• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan Konsep

Dalam dokumen Desain Interior Douce France Bakery Cafe (Halaman 68-89)

BAB V PENUTUP

Bagan 3.2 Bagan Konsep

Croissant Du Versailles

Neo Classic:

Style yang terkenal pada jaman Louis XVI

bentuk klasik yang lebih modern dan simple

bentuk geometris dan Lengkung

Lebih banyak memakai motif flora.

Warna Pastel Versailles :

Budaya makan roti & minum

Megah dan mewah

Bentuk simetris pada bangunan Adanya keteraturan Warna berani Croissant : Roti bangsawan Memiliki bentuk Bulan sabit perulangan Ringan

52

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Dapat disimpulkan bahwa konsep yang digunakan adalah konsep memberikan suasana baru serta keunikan perjamuan dalam makan dan minum bagi pengunjung dengan menggunakan gaya interior Neo classic. Konsep ini menjadi jawaban atas permasalahan, yaitu menjadikan interior sebagai daya tarik bagi pengunjung sesuai fungsi Bakery & Café sebagai tempat makan dan berkumpul.

3.1.3 Pengertian Gaya dalam Desain

Gaya adalah suatu bentuk pemecahan desain sebagai ekspresi kepribadian seseorang atau kelompokmmasyarakat tertentu yang dapat berkembang menjadi bagian dari identitas budaya material secara umum pada suatu masa tertentu. Dalam perkembangan desain, Gaya dipengaruhi perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi sehingaa ekspresi keprobadian yang tampak pada artefak budaya pun berkembang sebagai akibat dari peradaban manusia. Penciptaan bentuk gaya desain suatu gerakan terealisasi melalui proses sebagai berikut :

Bentuk gaya desain secara teknis dapat dikembangkan berdasaarkan gaya desain yang pernah ada (historical approach). Gaya art andcrafts terinspirasi dari berbagai sumber sejarah gothic hingga bentuk-bentuk organic yang berasal dari tradisi vernacular yang kuat dan pemikiran intelektual ciri-ciri gayanya yaitu : perwujudan keasatuan alami antar bentuk (form), fungsi (function), dan dekorasi (decoration).jadi produk harus cocok dengan kegunaannya, implementasi bentuk/gayanya. Gaya sebagai ekspresi sesorang gaya dalam desain menunjukan karakter, kepribadian, filosofi seorang desainer terhadap masalah desain yang harus dipecahkan. Gaya sebagai tradisi budaya sebagai bagian dari perkembangan budaya gaya menunjukan bagaimana sekelompok masyarakat bersikap dan bereaksi terhadap lingkungan sehingga berkembang menjagi bagian dari kepribadian atau identitas budaya mereka. (Wardono, 1996:58-59)

3.1.4 Sejarah Singkat Arsitektur Neoklasik

Pada abad XVI Neo-Klasikisme melanda seluruh Eropa. Neo-klasikisme yang sering disebut kebangkitan klasik (classic revival). Bersamaan dengan

53

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Eklektisme yang kadang-kadang dijadikan satu kelompok aliran tersebut. Eklektisme menggabungkan elemen-elemen yang dianggap terbaik dari masa lampau dalam satu bangunan. Dapat dikatakan bahwa Eklektisme juga merupakan bagian dari Neo-klasik dalam arti mengulang elemen-elemen lama. Namun neo klasik bukan eklektisme karena mengulang satu bentuk lama, pada jaman berbeda. Neo klasik selalu diikuti dengan predikat seperti klasikisme yunani, neo-klasikisme romawi , neo-neo-klasikisme renaissance, dan seterusnya tergantung aliran mana yang diulang dengan menggunakan bahan, material, sistem konstruksi, dan fungsi bangunan juga berbeda. dimensi atau ukuran besaran yang berbeda. Konsep semacam itu disebut aliran neo-klasikisme. Neoklasikisme dan eklektisme merupakan akhir dari jaman klasik, dapat pula peralihan dari Klasik ke Modern. Bahkan beberapa ahli sejarah mengkategorikan kedua aliran ini sebagai modernisme. Dengan sudut pandang bahwa kaidah-kaidah baku dari arsitektur klasik sudah tidak dipakai lagi. (Yulianto 2003:520)

Bangunan – bangunan hasil penerapan konsep neoklasikisme biasanya secara tegas menerapkan kaidah-kaidah dari suatu bentuk arsitektur yang diulangnya (gotik,yunani, romanesque dll). Namun masa berikutnya dekorasi termasuk yang membuat bangunan menjadi ramai, dalam arsitektur neoklasik mulai dikurangi, bahkan sering dihilangkan. Kolom-kolom seperti arsitektur kolom balok yunani (order) kembali difungsikan secara struktural,setelah lama sebelumnya sejak jaman romawi dijadikan dekorasi pada berbagai bangunan bagiannya. Pada abad XIX idealisme neoklasik tersebut di atas mulai ditinggalkan dan kembali dekorasi menjadi elemen penting di dalam memperindah bangunan, gaya-gaya baik dalam bentuk bagian-bagian maupun komposisinya dari masa sebelumnya. (Sumalyo, 2003:520).

Arsitektur Post Renaissance berlangsung dari abad XVI hingga XIX, dimana mulai terjadi percampuran antara gaya-gaya klasik yang sudah ada sebelumnya seperti : Yunani, Romawi, Romanesque, Gotik, Renaissance, baroque dan rococo. Gejala ini menandai adanya perubahan besar dalam arsitektur, yang tadinya selama berabad-abad didominasi gaya klasik murni.

54

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Percampuran terjadi selain karena perubahan dalam kebudayaan, pola pikir juga karena telah lebih banyak pilihan bentuk sehingga masa ini sering disebut sebagai jaman Neo Classic. (Sumalyo, 1996:3)

Neoclassicism muncul sebagai reaksi terhadap gaya Rococo dan berfokus pada bentuk proporsional dan sederhana, tema virtual dan Romawi kuno. neoklasik peduli pada harmoni kesempurnaan dan keseimbangan. bentuk geometris dan kolom adalah fitur utama gaya neoklasik. Sharp warna yang digunakan dalam kontras dengan warna pucat Rococo. Neoclassicism adalah gerakan yang kuat dalam seni arsitektur dan visual. seni .

Neoclassicism berasal di Perancis pada akhir abad kedelapan belas dalam menanggapi Baroque. gerakan Tujuannya adalah untuk mengembalikan cita-cita seni Yunani dan Romawi kuno, Gerakan seni Neoclassicism muncul sebagai akibat dari Pencerahan, sering disebut sebagai Age of Reason. Ciri-ciri dari neoklasik Semuanya dalam struktur harus memiliki fungsi praktis dan memiliki estetika. Daripada kurva berbelit-belit dan bentuk jelas dalam arsitektur Baroque, arsitektur neoklasik kembali ke gaya geometri lebih mendasar dan kembali ke arsitektur klasik. Simetri dan keseimbangan adalah karakteristik yang paling dominan Neoclassicism, yang sesuai sebagai proporsi merupakan komponen penting dalam arsitektur Yunani dan Romawi. Salah satu unsur yang dapat diidentifikasi di banyak gedung-gedung neoklasik adalah penggunaan kolom. Pada eksterior, kolom merupakan metode yang jelas dan efektif untuk menjamin proporsi dalam bangunan. Lengkungan dan kolom telah menjadi simbol klise masyarakat Yunani dan Romawi klasik dalam imajinasi populer. Namun, gagasan ini telah diperkuat oleh keyakinan Neoclassicism bahwa mereka merupakan bagian penting dalam kebangkitan gaya arsitektur klasik. Kolom visual tetap memaksakan dan memberikan bangunan dengan dasar yang simetris dan solid. Selain bentuk simetris dan kolom bertingkat tinggi, pediments yang didukung oleh kolom.

Beberapa ciri gaya desain Neo Classic yang juga diterapkan pada interior diantaranya adalah :

55

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

a. Motif geometris kearah lingkaran, oval dan kotak

b. Berbentuk klasik, namun simple tidak banyak detail c. Pada furnitur bentuk lebih sederhana, ringan dan anggun. d. Berbahan kayu

e. Warna-warna pastel dan penggabungan warna yunani dan romawi yaitu Emas dan hitam

f. Penggunaan jendela-jendela besar.

g. Wallpaper dalam desain geometris dan wallpaper bunga sebagai elemen dekoratif

h. Tirai panjang, ware teh perak, cina, lilin, layar, guci dan patung sebagai aksesoris.

3.1.5 Konsep Khusus

Dari uraian filosofi konsep umum Croissant du Versailles di atas, dilanjutkan ke dalam konsep khusus yang akan menjabarkan desain dengan lebih detail.

a. Konsep Ruang

56

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Gambar istana Versailles diatas adalah bentuk denah Versailles yang baru telah mengalami masa peralihan dari Renaissance-Rococo-Baroque. Bisa dilihat dari bentuk ruang-ruang yang ada didalamnya. Bentuk Geometris yang didapat dari renaissance sedangkan bentuk lingkaran dan oval didapat dari gaya baroque (Yulianto 2003:452). Sehingga terlihat unsur geometris dan bentuk lingkaran ciri khas dari neoklasik. Organisasi linier terbentuk oleh deretan ruang yang ditempatkan pada satu garis. Ruang-ruang tersebut dapat sama/ serupa atau berbeda ukuran dan bentuknya tetapi selalu berhubungan dengan garis atau ruang yang menyatukannya. Organisasi Linier juga mampu menampilkan konsep Croissant du Versailles yang secara visual tampak sebagai perulangan yang mengekspresikan prosesi dan gerakan.

Untuk konfigurasi jalan menggunakan sirkulasi linier, yaitu jalur yang lurus dapat menjadi pengatur utama bagi suatu rangkaian ruang. Jalur ini dapat berbentuk kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan jalur lain, bercabang, atau membentuk sebuah putaran. Untuk hubungan jalan dengan ruang menggunakan penghubung Melewati Ruang yaitu :

1) Konfigurasi jalurnya fleksibel 2) Integritas setiap ruang dipertahankan

3) Ruang-ruang perantara dapat dijadikan sebagai penghubung antara jalur dengan ruang-ruangnya.

Untuk bentuk Sirkulasi menggunakan bentuk sirkulasi Tertutup. Membentuk suatu ruang publik atau koridor privat yang berhubungan dengan ruang-ruang yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk di dalam sebuah bidang dinding.( D.K.Ching. 1996:91)

b. Konsep Bentuk

57

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Bentuk yang akan diangkat menjadi konsep adalah bentuk sabit dari roti croissant. Mengambil bentuk dari croissant yang berbentuk lengkung. Mengaplikasikan dalam desain dan bentuk unsur-unsur dengan gaya lengkung akan menghasilkan interior dengan gaya neo klasik. motif perulangan pada croissant melambangkan keteraturan namun tetap dinamis.

c. Konsep Tata Letak Furniture

Pada istana versailles penataan fasilitas menerapkan keberaturan di dalam setiap penataannya. Filosofi ini juga diterapkan ke dalam konsep tata letak furniture pada desain yang menampilkan keberaturan.

d. Konsep Warna

Warna-warna yang mencirikan sebuah desain neo klasik akan menampilkan gaya dekorasi yang anggun dan feminin. Namun jika pemilihan warna neo klasik dalam interior tidak tepat, maka ruang akan terkesan konservatif. Berikut contoh warna yang akan mengesankan gaya neo klasik menurut (Amy 2007;113 ). Warna yang digunakan untuk merealisasikan konsep istana Versailles dengan gaya Neoklasik.

58

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

e. Konsep Material

1) Lantai

Material yang paling menonjol adalah penggunaan marmer, granit, dan parket sebagai penutup lantai, bahkan penutup dinding. Dengan menggunakan pola geometris diagonal dan Permukaan marmer dan Granit dapat terlihat menarik meski tanpa dipoles sekalipun. Konsep material lantai yang digunakan untuk menunjang konsep Croissant du versailles dengan Gaya Neo Klasik adalah seperti dibawah ini:

2) Dinding

Material yang paling menonjol adalah penggunaan batu travertine pada dinding luar dan sebagian dinding dalam. Namun untuk menunjukan kearifan lokal maka pemakaian material batu travertine bisa diganti dengan batu palimanan putih karena kesamaan warna dan tekstur.

Gambar 3.5 Parket

Gambar 3.4. Warna-warna Neo Classic

Gambar 3.6 Granit Gambar 3.7 Marmer Butterscotch Gold Rosy Coral Pale Blue Golden yellow Creamy Tan

Neutral Tan Creamy

59

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Dinding menggunakan bahan seperti batu bata dengan pola permainan motif wall panel pada gypsum berbentuk bingkai serta finishing Cat dan Wallpaper bermotif Flora.

3) Plafond

Plafond sebagian besar menggunakan bahan gypsum sebagai penutup. Dengan menggunakan pola dan bentuk geometris seperti kotak dan lengkung.

Gambar 3.8. Entrance Versailles Gambar 3.9. Palimanan stone

Foto 3.10. dinding Versailles Gambar 3.11. Wallpaper Bunga Gambar 3.12. Wallpaper Bunga

Gambar 3.13. celling Versailles Gambar 3.14. celling at ChambonVersailles

Gambar 3.15. celling Chateau Versailles

60

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

4) Tekstur

Tekstur yang ingin ditampilkan dalam desain adalah tekstur lembut soft furnishing berkualitas sehingga nyaman bagi indera peraba, ukuran yang sesuai dan menunjang bagi posisi tubuh.

f. Konsep Fasilitas

fasilitas pada Douce France Bakery & Cafe menampilkan gaya Neo Classic, Bentuk-bentuk furniture akan diambil dari bentuk-bentuk furnitur pada jaman Louis XVI, bentuk lengkung dan geometris dengan motif flora. Ciri-cirinya adalah penekanan pada garis lurus dan sudut kanan, keseriusan, desain logis, bergerak tajam jauh dari kurva Rococo.

g. Konsep Pencahayaan dan Penghawaan

Konsep pencahayaan yang diaplikasikan dalam desain Douce France Bakery & Cafe adalah 60% pencahayaan alami dan 40% pencahyaan buatan. Pertimbangan ini dilakukan karena posisi site yang menghadap ke timur. Pencahayaan pada pagi hari dari arah timur dimada terbitnya matahari adalah pencahayaan yang paling baik karena memiliki spectrum cahaya yang lengkap dan memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan makhluk hidup. (Satwiko, 2003:81) Sedangkan untuk

Gambar 3.16. macam-macam perabot gaya Louis XVI Perancis Endang boediono, Sejarah arsitektur. 1997: 218-233

61

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

pencahayaan buatan digunakan selain untuk penerangan juga untuk psychological effect yaitu menghasilkan warm light pencahayaan yang hangat

Penghawaan alami pada dapat teraplikasi pada area outdoor cafe. Namun pengkhususan dilakukan pada area-area yang membutuhkan penghawaan khusus dari reaksi negative terhadap udara luar contohnya pada area bakery.

h. Konsep Dekorasi

Gambar 3.17. Pencahayaan Alami pada pagi hari

Gambar 3.18. Pencahayaan Buatan pada malam hari

Gambar 3.19. Contoh Penghawaan Alami Gambar 3.20. Contoh Penghawaan Buatan

Gambar 3.21. Tirai Besar Gaya Neo Klasik

Gambar 3.22. Soft Furnishing dengan motif Bunga

62

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

i. Konsep Aksesoris

Aksesoris dengan gaya neoklasik sebagai berikut :

3.1.6 Kriteria Desain

Untuk mewujudkan desain Douce France Bakery & Cafe agar sesuai dengan konsep desain, maka dalam kreteria perancangan dibagi menjadi dua yaitu kriteria khusus dan kriteria umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

a. Kriteria Khusus

Memiliki daya tarik adalah kriteria khusus dalam mewujudkan desain Bakery & café. Kualitas dan daya tarik pada desain dibutuhkan untuk mampu bersaing dengan Bakery lainnya. Daya tarik didapat melalui pencapaian konsep Croissant du Versailles bergaya Neo Classic sehingga mampu menyentuh pasar dan meningkatkan nilai jual.

Gambar 3.23. Lampu Chandelier Gambar 3.24. Tempat lilin & Peri

63

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

b. Kriteria Umum

1) Fungsional

Setiap elemen interior dalam Douce France Bakery & Cafe didesain sesuai dengan kebutuhan dari pengguna ruang dan disesuaikan dengan aktivitas dalam pelaksanaan persiapan pelayanan.

2) Ergonomis/ kenyamanan

Rasa aman dan nyaman dipertimbangkan dalam mendesain setiap elemen interior di dalam Douce France Bakery & Cafe. Disesuaikan dengan aktivitas serta antropometeri tubuh manusia sebagai pengguna desain.

3) Aman

Setiap perwujudan mampu memberikan keamanan pengunjung maupun karyawannya baik yang berhubungan langsung dengan civitas maupun keamanan gedung. Sistem keamanan dapat diterapkan melalui yaitu :

a) Kemanan pada pemilihan bahan dan konstruksi

b) CCTV, yaitu untuk mengawasi kemanan seluruh kegiatan dalam bangunan.

c) Terhadap bahaya kebakaran, yaitu dengan adanya Fire Hydrant yang diletakan di daerah strategis (koridor, tangga, daerah publik dan kantor) dan alarm kebakaran, selain itu dilengkapi dengan tangga darurat.

4) Ekonomis Pengunjung dapat dengan cepat dan tepat dalam menggunakan segala fasilitas didalam interior Douce France Bakery & Cafe. Mudah dalam pencapaian sirkulasi dan tidak menggangu sirkulasi area lain.

5) Estetis

Aspek estetis atau keindahan dicapai sebagai daya tarik pengunjung untuk datang ke Douce France Bakery & Cafe. Aspek visual adalah indra pertama yang akan memberi kesan indah pada suatu desain.

6) Konektivitas antar ruang

Antar ruangan pada Douce France Bakery & Café adalah rangkaian aktivitas yang akan dijalani oleh pengunjung. Oleh karena itu setiap ruang mudah dijangkau oleh ruang lain dan terhubung secara optimal tanpa mengganggu sifat privasi dari

64

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

7) Unity

Yaitu kesatuan atau keseragaman dalam berbagai bentuk, bidang, warna serta material. Hal ini dimaksudkan agar desain mampu menimbulkan harmoni atau keselarasan satu sama lain.

8) Balance

Yakni keseimbangan, dalam artian desain mampu memvisualisasikan keseimbangan satu sama lain, dengan tidak terdapat perbedaan yang terlalu kontras dalam desain, meskipun ada hal yang dominan dianggap sebagai aksen terhadap ruang.

9) Proporsi

dihasilkan melalui pengulangan dari ukuran yang sama sehingga memudahkan perbandingan proporsi yang harmonis. Selain itu dengan menggunakan jarak kolom yang sama dan menghasilkan bentangan balok yang sama dengan tinggi kolom yang sama.

10) Skala

usaha agar besarnya bangunan kelihatan sebagaimana adanya, menurut ukuran sebenarnya yang biasa diaplikasikan pada bangunan komersial disebut skala natural. Skala ini diperoleh dengan pemecahan masalah fungsional secara wajar. Besarnya ukuran pintu, jendela, fasilitas dan unsur interior lainnya adalah menurut fungsinya sehingga tampak wajar, sebagaimana adanya.

11) Irama

dipakai untuk menghilangkan kesan monoton dan menjemukan untuk menciptakan gairah dan variasi. Pengulangan bentuk yang sama memberikan irama walaupun ada perbedaan jarak.

65

BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1 Data Fisik 4.1.1 Denah Lokasi

Gambar 4.1. Peta Rencana Lokasi Denah Lokasi

Foto Tampak Depan

66

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Rencana lokasi perancangan Desain Interior Douce France Bakery & Cafe terletak di Jl.Moh Yamin Denpasar. Lokasi ini berada pada tempat yang strategis karena terletak di pusat kota Denpasar. Sehingga memudahkan jangkauan dari seluruh penjuru kota Denpasar. Terletak di persimpangan jalan memudahkan untuk dilihat dan sebuah strategi untuk menarik minat pengunjung. Lokasi ini merupakan bangunan kosong 2 lantai yang dialih fungsikan dan belum dimanfaatkan.

4.1.2 Situasi Site

Batas utara Batas timur

Batas Selatan Batas Barat

4.1.3 Potensi Site a. Sinar matahari

Bangunan Perencanaan Douce France Bakery & Cafe ini menghadap ke Selatan, dan langsung berbatasan dengan jalan raya. Sehingga sepanjang 10 meter tidak terdapat bangunan tinggi yang menghalangi masuknya sinar

Gambar 4.2. Consulat General Gambar 4.3. Rumah Penduduk

67

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

matahari pagi., dengan bukaan di bagian barat bangunan. Maka, pencahayaan alami sangat optimal di pagi hari.

b. Curah Hujan

Mengingat daerah kita adalah daerah tropis, maka curah hujan cukup normal, kekhawatiran bencana banjir dapat dikesampingkan.

c. Kelembaban

Limpahan sinar matahari yang masuk dalam kwantitas cukup kedalam bangunan melalui bukaan pintu dan jendela, memungkinkan kapasitas uap air/ kelembaban pada ruang terletak pada titik normal.

d. Angin

Melihat posisi site yang terletak melintang ke arah utara-selatan, maka yang perlu diperhatikan adalah peletakan bukaan-bukaan untuk sirkulasi udara, dimana udara yang bergerak pada umumnya di Indonesia adalah dari arah tenggara menuju ke barat laut. (Mangunwijaya 1981:59)

e. Kebisingan

Meskipun bangunan ini berada di pinggir jalan raya Puputan yang padat namun kebisingan bisa diatasi karena posisi bangunan yang menjorok kedalam. Serta suara kepadatan jalan raya teredam oleh taman dan pepohonan yang terdapat di sisi trotoar.

f. Suhu

Posisi site yang berada ditengah kota dengan aktivitas perkotaan yang cukup tinggi, serta tingkat polusi jalan raya membuat suhu udara diluar site cukup tinggi.

4.1.4 Denah Awal

Perancangan Douce France Bakery & Cafe memilih rencana lokasi di Jl. Moh Yamin No 6. Lokasi ini merupakan bangunan kosong 2 lantai yang dialih fungsikan dan belum dimanfaatkan. Adapun data fisik bangunan pada area tersebut adalah sebagai berikut

Kondisi : - Bangunan dalam kondisi sudah jadi

68

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

- Dinding dilapisi dengan cat dasar

Gambar 4.6. Denah Existing lantai 1

69

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

4.2 Data Non Fisik

a. Kasus : Douce France Bakery & Cafe b. Lingkup Usaha : Bakery & Cafe

c. Nama Pemilik : Mrs. Emilie Manon

d. Alamat : Jalan Moh. Yamin No 6, Denpasar. e. Contact : Doucefrance@bakery.com

f. Luas Bangunan : lantai 1 : 500m2 , lantai 1 : 500m2 g. Luas Tanah : 800 m2

h. Tahun berdiri bangunan : 2005 Pertama Berdiri Rumah pribadi, 2008 Ozigo bar & salon, 2010 Kosong.

i. Jam Operasional : 08.00-22.00

Gambar 4.8. Tampak Depan

70

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

j. Mayoritas pengunjung : Wisatawan mancanegara dan domestik,

pegawai, pengusaha, pelajar. k. Pangsa Pasar : Menengah ke atas

l. Daya Tampung : 50 orang m. Jumlah karyawan : 26 orang

1 orang manager, 1 orang Asisstant ,

manager, 2 orang supervisor, 6 orang Chief, 2 orang cashier, 1 orang staf HRD, 7 orang waiter assistant, 2 orang cook assistant, 3 orang store room assistant an 1 orang engineering assistant. 4.2.1 Struktur Organisasi Pemilik/Owner Manager Manager assistant Spv Administrasi

Chief. Accounting Chief. HRD

cashier Assistant

Spv Operasional

Chief Waitress Chief Cook Chief Store room Chief Engineering

Assistant Assistant Assistant Assistant

71

Desain Interior Douce France Bakery & Cafe

Pengantar Karya Tugas Akhir

Mengamati diagram diatas bahwa pada Douce France Bakery & Café menerapkan struktur garis lurus, dimana setiap asistan bertanggung jawab atas kepala bagian masing-masing. Dan kepala bagian mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada pengawas masing-masing. Yang kemudian dilaporkan pada manager. Sehingga tanggung jawab sepenuhnya ada di tangan manager. Setiap pengawas hanya bertanggung jawab atas bagiannya masing-masing namun tetap melakukan koordinasi pekerjaan terhadap pengawas lain.

Untuk tugas masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :

a. Pemilik sebagai pemimpin tertinggi, bertanggung jawab menentukan keputusan.

b. Manager sebagai pengambil kebijakan dan bertugas mengatur manajemen Bakery & café.

c. Asistan membantu pekerjaan manager.

d. Spv. Administrasi mengawasi pekerjaan bagian accounting dan personalia.

Dalam dokumen Desain Interior Douce France Bakery Cafe (Halaman 68-89)

Dokumen terkait