• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Perubahan Jalur Satu Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa Kecamatan Palu Barat terhadap Kegiatan Perekonomian Masyarakat | Alvionita | GeoTadulako 5828 19317 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Perubahan Jalur Satu Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa Kecamatan Palu Barat terhadap Kegiatan Perekonomian Masyarakat | Alvionita | GeoTadulako 5828 19317 1 PB"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PERUBAHAN JALUR SATU ARAH

PADA KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA

DI KECAMATAN PALU BARAT TERHADAP PENDAPATAN

MASYARAKAT

Oleh

DEVY ALVIONITA A 351 09 010

JURNAL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Dampak Perubahan Jalur Satu Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kecamatan Palu Barat Terhadap Pendapatan Masyarakat

.

Nama : Devy Alvionita

Stambuk : A351 09 010

Telah diperbaiki dan siap untuk dipertanggungjawabkan dihadapan dewan penguji

Pembimbing I

Rifai, ST., M.Si., M.Sc NIP. 19740325 200212 1 001

Pembimbing II

Ade Nanang Sarikin, S.Sos.I., M.Pd NIDN. 0905058305

Mengetahui

Ketua Jurusan P.IPS

Drs. Charles Kapile, M.Hum Nip.19650104 199203 1 004

Ketua Prodi Pend. Geografi,

Widyastuti, S.Si, M.Si

(3)

ABSTRAK

Devy Alvionita (2015). Dampak Perubahan Jalur Satu Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa Kecamatan Palu Barat terhadap Kegiatan Perekonomian Masyarakat, Skripsi. Program Studi (S1) Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, (Pembimbing 1) Rifai, (Pembimbing 2) Ade Nanang Sarikin.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan jalur satu arah yang diberlakukan pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat yang oleh tentunya hal ini melahirkan persepsi masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan tersebut, persepsi setiap orang dalam menyikapi permasalahan yang terjadi berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung dari sudut pandangan masing-masing orang. Sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat serta mengukur dampak perubahan jalur satu arah pada kawasan perdagangan dan jasa terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Palu Barat. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel penelitian meliputi sampel wilayah dan penduduk, yang menjadi sampel dalam penelitian adalah pemilik toko/kios sebanyak 67 responden dari jumlah populasi sebanyak 1430 .Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan jalur satu arah yang diberlakukan pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat, yang berdampak terhadap jarak tempuh yang menjadi panjang dan jauh, biaya transportasi yang dikeluarkan bertambah, namun tidak terlalu berdampak terhadap pendapatan.

(4)

ABSTRACT

Devy Alvionita (2015). The impacts of change a direction road on the area of trade and services District West Of Palu against an economic society, Script. Geography Education Progra m (S1) Depa rtment of Education Social Sciences University Tadulako, (Supervisor I) Rifai, (Supervisor II) Ade Nanang Sarikin.

The research wa s based on one direction road changes enacted in the area of trade and services district West Of Palu that implicate on perception of such actions taken against, the perception of everyone in solving problems occurred differs between each other, depending on the point of view of each person. Thus this research aims to find out how public perception and measure the impact of road changes to the Road in one direction on the a rea of trade and services income community district West Of Palu. This resea rch approach is descriptive qualitative approach. Sampling research includes the sample areas and population, that became the sample in the research was the owner of the shop/stall as many as 67 respondents from the total population of 1430. The technique of data collection is done through observation, questionnaire, interview and documentation. The results showed that the one direction road changes enacted in the a rea of trade and services in district of West Palu reaping many the pros and cons of community, that affect mileage into a long and distant, the transportation costs incurred increa sed, but not particularly affect the income. The other results shows that the transportation cast impact, although the cost is increa sed the income is not so effected.

(5)

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui kendaraan baik itu motor atau

mobil yang melalui jalan tersebut sehingga jalan raya merupakan sarana yang sangat penting

yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari segi manapun jalan raya merupakan

penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari suatu negara sehingga menimbulkan berbagai

masalah kompleks di dalamnya seperti terjadinya kemacetan.

Kemacatan sering terjadi di kota-kota di indonesia, seperti halnya terjadi di Kota Palu.

Kota Palu adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, secara astronomis terletak antara

00,36”-00,56” Lintang Selatan dan 1190,45”-1210,1” Bujur Timur, tepat berada di bawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut. Kemacetan sering terjadi

pada jam-jam sibuk di Kota Palu, seperti halnya yang terjadi pada kawasan perdagangan di

Kecamatan Palu Barat sehingga pemerintah dan instansi terkait melakukan perubahan jalur

satu arah yang diberlakukan sejak awal bulan Juli 2014 merupakan solusi yang dilakukan

untuk mengurangi kemacetan, namun hal ini tentu menimbulkan dampak positif maupun

negatif, jika diamati tujuan dari perubahan jalur satu arah tersebut adalah untuk mencengah

ataupun mengurangi tingkat kemacetan yang akan terjadi.

Kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, yang diharapkan

mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada satu

kawasan perkotaan. Aksesibilitas berkaitan dengan kemudahan pencapaian suatu lokasi

melalui kendaraan umum dan pribadi. Kecenderungan pembeli untuk berbelanja pada pusat

yang dominan, namun menyukai tempat yang dekat maka faktor jarak merupakan

pertimbangan penting untuk melihat kemungkinan perkembangan suatu lokasi terutama pusat

perdagangan.

Tentu permasalahan ini melahirkan persepsi masyarakat terhadap tindakan yang

dilakukan tersebut, persepsi setiap orang dalam menyikapi permasalahan yang terjadi berbeda

antara satu dengan yang lainnya, tergantung dari pandangan setiap orang dalam menyikapi

permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk

mengangkat tema penelitian tentang bagaimana dampak perubahan jalan satu arah dengan judul “Dampak Perubahan Jalur Satu Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Palu Barat Terhadap Pendapatan Masyarakat”.

1.2. Rumusan Masalah

(6)

perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat dan (2). Bagaimana dampak perubahan jalur

satu arah terhadap pendapatan masyarakat pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan

Palu Barat.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1). Mengetahui

bagaimana persepsi masyarakat terhadap perubahan jalur satu arah pada kawasan

perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat dan (2). Mengukur pendapatan masyarakat

dari perubahan jalur satu arah pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat.

II. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

kualitatif, data dianalisis untuk dijadikan pembuktian (proof) dalam bentuk grafis, diagram

maupun tabel hal ini dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan, (Patilima, 2010:7).

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu

Barat Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.

2.3.Jenis dan sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama (responden) yaitu berupa hasil

wawancara (interview) dan kuisioner/ angket yang dibagikan kepada para pemilik toko/kios

di Kecamatan Palu Barat.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi yang terkait. Dalam

penelitian ini data sekunder meliputi data dari kantor Kecamatan Palu Barat berupa profil

Kecamatan Palu Barat, data dari Badan Pusat Statistik Kota Palu dan data dari BAPPEDA

Kota Palu berupa Peta Administrasi Kota Palu dan Peta Kecamatan Palu Barat.

2.4.Teknik Pengumpulan Data

Guna mencapai tujuan penelitian, peneliti membahas permasalahan ini dengan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta kajian yang bersifat deskriptif analitik. Artinya,

data, fakta, dan informasi yang terkumpul dari wawancara oleh masyarakat yang dijadikan

sebagai sampel (responden), pengamatan di lapangan (observation), dan analisis data

sekunder (studi pustaka) merupakan gambaran realitas yang terjadi mengenai dampak

(7)

2.5.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif dengan teknik

skala Likert. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini meliputi (1). Analisis persepsi, yaitu

analisis untuk menggambarkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap perubahan jalan

satu arah dan (2). Analisis Dampak, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengkaji bagaimana

dampak perubahan jalan satua arah terhadap pendapatan masyarakat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Skala Persepsi Masyarakat di Kecamatan Palu Barat

3.1.1. Persepsi Masyarakat Mengenai Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak Tempuh di

Kecamatan Palu Barat

Gambar 3.1. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Perubahan Jalur Satu

Arah terhadap Jarak Tempuh Di Kecamatan Palu Barat

Persepsi masyarakat mengenai perubahan jalur satu arah terhadap jarak tempuh di

kecamatan palu barat pada setiap indikator pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat Kelurahan Siranindi tentang Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

Jarak Tempuh, diperoleh skor sebesar 49, dimana skor tersebut berada di interval 40-58

yang berarti persepsi masyarakat mengenai Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak

Tempuh yaitu menjadi panjang/jauh atau dalam kategori kurang positif/kurang setuju;

2. Persepsi masyarakat Kelurahan Baru tentang Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak

Tempuh, diperoleh skor sebesar 49, dimana skor tersebut berada di interval 33-49 yang

berarti persepsi masyarakat mengenai Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak Tempu

yaitu menjadi panjang/jauh atau dalam kategori kurang positif/kurang setuju;

3. Persepsi masyarakat Kelurahan Ujuna tentang Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak

(8)

berarti persepsi masyarakat mengenai Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak Tempu

yaitu menjadi panjang/jauh atau dalam kategori kurang positif/kurang setuju;

4. Persepsi masyarakat Kelurahan Lere tentang Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak

Tempuh, diperoleh skor sebesar 15 dimana skor tersebut berada di interval 15-21 yang

berarti persepsi masyarakat mengenai Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Jarak Tempu

yaitu biasa-biasa saja atau dalam kategori cukup;

5. Persepsi masyarakat Kelurahan Kamonji tentang Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

Jarak Tempuh, diperoleh skor sebesar 13 dimana skor tersebut berada di interval 8-14

yang berarti persepsi masyarakat mengenai Perubahan Jalur Satu Arah Terhadap Jarak

tempu yaitu menjadi panjang;

3.1.2. Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap peningkatan biaya trasportasi di Kecamatan Palu Barat

Gambar 3.2. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

Peningkatan Biaya Trasportasi di Kecamatan Palu Barat

Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap peningkatan biaya trasportasi di

Kecamatan Palu Barat pada setiap indikator pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat kelurahan Siranindi tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap peningkatan biaya trasportasi, diperoleh skor sebesar 57, dimana skor tersebut

juga berada di interval 40-58, yang berarti biaya trasportasi menjadi mahal setalah

diberlakukannya perubahan jalur satu arah atau berdampak kurang positif bagi

masyarakat;

2. Persepsi masyarakat kelurahan Baru tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

(9)

di interval 33-49, yang berarti biaya trasportasi menjadi mahal setalah diberlakukannya

perubahan jalur satu arah atau bedampak kurang positif bagi masyarakat;

3. Persepsi masyarakat kelurahan Ujuna tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap peningkatan biaya trasportasi, diperoleh skor sebesar 27, dimana skor tersebut

berada di interval 24-32, yang berarti biaya trasportasi biasa-biasa saja atau dalam kategori

cukup;

4. Persepsi masyarakat kelurahan Lere tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

peningkatan biaya trasportasi, diperoleh skor sebesar 21, dimana skor tersebut juga berada

di interval 15-21, yang berarti biaya trasportasi biasa-biasa saja atau dalam kategori cukup;

5. Persepsi masyarakat kelurahan Kamonji tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap peningkatan biaya trasportasi, diperoleh skor sebesar 16, dimana skor tersebut

juga berada di interval 15-21, yang berarti biaya trasportasi biasa-biasa saja atau dalam

kategori cukup;

3.1.3. Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap pendapatan Masyarakat di Kecamatan Palu Barat

Gambar 3.3. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Persepsi masyarakat mengenai Pengaruh Perubahan

Jalur Satu Arah terhadap pendapatan Masyarakat di Kecamatan Palu Barat

Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap pendapatan Masyarakat di Kecamatan

Palu Barat pada setiap indikator pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat kelurahan Siranindi tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap Pendapatan Masyarakat, diperoleh skor sebesar 61, dimana skor tersebut berada

di interval 59-77 yang berarti Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Pendapatan

Masyarakat dalam kategori cukup.

2. Persepsi masyarakat kelurahan Baru tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

(10)

50-66 yang berarti Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Pendapatan Masyarakat

dalam kategori cukup.

3. Persepsi masyarakat kelurahan Ujuna tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap Pendapatan Masyarakat, diperoleh skor sebesar 30, dimana skor tersebut berada

di interval 24-32 yang berarti Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Pendapatan

Masyarakat dalam kategori cukup.

4. Persepsi masyarakat kelurahan Lere tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap

Pendapatan Masyarakat, diperoleh skor sebesar 19 dimana skor tersebut berada di interval

15-21yang berarti Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Pendapatan Masyarakat

dalam kategori cukup;

5. Persepsi masyarakat kelurahan Kamonji tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah

terhadap Pendapatan Masyarakat, diperoleh skor sebesar 13 dimana skor tersebut berada

di interval 8-14yang berarti Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap Pendapatan

Masyarakat yaitu kurang positif;

3.1.4. Pandangan masyarakat terhadap Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu Barat

Gambar 3.4. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Pandangan masyarakat terhadap Perubahan Jalur Satu

Arah di Kecamatan Palu Barat

Pandangan masyarakat terhadap Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu Barat

pada setiap indikator pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat kelurahan Siranindi terhadap perubahan jalur satu arah, diperoleh

hasil sebesar 57, dimana skor tersebut berada di interval 40-58, yang berarti masyarakat

(11)

2. Persepsi masyarakat kelurahan Baru terhadap perubahan jalur satu arah, diperoleh hasil

sebesar 42, dimana skor tersebut berada di interval 33-49, yang berarti masyarakat

memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu kurang setuju

3. Persepsi masyarakat kelurahan Ujuna terhadap perubahan jalur satu arah, diperoleh hasil

sebesar 32, dimana skor tersebut berada di interval 24-32, yang berarti masyarakat

memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu cukup setuju;

4. Persepsi masyarakat kelurahan Lere terhadap perubahan jalur satu arah, diperoleh hasil

sebesar 20, dimana skor tersebut berada di interval 15-21, yang berarti masyarakat

memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu cukup setuju;

5. Persepsi masyarakat kelurahan Kamonji terhadap perubahan jalur satu arah, diperoleh

hasil sebesar 14, dimana skor tersebut berada di interval 8-14, yang berarti masyarakat

memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan kurang setuju;

3.1.5. Dampak Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu Barat

Gambar 3.5 Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Dampak Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu

Barat

Dampak Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu Barat pada setiap indikator

pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat terhadap dampak yang dirimbulkan dari perubahan jalur satu arah ,

diperoleh hasil sebesar 55, dimana skor tersebut berada di interval 40-58, yang berarti

masyarakat memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu kurang

bermanfaat.

2. Persepsi masyarakat terhadap dampak yang dirimbulkan dari perubahan jalur satu arah ,

(12)

masyarakat memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu kurang

bermanfaat.

3. Persepsi masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan jalur satu arah ,

diperoleh hasil sebesar 26, dimana skor tersebut juga berada di interval 24-32, yang

berarti masyarakat memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu cukup

bermanfaat.

4. Persepsi masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan jalur satu arah ,

diperoleh hasil sebesar 21, dimajjjhh.na skor tersebut juga berada di interval 15-21, yang

berarti masyarakat memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu cukup

bermanfaat.

5. Persepsi masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan jalur satu arah ,

diperoleh hasil sebesar 14, dimana skor tersebut juga berada di interval 8-14, yang berarti

masyarakat memandang perubahan jalur satu arah yang diberlakukan itu kurang

bermanfaat.

3.2. Dampak Perubahan Jalur Satu Arah

Diberlakukannya perubahan jalur satu arah dikawasan perdagang dan jasa ternyata

berdampak terhadap jarak yang ditempuh oleh masyarakat, dimana jarak tempuhnya menjadi

panjang dibandingkan sebelum diberlakukannya perubahan jalur satu arah, hal tersebut dapat

dilihat pada tabel.

Gambar 3.6. Menunjukkan Jarak yang di Tempuh Masyarakat sebelum di Berlakukannya Perubahan Jalur Satu

(13)

Gambar 3.7. Menunjukkan Jarak yang di Tempuh Masyarakat sesudah di Berlakukannya Perubahan Jalur Satu

Arah pada Kawasan Perdagangan dan Jasa

Perubahan jalur satu arah yang diberlakukan di kawasan perdagangan dan jasa

Kecamatan Palu Barat berdampak terhadap jarak tempuh yang menjadi jauh dan biaya

transportasi bertambah, yang berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat,

sehingga berdampak pula terhadap pendapatan masyarakat di lima kelurahan yang berada di

kecamatan palu barat, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan korelasi antara pendapatan

dan pengeluaran masyarakat yang mengacu pada koefisien korelasi sugiyono. Selanjutnya

diperoleh hasil korelasi menggunakan korelasi product moment dengan bantuan program

SPSS versi 16.0, dimana variabel X adalah Pendapatan dan Variabel Y adalah Pengeluaran.

Maka di peroleh hasil korelasi antara pendapatan dan pengeluaran masyarakat di kelurahan

Baru diperoleh hasil sebesar 0.939 yang berarti hubungan antara pendapatan dan pengeluaran

yaitu sangat kuat, kemudian korelasi antara pendapatan dan pengeluaran masyarakat

dikelurahan Siranindi didapatkan hasil sebesar 0.855 yang berartihubungan antara pendapatan

dan pengeluaran yaitu sangat kuat, selanjunya korelasi antara pendapatan dan pengeluaran

masyarakat di kelurahan Kamonji didapatkan hasil sebesar 0.966 yang berarti hubungan

antara pendapatan dan pengeluaran juga sangat kuat, korelasi antara pendapatan dan

pengeluaran masyarakat di kelurahan Ujuna didapatkan hasil sebesar 0.713 yang berarti

hubungan antara pendapatan dan pengeluaran yaitu pada kategori kuat dan untuk korelasi

antara pendapatan dan pengeluaran masyarakat di kelurahan Lere didapatkan hasil sebesar 1

(14)

3.7. Pembahasan

3.7.1. Persepsi Masyarakat Tentang Perubahan Jalur Satu Arah

Perubahan jalur satu arah di kawasan perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat

banyak menuai pro dan kontra, ibarat pisau bermata 2, di satu sisi ada positifnya dan disatu

sisi ada negatifnya. Sisi positifnya yang diharapkn dari perubahan jalur satu arah salah

satunya adalah dapat mengurangi kemacetan yang terjadi titik central khususnya dikawasan

perdagangan dan jasa.

Selain dampak positif yang diharapkan dari perubahan jalur satu arah, juga

memberikan dampak negatif, yang berdampak terhadap jarak tempuh, biaya trasportasi yang

harus dikeluarkan oleh masyarakathal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dan wawancara

dari masyarakat yang dijadikan responden pada penelitian ini. Dimana persepsi masyarakat

mengenai perubahan jalur satu arah yang diberlakukan khususnya di kawasan perdagangan

dan jasa di Kecamatan Palu Barat cenderung memberikan tangggapan kurang positif, dimana

hal tersebut sejalan dengan dengan Konsep ruang yang dikemukakan oleh Tarigan secara

relatif, selain keadaan fisik juga diperhatikan aspek sosial ekonomi, misalnya jarak diukur

secara fungsional berdasarkan unit waktu ongkos dan usaha.

Sisi negatif lainnya adalah menyangkut kenyamanan dan ketentraman masyarakat,

karena aktivitas yang setiap harinya dilakukan dan selalu menggunakan jalan yang

diberlakukan satu arah menimbulkan kelelahan tersendiri dimana seperti yang kita ketahui

dan rasakan bersama bahwa Kota Palu akhir-akhir ini saat siang hari sangat panas tentunya

menganggu kenyamanan saat berkendara. Namun dari hasil pengamatan yang peneliti

dapatkan, perubahan jalur satu arah di kawasan perdagangan dan jasa Kecamatan Palu Barat

bukanlah satu-satunya hal dijadikan alasan akan terganggunya kenyamanan dan ketentraman

masyarakat saat berkendara akan tetapi penggunaan lahan yang ada disekitar titik central

perdagangan dan jasa yang memicu rawan kemacetan hal tersebut muncul dari sikap para

pengguna jalan itu sendiri yang tak sedikit melanggar peraturan, seperti banyaknya aktivitas

bongkar muat barang dengan kendaraan besar dalam jumlah yang banyak, aktivitas para

pedagang lain yang berada di tepi jalan serta penggunaan jalan untuk parkir sehingga

kapasitas jalan menjadi sempit atau kecil.

Perubahan jalur satu arah yang diberlakukan pada kawasan perdagangan dan jasa di

Kecamatan Palu Barat sendiri tidak berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, hal ini

dikarenakan lokasi atau tempat dilakukannya aktivitas perekonomian dalam hal ini adala

(15)

pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota Palu. Selain lokasi yang sudah dikenal oleh

masyarakat para pedagangang juga sudah melakukan pencegahan menurunnya omset

pendapatan dengan cara menaikkan harga penjualan dan mengurangi biaya transportasi.

Disetiap sebuah kebijakan yang diambil untuk kepentingan umum selalu memberikan

dampak bagi pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini, Dinas Perhubungan sebagai roda

penggerak untuk bidang transportasi di Kota Palu telah berupaya untuk memberikan solusi

atau jalan untuk maju dan berkembangnya tatanan jaringan transportasi di Kota Palu.

Perubahan jalur satu arah di kawasan perdagangan dan jasa sendiri sebenarnya bukan

berdasarkan peraturan namun lebih mengacu pada kondisi lingkungan atau bersifat

insidensial di Kota Palu khususya di Kecamatan Palu Barat sendiri. Kebijakan diambil

diujicobakan dan bila dirasa cukup memberikan solusi terbaik maka selanjutnya akan

diberlakukan secara permanen.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menarik kesimpulan sebagai

berikut :

a. Perubahan jalur satu arah yang diberlakukan pada kawasan perdagangan dan jasa di

Kecamatan Palu Barat banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat, yang berdampak

terhadap jarak tempuh, biaya transportasi yang dikeluarkan, namun tidak terlalu

berdampak terhadap pendapatan masyarakat.

b. Dampak perubahan jalur satu arah pada kawasan perdagangan dan jasa terhadap jarak

menjadi jauh dan biaya trasportasi yang dikeluarkan menjadi bertambah.

5.1.Saran

1. Bagi masyarakat jangan terlalu memandang bahwa perubahan jalur satu arah di kawasan

perdagangan dan jasa di Kecamatan Palu Barat hanya berdampak negatif, akan tetapi

ikut membantu pemerintah dalam menata jalur transportasi demi menciptakan kondisi

lalu lintas yang nyaman dan tentram.

2. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan

kebijakan, khususnya dalam penerapan jalur satu arah;

3. Bagi para peneliti yang mempunyai kepentingan yang sama dapat dijadikan bahan kajian

(16)

V. DAFTAR PUSTAKA

Alhadar, Ali. (2011). Analisis Kinerja Jalan dalam Upaya Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas

pada Ruas Simpang Bersinyal di Kota Palu. Skripsi pada Fakultas Teknik Universitas

Tadulako. Palu: tidak diterbitkan.

Anonimus, Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-undang no. 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang.Jakarta : Sekertariat RI.

__________Pemerintah Republik Indonesia.(2006). Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun

2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Sekertariat RI.

__________Pemerintah Republik Indonesia.(2006). Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 16

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kota Palu Tahu 2010-2030.Palu.

__________Pemerintah Republik Indonesia.(2006). Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun

2006 tentang Jalan.Jakarta : Sekertariat RI.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz Budianta. (2008). Kumpulan Istilah Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah, Edisi I

Cetakan II. Palu: Tadulako University Press.

Aziz Budianta, dkk.(2011). Perencanaan Pengembangan Wilayah. Palu: Maghza Pustaka.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.(2013). Kecamatan Palu Barat dalam

Angka.Palu Sulawesi Tengah.

Budihardjo, Eko. (2005). Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bandung: Alumni.

Ernawi imam.S.(2008). Kebijakan Penataan Ruang Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007.

Jakarta: Dinas Pekerjaan Umum.

Harsojo.(1997). Pengantar Antropologi.Bandung : Bina Cipta

Indrawijaya, Adam I. (2000). Perubahan dan Pengembangan Organisa si. Bandung : Sinar

Baru.

Juliansyah, Noor. (2012). Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Khisty, Jotin dan B Kent Lall.(2002). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta: Erlangga

Kiswan.(2013). Persepsi Masya rakat terhadap Pelaksanaan Fungsi Badan

Permusya wa ratan Desa (BPD) di Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten

Morowali. Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas

muhammadiyahKendari: Tidak diterbitkan.

Mulyanto, Hans. (1995). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali Press.

(17)

Poerwardarminta (1988). Psikologi Manusia. Jakarta : Erlangga

Rakhmat, Jalaludin. (2004). Psikologi Komunikasi.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Schemel.(1976). Pengertian Lingkungan. Jakarta: Pusat Studi Lingkungan Hidup

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiharto, Sri Tjahjorini. (2001). Persepsi Anak Jalanan terhadap Bimbingan Sosial Melalui

Rumah Singgah di Kotamadya Bandung.[Tesis mangister sains]. Bogor:Program Pasca

Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sugiyono. (2009). MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV.Alfabeta,

Cetakan Kedelapan

Sunaryo.(2004). Psikologi Untuk Kepera watan. Jakarta:EGC.

Thoha, Miftah. (1998). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasi.AlumniBandung.

Tugiman, Hiro. (2001). Pengertian Dampak Lingkungan.Jakarta: CV. Liberty

Usman, Sunyoto. (1998). Pembangunan dan Pemberda yaan Masyarakat. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yuliani.(2010).“Penerapan Jalan Satu Arah (One Way Street) di Kota Sura karta.”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta:

Gambar

Gambar 3.1. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Perubahan Jalur Satu
Gambar 3.2. Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Pengaruh Perubahan Jalur Satu Arah terhadap
Gambar 3.5 Menunjukkan Titik-Titik Respon tentang Dampak Perubahan Jalur Satu Arah di Kecamatan Palu
Gambar 3.6. Menunjukkan Jarak yang di Tempuh Masyarakat sebelum di Berlakukannya Perubahan Jalur Satu
+2

Referensi

Dokumen terkait