• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIB Bapedalda Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIB Bapedalda Tahun 2015"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat-Nya, penyusunan Laporan Akunttabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2014 dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban Bapedalda Kepada Bupati OKU TIMUR sebagai Kepala Daerah dan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR pada umumnya. Laporan ini merupakan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga dari laporan ini dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun-yahun yang akan datang. Selain itu laporan ini dibuat untuk memenuhi amanat yang diberikan pemerintah melalui Instruksi Presiden nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Kami menyadari bahwa disana sini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan dan penulisan laporan ini. Oleh karena itu, saran, masukan, tanggapan serta kritik membangun untuk penyempurnaan laporan ini sangat kami butuhkan.

Kepada tim penyusun dan pihak pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga dengan adanya laporan ini akan memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kinerja maupun upaya pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten OKU TIMUR yang kita cintai.

Martapura, Januari 2015

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR,

Nursiwan Amin,S.H,M.Hum

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh BAPEDALDA melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ini ditetapkan rencana kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja tahunan ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Rencana Kinerja kegiatan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR merupakan bentuk laporan tolok ukur sebagai barometer terhadap tingkat keberhasilan pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada akhir tahun anggaran 2014

Dari pernyataan misi maka dapat ditetapkan tujuan strategis dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :

1. Internalisasi wawasan lingkungan hidup dalam penyusunan program pembangunan diseluruh sektor

2. Pembinaan masyarakat melalui penyuluhan dan pendidikan

3. Meningkatkan disiplin dan kepatuhan dunia usaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan penerapan AMDAL

4. Melestarikan ketersediaan, daya dukung dan daya tampung sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan Strategis tersebut diatas mempunyai hubungan sebab –akibat (Cause and effect relationship) satu sama lain yang membentuk suatu koherensi yang utuh sehingga secara terintegrasi semuanya mengarah pada pencapaian misi organisasi.

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja seluruh unit kerja BAPEDALDA

(5)

kendala kendala yang berpotensi mengurangi keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut, diantaranya :

1. Masih minimnya dana sebagai barometer dan indikator dalm pelaksanaan program yang diamanatkan kebijakan Kementrian Lingkungan Hidup;

2. Belum optimalnya realisasi kegiatan sesuai dengan Permendagri nomor 13 tahun 2006 sehingga masih banyak program unggulan yang belum bisa terlaksana;

3. Belum sejalannya antara rencana kerja yang di usulkan dengan realisasi pelaksanaan renja pada tahun selanjutnya;

4. Masih terdapat sebagian kecil masyarakat dan dunia usaha yang secara sadar dan peduli terhadap pengelolaan lingungan;

5. Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung untuk mengoptimalkan pengelolaan lingkungan.

Dari kendala dan permasalahan diatas perlu dilakukan langkah- langkah antisipasif untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi pada tahun mendatang, seperti :

1. Mencari sumber-sumber dana baru baik dari propinsi maupun pusa agar tidak tergantung dengan kondisi keuangan APBD;

2. Berupaya melakukan negoisasi-negoisasi dan lobilobi terhadap pihak pengambil kebijakan untuk menggolkan kegiatan prioritas secara optimal; 3. Menyusun rencana sistematis dan memberikan argument yang dapat

diterima oleh pengambil kebijakan terhadap rencana kerja tahun mendatang sehingga rencana kerja tersebut dapat sejalan dengan pelaksanaan pada tahun selanjutnya;

4. Berupaya melakukan sosialisasi, penyuluhan dan penyampaian informasi informasi tentang upaya menjaga dan melestarikan lingkungan terhadap komponen masyarakat dan dunia usaha;

(6)

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang... I.1 2. Maksud dan Tujuan... I.3 3. Gambaran Pelayanan Bapedalda... I.4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

2.1. Rencana Strategis... ... II.14 A. Visi... II.14 B. Misi... II.14 C. Tujuan... II.15 D. Sasaran... II.16 E. Strategi... II.19 F. Faktor Penentu Keberhasilan... II.30 G. Penerapan PrinsipPrinsip Good Governance dan Nilai-Nilai

Organisasi... II.31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberi kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing.

Kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang semakin meningkat mengandung resiko terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Kondisi demikian dapat mengakibatkan daya dukung, daya tampung dan produktivitas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya akan menimbulkan beban sosial. Oleh karena itu, lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan azas tanggung jawab, berkelanjutan dan azas keadilan. Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menegaskan bahwa pemerintah daerah berwenang mengatur dan mengurusi urusan pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas perbantuan. Hal ini memberikan keleluasaan bagi daerah untuk membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(8)

Sehingga dapat dipahami bahwa pada masa yang akan datang, tekanan dan permasalahan lingkungan hidup akan menjadi semakin berat dan kompleks. Namun perlu diingat bahwa secara ekologis lingkungan hidup merupakan satu kesatuan manajemen yang tidak dapat dipecah-pecah sebagaimana batas wilayah administratif.

2. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN

Maksud penyusunan laporan ini adalah sebagailaporan kinerja tahunan yang berisi tanggung jawab kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan /sasaran strategis instansi. Adapun LAKIP ini berisis ikhtisar sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan diman pencapain sasaran yang dimaksud sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang :

 Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

 Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;  Penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja

 Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan Sedangkan tujuan disusunnya laporan tahunan ini adalah untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tugas dan kegiatan guna mempertanggungjawabkan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan pada tahun berikutnya.

3. GAMBARAN PELAYANAN BAPEDALDA

3.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten OKU TIMUR, maka struktur organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR, terdiri dari :

1. Kepala Badan; 2. Sekretariat;

(9)

3. Bidang Pengawasan dan pengendalian

3.1. Sub Bidang AMDAL, Perizinan dan Pengendalian Pembuangan Limbah

3.2. Sub Bidang Pengawasan, Pengembangan Kapasitas dan Pencemaran Lingkungan

4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan; 4.1. Sub Bidang Penyuluhan dan Hukum

4.2. Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan 5. Bidang Perencanaan dan Program;

5.1. Sub Bidang Perencanaan dan Program

5.2.Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Program 6. Unit Pelaksanaan Teknis Daerah;

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Adalah staf penunjang Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah untuk melaksanakan tugas-tugas/kegiatan yang bersifat fungsional.

3.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan di Kabupaten OKU TIMUR;

2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah kabupaten dibidang pengelolaan lingkungan hidup daerah.

Secara rinci Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

Tugas : membantu bupati dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan Kabupaten di bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten.

Uraian Tugas:

(10)

pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup;

b. Penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Lingkungan Hidup;

c. Pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungna serta pemantauan dan pemulihan kerusakan lingkungan;

d. Pengawasan dan pembinaan terhadap sumber-sumber dan/atau kegiatan-kegiatan pencemar perusak lingkungan; e. Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan penerapan

dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL) f. Pelaksanaan konservasi sumber daya alam dan keragaman

hayati:

g. Penyediaan data dasar dan informasi lingkungan;

h. Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan bupati.

2. Sekretariat

Tugas : Membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pembinaan administrasi yaitu meliputi pembinaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, umum dan perlengkapan, kepegawaian, program dan keuangan, serta pemberian pelayanan teknis dan administrasi Kepala Badan dan semua unsur di lingkungan Badan Lingkungan Hidup.

Uraian Tugas :

a. Penyusunan program kerja, penyediaan data dasar dan informasi lingkungan Badan Lingkungan Hidup;

b. Pembinaan adminstrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keuangan;

c. Pelaksanaan proses administrasi dalam rangka pengawasan dokumentasi dan pelaporan;

(11)

2.1.Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Tugas :

a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan administrasi, ketatausahaan, perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan; b. Mengevaluasi, menyajikan dan melaporkan data

ketatausahaan, perlengkapan kantor dan kerumahtanggaan; c. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan termasuk

penataan lingkungan kantor;

d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas;

e. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan kantor;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

2.2. Sub Bidang Kepegawaian dan Keuangan Tugas :

a. Menyiapkan bahan, mengidentifikasi dan merumuskan rencana/program pembangunan Badan Lingkungan Hidup; b. Menyiapkan bahan, mengumpulkan dan menyusun rencana

anggaran pembangunan Badan lingkungan Hidup;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian tentang kenaikan pangkat, DP3, DUK, Kenaikan gaji berkala, cuti, mutasi, pemberhentian dan persiapan pensiun Pegawai Negeri Sipil;

(12)

e. Melaksanakan pengurusan pegawai meliputi pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional, serta pemberian penghargaan;

f. Mempersiapkan pengusulan jabatan struktural serta fungsional dalam rangka promosi dan rotasi jabatan;

g. Menyusun dan melaksanakan peningkatan Sumber Daya Manusia;

h. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan kepegawaian;

i. Menyiapkan dan penata laksanaan keuangan;

j. Menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan;

k. Melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi laporan bulanan, triwulan, dan tahunan termasuk pengelolaan gaji pegawai;

l. Melaksankan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;

m. Mengevaluasi program kerja dan menyusun laporan bulanan, triwulan, dan tahunan;

n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

3. Perencanaan dan Program

(13)

Fungsi :

a. Penyiapan rencana dan program, bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis lingkungan hidup;

b. Penyiapan bahan Pembinaan terhadap Pengembangan organisasi, Pengadministrasian dan konsultasi hukum sesuai dengan peraturan perundang undangan tentang lingkungan hidup;

c. Penyiapan rencana dan program, proses bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan tentang lingkungan hidup; d. Penyiapan baikPembinaan terhadap unit pelayanan teknis

daerah Bidang Perencanaan dan Program

e. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Perencanaan dan Program sebagai Pertanggungjawaban;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; g. Pemberian saran dan pendapat kepada Kepala Badan; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3.1. Sub Bagian Perencanaan dan Program

Tugas :

a. Melakukan pengumpulan, pengolahan bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan bidang lingkungan hidup; b. Menyiapkan bahan pembinaan terhadpa pengembangan

organisasi, pengadministrasian dan konsultasi hukum sesuai dengan peraturan perundang –undangan bidang lingkungan hidup;

c. Menyiapkan rencana dan program serta proses bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban;

(14)

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

3.2. Sub Bagian Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Tugas :

a. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan kebijakan bidang lingkungan hidup;

b. Melakukan monitoring dan pemantauan terhadap pelaksanaan program kegiatan bidang lingkungan hidup; c. Menyusun laporan hasil monitoring dan pemantauan

terhadap program dan kegiatan;

d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban;

e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Tugas : Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan, penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan hidup dan pembinaan perizinan pembuangan limbah.

Fungsi :

a. Pengawasan dan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah;

b. Pengawasandan pengendalian penerapan AMDAL, UKL/UPL dan SPPL;

(15)

d. Pemberian saran dan pendapat kepada Kepala Badan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 4.1.Sub Bidang AMDAL, Perizinan dan Pengendalian Pembuangan

Limbah Tugas :

a. Pengawasan dan pengendalian penerapan dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL)

b. Mengkoordinir kegiatan penilaian dokumen AMDAL dan operasional sekretariat komisi AMDAL;

c. Melakukan pembinaan dalam penertiban perizinan pembuangan limbah industri serta melakukan pengawasan pengendalian kegiatan tersebut;

d. Memberikan rekomendasi pada peberbitan Izin Mendirikan bangunan (IMB) Izin gangguan (HO), dan izin lokasi serta melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan tersebut; e. Memberikan rekomendasi dalam penerbitan perizinan ekploitasi sumber daya alam, hutan/perkebunan bahan galian tambang dan sumber daya alam lainnya serta melakukan pengawsan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan tersebut;

f. Melaksanakan pemantauan (monitoring) pelaksanaan dokumen Linkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL);

g. Meangatur penerapan sanksi bagi pelanggaran baku mutu dan ketentuan dalam dokumen AMDAL< UKL/UPL, dan SPPL;

h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

(16)

4.2. Sub Bidang Pengawsan, Pengembangan Kapasitas dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Tugas :

a. Melakukan pembinaan dalam penanganan dan pengendalian limbah B3 serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan tersebut;

b. Melaksanakan pembinaan, pengawsan dan pengendalian dalam pengolahan limbah domestik;

c. Melaksankan program pemeringkatan (Proper) kinerja kegiatan/usaha dalam pengendalian dampak lingkungan; d. Meneraplan konsep produk bersih (clean production) e. Mengkoordnir pelaksanaan program langit biru;

f. Megkoordinir pelaksanaan program kali bersih (prokasih).

5. Bidang Pemantauan dan Pemulihan

Tugas : Melaksanakan pemantauan dan pemulihan kerusakan lingkungan serta melakukan kegiatan pembinaan masyarakat melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan.

Fungsi :

a. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan b. Pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan dan evaluasi pengendalian dampak lingkungan, pemantaun dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. Pembinaan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala badan. 5.1. Sub Bidang Penyuluhan dan Hukum

Tugas :

(17)

kesadaran, kepedulian, dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat;

b. Mendorong dan menumbuhkembangkan kemandirian, keberdayaan, dan kepeloporan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial terhadap kegiatan perusakan lingkungan hidup;

c. Mengkoordinir pelaksanaan program KALPATARU; d. Menyediakan sarana dan prasarana penyuluhan;

e. Mengkoordinir pelaksanaan lomba-lomba dibidang pengelolaan lingkungan;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

5.2. Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan

Tugas :

a. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan dampak; b. Mengatur dan melaksanakan upaya pemulihan kualitas

lingkungan pada areal lahan kritis bekas erosi, kebakaran hutan dan tanah longsor;

c. Mengatur dan melaksanakan upaya pemulihan kualitas lingkungan pada areal bekas penambangan bahan galian; d. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan penghijauan

pada Raung Terbuka Hijau (RTH) perkotaan dan pembuatan hutan kota;

e. Mengkoordinir pelaksanaan program satu juta pohon; f. Mengkoordinir pelaksanaan program bangun paraja dan

Adipura;

(18)

h. Mengatur tentang pengamanan dan pelestarian sumber daya air (danau, waduk, sungai, situ, mata air dan lain-lain); i. Mengatur dan melaksanakan konservasi sumber daya alam

dan keanekaragaman hayati;

j. Mengkoordinir upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

k. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan tugasnya;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

6. Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD)

Pada organisasi Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dapat dibentuk 1 (satu) atau lebih Unit Pelaksana Teknis Badan.

a. Pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Badan (UPTB) sebagaiman dimaksud berdasarkan kebutuha Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dan memenuhi kriteria yang ditetapkan;

b. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dipimpin oleh kepala yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan :

a. Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; b. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh tenaga fungsional

senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan;

(19)
(20)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

A. VISI

“Mewujudkan tatanan lingkungan hidup yang berkualitas dan lestari dalam

mendukung peri kehidupan masyarakat dan pembangunan di Kabupaten OKU

TIMUR secara berkesinambungan”

Dengan visi tersebut, maka Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah menjabarkan beberapa kegiatan seperti Adipura yang diarahkan untuk mendorong pemerintah dalam mewujudkan kota Martapura menjadi kota yang bersih dan teduh (clean and green city), kegiatan pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup untuk mendorong penataan perusahaan terhadap peraturan bidang pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, kegiatan koordinasi penyusunan AMDAL dan pengkajian dampak lingkungan yang bertujuan menjadikan setiap kegiatan dan/atau usaha sesuai dengan besaran dampak dan skala membuat dokumen pengelolaan limabh domestik dan usaha kecil yang bertujuan mengurangi pencemaran yang berasal dari sumber tersebut, pengelolaan ruang terbuka hijau yang bertujuan meningkatkan keteduhan dan keindahan kota Martapura dan juga melaksanakan amanat pemerintah untuk menjadikan ruang terbuka hijau minimal 30% (tiga puluh persen), dari luas wilayah administratif.

B. MISI

(21)

dicapai dan dipenuhi organisasi, siapa yang memerlukan dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.

Misi Badan pengendalian dampak Lingkungan Daerah ditetapkan sebagai berikut :

1. Menjadikan pertimbangan teknis lingkungan sebagai bagian dalam pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan di seluruh sektor;

2. Mewujudkan komunitas masyarakat yang sadar dan peduli dalam pengelolaan lingkungan hidup;

3. Mewujudkan kedisiplinan dunia usaha dalam penerapan AMDAL dan pengelolaan lingkungan hidup;

4. Mewujudkan kelestarian asset sumber daya alam dan lingkungan didup dalam mendukung pelaksanaan pembangunan disegala bidang;

Misi tersebut disusun dengan tujuan utama untuk mendukung tercapainya visi organisasi serta mempertimbangkan adanyakebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kondisi lingkungan yang lebih baik.

C. TUJUAN

Dalam menjalankan misi tersebut, maka harus dirumuskan kedalam bentuk yanglebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (Strategic goals) organisasi.

(22)

Dari pernyataan misi maka dapat ditetapkan tujuan strategis dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :

1. Meningkatkan internalisasi wawasan lingkungan hidup dalam penyusunan program pembangunan diseluruh sektor;

2. Menggalakkan pengelolaan lingkungan hidup melalui pembinaan masyarakat, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan;

3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan dunia usaha dalam melakukan pengelolaan lingkungan dan penerapan AMDAL;

4. Melestarikan ketersediaan, daya dukung dan daya tampung sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan strategis tersebut diatas mempunyai hubungan sebab akibat (cause and

effect relationship) satu sama lain yang membentuk suatu koherensi yang utuh

sehingga secara terintegrasi semuanya mengarah pada pencapaian misi organisasi. Hubungan sebab akibat ini menunjukkan bahwa keberhasilan padasuatu tujuan memberikan pengaruh pada keberhasilan tujuan lain yang terkait dan sebaliknya. Koherensi semacam ini menuntut dicapainya tujuan-tujuan strategis yanga ada secara berimbang agar visi-misi organisasi dapat dicapai secara optimal.

D. SASARAN

Sasaran hasil yang ingin dicapai secara nyata olen instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya (target) masing-masing. Sasarn tersebut diupayakan agar dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan dalam rencana strategis.

(23)

1. Terwujudnya pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan yang berwawasan

lingkungan di Kabupaten OKU TIMUR

2. Terwujudnya komunitas masyarakat yang sadar, peduli dan partisipasif dalam

pengelolaan dan pengawasan lingkungan sosial secara swadaya dan mandiri

terhadap aktivitas pencemaran dan perusakan lingkungan

3. Terwujudnya komunitas dunia usaha yang taat, dberdisiplan dan berwawasan

lingkungan

4. Terwujudnya kelestarian keberadaan aset sumber daya alam dan lingkungan hidup

dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di segala bidang.

Sasaran strategis tersebut merupakan penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang menggambarkan hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun dan dialokasikan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi.Sasaran merupakan bagian internal dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapain kinerja seluruh unit kerja Bapedalda.

Setiap sasaran ditetapkan melalui program dan kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilihat dari lampiran III.Pejabat singkat mengenai sasaran dan program pada masing-masing tujuan strategis Bapedalda dapat dilihat sebagai berikut :

1. Internalisasi wawasan lingkungan hidup dalam penyusunan program

pembanguna diseluruh sector

Untuk mencapai tujuan diatas, sasaran dan program ditetapkan sebagai berikut:

1. Terwujudnya pelaksanaan Peningkatan sarana dan Berkelanjutan yang berwawasan Prasarana aparatur, Lingkungan di Kabupaten OKU Pengembangan kinerja

TIMUR Pengelolaan persampahan

(24)

2.Pembinaan masyarakat melalui penyuluhan,pendidikan dan pelatihan

Untuk mencapai tujuan diatas, sasaran dan program ditetapkan sebagai Berikut: 2. Terwujudnya komunitas Pendidikan,Pelatihan

Masyarakat yang sadar,peduli Bimbingan teknis,Penyuluhan Dan partisipatif dalam dan sosialisasi tentang

Pengelolaan dan pengawasan pengelolaan dan pengawasan Lingkungan sosial secara swadaya lingkungan

Dan mandiri terhadap aktivitas Pencemaran dan perusakan Lingkungan

3. Meningkatan kedisiplinan dan kepatuhan dunia usaha dalam melakukan

pengelolaan lingkungan dan penerapan AMDAL

Untuk mencapai tujuan diatas,sasaran dan program ditetapkan sebagai Berikut: 3. Terwujudnya komunitas dunia Pengawasan pelaksanaan

Usaha yang taat,berdisiplin dan kebijakan bidang lingkungan Berwawasan lingkungan

Hidup,koordinasipenyusunan dan pengkalian dampak lingkungan, Pemantauan kualitas lingkungan

4.Melestarikan ketersediaan,daya dukung dan daya tampung sumber daya alam dan

lingkungan hidup

Untuk mencapai tujuan diatas, sasaran dan program ditetapkan sebagai Berikut:

(25)

Mendukung pelaksanaan Pembangunan disegala bidang.

E.STRATEGI

Strategi badan pengendalian dampak Lingkungan daerah pada dasarnya merupakan perumusan tentang cara untuk mencapai tujuan dan saran selama 5(lima) tahun kedepan, yang dituangkan kedalam kebijakan pada tiap bidang sesuai kewenangan atau sektor-sektor terkait yang disertai rencana operasionalnya kedalam berbagai program dan kegiatan.

Secara umum dalam rangka mengoperasionalkan visi dan misi badan Pengendalian dampak lingkungan Daerah terdapat 6 (enam) strategi implementasi nya, yaitu:

1) Meningkatkan koordinasi menuju sinergisitas penyelenggaraan pemerintah dibidang pengelolaan lingkungan hidup;

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur yang berkompetensi menuju profesionalisme;

3) Meningkatkan kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup dari pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dalam rangka menjaga keseimbangan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup;

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah dan pengendalian polusi dan pencemaran;

5) Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup;

6) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap dunia usaha/swasta dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

(26)

Dengan memperhatikan semua pihak yang berkepentingan yaitu pemerintah daerah,dunia usaha,perguruan tinggi,dan masyarakat,maka badan pengendalian Dampak lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu melakukan penilaian terhadap kondisi organisasi dan lingkungan sekitarnya dengan analisis SWOT.

Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi internal dan eksternal organisai , Maka kekuatan (strength),kelemahan(weaknesses),peluang(opportunities) dan ancaman (threats) yang melekat pada Bapedalda dapat di identifikasi.identifikasi keempat aspek positif dan negatif organisasi tersebut akan membantu menentukan strategi yang tepat dalam pencapaian visi dan misi organisasi.

Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam organisasi yang langsung berpengaruh terhadap kinerja organisasi . Faktor internal terdiri dari kelemahan dan kekuatan yang melekat dalam kendali organisai yang potensial memberikan keuntungan sekaligus hambatan dalam peningkatan kinerja organisasi.

KEKUATAN

1. Komitmen yang tinggi dari pemerintahan daerah

2. Komunikasi, koordinasidan hubungan kerja yang terjalin baik antar instansi

3. Landasan hukum yang jelas

4. Program Bapedalda merupakan program unggulan daerah

KELEMAHAN

1. Kuantitas dan kualitas SDM belum memadai

2. Perangkat peraturan pelaksanaan dan pedoman belum lengkap

3. Sarana dan prasarana menunjang kurang memadai

4. Pendanaan yang belum memadai untuk dapat mencapai critical mass dalam

(27)

Sedangkan faktor esternal adalah faktor yang berasal dari luar kendali

Organisasi yang potensial mempengaruhi terhadap kinerja organisasi karena akan memberikan peluang dan ancaman pada peningkatan kinerja.

Analisis terhadap lingkungan eksternal memperlihatkan unsur-unsur peluang dan ancaman sebagai berikut:

PELUANG

1. Peran aktif dari sektor,pemerintah daerah ,masyarakat dan dunia usaha

2. Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan berkualitas

3. Media yang semakin banyak meliput masalah lingkungan

4. Isu lingkungantelah menjadi isu global dan meningkatkan tuntutan terhadap kegiatan

yang berwawasan lingkungan

5. Berlakunya otonomi daerah

6. Makin terbukanya akses dan informasi sumber pendanaan dalam pengelolaan

lingkungan hidup (SWEP,GEF,BLOCKGREEN,dll)

ANCAMAN

1.Resesi ekonomi yang berkepanjangan

2.Isu lingkungan belum menjadi prioritas

3.Tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat

4.penegakan hukum lingkungan

5.Makin menurunnya kualitas,daya dukung,dan daya tampung lingkungan

(28)

Terdapat unsur yang dapat diyakini sebagai faktor pendorong sebagai indikator efektivitas dalam pencapaian keberhasilan rencana strategis badan pengendalian dampak lingkungan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2015,diantaranya meliputi:

a. Unsur kekuatan (Strenght)

Pada dasarnya unsur kekuatan merupakan unsur yang menjadikan renstra badan pengendalian dampak lingkungan Daerah memiliki kemampuan untuk mencapai maksud dan tujuan penyusunan. Untuk memahaminya, maka unsur kekuatan ini perlu digambarkan hal-hal yang dimiliki organisasi dan masyarakat yang timbul dari lingkungan internalnya,unsur tersebut meliputi:

1.Terbentuknya kelembagaan Badan pengendalian Dampak lingkungan Daerah berdasarkan peraturan daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 03 tahun 2004 tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

2. Komitmen yang tinggi dari kepala daerah dibidang pengelolaan lingkungan hidup

3. Tersedianya APBD Kabupaten OKU TIMUR untuk bidang pengelolaan lingkungan hidup

4. Bidang lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh daerah

5.Potensi sumber daya alam,sumber daya pembuatan yang mendukung dinamika perekonomian daerah

6. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur bidang pengelolaan lingkungan hidup

7. Memiliki target pelayanan bidang lingkungan hidup

b.Unsur peluang (opportunities)

(29)

stakeholdernya sehingga maksud dan tujuan pembuatan renstra dapat berjalan efektif serta memberikan nilai tambah terhadap kesejahtraan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR.

Beberapa peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal diantaranya:

1. Masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola lingkungan 2. Tersedianya,Norma,Standar,Prosedur dan Manajemen (NSPM) dari pemerintahan

pusat

3. Peran aktif dari sektor, pemerintahan daerah, masyarakat dan dunia usaha 4. Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan berkualitas 5. Media yang semakin banyak meliputi masalah lingkungan

6. Isu lingkungan telah menjadi isu global dan meningkatkan tuntutan terhadap kegiatan yang berwawasan lingkungan

7. Berlakunya otonomi daerah

8. Makin terbukanya akses dan informasi sumber pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (SWEPT,GEF,BLOCK GREEN,dll)

2.Faktor Penghambat

Terdapat beberapa faktor penghambat yang harus diantisipasi agar tidak mengganggu efektivitas pencapaian renstra,diantaranya meliputi:

a.Unsur Kelemahan (weakness)

Unsur kelemahan merupakan hal yang timbul dari lingkungan internal Bapedalda dan masyarakat yang berpotensi mengurangi daya capai renstra. Oleh karena itu perlu di minimalisasikan dampak dari unsur tersebut,yaitu meliputi:

1). Kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah masih perlu dilakukan penyempurnaan

2). kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur masih belum memadai baik dari segi profesionalisme maupun tingkat kompetensinya terhadap aktivitas pengelolaan lingkungan hidup

(30)

4). Masih terdapatnya urusan/Kewenangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang belum sepenuhnya diserahkan pada daerah

5). Masih belum optimalnya penggalian potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan di daerah yang dapat mendukung percepatan dinamika perekonomian daerah

6). Belum lengkapnya peraturan perundangan daerah mengenai pengelolaan lingkungan hidup

7). Prasarana dan sarana kurang memadai sebagai penunjang pengelolaan lingkungan hidup

8). Masih adanya penggunaan peralatan teknologi yang mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

9). Belum berjalannya Standar Pelayanan Minimal dibidang pengelolaan lingkungan hidup 10). sebagian besar program dan kegiatan belum memenuhi capaian target dari visi

pembangunan daerah kabupaten OKU TIMUR

b.Unsur Tantangan/Ancaman (threaths)

Unsur ini timbul dari lingkungan eksternal masyarakat dan kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah,yang diperkirakan akan mengganggu daya capai seluruh perencanaan strategis. Oleh karena itu, Harus diantisipasi sedemikan rupa agar dapat diminimalisasikan bahkan dihilangkan sama sekali agar tidak menjadi penghambat dalam pelaksanaan renstra tersebut.

Unsur-unsur ini diantaranya meliputi :

1. Masih kurangnya peran serta aktif masyarakat dunia usaha/swasta Terhadap pengelolaan lingkungan hidup

2. Mahalnya teknologi ramah lingkungan dan belum dijadikan sebagai prioritas utama 3. Komitmen dunia internasional terhadap pengelola lingkungan hidup

4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup semakin menurun

5. Semakin berkurang nya sumber daya alam akibat pesatnya pembangunan di berbagai sektor

(31)

7. Masih rendahnya kepedulian pengelolaan lingkungan hidup terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan

Dari gambaran tentang adanya faktor pendorong dan faktor penghambatyang diperkirakan akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi dan pelaksanaan rencana strategis, maka perlu diantisipasi sedini mungkin melalui analisis strategi umum penanggulangan nya. Untuk melakukan analisis strategi tersebut digunakan formulasi atas unsur-unsur kekuatan dan peluang (S-O), kekuatan dan tantangan (S-T), kelemahan dan peluang (W-O), serta kelemahan dan tantangan (W-T). Adapun strategi yang biasa di pakai yaitu menggunakan analisis SWOT dengan penjelasan formulasi strategi sebagai berikut:

a. Strategi S-O (Strenght-Oportunities)

Adalah strategi yang dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan internal Badan pengendalian dampak lingkungan daerah secara optimal untuk dapat meraih peluang yang ada dilingkungan ekstrenal.

b. Strategis S-T (Strenght-Threaths)

Adalah strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan internal secara optimal untuk dapat menghadapi tantangan yang timbul dari lingkungan eksternal, serta berupaya agar tantangan tersebut dapat dikondisikan menjadi peluang baru bagi badan pengendalian dampak lingkungan daerah.

c. Strategi W-O(Weakness-Oportunities)

Adalah strategi yang dilakukan untuk menekan kelemahan agar mampu mencapai optimalisasi peluang yang timbul dari lingkungan eksternal Badan pengendalian dampak lingkungan daerah.

d. Strategi W-T(Weakness-threaths)

(32)

Dengan menggunakan formulasi strategis tersebut, maka akan dihasilkan berbagai rekomendasi strategis yang perllu dilakukan oleh institusi Badan pengendalian dampak Lingkungan daerah beserta stakeholdernya, diantaranya sebagai berikut:

a. Strategis S-O (Strenght-Oportunities)

1. Dengan adanya kelembagaan badan pengendalian dampak lingkungan daerah dan potensi sumbardaya alam dan sumber daya buatan yang mendukung percepatan dinamika perekonomian daerah diarahkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola lingkungan dengan memanfaatkan peluang pantauan dari pemerintah pusat(APBN), ataupun bantuan negara donor dan bang dunia

2. Kualitas dan kuantitas aparatur badan pengendalian dampak lingkungan daerah perlu dilakukan peningkatan baik kapasitas maupun kompetensinya untuk mencapai tingkat propesionalisme yang tinggi dengan mengikutiberbagai pendidikan dan pelatihan untuk menambah wawasan dibidang pengelolaan lingkungan hidup sehingga nantinya akan memberikan pelayanan yang optimaluntuk dapat menarik masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan hidup

3. Keberadaan APBD Kabupaten OKU TIMUR untuk bidang pengelolaan lingkungan hidup diarahkan untuk memenuhi prasarana dan sarana penunjang dibidang lingkungan hidup melalui penerapan norma,standar,prosedur dan manajemen (NSPM)

4. Dengan ditetapkan nya bidang lingkungan hidup sebagai urusan wajib yang harus dilaksanakan daerah diarahkan untuk dapat lebih mengoptimalkan peran serta aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup

5. Dengan memanfaatkan hasil penelitian teknologi diarahkan untuk dapat memeanfaatkan teknologi ramah lingkungan pada daerah industri untuk meminimalisirpencemaran dan perusakan lingkungan

b.Strategi S-T(Strength-Threaths)

(33)

masyarakat dan dunia usaha/swasta melalui kegiatan yang dibiayai APBD kabupaten OKU TIMUR sehingga dapat mengimbangi rendahnya kepedulian para pengelola lingkunganhidup terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

2. Keberadaan potensi sumber daya alam dan sumber daya buatan yang mendukung percetakan dinamika perekonomian daerah dapat dijadikan visi pembangunan daerah sehingga dapat mengimbangi berkurangnya sumber daya alam akibat pesatnya pembangunan

3. Dengan adanya jumlah aparatur yang memadai akan mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin pesat dan penggunaan teknologi baru yang sulit diterapkan dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan lingkungan hidup harus dilaksanakan didaerah perlu didukung oleh prasarana dan sarana penunjang dibidang pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka optimalisasi pelayanan publik

5. Pengggunaan teknologi ramah lingkungan dapat menimbangi menurun nya daya dukung dan daya tampung lingkungan akibat kegiatan usaha/ industri dan pesatnya laju pembangunan

c. Strategis W-O (Weakness-Oportunities)

1. Upaya menyempurnakan badan pengendalian dampak lingkungan daerah dapat dilakukan melalui penerapan peraturan perundangan dan dapat dilakukan melalui pemanfaatan kajian ilmiah perguruan tinggi, masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai pelaku sekaligus pengelola dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakat secara optimal

(34)

mendorong masyarakat dan dunia usaha/swasta untuk menanamkan investasi pada berbagai bidang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup 3. Keterbatasan dana kabupaten OKU TIMUR dalam memenuhi kebutuhan

pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pengelolaan lingkungan hidup dapat ditingkatkan melalui pemerintah pusat,negara donor ataupun bank dunia 4. Penggunaan peralatan teknologi yang mengakibatkan pencemaran dan

perusakan lingkungan dapat diminimalisir dengan adanya Norma,Standar,Prosedur dan Manajemen (NSPM) dari pemerintah pusat

d. Strategi W-T(Weakness-threaths)

1. Penyempurnaan kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan yang meningkatkan kapasitas dan kompetensi nya menuju aparatur yang professiional diarahkan untuk dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin pesat 2. Peningkatan APBD Kabupaten OKU TIMUR dibidang pengelolaan

lingkungan hidup akan bertambah dengan menggali potensi-potensi sumber daya buatan untuk memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana penunjang dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang akan mendukung percepatan dinamikap erekonomian daerah kabupaten OKU TIMUR

3. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh aparatur melalui ketegasan dan kejelasan standar pelayanan minimal (SPM) dibidang pengelolaan lingkungan hidup akan mendorongperan serta masyarakat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Untuk mencapai tujuan dan saran maka harus dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

(35)

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,tujuan,serta visi dan misi instansi pemerintah. Dalam rangka menjalankan kerangka sasaran yang akan dicapai dalam organisasi perlu dirumuskan arah kebijakan pemerintah daerah sebagai acuan dalam menentukan sasaran yang tepat dan terarah.

Dari beberapa sasaran yang akan dicapai diatas dapat dirumuskan beberapa kebijakan Bapedalda sebagai berikut:

1.Meningkatkan penyelenggaraan kordinasi dibidang pengelolaan lingkungan hidup 2.Menciptakan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur yang inovatif dan kreatif 3.Meningkatkan kemampuan aparatur dalam penyusunan pelaporan dibidang pengelolaan

lingkungan hidup

4.Meningkatkan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan dibidang lingkungan hidup

5.Meningkatkan upaya pelestarian dibidang lingkungan hidup

6.Meminimalisir pencemaran limbah dan polusi lingkungan akibat pembangunan

7.Mengembangkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dibidang pengelolaan lingkungan hidup

8.Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, berdasarkan standar pelayanan minimal pengelolaan lingkungan hidup

9.Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

(36)

b.Program

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintahan ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat ,guna mencapai sasaran tertentu. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi.dalam rangka itu perlu di identifikasi pula keterkaitan antara kebijakan yang telah di teteapkan dengan program dan kegiatan sebelum diimplementasikan.

6.Faktor Penentu keberhasilan

Faktor-faktor penentu keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien. Faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) merupakan faktor-faktor yang sangat berperan dalam mencapai keberhasilan organisasi yang mencakup bidang atau aspek dari misi dimana didalamnya sangat tergantung pada keberhasilan kinerja instansi pemerintah. Faktor-faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan dengan lebih dahului menganalisis lingkungan internal dan eksternal.

Selanjutnya dilakukan analisis dalam rangka menentukan tingkat urgensi dan dampak potensialnya yang kemudian dilakukan dampak potensialnya yang kemudian dilakukan penentuan skala prioritas.dengan menggunakan faktor-faktor inilah keberhasilan organisasi akan dicoba untuk dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan.melalui factor-factor penentu keberhasilan tersebut,maka organisasi siap menjalankan tugas dalam rangka mewujudkan fisi dan misi yang telah ditetapkan.

(37)

diperoleh informasi yang komprehensif tentang apa yang harus diimplementasikan dan dianggap penting dalam pencapaian tujuan organisasi.

Mengingat pentingnya faktor-faktor penentu keberhasilan Bapedalda Kabupaten OKU TIMUR telah merumuskan faktor-faktor tersebut melalui tahapan-tahapan analisis lingkungan,analisis tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritas. Faktor penentu keberhasilan Bapedalda dapat berupa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor yang bersifat internal merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan yang ada dan harus ada didalam lingkungan Bapedalda sendiri. Sesuai dengan sifatnya,umumnya faktor internal ini merupakan faktor yang controlable bagi Bapedalda yang meliputi aspek sumber daya manusia,system dan prosedur keja serta manajemen organisasi.sementara itu,faktor penentu keberhasilan yang berada diluar organisasi (eksternal) dapat selalu dipandang sebagai faktor yang cenderung uncontrollable bagi organisai. Dengan menyelaraskan controllability dan faktor-faktor penentu keberhasilan ini, diharapkan Bapedalda dapat menetapkan strategi yang tepat untuk menjamin keberhasilan organisasi didalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Faktor-faktor penentu keberhasilan Bapedalda Kabupaten OKU TIMUR dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Komitmen yang tinggi dari pimpinan 2) Landasan hukum yang jelas

3) Media massa yang semakin banyak meliputi masalah lingkungan

4) Kebutuhan masyarakat akan terciptanya lingkungan yang bersih dan berkualitas 5) Prasarana dan saran yang memadai

6) Kualitas dan kuantitas SDM

7.Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance dan Nilai-Nilai Organisasi

(38)

a. Prinsip-prinsip Good Governance

1. Transparansi 6.Wawasan kedepan 2. Partisipasi 7.Profesionalisme 3. Akuntabilitas 8.Efisien,efektif 4. Daya Tanggap 9.Pengawasan

5. Kesetaraan 10.Penegakan hukum

Yaitu menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Yaitu mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tata pemerintahan yang baik menuntut para pengambil keputusan untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah diputuskan.

Yaitu kepekaan penyelenggara pemerintah yang mampu memberi pelayanan dengan mudah ,cepat dan tepat.

Yaitu terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan berdayaguna.

Yaitu cara pandang yang didasarkan atas visi dan strategi yang jauh kedepan serta mampu mengantisipasi permasalahan lingkungan dimasa depan, tanpa mengesampingkan peran serta masyarakat dan seluruh proses kegiatan, sehingga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian fungsi lingkungan nya.

Yaitu penerapan peraturan perundangan secara adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

(39)

Yaitu kegiatan yang mendorong penataan kepada peraturan dan penyelenggaraan pemerintahan serta membengun keterlibatan swasta dan masyarakat luas.

b)Nilai-Nilai Organisasi Lingkungan Hidup

1) jujur 2) Peduli 3) Profesional 4) Produktif 5) Inovatif

Nilai-nilai ini merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi lingkungan hidup di indonesia dalam melaksanakan tugas.Nilai-nilai yang berkembang dan hidup dalam suatu organisasi menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam berkarya dan berkarsa.

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya SDM yang jujur. Konsep kepedulian yang dianut oleh anggota organisasi diwujudkan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian visi dan misi Bapedalda.

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan diperlukan adanya SDM ayang profesional yang memiliki kapabilitas, berdisiplin pada pelaksanaan tugas, berorientasi pada pencapaian hasil dan memiliki integritas yang tinggi dalam rangka mengemban visi dan misi organisasi.

Pencapaian pada visi dan misi yang telahditetapkan diarahkan untuk menghasilkan produk seoptimal mungkin dengan menggunakan waktu dan sumber daya secara efektif dan efisien.

(40)

B.RENCANA KINERJA

Setiap sasaran strategis badan pengendalian dampak lingkungan daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2009 dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program.Didalam setiap program memiliki jumlah kegiatan yang mempunyai kesamaan perspektif yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur, menurunkan beban pencemaran lingkungan yang bersih dan berkualitas.

Dengan demikian,kegiatan sebagai ujung tombak dalam pencapaian visi dan misi organisasi. kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran ,tujuan,visi dan misi organisasi.

Berikut disajikan rencana kinerja pada tahun 2015 dalam rangka mencapai sasaran dengan indikator keberhasilan pencapaiannya.

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KERJA

1.PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1. Penyediaan jasa surat menyurat Peningkatan Kinerja dan pelayanan 2. Penyediaan jasa komunikasi sumber Peningkatan kinerja dan pelayanan

Daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa Jaminan Barang terpeliharanya kendaraan dinas/

Milik Daerah operasional

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan Peningkatan kerja dan pelayanan Perizinan kendaraan dinas/operasional

5. Penyediaan jasa administrasi keuangan Meningkatkan kinerja dan pelayanan aparatur dan tenaga honorer

6. Penyediaan jasa kebersihan kantor Meningkatkan kebersihan kantor 7. Penyediaan alat tulis kantor Berjalan aktifitas administrasi

perkantoran

8. Penyediaan barang cetakan dan Berjalan nya aktifitas administrasi

penggandaan perkantoran

9. Penyediaan komponen instalasi Berjalannya aktifitas perkantoran Listrik/Penerangan bangunan kantor

(41)

Public

11.Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Meningkatkan koordinasi,konsolidasi Ke luar daerah antar instansi pemerintah

12.Penyediaan peralatan dan perlengkapan Terpeliharanya peralatan dan perlengkapan kantor perlengkapan kantor

13.Penyediaan bahan bacaan dan Meningkatkan ilmu pengetahuan peraturan perundang-undangan

2.PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

1.Pengadaan kendaraan dinas/operasional Terpenuhinya kendaraan dinas 2.Pengadaan mebeleur Terpenuhinya perlengkapan kantor 3.Pemeliharaan rutin berkala gedung Meningkatnya aktifitas dan

kantor kinerja kantor

4.Pemeliharaan rutin berkala Berjalan nya aktifitas kinerja Kendraan dinas/operasional perkantoran

5.Pemeliharaan rutin berkala peralatan Meningkatkan aktifitas dan gedung

kantor kinerja kantor

3.PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

1.Pendidikan dan pelatihan formal Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur

4.PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA KEUANGAN

1.Penyusunan laporan capaian kerja Mengetahui tingkat keberhasilan Dan iktisar realisasi kinerja SKPD antara target dan realisasi yang dicapai 2.Penyusunan laporan keuangan Mengetahui tingkat keberhasilan Semesteran antara target dan realisasi yang dicapai

setiap semester

3.Penyusunan laporan keuangan Mengetahui tingkat keberhasilan Akhir tahun antara target dan realisasi yang dicapai

(42)

5. PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

1.Penyediaan sarana dan prasarana terpenuhinya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pengelolaan persampahan

2.Pengembangan teknologi terpenuhinya teknologi persampahan pengelolaan persampahan

6. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN

HIDUP

1.Koordinasi penilaian kota Meningkatkan kebersihan,keindahan Sehat/Adipura dan keteduhan kota martapura 2.Pengawasan pelaksanaan Meningkatkan kesadaran dan

Kebijakan bidang lingkungan hidup kepatuhan dunia usaha serta peran serta aktif dunia usaha/swasta dan upaya pengelolaan lingkungan hidup

3.Koordinasi penyusunan AMDAL Meningkatkan jumlah dunia usaha/swasta yang memiliki dokumen lingkungan hidup(AMDAL,UK/UPL dan SPPL)

4.Pemantauan kualitas lingkungan tersedianya data lingkungan 5.Pengolahan limbah organik tersedianya biogas

Menjadi biogas

6.Pengadaan bahan-bahan kimia tersedianya bahanbahan kimia laboratorium

6.PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

(43)

7.PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA

DAN LINGKUNGAN HIDUP

1.Pengembangan data dan informasi Terpenuhinya media informasi status

Lingkungan lingkungan Hidup daerah Kabupaten OKU Timur.

10. PENINGKATAN PENGENDALIAN POLUSI

1.Pengujian emisi/polusi udara meningkatnya kesadaran dan kepatuhan akibat Aktifitas industri dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan

2.Pengujian kadar polusi limbah meningkatnya kepatuhan pengelolaan

(44)

III. AB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. METODE PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian dan sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil dan dampak.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan . Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber, yaitu (1) data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi, dan (2) data eksternal, berasal dari luar instansi baik data primer maupun data sekunder.

Sasaran strategis ditetapkan secara rinci, paralel maupun sekuensial untuk periode tahunan dimaksudkan untuk mendukung setiap tujuan strategis Bapedalda Kabupaten OKU TIMUR. Keberhasilan pencapaian sasaran yang ada perlu ditetapkan indikator kinerjanya.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan untuk melihat sejauh mana kinerja yang dicapai berbanding rencana kerja yang akan dilakukan. Adapun pengukuran pencapaian kinerja didasarkan pada tiga indikator, yaitu input, output, dan outcome.

Indikator input menggambarkan masukan dari kegiatan yang merujuk pada ketersediaan dana untuk pelaksanaan kegiatan.

(45)

III. B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Evaluasi kinerja meripakan indikator pengukuran sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan berbanding sasaran yang harus di capai dalam kurun waktu 1(satu) tahun. Dari sasaran strategis Bapedalda dapat dilakukan beberapa kegiatan pada tahun 2014 sebagai berikut :

1.Terwujudnya pelayanan prima aparatur

Untuk mencapai kegiatan tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan yang bersifat rutin menyangkut aktifitas dan kinerja pelayanan aparatur yang terdiri dari :

a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 5. Penyediaan jasa administrasi keuangan

6. Penyediaan alat tulis kantor

7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 11. Penyediaan makanan dan minuman

12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

13. Penyediaan jasa pendukung administrasi/teknis perkantoran

b).Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,Yang terdiri dari

Kegiatan:

1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional 2. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

3. Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional 4. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

c).Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan:

(46)

III. 2. Terwujudnya pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan di kabupaten OKU TIMUR

Untuk mencapai sarana diatas dilakukan beberapa program dan kegiatan penunjang,yaitu :

a) Program peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur yang terdiri

dari 5 kegiatan:

1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 2. Pengadaan Mebeleur

3. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Kegiatan ini difokuskan terhadap upaya pengadaan fasilitas Penunjang gedung laboratorium yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran sebelum nya. Dari hasil pengukuran terhadap realisasi anggaran dan tingkat keberhasilan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah direncanakan sesuai dengan rencana dan target yang di tetapkan, namun secara keseluruhan untuk menjalankan aktivitas laboratorium masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi,seperti:

- Masih terbatasnya SDM khususnya tenaga analis laboratorium.

- Belum berjalannya kegiatan sebagai mana diharapkan karena Kepala Unit Pelaksanaan Tehnik Labor tidak aktif dan tidak memahami tugas dan fungsinya sebagai kepala labor daerah .

- Minimnya dana perimbangan antara pusat dan daerah sehingga pelaksanaan kegiatan ini hanya bergantung pada dana bantuan dari pusat berupa dana DAK Bidang Lingkungan Hidup.

Untuk mengantisipasi permasalahan dan kendala diatas, maka perlu dilakukan beberapa langkah antisipasif,seperti :

(47)

III.

- Mengoptimalkan sumber dana APBD untuk mengimbangi dana bantuan yang jumlahnya relatif terbatas.

b) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

dengan satu kegiatan utama, yakni:

1. Koordinasi penilaian kota sehat /Adipura

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang menjadi program unggulan dari Kementrian Negara lingkungan hidup republik indonesia, yang bertujuan untuk merangsang setiap pemerintah daerah yang bersih dan teduh dengan tidak mengabaikan kemajuan pembangunan. Seperti tahun sebelum nya dimana Kabupaten OKU TIMUR meraih penghargaan Adipura, tahun inipun kita dapat mempertahankannya, hal tersebut tentu menjadi kebanggaan kita semua. Oleh karena itu dilihat dari hasil pemenuhan target terhadap kinerja kegiatan dapat disimpulkan tingkat keberhasilan yang dicapai sebesar 99,92%. Namun tentunya dengan dipertahankannya piala adipura tersebut masih terdapat Kendala-kendalayang secara teknik,apabila tidak diantisipasi maka akan berakibat fatal dimasa yang akan datang. Beberapa kendala dimaksud antara lain:

- Belum optimalnya dukungan dari semua lapisan masyarakat dan instansi pemerintahan daerah.

- Pada beberapa poin penilaian seperti pelaksanaan pengelolaan sampai (3R+1) dan pengomposan masih belum memadai

- Tingkat keteduhan masih kurang pada titik – titik strategis penilaian adipura.

Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi,agar tidak menjadi bomerang bagi kemajuan kabupaten OKU TIMUR dimasa yang akan datang, seperti:

- Melakukan sosialisasi secara berkala pada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan keteduhan, juga pada instansi pemerintah slalu melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk mendukung program adipura secara menyeluruh

(48)

III.

memasyarakatkan pengelolaan sampah melalui program 3R+1 (Recycle,Reduse,Reuse,dan Recovery )

- Menggalakan program penanaman pohon bagi masyarakat melalui program one man one tree,sai jelma sai pohon.

- Pelaksanaan kebijakan lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku terhadap upaya pemenuhan kebutuhan menjaga lingkungan dan pemanfaatan barang bekas menjadi suatu yang bernilai ekonomis.

3.Terwujudnya komunitas dunia usaha yang taat,berdisiplin dan berwawasan

lingkungan

Untuk mencapai sasaran diatas dilakukan beberapa program/kegiatan penunjang,yaitu:

a) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Pada Program ini terdapat 2 kegiatan yang dibiyai oleh dana DAK yaitu ;

1. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

Kegiatan ini merupakan pengadaan incenerator yang bertujuan untuk membantu menghancurkan limbah B3 seperi jarum suntik dan sampah sampah sejenis yang tidak dapat hancur secara alami d tanah dan jika di biarkan dapat merusak tanah.

2. Pengolahan limbah organik menjadi biogas

Kegiatan ini merupakan pengdaan Biogas yang bertujuan untuk memberikan energi alternatif pada daerah –daerah yang belum terjangkau oleh listrik, Biogas merupakan alat yang dapat merubah kotoran hewan menjadi energi yang berupa listrik dan gas yang dapat digunakan untuk memasak

Biogas sudah terdistribusi semua namun realisasinya masih 0% dikarenakan beberapa faktor yang menghambat antara lain

- Telambatnya pengajuan kontrak

- Kurangnya koordiansi pihak ke 3 dengan pemerintah daerah

(49)

III. Sedangkan kegiatan lainnya yang di danai APBD adalah

3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjamin sejauh mana kepatuhan dunia usaha dalam upaya penataan dan penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan hidup (AMDAL,UKL/UPL,SPPL) di kabupaten OKU TIMUR, dari lebih kurang 30 perusahaan baik itu kelas kecil (home industry), menengah ataupun besar didapat hasil yang bervariatif,hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan diantara nya ;

- Kurangnya sosialisasi terhadap penerapan kebijakan dibidang lingkungan hidup

- Lingkungan hidup masih dianggap sebagai isu pinggiran - Belum optimalnya penegakan hukum lingkungan

Untuk mengantisipasi kendala dan permasalahan di atas dapat diambil langkah-langkah konkret,seperti :

- Melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap kebijakan pengelolaan lingkungan hidup baik berupa Undang-undang, Peraturan pemerintah,Peraturan Menteri,Peraturan Gubernur ataupun peraturan Bupati.

- Menjadikan lingkungan hidup sebagai isu utama dan strategis melalui media informasi baik cetak,maupun elektronik lainnya.

- Dengan telah diundangkan nya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana telah dibahas dan dicantumkan tentang ancaman pidana ataupun denda sehingga kedepan apabila terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh suatu usaha dapat dilakukan tindakan hukum secara langsung

4. Kordinasi penyusunan AMDAL

(50)

III.

rencana usaha dan atau kegiatan yang melakukan investasi dan wajib menyusun AMDAL,UKL/UPL.

Dilihat dari 2 tahun sebelumnya selalu kegiatan ini tidak bisa direalisasikan, mengingat beberapa kendala dan permasalahan seperti :

- Jadwal waktu pelaksanaan penyusunan dokumen tidak dapat diprediksi dalam kurun waktu tertentu

- Masih terbatasnya SDM yang ada sehingga dalam pembahasannya harus diambil dari perguruan tinggi.

- Masih rendahnya minat investor untuk menginfestasikan modalnya

Mengingat dampak yang akan terjadi dimasa yang akan datang akan semakin komplek maka dapat dilakukan langkah antisipatif,sebagai berikut:

- Melakukan penjadwalan ulang secara berkala agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penyusunan dokumen

- Berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan latihan teknik pengelolaan lingkungan

- Berusaha melakukan konsolidasi dan koordinasi antar instansi baik propinsi maupun pusat untuk menarik investor.

5. Pengadaan Bahan–bahan kimia Laboratorium

Kegiatan ini ditujukan kepada pengadaan peralatan laboratorium lingkungan baik yang bersifat fortabel untuk mengukur parameter dilapangan,maupun yang bersifat analisis dilaboratorium. Beranjak dari kegiatan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium yang sifatnya untuk mengukur parameter dilapangan hampir 90% telah terpenuhi, begitu juga untuk peralatan yang sifatnya digunakan untuk analisis laboratorium sudan mencukupi untuk mengadakan kegiatan, ada beberapa kendala dan permasalahan tidak atau belum berfungsinya laboratorium seperti :

(51)

III.

- Belum berjalannya kegiatan sebagaimana diharapkan karena penempatan orang-orangnya tidak profesional dan pejabat pengelola tidak memenuhi standar kebutuhan.

Untuk mengantisipasi permasalahan diatas dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

- Mengupayakan sumber bantuan dari APBN , Negara donor baik itu berupa dana bantuan maupun berbentuk barang atau peralatan.

- Mengalokasikan dana dari APBD

- Mengusulkan pengrekrutan SDM baik dari PNS maupun Non PNS

4.Terwujudnya kelestarian keberadaan aset sumber daya alam dan

lingkungan hidup dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di segala

bidang.

Untuk mencapai sasaran diatas dilakukan beberapa program dan kegiatan penunjang, yaitu :

a) Program penignkatan kualitas dan akses informasi sumber daya

alam dan lingkungan hidup

1. Pengembangan data dan informasi lingkungan

Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan keberadaan sumber-sumber air sehingga berfungsi sebagaimana mesti nya. Untuk melestarikan dan melindungi sumber-sumber air tentu tidak hanya terpusat pada usaha nyata masyarakat,tetapi dapat pula dilakukan melalui media informasi lingkungan berdasarkan petunjuk teknis DAK bidang lingkungan hidup.

Gambar

Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Anggaran Belanja Per Program

Referensi

Dokumen terkait

Item lainnya yang terdapat pada kategori sedang adalah item nomor 18 yang menyatakan “Saya bersemangat belajar, karena ada aktivitas bermain tanya jawab dengan teman mengenai

Spesies ini ditemui hingga ke sampel D3 dan himpunan fosil ini sesuai dimasukkan ke dalam Zon Himpunan Pseudoalbaillella lomentaria yang berusia Sakmarian Awal (dilabel sebagai

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Bidang Bangunan

The question was, &#34;Why did you visit this casino today?&#34; Besides receiving an odd look every now and then, I managed to get a range of different reasons why people

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase Desa Sei Semayang Kec.Sunggal kode

[r]

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung