• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Interior Douce France Bakery Cafe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Interior Douce France Bakery Cafe"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR KODE MATA KULIAH : ISI 128

DESAIN INTERIOR

DOUCE FRANCE BAKERY & CAFE

JLN. MOH. YAMIN NO 6 DENPASAR - BALI

Oleh

Nur Alyani Moeliono NIM : 2006.05.027 Program Studi Desain Interior

Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

ii

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR KODE MATA KULIAH : ISI 128

DESAIN INTERIOR

DOUCE FRANCE BAKERY & CAFE

JLN. MOH. YAMIN NO 6 DENPASAR - BALI

Karya Tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh

Nur Alyani Moeliono NIM : 2006.05.027 Program Studi Desain Interior

Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh Nama : Nur Alyani Moeliono NIM : 2006.05.027

Program Studi : Desain Interior Jurusan : Desain

DESAIN INTERIOR

DOUCE FRANCE BAKERY & CAFE

JLN. MOH. YAMIN NO 6 DENPASAR - BALI

Telah diperiksa untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Denpasar, 22 Juni 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA

Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh Nama : Nur Alyani Moeliono NIM : 2006.05.027

Program Studi : Desain Interior Jurusan : Desain

DESAIN INTERIOR

DOUCE FRANCE BAKERY & CAFE

JLN. MOH. YAMIN NO 6 DENPASAR - BALI

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa

dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal………... dan dinyatakan sah.

Dewan Penguji

Nama Lengkap NIP Tanda Tangan

Ketua Sidang Prof. Dr. Drs. I Nym Artayasa , M. kes 1964032441990031002 Sekertaris D. A Sri Suasmini , S.Sn, M.Erg 132300931 Penguji Utama Drs. I Made Susila Patra, M.Erg 194810041981031001 Anggota Drs. A.A Gede Rai Remawa, M.Sn 196412311990031030 Anggota Drs. A. A. Gde Ardana 132006556

Mengesahkan Mengetahui

Denpasar,……… Ketua Jurusan………...

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan pengantar karya Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar walaupun masih banyak kekurangan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki.

Karya tugas akhir studio dengan judul “ Desain Interior Douce France Bakery & Cafe“ merupakan persyaratan mata kuliah Tugas Akhir. Adapun tujuan

dari penulisan karya tugas akhir studio ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik sebelum menempuh ujian akhir untuk mencapai gelar kesarjanaan Strata Satu (SI) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Penulisan tugas akhir karya studio ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya tugas akhir studio ini antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Wayan Rai selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar. 2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M. Si, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain

Institut Seni Indonesia Denpasar.

3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M. Kes, selaku ketua jurusan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar sekaligus menjadi Pembimbing 1 yang telah membimbing selama proses pengerjaan tugas akhir ini berlangsung

4. Bapak Drs. Cok Gde Rai Padmanaba, M.Erg, selaku Ketua Program Studi Desain Interior.

5. Bapak Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn, selaku pembimbing akademis yang telah membimbing selama masa kuliah,

6. Ibu D.A Sri Suasmini, S.Sn, M.Erg selaku pembimbing II yang selalu memberi masukan dan saran yang bermanfaat bagi penulis selama proses pengerjaan tugas akhir.

(6)

vi

8. Alliance Francaise yang telah memberi data dan informasi untuk mendukung laporan Tugas Akhir.

9. Bapak, Ibu dan kaka kiki selaku keluarga yang telah memberi dukungan semangat, doa dan materil dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Teman serta sahabat-sahabat yang telah memberi semangat dan dukunganya. 11.Perangkat yang penulis gunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12.Semua pihak yang turut membantu kelancaran proses penyusunan Tugas Akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Disadari bahwa tugas akhir karya studio ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih

Denpasar, 20 Juni 2011

Penulis

(7)

vii ABSTRAK

Nur Alyani Moeliono

Desain Interior Douce France Bakery & Café Jln. Moh. Yamin No.6 Denpasar -Bali

Persaingan bisnis kuliner di Bali cukup menjamur salah satunya adalah bakery. Oleh karena itu bakery di era sekarang sudah berkembang pesat di Bali. Perkembangan gaya hidup membuat bisnis bakery menciptakan image baru, munculah gagasan pemakaian kata Café dibelakang nama sebuah bakery. Menjadikan bakery bukan lagi sekedar sebagai tempat penjualan roti tetapi juga digunakan sebagai tempat berkumpul dan bertemu rekan bisnis sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia. untuk menarik perhatian para pengunjung salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat suasana yang menarik dan berkonsep. Kondisi inilah yang menjadi peluang bagi Douce France Bakery & Cafe untuk melakukan ekspansi mencari pasar baru.

Douce France Bakery & Cafe adalah tempat yang menjual roti-roti dan kue khas Perancis yang berkualitas. Salah satu menu yang menjadi unggulan adalah Croissant, yaitu sejenis roti yang merupakan roti khas Perancis (France bread). Roti croissant ini dulu disebut roti bangsawan karena hanya disajikan dan dipakai perjamuan raja dan ratu perancis di istana Versailles. Roti ini memiliki sejarah, rasa dan bentuk yang unik yang membuat lebih istimewa dari yang lain. Disamping ingin menampilkan suatu atmosfer dan suasana yang baru bergaya Neoklasik. Desain yang ditampilkan mengambil karakteristik serta sejarah dari croissant dan istana Perancis yaitu Versailles dengan perjamuan perjamuan makannya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Croissant du Versailles terpilih menjadi konsep yang diaplikasikan pada Desain Interior Douce france Bakery & Café. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengangkat Douce France Bakery & Cafe untuk dijadikan sebagai studi kasus perancangan tugas akhir mahasiswa.

(8)

viii

ABSTRACT

Nur Alyani Moeliono

Interior Design Douce France Bakery & Cafe Moh. Yamin Street No.6 Denpasar-Bali

Competition culinary business in Bali is quite flourishing one of them is the bakery. Therefore bakery in the present era is booming in Bali. The development of lifestyle makes bakery business to create a new image, comes the idea of using the word behind the name of a bakery Café. Making the bakery no longer merely as a place selling bread but also used as a place to hang out and meet business associates while enjoying food and beverages are available. to attract the attention of the visitors one way that can be achieved is by creating an attractive atmosphere and concept. This condition is an opportunity for Douce France Bakery & Cafe to expand their search for new markets. Douce France Bakery & Cafe is a place that sells breads and cakes France qualified. One of the menu that is seeded is the Croissant, which is a kind of bread which is a typical French bread (France bread). Croissant bread was once called the aristocracy because only meal served and used French king and queen in the palace of Versailles. This bread has a history, taste and a unique shape that makes it more special than others. Besides the atmosphere and want to display a new atmosphere Neoclassical style. Featured designs take on the characteristics and history of croissants and French palace of Versailles to the banquet banquet meals. Based on this consideration Croissant du Versailles was elected as a concept applied to the Interior Design Douce France Bakery & Café. Based on this background the authors raise Douce France Bakery & Café to serve as a case study design of the final assigment of students.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR FOTO ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pengertian Judul ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Batasan Desain ... 4

1.5 Tujuan dan Manfaat ... 4

1.6 Metode... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.6.2 Metode Analisa Data ... 6

1.6.3 Metode Desain ... 6

1.6.4 Proses Desain ... 8

1.7 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Bakery ... 10

(10)

x

2.1.2 Fungsi dan Peranan Bakery ... 10

2.1.3 Kegiatan Bakery ... 10

2.1.4 Sejarah Bakery ... 11

2.1.5 Faktor Pemuas Pelanggan ... 13

2.2 Tinjauan Tentang Perancis ... 17

2.3 Tinjauan Tentang Cafe ... 18

2.3.1 Pengertian Cafe ... 18

2.3.2 Sejarah Singkat Cafe ... 19

2.3.3 Macam-macam tipe Café Perancis ... 19

2.3.4 Sistem pelayanan pada Café ... 21

2.3.5 Program Ruang Café Secara Umum ... 24

2.4 Tinjauan Umum Douce France Bakery & Cafe ... 25

2.4.1 Sistem Organisasi Ruang ... 25

2.4.2 Sonasi dan Tata Letak ... 26

2.4.3 Sirkulasi ... 27

2.4.4 Elemen Pembentuk Ruang ... 27

2.4.5 Elemen PelengkapPembentuk Ruang ... 31

2.4.6 Unsur Utilitas ... 33

2.4.7 Fasilitas ... 39

2.4.8 Kajian Teori Warna ... 44

2.6 Tinjauan Data Parameter ... 45

BAB III KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Desain ... 49

3.1.1 Latar Belakang Konsep ... 49

3.1.2 Konsep Umum ... 50

3.1.3 Pengertian Gaya Dalam Desain ... 52

3.1.4 Sejarah Singkat Arsitektur Neoklasik ... 52

3.1.5 Konsep Khusus ... 55

(11)

xi BAB IV DATA dan ANALISA

4.1 Data Fisik ... 65

4.1.1 Denah Lokasi ... 65

4.1.2 Situasi Site ... 66

4.1.3 Potensi Site ... 66

4.1.4 Denah Awal ... 67

4.2 Data Non Fisik ... 69

4.2.1 Struktur Organisasi ... 70

4.2.2 Pola Aktivitas Civitas Douce France & Bakery ... 72

4.3 Analisis dan Visualisasi Desain ... 74

4.3.1 Kebutuhan Ruang ... 74

4.3.2 Tabulasi Ruang... 85

4.3.3 Analisis Program Ruang ... 85

4.3.4 Hubungan Antar Ruang... 87

4.3.5 Analisis Sonasi dan Sirkulasi ... 88

4.3.6 Analisis Elemen Pembentuk Ruang ... 92

4.3.7 Analisis Pelengkap Pembentuk Ruang... 98

4.3.8 Analisis Fasilitas ... 100

4.3.9 Analisis Utilitas ... 102

4.3.10 Visualisasi Ruang ... 107

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Saran ... 109

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kegiatan Toko Roti ... 11

Gambar 2.2 Perkembangan Roti ... 12

Gambar 2.3 Toko Roti Pertama ... 13

Gambar 2.4 Perkembangan Roti ... 13

Gambar 2.5 Daerah Champ Elsyess ... 18

Gambar 2.6 Café Procope ... 19

Gambar 2.7 Pelayanan Table Service ... 21

Gambar 2.8 Pelayanan Counter Service... 22

Gambar 2.9 Pelayanan carry out service ... 22

Gambar 2.10 Pelayanan Self service ... 23

Gambar 2.11 Organisasi ruang Linier ... 25

Gambar 2.12 Door Size and Frame ... 32

Gambar 2.13 penempatan Jendela... 32

Gambar 2.14 Rak Majemuk dan display ditengah ... 41

Gambar 2.15 Rak Pada Dinding dan Ruangan ... 41

Gambar 2.16 Display Toko Roti ... 41

Gambar 2.17 Etalase Bertingkat dan Peletakan Barang... 41

Gambar 2.18 Jarak Bersih Meja Bujur Sangkar dan Persegi Panjang ... 42

Gambar 2.19 Jarak Bersih Meja Bundar ... 42

Gambar 2.20 Kursi Tanpa Sandaran Tangan ... 43

Gambar 2.21 Tempat Duduk Lounge ... 43

Gambar 2.22 Penjualan Tipikal Berdiri ... 43

Gambar 2.23 Dimensi fasilitas Rest Room ... 44

Gambar 3.1 Konsep Ruang ... 55

Gambar 3.2 Bentuk Croissant dan Aplikasi Dalam Desain ... 56

Gambar 3.3 Interior Versailles ... 57

Gambar 3.4 Warna-Warna Neo Klasik ... 58

(13)

xiii

Gambar 3.6 Granit ... 58

Gambar 3.7 Marmer ... 58

Gambar 3.8 Entrance Versailles ... 59

Gambar 3.9 Palimanan Stone ... 59

Gambar 3.10 Dinding versailless ... 59

Gambar 3.11 Wallpaper Bunga... 59

Gambar 3.12 Wallpaper Bunga... 59

Gambar 3.13 Ceiling Versailles ... 59

Gambar 3.14 Ceiling at Chambo Versailles ... 59

Gambar 3.15 ceiling Chateau Versailles ... 59

Gambar 3.16 Macam-Macam Produk Gaya Louis XVI Perancis ... 60

Gambar 3.17 Pencahayaan Alami Pada pagi Hari ... 61

Gambar 3.18 Pencahayaan Buatan Pada Malam Hari ... 61

Gambar 3.19 Contoh Penghawaan Alami ... 61

Gambar 3.20 Contoh Penghawaan Buatan ... 61

Gambar 3.21 Tirai Besar Gaya Neo Klasik ... 61

Gambar 3.22 Soft Furnishing Dengan Motif Bunga ... 61

Gambar 3.23 Lampu Chandelier ... 62

Gambar 3.24 Tempat Lilin dan Peri ... 62

Gambar 3.25 Lukisan ... 62

Gambar 3.26 Wall Lamp ... 62

Gambar 3.27 Cermin ... 62

Gambar 4.1 Peta Rencana Lokasi ... 65

Gambar 4.2 Konsulat Jenderal ... 66

Gambar 4.3 Rumah Penduduk ... 66

Gambar 4.4 Jalan Puputan Renon ... 66

Gambar 4.5 Atinatur and Travel ... 66

Gambar 4.6 Denah Existing Lantai 1 ... 68

Gambar 4.7 Denah Existing Lantai 2 ... 68

Gambar 4.8 Tampak Depan ... 69

(14)

xiv

Gambar 4.10 Sonasi Lt. 1 ... 89

Gambar 4.11 Sonasi Lt.2 ... 89

Gambar 4.12 Sirkulasi Lt. 1 ... 90

Gambar 4.13 Sirkulasi Lt. 2 ... 91

Gambar 4.14 Denah Lantai 1 ... 92

Gambar 4.15 Denah Lantai 2 ... 94

Gambar 4.16 Dinding entrance ... 97

Gambar 4.17Dinding Sitting arrea, Tea room, Bakery, kasir, privat room, cheess room and library ... 97

Gambar 4.18 Dinding Kitchen, office dan Rest Room ... 97

Gambar 4.19 Plafon di Area Bakery ... 98

Gambar 4.20 Pintu pada Main Entrance ... 98

Gambar 4.21 Desain Jendela ... 99

Gambar 4.22 Kolom Klasik ... 99

Gambar 4.23 Desain Kursi ... 100

Gambar 4.24 Desain Meja... 101

Gambar 4.25 Desain Display Bakery ... 101

Gambar 4.26 Arah Sinar Matahari ... 102

Gambar 4.27 Bakery Area ... 107

Gambar 4.28 Seating Area ... 107

Gambar 4.29 private room ... 107

Gambar 4.30 Tea room ... 108

Gambar 4.31 Seating room ... 108

(15)

xv

DAFTAR FOTO

Foto 2.1 Display Bakery ... 45

Foto 2.2 Material Lantai ... 46

Foto 2.3 Jenis Lampu ... 46

Foto 2.4 Café Area ... 46

Foto 2.5 Café Area ... 47

Foto 2.6 Café Area ... 47

Foto 2.7 Café Area ... 47

Foto 2.8 Café Area ... 48

Foto 2.9 Café Area ... 48

Foto 2.10 Neo Klasik Colour ... 48

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Uraian Metode Desain ... 7

Bagan 1.2 Proses Desain ... 8

Bagan 2.3 Table Service ... 21

Bagan 2.4 Counter Service ... 22

Bagan 2.5 Carry Out Service ... 23

Bagan 2.6.Self Service ... 23

Bagan 3.1 Bagan Pemilihan Konsep ... 50

Bagan 3.2 Bagan Konsep ... 51

Bagan 4.1 Struktur Organisasi ... 70

Bagan 4.2 Pola Aktivitas Karyawan ... 72

Bagan 4.3 Pola Aktivitas Konsumen Take Away Service ... 73

Bagan 4.4 Pola Aktivitas Konsumen Counter Service ... 73

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketentuan AC dalam Satuan BTU ... 34

Tabel 2.2 Stándar Lux ... 36

Tabel 2.3 Stándar Lumen ... 36

Tabel 2.4 Pengaruh Warna ... 45

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Ruang ... 84

Tabel 4.2 Tabulasi Jenis Ruang ... 85

Tabel 4.3 Analisis Program Ruang ... 86

Tabel 4.4 Hubungan Antar Ruang ... 87

Tabel 4.5 Deskripsi fungsi dan pendekatan ruang ... 88

Tabel 4.6 Keterangan Ruang ... 92

Tabel 4.7 Jenis Lantai ... 86

Tabel 4.8 Analisa Pencahayaan... 105

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbedaan kebudayaan pada setiap wilayah menciptakan ciri khas yang berbeda di setiap bangsa khususnya dalam hal makanan. Budaya makanan banyak memperoleh perhatian karena ciri khas yang berbeda-beda dan fungsinya sebagai kebutuhan pokok manusia. Di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga memilki ciri khas budaya makan. Namun seiring dengan perkembangan jaman, terjadi perubahan pola makan masyarakat sebagai akibat adaptasi gaya hidup yang diadopsi dari budaya barat. Contohnya seperti adaptasi masyarakat dalam hal mengkonsumsi roti. Bangsa Perancis hampir setiap hari mengkonsumsi roti lambat laun budaya makan roti ini diadopsi oleh Indonesia sehingga roti tidak hanya sebagai makanan ringan tetapi juga sebagai makanan pokok pengganti nasi. (Sedioetama, 1996).

(19)

2

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Persaingan bisnis kuliner di Bali cukup menjamur salah satunya adalah bakery. Oleh karena itu bakery di era sekarang sudah berkembang pesat di Bali. Perkembangan gaya hidup membuat bisnis bakery menciptakan image baru, munculah gagasan pemakaian kata Café dibelakang nama sebuah bakery. Menjadikan bakery bukan lagi sekedar sebagai tempat penjualan roti tetapi juga digunakan sebagai tempat berkumpul dan bertemu rekan bisnis sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Untuk menarik perhatian para pengunjung salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuat suasana yang menarik dan berkonsep. Kondisi inilah yang menjadi peluang bagi Douce France Bakery & Cafe untuk melakukan ekspansi mencari pasar baru.

Douce France Bakery & Cafe terletak di Jl.Moh Yamin Denpasar. Lokasi ini berada pada tempat yang strategis karena terletak di pusat kota Denpasar. Terletak di persimpangan jalan sehingga memudahkan jangkauan dari seluruh penjuru kota Denpasar. Lokasi ini merupakan bangunan kosong 2 lantai yang dialih fungsikan dan belum dimanfaatkan. Alih fungsi denah tersebut menimbulkan tuntutan ruang baru untuk mewadahi segala aktivitas sebuah bakery & café.

Douce France Bakery & Cafe adalah tempat yang menjual roti-roti dan kue khas Perancis yang berkualitas. Salah satu menu yang menjadi unggulan adalah Croissant yaitu sejenis roti yang merupakan roti khas Perancis (France bread). Roti croissant ini dulu disebut roti bangsawan karena hanya disajikan dan dipakai perjamuan raja dan ratu Perancis di istana Versailles. Roti ini memiliki sejarah, rasa dan bentuk yang unik yang membuat lebih istimewa dari yang lain. Disamping ingin menampilkan suatu atmosfer dan suasana yang baru bergaya Neoklasik. Desain yang ditampilkan mengambil karakteristik serta sejarah dari croissant dan istana Perancis yaitu Versailles dengan perjamuan perjamuan

makannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka “Croissant du Versailles

(20)

3

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

1.2 Pengertian Judul

Untuk menghindari salah penafsiran mengenai judul “ Desain Interior Douce France Bakery & Cafe di Jalan Mohammad yamin no 6 Denpasar”, maka penulis akan menjelaskan sebagai berikut :

a. Desain adalah suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis perancangan dimana titik beratnya adalah melihat sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri, melainkan sebagai sesuatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya kait-mengait (Suptandar, 2003:2).

b. Interior berasal dari bahasa inggris, yang berarti ”bagian dalam” sering

dihubungkan dengan bangunan menjadi “bagian dalam bangunan”.

Selanjutnya kata ini sering dihubungkan dengan karya seni menjadi “seni

menata atau merias bangunan”(Echols, 2009:327).

c. Douce merupakan sebuah merk dagang dan nama sebuah toko roti yang mengambil nama dari bahasa Perancis.

d. France adalah Perancis pengucapan (Soemargono, 1999:165) e. Bakery adalah tempat menjual roti, toko roti (Echols, 2009:98).

f. Cafe berasal dari bahasa inggris yang mempunyai makna sebuah tempat minum dan makan-makanan ringan, dimana pengunjungnya dihibur dengan musik. Cafe juga dapat diartikan sebuah restoran kecil yang menyediakan makanan dan minuman.

(Departemen Pendidikan nasional, 2008:429).

g. Jalan Mohammad Yamin no 6 adalah nama salah satu kawasan di Bali. Daerah ini termasuk wilayah kotamadya Denpasar

(21)

4

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam Desain Interior Douce France Bakery & Cafe ini adalah :

a. Bagaimana mendesain interior Douce France Bakery & Cafe agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan aktivitas civitas dengan baik?

b. Bagaimana mendesain interior Douce France Bakery & Cafe yang mampu membuat daya tarik pengunjung dan menciptakan ruang melalui konsep Croissant du Versailles ?

1.4 Batasan Desain

Untuk menghindari luasnya permasalahan maka pembahasan pada desain interior Douce France Bakery & Cafe hanya meliputi Entrance Area, Bakery Area, Cashier Area, Seating Area and Outdoor Area. Dipilihnya ruangan ini karena hampir semua aktivitas pengunjung ada diruang ini. Serta unsur-unsur interior pada Douce France Bakery & Cafe, yang meliputi zoning, sirkulasi, desain penataan, lantai, dinding, plafon, serta furnitur dan sarana dekorasi lainnya.

1.5 Tujuan dan Manfaat 1.5.1 Tujuan

a. Bagaimana mendesain interior Douce France Bakery & Cafe agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan aktivitas civitas dengan baik.

b. Bagaimana mendesain interior Douce France Bakery & Cafe yang mampu membuat daya tarik pengunjung dan menciptakan ruang melalui konsep. 1.5.2 Manfaat

a. Dapat menciptakan calon desainer yang profesional dan siap pakai. Mahasiswa dapat menemukan dan mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan yang ada pada proses perencanaan..

(22)

5

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

1.6 Metode

Berkaitan dengan laporan Tugas Akhir ini, penulis melakukan beberapa teknik pengumpulan data. Agar, dapat menyajikan data yang lebih sistematis dan mudah dimengerti. Metode tersebut meliputi :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh panca indera, baik menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto, 2010:178). Dalam desain ini proses pengumpulan data dimulai dari mengamati langsung lokasi studi kasus mengenai objek yang akan dibahas dan mencatat secara sistematis hal-hal yang berhubungan dengan kasus Douce France Bakery & Cafe tersebut. Dalam metode observasi, penulis mengamati desain-desain Bakery dan Cafe yang sudah ada dan menerjemahkan kembali dalam bentuk tulisan dan gambar sehingga dapat dimengerti dan digunakan dalam mendesain Douce France Bakery & Cafe.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:186). Wawancara tersebut dilakukan dengan Pengelola Bali bakery yang digunakan sebagai parameter yaitu Bpk.Nyoman dan Pemilik Alliance Francaise yaitu Ibu Audrey. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai Pelayanan dan penyajian bakery.

c. Dokumentasi

(23)

6

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

parameter yang diperoleh berupa foto-foto ataupun image dari buku atau media lainnya tentang unsur - unsur pembentuk ruang dan interior Bakery & Cafe.

d. Kepustakaan

Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang memanfaatkan buku atau literatur sebagai bahan referensi untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat para ahli dengan mendapatkan kesimpulan tersebut sebagai metode tersendiri (Ary, 2005:165). Untuk menunjang terciptanya sebuah desain Douce France Bakery &Cafe, maka penulis mencari data-data literatur yang berkaitan dengan bakery serta konsep yang diambil dari berbagai buku-buku dan media lainnya.

1.6.2 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah Metode deskrisptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisa dan pengamatan terhadap kebutuhan konsumen. Mengetahui kebutuhan pengguna ruang melalui perilaku yang dilakukan dalam sebuah Bakery & Cafe, dilakukan berdasarkan prosedur pengamatan fenomena sosial. Sehingga, hasil penelitian yang didapatkan tidak bersifat statistik dan tidak ada aturan absolut dalam mengolah hasil pengamatan (data). Penilitian ini memfokuskan pada studi kasus yang merupakan penelitian lebih rinci terhadap objek tertentu secara mendalam dan menyeluruh.

1.6.3 Metode Desain

Metode yang digunakan pada desain interior Douce France Bakery &Café dalam mengkaji permasalahan desain yaitu menggunakan metode Glass Box dengan prinsip cara menganalisis desain secara sistematik. Metode desain yang mengacu pada metode Glass Box dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Input

(24)

7

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

(data ruang, fasilitas, aktivitas dan civitas) sebagai input.

b. Data diklasifikasi dan dianalisis

Setelah data didapat kemudian data dianalisis berdasarkan data literatur dan parameter.

c. Dibuat sintesis atau kesimpulan sementara

Data yang sudah dianalisis akan muncul kesimpulan sementara berupa gagasan desain.

d. Evaluasi

Dengan munculnya gagasan desain, kemudian dievaluasi untuk mewujudkan desain yang mampu menyelesaikan masalah yang ada sebelumnya.

e. Output

Hasil proses berpikir sebelumnya akan timbul sebuah desain dan siap untuk diwujudkan.

Metode ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 1.1 Uraian Metode Desain

Analisis Sintesis

Evaluasi Input

(25)

8

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

1.6.4 Proses Desain

Data lapangan yaitu data fisik dan data non fisik serta permasalahan yang terdapat dalam studi kasus Douce France Bakery &Café mengacu pada literatur (sumber dari pustaka) dan parameter berupa gambar foto sebagai pembanding dengan desain lainnya. Pemilihan konsep disesuaikan dengan permasalahan studi kasus dan parameter. Dari konsep kemudian dilanjutkan dengan analisis dan sintesa menghasilkan gagasan ide, gambar pra desain dan alternatif desain. Hasil akhir berupa wujud Desain seperti animasi atau maket dari studi kasus.

Bagan 1.2 Proses Desain Douce France Bakery & Cafe

F E E D

B A C K

C O N T R O

DESAIN

DATA LITERATUR DATA PARAMETER DATA LAPANGAN

(Fisik & Nonfisik)

IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS

ALTERNATIF DESAIN STUDI KASUS :

DOUCE FRANCE BAKERY & CAFE

SINTESIS KONSEP

(26)

9

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Berdasarkan uraian diatas menggunakan metode Glass Box karena perancang menggunakan aturan-aturan yang sudah ada dan menggunakannya di dalam mendesain Douce France Bakery &Cafe.

1.7 Sistematika Penulisan

Pengantar Karya Tugas Akhir dengan kasus Douce France Bakery & Cafe ini disusun dengan urutan sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang pemilihan objek kasus Douce France Bakery &Cafe, pengertian judul, penjabaran rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sasaran penulisan, metode yang digunakan dalam penulisan pengantar karya, sertasistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan secara langsung dengan kasus Douce France Bakery & Café , yaitu roti, bakery, cafe, serta mengenai Perancis secara umum dan teori-teori desain interior yang digunakan dalam proses desain. Bab III. Konsep Desain

Menguraikan konsep desain yang digunakan dalam desain interior Interior Douce France Bakery & Café . Didahulukan dengan latar belakang pemilihan konsep, aplikasi konsep secara langsung dalam desain serta kriteriadesain yang digunakan dalam perancangan.

Bab IV. Data dan Analisa

Menguraikan tentang data kasus yang diambil, yaitu mengenai data non fisik serta data fisik dari Douce France Bakery & Cafe. Kemudian dilakukan analisa terhadap kebutuhan ruang, elemen pembentuk ruang, elemen pelengkap pembentuk ruang, fasilitas, utiltas dan dekorasi.

Bab V. Penutup

(27)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Bakery

2.1.1 Pengertian Bakery

` Bakery berasal dari kata “ Baker is a person hose work or business is baking bread, pastry, et cetera.” Artinya baker adalah orang yang bekerja untuk membuat roti, pastry, dan yang lainnya. Sedangkan bakery adalah tempat dimana produk roti, pastry dan lainnya dibuat dan dijual. (Neufeldt, 1995:34)

Menurut Calvin Andersen dalam situs Bakery Indonesia Magazine menjelaskan bahwa Bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada pembuatan bread, Danish, croissant dan produk yang lain dan disajikan setelah dioven atau baking. Pada bakery setelah proses cooking masih diperlukan penanganan lagi seperti memberi rasa dan tampilan sesuai dengan keperluan. (Andersen, Desember 2010:Pages 2).

2.1.2 Fungsi dan Peranan Bakery

a. Membuat produk untuk breakfast, buffet, a la carte dan produk untuk dijual.

b. Membuat produk yang dipesan khusus oleh tamu. (Neufeldt, 1995:36) 2.1.3 Kegiatan Bakery

Kegiatan bakery yaitu untuk memperkenalkan produk roti lalu dijual beserta biasanya dilengkapi dengan kue-kue manis lainnya. Dalam hal ini terjadi arus informasi dari satu pihak yang satu pada pihak lainnya, yaitu pihak konsumen dan pihak produsen. Dengan demikian maka terjadilah transaksi penjualan sesuai kebutuhan konsumen. Keterlibatan pada kejadian tersebut diatas adalah adanya kegiatan pengelola bakery dan pengunjung.

(28)

11

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Pemisahan ruang kerja dilakukan pada toko roti dan kue. Toko roti memerlukan suhu yang hangat dan lembab sedangkan kue memerlukan suhu yang dingin. Toko roti mempunyai ruang sebagai berikut: ruang adonan, tempat penyiapan adonan, tempat pembakaran, dan tempat roti-roti yang sudah siap. Diperlukan ruang tersendiri untuk peralatan, untuk pemakaian, pengerjaan, gudang dan tempat penyimpanan. (Neufert, 2002:59)

Berikut ini Skema kegiatan pada sebuah bakery :

2.1.4 Sejarah Bakery

Orang Perancis mengatakan bon comme le tain yang berarti bahwa sesuatu yang baik disamakan dengan roti (as good as bread ). Orang arab mengatakan bahwa roti adalah pemberian Allah. Bagi sebagian besar penduduk di dunia, roti adalah makanan dan kehidupan. Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia pada tahun 2600 SM. Saat mereka menemukan cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Lalu menjadi adonan yang sudah basi atau sour dough. Sour dough didapatkan dari adonan sisa kemarin yang tidak dibuang tapi ikut digunakan dalam adonan hari ini., dengan mencampur adonan sour dough menghasilkan roti yang lebih mengembang. Cara tersebut menjadi titik awal pengembangan teknik membuat roti. Dari Mesir inilah sekitar tahun 100 SM bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti. Di Roma bahkan roti

(29)

12

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

dan gandum lebih penting dari daging. Saat itu warna roti membedakan „kelas‟ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi semakin rendah status sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Karena roma seni baking menjadi terkenal diseluruh Eropa termasuk Perancis.

(Yanuarthi 2008:2-7)

Perancis menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Awal mulanya adalah semenjak roti diperkenalkan di Perancis oleh seorang putri keturunan Austria dan Perancis bernama marie antoinette pada tahun 1755.Seorang ratu Perancis yang menikah dengan raja louis XVI Dia memperkenalkan roti croissant yang sekarang menjadi terkenal di Perancis bahkan seluruh dunia. Setiap pagi dia selalu membuat roti kegemarannya itu dan memperkenalkannya kepada seluruh istana Versailles. Raja louis XVI menyebut croissant sebagai makanan yang menyenangkan. Dulu roti croissant dinamakan roti bangsawan karena hanya dikonsumsi di istana Versailles dan menjadi makanan favorit raja dan ratu Perancis pada masa itu. Croissant merupakan roti yang paling mempunyai sejarah panjang sebagai penghormatan atas croissant dan warisan marie antoinette Perancis memperingati Le decret pain sebagai penghargaan kepada marie antoinette sebagai sebagai pahlawan tanpa tanda jasa untuk makanan perancis yaitu roti croissant. Croissant sering disebut roti yang fantastis. (Halliday, 2010:56)

Auguste Zang seorang perwira arteri pertama kali membuka toko roti pada tahun 1839 di Perancis dengan nama Boulangerie Vienoisse. Boulangerie yang artinya toko roti dan Vienoisse sendiri artinya beruas-ruas. Ciri khas pada Toko roti ini adalah toko roti yang tepat adalah di sebelah kiri dan salon de the’ yang

Gambar 2.2 Perkembangan Roti

(30)

13

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

artinya tea room tempat menikmati teh di sebelah kanan Toko roti ini memiliki keunggulan roti croissant nya yang membuat roti croissant ini semakin terkenal dan populer di kalangan masyarakat Perancis dan seluruh dunia. (Chevallier, 2009:94)

Pada tahun 1872 seorang kebangsaan Perancis berhasil mengembangkan ragi secara besar-besaran di pabrik. Sejak saat itu orang mulai meninggalkan cara lama dalam pembuatan roti dan menggunakan cara baru dalam pengembangan roti. Sampai sekarang pun ragi masih tetap digunakan dengan daya kembang yang semakin lama semakin sempurna.perkembangan tersebut menjadi sebuah sistem pengiriman, penjualan ke rumah-rumah, dikarenakan permintaan terus meningkat berkembanglah toko-toko roti di pinggir jalan dengan kreasi produknya masing-masing. (Chevallier, 2009:94)

2.1.5 Faktor Pemuas Pelanggan

Ada tiga kebutuhan pokok pelanggan yang harus dipuaskan dan semestinya dapat digunakan sebagai pedoman pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan praktis dan kebutuhan fungsional.

Gambar 2.3 toko roti pertama Boulangerie Viennoise

”boulangerie vienoisse”

(31)

14

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

a. Kebutuhan fisik antara lain lay out toko, penataan barang sampai toilet

pelanggan.Setiap pelanggan yang akan masuk ke sebuah toko untuk keperluan melihat-lihat, mencari barang yang akan dibeli atau keperluan lain selalu mempertimbangkan lay out toko dan kelegaan menikmati semua bagian toko. Harapan pemilik, membuat lay out yang optimal dapat memberi eye catching (pandangan mata) positif, yang akhirnya akan menimbulkan dampak hallo effect (kesan yang tidak mudah hilang) positif bagi setiap pelanggan untuk langsung berbelanja. Setiap masuk ke bagian dalam toko, tahap berikut yang dilakukan konsumen ialah melihat penataan (display) barang-barang yang dijual. Display product atau visual merchandising dapat mempengaruhi perilaku pelanggan. Pelanggan dapat tertarik, melirik, melihat dengan seksama, dan berpikir-pikir sampai akhirnya mengambil barang dari rak yang ada dan membawanya ke kasir. Display product dapat dioptimalkan melalui gradasi warna, ukuran dan kelengkapan dalam satu rak.

b. Kebutuhan praktis adalah hal-hal yang berhubungan dengan barang (harga, kualitas dan manfaatnya)

c. Kebutuhan Fungsional adalah hal-hal yang dapat dipenuhi dari pelayanan petugas front line (keramahan, kesigapan dan kepedulian). Petugas di front line harus siap untuk ramah, hangat, cekatan, cepat tanggap, penuh senyum, peduli dan rendah hati kepada setiap pelanggan. (Triyono, 2006:74).

menurut Triyono (2006:143), ada lima faktor yang perlu diperhatikan secara seksama dan dapat menarik konsumen, yaitu:

a. Citra Toko (Store Image)

(32)

15

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

b. Kesan pertama adalah kesan yang paling lama bertahan dalam benak

pelanggan. Setiap sudut di dalam toko juga memerlukan sentuhan khusus guna membangun citra toko. Dari setiap sudutlah kesan secara personal dapat dibangun. Sudut yang dioptimalkan dengan presentasi yang mengesankan akan semakin membuat pelanggan merasakan hal posittif terhadap citra toko.

c. Aspek eksterior (signed, logo, nama toko, petunjuk, pesan logo/slogan yang ditonjolkan) juga perlu dioptimalkan. Meskipun hanya bagian kecil, kebersihan pintu masuk, keset (kalau ada), dan bagian depan toko juga harus terus diupayakan.

d. Pajangan Depan (Window Display)

Pajangan di depan toko yang mengesankan akan jendela samping (kiri dan kanan) sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan positif pelanggan. Bahkan, banyak fakta menunjukkan bahwa pajangan di depan sangat mempengaruhi perhatian pelanggan dan dapat mengundang mereka untuk masuk ke toko.

e. Bagian Dalam Toko(Inside the Store)

Riset menunjukkan bahwa ketika pelanggan berjalan di toko, mereka melihat dan mengamati hal-hal berikut:

1) Bagian depan saja

2) Melihat sejauh yang bisa dijangkau mata 3) Selalu dari kiri ke kanan

4) Sekedar menenangkan hati dan membebaskan kecurigaan 5) Sesuai garis horisontal dan berhenti di garis vertikal

6) Dari besar ke kecil, atas ke bawah dan dari terang ke gelap.

(33)

16

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

keluasan, dan kedalamannya baik jenis maupun ukurannya), namun tidak semrawut, cukup space untuk tempat konsumen melihat-lihat dan berkesan mengundang rasa ingin tahu serta membangkitkan minat beli.

a. Gunakan Penerangan untuk Menciptakan Semangat Membeli Penerangan atau lighting memainkan peranan yang sangat penting dalam hal visualisasi merchandising. Penerangan bisa diartikan memperlihatkan. Ini untuk menuntun pelanggan masuk ke seluruh bagian toko. Penerangan yang baik sangat efektif dalam membangkitkan perhatian pelanggan. Sebaliknya, penerangan yang tidak ditata dan diperhatikan akan membuat toko tidak menarik. Penerangan bahkan terbukti mampu manciptakan semangat membeli pelanggan. Pelanggan yang semula tidak bersemangat membeli, dengan lighting yang efektif, bisa tergerak hatinya untuk membeli. Penerangan juga memiliki kualitas dan warna untuk memberikan gambaran terbaik bagi merchandise toko. Bahkan, penerangan bisa dikatakan sebagai tenaga penjual yang diam di dalam toko. Untuk menciptakan semangat membeli pelanggan, dianjurkan memakai lampu berwarna dan penerangan yang soft. Barang yang ada di tempat-tempat pajangan harus diberi penerangan khusus agar lebih menarik pelanggan. Fakta membuktikan bahwa barang yang dipajang dan diberi penerangan yang efektif selalu paling banyak dibeli oleh pelanggan. Sekali lagi, penerangan sangat penting untuk dapat menarik dan menuntun pelanggan, mengoptimalkan pajangan merchandise, membuat perhatian yang fokus, menonjolkan aktivitas promosi, dan memperlihatkan lebih jauh tentang isi toko kepada setiap pelanggan.

Dalam bukunya, Broudy (1986:55-58) mengatakan bahwa display yang ada sebaiknya dapat menarik perhatian pengunjung yang datang ke tempat itu. Peletakkan display juga harus memperhatikan jalur sirkulasi yang ada. Penataan display sebaiknya di tempat terbuka atau dapat dibatasi dengan dinding partisi yang tidak terlalu tinggi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata produk, yaitu:

(34)

17

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

c. karena itu perhatikan dahulu lingkungan sekitarnya

d. Membuat alternatif display

e. Membuat tingkat display secara geometri

f. Sistem display dibuat sefleksibel mungkin untuk menghindari penataan yang di luar jangkauan mata pengunjung.

2.2 Tinjauan Tentang Perancis

Perancis merupakan sebuah negara yang teritori yang terletak di Eropa Barat. Ibu kota Perancis adalah Paris. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai L'Hexagone karena bentuk geometris teritorinya. Perancis Metropolitan menempati wilayah seluas 547.030 km². wilayah negara terluas di antara semua anggota Uni Eropa. Nama France berasal dari Francia Latin, yang berarti tanah bangsa Frank atau Frankland. Secara Etimologi nama Frank berarti bebas yang merujuk pada budak. Kata ini masih digunakan dalam bahasa Perancis sebagai franc, juga digunakan sebagai penerjemahan Frank dan nama mata uang lokal, hingga penggunaan euro pada tahun 2000-an. Tetapi, selain nama etnis frank berasal dari kata frank, juga mungkin bahwa kata ini berasal dari nama etnis frank, hubungannya adalah bahwa hanya frank, sebagai kelas yang berkuasa, memiliki status warga merdeka. Hingga akhirnya nama ini diambil untuk seluruh kerajaan sebagai kekuasaan sentral ditetapkan untuk seluruh kerajaan.

(Anonim, Wikipedia:2 april 2011)

(35)

18

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

2.3 Tinjauan Tentang Café

2.3.1 Pengertian Cafe

Kafe berasal dari bahasa Perancis café. Arti harafiahnya sebetulnya adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya. Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan-makanan ringan. Dengan ini kafe berbeda dengan warung.

Café adalah semacam restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu mengumpulkan makananya di atas baki yang diambil di atas counter dan kemudian membawanya ke meja makan.

(Marsum, 2000:8-11).

Café dikaitkan dengan kepariwisataan termasuk salah satu jenis restoran, artinya usaha komersial yang ruang lingkup dan kegiatannya menyediakan hidangan makanan dan minuman.( Peraturan pemerintah RI No. 34/PP/DPR RI/1997, hal 2)

Café menurut Dictionary of English Language and Culture oleh Longman adalah restaurant kecil yang melayani/ menjual makanan ringan dan minuman, café biasanya digunakan oleh orang- orang untuk menghabiskan waktu/ istirahat sejenak.

Café adalah tempat yang paling menyenangkan, dan yang mana satu menemukan segala macam orang karakter yang berbeda.

[image:35.595.107.516.50.270.2]

(Broudy, E. 1986:43)

Gambar 2.5 Daerah Champ Elsyess Bakery & Cafe persimpangan paling populer

(36)

19

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

2.3.2 Sejarah Singkat Cafe

Café pertama kali didirikan di Constantinopel pada tahun 1950, kemudian pada tahun 1672 seorang yang bernama Pascal menjual minuman kopi dalam sebuah kedai pameran Saint-Germani, Paris. Dari situ ia memperkenalkan dan meneruskan usahanya ke berbagai negara di Eropa. Eksistensi cafe terus berkembang sehingga pengertian café menjadi berubah. Palais-Royal, Grands Boulevard, Left Bank dan Bougant adalah cafe-cafe yang dibuat dalam nafas modern mengikuti perkembangan jaman. (Cole, 1998:71).

Café selanjutnya berkembang di Eropa terutama di Paris. Cafe terletak di penggir jalan biasanya berada di luar ruangan. Seiring perkembangan jaman, cafe akhirnya memperhatikan interior dalam sistem pelayanannya.

Café dengan cepat menjadi bagian integral dari budaya Perancis dari pemunculan pertamanya, berawal dari pembukaan Café Procope di tepi kiri tahun 1689 dan café Régence di Palais Royal setahun kemudian. Café di kebun beberapa distrik menjadi populer pada abad ke-18, dan dapat dianggap sebagai café teras pertama di Perancis, ini tidak akan terkenal hingga trotoar dan jalan boulevard mulai muncul pada pertengahan abad ke-19. Café adalah perhentian penting dalam perjalanan menuju atau dari kantor bagi banyak warga Perancis, dan khususnya saat makan siang. (Porter, 2010:144).

2.3.3 Macam-macam tipe Cafe Perancis

Industri pelayanan makanan di Perancis terus berkembang dengan pesat seiring kebutuhan serta tingkatan hidup masyarakatnya yang semakin meningkat. Bermacam-macam jenis restoran dan cafe bermunculan dari yang paling

(37)

20

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

sederhana sampai mewah. Kesemuanya dibedakan menurut jenis makanan yang dijualnya atau cara pelayanannya.

a. Boulangerie pattiserie adalah menyediakan berbagai macam jenis roti dan kue-kue manis.

b. Brassserie adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol.

c. Bistro Seringkali lebih kecil dari sebuah restoran dan sering kali menggunakan papan kapur atau menu verbal. Banyak fitur masakan daerah. hidangan terkenal dan menawarkan berbagai jenis minuman beralkohol.

d. Bouchon Ditemukan di Lyon , mereka menghasilkan Lyonnaise masakan tradisional, seperti sosis, pate bebek atau babi panggang. sangat berorientasi pada daging. Ada sekitar dua puluh tradisional bouchons bersertifikat resmi.

e. Salon de the adalah mirip dengan kafe di seluruh dunia. Seringkali disebut Tearooms ini sering menawarkan pilihan kue dan tidak menawarkan minuman beralkohol. Banyak menawarkan makanan ringan sederhana seperti salad dan sandwich, teh, cokelat panas, dan chocolat à l'ancienne (minuman cokelat populer) yang ditawarkan juga. tempat ini sering bersebelahan dan menjadi satu dengan toko roti buka hanya sebelum tengah hari untuk makan siang dan kemudian tutup sore hari.

(38)

21

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

2.3.4 Sistem Pelayanan pada Café

Pelayanan harus mampu memberikan servis kepada konsumen dengan baik sehingga konsumen merasa puas secara fisik dan psikologis yang berbeda dengan cafe lain. Hal yang paling terpenting dalam pemberian kepuasan bagi para tamu yaitu pelayanan. Adapun sistem yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

[image:38.595.131.499.211.687.2]

a. Table Service

Table Service adalah sistem pelayanan , dimana para tamu duduk di kursi menghadap meja makan dan kemudian makanan maupun minuman diantarkan, disajikan kepada para tamu tadi. Dalam hal ini yang menyajikan makanan dan minuman adalah waiter/waitress.

b. Counter Service adalah suatu sistem pelayanan restoran bagi para tamu yang datang langsung menuju ke counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu tadi di atas counter. Petugas yang menyajikan makanan dan minuman bisa waiter/

Bagan 2.3 Table Service Gambar 2.7 pelayanan table service

Dapur Makanan dibawa ke ruang makan

Makanan disajikan

Sisa makanan dirapikan

Sisa makanan dibawa ke ruang

(39)

22

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

waitress atau langsung oleh juru masaknya. Pelayanan model ini lebih praktis, hemat tenaga dan waktu. Counter di sini memiliki pengertian meja panjang yang membatasi dua ruangan ruang dapur dengan ruangan restoran.

c. Carry Out Service kadang-kadang juga disebut Take Out Service yaitu pelayanan restoran kepada para tamu yang datang untuk membeli makanan yang telah siap atau yang disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam boks atau kotak untuk dibawa pergi, jadi makanan dan minuman tidak dinikmati

[image:39.595.282.413.196.303.2]

Bagan 2.4 Counter Service Gambar 2.8 pelayanan counter service

Gambar 2.9 pelayanan carry out service Dapur Makanan

dinikmati di ruang makan

Peralatan dirapikan

Sisa makanan dibawa ke

ruang pembersih Makanan

disajikan di counter

Makanan dibungkus

(40)

23

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

d. Self Service atau kadang-kadang disebut juga Buffet Service ialah suatu

sistem pelayanan restoran yang menghidangkan semua makanan secara lengkap (dari hidangan pembuka, hidangan utama, hidangan penutup dan sebagainya) telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan. Para tamu secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera maupun kesukaannya. Sedangkan untuk minuman panas, seperti teh atau kopi, pada umumnya disajikan kepada para tamu oleh petugas.

Dari keterangan di atas dapat dijelaskan urutan kegiatan makanan sebagai berikut :

Bagan 2.5 carry out service

Makanan dari dapur Makanan disajikan pada counter Makanan di ambil dan dinikmati di meja makan Peralatan makanan dirapikan Peralatan dibawa ke tempat pembersih an Gambar 2.10 pelayanan self service

(41)

24

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

2.3.5 Program Ruang Café Secara Umum

Menurut Fred Lawson, dalam bukunya yang berjudul Restaurant Planning & Design, (1994:45) menjelaskan bahwa tata ruang restoran tentunya dirancang dan dibangun dengan pertimbangan siklus kegiatan operasional dimulai dari ruangan sebagai tempat melakukan kegiatan awal yakni penerimaan bahan mentah kemudian diproses sampai dengan penyajiannya. Semua tahapan tersebut memerlukan ruangan yang memadai. Oleh karena itu, persyaratan ruangan Café dibedakan menjadi dua yaitu ;

a. Ruangan depan (Front Area), yaitu ruangan-ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan, seperti ruang makan, bar, cocktail lounge, ruang parker tempat ibadah dan lain sebagainya. Persyaratan ruangan Cafe :

1) Luas area memenuhi standar

2) Penyekat antara Café dan dapur harus tahan terhadap api 3) Tersedianya pintu darurat dan tangga darurat

4) Selalu terpasang alat deteksi kebakaran

5) Pintu keluar masuk pelanggan dan pegawai harus terpisah 6) Cukup penerangan

7) Sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengatur suhu udara 8) Bersih, rapi dan sanitasi (memenuhi syarat kesehatan)

9) Kualitas bahan bangunan memenuhi standar 10)Lay out ruangan yang tercipta mudah dirubah 11)Mudah untuk dibersihkan dan dirawat.

b. Ruangan Belakang (Back Area), yaitu ruangan-ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, persiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktivitas kerja bagi karyawan cafe dan sebagai daerah terlarang bagi pelanggan untuk masuk ke dalamnya seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steaward area dan lain sebagainya. Sehingga syarat-syarat back area ; 1) Cukup Penerangan

(42)

25

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

3) Lantai tidak licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran pembuangan

air yang memadai dan lancar

4) Terpasangnya alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur saluran air bersih lancar dan mencukupi

2.4 Tinjauan Umum Tentang Douce France Bakery & Café

2.4.1 Sistem organisasi Ruang

Ruang-ruang ini dapat berhubungan langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Bentuk organisasi linier dengan sendirinya fleksibel dan cepat tanggap terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini bisa mengadaptasi adanya perubahan-perubahan topografi, mengitari suatu daerah berair atau sekelompok pohon-pohon, atau mengarahkan ruang-ruangnya supaya memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat lurus, bersegmen atau melengkung. konfigurasinya bisa horizontal sepanjang tapaknya, atau diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak sebagai sebuah menara (D.K.Ching, 1996:214-215 )

a. Sirkulasi Hubungan Jalan dengan Ruang Jalur dapat dikaitkan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui beberapa cara, yaitu : 1) Melewati ruang

2) Konfigurasi jalurnya fleksibel 3) Integritas setiap ruang dipertahankan

4) Ruang-ruang perantara dapat dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya.

(43)

26

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

b. Konfigurasi Jalur linier memiliki jalan-jalan lurus dapat menjadi unsur

pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Disamping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran.

c. Bentuk Ruang Sirkulasi

Bentuk ruang sirkulasi beragam , disesuaikan dengan : 1) Definisi tiap batas-batasnya

2) Keterkaitan dengan bentuk ruang yang dihubungkannya 3) Kualitas skala, proporsi, pencahayaan, dan pemandangan 4) Pintu-pintu masuk

5) Perubahan atau perbedaan ketinggian dengan menggunakan tangga dan ram.

Sebuah ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup dengan membentuk suatu area publik atau koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding. (D.K.Ching. 2000:91)

Cafe mempunyai ruang pokok yaitu ruang makan, disamping ruang-ruang lain yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan antar ruang tersebut mempunyai arti penting, sebab apabila setiap ruang yang ada tidak tersusun menurut skala prioritas kebutuhan, maka pelaksanaan penyajian makanan dan minuman akan terhambat. Hubungan ruang dalam cafe, seperti Bakery, ruang makan akan berhubungan dengan dapur dan ruang kasir. Dimana ruang-ruang tersebut mempunyai skala prioritas urutan kegiatan, efektivitas kerja,efektifitas waktu, dan fasilitas yang akan digunakan dalam ruang tersebut. Pengaturan ruang dalam bakery & cafe juga diusahakan agar dapat mengarahkan pengunjung didalam melakukan aktifitasnya secara berurutan, mulai dari bagian penerimaan, memilih, masuk dalam ruang makan dan minum hingga menuju pintu keluar. 2.4.2 Sonasi dan Tata Letak

(44)

27

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

dipengaruhi oleh hubungan atau pengorganisasian antar ruang. Untuk mendapat komposisi ruang yang baik, diperlukan kesatuan bagian-bagian dalam ruang. Kesatuan ini dapat diperoleh dengan pengaturan yang baik dan pandangan yang serasi (Suptandar, 1994:236).

Lebih lanjutnya Suptandar membagi daerah-daerah dalam suatu bangunan menjadi beberapa kelompok utama, yaitu :

a. Public Area

b. Private Area, yang masih bisa dibagi lagi menjadi Semi Private Area dan Most Private Area.

c. Service Area d. circulation Area

2.4.3 Sirkulasi

Dalam penataan fasilitas sebuah Bakery & Café juga tidak terlepas dari unsur sirkulasi. sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur yang diatur untuk menghubungkan, membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu didalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran bagian itu sendiri, yang berhubungan dengan penghayatan obyek didalam ruang.

Dengan demikian pengertian dari sirkulasi, kaitannya dengan aktifitas ruang adalah; pengarahan dan pembimbingan jalan atau tapak yang terjadi didalam suatu ruang yang direncanakan. (Suptandar, 1982:57)

Didalam sebuah Café ada dua pokok pola sirkulasi yang saling berhubungan , yaitu pola sirkulasi para staf dan pola sirkulasi pengunjung. Mengenai sirkulasi staf, oleh fred Lawson diterangkan lalu lintas sirkulasi untuk staf termasuk didalamnya untuk pelayanan meja, pelayanan bagian counter bila digunakan dalam pelayanan umum (Lawson, 1994:171)

2.4.4 Elemen Pembentuk Ruang a. Lantai

(45)

28

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

ruangan itu sendiri. Dari 3 elemen pembentuk interior, yaitu lantai, dinding, dan plafond, lantai merupakan elemen yang mutlak harus ada. Lantai merupakan bidang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebaiknya bahan lantai dipilih berdasarkan pertimbangan baik fungsi maupun estetiknya (D.K.Ching, 1996:180)

Berikut ini beberapa kriteria dalam memilih lantai pada restoran maupun cafe : 1) Tidak Licin

Sangat penting pada area sirkulasi (jalur pelayanan, tangga, entrance) terutama pada waktu basah atau terkena tumpahan (air,lemak)

2) Tahan Lama

Tahan terhadap kerusakan karena terlalu sering dipakai berhubungan erat dengan antisipasi terhadap umur lantai. Lantai yang permanen, walaupun tahan lama tetap harus mempunyai sifat yang mudah untuk dibersihkan/dikilapkan kembali di waktu mendatang.

3) Penampilan

Dalam hubungannya dengan fungsi ruang, tahan terhadap lalu lintas, tahan terhadap kerusakan karena sering dipakai, tahan terhadap tumpahan makanan,minuman, lemak, pewarna dan lekukan. Penting untuk menjaga penampilan yang bersih dan rapi, diperlukan pembersihan rutin dan pemenuhan akan pemeliharaan secara sebaik-baiknya.

4) Suara, kehangatan dan kenyamanan

Berhubungan dengan kehalusan dan kemampuan meredam suara dari permukaan lantai dan dekorasi ruangan. (Lawson, 1994:127)

Beberapa bahan penutup lantai :

1) Karpet dan permadani : mencerminkan keindahan, kemewahan serta menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Dengan keuntungan dapat memperlemah perambatan suara, sehingga karpet ini juga berfungsi untuk meredam suara.

(46)

29

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

3) Keramik : alasan pemilihan keramik karena mudah pemasangannya,

lahan lama, dan tahan terhadap suhu tertentu serta tahan terhadap gesekan.

4) Floor hardener : lapisan penutup lantai cor-coran beton yang baik untuk digunakan pada lantai yang tingkat abrasinya tinggi, serta tahan tekanan.

b. Dinding

Dinding merupakan elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan baik sebagai unsur penyekat, pembagi ruang ataupun unsur dekoratif. (D.K. Ching, 1996:183).

Dinding-dinding bangunan dari segi fisika bangunan mengemban beberapa fungsi sebagai berikut :

1) Memikul beban diatasnya Sebagai pemikul, dinding harus kuat bertahan terhadap tiga kekuatan pokok yaitu,

a) Tekanan vertikal dari beban atap

b) Tekanan horisontal, seperti tekanan mekanis dari fasilitas di dalam ruangan.

c) Beban vertikal sering jauh melampaui ukuran tebal atau tipis dinding, sehingga menimbulkan daya tekuk.

d) Bahaya tekuk biasanya diatasi dengan pemasangan pilar-pilar satu batu diantara dinding-dinding yang kurang dari satu batu, atau dengan dinding yang melintang

e) Untuk daerah-daerah yang kaya gempa bumi, seyogyanya kita berusaha jangan memilih konstruksi dinding pemikul yang panjang atau luas, jika tidak dibutuhkan sungguh-sungguh.

2) Fungsi penutup atau pembatas ruangan

(47)

30

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

sendiri harus berkebudayaan juga Sering cakup pandangan mata disaring sedikit, dengan kerai, kisi-kisi tirai dan sebagainya.

3) Dinding juga berfungsi sebagai penutup ataupun pembatas ruang pendengaran (audio).

4) Fungsi Keamanan

Keamanan tergantung dari unsur rumah yang paling lemah bukan paling kuat. Kekuatan dinding hanyalah salah satu dari sekian banyak mata rantai keamanan bangunan. (Mangunwijaya, 1981:340).

5) Warna dinding juga berpengaruh pada kesan ruang, warna-warna yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar sebaliknya warna buram kurang memantulkan sinar. Warna-warna yang terang memberikan kesan ringan dan luas pada suatu ruang, sedangkan warna gelap memberikan kesan berat dan sempit (Suptandar, 1982:46). Selain warna, dinding juga merupakan bidang yang secara leluasa dapat dihias sesuai dengan selera. Cara menghias dinding menurut Suptandar (1982: 30).

a) Membuat motif-motif dekorsi dengan digambar, dicat, dicetak, diaplikasikan dan dilukis secara langsung didinding.

b) Dinding ditutup atau dilapisi dengan bahan yang ornamentik atau dengan memasang hiasan-hiasan yang ditempel pada dinding

c. Plafond

Langit-langit yang tinggi cenderung menjadikan ruang terasa terbuka, segar dan luas. Dapat juga memberi suasana agung atau resmi, khususnya jika rupa dan bentuknya beraturan. Tidak sekedar menutup ruang tetapi menjulang ke atas. Langit-langit yang rendah, sebaliknya, mempertegas kualitas naungannya dan cenderung menciptakan suasana intim dan ramah. (D.K.Ching, 1996:192-193)

(48)

31

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

sehingga menyebabkan tidak nyaman. Radiasi ini tidak dapat dicegah dengan hembusan aliran udara, tapi dapat dicegah oleh langit-langit. (Satwiko, 2004:22) . Tinggi rendahnya plafon akan mempengaruhi kualitas ruangan, seperti halnya kesan dan suasana serta akustik ruang (Suptandar, 1982:58).

Beberapa tipe yang dipergunakan untuk pelapis plafon dipilih dua hal umum yaitu untuk perlindungan api dan penunjang akustik. Kesan-kesan yang ditimbulkan oleh plafon menurut Suptandar (1982:67) sebagai berikut ;

1) Ruang dengan langit-langit tinggi akan memberi kesan agung dan titik penglihatan akan bergerak secara vertikal.

2) Ruang dengan langit-langit normal tidak lapang, tetapi tidak sempit. Maka orang-orang di dalamnya akan didorong melakukan kegiatan: duduk, bersantap dan kegiatan – kegiatan yang sifatnya teratur, terikat. 3) Ruang sempit langit-langit rendah dan intim. Maka orang-orang di dalamnya akan didorong melakuakn kegiatan sebagai berikut : duduk, bersantap, dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya teratur, terikat.

2.4.5 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang

a. Pintu Pintu dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dari satu ruang ke ruang lain dalam bangunan. (D.K. Ching, 1996:220)

Penempatan pintu berpengaruh pada sistem sirkulasi yang dipergunakan, pengarahan atau pembimbingan jalan. Bukaan pintu yang terletak pada atau berdekatan dengan sudut-sudut, dapat membuat jalur-jalur melintas disisi ruangan. Menempatkan bukaan pintu beberapa kaki dari sudut memungkinkan perabot seperti unit penyimpanan ditempatkan menempel di sepanjang dinding. Keberadaan pintu juga dapat mengendalikan jalan keluar masuk cahaya, suara, udara, panas dan dingin (D.K. Ching, 1996:112).

(49)

32

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

yang dianut peritel. Kebijakan yang menganut “ingin menyenangkan dan melayani” akan mengatur lebar jalan masuk yang membuat dua orang bisa berjalan beriringan masuk sambil berpapasan dengan dua orang dari arah berlawanan yang juga berjalan beriringan. Sebaliknya, jika kebijakannya

adalah “melakukan efisiensi”, lebar jalan akan diatur cukup untuk dua

orang berjalan berpapasan secara pas-pasan. Jalan masuk yang lebar banyak dipakai oleh gerai kelas atas, sementara jalan masuk yang sempit, banyak dipakai oleh gerai kelas menengah dan bawah.

b. Jendela

Jendela adalah salah satu bukaan ruang yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang dalam dan ruang luar baik secara visual maupun sebagai sirkulasi udara dan cahaya pada ruang tersebut. (D.K. Ching, 1996:224). Susunan jendela yang kecil dan tinggi memberi kesan sesak mengakibatkan perasaan seakan-akan tersekap dalam sel tahanan. Lain halnya dengan jendela yang berukuran besar dan ditempatkan rendah akan memberikan perasaan bebas. (Wilkening, 1989:43)

Gambar 2.12 Door Size & Frame Sumber : Ernest and Peter Neufert,2003:185

(50)

33

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Neufert (2003:117) menyarankan tentang bukaan jendela yaitu :

Jendela tinggi dapat memberi cahaya baik hingga ke dalam bagian dalam ruangan. Jendela memanjang horizontal memberikan penyebaran cahaya dengan baik ke arah samping terutama dekat jendela itu sendiri.

c. Tangga

Tangga dan lorong tangga merupakan sarana sirkulasi vertical antara lantai-lantai dari suatu bangunan. Dua criteria fungsional terpenting dalam pembuatan desain tangga adalah keselamatan dan kemudahan untuk dinaiki atau dituruni. Tinggi dan lebar anak tangga harus sesuai dengan gerak tubuh kita. Kemiringannya, jika curam dapat membuat proses naik melelahkan secara fisik dan menakutkan secara psikologis dan dapat menimbulkan bahaya pada saat menuruninya. Jika landai tangga harus mempunyai injakan yang cukup lebar agar sesuai dengan lebar langkah kita. (D.K.Ching 1996:228).

2.4.6 Unsur Utilitas a. Penghawaan

Yang dimaksud dari penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam

Gambar

Gambar 2.5 Daerah Champ Elsyess
Table Service adalah sistem pelayanan , dimana para tamu duduk di kursi
Gambar 2.9 pelayanan carry out service
Gambar 2.22 penjualan tipikal berdiri
+7

Referensi

Dokumen terkait