Agus Harjito, Baharudin Machmud, Muhammad Syafi’ie Nurbadi, Isna Choirunnisa, Nur Aisyah Rahmani Nasution
Universitas Islam Indonesia Email: machmud8b@gmail.com
ABSTRAK
Pariwisata adalah obyek yang sangat mudah untuk menarik pengunjung, dengan situs wisata dari suatu daerah bisa menjadi terkenal bahkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu tempat yang ada sangat banyak situs wisata di desa Kecamatan Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jadi kampanye yang diperlukan untuk menarik pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata di desa Sambirejo. media promosi dari situs wisata di desa Sambirejo masih kurang dan hanya melalui website. Sehingga dibutuhkan media promosi yang mampu membuat pengunjung lebih tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata yang dimiliki oleh Desa Sambirejo, salah satunya melalui video.
Kata kunci: Pariwisata, pengunjung, Promosi, Video
ABSTRACT
Tourism is an object that is very easy to attract visitors, with the tourist site of an area can become famous even improve the quality of life in society. One place that there are very much tourist site is in the village Sambirejo, Prambanan subdistrict, Sleman regency, Yogyakarta. So that campaign needed to attract visitors or tourists in order to visit tourist sites in the village Sambirejo. Media promotion of the tourist sites in the village Sambirejo still lacking and only through websites. So it takes media campaign that able to make visitors more interested in visiting tourist site is owned by Village Sambirejo, one of them via video.
Keywords: Tourism, Visitor, P romotion, Video
PENDAHULUAN
Menurut Suwantoro (1997) Pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang. Pariwisata merupakan objek yang sangat mudah menarik pengunjung, dengan adanya objek wisata suatu daerah dapat
menjadi terkenal bahkan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Salah satu tempat yang sangat banyak terdapat objek pariwisata adalah di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang terdapat beberapa tempat wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Untuk menarik pengunjung atau wisatawan tentunya diperlukan promosi, menurut Fandy Tjiptono (2001) promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Akan tetapi untuk media promosi lokasi wisata yang ada di Desa Sambirejo masih kurang dan hanya melalui website, sedangkan saat ini website masih kurang diminati oleh para wisatawan. Sehingga dibutuhkan media promosi yang mampu membuat pengunjung lebih tertarik untuk berwisata di objek pariwisata yang dimiliki oleh Desa Sambirejo, salah satunya melalui media video. Menurut Azhar Arsyad (2011) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
Tujuan dari program ini adalah melakukan promosi melalui media video serta memberikan inspirasi bahwa video saat ini adalah senjata paling mudah untuk melakukan promosi.
METODE
Sebelum melakukan pembuatan video profil pariwisata maka diperlukan penjelasan proker atau sosialisasi ke tokoh masyarakat desa yaitu Bapak Mujimin, S.Sos., alasan kami memilih beliau adalah karena beliau merupakan salah satu perangkat desa Sambirejo yang
menjabat sebagai Carik dan beliau merupakan perangkat desa yang sangat mengerti terkait objek wisata yang ada di Desa Sambirejo. Selain itu, kami memilih beliau agar mendapatkan pengarahan dan izin untuk melakukan peliputan atau pengambilan video di lokasi wisata. Tahap selanjutnya yaitu melakukan persiapan sebelum pengambilan video yaitu:
Tabel 1 Alat
No Alat
1 Kamera
2 Tripot
3 Laptop
4 DVD-RW
Gambar 1 Kamera
Gambar 2 Tripot
Gambar 4 DVD-RW
Gambar 5 Wadah DVD-RW
Kemudian dilakukan pengambilan video dilokasi pariwisata yang terdapat di Desa Sambirejo. Tahap selanjutnya adalah dengan menggabungkan video dari masing-masing lokasi wisata yang berbeda untuk dijadikan 1 video dengan ditambah audio-audio sehingga diharapkan lebih menarik dan mampu menghibur bagi siapa saja yang melihat video tersebut. Tahap akhir adalah memasukkan video kedalam DVD-RW yang kemudian diberikan kepada tokoh masyarakat sebagai arsip desa dan dengan mengunggah video di media yang sering digunakan untuk menonton berbagai macam video yaitu media sosial, youtube dan sebagainya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Tebing Breksi
Gambar 4 Tebing Breksi
Berlokasi di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan yang merupakan tempat pertambangan dan sebagai sumber mata pencaharian warga. Akan tetapi setelah
dilakukan penelitian ternyata batuan kapur breksi adalah endapan abu vulkanik dari Gunung
Api Purba Nglanggeran. Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan.
Sehingga oleh pemerintah dihentikan segala proyek aktivitas tambang menambang dan oleh
warga setempat lokasi bekas tambang dijadikan sebagai obyek wisata yang sangat indah dengan
diberi nama “Tebing Breksi”.
Di lokasi ini terdapat singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk
morfologi bukit. Oleh penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing
setinggi 30 m.
Semula, warga setempat hanya tahu bahwa tebing mengandung material breksi yang
merupakan salah satu bahan bangunan. Melihat kondisi alamnya, sejumlah peneliti mencoba
menggali batuan untuk diuji di laboratorium, hasilnya cukup mengejutkan. dengan sangat
meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan
semacam ini banyak dijumpai mulai dari perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah
Wonogiri dan dengan ketebalan Antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa
Semilir, di Kecamatan Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir.
Formasi ini, secara stratigrafi (urutan perlapisan), berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi
yang luas dan dengan ketebalan yangbesar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir ini
dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar sekitar 20 juta tahun
lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan Toba Volcano. Oleh karenanya
b. Candi Boko
Gambar 5 Candi Boko
Situs arkeologi yang beda dari situs-situs serupa. Banyak yang mengira kalau Istana Ratu Boko ini hanya berupa candi seperti halnya Prambanan dan Borobudur. Faktanya,
Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang terdiri atas beberapa bagian bangunan. Istana kerajaan yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram kuno. Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno pada abad ke-8, Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra (Rakai panangkaran) jauh sebelum zaman raja Samaratungga ( pendiri Borobudur) dan Rakai Pikatan ( Pendiri Prambanan).
Kerajaan Mataram kuno tidak hanya meninggalkan kumpulan kitab dan prasasti kuno tetapi juga membangun banyak candi Hindu dan Budha. Penemuan artefak emas di daerah Wonoboyo menunjukan kehebatan karya seni dan kekayaan budaya. Candi-candi peninggalan kerajaan Mataram kuno seperti Kalasan, Plaosan, Prambanan, Sewu, Mendut, Pawon, Borobudur dan masih banyak lagi.
Berdasarkan sebuah kitab kuno yang dipakai oleh Rakai Pikatan pada tahun 746-784, bangunan-bangunan yang berada di sekitar candi Ratu Boko bernama Abhayagiri Vihara. Kata Abhaya bermakna „tidak berbahaya‟ atau „ kedamaian‟ sedangkan makna keseluruhan dari Abhayagiri adalah tempat „tempat berdiam para biarawan budha yang terletak diatas bukit yang tenang.
Pada tahun 856-863 Abhayagiri berubaha namanya menjadi Walaing Kraton yang di proklamirkan oleh Vasal Rakai bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Di dalam kitab Mintyasih yang dibuat oleh Rakai Watukara Dyah Balituh pada tahun 898-908, disebutkan bahwa Walaing adalah keturunan dari Punta Karna yang membuat kitab Mintyasih. Tidak
Jawa bermakna “raja Heron” merupakan ayah dari Roro Jonggrang, yang kemudian menjadi nama candi utama di dalam komplek candi Prambanan.
Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang sangat luas. Keseluruhan luas kompleks ini mencapai 250.000 m² yang terdiri dari empat bagian: Tengah, barat, tenggara dan timur. Ratu Boko menyediakan tiket dalam dua kategori/paket. Untuk kategori reguler harganya Rp25.000 (sudah termasuk parkir). Tiket kategori ini berlaku dari mulai buka sampai pukul tiga sore. Setelah pukul tiga sore maka tiket akan masuk kategori kedua yakni sunset dengan harga sebesar Rp100.000.
c. Candi Ijo
Gambar 6 Candi Ijo
Gumuk Ijo yang memiliki ketinggian sekitar 410 mdpl. Candi Ijo merupakan sebuah komplek percandian yang memiliki tingkatan untuk masuk ke candi utama. Di sebelah barat candi utama terdapat reruntuhan candi. Sedangkan bergeser ke sebelah timur terdapat candi utama bersama tiga candi perwara.
Peletakan candi didasarkan pada kesakralan tiap bangunan. Terdapat lingga di dalam candi utama. Candi Ijo merupakan candi Hindu. Namun disini terdapat suatu pertukaran budaya atau akulturasi dengan agama budha yang terlihat pada adanya kala makara dengan motif kepala ganda yang biasanya hanya terdapat pada candi budha. Candi lain yang memiliki kalamakara serupa yakni candi plaosan, ngawen, dan candi sari.
d. Candi Barong
Gambar 7 Candi Barong
Candi Barong terletak di perbukitan Batur Agung, tepatnya berada di Dusun Candi Sari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Dinamakan Candi Barong oleh penduduk setempat karena adanya hiasan kala pada setiap sisi tubuh candi. Hiasan tersebut menyerupai singa/ barong. Ketika itu kondisi candi masih berupa reruntuhan dan sulit dikenali bentuk aslinya. Pemugaran Candi Barong dimulai pada tahun 1987. Candi induk Candi Barong selesai dipugar pada tahun 1992 yang kemudian dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar. Candi ini bercorak Hindu dan diperkiraan menjadi tempat pemujaan Dewa Wisnu karena ditemukan arca Dewi Sri (dewi kesuburan yang merupakan istri Dewa Wisnu) dan Dewi Laksmi, pengiring Dewa Wisnu. Juga terdapat hiasan kerang bersayap (sankha) yang merupakan salah satu simbol (laksana) Dewa Wisnu, dan bagian puncak bangunan (kemuncak) yang berbentuk permata (ratna).
Bangunan candi ini diperkirakan berfungsi untuk kegiatan pemujaan yang berhubungan
dengan permohonan kesuburan. Hal ini mungkin berkaitan dengan kondisi tanah di sekitar candi yang kurang subur, sehingga dengan memuja Dewi Sri diharapkan keadaan tanah akan menjadi subur.
untuk pemujaan dewa Wisnu, sedangkan candi kedua untuk Dewi Sri. Di halaman teras kedua terdapat struktur bangunan berukuran 12,30 m x 7,80 m dan beberapa umpak batu berbentuk segi delapan. Diduga struktur tersebut merupakan pondasi bangunan pendapa dengan atap dari kayu. Sedangkan pada halaman teras pertama tidak ditemukan struktur bangunan Secara keseluruhan kompleks Candi Barong diduga dibangun dalam dua tahap. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi yang ditemukan saat dilakukan pemugaran, antara lain adanya temuan talud pembangunan tahap pertama yang sampai saat ini dapat dilihat di sebelah selatan bangunan candi kedua. Pada tahap pertama, pada kompleks ini hanya dibangun satu candi yaitu candi pertama. Pada tahap kedua dilakukan perluasan halaman ketiga ke sisi selatan dan pembangunan candi kedua di selatan candi pertama.
e. Batu Papal
Gambar 8 Batu Papal
Terletak di Desa Sambirejo atau 500 meter dari Candi Ijo. Batu Papal merupakan obyek wisata buatan yang dikelola oleh warga setempat. Tempat ini sering digunakan untuk melihat
f. Spot Riyadi
Gambar 9 Spot Riyadi
Berada di perbukitan selatan Prambanan, tepatnya di dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Spot Riyadi mampu menarik pengunjung setiap harinya. Sejatinya Spot Riyadi adalah rumah dan pekarangan milik warga setempat bernama Riyadi.
Spot Riyadi merupakan sebuah tempat di kawasan perbukitan yang lokasinya kira-kira 3 s/d 4 km dari Candi Prambanan. Tempat tersebut persis berada di dekat sebuah tebing yang bawahnya berupa pemandangan persawahan. Tempat ini sebenarnya merupakan halaman sebuah rumah yang dimiliki oleh seseorang bernama bapak Riyadi
Untuk memudahkan penyebutan nama spot ini maka dipilihlah nama sang pemilik rumah. Maka jadilah tempat ini kemudian dinamakan Spot Riyadi, sebuah spot dengan pemandangan indah di halaman Bapak Riyadi. Rumah beliau sendiri saat ini digunakan sebagai warung sederhana yang menjual minuman hangat untuk para pengunjung
Spot Riyad sendiri sudah dikelola sebagai sebuah tempat wisata secara sangat sederhana. Di sekitar tempat ini sudah disediakan lahan parkir khusus untuk sepeda motor dan sepeda. Yah, walaupun tidak terlalu luas, setidaknya bisa untuk menitipkan kendaraan. Tempat- tempat duduk sederhana juga sudah tersedia
Spot Riyadi sebenarnya bukanlah tempat yang baru. Tempat ini sudah mulai dikenal sejak tahun 2007-an. Pada waktu itu hanya kalangan fotografer serta pesepeda saja yang mengetahuinya. Sementara sekarang — dengan bantuan sosial media — tempat ini semakin dikenal oleh masyarakat umum sebagai sebuah tempat untuk menikmati pemandangan sunrise dan sunset.
populer di kalangan pecinta fotografi karna tempatnya memang sangat ideal untuk menikmati proses tenggelam dan terbitnya matahari. Hanya saja, butuh sedikut keberuntungan untuk mendapatkan pemandangan sunrise di tempat ini karna saat pagi sering muncul kabut yang mengalangi pemandangan sunrise.
Untuk menunggu momen sunrise, bahkan ada beberapa fotografer yang rela bermalam di Spot Riyadi. Suasana dan pemandangan yang ada di Spot Riyad ini mengingatkan kita pada Punthuk Setumbu di Magelang yang juga dikenal sebagai tempat untuk menikmati pemandangan sunrise. Jika di Punthuk Setumbu kita akan disuguhi pemandangan Candi Borobudur, maka di Spot Riyadi kita akan disuguhi pemandangan candi yang tidak kalah megah, Prambanan.
Satu hal yang membuat tempat ini menjadi sangat menarik dan terkenal adalah keberadaan Candi Prambanan dan Gunung Merapi yang melengkapi pemandangannya. Saatsedang tidak tertutup mendung, Gunung Merapi yang legendaris itu akan terlihat begitu elegan dari tempat ini. Ia tidak sendirian. Beberapa gunung lain — termasuk Sindoro dan Lawu — juga akan terlihat dari tempat ini.
Sementara itu, Candi Prambanan juga akan terlihat begitu cantik dan menawan dari
tempat ini. Candi tersebut tampak menjulang diantara pohon-pohon dan rumah-rumah. Candi Sojiwan— yang secara administratif masuk wilayah Klaten, Jawa Tengah — juga tempak menjulang diantara pepohonan
Spot Riyadi bisa dikunjungi kapan saja. Pagi, siang, sore bahkan malam. Iya, malam. Tak terbayang betapa indahnya pemandangan malam di tempat ini seandainya langit sedang sangat cerah. Tidak hanya bintang di langit yang membuat pemandangan menjadi indah, kerlap-kerlip lampu kota juga akan terlihat keren. Pemandangan Candi Prambanan yang tersorot lampu juga akan terlihat semakin “dramatis”.
Spot Riyadi berada di Jalan Candi Miri km.3.5 Dawang Sari, Prambanan. Cara paling mudah untuk sampai tempat ini adalah dengan mengikuti jalan menuju resort Abhayagiri dan Candi Barong yang lokasinya berada dikawasan ruko belakang shelter Trans Jogja (depan Candi Prambanan)
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: a. Terdapat 6 objek wisata yang terdapat di Desa Sambirejo.
b. Objek wisata di Desa Sambirejo terdiri dari objek sejarah (Candi Boko, Candi Barong, dan Candi Ijo) dan pemandangan alam (Tebing Breksi, Spot Riyadi, dan Batu Papal)
REFERENSI
Anonim. 2013. Candi Barong Yogyakarta. https://gudeg.net/direktori/1775/ca ndi-barong-yogyakarta.html. Diakses pada 09 September 2016. Anonim. 2014. Misteri Istana Candi Boko. http://candi1001.blogspot.co.id/20
14/09/istana-candi-ratu-boko- yogyakarta.html. Diakses pada 09 September 2016.
Anonim. 2015. Sejarah, Penyelamat Tebing Breksi Prambanan. http://jalanjogja.com/sejarah- penyelamat-tebing-breksi- prambanan/. Diakses pada 09
September 2016.
Ardiansyah, Rahmad. 2016. Sejarah Destinasi Wisata Candi Ijo Jogja. http://www.idsejarah.net/2016/01/candi-ijo.html. Diakses pada 09
September 2016.
Arsyad, Azhar. 2001. Media Pembelajaran cetakan ke-15. Rajawali Pers. Jakarta. Suwantoro, G. 1997. Dasar-dasar Pariwisata.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandi. (2001). Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan Implikasi Manajerial, majalah Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta.
TribunNews. 2016. Spot Riyadi, Titik Lokasi Terbaik Untuk Fotografi Keindahan Candi Prambanan dari Kejauhan.http://www.tribunnews.com/travel/2016/02/10/spot-riyadi- titik-lokasi-terbaik-untuk- fotografi-keindahan-candi-