• Tidak ada hasil yang ditemukan

| Lembaga Penjaminan Mutu 2 Organisasi ()

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "| Lembaga Penjaminan Mutu 2 Organisasi ()"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

II.1. Profile Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya berdiri berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2013 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pengembangan kelembagaan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan IAIN Sunan Ampel Surabaya Sepuluh Tahun ke Depan, pada paruh kedua program pengembangan IAIN Sunan Ampel Surabaya mencanangkan mengubah status kelembagaannya menjadi Universitas. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab usulan menjadi universitas disetujui Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2013 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan diresmikan oleh Menteri Agama atas nama Presiden pada Tanggal 4 Desember 2013 dengan nama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Sesuai Peraturan Presiden tersebut yang diundangkan pada tanggal 2 Oktober 2013 dijadikan sebagai hari kelahiran UIN Sunan Ampel Surabaya.

Seiring dengan perubahan menjadi Universitas, UIN Sunan Ampel Surabaya ke depan akan mengembangkan sains dan ilmu keislaman bukanlah berjalan terpisah dengan agama. Tentu penting dicatat, agama yang dimaksud dalam hal ini lebih tepat diistilahkan dengan keberagamaan. Sebagai pemaknaan dasar, keberagamaan merupakan bentuk proses dialektika manusia pemeluk agama dengan agama yang diyakininya. Sebagai akibat panjang dari konstruksi keilmuan seperti ini, ilmu keislaman lama didominasi oleh kajian Islam tekstualitas. Konstruksi realitas pengembangan keilmuan keislaman ini pada akhirnya lebih dikenal dengan istilah “Paradigma keilmuan Islam tekstualitas”.

(2)

ilmu secara substansial di satu sisi, dan juga pengembangan institusional di sisi lain. Pengembangan substansial terkait dengan pengembangan ilmu dan keahlian dosen atau akademisi sehingga menghasilkan variasi-variasi keilmuan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Trend integrasi keilmuan multidisipliner juga bisa diterapkan pada keilmuan keislaman lainnya. Keilmuan hukum Islam, sebagai contoh, memperluas pola-pola kajiannya dengan tidak terbatas pada kajian hukum Islam doktrinal yang bersifat normatif, tetapi juga kajian hukum Islam nondoktrinal yang lebih bersifat sosiologis. Atho Mudzhar, misalnya, membagi pola studi hukum Islam dalam tiga kategori. Pertama, studi hukum Islam sebagai doktrin azas. Sasaran utamanya adalah dasar konseptual hukum Islam, seperti filsafat hukum Islam, sumber hukum Islam, serta konsep-konsep dasar hukum Islam (seperti maqashid al-syari'ah, qawa'id al-fiqhiyyah, dan manhaj al-ijtihad). Kedua, studi hukum Islam normatif. Dalam pola ini, sasaran utama studinya adalah hukum Islam sebagai aturan/norma baik yang berupa nash (ayat-ayat ahkam dan hadits-hadits ahkam) maupun produk ijtihad (seperti kitab fiqih, keputusan pengadilan, undang-undang, fatwa ulama, dan kompilasi hukum Islam). Ketiga, studi hukum Islam sebagai gejala sosial (social phenomenon). Sasaran utamanya adalah perilaku hukum masyarakat muslim dan interaksi antara muslim dengan muslim atau muslim dengan non-muslim di seputar hukum Islam.

Paradigma integrasi keilmuan multidisipliner, secara institusional akan menjadi wahana bagi pengembangan fakultas dan program studi yang dibutuhkan di masa depan. Secara kelembagaan, UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki 9 (sembilan) fakultas yaitu: (1) Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam, (2) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, (3) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, (4) Fakultas Dakwah dan Komunikasi, (5) Fakultas Adab dan Humaniora, (6) Fakultas Sains dan Teknologi, (7) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, (8) Fakultas Psikologi dan Kesehatan, dan (9) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

(3)

secara fisik dan sumberdaya manusia dengan pendanaan dari Pemerintah dan

Islamic Development Bank (IDB). Dengan performansi fisik yang megah dan modern, sistem manajeman mutu yang baik, tekad, semangat serta komitmen yang kuat dari seluruh sivitas akademika seraya memohon ridha dan petunjuk Allah SWT, UIN Sunan Ampel Surabaya secara sungguh-sungguh akan mewujudkan cita-cita Building Character Qualities for the Smart, Pious and Honourable Nation sekaligus mengimplementasikan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (al Islam rahmat li al-alamin).

II.2. Struktur Organisasi

Susunan organisasi UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri atas:

A. Unsur Pimpinan

1. Pimpinan Universitas adalah Rektor yang berperan sebagai Wakil Menteri di bidang yang menjadi tugas kewajibannya.

2. Rektor mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi perumusan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat; membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan hubungan dengan lingkungannya. 3. Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil

Rektor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. 4. Wakil Rektor terdiri atas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan,

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

5. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang akademik dan pengembangan lembaga.

6. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan.

(4)

membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan kerjasama.

B. Unsur Pelaksana Tri Dharma

1. Pelaksana Pendidikan dan Pengajaran a. Fakultas

1) Fakultas adalah unsur pelaksana akademik Universitas yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas yang berada di bawah Rektor.

2) Fakultas mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, agama, sains dan teknologi dan/atau seni budaya tertentu.

3) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

4) Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi Fakultas.

5) Dalam melaksanakan tugas, Dekan dibantu oleh 3 (tiga) Wakil Dekan yang terdiri atas Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

6) Wakil Dekan Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan mengkoordinasikan penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas.

(5)

administrasi umum, perencanaan dan keuangan.

8) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan kemahasiswaan dan kerjasama.

9) Unit pelaksana penjaminan mutu akademik pada Fakultas adalah Jurusan yang dipimpin oleh Ketua Jurusan.

10) Unit pelaksana akademik pada Fakultas adalah Program Studi yang dipimpin oleh Ketua Program Studi.

11) Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.

12) Ketua Program Studi mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, agama, sains dan teknologi, dan/atau seni tertentu.

b. Program Pascasarjana

1) Program Pascasarjana adalah unsur pelaksana akademik Universitas yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas yang berada di bawah Rektor.

2) Program Pascasarjana mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan Program Strata 2 (Magister) dan Program Strata 3 (Doktor).

3) Program Pascasarjana menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan sivitas akademika dan kerja sama dengan Fakultas dan/atau lembaga-lembaga lain.

(6)

5) Direktur mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi perumusan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan hubungan dengan lingkungannya di tingkat Program Pascasarjana.

6) Dalam menjalankan tugas sehari-hari, Direktur dibantu oleh Wakil Direktur.

7) Wakil Direktur bertanggungjawab langsung kepada Direktur.

2. Pelaksana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Universitas di bidang penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang berada di bawah Rektor.

b. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, mengembangkan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain.

c. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan di bidang penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2) Pelaksanaan penelitian ilmu agama Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni yang bernafaskan Islam dimaksudkan untuk menunjang pengembangan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan/atau daerah.

3) Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan sistem pendidikan dan institusi Universitas.

(7)

dan pemberdayaan masyarakat.

5) Pelaksanaan tugas administrasi pusat penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

6) Pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan/atau daerah berdasarkan nilai agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.

d. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

e. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi perumusan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan dan memantau serta menilai pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat serta mengusahakan dan mengendalikan administrasi dan sumber daya yang diperlukan.

f. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris.

3. Pelaksana Penjaminan Mutu

a. Lembaga Penjaminan Mutu adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Universitas pada bidang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang berada di bawah Rektor.

b. Lembaga Penjaminan Mutu mempunyai tugas untuk

mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik.

c. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta pelaporan kegiatan penjaminan mutu akademik.

(8)

3) Pelaksanaan audit, pemantauan, dan penilaian mutu akademik. 4) Pelaksanaan pendampingan dan pengembangan mutu mahasiswa. 5) Pelaksanaan administrasi Lembaga.

d. Lembaga Penjaminan Mutu dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

e. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu mempunyai tugas

mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan penjaminan mutu, mengembangkan, memantau dan menilai pelaksanaan penjaminan mutu yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Standar Mutu, Pusat Audit dan Pengendalian Mutu, dan Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa serta mengusahakan dan mengendalikan administrasi dan sumberdaya yang diperlukan.

f. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris.

C. Unsur Pelaksana Administrasi

1. Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan

a. Biro Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan adalah unsur Wakil pimpinan di bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

b. Biro Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi, administrasi keuangan, peraturan perundang-undangan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan.

c. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

(9)

2) pelaksanaan administrasi umum yang meliputi pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, pengelolaan barang milik negara, dokumentasi dan publikasi, serta kerumahtanggaan.

3) penataan organisasi dan tata laksana, kepegawaian, hukum, dan peraturan perundang-undangan; dan penyiapan pelaporan Universitas.

d. Biro Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala.

e. Biro Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan terdiri atas Bagian Umum, Bagian Perencanaan, Bagian Keuangan dan Akuntansi, dan Bagian Organisasi dan Kepegawaian.

f. Bagian Umum mempunyai

tugas melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, pengelolaan barang milik negara, kerumahtanggaan, dokumentasi, dan publikasi.

g. Bagian Perencanaan

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, evaluasi, serta pelaporan.

h. Bagian Keuangan dan

Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan anggaran, perbendaharaan, akuntansi instansi, sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara, akuntansi badan layanan umum, dan pelaporan keuangan. h. Bagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi, tata laksana, peraturan perundang-undangan dan pengembangan pegawai.

2. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama

a. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama adalah unsur Wakil pimpinan di bidang akademik, kemahasiswaan dan kerjasama yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

b. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama

(10)

kemahasiswaan, pemberdayaan alumni, dan kerjasama.

c. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama menyelenggarakan fungsi:

1) pengelolaan informasi dan pelayanan administrasi akademik.

2) pelaksanaan kemahasiswaan dan pemberdayaan alumni. 3) pelaksanaan kerjasama perguruan tinggi.

d. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama dipimpin oleh seorang kepala.

e. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama terdiri atas Bagian Akademik, Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Bagian Kerjasama dan Kelembagaan.

f. Bagian Akademik mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan informasi akademik, pelayanan administrasi akademik, dan layanan akademik.

g. Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas melaksanakan administrasi kemahasiswaan, pembinaan bakat dan minat mahasiswa, dan pemberdayaan alumni.

h. Bagian Kerjasama dan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan administrasi kerjasama, pengembangan kelembagaan, dan komunikasi publik.

D. Unit Pelaksana Teknis 1.Perpustakaan

a.

Perpustakaan adalah Unsur Pelaksanan Teknis di bidang kepustakaan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan.

b.

Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan

(11)

c.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan dan perumusan konsep kebijakan dan

perencanaan perpustakaan.

2) Pengembangan kepustakaan dan pustakawan.

3) Pengadaan, pelayanan dan pemeliharaan bahan pustaka.

4) Pelaksanaan kerjasama antar perpustakaan perguruan tinggi

dan/atau badan lain di dalam dan di luar negeri.

d.

Kepala perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kelompok pustakawan.

e.

Kelompok pustakawan terdiri atas sejumlah jabatan fungsional

pustakawan.

f.

Kelompok Pustakawan dipimpin oleh seorang pustakawan yang

ditunjuk di antara pustakawan perpustakaan.

2. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

a. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan sistem informasi manajemen, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan aplikasi, pengelolaan basis data, pengembangan teknologi lainnya, dan kerjasama jaringan.

b. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data dipimpin oleh Kepala yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan.

3. Pusat Pengembangan Bahasa

(12)

b. Pusat Pengembangan Bahasa dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan.

4. Pusat Pengembangan Bisnis

a. Pusat Pengembangan Bisnis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pemasaran, pengembangan dan kerjasama bisnis Universitas.

b. Pusat Pengembangan Bisnis dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan.

5. Pusat Layanan Internasional

a. Pusat Layanan Internasional

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kerjasama internasional.

b. Pusat Layanan Internasional

dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

6. Ma’had al-Jami’ah

a. Ma’had al-Jami’ah

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengembangan akademik dan karakter mahasiswa yang berbasis pesantren.

b. Ma’had al-Jami’ah dipimpin

oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan.

7. Percetakan

(13)

b. Percetakan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggungjawab kepada Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan.

E. Unsur Pelaksana Penjaminan Mutu

a. Lembaga Penjaminan Mutu adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Universitas pada bidang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang berada di bawah Rektor.

b. Lembaga Penjaminan Mutu mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik.

c. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta pelaporan kegiatan penjaminan mutu akademik.

b. Pelaksanaan pengembangan standar mutu akademik.

c. Pelaksanaan audit, pemantauan, dan penilaian mutu akademik. d. Pelaksanaan pendampingan dan pengembangan mutu mahasiswa e. Pelaksanaan administrasi Lembaga.

d. Lembaga Penjaminan Mutu dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

e. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan memimpin penyelenggaraan penjaminan mutu, mengembangkan, memantau dan menilai pelaksanaan penjaminan mutu yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Standar Mutu, Pusat Audit dan Pengendalian Mutu, dan Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa serta mengusahakan dan mengendalikan administrasi dan sumberdaya yang diperlukan.

f. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris.

(14)

1. Organ Pertimbangan

a. Dewan Penyantun

1) Dewan Penyantun merupakan badan non struktural yang terdiri atas tokoh masyarakat.

2) Dewan Penyantun mempunyai fungsi memberikan saran dan pertimbangan di bidang non akademik kepada Rektor.

3) Dewan Penyantun terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Anggota.

4) Ketua Dewan Penyantun dipilih dari dan oleh para anggota.

5) Ketua Dewan Penyantun dibantu seorang Sekretaris yang dijabat oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum.

6) Dewan Penyantun ditetapkan dengan Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas.

7) Masa bakti Dewan Penyantun sama dengan masa bakti jabatan Rektor.

c. Senat Universitas

1)

Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan

tertinggi Universitas yang mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang akademik kepada Rektor.

2)

Senat Universitas di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN) Surabaya mempunyai tugas pokok:

a) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan

Universitas.

(15)

c) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika.

d) Memberikan pertimbangan atas Calon Rektor yang diajukan

kepada Menteri untuk diangkat Presiden Republik Indonesia menjadi Rektor.

e) Memberikan pertimbangan para calon Wakil Rektor yang diajukan Rektor untuk diangkat menjadi Wakil Rektor.

f) Memberikan pertimbangan terhadap calon Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana yang selanjutnya ditetapkan dan diangkat dengan Keputusan Rektor.

g) Menilai pertanggungjawaban Rektor atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.

h) Merumuskan peraturan pelaksanaan, kebebasan akademik dan otonomi keilmuan pada Universitas.

i) Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.

j) Mengukuhkan pemberian gelar Doktor Kehormatan pada Universitas yang memenuhi persyaratan.

3)

Senat Universitas terdiri atas para guru besar, pimpinan universitas, para dekan, wakil dosen dan unsur lain yang ditetapkan senat.

d. Senat Fakultas

1) Senat Fakultas merupakan badan normatif

dan perwakilan di tingkat Fakultas yang mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang akademik kepada Dekan.

2) Senat Fakultas mempunyai tugas:

(16)

pelaksanaan kebijakan akademik dan pengembangan Fakultas, termasuk pembukaan dan/atau penutupan Jurusan atau Program Studi yang telah ditetapkan Senat Fakultas.

b) Merumuskan dan memberikan pertimbangan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika.

c) Merumuskan dan memberikan pertimbangan teknis pelaksanaan rumusan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Fakultas.

d) Menilai pertanggungjawaban Dekan atas pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan.

e) Memberikan pertimbangan kepada Dekan mengenai calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan dan Program Studi.

3) Senat Fakultas terdiri atas para guru

besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan atau ketua program studi, wakil dosen dan unsur lain yang ditetapkan senat.

2. Organ Pengawasan

a. Satuan Pemeriksa Intern adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Universitas pada pengawasan, pengendalian, evaluasi, audit di bidang keuangan dan kinerja universitas yang berada di bawah Rektor. b. Satuan Pemeriksa Intern mempunyai tugas melaksanakan pengawasan,

pengendalian, evaluasi, audit di bidang keuangan dan kinerja Universitas.

c. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Satuan Pemeriksa Intern menyelenggarakan fungsi:

1) perumusan sistem pengendalian intern;

2) pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi, audit bidang keuangan dan kinerja Universitas; dan

(17)

d. Satuan Pemeriksa Intern dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

e. Ketua Satuan Pemeriksa Intern mempunyai tugas mengkoordinasikan pengawasan, pengendalian, evaluasi, audit di bidang keuangan dan kinerja Universitas.

f. Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris.

II.3. STRUKTUR KEILMUAN YANG DIKEMBANGKAN

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sampai saat ini memiliki Fakultas, dan Program Studi sebagai berikut:

Program Sarjana (S1)

A. Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam

(18)

2. Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

I. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1. Prodi Sosiologi

3. Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (Magister)

4. Prodi Ilmu Hadits (Magister)

(19)

6. Prodi Ekonomi Syariah (Magister)

7. Prodi Filsafat Agama (Magister)

8. Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (Magister)

9. Prodi Pendidikan Agama (Doktor)

10. Prodi Al Qur’an dan Tafsir (Doktor)

11. Prodi Ekonomi Syariah (Doktor)

Perubahan IAIN Sunan Ampel Surabaya menjadi UIN Sunan

Ampel Surabaya dengan struktur kelembagaan baru akan berimbas

pada perubahan pengembangan keilmuan dengan menawarkan

bangunan paradigmatik-filosofis

integrated twin towers

(menara

kembar tersambung). Konstruksi simbolis

“menara kembar

tersambung” dapat dimaknai sebagai cita-cita dan usaha yang akan

dilakukan oleh sivitas akademika UIN Sunan Ampel dalam membangun

peradaban Islam yang tinggi berbasis pada integrasi ilmu keislaman

dan sains modern.

Bangunan paradigmatik-filosofis

integrated twin towers

ini

dilandasi oleh adanya pandangan bahwa antara ilmu-ilmu keislaman

dan

science

mempunyai basis landasan dan dapat berkembang sesuai

(20)
(21)

Gambar 2.1: Skema Pengembangan Keilmuan UIN Sunan Ampel Surabaya

(22)

melainkan Islamisasi nalar yang dibutuhkan untuk terciptanya tata keilmuan yang saling melengkapi antara ilmu-ilmu keislaman, sosial-humaniora, serta sains dan teknologi. UIN Sunan Ampel melihat Islamisasi nalar lebih bernilai strategis daripada Islamisasi ilmu pengetahuan karena wilayah geraknya lebih bersifat hulu daripada hilir.

Perubahan paradigmatik-filosofis integrated twin towers berdampak pada perubahan organisasi dan tata kerja UIN Sunan Ampel Surabaya. Fakultas Syariah berubah menjadi Fakultas Syari’ah dan Hukum yang terdiri atas Prodi Hukum dan Tata Negara (Siyasah), Prodi Hukum Pidana Islam (Jinayah), Prodi Hukum Keluarga (Ahwalus Syakhsiyah), Prodi Ilmu Hukum, Prodi Hukum Bisnis Islam. Fakultas Ushuluddin berubah menjadi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran yang terdiri atas, Prodi Tafsir Prodi Pemikiran Islam, Prodi Aqidah dan Filsafat, Prodi Perbandingan Agama, Prodi Hadits. Fakultas Tarbiyah berubah menjadi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang terdiri atas, Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Managemen Pendidikan Islam, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Prodi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal. Fakultas Dakwah berubah menjadi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang terdiri atas, Prodi Managemen Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Prodi Ilmu Komunikasi. Fakultas Adab berubah menjadi Fakultas Adab dan Humaniora yang terdiri atas, Prodi Sastra Arab, Prodi Sastra Inggris, Prodi Sejarah Kebudayaan Islam.

(23)

Kesehatan, memiliki Prodi Psikologi, Prodi Kebidanan, Prodi Keperawatan, Prodi Ilmu Gizi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, memiliki Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Politik, Prodi Hubungan Internasional.

Sementara Program Pascasarjana terdiri atas, Prodi Pendidikan Agama Islam (Magister) Prodi Pendidikan Bahasa Arab (Magister), Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (Magister), Prodi Ilmu Hadits (Magister), Prodi Hukum Tata Negara (Magister), Prodi Ekonomi Syariah (Magister), Prodi Filsafat Agama (Magister), Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (Magister), Prodi Pendidikan Agama (Doktor), Prodi Al Qur’an dan Tafsir (Doktor), Prodi Ekonomi Syariah (Doktor).

II.4. SISTEM PENJAMINAN MUTU A. Dasar Pemikiran

Berdasar perubahan bangunan keilmuan paragdimatik-filosofis ”integrated Twin Towers” UIN Sunan Ampel Surabaya menjadikan ”Building Character Quality for the Smart, Pious and Honourable Nation” sebagai tagline yang hendak dimanifestasikan dalam bentuk proses kegiatan akademik. Proses pendidikan yang dilakukan oleh seluruh Fakultas, Jurusan dan Program Studi mengarah pada ”Building Character Quality for Smart, Pious and Honourable Nation”.

(24)

oleh sekian banyak orang; (3) mementingkan kualitas hidup baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan, sabar dan tahan uji walaupun ditimpa musibah dan diganggu oleh syetan (jin dan manusia), serta tidak mau membuat onar, keresahan, kerusuhan, dan berbuat makar di masyarakat; (4) bersungguh-sungguh dalam mencari dan menggali ilmu pengetahuan, dan kritis dalam menerima pendapat, teori atau gagasan dari mana pun datangnya, serta pandai menimbang-nimbang untuk ditemukan yang terbaik; (5) bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakatnya, dan tidak suka duduk berpangku tangan di laboratorium belaka, serta hanya terbenam dalam buku-buku di perpustakaan, tetapi justeru tampil di hadapan masyarakat, terpanggil hatinya untuk memecahkan problem yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Bertolak dari kelima ciri utama tersebut, maka ciri yang pertama dan kedua menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spiritual, ciri yang ketiga menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki komitmen terhadap akhlak yang mulia, ciri yang keempat menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki keluasan ilmu, dan ciri yang kelima menggarisbawahi sosok Ulul Albab yang memiliki kematangan profesional. Karena itu, UIN Sunan Ampel Surabaya mengemban tugas untuk menyiapkan calon-calon lulusan yang memiliki kekokohan akidah dan kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, keunggulan berpikir, dan kematangan profesional.

(25)

maknanya sebagai asumsi dasar dalam pengembangan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya dan strategi, merupakan perwujudan dari prinsip diversifikasi, sehingga dapat dibenarkan adanya, sepanjang tetap memperhatikan standar nasional pendidikan.

Dengan tagline ”Building Character Quality for the Smart, Pious and Honourable Nation” dan pengembangan struktur keilmuan tersebut di atas, UIN Sunan Ampel Surabaya berusaha mengantisipasi berbagai tantangan pendidikan tinggi pada umumnya, yang pada intinya menyangkut masalah-masalah sebagai berikut: (1) permasalah-masalahan makro nasional, yang menyangkut krisis ekonomi, politik, moral, budaya, dan sebagainya; (2) globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti persaingan alumni dalam pekerjaan semakin berat; (3) menurut Human Development Index (HDI, 2001, 2004), hasil survai the Political and Economic Risk Consultancy (PERC, 2001), dan hasil studi the Third International Mathematics and Science Study-Repeat

(TIMSS-R 1999), Asia Week (2000), dan Educational Performance (PERC: 2001), bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah; (4) angka pengangguran lulusan Perguruan Tinggi (PT) semakin meningkat; (5) tenaga asing meningkat, sedangkan tenaga Indonesia yang dikirim ke luar negeri pada umumnya non-profesional; (6) orang-orang lebih senang sekolah atau menyekolahkan anaknya di luar negeri; (7) peran PT dalam membentuk masyarakat madani (civil society) belum optimal.

(26)

B. Dasar-dasar Penjaminan Mutu 1. Dasar Ajaran Islam

a. Penjaminan mutu merupakan realisasi dari ajaran ihsan, yakni berbuat baik kepada semua pihak disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepada manusia dengan aneka nikmat-Nya, dan dilarang berbuat kerusakan dalam bentuk apapun (Q.S. al-Qashash: 77).

b. Seseorang tidak boleh bekerja secara sembrono dan acuh tak acuh, sebab akan berarti merendahkan makna demi ridla Allah atau merendahkan Tuhan. Dalam Q.S. al-Kahfi: 110 dinyatakan: “Barangsiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya (untuk memperoleh ridla-Nya), maka hendaklah ia mengerjakan pekerjaan yang baik (baca: bermutu), dan hendaklah dalam beribadah kepada Tuhannya itu tidak melakukan syirik, yakni mengalihkan tujuan pekerjaan selain kepada Tuhan (al-Haqq), yang menjadi sumber nilai intrinsik pekerjaan manusia”.

c. Setiap orang dinilai dari hasil kerjanya (Q.S. al-Najm: 39), sehingga dalam bekerja dituntut untuk: (1) tidak memandang enteng bentuk-bentuk kerja yang dilakukan; (2) memberi makna kepada pekerjaannya itu; (3) insyaf bahwa kerja adalah bentuk keberadaan (mode of existence) manusia; dan (4) dari segi dampaknya (baik/buruknya), kerja itu tidaklah untuk Tuhan, tetapi untuk dirinya sendiri (Q.S. Fushshilat 46; dan Luqman 12).

d. Seseorang harus bekerja secara optimal dan komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu atau sebaik mungkin, selaras dengan ajaran ihsan (Baca Q.S. al-Nahl 90).

e. Seseorang harus bekerja secara efisien dan efektif atau mempunyai daya guna yang setinggi-tingginya (Q.S. al-Sajadah 7).

(27)

indah, tertib dan bersesuaian antara satu dengan lainnya (Q.S. al-Naml: 88).

g. Seseorang dituntut untuk memiliki dinamika yang tinggi, komitmen terhadap masa depan, memiliki kepekaan terhadap perkembangan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bersikap istiqomah (Q.S. al-Syarh: 7-8; al-Dhuha: 4; al-’Alaq: 1-3; al-Syura: 15).

C. Dasar Operasional

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

a. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,

penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan (Pasal 1 ayat 21).

b. Standar Nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses,

kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian (Pasal 35 ayat 1).

c. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional (Pasal 50 ayat 2).

d. Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan

berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan (Pasal 51 ayat 2).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:

a. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan

(28)

b. Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (Pasal 91 ayat 2).

c. Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas (Pasal 91 ayat 3).

3. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa:

a. Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan

Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara (Pasal 51 ayat 1).

b. Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu

Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu (Pasal 51 ayat 2)

.

c. Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan

sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan (Pasal 52 ayat 1).

d. Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi (Pasal 52 ayat 2).

e. Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Pasal 52 ayat 3).

(29)

setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (pasal 54 ayat 1).

g. Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat (Pasal 54 ayat 2).

h. Standar Nasional Pendidikan Tinggi dikembangkan dengan

memperhatikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Pasal 54 ayat 3).

i. Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Pasal 54 ayat 4).

4. HELTS 2003-2010 “In a healthy organization, a continuous quality improvement should become it’s primary concern. Quality assurance should be internally driven.”

5. Peraturan Menteri Agama Nomor ………….. tentang Statuta UIN Sunan Ampel Surabaya, terutama pasal …. ayat di UIN Sunan Ampel Surabaya. 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya, terutama pasal 72 - 78 di UIN Sunan Ampel Surabaya.

7. Visi dan Misi UIN Sunan Ampel Surabaya. 8. Kebijakan Mutu UIN Sunan Ampel Surabaya. 9. Sasaran Mutu UIN Sunan Ampel Surabaya 10.Manual Mutu UIN Sunan Ampel Surabaya

D. Manajemen Representative

(30)

dijabat oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu. Di samping melaksanakan tugas-tugas utamanya sesuai Uraian Jabatan yang ditetapkan, sebagai Manajemen Representative mempunyai tanggung jawab antara lain:

1.

Bertanggung jawab terhadap implementasi dan tinjauan yang efektif dari sistem penjaminan mutu yang didokumentasikan.

2. Merencanakan dan memantau program audit mutu internal.

3. Mengidentifikasikan dan mengelola program untuk perbaikan sistem mutu yang berkelanjutan.

4.

Menentukan apakah kebijaksanaan dan penerapan yang diajukan telah memenuhi persyaratan ISO 9001:2008, sesuai dengan produk layanan yang diberikan, ditetapkan dengan benar dan ketidaksesuaian telah diperbaiki.

5. Mengkoordinir pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen.

6.

Melaporkan kepada Rektor status penerapan sistem manajemen mutu.

7.

Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam hal penerapan sistem manajemen mutu UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. Sekretariat ISO

Manajemen Representative UIN Sunan Ampel Surabaya menetapkan Sekretariat ISO berada di Lembaga Penjaminan Mutu yang bertanggung jawab dalam:

1. Pendokumentasian sistem manajemen mutu dan pengendalian dokumen sistem mutu yang diterapkan.

2. Sebagai penyelenggara tugas-tugas kesekretariatan dalam rangka mengendalikan keefektifan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

3. Mengelola penyimpanan arsip-arsip yang berhubungan dengan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Gambar

Gambar 2.1: Skema Pengembangan Keilmuan UIN Sunan Ampel Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian selanjutnya dari Tabel 6, yaitu pengujian korelasi spasial dengan menggunakan pembobot berdasarkan jarak menghasilkan nilai Z hitung sebesar 10.72 dan

Misalnya, jika yang menguasai tanah adalah Pemerintah Daerah atau instansi pemerintah lainnya, maka tanah yang berstatus tanah negara harus dimohonkan Hak Pengelolaan

1) Tahun 2008 : 10 sub-sektor baru tambahan ke sub-sektor lainnya yang telah disepakati pada tahun sebelumnya. 72 Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2008, Menuju

0627018103 1 Peranan Penerjemah pada Tiga Film Adaptasi: Adaptasi sebagai Penerjemahan dan Penerjemahan dalam Adaptasi PENELITIAN DISERTASI DOKTOR (PDD-UNS) FAKULTAS ILMU

Maka dengan ini penulis membuat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Apakah DPK yang di himpun dan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah merespon

(4) Wakil Dekan Bidang Akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan

Hasil penelitian ini sejalan dengan Carcello (2006) menyatakan bahwa pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi atau keuangan berpengaruh negatif terhadap manajemen

Penjaminan mutu Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mempunyai tugas untuk membantu Dekan dalam menjalankan penjaminan mutu di Fakultas antara lain memastikan kelengkapan