• Tidak ada hasil yang ditemukan

sa edisi agustus 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "sa edisi agustus 2017"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Seeking

Agustus 2017

PDB Indonesia tumbuh 5.01% YoY di kuartal II-2017, lebih rendah dari ekspektasi pasar dan juga lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu. Bagaimana tanggapan anda?

Faktor utama yang mempengaruhi data tersebut adalah komponen belanja pemerintah yang turun -1.19% YoY, salah satunya dipengaruhi oleh pergeseran waktu pengeluaran, seperti pembayaran gaji ke 13 PNS yang jatuh di bulan Juli sehingga baru akan tercatat dalam PDB kuartal ketiga nanti, sementara tahun lalu jatuh di bulan Juni yang masih masuk di kuartal kedua

Di sisi lain, kinerja investasi mengalami perbaikan, mengingkat 5.35% YoY, didukung berlanjutnya pembangunan konstruksi sektor swasta dan proyek infrastruktur pemerintah. Investasi non-bangunan juga meningkat seiring dengan perbaikan harga komoditas. Secara keseluruhan menurut kami data ini mengindikasikan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang masih dalam proses pemulihan ekonomi.

Apakah penurunan belanja pemerintah akan kembali menjadi batu sandungan bagi PDB di semester II-2017?

Menurut kami belanja pemerintah akan lebih besar di semester dua. Pengalaman menunjukkan bahwa belanja pemerintah dan penyerapan anggaran biasanya lebih tinggi di semester dua, terutama di kuartal terakhir. APBN-P 2017 menunjukkan komitmen Pemerintah yang justru menaikkan anggaran belanja, berlawanan dengan tahun lalu di mana pemerintah memangkas anggaran belanja.

Dari sisi PDB, pemerintah memang masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dalam hal mendorong belanja pemerintah yang saat ini menjadi sumber pertumbuhan, dan juga melakukan reformasi kebijakan untuk mempermudah usaha dan menarik investasi. Positifnya adalah fundamental ekonomi Indonesia yang stabil dengan nilai tukar rupiah terjaga, cadangan devisa tinggi, dan inflasi terkendali, memberi ruang bagi pemerintah untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Oleh karena itu kami tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik di semester dua mendatang.

Berbicara mengenai APBN-P, melebarnya defisit anggaran dalam APBN-P 2017 menimbulkan keresahan bagi pasar, apakah faktor ini menjadi sentimen negatif bagi pasar ke depannya?

Pemerintah telah merevisi anggaran 2017 dengan menurunkan target pendapatan sehingga lebih realistis, sementara di lain pihak meningkatkan target belanja. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan. Target defisit direvisi menjadi 2.92% dari sebelumnya 2.41%. Namun diperkirakan defisit akan berada di kisaran +2.67%. Kami melihat target defisit tersebut masih tetap konservatif (dibandingkan negara-negara berkembang lainnya). Indonesia perlu mendorong pertumbuhan ekonominya dan untuk itu belanja pemerintah perlu ditingkatkan. Utang tambahan yang terjadi karena melebarnya defisit, dapat dikelola tanpa menambah beban berlebihan terhadap APBN melihat kondisi ekonomi Indonesia yang masih sehat dengan rasio utang yang rendah.

Indonesia tidak perlu takut terkait penambahan utang terutama apabila utang tersebut digunakan untuk pembiayaan belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur yang relevan.

Daya beli masyarakat menjadi fokus akhir-akhir ini, mengacu pada beberapa data seperti penjualan ritel dan otomotif yang mengecewakan. Apa pendapat Anda?

Daya beli masyarakat kadang-kadang merupakan hal yang sangat tricky untuk diukur. Dilihat secara agregat, kami tidak melihat terjadinya pelemahan daya beli masyarakat. Data PDB yang dirilis BPS setiap kuartal menunjukkan konsumsi masyarakat tumbuh relatif stabil sekitar 5% setiap triwulan. Selain itu data penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) tumbuh 13% YoY di 1H-2017 mengindikasikan transaksi yang meningkat.

Tapi di Indonesia pola konsumsi masyarakat sangat berbeda bagi masyarakat lapisan menengah-atas dan menengah-bawah. Daya beli masyarakat menengah-bawah memang terlihat mengalami penurunan, terutama apabila kita lihat dari data upah buruh riil dari BPS. Secara nominal upah meningkat, namun jika memperhitungkan inflasi upah tampak menurun. Hal ini tampaknya tidak terlepas dari efek pengurangan subsidi listrik yang menyebabkan tarif listrik naik hingga 123%.

Di sisi lain daya beli masyarakat menengah-atas kelihatan masih terjaga. Pada segmen ini masalahnya bukan dari sisi daya beli, tapi pada perubahan pola konsumsi. Masyarakat kelas menengah cenderung menahan belanja mereka, terutama apabila dilihat dari data dana pihak ketiga perbankan yang meningkat, mengindikasikan rasio tabungan masyarakat meningkat. Jadi pada segmen ini masalahnya sepertinya bukan kemampuan untuk belanja, tapi lebih kepada kemauan untuk belanja.

Apa penyebab kemauan belanja masyarakat yang melemah? Bagaimana menurut anda pendekatan yang harus dilakukan Pemerintah untuk mendorong konsumsi?

(2)

Seeking

Agustus 2017

Setelah data PDB yang sedikit meleset dari ekspektasi, bagaimana pandangan anda mengenai potensi pasar saham Indonesia? Sektor mana yang dapat menjadi unggulan di pasar saham saat ini?

Kami memandang optimis akan daya tarik jangka panjang ekonomi Indonesia. Saat ini Indonesia dalam fase pemulihan ekonomi bertahap yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik. Untuk pasar saham kami juga memperkirakan akan terjadinya earnings upgrade tahun ini, setelah 3 tahun terakhir terjadi earnings downgrade. Secara sektoral, kami mengunggulkan sektor perbankan, pertambangan, dan konstruksi. Menurut kami sektor-sektor tersebut menawarkan valuasi yang atraktif dan juga diuntungkan dari membaiknya perekonomian Indonesia, rendahnya suku bunga, siklus perbaikan ekonomi global, perbaikan harga komoditas dunia dan program pembangunan infrastruktur pemerintah.

Bagaimana dengan potensi pasar obligasi, terutama merespon pelebaran defisit fiskal dalam APBN-P 2017?

Pasar obligasi biasanya memang rentan terhadap berita-berita negatif mengenai anggaran pemerintah. Namun menariknya pasar obligasi cukup resilien merespon berita tersebut. Imbal hasil obligasi pemerintah sempat melonjak di awal Juli, namun saat ini sudah kembali ke level sebelumnya. Minat investor asing juga masih kuat, terlihat dari kepemilikan asing yang masih meningkat. Pasar obligasi Indonesia masih menjadi primadona investor global, diuntungkan dari fundamental ekonomi yang stabil – cadangan devisa tinggi, nilai tukar rupiah stabil-, faktor S&P rating upgrade, dan tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi dibandingkan negara investment grade lainnya. Secara keseluruhan saat ini kami masih memandang positif potensi pasar obligasi.

2 PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN: INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.

Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah reksa dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. Penawaran reksa dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada reksa dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari resiko investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan reksa dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang, dan semua perkiraan yang dibuat hanya sebagai indikasi masa datang, bukan merupakan kinerja sebenarnya dari reksa dana. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.

Seeking α adalah komunikasi bulanan yang dirilis oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Disampaikan dalam format Tanya-jawab, Seeking α ditujukan untuk menyajikan pandangan para ahli investasi MAMI yang berorientasi ke depan, langsung ke hadapan Anda, para investor profesional MAMI.

Bulan ini kami mengetengahkan komentar pasar terkini dari Chief Economist & Investment Strategist, Katarina Setiawan.

Katarina Setiawan

Chief Economist & Investment Strategist

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat bahwa tolok ukur yang digunakan dalam pengukuran itu adalah kemampuan pada indikator pencapaian kompetensi maka dapat diartikan bahwa indikator pencapaian kompetensi

[r]

Unlike the Malaysian Darul Arkam, Darul Arkam activists in Indo- nesia did not extend their religious and economic activities into political actions criticizing Indonesian

 Student know about computer hardware specially for spatial data or image processing application..  Student understand about computer software specially for spatial

Bahkan terdapat indikasi bahwa soal-soal UAN (yang dulu disebut Ebtanas) berbeda dari tahun ke tahun, dan seandainya hal ini benar maka akibatnya tidak bisa dibandingkannya hasil

Demikian Berita Acara ini dibuat yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Dokumen Lelang Pekerjaan Pengembangan Sistem Visualisasi Database

a. Pengetahuan adalah keterampilan yang diperoleh oleh aparatur PDAM Tirtawening Kota Bandung melalui pendidikan yang mecukupi untuk mendukung pelaksanaan pelayanan air

Apabila kebijakan pajak ekspor disertai ataupun tidak oleh peningkatan produktivitas sektor hulu dan hilir maka akan meningkatkan pendapatan pada rumah tangga non