PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KECERMATAN PROFESIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS
AUDITOR (STUDI KASUS PADA AUDITOR BPKP PROVINSI SUMATERA UTARA)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
GIOT MARITO SIHOMBING NIM. 709330018
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
GIOT MARITO SIHOMBING, 709330018. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kecermatan Profesional dan Motivasi Terhadap Kualitas Auditor (Studi Kasus BPKP Provinsi Sumatera Utara). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan Untuk menguji Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kecermatan Profesional dan Motivasi Terhadap Kualitas Auditor (Studi Kasus BPKP Provinsi Sumatera Utara). Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai pertanyaan dari masyarakat mengenai kontribusi apa yang diberikan oleh auditor intern (BPKP) dalam pencapaian tujuan organisasi yaitu terselenggaranya kegiatan pemerintahan yang efisien dan efektif, serta mengeliminasi praktik-praktik KKN.
Sampel dalam penelitian ini adalah auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple rondom sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama. Penentuan sampel adalah auditor BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan SPSS 15.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi, Independensi, Kecermatan Profesional dan Motivasi Terhadap Kualitas Auditor berpengaruh secara simultan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi F-hitung > F-tabel (29,702 > 2,859). Adjusted R Square 0.688. Akan tetapi, yang memiliki pengaruh terbesar adalah independensi.
ABSTRAK
GIOT MARITO SIHOMBING, 709330018. Effect of Competence, independence, and motivation Diligence Professionals on the Quality Auditor (BPK Case Study of North Sumatra). Thesis, Department of Accounting, Administration, majoring in Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2013.
This study aimed to examine the effect of competence, independence, and motivation Diligence Professionals on the Quality Auditor (BPK Case Study of North Sumatra). The problems discussed in this study on the question of what the public about the contribution given by the internal auditor (BPK) in achieving the organization's goals to the implementation of efficient and effective governance, and eliminate corruption practices.
The sample in this study is representative BPK auditors North Sumatra Province. Sample selection methods used in this study is simple rondom sampling that sample of the population at random without regard to existing strata in the population and every member of the population has the same chance. The samples are representative BPK BPK auditors North Sumatra province, is determined by using the formula Slovin. Data analysis method used is multiple regression analysis with SPSS 15.0.
The results showed that the competence, independence, and motivation Diligence Professionals on the Quality Auditor effect simultaneously. It can be seen from the significant value of F-count> F-table (29.702> 2.859). Adjusted R Square 0.688. However, that has the greatest effect is independence.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iiv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Indentifikasi Masalah... 5
1.3 Batasan Masalah... 5
1.4 Perumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 7
2.1 Landasan Teori... 7
2.1.1 Teori Prestasi ... 7
2.1.2 Teori Atribusi ... 9
2.1.3 Auditor Pemerintah ... 9
2.1.6 Independensi ... 18
2.1.7 Kecermatan Profesional ... 20
2.1.8 Motivasi... 22
2.2 Penelitian Terdahulu... 25
2.3 Kerangka Berpikir ... 26
2.4 Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.2 Populasi dan Sampel... 29
3.3 Jenis dan Sumber Data... 30
3.3.1 Jenis Data ... 30
3.3.2 Sumber Data ... 31
3.4 Variabel dan Definisi Operasional ... 31
3.4.1 Variabel Penelitian... 31
3.4.2 Defenisi Operasional... 31
3.5 Instrumen dan Aspek Pengukuran... 34
3.5.1 Instrumen ... 34
3.5.2 Aspek Pengukuran... 35
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 35
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 36
3.7.1 Teknik Analisis Data... 36
3.7.2 Uji Kualitas Data ... 37
3.7.2.1 Statistik Deskriptif ... 37
3.7.2.3 Uji Reliabilitas ... 38
3.7.3.4 Uji Asumsi Klasik... 38
3.7.3.5 Uji Normalitas ... 39
3.7.3.6 Uji Multikolinieritas ... 39
3.67.37 Uji Heteroskedastisitas ... 40
3.7.3 Pengujian Hipotesis ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39
4.1 Hasil Penelitian... 42
4.1.1 Gambaran Umum BPKP Provinsi Sumatera Utara ... 42
4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 46
4.2 Hasil Analisis Data ... 49
4.2.1 Statistik Deskriptif ... 49
4.2.2 Uji Kualitas Data ... 55
4.2.2.1 Uji Validitas... 55
4.2.2.2 Uji Reliabilitas ... 57
4.2.3 Uji Asumsi Klasik... 57
4.2.3.1 Uji Normalitas Data ... 58
4.2.3.2 Uji Uji Multikolinearitas ... 59
4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas... 60
4.2.4 Uji Analisis Regresi ... 60
4.2.5 Koefisien Determinasi ... 63
4.2.6 Uji Hipotesis ... 64
4.2.6.1 Uji F ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
5.1 Kesimpulan ... 68
5.2 Saran ... 68
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan Fungsional Dalam Auditor
Pemerintah ... 10
Tabel 2.2 Hierarki Kebutuhan Manusia Menurut Maslow ... 23
Tabel 2.3 Motivasi Auditor Independen dalam Melakukan Audit Pemerintah . 24 Tabel 2.4 Peneliti Terdahulu ... 25
Tabel 4.1 Distribusi dan Pengembalian Kuesioner... 46
Tabel 4.2 Karakteristik Responden... 48
Tabel 4.3 Hasil Deskriptive Variabel... 49
Tabel 4.4 Aspek Pengukuran... 50
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Respoden pada Instrumen Kualitas Auditor... 51
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Respoden pada Instrumen Kompetensi ... 52
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Respoden pada Instrumen Independensi ... 52
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Respoden pada Instrumen Kecermatan Proffesional ... 53
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Respoden pada Instrumen Motivasi... 54
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Auditor ... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kompetensi ... 55
Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Independensi ... 56
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kecermatan Profesional... 56
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Motivasi ... 56
Table 4.16 Hasil Uji Mutikolineritas ... 59
Tabel 4.17Uji Glejser... 60
Tabel 4.18 Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian ... 61
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian, Tabulasi Data
LAMPIRAN II Hasil SPSS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPKP ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian, Tabulasi Data
LAMPIRAN II Hasil SPSS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengawasan yang dilakukan lembaga pengawasan internal pemerintah
merupakan bagian dari fungsi manajemen pemerintahan. Untuk itu dibentuk
lembaga yang bertanggung jawab kepada presiden untuk menjamin semua proses
manajemen penyelenggaraan pemerintahan negara, yang kemudian dibentuk
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN menghendaki adanya pelaksanaan fungsi pengawasan dan sistem
pengendalian intern yang baik oleh auditor atas pelaksanaan pemerintahan dan
pengelolaan keuangan negara dalam menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan
tersebut telah sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan serta
untuk menjamin bahwa tujuan tercapai secara hemat, efisien, dan efektif.
Menurut Hamid dalam Suseno (2011), penguatan institusi BPKP sangat
dibutuhkan demi mendukung terselenggaranya kegiatan pemerintahan yang
efisien dan efektif, serta mengeliminasi praktik-praktik KKN. Dengan semakin
diperkuatnya kedudukan BPKP merupakan tantangan yang berat bagi unsur
pengawasan. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup pengawasan akuntabilitas
keuangan negara sangat luas, dan memiliki kompleksitas yang tinggi, serta
kewenangan pengelolaan keuangan negara baik financial maupun non financial
2
Namun dalam prakteknya, penetapan sasaran pegawasaan dalam
pemeriksaan intern seringkali (bahkan sama sekali) tidak terkait dengan dukungan
pencapaian tujuan program tersebut. Bahkan, sasaran dari program yang
ditetapkan oleh lembaga pengawasan intern dari tahun ke tahun cenderung sama
dan berulang, tanpa melihat besar kecilnya permasalahan yang timbul dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga seringkali timbul
pertanyaan dari masyarakat mengenai kontribusi apa yang diberikan oleh auditor
intern dalam pencapaian tujuan organisasi.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian intern tersebut
dilaksanakan oleh aparat pengawasan intern pemerintah (APIP), yaitu Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Inspektorat Jenderal;
Inspektorat Provinsi; dan Inspektorat Kota.
BPKP sebagai auditor internal pada pemerintah pusat juga memiliki
tanggung jawab besar yaitu menciptakan proses tata kelola pemerintahan yang
baik dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta penerapan sistem
pengendalian manajemen. Dalam pelaksanaannya, BPKP memiliki dasar hukum
yaitu pasal 52, 53, dan 54 Keputusan Presiden Republik Indonesia No.103/2001
mengatur tentang “Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi,
dan tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen”. BPKP mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
3
Tentunya dalam melakukan tugasnya tersebut, auditor BPKP harus
memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi yang dimaksud
yaitu auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang
memadai, serta pengalaman dan keahlian khusus di bidangnya. Trotter (1986)
dalam Saifuddin (2004) mendefinisikan bahwa orang yang berkompeten adalah
orang dengan keterampilan mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif
dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Untuk dapat memiliki
keterampilan, seorang auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.
Pencapaian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui
pengalaman dan praktek audit (SPAP, 2001).
Seorang auditor yang memiliki independensi yang tinggi maka tidak akan
mudah terpengaruh dan tidak mudah dikendalikan oleh pihak lain dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpai saat pemeriksaan dan dalam
merumuskan serta menyatakan pendapatnya. Dengan semakin independensinya
seorang auditor maka akan mempengaruhi tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
pekerjaan yang semakin baik atau dengan kata lain kinerjanya akan menjadi lebih
baik. Auditor yang independen adalah auditor yang tidak memihak atau tidak
dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan pihak manapun (Pusdiklatwas
BPKP, 2005).
Di sisi lain, Kecermatan profesional dari seorang auditor BPKP dalam
melakukan pemeriksaan akan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaannya atau
kualitas auditor. Auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan
cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam
4
professional (professional judgement), namun dalam prakteknya masih terjadi
penarikan kesimpulan yang belum tepat yang dilakukan auditor.
Berkualitas atau tidaknya pekerjaan auditor akan mempengaruhi
kesimpulan akhir auditor dan secara tidak langsung juga akan mempengaruhi
tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pemerintah. Kualitas yang
baik ini merupakan suatu tuntutan reformasi birokrasi kearah penyelenggaraan
pemerintah yang lebih memperhatikan good goverment dengan mewujudkan
pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Sehingga auditor dituntut harus
memliki rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dalam setiap melaksanakan
pekerjaanya dan memliki sikap profesional, agar dapat mengurangi pelanggaran
atau penyimpangan yang dapat terjadi saat pemerintah mengambil keputusan dan
menjalankan program yang dibuat, sehingga kompetensi, independensi dan
kecermatan professional merupakan elemen penting yang harus dimiliki oleh
seorang auditor.
Hal inilah yang mendasari penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai kualitas auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara. Kompetensi,
indepedensi dan kecermatan professional menjadi standar kualitas auditor di
pemerintah. Namun belum tentu auditor yang memiliki ketiga hal tersebut
dikatakan auditor itu berkualitas.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Penelitian Goleman (2001) menemukan
bahwa hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat
juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan
5
berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme
yang tinggi.
Bedasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kecermatan
professional dan motivasi terhadap Kualitas Auditor pada BPKP Provinsi
Sumatera Utara).
1.2 Indentifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka indentifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas auditor Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara?
2. Apakah Independensi berpengaruh terhadap kualitas auditor Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara?
3. Apakah kecermatan professional berpengaruh terhadap kualitas auditor
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera
Utara?
4. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap kualitas auditor Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian
ini dan mengingatkan adanya keterbatasan penulis, maka peneliti membatasi pada
6
terhadap kualitas auditor aparat BPKP internal auditor pemerintah di Sumatera
Utara
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Kompetensi,
Independensi, kecermatan professional, motivasi berpengaruh terhadap kualitas
auditor pada BPKP Provinsi Sumatera Utara.
1.5 Tujuan penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah memperoleh bukti empiris untuk menganalisis tentang pengaruh
kompetensi, independensi, kecermatan professional dan motivasi terhadap kualitas
auditor pada BPKP Provinsi Sumatera Utara.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan khususnya Sumatera Utara dalam
memahami fungsi, peran, tanggungjawab dan tugas BPKP Provinsi
Sumatera Utara.
2. Sebagai bahan kajian berupa sumbangan pemikiran tentang kualitas
auditor dan pelatihan yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan
kualitas auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara di masa yang akan
7
3. Untuk menambah dan memperdalam wawasan dan pengetahuan
penulis tentang apa yang telah penulis lakukan dan sebagai referensi
69
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M. Nizarul 2007, Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Auditor dengan Etika auditor sebagai variabel moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X.
Arens, Alvin A., and J.K. Loebecke, 1996, Auditing : Pendekatan Terpadu, Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Satu Salemba Empat, Jakarta. Arens dan Loebbecke. 2003. Auditing. Jakarta : Salemba empat.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Cetakan Kedua. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Batubara, Rizal Iskandar, 2008, Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Propesional, Pendidikan Berkelanjutan dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris Bawasko Medan). Tesis.
De Angelo, L.E. (1981), “Auditor size and audit quality”, Journal of Accounting and Economics,Vol. 3, pp. Hal. 16.
Duff,A. 2004.”AUDITQUAL:Dimensions of Audit Quality”.Institute of Chartered Accountants of Scotland.Edinburgh.
Duff,A. 2009.”Measuring Audit Quality in Era of Change (An Empirical Investigation of UK Audit Market Stakeholders in 2002 and 2005).”Managerial Auditing Journal, Vol.24, No.5, pp. Hal.14.
Fakultas Ekonomi.2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Goleman, D. 2001. Working White Emotional intelligence. (terjemahan Alex Tri Kantjono W). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Hair, J. F., R. E. Anderson., R. L. Tatham. dan W. C. Black. 1998. Multivariate data Analysis. Prentice Hall, Fourth edition.
Huntoyungo, Siti Badriyah, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi.1, BFEE Yogyakarta.
70
Kharismatuti, Norma. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi ( Studi Empiris pada Internal Auditor BPKP DKI Jakarta)
Lastanti Sri, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005.
Lubis, Ade Fatma, et.al. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis.
Lubis, Haslinda, 2009, Pengaruh Keahlian, Independensi, Kecakapan Propesional dan Kepatuhan Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor pada Inspektorat Sumatera Utara. Skripsi, Usu, Medan.
Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Yogyakarta: Andi.
Moekijat. 2002. Dasar-Dasar Motivasi, Pioner Jaya, Jakarta
Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi keenam. Jakarta: Salemba Empat
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2008. “Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.”
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165.
PusdiklatwasBPKP-2007.http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/pusdiklatwas/halaman/sh ow/170 (03 Januari 2013).
Pusdiklatwas BPKP-2009. http://ebookbrowse.com/mo/modul-bpkp(21 Desember 2013)
Robbins, Stephen P dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
71
Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of Perceived Audit Quality and Auditee Satisfaction in Local Government. Journal of Public Budgeting, Accounting, & Financial Management, Vol. 18, No. 2.
Suharyadi dan Purwanto, 2007. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat.
Sujarweni, V. Wiratna. 2007. Belajar Mudah SPSS Untuk penelitian. Yogyakarta: Ardana Media.
Suseno, Agung. 2010. Eksistensi BPKP dalam Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Bisnis dan Birokrasi. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Jan–Volume 17, No.1, April. Hal 1.
Suwandi. 2005. Pengaruh Kejelassan Peran dan Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Jabatan Kepala Sub Bagian di Lingkunan Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Timur. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Airlangga Surabaya.
Trisnaningsih, S. (2003). Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor: Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Dalam jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, Vol. 6, Hal 22.
UU. No 15 Tahun 2004. Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Widagdo, (2002) Pengaruh Atribut-atribut kualitas Auditor terhadap Kepuasaan Klien pada Kantor Akuntan Publik (Tesis).