• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum Perdagangan 519.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum Perdagangan 519."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 519 TAHUN 2001 TANGGAL 30 NOPEMBER 2001

TENTANG

LEMBAGA PELAKSANA PEMERIKSAAN PANGAN HALAL

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian kehalalan pangan yang dikemas dan diperdagangkan di Indonesia, di pandang perlu untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 11 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan;

b. bahwa sehubungan dengan butir a di atas, perlu menunjuk lembaga keagamaan yang mampu dan memenuhi syarat obyektif lainnya untuk melakukan pemeriksaan kehalalan terhadap pangan yang dikemas dan diperdagangkan di Indonesia;

c. bahwa untuk itu, perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri;

Mengingat :

1. Undang-undang RI No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (LN RI Tahun 1992 No. 100, TLN No. 3495); 2. Undang-undang RI No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan (LN RI Tahun 1996 No. 99, TLN No. 3656);

3. Undang-undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (LN RI Tahun 1999 No. 42, TLN No. 3821);

4. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (LN RI Tahun 1999 No. 131, TLN No. 3867);

5. Keputusan Presiden RI No. 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi , Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

6. Keputusan Presiden RI No. 228/M Tahun 2001

7. Instruksi Presiden RI No. 2 Tahun 1991 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Makanan Olahan, Keputusan Mengeri Eksplorasi Laut dan Perikanan No. 45 Tahun 2000 tentang Perizinan Usaha Perikanan;

8. Keputusan Menteri Agama No. 1 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama;

9. Keputusan Menteri Agama No.518 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal;

Memperhatikan :

Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.018/MUI/I/1989 Tahun 1989 tentang Pembentukan LP-POM MUI;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG LEMBAGA PELAKSANA PEMERIKSAAN PANGAN HALAL

Pasal 1

Menunjuk Majelis Ulama Indonesia sebagai lembaga pelaksana pemeriksaan pangan yang dinyatakan halal, yang dikemas untuk diperdagangkan di Indonesia.

(2)

Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, meliputi : a. pemeriksaan dan /atau verifikasi data pemohon;

b. pemeriksaan proses produksi; c. pemeriksaan laboratorium;

d. pemeriksaan pengepakan, pengemasan dan pemyimpanan produk; e. pemeriksaan sistem transportasi, distribusi, pemasaran dan penyajian; f. pemrosesan dan penetapan Sertifikasi Halal.

Pasal 3

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan keiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasla 2, diatur oleh Menteri Agama Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Pasal 4

Biaya pelaskanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibebankan kepada produsen atau importir yang mengajukan permohonan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta sumber-sumber lain yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 30 Nopember 2001

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

ttd

Referensi

Dokumen terkait

barang yang dikemas dalam kemasan standar (standard of packing), kemasan yang dibuka untuk dilakukan pemeriksaan fisik barang adalah sebesar 10% (sepuluh persen) atau 30%

Pemeriksaan adalah tindakan yang dilakukan Majelis Komisi untuk memeriksa Pelapor, Terlapor, Saksi, Saksi Ahli, serta Pihak Lain di Kantor Komisi dan atau tempat lain yang

Permusyawaratan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tanggal 1 sampai dengan 11 Agustus 2002 yang membahas Rancangan Ketetapan Majelis

Sahabat MQ/ Harapan akan dukukuhkannya Majelis Ulama Indonesia sebagai lembaga yang berwenang memberikan sertifikasi jaminan produk halal melalu undang-undang/

Sebelum adanya Undang-Undang Jaminan Produk Halal, lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan Sertifikasi Halal yaitu Majelis Ulama Indonesia memiliki kewenangan yang

Di antara lembaga fatwa yang ada di Indonesia adalah Lembaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Majelis Tarjih Muhammadiyah, dan Bahtsul Masail Nahdlatul

Begitu pula dalam Agama Islam, MUI melalui (Lembaga Pengkajian Pangan Obat- obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) menjelaskan bahwa pada dasarnya,

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 44 Tahun 2020 Tentang PENGGUNAAN NAMA, BENTUK DAN KEMASAN PRODUK YANG TIDAK DAPAT DISERTIFIKASI HALAL Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia