• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra bappeda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra bappeda"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

KEPALA BAPPEDA KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS

BAPPEDA KOTA PAYAKUMBUH

TAHUN 2012 - 2017

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik dari kondisi sekarang. Agar pembangunan tersebut mencapai hasil yang diinginkan diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang matang dan terpadu, mencakup semua aspek yang terkait dengan perencanaan itu sendiri. Perencanaan adalah “suatu proses yang berkesinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang”. Definisi tersebut di atas mengedepankan 4 unsur dasar perencanaan, yakni:

a. Pemilihan. Perencanaan merupakan proses memilih di antara berbagai kegiatan

yang diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan itu dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan.

b.Sumber daya. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya (segala

sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu). Sumber daya disini mencakup sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal dan keuangan. Kualitas dan kuantitas sumber daya sangat berpengaruh dalam proses memilih diantara berbagai pilihan tindakan yang ada.

c. Tujuan. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep perencanaan

sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses penetapan tujuan.

d.Waktu. Perencanaan mengacu ke masa depan dengan tujuan dan rentang waktu

yang ditetapkan.

Berdasarkan konsep diatas, maka penyusunan dokumen perencanaan memerlukan keterpaduan dan ketersediaan terhadap semua aspek pendukung tersebut.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah memasuki era baru yaitu Otonomi Daerah dimana sistem pemerintahan dan pembangunan daerah yang sangat sentralistik ditinggalkan diganti dengan pemberian kewenangan yang lebih luas kepada Pemerintah Daerah dengan alokasi dana yang lebih terdesentralisasi untuk mendorong proses pembangunan di daerah masing-masing.

(3)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 I - 2 dan permasalahan pokok yang dialami oleh daerah yang bersangkutan. Kebijakan pembangunan daerah yang sebelumnya hanya merupakan pendukung dari kebijaksanaan nasional mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang berkembang di daerah.

Pelaksanaan otonomi daerah tersebut juga menimbulkan perubahan dalam sistem perencanaan pembangunan baik pusat maupun daerah. Dalam era sentralisasi, perencanaan pembangunan daerah sifatnya hanya sebagai pendukung pelaksanaan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional, sehingga peranan perencanaan pembangunan daerah tidak terlalu penting. Akan tetapi dalam era otonomi, orientasi perencanaan pembangunan daerah mengalami perubahan dan peranannya menjadi semakin penting disusun dengan lebih memperhatikan potensi dan karakteristik khusus daerah. Dalam situasi demikian, pemerintah daerah dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada masing-masing secara optimal dengan tidak mengabaikan kelestarian alam dan lingkungan. Dengan demikian, perlu adanya perumusan strategi melalui implementasi sistem perencanaan yang komprehensif dan sistematis.

Berdasarkan hal diatas, pemerintah menerbitkan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengatur dengan jelas mengenai rentang waktu perencanaan, tahapan penyusunan dan penetapan rencana, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana serta data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses penyusunan rencana.

Sesuai dengan tujuan dari penyusunan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, setiap tingkat pemerintahan dari Pusat sampai Kabupaten/kota harus menyusun rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan rencana tahunan yang menjadi pedoman dan acuan bagi setiap pelaku pembangunan.

(4)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Payakumbuh sebagai bagian dari sistem Pemerintahan Kota Payakumbuh berkewajiban menyusun Rencana Strategis sesuai dengan amanat dari peraturan perundang-undangan tersebut. Disamping itu juga untuk mendukung pelaksanaan pembangunan dalam upaya mewujudkan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diserahkan. Oleh karena itu Rencana Strategis Bappeda yang selanjutnya disebut Renstra Bappeda disusun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul dikemudian hari.

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh 2012-2017 ini disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh untuk kurun waktu yang sama. Renstra selanjutnya dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Bappeda yang merupakan rencana tahunan SKPD yang nantinya menjadi dasar utama penyusunan RKA Bappeda Kota Payakumbuh untuk tahun bersangkutan.

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh. Tahun 2012 - 2017 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang memuat program dan kegiatan pembangunan pada urusan perencanaan dan statistik dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dan mungkin timbul dengan mengantisipasi perkembangan masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai. Renstra ini disusun dengan mempedomani RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012-2017, yang memuat visi dan misi kepala daerah serta penjabarannya ke dalam tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, dan operasional lebih lanjut ke dalam program dan kegiatan yang terukur dengan target kinerja yang jelas secara kuantitatif ataupun kualitatif. Selanjutnya renstra ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh. dan seluruh stakeholder di Kota Payakumbuh dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2012 - 2017.

1.2 Landasan Hukum

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh. Tahun 2012 - 2017 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(5)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 I - 4 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;

(6)

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata ruang nasional (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran negara RI Nomor 4725);

17. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor 95/PMK07/2010 Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 16 );

22. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 – 2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 01);

23. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 07);

1.3 Maksud dan Tujuan 1. Maksud.

Penyusunan Renstra Bappeda Kota Payakumbuh tahun 2012 - 2017 dimaksudkan untuk :

a. Memberikan gambaran yang jelas tentang rencana program/ kegiatan lima tahunan pada Bapppeda Kota Payakumbuh termasuk arah sasaran strategi dan arah kebijakan.

b. menyediakan tolok ukur dalam pelaksanaan evaluasi kinerja Bappeda dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi.

(7)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 I - 6 2. Tujuan :

Tujuan Penyusunan Renstra Bappeda Kota Payakumbuh tahun 2012– 2017 adalah sebagai berikut:

a.

Agar terciptanya keterpaduan pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah yang akuntabel dan bersinergi dengan Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Barat dan Nasional

b.

Menjamin keterkaitan dan konsistensi pelaksanaan tugas Bappeda di bidang perencanaan pembangunan daerah.

c.

Menyediakan tolok ukur bagi unit kerja di lingkungan Bappeda dalam menyusun dan melaksanakan program pembangunan dan juga digunakan nantinya sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengukur kinerja Bappeda.

1.4 Sistematika Penulisan

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012 - 2017 disusun dengan sistematika:

BAB I Pendahuluan

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Pelayanan Bappeda Kota Payakumbuh

Memuat Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Kota Payakumbuh, Sumber Daya Bappeda Kota Payakumbuh, Kinerja Pelayanan Bappeda Kota Payakumbuh, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kota Payakumbuh.

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi

Memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kota Payakumbuh, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Bappeda Kota Payakumbuh, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan

Memuat Visi dan Misi Bappeda Kota Payakumbuh, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kota Payakumbuh, Strategi dan Kebijakan Bappeda Kota Payakumbuh.

(8)

Memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VI Indikator Kinerja Bappeda Kota Payakumbuh Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Kota Payakumbuh.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh (Bappeda Kota Payakumbuh) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dengan tugas pokok

“melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah”

Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(10)

STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA

(Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008)

Berdasarkan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 55 Tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Bappeda Kota Payakumbuh dijelaskan sebagai berikut :

1. Kepala Bappeda mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintah Daerah. untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bappeda mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.

b. Pengendalian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

c. Pengkoordinasian evaluasi terhadap pelaksanaan program SKPD/unit kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi daerah.

KEPALA

SUBAG PENYUSUNAN PROGRAM

SUBAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SUBBID PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

STAF

SUBBID KESEHATAN, KEPENDUDUKAN

DAN KESRA

STAF

SUBBID TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN

SDA

STAF

SUBBID KOPERASI, UMKM DAN KERJASAMA

STAF SEKRETARIAT

SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBID PENDATAAN & ANALISA DATA

SUBBID PEMERINTAHAN, PENDIDIKAN DAN

TENAGA KERJA

SUBBID SARANA DAN PRASARANA

SUBBID PERTANIAN, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BIDANG

PENDATAAN DAN LITBANG

BIDANG SOSIAL BUDAYA

BIDANG FISIK DAN PRASARANA

(11)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II

- 3

d. Pengkoodinasian perencanaan kerjasama pembangunan daerah

e. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

2. Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah, meyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pelaksanaan evaluasi kinerja serta pelaporan. Dalam menjalankan tugasnya, sekretaris dibantu oleh Sub Bagian Penyusunan Program, Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Sosial Budaya dibantu oleh Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja, Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan, Kesra.

4. Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang Fisik dan Prasarana. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Fisik dan Prasarana dibantu oleh Sub Bidang Sarana dan Prasarana dan Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan SDA.

5. Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang Ekonomi. Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Ekonomi dibantu oleh Sub Bidang Pertanian, Perindustrian, dan Perdagangan dan Sub Bidang Koperasi, UMKM dan Kerja Sama.

(12)

2.2 Sumber Daya Bappeda

a. Sumber Daya Manusia

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda di dukung oleh sumber daya aparatur yang terdiri dari :

Tabel 2.1

Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh berdasarkan Struktural Tahun 2012

Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2012

Uraian Jumlah

Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2012

Uraian Jumlah

Pembina Utama Muda / IV/c Pembina Tk. I / IV/b

Pembina / IV/a Penata Tk. I / III/b Penata / III/c

Penata Muda Tk.I / III/b Penata Muda / III/a Pengatur Tk. I / II/d Pengatur / II/c

(13)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II

- 5

Tabel 2.4

Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012

Uraian Jumlah

S2 S1 / DIV DIII SMA SMP SD

8 16 2 6 1 1

JUMLAH 34

a. Aset Tetap

Sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tupoksi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5

Daftar Inventaris Bappeda tahun 2012

NO Uraian Jumlah

1 Bangunan kantor 1

2 Kendaraan Roda Empat 2

3 Kendaraan Roda Dua 12

4 Gerobak Dorong 1

5 Mesin Tik 3

6 Filling Besi/Metal 4

7 Filling Kabinet 7

8 Lemari Besi / Metal 1

9 Kardek Besi/Metal 1

10 Rotary filling 1

11 Lemari Kaca 30

12 Lemari Gantung 2

13 Papan Nama Instansi 1

14 Papan Pengumuman 1

15 Papan whiteboard 4

16 Panaboard 1

17 Peta 4

18 Lemari Kayu 6

19 Meja Arsip 1

20 Kursi Rapat 42

21 Kursi kerja 9

22 Kursi Putar 24

23 Kursi Putar Tangan 1

(14)

NO Uraian Jumlah

25 Meja ½ Biro 30

26 Sofa 2

27 Karpet 1

28 Tempat Koran 1

29 Jam Dinding 1

30 AC Split 5

31 Kipas Angin 4

32 TV 1

33 Rape Recorder 2

34 Wireless 1

35 UPS 5

36 Stabilizer 1

37 Tustel 2

38 Dispenser 1

39 Antena TV 1

40 Digital Receiver 1

41 PC 13

42 Laptop 5

43 Printer 18

44 Modem 1

45 Meja Direksi 1

46 Kursi Direksi 1

47 Lemari Buku 2

48 OHP Proyektor 2

49 Digitalizing Peta 1

50 VGA 1

51 Kabel VGA 1

52 Kamera Digital 1

53 Layar Projector 2

54 Pesawat Telepon 1

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan kewenangan Bappeda sebagai lembaga teknis perencana dengan fungsi sebagaimana disebutkan diatas, Bappeda memberikan pelayanan dalam bentuk :

1. Perumusan kebijakan

Kebijakan yang dirumuskan mencakup pembangunan di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan dalam bentuk :

a. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah

(15)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II

- 7

c. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah.

d. Penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan

e.

Penetapan keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan

f.

Pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan

g.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah.

2. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan

3. Bimbingan, konsultasi dan koordinasi

Bimbingan, konsultasi dan koordinasi yang dilaksanakan mencakup bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya serta bidang pendataan, penelitian dan pengembangan, berkaitan dengan :

a. Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah

b. Konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

c. Kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri.

d. Bimbingan, supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri

e. Konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan

f. Bimbingan, supervisi dan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan di daerah kecamatan/desa.

g. Konsultasi pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan

4. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada semua bidang meliputi :

a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

kecamatan/desa.

c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan.

(16)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03, Peraturan Walikota Payakumbuh nomor 55 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh, maka jenis pelayanan yang akan dilakukan oleh Bappeda kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (periode 20 tahun), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (periode 5 tahun) dan Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah (periode 1 tahun);

2. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Musrembang Penyusunan RKPD;

3. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah kota Payakumbuh; 4. Menyusun dan menganalisis hasil evaluasi rencana pembangunan dari masing-masing

SKPD Kota Payakumbuh (periode tahunan dan lima tahunan);

5. Membantu Walikota Payakumbuh dalam menyelenggarakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan antar Kabupaten/ Kota;

6. Menyusun data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah;

7. Memfasilitasi Musrembang RKPD Kota Payakumbuh dan Forum SKPD (periode 1 tahun);

8. Menyusun bahan dan keikutsertaan dalam Musrembang Tingkat Provinsi Sumatera Barat (periode 1 tahun);

9. Menyusun Kebijakan Umum APBD (KA-PPAS), (periode 1 tahun);

10. Mengikutsertakan pendidikan dan latihan bagi aparat Bappeda dengan memberi bekal keterampilan professional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan daerah; 11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan yang dihadapi Bappeda kota Payakumbuh dari identifikasi permasalahan untuk Proses Perencanaan lima tahun ke depan, yaitu:

- Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM Bappeda kota Payakumbuh

(17)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II

- 9

- Masih terbatasnya personil yang mengikuti diklat perencanaan

- Belum optimalnya mekanisme insentif dan disinsentif pada internal Bappeda

- Pemeliharaan sarana dan prasrana belum optimal, karena kuantitasnya kurang dan kualitasnya sudah menurun

- Penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya berkaitan langsung dengan bahan kebijakan perencanaan dan publikasi hasil penelitian belum optimal untuk ditindaklanjuti

- Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik, karena pemanfaatan system informasi yang belum optimal.

- Sistem pengendalian dan evaluasi, menyangkut metodologi maupun pelaksanaan serta penggunaan dan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan sebagai input bagi kebutuhan perencanaan.

- Belum adanya Tenaga Fungsional Perencana dan Peneliti.

- Belum optimalnya mekanisme monitoring terhadap SKPD terkait sehingga pelaksanaan program/kegiatan tidak sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan.

- Belum tersedianya data base daerah yang akuntabel sehingga berdampak terhadap akurasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

- Belum sinerginya antar dokumen perencanaan daerah yang menyebabkan pencapaian terhadap tolok ukur program menjadi rendah

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok Bappeda dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:

- Perubahan yang terjadi dalam tataran kehidupan regional, nasional, maupun global serta factor politik merupakan dimensi yang perlu diperhitungkan dlam perencanaan pembangunan daerah.

- Semakin kritis dan proaktif masyarakat terhadap tuntutan pembangunan

- Semakin terbukanya informasi dan komunikasi

- Belum optimalnya peran serta SKPD dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah dan kebijakan pembangunan nasional

Faktor-Faktor Peluang antara lain:

(18)

- Ketersediaan sarana system informasi yang berbasis teknologi informasi sehingga memudahkan dan mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak lain, baik itu melalui jaringan internet, telepon, komputer, dan faximile.

- Adanya tuntutan dan kecendrungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif.

- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan antara lain hirarki perencanaan, dimana kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan proses perencanaan.

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.

- Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah.

- Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntutan pembangunan daerah.

- Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersedia.

- Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang di dalam penyusunan produk-produk perencanaan.

- Banyaknya pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEK yang dapat dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan bagi pengembangan perencanaan pembangunan daerah.

Sedangkan Ancaman (Threats) yang ada, antara lain:

- Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan.

- Masih adanya pemahaman yang terbatas dari sebagian pihak atas proses demokrasi daerah.

- Globalisasi cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan social, ekonomi, dan budaya.

- Belum konsistennya penerapan azas desentralisasi.

- Adanya kerancuan kewenangan dalam beberapa sektor.

(19)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 1 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi permasalahan

Dalam melaksanakan fungsi perencanaan, Bappeda Kota Payakumbuh masih dihadapkan pada beberapa permasalahan. Terdapat beberapa faktor internal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi bappeda. Sumber daya manusia, anggaran, prasarana dan sarana, kelembagaan dan ketatalaksanan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis.

Sumber daya manusia di bappeda dihadapkan pada beberapa potensi permasalahan, yaitu jumlah SDM yang terbatas, dimana SDM tersebut belum sepenuhnya diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara optimal.

Dari sisi kelembagaan belum optimalnya pengelolaan database, belum optimalnya monitoring dan evaluasi program perencanaan pembangunan serta kurangnya koordinasi internal antar bidang. Masalah lainnya adalah lemahnya koordinasi Bappeda dengan SKPD terkait, seperti dalam mendapatkan data yang akurat. Hal ini menyebabkan terganggunya pelaksanaan fungsi-fungsi Bappeda seperti keterlambatan dalam penyusunan dokumen perencanaan serta belum konsistennya pelaksanaan program dengan dokumen perencanaan sehingga menyebabkan rendahnya capaian kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh.

Selain faktor internal diatas, beberapa faktor eksternal juga ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi bappeda, antara lain :

1. Peraturan perundang-undangan

Penyusunan perencanan pembangunan daerah, sebagian bagian dari sistem manajemen pembangunan tidak terlepas dari landasan/acuan hukum yang berlaku baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Perpres/Kepres, Permen/Kepmen terkait, Perda dan peraturan-peraturan lainnya. Dengan berubahnya landasan/acuan hukum yang mendasari, disadari bahwa seluruh peraturan perundang-undangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah

2. Jumlah penduduk yang terus bertambah

(20)

3. Terbatasnya SDM di bidang perencanaan pembangunan

Terbatasnya sumber daya manusia pada bappeda yang memiliki komptensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan akuntabel.

Permasalahan dibidang ekonomi .antara lain :

1. Belum optimalnya Laju Pertumbuhan Ekonomi kota Payakumbuh yang

menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat;

2. Belum optimalnya kinerja Tim Koordinasi dan Kerja Sama Daerah (TKKSD) dalam

rangka optimalisasi anggaran;

3. Belum optimalnya peningkatan kesejahteraan petani;

4. Belum optimalnya penangananpusat-pusat pertumbuhan ekonomi

5. Pelaksanaan koordinasi yang belum efektif dan efisien dengan SKPD terkait

Kendala lain yang ditemui dalam rangka pelaksanaan tugas Bappeda adalah :

 Peraturan yang menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan sering berubah yang mengakibatkan lemahnya pemahaman perencana dalam penyusunan perencanaan.

 Belum tersedianya analisis dan evaluasi yang memadai terhadap hasil pembangunan pada masing-masing SKPD, sementara analisis dan evaluasi merupakan salah satu instrument penting dalam penyusunan rencana tahun berikutnya.

 Masih ada SKPD yang belum mampu mengelola potensi dan mempelajari permasalahan yang berkaitan dengan tupoksinya. Sehingga sering program dan kegiatan yang diajukan tidak bersinggungan dengan tupoksinya tersebut.

 Masih lemahnya koordinasi Bappeda dengan SKPD terkait, seperti dalam mendapatkan data yang akurat. Hal ini mengakibatkan terganggunya pelaksanaan fungsi-fungsi Bappeda seperti keterlambatan dalam penyusunan dokumen perencanaan. Kurang solidnya koordinasi ini juga menyebabkan penanganan masalah secara terpadu belum terlaksana dengan baik.

 Belum terintegrasinya proses perencanaan dan penganggaran karena belum adanya rumusan kebijakan alokasi anggaran/pagu indikatif baik berdasarkan urusan maupun berdasarkan SKPD terkait dengan capaian target kinerja tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan terjadinya deviasi yang cukup besar antara usulan yang diajukan dengan alokasi anggaran yang ditetapkan.

(21)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 III - 3

3.2 Telahaan Visi Misi Kepala Daerah

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Bappeda Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

No Misi dan Program

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Tabel 3.2

(22)

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

No Hasil KLHS Terkait Tugas dan Fungsi

Permasalahan pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong 1 Koordinasi

Pembangunan berwawasan lingkungan

Belum optimalnya koordinasi

dengan SKPD terkait

Belum optimalnya kapasitas

kelembagaan untuk mendukung peningkatan kapasitas kinerja

Motivasi kerja

yang kuat

dengan pola kerja yang sistemik dan terjadwal

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Berdasarkan uraian diatas selanjutnya ditentukan isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kota Payakumbuh. Isu-isu strategis dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Sumber daya manusia yang terbatas, yang belum sepenuhnya diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga belum optimal

2. Belum tersedianya data-data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan

3. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan

4. Perubahan peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya dapat terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah

5. Belum meratanya kualitas SDM Perencana

6. Masih belum optimalnya kapasitas kelembagaan untuk mendukung peningkatan kinerja bappeda

7. Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi kota Payakumbuh

8. Optimalisasi kinerja Tim Koordinasi dan Kerja Sama Daerah (TKKSD) dalam rangka optimalisasi anggaran.

9. Peningkatan Kesejahteraan Petani.

10.Penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

(23)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Bappeda

4.1.1 Visi Bappeda

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki, mempertimbangkan potensi yang tersedia serta memperhatikan kondisi yang diharapkan, maka Visi Bappeda Kota Payakumbuh untuk lima tahun yang akan datang adalah :

MEWUJUDKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG AKUNTABEL,

TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI”

Dari pernyataan visi diatas terkandung makna menjadikan Bappeda sebagai lembaga perencana yang profesional dan mampu melahirkan perencanaan yang memenuhi kaidah sebagai berikut :

1. Akuntabel, dimaksudkan bahwa perencanaan yang dihasilkan dapat

dipertanggungjawabkan baik dalam pelaksanaan maupun dalam pengendalian

2. Terintegrasi, dimaksudkan bahwa perencanaan yang disusun dapat merespon

aspirasi masyarakat dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku

3. Berkelanjutan, dimaksudkan bahwa perencanaan yang disusun dapat

dilaksanakan secara berkelanjutan antara periode sebelumnya dengan periode sekarang dan yang akan datang.

4. Tekonologi Informasi, dimaksudkan bahwa perencanaan yang dihasilkan

memanfaatkan teknologi informasi yang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan proses pembangunan.

4.1.2 Misi Bappeda

Untuk mewujudkan visi Bappeda, perlu dirumuskan misi sebagai upaya yang akan dijalankan oleh seluruh unsur organisasi dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang pastisipatif, aplikatif dan akuntabel selama 5 tahun ke depan. Misi yang akan dijalankan oleh Bappeda tersebut adalah :

1. Meningkatkan kompetensi aparatur perencanaan pembangunan daerah. (1)

2. Mewujudkan ketersediaan sarana prasarana yang berkualitas dan memadai.(2)

3. Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan

transparan berbasis teknologi informasi. (3)

4. Meningkatkan kerjasama, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas

(24)

5. Meningkatkan ketersediaan data yang akurat dan valid untuk perencanaan

pembangunan (5)

6. Meningkatkan pengendalian dan evaluasi dalam perencanaan dan pelaksanaan

program pembangunan daerah (6)

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda

4.2.1 Tujuan Jangka Menengah Bappeda

Sesuai dengan tugas pokok Bappeda yaitu membantu Walikota dalam bidang Perencanaan Pembangunan Pemerintah Daerah, maka tujuan jangka menengah Bappeda adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan pedoman dan arah bagi seluruh unsur pelaku pembangunan untuk melaksanakan rencana pembangunan, baik jangka panjang, menengah dan tahunan.

2. Menjamin agar perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan secara sistimatis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan, baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi Pemerintah maupun antar Pusat dan Daerah.

4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

6. Menjamin agar perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan potensi, kondisi, permasalahan, karakteristik dan kebutuhan daerah.

7. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

8. Menjamin agar program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap SKPD sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.

9. Meningkatkan kompetensi dan potensi aparatur perencana Bappeda.

10. Memantapkan perencanaan dan pelaksanaan kerjasama daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4.2.2 Sasaran Jangka Menengah Bappeda

Sasaran jangka menengah yang ingin dicapai Bappeda Kota Payakumbuh dalam rangka menjalankan misi untuk mewujudkan visi adalah :

(25)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 I V

- 3

b. Terlaksananya pembangunan daerah yang terencana, komprehensif dan berkelanjutan.

c. Terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pembangunan daerah, baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi Pemerintah maupun antar Pusat dan Daerah.

d. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

e. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

f. Terlaksananya pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi, kondisi, permasalahan, karakteristik dan kebutuhan daerah.

g. Optimalnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

h. Terlaksananya program dan kegiatan setiap SKPD sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.

i. Meningkatnya kompetensi dan potensi aparatur perencana Bappeda.

j. Mantapnya perencanaan dan pelaksanaan kerjasama daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat

4.3 Strategi dan Kebijakan Bappeda

4.3.1 Strategi Bappeda

Berdasarkan analisa faktor lingkungan strategis yang dihadapi baik internal maupun eksternal, maka strategi yang ditetapkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran diatas adalah sebagai berikut :

1. Strategi Penguatan Institusi.

Strategi dimaksudkan untuk penguatan lembaga Bappeda dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia baik dalam teknis perencanaan dan penganggaran maupun dalam teknis pengendalian program dan kegiatan pembangunan, menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kantor untuk mendukung pelaksanaan tugas serta memperbaiki manajemen administrasi dan penatausahaan keuangan organisasi.

2. Strategi aplikasi dan integritas program

(26)

4.3.2 Kebijakan Bappeda

Berdasarkan strategi yang dirumuskan diatas, maka kebijakan yang diambil dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran Bappeda adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Internal :

a. Memberikan kesempatan yang lebih luas kepada aparatur perencana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan baik melalui jalur pendidikan formal mapun teknis fungsional.

b. Menghimpun, menyusun dan menginformasikan data yang akurat berbasis teknologi informasi yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan.

c. Memperbaiki manajemen pengelolaan keuangan Bappeda berdasarkan prinsip kedisiplinan, kehati-hatian dan kepatuhan peraturan pengelolaan keuangan daerah yang berlaku.

d. Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana dan fasilitas kantor dalam rangka menjaga efisiensi dana dan waktu.

e. Memelihara dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana dan fasilitas kantor dalam rangka menjaga efisiensi dana dan waktu..

2. Kebijakan Eksternal.

a. Menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif, implementif dan akuntabel dengan memperhatikan aturan berlaku yang selaras dan terintegrasi dengan perencanaan pada tingkat yang tinggi.

b. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dalam rangka implementasi perencanaan

(27)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran atau tujuan serta memperoleh alokasi anggaran untuk melaksanakannya. Program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang merupakan bagian dari program dan dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Sedangkan indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran Bappeda kota Payakumbuh yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional.

e. Penyediaan jasa administrasi keuangan

f. Penyediaan jasa kebersihan kantor

g. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

h. Penyediaan alat tulis kantor.

i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

j. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

k. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

l. Penyediaan peralatan rumah tangga

m. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

n. Penyediaan makan dan minum.

o. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

(28)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan gedung kantor

b. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

d. Pengadaan peralatan gedung kantor

e. Pengadaan mobiler

f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

g. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung/kantor

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

5. Program pengembangan Data dan Informasi

Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan sebagai bahan penyusunan perencanaan secara cepat dan akurat, dengan kegiatan :

a. Penyusunan Profil Program Penanggulangan Kemiskinan

b. Penyusunan Indikator Kesra

c. Penyusunan Profil Daerah

6. Program Kerjasama Pembangunan

Sasaran dari program ini adalah meningkatnya kerjasama pembangunan dengan Pemerintah Daerah lain atau dengan lembaga/swasta dalam upaya mempercepat pengembangan wilayah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

a. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah

7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Sasaran dari program ini adalah meningkatnya koordinasi SKPD terkait dalam menetapkan kesesuaian antara rencana pengembangan usaha dengan rencana umum tata ruang wilayah kota, dengan kegiatan :

(29)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 V - 3 8. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar.

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi SKPD terkait dengan pengembangan dan pemanfaatan lahan terutama dalam hal meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih dan pengelolaan sampah dan limbah. Kegiatan pendukung program ini adalah

a. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan

b. Koordinasi PNPM-P2KP

c. Koordinasi Perencanaan Penanganan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi

9. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui peningkatan kemampuan dan wawasan aparatur perencana tidak hanya di Bappeda tetapi juga di setiap SKPD.

Kegiatan pendukung program ini adalah

a. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah

10. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program ini dilaksanakan dengan tujuan menyediakan dokumen perencanaan yang menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun rencana program dan kegiatan serta acuan bagi swasta dan stakeholder dalam mengisi pembangunan kota. Disamping itu juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pembangunan serta menyusun laporan sebagai pertanggungjawaban pemerintah kota Payakumbuh kepada Pemeintah. DPRD dan masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan kegiatan pendukung sebagai berikut :

a. Penyusunan rancangan RPJMD

b. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD

c. Penetapan RPJMD

d. Penyusunan Rancangan RKPD

e. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

f. Penetapan RKPD

g. Penyusunan Renstra 2013-2017

h. Monitoring dan Evaluasi Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(30)

j. Tim Koordinasi penanggulangan kemiskinan

k. Penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)

l. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah.

11. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi;

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi SKPD lingkup bidang ekonomi dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan ekonomi kota Payakumbuh sesuai denga potensi yang tersedia.

Kegiatan pendukung program ini adalah

a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi

12. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya;

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi SKPD lingkup bidang social budaya dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan pemerintahan dan penangulangan kemiskinan dan pengangguran. Kegiatan pendukung program ini adalah :

a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang social budaya

b. Pengembangan jaringan kerjasama penelitian kebijakanKoordinasi Pencapaian MDG's

13. Program Pengembangan Data/ Informasi/Statistik Daerah

Program ini dilaksanakan dengan tujuan agar tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan sebagai bahan penyusunan perencanaan secara cepat dan akurat, Kegiatan pendukung program ini adalah :

a. Penyusunan dan Penggumpulan Data dan Statistik Daerah

b. Karakteristik dan pengumpulan data dan statistk daerah

c. Penyusunan dan pengumpulan data PDRB

d. Penyusunan dan pengumpulan Data dan Statistik Daerah

(31)

Output Outcome Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp 1 Penyediaan jasa surat

menyurat

Tersedianya benda pos dan jasa pengiriman surat dan paket

Lancarnya administrasi surat menyurat

1 tahun 1 tahun 1.437.000 1 tahun 1.437.000 1 tahun 1.580.700 1 tahun 1.738.770 1 tahun 1.912.647 1 tahun

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Tersedianya jasa telekomunikasi, sumber daya air dan listrik

Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air dan listrik

1 tahun 1 tahun 36.300.000 1 tahun 46.200.000 1 tahun 50.820.000 1 tahun 55.902.000 1 tahun 61.492.200 1 tahun

3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

5 Penyediaan jasa administrasi keuangan

6 Penyediaan jasa kebersihan kantor

7 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

8 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor

Lancarnya administrasi perkantoran

1 tahun 1 tahun 36.098.900 1 tahun 39.393.750 1 tahun 43.333.125 1 tahun 47.666.438 1 tahun 52.433.081 1 tahun

9 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

11 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

12 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-dari 4 media cetak

4 terbitan 4 terbitan 67.840.000 4 terbitan 6.180.000 4 terbitan 6.798.000 4 terbitan 7.477.800 4 terbitan 8.225.580 4 terbitan

13 Penyediaan makanan dan minuman

14 Rapat-rapat koorinasi dan konsultasi keluar daerah

15 Penyediaan jasa tenaga adm/teknik perkantoran

RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAPPEDA KOTA PAYAKUMBUH

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

(32)

Output Outcome Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra

1 Pengadaan kendaraan dinas Tersedianya kendaraan dinas

Penyusunan SOP Bappeda Terlaksananya penyusunan Standar

1 Penyusunan Profil Daerah Tersedianya buku dan CD Profil Daerah Kota Payakumbuh

2 Penyusunan profil program penanggulangan kemiskinan

3 Penyusunan indikator kesra Tersusunnya buku tentang indikator

(33)

Output Outcome Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

1 Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan

2 Koordinasi PNPM -P2KP Terciptanya koordinasi program PNPM dan action plan dalam penanganan

pusat-1 Bimbingan Teknis tentang Perencanaan Pembangunan

3 Penetapan RPJMD Diterbitkannya Perda tentang RPJMD Kota

(34)

Output Outcome Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra

(35)

Output Outcome Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Satuan

Kondisi Kinerja pada Awal Renstra

(Akhir Tahun 2012)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra

3 Penyusunan dan pengumpulan data PDRB

Tersusunnya buku PDRB dan leaflet menurut lapangan usaha dan menurut penggunaan

Tersedianya data statistik ekonomi Kota Payakumbuh sebagai bahan evaluasi kinerja dan perencanaan pembangunan ekonomi daerah

buku, leaflet 200, 200 200 eksemplar

98.129.000 150 dan

150

139.590.000 150 dan 150

153.549.000 150 dan 150

168.903.900 150 dan 150

185.794.290 150 dan 150 145,87

4 Penyusunan dan pengumpulan Data dan Statistik Daerah

Tersusunnya buku indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Kota Payakumbuh

Tersedianya data statistik ekonomi sektor pertanian Kota Payakumbuh sebagai bahan evaluasi kinerja dan perencanaan pembangunan ekonomi daerah

(36)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BAPPEDA

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja.Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post).

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrument pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indicator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.

Pada sector public seperti entitas pemerintah system akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.

(37)

Renstra Bappeda Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 I - 2 Tabel 6.1

Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Payakumbuh

NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR SATUAN

KONDISI KINERJA TAHUN

2012

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. ASPEK PELAYANAN UMUM FOKUS :

LAYANAN URUSAN WAJIB 6 Perencanaan Pembangunan

6.1

Tersedianya dokumen

perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Perda

1 - - - -

-6.2

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA

Perda

1 1 - - -

-6.3

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA

Perwako

1 1 1 1 1 1

6.4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

-1 1 1 1 1 1

(38)

BAB VII

PENUTUP

1. Rencana Strategis 2013-2017 ini akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Bappeda yang merupakan dokumen perencanaan tahunan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk masing-masing tahun dalam periode perencanaan.

2. Keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan dalam Rencana Strategis Bappeda ini sangat ditentukan oleh penguatan peran serta aktif seluruh pelaku/ Stakeholders pembangunan.

Gambar

Tabel 2.1 Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh
Tabel 2.4Data Pegawai Bappeda Kota Payakumbuh
Tabel 3.2Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan RTRW Beserta Faktor
Tabel 3.3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2011 unit usaha KUD Misaya Mina Eretan Wetan terdapat 4 unit usaha, diantaranya: unit tempat pelelangan ikan, unit bahan alat perikanan (BAP) dan solar packer

bahwa pengajaran sastra semakin menjauhkan anak didik dari karya sastra. Pendapat tersebut mengacu terhadap penggunaan satu sumber belajar dan pemberian contoh

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

Perlu untuk ditegaskan bahwa bukan hanya agama Islam saja yang terdapat di dalamnya syari’at zakat, tetapi nabi-nabi yang diutus kepada umat-umat yang terdahulu ternyata juga

Prediksi yang dibuat siswa tidak dibatasi oleh guru, sehingga guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru dalam

Stunting merupakan salah satu indikator gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan kehidupan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau yang muncul pada dua

 berjuang untuk untuk mengakses mengakses sistem sistem sumber. Menurut ideologi ini pemecahan Menurut ideologi ini pemecahan masalah sosial dengan merubah secara

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggaran kerjasama dengan pihak ketiga adalah .... Hasil (Output)