• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010001 11.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010001 11."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

Pemanasan global merupakan salah satu masalah lingkungan global yang

ssangat mengkhawatirkan. Kekhawatiran tersebut terjadi dikarenakan pemanasan

global akan menimbulkan dampak yang sangat besar seperti perubahan iklim,

kenaikan permukaan air laut, meningkatnya frekuensi maupun intensitas badai dan

topan. Perubahan iklim akan mengubah pola hujan, sehingga pada daerah tertentu

akan terjadi pertambahan curah hujan, atau sebaliknya pada daerah yang lain akan

terjadi pengurangan curah hujan. Hal tersebut tentunya sangat mengancam

keberadaan seluruh tipe ekosistem alami maupun binaan seperti ekosistem pertanian

yang telah dibangun, serta akan terjadi kepunahan berbagai macam jenis mahluk

hidup (Soemarwoto, 1991).

Pemanasan global adalah gejala kenaikan suhu permukaan bumi sebagai

akibat dari naiknya intensitas efek gas rumah kaca (GRK). Naiknya intensitas efek

GRK dapat mengubah keseimbangan energi antara bumi dan atmosfer yang

disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi GRK. Jenis GRK di atmosfer bumi

adalah CO2, CH4, N2O, CFC, HFC, dan SF6. Dari keenam jenis GRK tersebut, CO2

merupakan GRK yang paling dominan. Dominannya gas karbondioksida di atmosfer

disebabkan oleh adanya peningkatan emisi dari aktifitas manusia (anthropogenic),

seperti penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi, pengelolaan lahan

yang kurang tepat, dan pembakaran hutan dalam skala luas secara bersamaan

(Moerdiyaso 1999).

Peningkatan konsentrasi GRK saat ini berada pada laju yang menghawatirkan

sehingga diperlukan upaya untuk menurunkan konsentrasi GRK. Penurunan

konsentrasi GRK dapat dilakukan dengan memperbanyak penanaman tumbuhan.

Tumbuhan akan menyerap karbondioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis

dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan sebagai biomassa stok karbon

(Darussalam, 2011).

Tumbuhan yang paling besar menyimpan CO2 adalah pepohonan penyusun

hutan. Hutan mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan gas rumah

kaca (GRK) di atmosfir (IPPC, 2007). Namun seiring dengan berjalannya musim

telah terjadi penurunan kemampuan hutan menyimpan karbondioksida sebagai akibat

menurunnya luasan hutan yang disebabkan oleh penebangan, kebakaran, dan

(2)

2

diupayakan cara lain untuk menurunkan konsentrasi CO2 di atmosfer. Salah satu

upaya adalah melalui peningkatan budidaya tanaman semusim.

Salah satu tanaman semusim yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat

Desa Banteran adalah singkong (Manihot esculenta). Budidaya tanaman singkong,

disamping dapat memberikan manfaat ekonomi juga memberikan manfaat

lingkungan berupa penyerapan CO2 sehingga diharapkan dapat menurunkan

konsentrasi GRK. Penyerapan CO2 semua jenis tumbuhan termasuk tanaman

singkong dapat terjadi karena tanaman tersebut memiliki kemampuan untuk

melakukan fotosintesis yang menggunakan karbondioksida dan air sebagai bahan

baku (Brown, 1997). Melalui proses fotosintesis tersebut tanaman singkong akan

mengubah CO2 menjadi karbon organik (karbohidrat) kemudian menyimpannya

dalam biomassa tubuhnya baik dalam batang, akar, daun, umbi, buah, maupun biji.

Fotosintesis semua jenis tumbuhan termasuk singkong dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor dalam berupa kandungan klorofil, morfologi dan anatomi

daun, stomata dan akumulasi hasil fotosintesis. Sedangkan faktor luar berupa cahaya,

temperatur, kadar CO2, kadar O2 dan unsur-unsur mineral. Berdasarkan faktor-faktor

yang mempengaruhi laju fotosintesis kemampuan tanaman singkong untuk menyerap

karbondiaksida akan berbeda pada setiap umurnya. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui kemampuan tanaman singkong dalam menyerap

karbondioksida pada berbagai tingkatan umur tanaman.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah berapakah jumlah CO2 yang dapat diserap oleh tanaman singkong dan apakah

umur tanaman singkong mempunyai hubungan dengan daya serap CO2.. Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah CO2 yang dapat diserap

oleh tanaman singkong dan untuk mengetahui hubungan antara umur tanaman

singkong dengan daya serap CO2.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

hubungan antara umur tanaman singkong dengan jumlah CO2 yang diserapnya, serta

memberikan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya tanaman singkong

untuk membantu mengurangi GRK yang semakin tinggi konsentrasinya dan

menyebabkan terjadinya pemanasan global yang membawa dampak negatif bagi

kehidupan di bumi.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu foto udara diambil dari ketinggian 6000 ft di atas permukaan rata-rata dengan fokus kamera 6 in (152.4 mm) dan format ukuran 9 in (23 cm).. INTERPRETASI FOTO UDARA.  Definisi

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Peningkatan kompetensi peserta PEDAMBA: Kelas Pemanfaatan Software Tracker dalam pelajaran Fisika Tahap ke-I” dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan kebijakan nasional tersebut seyogianya berupa suatu

Berdasarkan Analisis Situasional dan Analisa Kebijakan khususnya dengan SAST dan ISM dapat disusun model konseptual yang terdiri dari : model manajemen kultur,

Infrastruktur yang ada pada organisasi/perusahaan, telah mencakup lapisan transport yang merupakan lapisan yang menyediakan kemampuan jaringan/networking dan