prioritizes testing of the needs function of a program. The results of the conclusion of this online-based ticket booking information system is to make it easier to get tourist tickets in Kuningan Regency.

Keywords: Ticket booking information system, ticket booking, SDLC (System life cyle) method.

(9)

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori ... 6

2.2 Landasan Teori ... 8

2.2.1 Pengertian Sistem ... 8

2.2.2 Pengertian Informasi ... 9

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 10

2.2.4 Pengertian Pariwisata ... 11

2.2.5 Pengertian Barcode ... 11

(10)

ix

2.2.7 Manfaat Tiket Online(e-ticket) ... 13

2.2.8 Android Studio ... 15

2.2.9 Database SQLite... 15

2.2.10 Gradle ... 15

2.2.11 SDK (Software Development Kit) ... 16

2.2.12 Java ... 17

2.2.13 XML (eXtensible Markup Language) ... 18

2.2.14 Internet ... 18

2.2.15 UML (Unified Modeling Language) ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Kerangka Pemikiran ... 28

3.2 Sejarah Singkat Startup ... 29

3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 30

3.4 Analisa Sistem Berjalan ... 31

3.4.1 Flowmap Sistem Berjalan ... 31

3.5 Analisa Masalah ... 33

3.5.1 Masalah Yang Berkembang ... 33

3.5.2 Analisa Kebutuhan Sistem ... 33

3.6 Perancangan Sistem Usulan ... 34

3.6.1 Flowmap Sistem Usulan ... 35

3.6.2 Usecase Diagram ... 35

3.6.3 Activity Diagram ... 40

3.6.4 Sequence Diagram ... 41

3.6.5 Class Diagram ... 44

3.6.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 48

3.6.7 Normalisasi ... 49

3.6.8 Perancangan User Interface ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

(11)

x

4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan (Hardware) ... 57

4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan (Software) ... 58

4.2 Pembahasan ... 58

4.2.1 Prosedur Operasional ... 58

4.2.2 Implementasi User Interface ... 59

4.2.3 Pengujian Sistem ... 70

BAB V PENUTUP ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 UseCase Diagram ... 20

Tabel 2. 2 Activity Diagram ... 22

Tabel 2. 3 Sequence Diagram... 24

Tabel 2. 4 Class Diagram ... 25

Tabel 2. 5 Keterangan Flowmap ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Flowmap Sistem Berjalan ... 32

Tabel 3. 2 Flowmap Sistem Usulan ... 35

Tabel 3. 3 Register Pemesanan Tiket ... 37

Tabel 3. 4 Login Pemesanan Tiket ... 37

Tabel 3. 5 Melihat detail tempat wisata dan fasilitas ... 38

Tabel 3. 6 Pemesanan Tiket ... 39

Tabel 3. 7 Pembayaran Pemesanan Tiket ... 40

Tabel 3. 8 Logout Pemesanan Tiket ... 40

Tabel 3. 9 Activity Diagram Usulan ... 41

Tabel 3. 10 Class Diagram ... 45

Tabel 3. 11 Admin... 45

Tabel 3. 12 Pengunjung... 46

Tabel 3. 13 Reservasi ... 46

Tabel 3. 14 Tabel Wisata ... 47

Tabel 3. 15 Transaski ... 47

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pengertian Sistem Informasi ... 10

Gambar 2. 2 Struktur Dokumen XML ... 18

Gambar 3. 1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 3. 4 Usecase Diagram Pemesanan Tiket ... 36

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Register Pemesanan Tiket ... 42

Gambar 3. 7 Sequence Diagram Login Pemesanan Tiket ... 43

Gambar 3. 8 Sequence Diagram Pemesanan Tiket ... 43

Gambar 3. 9 Sequence Diagram Logout Pemesanan Tiket ... 44

Gambar 3. 11 Entity Relationship Diagram ... 48

Gambar 3. 12 Unormalisasi... 49

Gambar 3. 13 Bentuk Normal Pertama (1 st NF)... 49

Gambar 3. 14 Bentuk Normal Kedua (2 nd NF) ... 50

Gambar 3. 15 Bentuk Normal Ketiga (3rd NF) ... 50

Gambar 3. 16 User Interface Splash ... 51

Gambar 3. 17 User Interface Login ... 51

Gambar 3. 18 User Interface Main ... 52

Gambar 3. 19 User Interface Pesan Tiket ... 52

Gambar 3. 20 User Intereface Pesan Tiket 2 ... 53

Gambar 3. 21 User Interface Daftar Keranjang ... 53

Gambar 3. 22 User Interface Daftar Tiket Yang Dipesan ... 54

Gambar 3. 23 User Interface Pembayaran Tiket ... 54

Gambar 3. 24 User Interface Detail Tiket ... 55

Gambar 3. 25 User Interface Keterangan Mengenai Tempat Wisata ... 56

Gambar 4. 1 Install Android Studio ... 58

Gambar 4. 2 Memulai Android Studio ... 59

Gambar 4. 3 Splash ... 60

Gambar 4. 4 Login ... 61

Gambar 4. 5 Main Menu ... 62

Gambar 4. 6 Pesan Tiket ... 63

Gambar 4. 7 Pesan Tiket 2 ... 64

Gambar 4. 8 Daftar Keranjang Tiket... 65

Gambar 4. 9 Daftar Tiket ... 66

Gambar 4. 10 Pembayaran ... 67

Gambar 4. 11 Detail Tiket ... 68

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan di dunia bisnis saat ini sangtlah ketat,agar dapat bertahan dan terus berkembang maka harus ditopang dengan kualitas, pelayanan, dan teknik-teknik pemasaran yang bagus dan up to date. Perkembangan teknlogi khususnya bidang teknik informasi sangat pesat. Informasi sangatlah penting bagi suatu badan usaha untuk memperlancar jalannya proses bisnis didalamnya. Pada era globalisasi seperti sekarang ini sudah banyak komputer yang mendungkung aktifitas bisnis. Dalam bidang ini, Komputer dan teknologi informasi biasanya digunakan sebagai pengatur berjalannya suatu bisnis. Teknologi informasi sangat sering kita gunakan salah satunya yaitu internet, secara sederhana internet adalah suatu jaringan yang menghubungkan komputer-komputer yang tersebar di seluruh dunia. Internet mempermudah kepada user untuk mempromosikan usahanya.

Begitu pula dengan keberadaan Kabupaten Kuningan, dengan berada di bawah kaki gunung Ciremai tidak menjadikan jalan atau akses ke tempat wisata menjadi susah, justru akses ke tempat wisata sangat mudah, ditambah jalan-jalannya yang bagus karena masih jarang sekali terjamah orang banyak, ini disebabkan karena masih banyak orang belum mengetahui tempat wisata yang berada di Kabupaten Kuningan ini. Oleh karena itu tempat wisata di Kabupaten Kuningan masih terbilang asri dan udaranya pun masih segar karena polusi udara yang masih sedikit ditambah tidak adanya pabrik-pabrik atau kawasan industri.

Kabupaten Kuningan dengan memiliki tempat wisata yang sangat banyak dan bervariasi. Hal tersebut menjadikan bisnis pariwisata jadi prioritas utama bagi banyak masyarakat di Kabupaten Kuningan sebagai sumber pendapatan tiap bulannya. Namun saat ini masih banyak masyarakat luas yang belum tertarik berwisata di Kabupaten Kuningan, dikarenakan daerah Kuningan termasuk kota kecil dan berada di pelosok.

(15)

Selain itu pembelian tiket masih menggunakan cara konvensional dimana pelanggan harus datang langsung ke lokasi tempat wisata. Cara seperti ini dianggap kurang efektif, karena konsumen tidak leluasa untuk melihat detail tempat wisata yang akan dikunjungi, dan keterbatasan waktu bagi konsumen yang berada diluar Kabupaten Kuningan.

Saat ini aplikasi berbasis mobile banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dan dunia, seiring semakin berkembangnya perangkat smart phone dari masa-kemasa. Dengan hal tersebut, maka banyak aplikasi yang dirancang untuk untuk mempermudah dalam hal kebutuhan sehari-hari seperti untuk sarana Pendidikan, hiburan, berberlanja dan kebutuhan lainnya, termasuk pemesanan tiket wisata. Faktor sinyal internet yang mudah di akses dimanapun dan kapanpun adalah kunci dari berkembang atau tumbuhnya aplikasi mobile saat ini. Itu semua dikarenakan tanpa adanya sinyal internet yang di dapat, aplikasi-aplikasi berbasis mobile ataupun web akan tidak dapat di jalankan. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, aplikasi berbasis mobile di nilai suatu bisnis yang sangat menjajikan oleh berbagai perusahan yang mengusung bisnis berbasis online tersebut. Hal tersebut di anggap sebagai simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan antara pihak satu dan pihak lainya.

Pemilihan android untuk salah satu pengembangan aplikasi selain mudah dalam pengoprasiannya juga karena sifat android yang fleksibel menjadi salah satu alasannya saat ini muncul suatu teknologi dimana komunikasi dilakukan tanpa menggunakan kabel, seperti dengan menggunakan media internet yang bersifat client server pada android dengan teknologi ini maka seluruh kegiatan khususnya pembelian suatu barang dapat lebih mudah sehingga tidak mengganggu kegiatan masayarakat yang semakin kompleks. Sesudah menulis latar belakang masalah, maka dengan ini

penulis mengambil judul “PEMESANAN TIKET WISATA DI KABUPATEN

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu di buat daftar masalah yang akan di jadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun identifikasi masalah dari latar belakang yaitu:

1. Banyak masyarakat luas yang masih kurang tertarik berwisata di Kuningan. 2. Penduduk di luar kuningan belum mengenal bagaimana banyaknya obyek

wisata yang berada di kuningan, sehingga dengan pemesanan tiket ini dapat mempercepat mengenalkan tempat wisata yang berada di Kuningan.

3. Pelayanan pembelian tiket masih berupa pelanggan datang langsung ke lokasi tempat wisata.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari luasnya pembahasan, maka dalam penelitian ini akan difokuskan pada beberapa hal berikut:

1. Hanya melayani pemesanan tiket wisata yang berada di Kabupaten Kuningan saja.

2. Aplikasi ini hanya menggunakan penyimpanan internal yaitu database sqlite. 1.4 Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah diatas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mempermudah masyarakat luas untuk pemesanan tiket wisata sehingga masayarakat luas tertarik untuk berwisata di Kabupaten Kuningan? 2. Bagaimana merancang aplikasi pemesanan tiket wisata di Kabupaten

Kuningan secara online berbasis android? 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mempermudah pemesanan tiket obyek wisata yang berada di Kabupaten Kuningan.

2. Memperluas jangkauan bagi pengunjung yang berada diluar Kabupaten Kuningan, sehingga dapat mengetahui tempat wisata yang berada di Kabupaten Kuningan,tanpa harus pergi ke lokasi terlebih dahulu.

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ditemukan berbagai manfaat, diantaranya: 1. Bagi Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan untuk memperoleh gambaran secara langsung dari pembelajaran baik teori maupun praktek yang telah di dapatkan dari perkuliahan mengenai perancangan sistem android, serta tambahan pengetahuan dalam pembuatan aplikasi digital yang seharusnya bisa di mafaatkan lebih baik lagi.

2. Bagi Institusi

Dapat sebagai referensi untuk peneliti lain, terutama mahasiswa berikutnya yang sedang dalam tahap penelitian yang serupa dan terkait tentang penelitian pemesanan tiket berbasis mobile untuk menyelesaikan tugas akhir.

3. Bagi Kabupaten Kuningan

Dapat mempermudah dalam pemesanan tiket wisata di Kabupaten Kuningan, sehingga dapat menaikan peminat untuk berkunjung ke tempat wisata yang berada di Kabupaten Kuningan.

(18)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

Pada bab ini, akan di bahas beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penerapan atau perancangan tiket secara online.

2.1.1 APLIKASI INFORMASI DAN PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS ANDROID (Studi Kasus: Syahputra Tour & Travel)

Penelitian ini dilakukan oleh Eka Nugraha Sari pada tahun 2017, setelah dilakukan pengamatan pada penelitian tersebut, hasil yang dapat disimpulkan adalah Syahputra Tour & Travel masih menggunakan cara konvensional dalam kegiatan pemesanan tiket serta pencarian jadwal keberangkatan seorang calon penumpang, yaitu melalui Outlet/Loket dan Via Telepon saja. Cara tersebut kurang efektif baik dari segi waktu maupun biaya karena bisa terjadi ketidaksesuaian antara keinginan pelanggan dalam hal jam pemberangkatan atau bahkan tiketnya sudah terjual habis. Sehingga diperlukan aplikasi informasi dan pemesanan tiket travel yang dapat memberikan informasi yang jelas serta tidak terbatas oleh jarak dan waktu dengan menggunakan media website atau mobile. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi informasi dan pemesanan tiket travel berbasis android. Tahap pengembangan aplikasi meliputi analisis, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode studi pustaka, wawancara, dan observasi. Aplikasi informasi dan pemesanan tiket travel berbasis android dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Aplikasi informasi dan pemesanan tiket travel berbasis android yang dibuat dapat memberikan informasi travel dan pemesanan tiket. Sehingga dapat memudahkan pelanggan untuk mengakses informasi dan pemesanan tiket travel dikarenakan tingkat efektifitas dan efisiensi fungsi dari mobile itu sendiri. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa aplikasi ini layak dan dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi dan untuk pemesanan tiket travel di Syahputra Tour & Travel.[2]

(19)

2.1.2 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI E-TICKET PADA MUSEUM NASIONAL INDONESIA BERBASIS ANDROID

Penelitian ini dilakukan oleh Desti Listiani dan Wawan Gunawan pada tahun 2019 setelah dilakukan pengamatan pada penelitian tersebut, hasil yang dapat disimpulkan adalah sebagaimana sesuai dengan misi yang tertera, Museum Nasional ingin mewujudkan kajian pengembangan permuseuman yang berkualitas, maka Museum Nasional perlu meningkatkan kinerjanya dalam menghadapi persaingan global yang semakin pesat. teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat sederhana. Dengan e-ticketing dapat mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas pengunjung serta dapat membuat perubahan-perubahan dalam informasi dan harga tiket. Teknologi informasi Smartphone seperti Android memang sudah tidak asing bagi setiap elemen masyarakat seperti sekarang ini. Hadir nya teknologi informasi yang disematkan ke dalam smartphone dengan berbagai macam inovasi telah mempermudah kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.[3]

2.1.3 RANCANG BANGUN APLIKASI PEMESANAN TIKET ONLINE KAPAL LAUT BERBASIS ANDROID

Peneletian ini dilakukan oleh Deybi W. E. Sede, Alicia A. E. Sinsuw, Xaverius dan B. N. Najoan pada tahun 2015 setelah dilakukan pengamatan pada penelitian tersebut, hasil yang dapat disimpulkan sistem informasi pemesanan tiket merupakan sebuah databentuk fisik yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan jasa dari perusahaan atau mendapatkan barang yang tertera di dalam nya. Tiket biasanya bebentuk kertas yang di dalamnya terdapat penjelasan tertentu yang menunjukan suatu nilai.Tujuan dari penelitian iniadalah untuk merancang aplikasi pemesanan tiket online kapal laut berbasis android dengan menggunakan metodologi DAD (Disciplined Agile Delivery)dan Memberikan informasi bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi kapal laut, baik informasi mengenai kapal, jadwal

(20)

pelayaran, pemesanan tiket ke masing-masing tujuan. Rancang bangun pemesanan tiket online kapal laut berbasis androidtelah berhasil di bangun dan di implementasikan dengan fitur aplikasi jadwal kapal, cek tiket, booking tiket dan mendaftar sebagai member.[4]

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan suatu alur input-proses-output dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa sistem merupakan suatu kesatuan menyeluruh yang didalamnya terdapat prosedur dan komponen yang saling berhubungan dan saling bergantung dalam suatu jaringan kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem dapat juga dikatakan suatu kesatuan yang memiliki stabilitas untuk menerima input lalu memprosesnya dan akhirnya menghasilkan suatu output. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. [5]

Terlepas dalam bidang apapun suatu sistem tersebut nantinya diaplikasikan, sebaiknya kita mengetahui lebih dalam beberapa definisi sistem menurut para ahli berikut ini :

1. Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. [6]

2. Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. [7] 3. Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang

saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. [8]

(21)

4. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang. [5]

5. Davis, G. B (1991:45),Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. [9]

2.2.2 Pengertian Informasi

Pengertian informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya, dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa kata “informasi” memiliki arti yang berbeda dengan kata “data”. Data adalah fakta yang masih bersifat mentah atau belum diolah, setelah mengalami proses atau diolah maka data itu bisa menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Tidak semua data atau fakta dapat diolah menjadi sebuah informasi bagi penerimanya. Jika suatu data yang diolah ternyata tidak bermanfaat bagi penerimanya, maka hal tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah informasi. Secara etimologis istilah “informasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu “Informatinem” yang artinya ide, kode, atau garis besar. Informasi dapat disajikan dalam beragam bentuk, mulai dari tulisan, gambar, tabel, diagram, audio, video, dan lain sebagainya. [10]

Agar lebih memahami apa arti kata informasi, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Raymond McLeod

Menurut Raymond McLeod, pengertian informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saatu ini atau di masa mendatang.

2. Jogiyanto HM

Menurut Jogiyanto HM, pengertian informasi adalah hasil dari pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya yang

(22)

menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

3. Lina Sidharta

Menurut Lina Sidharta, pengertian informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang lebih berguna untuk mengambil suatu keputusan.

4. George R. Terry

Menurut George R. Terry, pengertian informasi adalah suatu data penting yang memberikan pengetahuan yang berguna bagi penerimanya.

5. Azhar Susanto

Menurut Azhar Susanto, pengertian informasi adalah suatu hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat bagi penerimanya.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi berarti adalah sebuah sistem yang dilakukan dalam menyediakan informasi ketika hendak mengambil keputusan untuk manajemen dan dalam rangka menjalankan operasional dan prosedur yang terorganisir.,istem informasi bertujuan untuk menjaga tercapainya pesan atau informasi dari seseorang atau kelompok kepada pihak lain. Berikut ini penjelasan beberapa pakar tentang pengertian sistem informasi. [11]

Gambar 2. 1 Pengertian Sistem Informasi Sumber : Ali, 2017

Beberapa ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sistem informasi. Contohnya adalah Alter, Henry Lucas, John F Nash, dan Robert A Leitch.

1. Alter: sistem informasi adalah sistem sebagai bagian khusus dari sistem kerja ketika manusia atau mesin melaksanakan pekerjaannya menggunakan sumber

(23)

daya untuk memproduksi barang atau jasa tertentu yang ditujukan untuk pelanggan atau pengguna.

2. Henry Lucas: pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas adalah sebuah kegiatan dari berbagai prosedur yang terorganisisir. Jika sistem tersebut dilaksanakan, maka akan tersedia informasi yang dapat mendukung terwujudnya pengendalian dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau kelompok tertentu.

3. John F Nash: pengertian sistem informasi adalah kombinasi dari beberapa manusia, alat teknologi atau fasilitas, media, pengendalian dan prosedur tang tujuannya menata jaringan komunikasi yang terstruktur, berkesinambungan, dan mempunyai sebuah aturan baku. Tujuannya adalah supaya dapat membantu pihak manajemen mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pada pemakai data ekstern dan intern.

4. Robert A Leitch: pengertian sistem informasi menurut Robert A Leitch adalah sebuah sistem di dalam suatu organisasi yang menjadi sarana untuk mempertemukan kebutuhan transaksi harian dan hal yang mendukung operasi perusahaan, orang, atau organisasi. Hal ini bersifat manajerial dengan kegiatan berupa penyediaan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak yang bersangkutan.

2.2.4 Pengertian Pariwisata

Secara umum Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari suatu tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Atau pariwisata dapat di artikan juga sebagai suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk rekreasi lalu kembali ke tempat semula.[12]

2.2.5 Pengertian Barcode

Bar Code dapat diartikan sebagai sekumpulan code yg berbentuk garis-garis dan spasi, dimana masing-masing ketebalan setiap garis dan spasinya berbeda sesuai dengan isi code tersebut.[13]

(24)

2.2.6 Tiket Online (e-Ticket)

Tiket online atau electronik ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper tiket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. Tiket online adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang.. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu e-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini.

Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web Kingston Council. E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre. Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Promoters memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan.

(25)

Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket online.

2.2.7 Manfaat Tiket Online (e-ticket)

Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga sepenuhnya aman.

Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab untuk penjualan tiket untuk aktivitas dapat meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua promoters yang mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka dapat mulai menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka yang utama Acara akan diizinkan untuk mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat diantaranya:

1. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.

2. Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada upaya yang diperlukan untuk mengambil tiket untuk membeli Akan Panggil pesanan.

3. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket.

4. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak Anda e-tiket patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka tiba.

5. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat atau menunggu di baris di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka segera setelah

(26)

mereka membelinya. Hal ini membuat e-tiket yang ideal untuk hadiah menit terakhir atau menit terakhir keputusan.

6. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.

7. Periklanan E-Tiket menyediakan kemampuan unik periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan anda dengan menawarkan ruang iklan pada web Anda tiket.

Sementara mempertahankan standar keselamatan yang tinggi merupakan prioritas utama untuk memastikan keselamatan penerbangan, sejumlah maskapai layanan penuh telah mengadopsi e-tiket mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. E-sistem tiket penumpang yang memungkinkan sebuah buku tiket pesawat untuk mendapatkan salinan mereka terima berisi catatan Penemu atau reservasi dan nomor e-tiket nomor. Bahwa e-tiket sangat menguntungkan bagi kedua perusahaan penerbangan dan pelancong. menghilangkan masalah ini dan biaya yang pelancong pengalaman ketika mereka kehilangan tiket kertas. Jika sebuah tiket boarding terputus, mendapatkan penggantian sering mudah seperti naik ke loket tiket dan memberikan Anda nomor konfirmasi untuk baru satu. Sementara untuk maskapai penerbangan, e-tiket adalah lebih murah dan lebih efisien metode pengelolaan tiket. Ia menghilangkan manual tugas yang diperlukan untuk proses dan account untuk kertas tiket penerbangan dan menyimpan biaya bahan lainnya, seperti tiket jaket. Seorang penumpang yang memegang e-tiket memiliki pilihan untuk check-in online dan cetak out nya tiket boarding di rumah atau di kantor. Layanan ini tersedia antara 30 jam dan satu jam sebelum penumpang jadwal keberangkatan. Dengan manfaat bagi kedua perusahaan penerbangan dan penumpang, maka tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan penerbangan yang menyiapkan sistem tiket elektronik – sesuatu yang telah mendapat respon antusias dari penumpang di seluruh dunia. [14]

(27)

2.2.8 Android Studio

Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu – Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android, berdasarkan IntelliJ IDEA . Selain merupakan editor code IntelliJ dan alat pengembang yang berdaya guna, Android Studio menawarkan lebih banyak fitur. Gunanya untuk meningkatkan produktivitas kamu saat membuat aplikasi Android, misalnya:

1. Sistem versi berbasis Gradle yang fleksibel 2. Emulator yang cepat dan kaya fitur

3. Lingkungan yang menyatu untuk pengembangan bagi semua perangkat Android

4. Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat APK baru

5. Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan mengimpor kode contoh

6. Alat pengujian dan kerangka kerja yang ekstensif

7. Alat Lint untuk meningkatkan kinerja, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah-masalah lain

2.2.9 Database SQLite

Database SQLite adalah solusi penyimpanan yang baik jika anda memiliki data terstruktur yang perlu diakses dan disimpan secara persisten serta sering ditelusuri dan diubah. Anda juga bisa menggunakan SQLite sebagai media penyimpanan utama untuk data aplikasi atau pengguna, atau anda juga bisa menggunakannya untuk proses caching serta menyediakan data yang diambil dari cloud.[15]

2.2.10 Gradle

Gradle adalah automation build system, apa itu? bisa dikatakan sebagai tool untuk mengotomatisasi pembangunan proyek secara tersistem seperti halnya mengkompilasi source code yang kita buat menjadi kode biner dan memaketkan dalam paket biner, menjalankan beberapa test dan unit unit yang berkaitan dengan keperluan ekosistem development secara otomatis. Ya ringkasnya gradle adalah otomatisasi build

(28)

system. Seperti halnya ant dan maven pada java, make pada linux, rake untuk ruby nah begitu lah gradle bekerja.

Jika kita berbicara secara meluas dalam pengembangan android sendiri, taroh lah kita kembali pada era eclipse dimana disana kita juga bisa melihat bagaimana proses pembangunan android bekerja tapi tidak semudah itu dikarenakan kita terbebani dengan dx,aapt,dan beberapa otomatisasi lain yang bersifat low level format yang diolah sistem eclipse sendiri dan segala proses terbungkus rapi berjalan dibelakangnya. Dalam proses pembangunan aplikasi android sendiri dimana melibatkan file core xml dan class .java yang kemudian dikompliasi sehingga menjadi keluaran file apk untuk diinstall dari sedemikian proses tersebut lah yang dinamakan build system sebagaimana tugas gradle bekerja. [16]

2.2.11 SDK (Software Development Kit)

SDK merupakan tools bagi para programmer yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis google android. Android SDK mencakup seperangkat alat pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi, contoh kode, dan tutorial. Saat ini Android sudah mendukung arsitektur x86 pada Linux (distribusi Linux apapun untuk desktop modern), Mac OS X 10.4.8 atau lebih, Windows XP atau Vista. Persyaratan mencakup JDK, Apache Ant dan Python 2.2 atau yang lebih baru. IDE yang didukung secara resmi adalah Eclipse 3.2 atau lebih dengan menggunakan pluginAndroid Development Tools (ADT), dengan ini pengembang dapat menggunakan teks editor untuk mengedit file Java dan XML serta menggunakan peralatan command line untuk menciptakan, membangun, melakukan debug aplikasi Android dan pengendalian perangkat Android (misalnya, reboot, menginstal paket perangkat lunak dengan jarak jauh).

Android SDK telah dirilis pada tanggal 12 November 2007. Dan pada tanggal 15 Juli 2008 tim Android Developer Challenge sengaja mengirimkan email ke semua pendatang di Android Developer Challenge untuk mengumumkan bahwa rilis SDK terbaru telah tersedia pada halaman download pribadi. Email tersebut juga ditujukan kepada pemenang Android Developer Challenge putaran pertama. Sebuah penyataan

(29)

bahwa Google telah menyediakan rilis SDK terbaru untuk beberapa pengembang dan bukan untuk orang lain.

Pada tanggal 18 Agustus 2008, Android SDK 0.9 beta dirilis. Rilis ini menyediakan API yang diperbarui dan diperluas, perbaikan pada alat-alat pengembangan dan desain terbaru untuk layar awal. Petunjuk untuk meng-upgrade SDK sudah tersedia pada rilis sebelumnya.

Pada tanggal 23 September 2008, Android 1.0 SDK telah dirilis. Pada tanggal 9 Maret 2009, Google merilis versi 1.1 untuk telepon seluler Android. Rilis terbaru tersebut termasuk dukungan untuk pencarian dengan suara, harga aplikasi, perbaikan jam alarm, perbaikan pengiriman gmail, perbaikan surat pemberitahuan dan peta.

Pada pertengahan Mei 2009, Google merilis versi 1.5 (Cupcake) pada sistem operasi Android dan SDK. Pembaruan ini termasuk banyak fitur baru seperti perekaman video, dukungan untuk bluetooth, sistem keyboard pada layar dan pengenalan suara. Rilis ini juga membuka AppWidget framework kepada para pengembang yang memungkinkan orang untuk membuat widget sendiri pada halaman home. Pada September 2009 versi 1.6 (Donut) dirilis yang menampilkan hasil pencarian yang lebih baik dan penggunaan indikator baterai.

Aplikasi Android dipaketkan ke dalam format .apk dan disimpan pada folder /data/app. Pengguna dapat menjalankan perintah adb root untuk mengakses folder tersebut karena root memiliki izin untuk mengakses folder tersebut. [17]

2.2.12 Java

Java sebagai salah satu bahasa pemrograman yang sudah berumur dari era 1990-an, kian berkembang dan melebarkan dominasinya di berbagai bidang. Salah satu penggunaan terbesar Java adalah dalam pembuatan aplikasi native untuk Android. Selain itu Java pun menjadi pondasi bagi berbagai bahasa pemrograman seperti Kotlin, Scala, Clojure, Groovy, JRuby, Jython, dan lainnya yang memanfaatkan Java Virtual Machine sebagai rumahnya.

Java pun akrab dengan dunia saintifik dan akademik. Cukup banyak akademisi di Indonesia yang menggunakan Java sebagai alat bantu untuk menyelesaikan skripsi atau tugas akhir dengan berbagai topik yang didominasi

(30)

kecerdasan buatan, data mining, enterprise architecture, aplikasi mobile, dan lainnya. Di dunia web development sendiri, Java memiliki berbagai web framework unggulan seperti Spring, Play Framework, Spark, Jakarta Struts, dan Java Server Pages.

Anda dapat menggunakan salah satu dari tiga IDE populer seperti NetBeans, Eclipse, atau IntellijIDEA. Java pun memiliki package manager yang mulai populer sejak digunakan di Android Studio yang bernama Gradle. Yah Java yang diciptakan oleh James Gosling ini memang diambil dari sebuah nama pulau dimana James berlibur di Indonesia. Bahkan ada beberapa package Java yang diambil dari nama - nama daerah di Indonesia seperti Jakarta Struts dan Lombok. [18]

2.2.13 XML (eXtensible Markup Language)

XML (eXtensible Markup Language) adalah sebuah bahasa markup seperti HTML yang didesain untuk menyimpan dan mengantarkan data.

Gambar 2. 2 Struktur Dokumen XML Sumber : B. N. Dahlan,2016

2.2.14 Internet

Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan satu media elektonik dengan media yang lainnya. Standar teknologi pendukung yang dipakai secara global adalah Transmission Control Protocol atau Internet Protocol Suite (disingkat sebagai istilah TCP/IP). TCP/IP ini merupakan protokol pertukaran paket

(31)

(dalam istilah asingnya Switching Communication Protocol) yang bisa digunakan untuk miliaran lebih pengguna yang ada di dunia. Sementara itu, istilah “internetworking” berarti cara/prosesnya dalam menghubungkan rangkaian internet beserta penerapan aturannya yang telah disebutkan sebelumnya. [19]

Berikut ini pengertian internet menurut para ahli,diantaranya :

1. Menurut Purbo (dalam Prihatna, 2005) Internet pada dasarnya adalah suatu media yang dipakai untuk mengefesiensikan proses komunikasi yang disambungkan lewat berbagai aplikasi semacam Web, VoIP, E-mail.

2. Menurut Oetomo (2002) internet adalah singkatan atau singkatan dari international network, yang didefinisikan juga sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan-jaringan kecil saling terhubung satu sama lain.

3. Menurut Supriyanto (2006) Internet adalah suatu hubungan antara berbagai jenis komputer dan juga dengan jaringan di dunia yang punya sistem operasi dan juga aplikasi yang berbeda-beda, dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi semacam telepon dan satelit yang memakai protokol standar dalam melakukan hubungan komunikasi, yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).

4. Menurut Harjono (2009) internet adalah kumpulan dari beberapa komputer, yang bahkan bisa mencapai jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan serta saling terkoneksi satu sama lainnya. Agar komputer bisa saling terkoneksi satu sama lain, maka diperlukan media untuk saling menghubungkan antar komputer. Media yang digunakan itu bisa menggunakan kabel/serat optik, satelit atau lewat sambungan telepon.

2.2.15 UML (Unified Modeling Language)

UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software. [20]

(32)

Inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranaya:

1. Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.

2. Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan. 3. Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa

permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk saling menukar model secara mudah.

4. Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program.

5. Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (software) saja.

6. Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

Berikut adalah simbol – simbol Unified Modelling Language (UML) beserta keterangannya:

1. Usecase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Tabel 2. 1 UseCase Diagram

No. Simbol Keterangan

1. (Aktor)

Menunjukan user yang akan menggunakan sistem baru

(33)

2. (Use Case)

Menunjukan proses yang terjadi pada sistem baru

No. Simbol Keterangan

3. (Unidirectional Association)

Mnunjukan hubungan antara actor dengan dan use case atau antar use case

4. (Generalization)

Hubungan dimana objek anak (desendent) berbagi perilaku dan strukur data dari objek induk (ancestor)

5. (Include)

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber dari suatu titik yang diberikan.

6. (Extend)

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

7. (Association)

Apa yang menghubungkan antara objek dengan objek lainnya.

(34)

8. (Dependency)

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang tidak mandiri.

No. Simbol Keterangan

9.2 (System)

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

Sumber : Data Primer Penulis, 2019

Sumber : Sora. N. , 2015

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagrma merupakan state diagram khusus, dimana sebagian state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).

Tabel 2. 2 Activity Diagram

No. Simbol Keterangan

1 (Kondisi Awal)

Menunjukan awal dari suatu diagram aktivitas.

(35)

Menunjukan akhir dari suatu diagram aktivitas.

3. (Kondisi transisi)

Menunjukan kondisi transisi antar aktivitas.

4. (Swimlane)

Menunjukan aktor dari diagram aktivitas yang dibuat.

No. Simbol Keterangan

5. (Aktivitas)

Menunjukan aktivitas-aktivitas yang terdapat pada diagram aktivitas.

6. (Pengecekan kondisi)

Menunjukan pengecekan terhadap suatu kondisi.

Sumber : Sora. N. , 2015

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa mesage yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek – objek yang terkait).

(36)

Tabel 2. 3 Sequence Diagram

No. Simbol Keterangan

1. (Boundary class)

Mengambarkan sebuah penggambaran dari form..

2.

(Control class) Menggambarkan penghubung

antara boundary dengan tabel.

3. (Pesan Objek)

Menunjukan pesan yang disampaikan ke objek lain dalam diagram

Sequence.

No. Simbol Keterangan

4. (Admin)

Menggambarkan orang yang berinteraksi dengan sistem.

5. (Entity class)

Menggambarkan kegiatan hubungan yang akan dilakukan.

(37)

6. (Life Line)

Mengambarkan tempat mulai dan berakhirnya sebuah pesan.

Sumber : Sora. N. , 2015

4. Class Diagram

Class adalah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram menggambarikan struktur dan deskripsi Class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain – lain. Class memiliki tiga area pokok , yaitu nama, atribut, dan metode.

Tabel 2. 4 Class Diagram

No. Simbol Keterangan

1. (Class)

Menunjukan Class-Class yang dibangun berdasarkan proses -proses sebelumnya (diagram Sequence).

2. (Unidirectional Association)

Mnunjukan hubungan antara Class pada diagram Class.

(38)

3. (Asosiasi)

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi ini biasanya juga disertai dengan multipcity.

4. (Generalisasi)

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum khusus) generalisasi digunakan untuk menghubungkan antar kelas dengan arti umum khusus. Jadi jika ada kelas bermakna umum dan kelas bermakna khusus dapat menggunakan simbol ini.

5. (Agregation)

Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole –part). simbol ini adalah simbol yang menghubungkan antar kelas

6. Defendency

Defendency adalah suatu class yang berfungsi untuk menunjukan operasi suatu class yang menggunakan clas yang lain, sebuah defendency

Dilambangkan dengan sebuah panah bertitik – titik.

(39)

Tabel 2. 5 Keterangan Flowmap

(40)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Sistem informasi pemesanan tiket atau tiket online merupakan suatu rangkaian procedure dalam pemesanan Tiket secara online atau menggunakan media internet dimana data dikelompokan atau di peroses menjadi informasi dan didistribusikan kepada user atau pemakai, Pemesanan tiket online untuk Startup dalam bidang penyedia jasa merupakan suatu cara untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

(41)

1. Comunication

Pada tahap ini diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

2. Planning

Pada tahapan selanjutnya yaitu planning. Dalam tahap planning terdapat dua point penting yaitu menganalisis kebutuhan user dan kebutuhan sistem. 3. Modelling & Implementation

Spesifikasi kebutuhan dari tahapan sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini modelling sistem disiapkan. Modelling sistem membantu dalam menentukan perangkat keras (hardware) dan sistem persyarat juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. Pada tahap ini sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan di uji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

4. Development

Pada akhir tahapan ini perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru. 3.2 Sejarah Singkat Startup

Jika menilik kembali ke belakang, istilah startup memang lebih banyak digunakan untuk menjelaskan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, internet, web, dan perusahaan-perusahaan lain yang masih berhubungan dengan ranah tersebut. Hal ini dikarenakan bisnis startup mulai populer secara Internasional pada saat perusahaan dot-com banyak didirikan secara bersamaan.

(42)

Masa-masa itu dikenal dengan fase’bubble dot-com’ yang berlangsung pada periode 1998-2000.

Pada masa ’bubble dot-com’, perusahaan-perusahaan sedang gencar untuk membuat dan membuka website pribadinya. Hal ini semakin didukung dengan banyaknya orang yang mengenal internet, sehingga berpeluang menjadi ladang baru untuk memulai bisnis. Saat itulah, bisnis startup lahir dan terus berkembang.

Penjelasan mengenai perusahaan startup merupakan perusahaan baru yang hanya bersentuhan dengan teknologi, aplikasi, dunia maya, atau produk-produk lainnya yang masih berbau teknologi ini terbantahkan oleh pendapat berberapa ahli. Pasalnya, perusahaan startup tak hanya berbicara mengenai teknologi saja melainkan juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat mandiri diharapkan dapat mandiri dan berdiri sendiri tanpa adanya bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan. Namun, jika dilihat kembali karakteristik bisnis startup Indonesia, karakteristik tersebut memang lebih condong ke arah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi maupun web. Sehingga perkembangan perusahaan yang dilabeli sebagai perusahaan startup umumnya perusahaan tersebut berkenaan dengan bidang teknologi dan online. [24]

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Membangun sistem yang kompleks dibutuhkan metode pengembangan sistem agar dapat menuntun pembuat dalam menghasilkan suatu sistem yang standar. Mengembangkan suatu sistem informasi banyak orang menggunakan suatu metode dalam tahapan pengembangan sistem.

Metode pengembangan sistem informasi memiliki daur hidup, daur hidup tersebut yang dinamakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem.

(Systems Development Life Cycle) SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi SDLC model air tejun atau yang lebih dikenal dengan waterffall, karena keterbatasan waktu untuk pengembangan perangkat lunak.

(43)

3.4 Analisa Sistem Berjalan

Analisa sistem berjalan ini merupakan metode penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan dan pengembangan.

Selanjutnya mengenai desain sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, pada tahapan ini digambarkan proses bisnis dari pemesanan tiket wisata di Kuningan yang sedang berjalan dalam bentuk flowmap.

3.4.1 Flowmap Sistem Berjalan

Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data atau informasi antar bagian – bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan dalam penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem Reservasi.

Entitas yang terdapat pada sistem lama ini terdiri dari pengunjung dan pegawai atau agen tiket yang dimana masing – masing entitas tersebut memiliki peranan yang sangat penting didalam melakukan rutinitas sehari – hari.

1. Pengunjung berangkat ke tempat wisata yang dituju yang berada di Kuningan untuk membeli langsung di tempat.

2. Pengunjung menanyakan terlebih dahulu harga tiket ke penjaga tiket wisata tersebut.

3. Jika harga dan tempat sesuai, pengunjung langsung membeli tiket tersebut dan memberikan uang pembayaran kepada penjual tiket tersebut.

4. Penjual tiket langsung memberikan tiket tersebut kepada pengunjung. 5. Pengunjung menerima tiket dan langsung masuk ke tempat wisata.

(44)

Tabel 3. 1 Flowmap Sistem Berjalan

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sistem yang berjalan untuk pemesanan tiket wisata saat ini masih dilakukan manual, pencatan dan penyimpanan data pemesanan tiket masih ditulis dalam buku, serta pengunjung juga harus datang langsung ke tempat wisata untuk membeli tiket.

(45)

3.5 Analisa Masalah

Dengan mengamati analisa proses dan prosedur berjalan yang di tampilkan dalam gambar di atas, penulis menemukan bahwa sistem manual yang masih digunakan pada pemesanan tiket wisata di kabupaten Kuningan masih memiliki beberapa kekurangan.

Beberapa proses dan prosedur masih ada yang perlu mendapatkan perhatian khususnya berkaitan dengan permasalahan yang di hadapi pada penelitian ini adalah proses bukti pemesanan tiket wisata, untuk bukti pemesanan yang dilakukan dengan tiket kertas, dalam hal ini di lihat dari sisi penggunaan kertas yang akan menimbulkan penumpukan sampah.

Dalam pemesanan tiket juga dapat di lihat dari segi ketersedian waktu pengunjung sehingga memerlukan cukup banyak waktu perjalanan untuk memesan tiket wisata tersebut.

3.5.1 Masalah Yang Berkembang

Proses yang dijalankan dengan prosedur yang berjalan sekarang ternyata dapat menimbulkan beberapa masalah yaitu :

1. Penyerahan tiket kepada pengunjung secara manual sangat rentan terhadap resiko kehilangan.

2. Bentuk tiket yang masih memakai kertas dapat menimbulkan penumpukan sampah khususnya di daerah wisata tersebut.

3.5.2 Analisa Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional yaitu fasilitas yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang dilakukan oleh sistem secara umum, diantarannya :

a. Login merupakan cara masuk kedalam sistem (user/pengunjung penjual tiket/agen).

b. Pengolahan sistem merupakan pengolahan berbagai sistem. Data yang diolah seperti data pengunjung, data jumlah tiket yang mau di pesan dan data transaksi.

(46)

2. Kebutuhan Non fungsional

Kebutuhan non fungsional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fungsional diatas. Berikut ini adalah kebutuhan non fungsional dari sistem pemesanan tiket wisata di Kabupaten Kuningan :

A. kebutuhan perangkat lunak (software)

software yang berfungsi untuk melakukan pekerjaan dalam data processing system untuk mendukung bekerjannya sistem mobile. Adapun kebutuhan yang dibutuhkan oleh sistem operasi dan databaseserver , yaitu :

1. Sistem operasi window 7,8,10 atau linux. 2. Android Studio.

3. Bahasa pemrograman Java. 4. Database(SQLite).

5. Text editor (Sublime text, Notepad ++). 6. Emulator(Memu).

7. Web browser (Chrome atau Mozila Firefox). B. Kebutuhan perangkat keras (hardware)

Analisis perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat keras yang dibutuhkan, adapun hardware yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini seperti :

1. Laptop dengan processor intel pentium dual core 2.4 Mhz 2. Memori size ram 4 GB

3. Hardisk 500 GB 4. Mouse.

5. Modem/koneksi internet. 3.6 Perancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penjelasan laporan diatas bahwa pencarian tempat wisata dan , pemesanan tiket masih dilakukan secara manual , sehingga dalam proses tersebut membutuhkan waktu atau proses yang lama sehingga efisiensi waktu tidak terkontrol dan tidak maksimal dalam pemesanan tiket.

(47)

Dari analisis pada sistem berjalan saat ini penulis merancang sebuah sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang terjadi, tahap ini merupakan tahap paling penting dalam pembuatan sistem aplikasi , karena bila terjadi kesalahan dalam menganalisis dan mengindentifikasi masalah dari sistem yang lama, maka dari usulan untuk memperbaiki sistem akan menjadi tidak efektif.

3.6.1 Flowmap Sistem Usulan

Tabel 3. 2 Flowmap Sistem Usulan

3.6.2 Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan gambaran skenario interaksi antara pengguna dengan sistem, usecase diagram menggambarkan hubungan antara aktor dan kegiatan yang dapat dilakukan terhadap aplikasi. Dibawah ini adalah gambaran sistem

(48)

Gambar 3. 2 Usecase Diagram Pemesanan Tiket

Berikut ini adalah penjelasan mengenai skenario usecase diagram sistem usulan pada sistem informasi geografis pemesanan kos berbasis online.

1. Register

Nama Usecase : Register

Actor : Pengunjung/ Penjual Tiket/Agen

Deskripsi : Proses ini adalah kegiatan awal yang dilakukan pengunjung/penjual tiket untuk mengisi data diri email beserta password. Pre-Condition : Pengunjung penjual tiket membuka aplikasi

pemesanan tiket kemudian mengisi formregister dengan data diri. Post-condition : Sistem akan memeriksa validasi data yang

dimasukan,apabila valid maka pengunjung/penjual tiket akan diarahkan ke menu Login.

(49)

Tabel 3. 3 Register Pemesanan Tiket

Aktor Reaksi Sistem

Pengunjung / Penjual tiket Membuka aplikasi

Pengunjung / Penjual tiket Memilih form menu register

Menampilkan formregister Memasukan data diri email dan

password.

Validasi User

2. Login

Nama Usecase : Login

Actor : Pengunjung / Penjual Tiket

Deskripsi : Proses ini adalah kegiatan awal yang dilakukan Pengunjung/ penjual tiket untuk masuk ke dalam sistem pemesanan tiket berbasis mobile ini.

Pre-Condition : Pengunjung / penjual tiket membuka aplikasi pemesanan tiket kemudian mengisi formLoginusername dan password. Post-condition : Sistem akan memeriksa validasi data yang dimasukan , apabila valid maka pengunjung / penjual tiket akan masuk sebagai user dari aplikasi pemesanan tiket wisata.

Tabel 3. 4 Login Pemesanan Tiket

Aktor Reaksi Sistem

Pengunjung / penjual tiket Membuka aplikasi

(50)

Aktor Reaksi Sistem Pengunjung / penjual tiket

Memilih form menu Login

Menampilkan formLogin Inputusername dan password

Menampilkan menu utama

3. Melihat detail gambar tempat wisata dan fasilitas.

Nama Extend : Melihat detail gambar tempat wisata dan fasilitas.

Actor : Pengunjung

Deskripsi : Proses ini dilakukan pengunjung untuk melihat detail gambar dan fasilitas di tempat wisata sebelum pemesanan tiket.

Pre-Condition : Pengunjung memilih detail gambar dan fisilitas tempat wisata.

Post-condition : Sistem akan menampilkan spesifikasi detail gambar dan fasilitas tempat wisata berdasarkan temapat yang di tuju oleh

pengunjung.

Tabel 3. 5 Melihat detail tempat wisata dan fasilitas

Aktor Reaksi Sistem

Customer membuka aplikasi Customer Memilih detail gambar dan fisilitas kos.

menampilkan spesifikasi detail gambar dan fasilitas kos berdasarkan kata kunci atau alamat yang dicari

Gambar

Tabel 2. 2 Activity Diagram
Tabel 2. 3 Sequence Diagram
Tabel 2. 4 Class Diagram
Tabel 3. 2 Flowmap Sistem Usulan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan teknologi informasi bagaikan bom waktu yang setiap saat akan meledak memanjakan para penikmat informasi. Hal ini membuat manusia bagaikan tak terpisah

Dinamika kehidupan manusia tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seiring dengan tuntutan kebutuhan manusia dan akan mempermudah aktivitas

Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Keseluruhan kegiatan organisasi pada dasarnya membutuhkan informasi,

Dewasa ini teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dapat dilihat dengan banyaknya peralatan elektronik yang dapat menunjang kebutuhan manusia dalam kehidupan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena oleh anugerah-nya, kemurahan dan kasih setianya yang besar akhirnya penulis dapat

Tuntutan kebutuhan terhadap sistem informasi kian hari kian meningkat hampir di setiap aktivitas organisasi. Hal ini didukung oleh perkembangan dunia teknologi informasi,

Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi, terutama teknologi informasi komputer yang mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian informasi untuk memenuhi kebutuhan

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, yang meliputi kebutuhan akan solusi yang efisien dalam menjalankan tugas rumah tangga sehari-hari, serta perkembangan