Fokus Pagi MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi: Jum’at, 9 April 2010 Tema: Milad MQ Jogjakarta Topik: Eksistensi Media Muslim
06.00-07.00: Pemutaran Fokus Pagi dari tahun 2006-2010 oleh semua penyiar Fokus Pagi MQ
07.00-08.00: Diskusi dengan sejumlah nara sumber Fokus Pagi yang telah lama menjadi nara sumber MQ FM Jogjakarta
- Nara Sumber Tamu: Pengamat Politik, Ekonomi, Sosial -Eko Prasetiyo- 0817.5459.085 - Nara Sumber Telepon:
1. 07.15: Pendiri Pondok PEsantren Nguri Sukoharjo –Ustdz Abu Bakar Ba’asyir- 0813.9391.1144
2. 07.45: Ketua KAMMI DIY –Sujatmiko Dwiatmojo- 0813.2831.5848
08.00-09.00: Semua Alumni Crew Kamar Berita & Crew Kamar Berita
Narsum Tamu:
Pengamat Politik, Ekonomi, Sosial: Eko Prasetyo
1. Menurut pengamatan Anda/ seperti apa media yang ada saat ini?// Apakah sudah menjalankan tugas dan kewajibannya/ serta menjalankan kode etiknya?
2. Apa peran sejumlah kapitalis dalam menguasai media?
3. Adakah indikasi media yang ada sudah tidak independen/ atau hanya sebagai kaki tangan sejumlah pihak?
4. Peran media muslim apakah sudah maksimal saat ini?
5. Bagaimana agar media muslim lebih berkualitas/ baik dari segi profesionalitas maupun kualitas dan kuantitasnya?
6. Apakah ada semacam upaya penjegalan terhadap berdirinya media muslim?
7. Apakah media sudah cukup berani menunjukkan keberaniannya dalam memberitakan
kebenaran?
8. Apa peran pemuda dalam hal ini?
9. Bagaimana hubungan antara kondisi ruhiah dengan kualitas yang dihasil yang diperoleh 10.Siapa saja yang paling berperan untuk memperbaiki
11.Haruskah Umat Islam memiliki Media sendiri agar bisa menangkal budaya barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, kita lihat dua fenomena sekarang?
12.Antara bisnis dan dakwah/ kadang itu menjadi polemik ketika ada benturan di antara keduanya?
13.Bagaimana prospek media muslim ke depan?
14.Kami persilakan Anda untuk memberikan kritik dan saran kepada Radio MQ FM?
Narsum 1: 07.15
Pendiri Pondok PEsantren Nguri Sukoharjo: Ustadz Abu Bakar Ba'asyir
3. Menurut pengamatan Ustadz/ seperti apa media yang ada saat ini?// Apakah sudah menjalankan tugas dan kewajibannya/ serta menjalankan kode etiknya?
4. Apa peran sejumlah kapitalis dalam menguasai media?
5. Adakah indikasi media yang ada sudah tidak independen/ atau hanya sebagai kaki tangan sejumlah pihak?
6. Peran media muslim apakah sudah maksimal saat ini?
7. Peran media muslim apakah sudah maksimal saat ini?
8. Apakah media sudah cukup berani menunjukkan keberaniannya dalam memberitakan
9. Bagaimana agar media muslim lebih berkualitas/ baik dari segi profesionalitas maupun kualitas dan kuantitasnya?
10.Apakah ada semacam upaya penjegalan terhadap berdirinya media muslim?
11.Bagaimana hubungan antara kondisi ruhiah dengan kualitas yang dihasil 12.Siapa saja yang paling berperan untuk memperbaiki
13.Haruskah Umat Islam memiliki Media sendiri agar bisa menangkal budaya barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, kita lihat dua fenomena sekaran
14.Nasihat apa untuk crew MQ untuk berbenah diri/ baik dari segi personal/ maupun managemen perusahaan?
Narsum 1: 07.45
Ketua KAMMI DIY: Sujatmiko Dwiatmojo
1. Menurut pengamatan Anda/ seperti apa media yang ada saat ini?// Apakah sudah menjalankan tugas dan kewajibannya/ serta menjalankan kode etiknya?
2. Apa peran sejumlah kapitalis dalam menguasai media?
3. Adakah indikasi media yang ada sudah tidak independen/ atau hanya sebagai kaki tangan sejumlah pihak?
4. Peran media muslim apakah sudah maksimal saat ini?
5. Bagaimana agar media muslim lebih berkualitas/ baik dari segi profesionalitas maupun kualitas dan kuantitasnya?
6. Apakah ada semacam upaya penjegalan terhadap berdirinya media muslim?
7. Apakah media sudah cukup berani menunjukkan keberaniannya dalam memberitakan
kebenaran?
8. Apa peran pemuda dalam hal ini?
9. Bagaimana hubungan antara kondisi ruhiah dengan kualitas yang dihasilkan? 10.Siapa saja yang paling berperan untuk memperbaiki media?
11.Haruskah Umat Islam memiliki Media sendiri agar bisa menangkal budaya barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, kita lihat dua fenomena sekarang?
12.Antara bisnis dan dakwah/ kadang itu menjadi polemik ketika ada benturan di antara keduanya?
