• Tidak ada hasil yang ditemukan

t bio 0907530 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t bio 0907530 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

129

129 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa miskonsepsi terdapat pada setiap cluster. Pada cluster I siswa yang

mengalami miskonsepsi sebanyak 76,67%, cluster II sebanyak 50%, cluster III

sebanyak 33,33%, dan cluster IV sebanyak 73,33%.

Cluster yang paling banyak mengalami miskonsepsi adalah cluster I.

Tidak hanya dilihat dari jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi, tetapi juga

dari jumlah kejadian miskonsepsi dan pola miskonsepsi yang terbentuk (11 pola

miskonsepsi). Cluster berikutnya yang banyak mengalami miskonsepsi adalah

cluster IV, II, dan III.

Pola miskonsepsi yang terbentuk pada setiap cluster tidak sama persis.

Pola yang paling banyak ditemukan pada setiap cluster pun berbeda-beda. Pola

miskonsepsi terbanyak adalah pola M-P-P (cluster I), M-TP (cluster II),

TP-M-M (cluster III dan IV), dan TP-P-M (cluster III). Pola miskonsepsi pada cluster

III memiliki dua pola miskonsepsi terbanyak karena kedua pola tersebut dimiliki

oleh jumlah siswa yang sama. Pola miskonsepsi menunjukkan adanya perubahan

konsepsi siswa. Sebagian besar pola miskonsepsi yang terbentuk adalah campuran

dari konsepsi tidak paham dan miskonsepsi. Hal ini menunjukkan bahwa

(2)

130

130

Subkonsep yang banyak dimiskonsepsi oleh siswa di setiap cluster

berbeda-beda karena kemampuan siswa yang berbeda dan diajar oleh guru yang

berbeda pula. Subkonsep tersebut yaitu siklus hidup (cluster I), polinasi (cluster II

dan III), fertilisasi (cluster III), dan perkecambahan (cluster II dan IV).

Miskonsepsi yang dialami siswa di setiap cluster pada umumnya disebabkan oleh

siswa itu sendiri, guru dan lingkungannya. Miskonsepsi siswa sebagian besar

sudah ada pada prakonsepsinya, ada siswa yang mempertahankan miskonsepsinya

dan ada juga yang mengubahnya. Hal ini dipengaruhi oleh dirinya sendiri, guru,

dan lingkungannya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa saran

yang berkenaan dengan penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian ini dapat ditindaklajuti dengan melakukan remediasi.

Remediasi dapat dilakukan oleh guru dan peneliti lain dengan meneliti

metode mengajar yang tepat bagi siswanya, sesuai dengan karakteristik siswa

di sekolah tersebut.

2. Guru sebaiknya selalu memperhatikan prakonsepsi siswa karena prakonsepsi

siswa memungkinkan terdapat miskonsepsi, terutama pada subkonsep

polinasi, fertilisasi, siklus hidup, dan perkecambahan. Prakonsepsi akan

berinteraksi dengan apapun selama pembelajaran sehingga prakonsepsi yang

miskonsepsi kemungkinan besar akan tetap miskonsepsi setelah pembelajaran

(3)

131

131

3. Penggunaan tes pilihan ganda beralasan dapat digunakan pada konsep biologi

lainnya baik untuk pretest, posttest, maupun retest. Guru dapat dengan mudah

mengetahui konsepsi siswa karena siswa menjelaskan alasan dari jawaban

yang dipilihnya.

4. Penggunaan tes pilihan ganda beralasan dengan pola pemberian pretest,

retest, dan posttest dapat diterapkan pada penelitian lainnya selain Biologi.

Pola pemberian tes tersebut dapat memudahkan guru maupun peneliti lain

untuk mengetahui konsepsi siswa secara menyeluruh mulai dari sebelum

pembelajaran sampai setelah pembelajaran.

5. Penelitian dengan menggunakan tes pilihan ganda beralasan sebaiknya

dilakukan pembiasaan terlebih dahulu terhadap siswa dalam menggunakan

bentuk tes ini. Hal ini agar hasil yang diperoleh dapat mencerminkan

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan yang terbentuk dalam komponen program pemberdayaan memiliki ikatan yang berbeda-beda. Program pemberdayaan masyarakat yang paling kuat terdapat pada program

Dengan pola aktivitas cangkang yang berbeda-beda pada seliap perlakuan terbentuk rilme pergerakan cangkang yang dapat digunakan sebagai sebagai alat pemantau

untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa dengan menggunakan.. tes pilihan ganda beralasan dan pedoman

tersendiri, tidak ada aturan ( rule ) yang berlaku secara umum. Hal ini sangat dimungkinkan karena variasi perubahan fonologis yang berbeda-beda tersebut merupakan

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. pun akan

Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau

Analisis Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi Pada Konsep Mekanisme Evolusi Menggunakan Certainity of Response

Perilaku atlet pada setiap cabang olahraga, memiliki pola yang berbeda- beda, khususnya pola atlet dari cabang olahraga beregu yang sangat berbeda dengan atlet yang berasal dari cabang