48
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Bedasarkan uraian mengenai yang telah dijelaskan di atas tentang masalah
putusan eksekusi yang mempunyai kekuatan hukum tetap (Studi Kasus Putusan
Perkara No. 08/Pdt.G/2003/PN.Pml), maka penulis menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Bahwa Berdasrkan Putusan Pengadilan Negeri Pemalang Nomor:
08/Pdt.G/PN.Pml sudah berkekuatan hukum tetap dan pelaksanaan
eksekusi sudah memenuhi syarat-syarat tersebut diantaranya adalah :
putusan yang telah berkuatan hukum tetap, putusan tidak dijalankan
secara sukarela, putusan yang dapat dieksekusi bersifat kondemnatoir
dan lain-lain
2. Pelaksanaan eksekusi mengalami kendala yaitu sebagai berikut: kendala
internal pihak yang bersengketa yakni Ronny. bahwa Ronny
menghalangi proses eksekusi dan tetap menempati gereja tersebut serta
dari pihak gereja tidak melakukan perlawanan dengan alasan
perikemanusiaan. Selanjutnya kendala eksternal ialah kendala dari luar
para pihak yang bersengketa , yakni dari warga gereja menghadang
jalannya eksekusi tersebut.
3. Tindakan hukum yang dapat dilakukan pihak gereja agar dapat
menguasai dan memanfaatkan tanah sengketa adalah dengan melakukan
pelaporan kepada kepolisian adanya pelanggaran atas Undang-Undang
Nomor: 51 Tahun 1960 Tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Ijin
49 B. Saran
Dari latar belakang apa yang terjadi diatas maka penulis memberikan saran
bahwa seharusnya Gereja melakukan gugatan baik pidana maupun perdata
untuk memperoleh haknya tersebut berdasrkan pemakian tanah tanpa ijin pihak