PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN INFORMASI PADA
TABEL OLEH SISWA KELAS VII MTsN 2 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
JUNI NOVITA SARI
NIM 2122111011
JURUSAN BAHASAN DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Juni Novita Sari, NIM 2122111011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel oleh Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 334 siswa. Dari 334 siswa, ditetapkan 42 siswa yang diambil secara acak menjadi sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one-group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes uraian. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Data yang diperoleh
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan informasi pada tabel sebelum menggunakan model kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 65,2 sedangkan kemampuan siswa menemukan informasi pada tabel sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 79,9 Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel yakni ( 7,14 > 2,02 ) pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian �0ditolak dan �� diterima, hal ini berarti ada pengaruh model kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel siswa kelas VII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menemukan informasi pada tabel sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan model kooperatif tipe STAD, proses pembelajaran sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Menemukan
Informasi pada Tabel oleh Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016” tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata I Universitas Negeri Medan.
Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan,
serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan,
3. Para Wakil Dekan dan Seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS
Unimed,
4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
sekaligus Dosen Penguji,
5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
6. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia sekaligus Dosen Penguji,
7. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
8. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Pembimbing Akademik,
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
10. Bapak dan Ibu Guru, serta Pegawai Tata Usaha MTsN 2 Medan, khususnya
Kepala Sekolah MTsN 2 Medan, Bapak Drs. Musianto, MA., yang telah
mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut,
11. Ayahanda Zulhelmi dan Ibunda Mahdayani yang telah menjadi orang tua
terhebat sejagad raya yang senantiasa memberikan motivasi, nasihat, cinta,
iii
ingin menyaksikan pindahnya tali toga dari kiri ke kanan mengobarkan
semangat penulis untuk menjadi “Pejuang Skripsi”,
12. Adik-adik tersayang, Raisyah dan Dinda Apriliana yang senantiasa
memberikan doa, dukungan, canda, tawa dan macam-macam bantuan dalam
menyelesaikan Skripsi ini,
13. Zuprizal Akbar yang tak pernah bosan mendengarkan keluhan tentang
sulitnya ini dan itu dan sigap menjadikan diri sebagai “Motivator Pribadi”
yang memberikan motivasi yang luar biasa, menyemangati saat kata nyerah
mulai terucap. Terima kasih karena senantiasa mendukung dalam bentuk
moril dan materil,
14. Sahabat-sahabat penulis, Alfitri Yatmis, Jamila Yolanda, Yulinda Afriani,
Rentika Sari Maharaja, Windi Lovepita Sari, serta teman seperguruan yang
luar biasa Nyak Mutia Dewi, Riska Oktavia dan Sari Aziwirdah,
15. Teman-teman seperjuangan kelas Reguler B 2012 yang tidak dapat dituliskan
namanya satu persatu,
16. Personil 17A, Kak Riana, Kak Intan, Kak Indah, Kak Ely dan Kak Yuli.
Personil 28, Kak Desi dan Kak Lena. Terima kasih atas segala kebersamaan
dan dukungannya selama ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga dukungan dan bantuan yang telah
diberikan dirahmati oleh Allah SWT. Amin.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Model Pembelajara ... 10
a. Model Pembelajaran Kooperatif... 11
b. Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) ... 12
c. Kelebihan Model Pembelajaran Tipe STAD ... 14
d. Kekurangan Model Pembelajaran Tipe STAD ... 14
e. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif STAD 15 2. Tabel ... 16
g. Mengubah Tabel dalam Bentuk Narasi ... 22
v
C.Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 29
E. Metode Penelitian ... 30
1. Kemampuan Menemukan Informasi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 42
2. Kemampuan Menemukan Informasi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 44
3. Pengaruh Model pembelajaran kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Menemukan Informasi Pada Tabel .. 46
B. Analisis Data ... 48
1. Analisis Data Hasil Pre-test ... 48
2. Analisis Data Hasil Post-test ... 50
3. Perbedaan Standar Error Mean Kelas Pre-Test (X) dan Mean Kelas Post- Test (Y) ... 51
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 52
vi
2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel Setelah Penerapan Model Kooperatif Tipe
STAD (Post-test) ... 55
3. Uji Homogenitas Data ... 57
4. Uji Hipotesis ... 58
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Simpulan ... 62
B. Saran ... 63
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 15
Tabel 2.2 Contoh Tabel ... 17
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan T.P 2015/2016 ... 27
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design. ... 31
Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Siswa dalam Menemukan Informasi dari Tabel ... 32
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 33
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test -Post-test Design ... 34
Tabel 4.1 Data Hasil Pre-test ... 42
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Pre-test ... 44
Tabel 4.3 Data Hasil Post-test ... 44
Tabel 4.4 Kategori Penilaian Post-test ... 46
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 48
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 50
Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Sebelum dan Sesudah Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 52
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Sebelum Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 52
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Sesudah Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 55
Tabel 4.10 Data Hasil Uji Normalitas ... 57
Tabel 4.11 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 58
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 67
Lampiran 2 RPP ... 70
Lampiran 3 Pre-test ... 74
Lampiran 4 LAS Kelompok ... 76
Lampiran 5 Post-test ... 78
Lampiran 6a Perincian Skor Pre-test (Tabel 1) ... 80
b Perincian Skor Pre-test (Tabel 2) ... 82
Lampiran 7a Perincian Skor Post-test (Tabel 1) ... 84
b Perincian Skor Post-test (Tabel 2) ... 86
Lampiran 8 Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 88
Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors ... 90
Lampiran 10 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F... 91
Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T ... 93
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih
maju dan bersaing dengan negara–negara lainnya. Sebuah efek langsung dari
pendidikan adalah mendapatkan pengetahuan yang secara sadar diberikan melalui
bahasa, baik melalui ragam bahasa tulis maupun lisan. Dalam dunia pendidikan
harus diterapkan proses belajar mengajar agar hasil dari suatu pembelajaran dapat
diperoleh secara maksimal.
Fathoni (2015:46) mengemukakan “Kunci pokok pembelajaran itu ada
pada seorang guru tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru
yang aktif sedangkan siswa tidak aktif, pembelajaran menuntut keaktifan kedua
pihak.” Jadi, jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa
hanya pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar.
Demikian pula bila pembelajaran hanya siswa saja yang aktif tanpa melibatkan
keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut keaktifan guru dan
siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Salah satu
keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan dan dilatihkan dalam dunia
pendidikan adalah keterampilan membaca, sebab membaca merupakan
2
digunakan orang lain secara tulisan (Khoirunnisa, 2013). Hal ini sejalan dengan
pendapat (Mardiati, 2010) yang mengatakan bahwa keterampilan membaca
sangatlah dibutuhkan oleh semua orang karena dengan membaca kita dapat
mengetahui apa yang belum kita ketahui. Keterampilan membaca memiliki
peranan yang penting dalam memperoleh informasi. Tarigan (2008:9)
menjelaskan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta
memperolah informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
Ada kalanya sebuah informasi disajikan tidak dalam bentuk tulisan, tetapi
disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian dengan bentuk tabel dimaksudkan untuk
memudahkan pembaca dalam memahami gagasan yang disampaikan penulis.
Informasi yang terkandung dalam tabel dapat membantu kita menemukan ide
pokok dan detail penting yang kita baca. Informasi tersebut adalah berupa fakta
yang ditunjukkan dengan jelas.
Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bidang studi
bahasa Indonesia SMP, pada siswa kelas VII semester genap terdapat standar
kompetensi No. 11 yaitu memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca
intensif dan membaca memindai, dengan kompetensi dasar 11.3 yaitu
menemukan informasi secara cepat dari tabel yang dibaca. Untuk menentukan
informasi yang terdapat dalam tabel, siswa perlu memperoleh pemahaman tentang
cara memahami tabel melalui kegiatan membaca scanning, yaitu suatu teknik
membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain
3
Berdasarkan hasil observasi penulis di MTsN 2 Medan melalui
wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia yaitu ibu Nirmala, diketahui
bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII masih rendah, kemampuan
siswa dalam menemukan informasi dari tabel juga masih minim. Banyak siswa
yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ini terbukti
dari nilai rata-rata siswa yang hanya mencapai 65, sedangkan KKM untuk mata
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut adalah 80. Senada dengan
pendapat Mulyadi dalam (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id) yang menjelaskan
bahwa banyak siswa yang mendapat nilai sepuluh untuk mata pelajaran
matematika, fisika, kimia, apalagi Bahasa Inggris. Namun, untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia, mendapatkan nilai sepuluh itu sangat langka. Selain itu sikap
yang meremehkan pelajaran bahasa Indonesia juga menjadi faktor pemicu.
Rajo (2012) menyatakan :
“Hampir di seluruh kota di Indonesia, tak satu pun ada bimbingan belajar untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Tak seperti mata pelajaran lain, matematika, bahasa Inggris dan IPA, ada bimbingan belajarnya. Sebab, menurut orangtua dan guru, tiga mata pelajaran itulah yang perlu mendapat perhatian khusus dan serius. Lantas pelajaran bahasa Indonesia? Kenyataan, begitu diremehkan. Dianggap tak penting. Sebab bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa keseharian.”
Fakta bahwa setiap tahun diselenggarakan Ujian Nasional dan ditemukan
pula soal-soal yang berhubungan dengan membaca tabel. Tentu hal ini bukan
sebuah kebetulan. Jika kita berpatokan bahwa Ujian Nasional adalah uji
kompetensi yang penting dan harus dilewati siswa, pengajaran yang tidak
4
Harahap (2013) menyatakan, “Kemampuan membaca tabel merupakan
salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam diri siswa.”
Sejalan dengan pendapat tersebut, Khoirunnisa (2013) menjelaskan bahwa tidak
semua siswa dapat membaca tabel dengan baik karena membaca tabel merupakan
membaca suatu data statistik.
Membaca tabel terkadang dianggap mudah. Belajar atau tidak, kita akan
dapat menemukan informasi yang terdapat di dalam tabel tersebut. Sudah
seyogianya pemikiran negatif tentang hal tersebut dihilangkan. Paradigma yang
salah jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri.
Harahap (2013:4) menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran di dalam
kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru
menggunakan metode ceramah, siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan
apa yang disampaikannya. Keadaan seperti ini akan menghambat tumbuhnya
kreativitas siswa dan menciptakan suasana belajar yang menjenuhkan. Kurangnya
kemampuan siswa dalam menemukan informasi dari tabel tentu berdampak
negatif terhadap hasil belajar. Agar permasalahan ini tidak berlanjut diperlukan
solusi untuk mengatasinya.
Fenomena di atas menjadi acuan bagi penulis untuk mampu memotivasi
siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh, membuang jauh-jauh asumsi yang
menganggap mudah belajar bahasa Indonesia. Seperti di sekolah MTsN 2 Medan,
nilai bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran lainnya. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya keseriusan siswa dalam belajar dan siswa kurang
5
Pembelajaran secara berkelompok dapat membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam menemukan informasi dari tabel.
Vygostky (dalam Trianto, 2009:39) menyatakan, “Fungsi mental yang lebih tinggi
pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama antar-individu sebelum
fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut.” Dengan
belajar berkelompok, siswa yang mampu dapat mengajari temannya yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk pembelajaran secara berkelompok ini salah satunya adalah
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Adnyani (2014) menjelaskan:
“Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diawali dengan penyajian materi oleh guru, dilanjutkan dengan pembimbingan kelompok jika diperlukan pada saat kelompok mengerjakan tugas, diharapkan dapat mengatasi ketidakmampuan belajar mandiri pada sebagian besar siswa.”
Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa agar dapat
saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan
yang diajarkan guru. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk bisa
melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga
dan menyenangkan (Slavin, 2005: 12).
Sejalan dengan pendapat di atas, Trianto (2009:68) menyatakan:
6
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan
pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase.
Adapun fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Trianto (2009:71)
adalah:
1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) menyajikan/ menyampaikan informasi,
3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar,
5) evaluasi,
6) memberikan penghargaan.
Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah banyak
dibuktikan melalui penelitian, diantaranya Adnyani (2014), menunjukkan hasil
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih unggul dari pada model
pembelajaran konvensional. Mardiati (2010), yang menunjukkan hasil bahwa
belajar dengan penerapan model STAD sangatlah efektif setelah melihat nilai
siswa sesudah penerapan STAD lebih baik dari sebelum penggunaan STAD,
dimana nilai rata-rata sebelum STAD adalah 81,8 dan rata-rata nilai setelah STAD
adalah 87,7. Tidak hanya itu, Apriliya (2012) juga menjelaskan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan membaca
siswa karena model pembelajaran kooperatif ini lebih menekankan pada aktivitas
siswa dalam kelompok yang heteregen, sehingga siswa dapat saling memotivasi
dan membantu satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas, Penulis termotivasi untuk melakukan sebuah
kajian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Kemampuan Menemukan Informasi Pada Tabel Oleh Siswa Kelas
7
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:
1. hasil belajar siswa masih rendah dan belum sesuai dengan yang
diharapkan;
2. kemampuan siswa dalam menemukan informasi dari tabel masih minim;
3. kurangnya keseriusan siswa dalam belajar;
4. siswa kurang mampu belajar mandiri;
5. sikap yang meremehkan pelajaran bahasa Indonesia;
6. model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
C.Pembatasan Masalah
Dari enam masalah yang teridentifikasi, penulis membatasi masalah pada
point keenam yaitu model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Penulis menawarkan satu model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
secara teori dapat mengubah interaksi belajar mengajar yang satu arah menjadi
multiarah, siswa aktif selama proses belajar mengajar melalui interaksi dengan
8
D.Rumusan Masalah
Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka
masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam
menemukan informasi dari tabel sebelum menggunakan model
pembelajaran tipe STAD?
2. bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam
menemukan informasi dari tabel sesudah menggunakan model
pembelajaran tipe STAD?
3. apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
kemampuan menemukan informasi dari tabel oleh siswa kelas VII MTsN
2 Medan?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam
menemukan informasi dari tabel sebelum menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD;
2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam
menemukan informasi dari tabel sesudah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD;
3. untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi dari tabel oleh
9
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan
dapat membantu dalam menemukan informasi dari tabel;
2. bagi pendidik, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model
pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik;
3. bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan
inovasi pembelajaran bahasa Indonesia disekolah;
4. bagi penulis, sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi
penulis dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis darta yang diperoleh dari penelitian, maka
ditarik kesimpula sebagai berikut.
1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan
informasi sebelum mendapat perlakuan (model pembelajaran
kooperatif tipe STAD) adalah 65,2
2. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan
informasi sesudah mendapat perlakuan (model pembelajaran
kooperatif tipe STAD) adalah 79,9
3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti memberikan
pengaruh yang positif terhadap kemampuan menemukan informasi
pada tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 dengan hasil uji hipotesis yaitu ℎ� �� > �� ( 7,14 >
2,02 ) dan hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis alternatif
63
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut
penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berpengaruh positif pada kemampuan
menemukan informasi pada tabel. Oleh karena itu, penulis
menyarankan agar model pembelajaran ini digunakan oleh guru
bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada materi menemukan informasi pada tabel
2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya
menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik
perhatian siswa sehingga proses belajar mengajar lebih
menyenangkan dan tidak berlangsung monoton.
3. Disarankan agar penulis selanjutnya tetap memperhatikan
perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di
64
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)
Apriliya, Rni. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Student Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia
Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
________. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Dewa, N.F. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPS Tentang Masalah Sosial Kelas IV SD. Vol 1, No 1 (dalamhttp://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/37)
Fathoni, Ahmad. 2015. Pembelajaran Berbasis Karakter. Surakarta : PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah
Harahap, A.F.J. 2013. Pengaruh Metode Active Knowledgesharing(Berbagi Ilmu Pengetahuan) Terhadapkemampuan Membaca Tabel Olehsiswa Kelas VII Smp Negeri 1 Sei Dadap Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi Unimed : Tidak diterbitkan
Hariningsih, Dwi dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Dengan Bahasa Dan Sastra Indonesia SMP/MTs kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Irwandi. 2013. Metode Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
Alfabeta.
Kemdikbud.2014. Sudah Saatnya Nilai Bahasa Indonesia Melebihi Nilai Bahasa Inggris. (dalam http://badanbahasa.kemdikbud.go. )
65
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya
Koswara, D dan Halimah. 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung : PT Pribumi Mekar
Kurniasih, I dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena
Mardiati. 2010. Penerapan Metode Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Kelas VII SMPN 2 Kuantan Mudik. Skripsi Universitas Islam Riau, Pekan Baru.
Nurhadi. 2009. Teknik Membaca. Malang : A3
Priyatni,E.T dkk. 2008. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Rajo,Y.P (2012) Subyek Didik Meremehkan Bahasa Indonesia. Dalam http://www.kompasiana.com/yurnaldi/subyek-didik-meremehkan-bahasa-indonesia_551773c881331101699de101 (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 Pukul 09:25 WIB)
Romadhona, G dan Widyawati Oktavia. 2011. Superlengkap Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : Gagasmedia
Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Saputri, Rani. 2014. Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA N 8 Padang Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD. Artikel Ilmiah, PGRI Sumbar, Padang.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press
Silitonga, P.M. 2013. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slavin, 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik . Bandung : Nusa Media
66
Sudijono, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan,Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung
Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Erlangga