• Tidak ada hasil yang ditemukan

DPM1 OJK – Beranda IX.D.5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DPM1 OJK – Beranda IX.D.5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

NOMOR: KEP-35/PM/2003

TENTANG

SAHAM BONUS

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Menimbang : a. b ahwa p enerb itan saham b onus merup akan salah satu c ara untuk meningkatkan kinerja keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat d i l a k u k a n t a n p a m e r u g i k a n k e p e n t i n g a n p e m e g a n g s a h a m ;

b . b ahwa selama ini p elaksanaan p enerb itan saham b onus meng ac u p ad a Penjelasan Nomor I.B.1, Lamp iran Surat Ed aran Bap ep am Nomor SE-05/PM/1996 tang g al 24 Desemb er 1996 p erihal Penjelasan Meng enai Ped oman Tentang Pernyataan d an Keterb ukaan Atas Saham Bonus;

c . bahwa dalam rangka memberikan dasar hukum yang lebih kokoh terhadap p elaksanaan p enerb itan Saham Bonus, d eng an tetap memp erhatikan p rinsip keterb ukaan d an p erlind ung an kep ad a masyarakat p emod al, d ip and ang p erlu untuk menetap kan Kep utusan Ketua Bap ep am tentang Saham Bonus;

Meng ing at : 1. Und ang -und ang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Mod al (Lemb aran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyeleng g araan Keg iatan d i Bid ang Pasar Mod al (Lemb aran Neg ara Tahun 1995 Nomor 86, Tamb ahan Lemb aran Neg ara Nomor 3617);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lemb aran Neg ara Nomor 3618);

4 . K e p u tu sa n Pre sid e n Re p u b lik In d o n e sia N o m o r 7 /M Ta h u n 2 0 0 0 ;

MEMUTUSKAN :

(2)

Ditetap kan d i : Jakarta

p ad a tang g al : 30 Sep temb er 2003

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

(3)

PERATURAN NOMOR IX.D.5 : SAHAM BONUS

1. Definisi :

a. Ag io Saham ad alah selisih leb ih setoran p emeg ang saham d iatas nilai nominalnya d alam hal saham d ikeluarkan d eng an nilai nominal.

b . K e k a y a a n B e r s i h a d a l a h s e l i s i h a n t a r a t o t a l a k t i v a d e n g a n t o t a l k e w a j i b a n .

c . Sald o Lab a ad alah akumulasi hasil usaha p eriod ik setelah memp erhitung kan p emb ag ian d ivid en d an koreksi lab a rug i p eriod e lalu.

d . Saham Bonus ad alah saham yang d ib ag ikan sec ara c uma-c uma kep ad a p emeg ang saham b erd asarkan jumlah saham yang d imiliki.

e. Divid en Saham ad alah b ag ian lab a yang d ib ag ikan kep ad a p emeg ang saham d alam b entuk saham.

f. Dividen Kas adalah bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang .

g . Selisih Penilaian Kemb ali Aktiva Tetap ad alah selisih antara nilai revaluasi d eng an nilai b uku (nilai terc atat) aktiva tetap .

2. Peraturan ini b erlaku b ag i Emiten yang telah melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Pub lik.

3. Pembagian Saham Bonus harus proporsional dengan kepemilikan saham dari setiap pemegang saham.

4. Pelaksanaan p emb ag ian Saham Bonus harus telah selesai d ilakukan selamb at-lamb atnya 45 (empat puluh lima) hari setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui p emb ag ian Saham Bonus terseb ut.

5. Emiten atau Perusahaan Pub lik wajib menyamp aikan kep ad a Bap ep am lap oran p enjatahan Saham Bonus yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam sebanyak 2 (dua) eksemp lar selamb at-lamb atnya 14 (emp at b elas) hari setelah p emb ag ian Saham Bonus d ilaksanakan.

6. Saham Bonus yang merup akan Divid en Saham, b erasal d ari kap italisasi Sald o Lab a.

LAMPIRAN

(4)

9. Jumlah saham yang dibagikan dalam rangka Saham Bonus yang bukan merupakan Dividen Saham d itentukan b erd asarkan nilai nominal saham.

10. Deng an memp erhatikan ketentuan ang ka 8 d an ang ka 9 p eraturan ini, d alam hal terd ap at lebih dari satu nilai nominal saham, maka yang digunakan sebagai dasar pembagian Saham Bonus ad alah saham d eng an nilai nominal terend ah.

11. Pemb ag ian Saham Bonus hanya d ap at d ilaksanakan ap ab ila asal Saham Bonus terseb ut telah d imuat d alam Lap oran Keuang an Tahunan terakhir yang telah d iaud it oleh Akuntan yang terd aftar d i Bap ep am.

12. Dalam hal Saham Bonus b erasal d ari kap italisasi Ag io Saham maka nilai yang d ap at d ikap italisasi ad alah jumlah Ag io Saham setelah d ikurang i b iaya emisi Efek ekuitas.

13. Emiten atau Perusahaan Pub lik atau p elaku Pasar Mod al lainnya d alam hub ung an d eng an p ara p emod al d ilarang memb erikan informasi yang menyesatkan meng enai renc ana p emb ag ian Saham Bonus oleh Emiten atau Perusahaan Pub lik tertentu. Informasi yang termasuk menyesatkan terseb ut antara lain p ernyataan b ahwa :

a. Saham Bonus merup akan p eng g anti d ari Divid en Kas yang d ijanjikan oleh Emiten atau Perusahaan Pub lik;

b . Saham Bonus yang b ersumb er d ari kap italisasi Ag io Saham d an atau unsur ekuitas lainnya merup akan ind ikasi kemamp uan Emiten atau Perusahaan Pub lik d alam memp eroleh lab a;

c . Harga saham pada saat penawaran umum menjadi lebih rendah dengan adanya rencana p emb ag ian Saham Bonus; d an

d . Pemb ag ian Saham Bonus sama d eng an hasil d ivid en (dividend yield), sep erti :

1) meng g unakan p emb ag ian Saham Bonus sed emikian rup a sehing g a menimb ulkan kesan sama d eng an hasil Divid en Kas;

2) menamb ahkan p ersentase p emb ag ian Saham Bonus d eng an hasil d ivid en d an menyatakannya seb ag ai p emb ayaran d ivid en atau seb ag ai hasil investasi; d an

3) d ivid end yield tid ak b erub ah b erkaitan d eng an d iub ahnya Divid en Kas menjad i Divid en Saham.

14. Emiten atau Perusahaan Publik yang akan membagikan Saham Bonus wajib menginformasikan kep ad a Bap ep am selamb at-lamb atnya 7 (tujuh) hari seb elum p eng umuman Rap at Umum Pemegang Saham. Informasi mengenai pembagian Saham Bonus tersebut wajib diumumkan kep ad a p ub lik selamb at-lamb atnya 28 (d ua p uluh d elap an) hari seb elum p elaksanaan Rap at Umum Pemeg ang Saham.

15. Informasi seb ag aimana d imaksud d alam ang ka 14 sekurang -kurang nya wajib memuat hal-hal seb ag ai b erikut :

a. Penjelasan terp erinc i meng enai sumb er d ari kap italisasi mod al yang menjad i Saham Bonus;

(5)

b. Nilai dari masing-masing sumber kapitalisasi Saham Bonus;

c. Rasio pembagian Saham Bonus;

d. Dasar penetapan harga yang digunakan sebagai dasar pembagian Saham Bonus sebagaimana dimaksud dalam angka 8, angka 9 dan angka 10 peraturan ini;

e. Penjelasan mengenai perlakuan pajak atas Saham Bonus, baik pengaruhnya pada para pemegang saham maupun pada perusahaan. Jika pengenaan pajak atas Saham Bonus kurang menguntungkan bagi pemegang saham daripada jika pembagian diberikan dalam bentuk Dividen Kas, maka fakta tersebut wajib diungkapkan dan alasan untuk tidak membayarkan Dividen Kas, wajib dijelaskan; dan

f. Prosedur administratif yang berkaitan dengan pembagian Saham Bonus.

16. Semua pelaku Pasar Modal yang terlibat dalam persiapan data historis mengenai harga saham dan informasi keuangan per saham wajib menyesuaikan informasi tersebut terhadap pengaruh dari pembagian Saham Bonus d an menjelaskan metod e yang d ip erg unakan d alam p enyesuaian terseb ut.

17. Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk kepada Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 30 September 2003

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Herwidayatmo NIP 060065750 LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari segi demografi, pada tahun 2004 jumlah penduduknya 40.298 jiwa, terdiri atas 20.899 laki-laki dan 19.399 perempuan dengan kepadatan penduduk mencapai 88 jiwa

Pada bagian yang kedua akan dideskripsikan siklus beras yang terbagi mulai dari proses penanaman padi hingga masa panen yang justru berakhir pada pelepasan kontrol atas

Bahwa pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Satu bulan Agustus tahun Dua Ribu Tiga Belas (21- 08-2013) pada pukul 15.00 WIB, ULP Pokja Konstruksi secara resmi menutup masa

Pokja Kosntruksi ULP Pemerintah Kota Cirebon akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik

Teori gerakan sosial diharapkan mampu memberikan penjelasan pada faktor-faktor, antara lain, (1) potensi struktural bagi aktivitas gerakan, mengidentifikasi ketegangan

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa ; Tahap persiapan, Tahap pengumpulan data, Tahap

[r]

Pada intinya penelitian yang dilakukan oleh Kasido memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu pada pembongkaran unsur-unsur yang