• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN

RAPAT KOORDINASI NASIONAL

BIDANG KEBIJAKAN PUBLIK, PERPAJAKAN,

SISTIM FISKAL DAN MONETER, KEPABEANAN

DAN CUKAI

TEMA

KONSOLI DASI KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M FI SKAL DAN MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI DALAM MENUJU PERTUMBUHAN

EKONOMI YANG PROBI SNI S

KAMAR DAGANG DAN I NDUSTRI I NDONESI A HOTEL SAHI D JAYA

(2)

A. LATAR BELAKANG

• Tujuan pelaksanaan pembangunan ekonomi dalam tahun 2008 adalah

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut,

pemerintah telah menetapkan beberapa target yaitu : pertama,

percepatan pertumbuhan ekonomi (pro growth) yang berkualitas dengan

dukungan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga, kedua, mengurangi

pengangguran (pro-job); dan ketiga, mengurangi kemiskinan (pro poor)

• Pengelolaan ekonomi yang pro growth dimaksudkan untuk mendorong

percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan disertai

pemerataan distribusi pendapatan (growth with equity), Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi merupakan salah satu sasaran pokok yang menjadi indikator perbaikan kondisi perekonomian. Namun sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi belumlah menjadi jaminan bahwa kesejahteraan masyarakat meningkat secara merata. Oleh karena itu, laju pertumbuhan ekonomi seyogyanya diiringi denga pemerataan distribusi pendapatan sebagai dua sasaran yang sama pentingnya yang harus dicapai agar hasil hasil pertumbuhan tersebut dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

• Kinerja perekonomian I ndonesia di tahun 2008 masih cukup menjanjikan.

Hal ini didasarkan oleh pulihnya konsumsi masyarakat, cukup kuatnya ekspor, dan meningkatnya investasi yang sejalan dengan meningkatnya stabilitas ekonomi dan meningkatnya kepercayaan pelaku pasar di dalamj dan luar negeri . Kondisi ini memberikan harapan terhadap masih akan meningkatnya pertumbuhan ekonomi . Secara fundamental, perekonomian nasional terus menunjukkan perbaikan yang tercemin dari meningkatnya surplus neraca pembayaran sehingga nilai tukar ke depan diperkirakan masih akan stabil.

• Kebijakan fiskal tahun 2008 diarahkan untuuk mendukung arah kebijakan

ekonomi makro 2008 yaitu percepatan pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta upaya pemantapan stabilitas ekonomi. Sejalan dengan itu, kebijakan fiskal 2008 diarahkan untuk :

1. Memberikan dorongan terhadap perekonomian dalam batas

kemampuan negara dengan tetap menjaga ketahanan fiskal yang berkelanjutan

2. Memantapkan kondisi fiskal yang berkelanjutan

* Dalam bidang kepabeanan, pemerintah telah mengeluarkan beberapa

(3)

kepabeanan yang dimanifestasikan dalam reformasi kantor pelayanan (seperti KPU Tanjung Priok), penertiban ilegal cukai (untuk rokok dan

minuman alkohol), serta National Single Window (NSW)

* Pemerintah telah mengeluakan kebijakan di bidang perpajakan dengan

merevisi beberapa undang-undang yang meliputi Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), RUU Pajak Penghasilan (PPh), RUU Pajak Penambahan Nilai (PPN), dan Pajak Daerah. Sementara itu, untuk memperbaiki pelayanan perpajakan, pemerintah juga telah mengembangkan sistim administrasi perpajakan melalui modernisasi

kantor pajak dengan membentuk LTO (Large tax Office), MTQ (Medium

Tax Office) dan STO (Small Tax Office)

* Namun apabila dicermati dalam situasi seperti ini tampak bahwa belum

ada suatu kebijakan dasar strategis (grand strategy) pembangunan yang

mampu membawa pembangunan nasional secara signifikan. Hal ini dapat dilihat bila dibandingkan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005- 2009 dengan realisasinya.

• Untuk itu pemerintah harus memperhatiakn tiga faktor utama yang dapat

mempengaruhi keberhasilan pencapaian target pembangunan yaitu

pertama,, kebijakan yang baik (good policies), kedua, instuisi yang baik (good institutions), ketiga, good luck, (kondisi yang mendukung/ keberuntungan). Dengan memperhatikan tiga faktor tersebut diharapkan target-target pembangunan dapat dicapai dalam rangka

mewujudkan distribusi pendapatan yang lebih merata (growth with equity)

B. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, Kadin I ndonesia khususnya Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai, menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional yang bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyusun program agar dapat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan serta mendapatkan solusi, baik berupa saran kebijakan maupun saran tindak yang perlu diambil.

C. TEMA

Sesuai dengan maksud dan tujuan disebut diatas, Rakornas diselenggarakan berdasarkan Tema :

(4)

D. KELUARAN

Secara umum dalam Rakornas Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter, kepabeanan dan Cukai Kadin I ndonesia diharapkan dihasilkan perumusan rekomendasi kebijakan dan saran tindak untuk pembangunan yang effisien dan tangguh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan pemerataan

Rekomendasi kebijakan dan saran untuk diharapkan dapat dijabarkan menjadi “Action plan” dari Kadin Provinsi dan Asosiasi I ndustri/ Jasa dalam bentuk berbagai program kegiatan

Keluaran utama menurut sektor dan aspek-aspek sebagai berikut :

a) Kebijakan Publik

Rekomendasi kepada pemeintah agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu Lebar antara aturan/ prosedur formal Sistim pembuatan kebijakan dengan yang terjadi dalam kenyataan

b) Perpajakan

Rekomendasi kepada pemerintah agar dapat memberikan stimulus fiskal seperti penurunan tarif dan lapisan tarif, pemberian fasilitas bebas PPN bagi produk primer tertentu, serta fasilitas PPh untuk daerah dan produk tertentu

c) Sistim Fiskal dan Moneter

Rekomendasi kepada pemerintah untuk melanjutkan langkah-langkah konsolidasi fiskal dengan menjaga tingkat defisit yang terkendali dari aspek pembiayaan

d) Kepabeanan dan Cukai

Rekomendasi kepada pemerintah agar terus meningkatkan pelayanan kepabeanan dan melakukan reformasi administrasi.

E. NARASUMBER DAN PEMBI CARA

Rakornas diharapkan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Perekonomian RI dan akan dihadiri oleh Narasumber dan Pembicara

• Gubernur Bank I ndonesia

• Menko Perekonomian

• Menteri Dalam Negeri

• Dirjen Pajak

• Dirjen Bea dan Cukai

• Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan

(5)

F. PESERTA

Peserta Rakornas terdiri dari i :

1. Dewan Pengurus Kadin I ndonesia = 15 orang

2. Kadin Provinsi (33x2) = 66 orangi

3. Pengurus Komite Tetap Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan

Sistim Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai Bidang SDM

dan Ketenagakerjaan = ...orang

* ) Peserta dari setiap Kadin provinsi terdiri dari 2 (dua) orang Pengurus, yaitu Ketua Umum Kadin Provinsi dan Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi Bidang kebijakan Publik, Perpajakan, Sistim Fiskal dan Moneter, Kepabea- Nan dan Cukai

G. FORMAT PEMBAHASAN

1. Pembahasan dalam Rakornas diselenggarakan dalam bentuk Paparan Diskusi Panel antara penentu kebijakan, pelaku usaha, para ahli dan Pengurus Asosiasi/ Himpunan/ Gabungan

2. Diskusi Kelompok/ roundtable discussion

H. WAKTU DAN TEMPAT

Rakornas akan dilaksanakan pada

Hari, tanggal : 20 Oktober 2008

Waktu : 08.00 Wib s/ d 17.00 Wib

Tempat : Sahid jaya Hotel, Jakarta

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi :

Etty, Rossy, Lely Telp 5274484, Fax 5274331-32

Sekretariat Kadin Indonesia, Gedung Menara Kadin Indonesia Lt 29

Jl. HR Rasuma Said X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950

(6)

ACARA

RAKORNAS BI DANG KEBI JAKAN PUBLI K, PERPAJAKAN, SI STI M FI SKAL DAN MONETER, KEPABEANAN DAN CUKAI

KADI N I NDONESI A

Jakarta, 20 Oktober.2008

WAKTU ACARA PEMBI CARA

08.00 -09.00 Pendaftaran Peserta, Coffee Morning Sekretariat Panitia

09.00-09.45 SESI I = PEMBUKAAN MC

* Pengantar Pembukaan

* Laporan Ketua Panitia Pelaksana

* Sambutan Ketua Umum Kadin I ndonesia * Keynote Speech

* MC

* Hariyadi B. Sukamdani * Muhamad S. Hidayat * Sri Mulyani/ Budiono Mendagri

09.45-12.00 SESI I I = KEBI JAKAN PEMERI NTAH

* Fiskal & Moneter * Anggito Abimanyu

* Perpajakan * Darmin Nasution

* Kepabeanan & Cukai * Anwar Suprijadi

* Kebijakan Publik * Bp.H.Syamsul Arief

Rivai (Dirjen Bangda) * Aspindo (Asosiasi Jasa Pertambangan

I ndonesia)

* Tjahyono Himawan

* Bank I ndonesia * Hertadi A Sarwono

15.30-17.00 SESI I V = Pleno..Laporan Kelompok

* Laporan Sidang Kelompok

* Pengesahan Hasil Sidang Kelompok

17.00-17.15 SESI V = PENUTUP

* Rangkuman/ Kesimpulan * SC

Referensi

Dokumen terkait

Pilot plant tests performed in Japan have illustrated that by applying electron beam for municipal waste incinerator off-gases treatment the concentration of dioxins can be reduced

Ketika Damar Wulung menyerahkan keris itu pada seorang Tumenggung di Kotaraja ternyata dia telah lebih dulu menukar keris dengan yang palsu, hanya sarungnya saja yang masih asli,

Exploring long-term policy options for the Indonesian military is crucial, not just to provide alternative policies to further m od er- nize an d professionalize

Tak lama setelah Bunga meninggalkan rumah pang– gung, selagi Ratu Duyung dan Purnama menyiapkan madu untuk mengurut dan Ki Tambakpati serta Setan Ngompol menebang tiga cabang

Sebagai  peneliti  media,  saya  belajar  bahwa  kawan‐kawan  saya  di  Genuk  Kranglo  itu  juga  tak  bisa  menggantungkan  nasibnya  kepada  media.  Seiring 

Seksi Pendaftaran dan Pendataan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 Peraturan Daerah ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pandaftaran dan pendataan wajib pajak dan obyek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Sidang Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Kepada peserta yang keberatan alas pengumuman ini , diberikan kesempalan untuk mengajukan sanggahan kepada Unil Layanan Pengadaan Kemenlerian Perinduslrian melalui