Menkeu Sejumlah Negara Siap Bantu Korban Gempa
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:33 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:02
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, beberapa menteri yang hadir dalam pertemuan sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) di Istanbul, Turki, menyatakan siap memberikan donasi untuk mengurangi dampak gempa di Sumatera Barat dan Jambi.
"Yang jelas, beberapa menteri di pertemuan IMF yang bertemu secara bilateral dengan delegasi Indonesia memberikan janji membantu. King Abdullah dari Arab Saudi memberikan bantuan US$ 50 juta plus tambahan bantuan obat-obatan," kata dia ketika ditemui di Gedung Depkeu, Jakarta, Rabu (7/10).
Menteri Keuangan Prancis dan delegasi dari Jepang, kata Sri Mulyani, juga menanyakan kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan pascagempa di Sumbar dan Jambi. Demikian juga dari delegasi Jepang.
"Selain itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memberikan hibah US$ 3 juta. Bank Dunia juga memberikan bantuan serupa," tutur dia Secara terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi menyatakan, gempa yang terjadi di Indonesia akan
memengaruhi risiko investasi di Tanah Air. Namun kondisi risiko investasi itu bisa ditekan jika iklim investasi dan peluang investasi di Indonesia terus dijaga.
Menurut Lutfi, investasi di negara mana pun selalu memiliki risiko termasuk gempa. Ia mencontohkan, negara yang cukup berhasil menekan risiko gempa dengan menjaga iklim investasi dan peluang-peluang investasi yang besar adalah Jepang.
"Para investor pun harus melihat secara utuh, jangan hanya melihat risikonya saja, namun peluang-peluang yang bisa diberikan dalamberinvestasi di Indonesia harus dipertimbangkan," papar dia, Selasa (6/10).
Moratorium Utang UMKM
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa
mengusulkan pemberlakuan hapus tagih (moratorium) utang debitor korban gempa di Padang, Sumatera Barat Moratorium diutamakan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) yang meninggal, dan mengalami kerusakan berat fasilitas usaha serta bangunan tempat tinggal mereka
"Banyak sekali pelaku UKM yang harus mulai lagi dari nol termasuk membangun tempat tinggalnya sendiri, perbankan kami usulkan perlakukan moratorium," kata Erwin Aksa dalam siaran pers yang diterima Investor Dailydi Jakarta, Rabu.
Hipmi menyambut baik kebijakan perbankan yang akan merestrukturisasi utang debitor korban gempa Padang. Namun untuk korban tertentu yang menderita kerugian sangat besar, kebijakan itu belum efektif untuk membangun kembali perekonomian.
Erwin mengatakan, pemulihan ekonomi di Padang akan membutuhkan waktu cukup lama bila moratorium tidak diberlakukan. Kalangan pengusaha UMKM merasa semakin terbebani dengan status kredit macet pascagempa nantinya.
Menkeu Sejumlah Negara Siap Bantu Korban Gempa
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:33 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:02
Selain itu, pelaku UMKM akan kesulitan memperoleh permodalan kembali, sebab rata-rata mereka tidak memiliki bangunan yang layak untuk dijaminkan. "Selain itu, pemberlakuan moratorium sejalan dengan yang diberlakukan atas korban gempa Yogyakarta," ucap dia. (teh/cl31/raj)
Sumber : Investor Daily Indonesia