SKMPDB-14-PED
S
S
S
U
U
U
R
R
R
V
V
V
E
E
E
II
I
K
K
K
H
H
H
U
U
U
S
S
S
U
U
U
S
S
S
P
P
P
E
E
E
N
N
N
D
D
D
U
U
U
K
K
K
U
U
U
N
N
N
G
G
G
M
M
M
O
O
O
D
D
D
E
E
E
L
L
L
P
P
P
R
R
R
O
O
O
D
D
D
U
U
U
K
K
K
D
D
D
O
O
O
M
M
M
E
E
E
S
S
S
T
T
T
II
I
K
K
K
B
B
B
R
R
R
U
U
U
T
T
T
O
O
O
T
T
T
A
A
A
H
H
H
U
U
U
N
N
N
2
2
2
0
0
0
1
1
1
4
4
4
P
P
E
E
D
D
O
O
M
M
A
A
N
N
P
P
E
E
N
N
C
C
A
A
C
C
A
A
H
H
A
A
N
N
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………….……….. i
I. PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang ……… 1
1.2 Tujuan SKMPDB-2014 ………... 3
1.3 Sasaran & Jadwal SKMPDB 2014 …..………... 3
II. METODOLOGI SURVEY……… 7
2.1 Pemilihan Sampel ……… 7
2.2 Kerangka Sampel ………. 8
2.3 Teknik Pencacahan ……… 8
III. ORGANISASI DAN TATA CARA PELAKSANAAN LAPANGAN ... 11
3.1 Petugas Lapangan dan Pengolah Data ……… 11
3.2 Penanggung Jawab ……… 12
3.3 Pelaksanaan Lapangan ……… 12
IV. KONSEP, DEFINISI DAN CARA PENGISIAN DAFTAR ISIAN ... 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Isian SKMPDB-2014E1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan bagian dari
sistem neraca nasional yang perlu disajikan secara reguler. Informasi pokok
yang disajikan dalam perangkat ekonomi makro tersebut, dapat langsung
dimanfaatkan dan digunakan oleh para penyusun kebijakan dan pengambil
keputusan sebagai salah satu landasan bagi perencanaan pembangunan,
khususnya pembanguan di bidang ekonomi.
Bagi pemerintah selaku regulator perekonomian, ketersediaan PDB
triwulanan dan tahunan berikut proyeksinya untuk beberapa tahun
mendatang, sangat diperlukan dalam proses evaluasi kinerja sekaligus
perencanaan ekonomi pada tingkat makro yang dapat dilihat dari berbagai
aspek, khususnya dalam penyusunan APBN. Begitu juga bagi dunia usaha dan
masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri. Ketersediaan informasi
tersebut sangatlah diperlukan, terutama dalam perencanaan setiap aktivitas
ekonominya. Mengingat peranannya yang begitu penting bagi setiap institusi
ekonomi, maka penyusunan PDB yang lebih terkini, akurat, berikut
proyeksinya dalam jangka pendek perlu dilakukan.
Dalam penyusunan PDB, khususnya dari sisi penggunaan, dibutuhkan
seperangkat data yang cukup kompleks untuk setiap komponennya. Dikatakan
kompleks, karena perangkat data untuk setiap komponen penggunaan
diperoleh dari institusi yang berbeda-beda. Data mengenai pengeluaran
konsumsi rumahtangga diperoleh dari rumahtangga. Data terkait pengeluaran
konsumsi pemerintah disusun berdasarkan data dari Departemen Keuangan.
Sedangkan data mengenai investasi fisik (Pembentukan Modal Tetap
2 SSKKMMPPDDBB--2200114 4 ““SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001144”” (rumahtangga, perusahaan, dan pemerintah). Sementara untuk data
ekspor-impor, diperoleh dari Ditjen Bea Cukai, dan survei pendukung lainnya. Hal
inilah yang menjadi hambatan sekaligus tantangan BPS dalam penyusunan
PDB yang lebih terkini. Sebagai sebuah pendekatan, perlu disusun suatu model
PDB Pengunaan Indonesia. Melalui model tersebut, diharapkan dapat
diperoleh angka perkiraan PDB triwulanan maupun tahunan yang lebih up to
date, tepat guna dan akurat.
Dalam membangun model tersebut, perlu juga ditunjang data terkini
mengenai indikator kinerja triwulanan untuk setiap komponen penggunaan
PDB. Untuk itu, diperlukan upaya pengumpulan data primer secara khusus.
Salah satu upaya pengumpulan data primer yang selama ini telah dilakukan
oleh BPS adalah dengan melakukan Survei Khusus Pendukung Model PDB
(SKMPDB) dengan modul penelitian tahun 2014 yaitu: Pengaruh Kinerja
Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional .
1.2 Tujuan SKMPDB-2014
Secara umum, SKMPDB Tahun 2014 bertujuan untuk:
1. Memperoleh informasi kualitatif (berupa persepsi) dan kuantitatif
(berupa nilai) yang berkaitan dengan kecenderungan perubahan kinerja
ekonomi yang terjadi di sektor produksi.
2. Menghitung indikator deterministik alternatif yang dibutuhkan dalam
membangun model komponen penggunaan PDB triwulanan maupun
tahunan tahun 2014-2015.
3. Mengevaluasi hubungan antara indikator deterministik hasil SKMPDB
terhadap setiap komponen penggunaan PDB.
4. Menyempurnakan estimasi PDB triwulanan dan tahunan dari sisi
penggunaan tahun 2014-2015.
Secara khusus, melalui survei ini akan disajikan berbagai informasi
terkait perkiraan peningkatan aktivitas ekonomi sektor produksi. Aktivitas
ekonomi yang diamati terdiri dari nilai produksi, biaya produksi, penggunaan
barang-barang impor (baik impor dari luar negeri maupun impor antar pulau),
pemasaran ekspor (baik ekspor ke luar negeri maupun ekspor antar pulau),
perkiraan persediaan, investasi fisik perusahaan, prospek perusahaan di masa
mendatang, kendala aktivitas ekonomi sektor produksi, serta persepsi
pengusaha mengenai kondisi perekonomian eksternal sektor produksi secara
umum.
1.3 Sasaran dan Jadwal SKMPDB-2014
SKMPDB-2014 dilaksanakan di 20 propinsi terpilih, yaitu Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka
Belitung, Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Banten, Bali,
4 SSKKMMPPDDBB--2200114 4 ““SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001144”” Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku. Pelaksanaan
lapangan direncanakan akan berlangsung pada April, dan Juli 2014 dengan
sampel perusahaan yang sama tiap periode kunjungan (panel studies). Adapun
perusahaan yang menjadi sasaran dalam SKMPDB-2014 adalah perusahaan
yang cukup besar (memiliki asset dan/atau menghasilkan omset yang cukup
besar) serta berpengaruh besar terhadap perekonomian regional, baik yang
bergerak pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan;
Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air
Bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan
Komunikasi; Lembaga Keuangan dan Jasa Perusahaan, maupun sektor
Jasa-Jasa.
Berikut jadwal rinci mengenai pelaksanaan SKMPDB-2014:
A. Persiapan dan Perencanaan :
1. Penyusunan Metodologi, Pedoman Pencacahan &
Daftar Isian ……….
Minggu I-II Februari 2014
2. Penggandaan Pedoman Pencacahan dan Daftar Isian .… Minggu II Februari 2014
. Pelatihan Instruktur ……… Minggu III Februari 2014 4. Pelatihan Pencacah Daerah ……… Minggu I Maret s.d.
Minggu IV Maret 2014
B. Pelaksanaan :
. Pengambilan Sampel ………... Minggu I Maret s.d. Minggun IV Maret 2014 2. Pencacahan :
a. Tahap I ………... Minggu I-IV April 2014 b. Tahap II ……… Minggu I-IV Juli 2014 3. Pemeriksaan dan Pengawasan :
4. Pengiriman Dokumen ke Pusat (paling lambat) :
a. Tahap I ………... Minggu III Mei 2014 b. Tahap II ……… Minggu III Agustus 2014
C. Pengolahan dan Laporan :
1. Pengolahan Komputer :
a. Tahap I ………... Minggu IV Mei s.d. Minggu II Juni 2014
b. Tahap II ……… Minggu IV Agustus s.d. Minggu II September 2014
2. Laporan Hasil :
II. METODOLOGI SURVEI
2.1. Pemilihan Sampel
Sebegaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, SKMPDB-2014
dilakukan secara sampel di sepuluh ibukota propinsi terpilih dengan unit
sampel perusahaan-perusahaan besar di setiap propinsi. Jumlah sampel
perusahaan per propinsi per periode pencacahan ditargetkan rata-rata
sebanyak 30 perusahaan. Metode pemilihan sampel perusahaan di setiap
propinsi dilakukan secara purposive namun proporsional sedemikian rupa
sehingga sampel-sampel tersebut tetap merepresentasikan struktur lapangan
usaha (sektor produksi) pada setiap propinsi. Alokator proporsionalitas yang
digunakan dalam penentuan jumlah sampel per sektor produksi adalah jumlah
posisi aset dan atau total omset per sektor tahun 2005. Nilai posisi asset dan
omset tersebut diperoleh berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2003 dan Sensus
Ekonomi 2006. Selanjutnya, agar lokasi sampel perusahaan tidak terlalu
menyebar, maka purposivitas pemilihan sampel per sektor produksi di setiap
propinsi, dapat didiskusikan lebih lanjut bersama instruktur pusat
SKMPDB-2014.
Berikut adalah target jumlah perusahaan per triwulan yang akan
8 SSKKMMPPDDBB--2200114 4 ““SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001144””
Tabel 2.1. Alokasi Target Jumlah Sampel SKMPDB-2014 Menurut Propinsi dan Periode Pencacahan
Meskipun pada akhinya bersifat purposif, pemilihan sampel perusahaan
SKMPDB-2014 tetap mengacu pada suatu kerangka induk/direktori
perusahaan. Direktori perusahaan yang digunakan dalam pemilihan sampel
SKMPDB-2014 adalah direktori terkini hasil sensus-sensus yang pernah
dilaksanakan BPS sebelumnya. Direktori-direktori yang dimaksud adalah
direktori perusahaan hasil ST’ untuk sektor pertanian dan SE’ 6 untuk
2.3. Teknik Pencacahan
Pencacahan SKMPDB-2014 dilakukan melalui wawancara langsung atas
sejumlah pertanyaan pada kuesioner yang telah disediakan (SKMPDB-14E1
untuk periode pencacahan I dan SKMPDB-14E2 untuk periode pencacahan II).
Pada setiap periode pencacahan, petugas SKMPDB-2014 dari Propinsi terpilih
akan mendatangi setiap sampel perusahaan terpilih. Selanjutnya, petugas akan
melakukan proses wawancara dengan responden pada perusahaan tersebut.
Adapun responden yang ditemui pada saat pencacahan adalah seseorang yang
paling bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan tersebut, seperti: Direktur,
Manajer, atau setidaknya seseorang yang faham mengenai kebijakan
III. ORGANISASI DAN TATA CARA PELAKSANAAN
LAPANGAN
3.1. Petugas Lapangan dan Pengolah Data
Pelaksanaan SKMPDB-2014 pada setiap propinsi terpilih akan dilakukan
oleh tim SKMPDB-2014 yang ditunjuk oleh Kabid. Nerwilis propinsi terkait.
Untuk pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan oleh Kepala Seksi dan atau
Staf Inti Nerwilis, atau Mitra yang ditunjuk dengan surat penugasan dengan
pendidikan minimal D3/S1 sederajat. Sedangkan selaku pengawas/pemeriksa
adalah Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis yang ditunjuk.
Kuesioner hasil pencacahan lapangan sebelum dikirim ke BPS Pusat,
dilakukan pemeriksaan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis.
Kuesioner yang telah diterima di BPS Pusat selanjutnya akan dilakukan editing
dan validasi oleh staf Subdit Neraca Modal dan Luar Negeri yang selanjutnya
akan diolah dengan sistem komputerisasi.
Adapun jumlah petugas pencacahan serta pengawas/pemeriksa yang
dapat ditunjuk dalam pelaksanaan SKMPDB-2014, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Jumlah Petugas Lapangan (Pencacah dan Pengawas) SKMPDB-2014
Menurut Propinsi dan Triwulan Pencacahan
No Propinsi
Periode Pencacahan
I II
Penc Peng Jml Penc Peng Jml
1 Sumatera Utara 6 1 7 6 1 7
2 Sumatera Barat 4 1 5 4 1 5
3 Sumatera Selatan 4 1 5 4 1 5
12 SSKKMMPPDDBB--2200114 4 ““SSuurrvveeiiKKhhuussuussPPeenndduukkuunnggMMooddeellPPrroodduukkDDoommeessttiikkBBrruuttooTTaahhuunn22001144””
No Propinsi
Periode Pencacahan
I II
Penc Peng Jml Penc Peng Jml
5 Lampung 4 1 5 4 1 5
6 Kep. Bangka Belitung 4 1 5 4 1 5
7 Kepulauan Riau 4 1 5 4 1 5
8 Jawa Barat 6 1 7 6 1 7
9 Jawa Tengah 6 1 7 6 1 7
10 D.I. Yogyakarta 4 1 5 4 1 5
11 Banten 4 1 5 4 1 5
13 Bali 6 1 7 6 1 7
14 Nusa Tenggara Barat 4 1 5 4 1 5
15 Kalimantan Barat 4 1 5 4 1 5
16 Kalimantan Selatan 4 1 5 4 1 5
17 Kalimantan Timur 6 1 7 6 1 7
18 Sulawesi Utara 6 1 7 6 1 7
19 Sulawesi Selatan 6 1 7 6 1 7
20 Gorontalo 4 1 5 4 1 5
Jumlah 94 20 114 94 20 114
3.2. Penanggung Jawab
Penanggung jawab SKMPDB-2014 di pusat adalah Direktur Neraca
Pengeluaran BPS, sedangkan untuk daerah adalah Kepala BPS Propinsi.
Sebagai koordinator adalah Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis
Statistik (Nerwilis), dengan tugas mengkoordinasikan pelaksanaan lapangan
dan pengiriman hasil pencacahan ke BPS Pusat.
3.3. Pelaksanaan Lapangan
Petugas pencacah yang telah diberikan surat tugas akan mendatangi
perusahaan yang menjadi sampel dengan cara panel. Perusahaan yang telah
dicacah pada tahap I dengan kuesioner SKMPDB-14E1, akan kembali dicacah
tahap II perusahaan yang sama tidak ditemukan, tutup, dll, maka dilakukan
penggantian sampel dengan cara mencari perusahaan pengganti dengan sektor
yang sama dan skala perusahaan hampir sama. Setiap perusahaan yang
menjadi sampel akan didatangi oleh petugas sebanyak 3 (tiga) kali kunjungan.
Sesuai dengan jadwal SKMPDB-2014 pada rincian B.4, pelaksanaan
pencacahan diharapkan sudah selesai sebelum Minggu I Mei 2014 (untuk tahap
I), dan Minggu I Agustus 2014 (untuk tahap II). Hasil pencacahan
SKMPDB-2014 sudah mulai dikirim ke Direktorat Neraca Pengeluaran - BPS
selambat-lambatnya sebelum Minggu III Mei 2014 (untuk tahap I), dan Minggu III
Agustus 2014 (untuk tahap II). Mengingat padatnya kegiatan petugas di daerah
IV. KONSEP, DEFINISI DAN CARA PENGISIAN
DAFTAR ISIAN
Daftar isian (kuesioner) yang digunakan dalam SKMPDB-2014 terdiri
dari 2 kuesioner (2014E1 untuk pencacahan tahap I dan
SKMPDB-2014E2 untuk pencacahan tahap II). Setiap kuesioner terdiri 8 halaman dan
tersusun dalam 4 blok, yakni:
1. Blok I : Keterangan Umum Perusahaan
2. Blok II : Komposisi Pasar Produksi dan Pengeluaran Perusahaan Tahun
2013 & Triwulan I/2014 (SKMPDB-2014E1) dan Triwulan
I-II/2014 (SKMPDB-2014E2),
3. Blok III : Perkiraan Perkembangan Pasar Produksi dan Pengeluaran
Perusahaan Triwulan I-II/2014 (SKMPDB-2014E1) dan Triwulan
I-IV/2014 & Tahun 2015 (SKMPDB-2014E2),
4. Blok IV.A : Persepsi Kendala Ekonomi Perusahaan Selama Triw.I/2014 dan
Perkiraan Selama Triw.II/2014 (SKMPDB-2014E1) dan Selama
Triwulan II/2014 & Perkiraan Selama Triwulan III-IV/2014 &
Tahun 2015 (SKMPDB-2014E2),
Blok IV.B : Persepsi Terhadap Indikator Perekonomian Nasional Selama
Triw.I/2014 dan Perkiraan Selama Triw.II/2014
(SKMPDB-2014E1) dan Selama Triwulan II/2014 & Perkiraan Selama
Triwulan III-IV/2014 & Tahun 2015 (SKMPDB-2014E2).
Untuk memudahkan pengisian kuesioner pada setiap blok di atas, pada bab ini
akan dijelaskan pedoman pengisian kuesioner SKMPDB-2014E1 secara umum
Kuesioner SKMPDB-2013 diisi oleh petugas pencacah atau responden
atas penjelasan petugas pencacah. Dalam pengisian setiap rincian pertanyaan
dalam kuesioner, petugas pencacah diharapkan mengisi dengan menggunakan
huruf kapital. Hal ini ditujukan untuk lebih membantu petugas pemeriksa dalam melakukan pengecekan isian serta memudahkan petugas entri dalam
melakukan input data. Begitupun dengan setiap kotak yang terletak disebelah
kanan pada setiap rincian, harus diisi oleh pencacah sesuai dengan isian/kode yang telah ditetapkan. Untuk rincian yang bersifat opsional, harap lingkari
pilihan sesuai dengan tempat yang disediakan. Setelah diisi, dokumen tersebut
akan diperiksa konsistensi dan validitas isian oleh petugas pemeriksa.
Pada pojok kanan atas halaman depan, terdapat 4 digit Nomor Urut Sampel (NUS). Digit 1 pada pencacahan tahap I diawali oleh angka 1,
sedangkan untuk pencacahan tahap II diawali angka 2. Pengisian digit
berikutnya merupakan wewenang petugas entri di BPS - RI.
Pada bagian bawah halaman depan, terdapat isian mengenai identitas
responden/contact person perusahaan serta persetujuan responden atas
informasi yang diberikan. Identitas responden/contact person perusahaan
mencakup: nama lengkap, nomor telpon, nomor faks (bila ada), dan tanggal
pengisian dokumen. Sebagai tanda persetujuan atas informasi yang diberikan,
responden wajib memberikan tanda tangan dan stempel dari perusahaan pada
tempat yang tersedia.
Blok I. Keterangan Umum Perusahaan
Blok ini terdiri dari 10 pertanyaan bertujuan untuk memperoleh
keterangan umum tentang perusahaan yang dicacah, berupa nama, alamat,
bentuk perusahaan, status badan hukum perusahaan, tahun pertama
melakukan kegiatan komersil, status kepemilikan modal perusahaan, deskripsi
posisi aset per 31 Desember 2012 & 2013, nilai produksi/output dan biaya
produksi perusahaan selama tahun 2012 & 2013.
Pada rincian 1 dan 2, masing-masing isilah nama perusahaan dan alamat lengkap perusahaan pada tempat yang tersedia. Pada rincian alamat
perusahaan, tuliskan juga nama propinsi, serta kabupaten/kota tempat
perusahaan yang menjadi sampel SKMPDB-2014.
Pada rincian 3, tentukan bentuk perusahaan apakah merupakan perusahaan tunggal, pusat, atau cabang dari suatu perusahaan. Dalam
pemilihan perusahaan sampel SKMPDB-2014, agar diprioritaskan pada
perusahaan tunggal atau pusat.
Pada rincian 4, tentukan status badan hukum perusahaan apakah berstatus PT, CV/NV, Firma, atau lainnya.
Pada rincian 5, tuliskan tahun pertama kali perusahaan melakukan kegiatan secara komersil.
Pada rincian 6, tentukan status kepemilikan modal perusahaan yang diklasifikasikan berdasarkan dominasi kepemilikan modal di perusahaan
tersebut. Bila persentase kepemilikan modal didominasi oleh pemerintah
(pusat/daerah), maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai
BUMN/BUMD . ”ila persentase kepemilikan modal didominasi oleh swasta
nasional, maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai
Swasta Nasional . ”ila persentase kepemilikan modal didominasi oleh asing,
maka status kepemilikan modal perusahaan dinyatakan sebagai Swasta
Asing .
Pada rincian 7, deskripsikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan selengkap-lengkapnya pada tempat yang tersedia. Deskripsi
mencakup jenis aktivitas (seperti: menanam, mengambil, mengolah, memasang, Catatan: Untuk perusahaan yang telah dicacah pada tahap 1, cukup mengisi
membangun, menyediakan, menjual, atau aktivitas lainnya) dan objek dari
aktivitasnya (seperti: padi, batu bara, listrik, dan sebagainya).
Pada rincian 8a, isilah salah satu jenis produk (barang/jasa) yang dihasilkan perusahaan dengan nilai produksi tertinggi. Pada rincian 8b, isilah
salah satu jenis produk (barang/jasa) yang dihasilkan perusahaan dengan nilai
produksi tertinggi kedua.
Rincian 9 diisi oleh petugas pencacah berdasarkan isian deskripsi kegiatan usaha pada rincian 7 dan produk utama yang dihasilkan perusahaan
pada rincian 8a. Rincian ini diisi dengan cara melingkari salah satu jenis
kegiatan usaha yang diberikan. Bila suatu perusahaan melakukan beberapa
jenis kegiatan, jenis kegiatan utama perusahaan ditentukan berdasarkan
pendapatan usaha yang paling besar nilainya. Jenis kegiatan usaha yang digunakan dalam SKMPDB-2014 mengacu pada 21 sektor utama Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.
Pada rincian 10, isilah nilai posisi aset perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2013, nilai output produksi dan biaya produksi perusahaan selama tahun
2012 dan 2013 (dalam juta Rupiah) pada tempat yang tersedia. Nilai Produksi
atau output adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
unit usaha. Bila suatu perusahaan melakukan lebih dari 1 kegiatan usaha, maka
penerimaan dari semua kegiatan usaha tersebut juga harus dimasukkan dalam
penghitungan nilai produksi perusahaan. Untuk kegiatan usaha yang
menghasilkan produk berupa barang (seperti kegiatan usaha sektor pertanian,
pertambangan, industri pengolahan) maka nilai outputnya sama dengan hasil
perkalian antara kuantitas produksi barang tersebut dengan harga jual per unit.
Sedangkan kegiatan usaha yang bergerak pada sektor listrik, gas, dan air
bersih, serta sektor jasa, maka nilai outputnya masing-masing merupakan
penerimaan atas pembayaran listrik, gas, dan air bersih yang
dihasilkankan/didistribusikan, serta penerimaan atas jasa yang diberikan
Berikut ini cakupan output untuk lapangan usaha tertentu yang perlu
diperhatikan:
1. Output lapangan usaha bangunan adalah nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama periode rujukan, tanpa melihat apakah bangunan atau
konstruksi tersebut sudah selesai seluruhnya atau belum. Nilai dari
perlengkapan bangunan seperti instalasi listrik, telepon, AC juga termasuk
dalam nilai bangunan tersebut. Tetapi nilai lahan tempat bangunan
didirikan tidak termasuk sebagai output.
2. Output lapangan usaha perdagangan adalah margin perdagangan, yaitu selisih nilai harga penjualan dengan nilai pembelian dari seluruh komoditi
yang terjual.
Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan barang atau jasa, seperti biaya pembelian bahan baku/penolong,
biaya administrasi, dan biaya pemakaian jasa lainnya, serta biaya upah/gaji,
tidak termasuk biaya sewa lahan, pembayaran dividen dan bunga modal.
Berikut ini contoh identifikasi mengenai nilai produksi dan biaya
produksi menurut kode lapangan usaha:
1. Usaha Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan dan Holtikultura (kode 1)
Nilai produksi usaha merupakan nilai seluruh hasil panenan/pemetikan dari usaha pertanian tanaman pangan, tanaman
perkebunan & holtikultura.
Sedangkan biaya produksinya mencakup semua biaya yang
dikeluarkan untuk penggunaan bibit, pupuk, obat-obatan, sewa hewan,
Catatan:
Tanaman pangan, perkebunan & hortikultura menurut frekuensi
tanam atau panen, dibedakan sebagai tanaman musiman dan tanaman
tahunan.
Tanaman musiman adalah tanaman yang pada umumnya berumur
kurang dari satu tahun. Sedangkan tanaman tahunan adalah tanaman
yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun.
Untuk keperluaan pencacahan SKMPDB-2014, ditegaskan bahwa
nilai produksi yang dimaksud adalah nilai hasil panenan yang terjadi
pada periode rujukan. Biaya produksinya adalah seluruh biaya yang
digunakan sampai menghasilkan panenan tersebut, meskipun waktu
tanam diluar periode rujukan. Kecuali tanaman tahunan, yang
diperhitungkan adalah nilai produksi dan biaya-biaya (biasanya hanya
biaya pemeliharaan) yang terjadi pada periode rujukan. Untuk tanaman
yang belum menghasilkan/panen pada periode rujukan, maka tidak perlu
diperhitungkan nilai dan biaya produksinya.
2. Usaha Peternakan (kode 1)
Usaha ini meliputi kegiatan pemeliharaan ternak/unggas dengan
tujuan untuk dikembangbiakan/dibesarkan, kemudian dijual dalam
bentuk ternak/unggas, daging, ataupun hasilnya seperti susu segar dan
telur.
Nilai produksi usaha ternak/unggas adalah nilai semua ternak/unggas yang dijual baik yang dibayar tunai, bon atau kredit, dan
dinilai menurut harga pada saat transaksi. Termasuk nilai jual produksi
ikutannya (pupuk kandang, bulu, dsb).
Biaya produksi usaha ternak/unggas mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ternak/unggas (menurut harga saat
unggas, obat-obatan, listrik, bahan bakar, ongkos pengangkutan,
pemeliharaan/perbaikan kecil kandang dsb.
3. Usaha Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (kode 1) a. Jasa Pertanian/perkebunan
Nilai produksi usaha jasa pertanian/perkebunan adalah nilai seluruh pendapatan dari jasa pengolahan tanah, pemupukan, pemanenan,
penyebaran bibit, persemaian tanaman, penyemprotan hama dsj.
Biaya produksi usaha jasa pertanian/perkebunan mencakup biaya yang dikeluarkan seperti untuk transportasi, makan dan minum dalam
rangka usaha jasa tersebut.
b. Jasa Peternakan
Nilai produksi usaha jasa peternakan mencakup semua pendapatan dari usaha pelayanan kesehatan ternak, pencukuran bulu
ternak, pelayanan/pencari rumput dan penggembalaan ternak, yang
dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak, penetasan telur, jasa
pemacekan, dan jasa lainnya.
Biaya produksi usaha jasa peternakan antara lain pembelian obat untuk ternak, biaya transpotasi, makan dan minum, listrik, bahan bakar,
upah/gaji dan sebagainya.
4. Usaha Perburuan/penangkapan dan penangkaran satwa liar dan Kehutanan (kode 1)
Nilai produksi usaha disini adalah nilai seluruh hasil pemungutan hasil hutan dan perburuan. Hasil hutan antara lain berupa kayu bakar,
bambu, madu, rotan, damar dsj. serta pembuatan arang. Kegiatan
perburuan meliputi penangkapan binatang liar seperti babi hutan, buaya,
dagingnya maupun diambil kulit, bulu dan tulangnya. Perburuan yang
lebih menekankan unsur hobi tidak termasuk kegiatan perburuan.
Biaya produksi perburuan/kehutanan meliputi biaya yang dikeluarkan seperti untuk transportasi, makan dan minum dalam rangka
usahanya, dan sebagainya.
5. Usaha Perikanan (kode 1)
Nilai produksi usaha perikanan adalah nilai hasil seluruh penangkapan/pengambilan ikan, udang, binatang dan tanaman air baik
dari air tawar ataupun laut.
Biaya produksi usaha perikanan meliputi semua biaya yang digunakan untuk upah/gaji buruh/karyawan, bibit, makanan ikan/pupuk
ikan, pemeliharaan sarana usaha, bahan bakar, minyak pelumas, ongkos
pengangkutan dsb. Tidak termasuk sewa lahan dan bunga modal.
6. Usaha penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir, serta pertambangan mineral dan bahan kimia (kode 2)
Nilai produksi usaha disini adalah nilai semua hasil dari penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti
batu-batuan, pasir dan tanah yang umumnya berada pada permukaan bumi.
Hasil dari kegiatan ini berupa batu gunung, batu kali, batu kapur, kerikil,
batu karang, batu marmer, pasir bahan bangunan, pasir silika, kaolin,
tanah liat dan sebagainya.
Biaya produksinya meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk upah/gaji buruh/karyawan, detonator, pemeliharaan sarana usaha, bahan
bakar, minyak pelumas, ongkos pengangkutan, biaya retribusi dan
7. Usaha Industri Pengolahan Segala Jenis (kode 3)
Nilai produksi usaha industri pengolahan adalah seluruh nilai barang yang dihasilkan dan sudah siap dijual. Termasuk nilai produksi
ikutan/sampingan dan hasil jasa industri. Nilai produksi dari barang yang
belum siap untuk dijual tidak dimasukkan, kecuali kalau usaha
industri/kerajinan tersebut memang menghasilkan barang setengah jadi.
Biaya produksi usaha industri pengolahan adalah semua biaya yang digunakan untuk menghasilkan barang. Biaya tersebut antara lain
biaya upah/gaji buruh/karyawan, pembelian bahan baku, pemeliharaan
sarana usaha, bahan bakar, ongkos pengangkutan, pajak usaha, sewa
tempat/alat dan sebagainya.
8. Usaha listrik, gas, uap/ air panas dst (kode 4)
Nilai produksi usaha listrik, gas, uap/ air panas dst adalah nilai penjualan kegiatan pembangkitan/penyaluran tenaga listrik, gas, uap/ air
panas dst.
Biaya produksi meliputi biaya upah/gaji, bahan bakar, minyak pelumas, pemeliharaan perlengkapan, dan sebagainya.
9. Usaha Bangunan/Konstruksi (kode 6)
Nilai produksi usaha bangunan/konstruksi adalah seluruh nilai pekerjaan yang telah dilakukan dalam periode rujukan, tanpa melihat
apakah bangunan/konstruksi tsb. sudah selesai seluruhnya atau belum.
Nilai produksi disini mencakup pula nilai dari perlengkapan bangunan
seperti instalasi listrik, telepon, RAM dsb. Tetapi nilai lahan tempat
bangunan didirikan tidak dicakup sebagai nilai produksi usaha
bangunan.
10. Usaha Perdagangan (kode 7)
Nilai produksi usaha perdagangan disebut margin perdagangan, yaitu selisih nilai penjualan dengan pembelian seluruh komoditi yang
terjual. Termasuk penerimaan lainnya seperti komisi.
Biaya produksi meliputi biaya upah/gaji, biaya pengangkutan, biaya bahan penolong seperti: bahan pengepak/pembungkus, pengikat
(tali rafia, karet gelang dsb), alat tulis menulis, biaya listrik, RAM,
telepon, biaya iklan, bahan bakar, pemeliharaan alat, dan sebagainya.
11. Usaha Pengangkutan (kode 8)
Nilai produksi usaha pengangkutan merupakan nilai dari tiket (karcis) yang terjual, hasil dari charter/penyewaan kendaraan dengan
pengemudi maupun tidak, termasuk hasil yang diperoleh dari jasa
bongkar muat.
Biaya produksi usaha pengangkutan adalah upah dan gaji, biaya bahan bakar, pelumas, perbaikan kecil kendaraan angkutan. Biaya yang
dikeluarkan untuk perbaikan besar kendaraan bukan merupakan biaya
produksi, tetapi merupakan penambahan barang modal seperti
pembelian mesin, mengecat kendaraan, dan pembelian onderdil
kendaraan yang nilainya relatif besar.
12. Usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (kode 9) Nilai produksi usaha disini meliputi nilai jasa penyediaan akomodasi, makanan atau minuman jadi yang dikonsumsi ditempat
penjualan.
Biaya produksi meliputi semua bahan yang digunakan untuk menyediakan jasa akomodasi, menghasilkan makanan/minuman jadi,
dan biaya lain yang berkaitan dengan usaha tersebut seperti biaya listrik,
13. Real estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan (kode 12-14)
Nilai produksi usaha disini meliputi semua pendapatan atas pemberian jasa sewa/kontrak bangunan, sewa tanah, sewa alat pesta dan
jasa perusahaan seperti jasa hukum, notaris, pengolahan dan penyajian
data, teknik dan arsitektur, periklanan dan sebagainya.
Biaya produksi yang dicakup meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan usaha tersebut seperti upah dan gaji,
perbaikan, listrik, RAM, ATK, bahan bakar dan sebagainya.
14. Usaha Jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kebersihan (kode 16-17)
Nilai produksi usaha jasa kesehatan dan kebersihan, mencakup semua nilai pendapatan yang diterima dari usaha jasa kebersihan, jasa
kesehatan (seperti mantri suntik, dokter, dukun, tukang urut dsj) dan jasa
pendidikan swasta (taman kanak kanan, play group, les private dsj).
Biaya produksi jasa sosial dan kemasyarakatan meliputi biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan usaha tersebut seperti upah dan gaji
guru, spidol, bahan-bahan berupa obat, minyak urut, listrik, RAM, alat
tulis kantor dan sebagainya.
15. Usaha Jasa Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi (kode 18)
Nilai produksi usaha disini mencakup semua nilai pendapatan yang diterima dari usaha jasa hiburan, jasa film, penyiaran radio dan
televisi, sirkus, topeng monyet, tari, musik, penggubah lagu, penulis
buku, pembuatan lukisan dan sebagainya.
Biaya produksi meliputi biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan usaha tersebut seperti upah dan gaji, biaya bahan-bahan, biaya
16. Usaha Jasa Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga (kode 20) Nilai produksi usaha reparasi mencakup semua nilai pendapatan yang diterima dari usaha jasa binatu, pemangkas rambut, salon
kecantikan, pemakamam, penjahitan, pembantu rumah tangga, babby
sitter, tukang pijit, tukang semir sepatu dan lain sebagainya.
Biaya produksi usaha jasa reparasi meliputi biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan usaha tersebut seperti upah dan gaji, biaya
bahan, biaya pengangkutan, makanan dan minuman dsb.
Blok II. Komposisi Pasar Produksi dan Pengeluaran Perusahaan Tahun 2013 & Triw.I/2014
Blok ini terdiri dari 5 pertanyaan (rincian 11-14) bertujuan untuk
mengetahui perkiraan komposisi produk yang dihasilkan perusahaan menurut
jenis penggunaannya, komposisi produk yang dipasarkan perusahaan menurut
sumber produk, komposisi pasar aktual/potensial perusahaan menurut wilayah
pemasaran, komposisi pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran,
dan komposisi perubahan persediaan perusahaan menurut jenis persedian
selama Tahun 2013 dan Triwulan I/2014.
Pada rincian 11.a s.d. 11.c, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi produk yang dihasilkan perusahaan menurut jenis penggunaannya
selama Tahun 2013 dan Triwulan I/2014. Jenis penggunaan yang dimaksud
terdiri dari:
a. Dipasarkan pada triwulan berjalan
b. Diberikan pada pihak lainnya/digunakan sendiri
c. Akan dipasarkan pada triwulan mendatang (menjadi persediaan)
produk selama Tahun 2013 dan Triwulan I/2014. Sumber produk yang
dimaksud terdiri dari:
a. Produk hasil produksi triwulan berjalan
b. Mengambil persediaan
Pada rincian 13.a s.d. 13.c, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi pasar aktual/potensial perusahaan menurut wilayah pemasaran
selama Tahun 2013 dan Triwulan I/2014. Wilayah pemasaran yang dimaksud
terdiri dari:
a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional)
b. Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi)
c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)
Ekspor dan impor perusahaan ke/dari luar negeri merupakan kegiatan
transaksi barang dan jasa antara perusahaan ybs dengan institusi non residen,
meliputi: ekspor dan impor barang, jasa angkutan, jasa perjalanan, jasa
komunikasi, jasa konstruksi, jasa asuransi, jasa keuangan, jasa komputer &
informasi, jasa royalti & lisensi, jasa bisnis lainnya, jasa perseorangan, budaya
& rekreasi, dan jasa pemerintahan umum.
Pada rincian 14.a s.d. 14.b, berikan informasi kuantitatif terkait perkiraan komposisi pengeluaran perusahaan menurut jenis pengeluaran
selama Tahun 2013 dan Triwulan I/2014. Jenis pengeluaran yang dimaksud
terdiri dari:
a. Pembelian bahan baku & bahan penolong
b. Pengeluaran investasi fisik
Pengeluaran investasi fisik didefinisikan sebagai pengadaan, pembuatan, dan
pembelian barang-barang modal baru yang berasal dari dalam negeri
(domestik) dan barang modal baru ataupun bekas dari luar negeri (impor).
Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan
Blok III. Perkiraan Perkembangan Pasar Produksi & Pengeluaran Perusahaan Triw.I-II/2014
Blok ini terdiri dari 7 pertanyaan (rincian 16-22) dan bertujuan untuk
mengetahui secara opsional perkiraan umum peningkatan output/nilai
produksi, penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai produksi,
kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa perusahaan menurut wilayah
pemasaran, peningkatan biaya produksi, penyebab utama
peningkatan/penurunan biaya produksi, kenaikan pengeluaran perusahaan
menurut jenis pengeluaran, dan kenaikan perubahan persediaan perusahaan
menurut jenis persedian selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama
Triwulan II/2014.
Pada rincian 15, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum peningkatan/penurunan output/nilai produksi perusahaan
selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama Triwulan II/2014.
Pada rincian 16, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai
produksi perusahaan selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama Triwulan
II/2014.
Pada rincian 17.a s.d. 17.c, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa
perusahaan menurut wilayah pemasaran selama Triwulan I/2014 dan perkiraan
selama Triwulan II/2014. Wilayah pemasaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional)
b. Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi)
c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)
Pada rincian 18, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum peningkatan biaya produksi perusahaan selama Triwulan
Pada rincian 19, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum penyebab utama peningkatan/penurunan biaya produksi
perusahaan selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama Triwulan II/2014.
Pada rincian 20.a s.d. 20.b, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan pengeluaran perusahaan menurut jenis
pengeluaran selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama Triwulan II/2014.
Jenis pengeluaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Pembelian bahan baku & bahan penolong
b. Pengeluaran investasi fisik domestik
Pada rincian 21, berikan informasi kuantitatif secara opsional terkait perkiraan umum kenaikan perubahan persediaan perusahaan menurut jenis
persedian selama Triwulan I/2014 dan perkiraan selama Triwulan II/2014. Jenis
persedian yang dimaksud terdiri dari:
a. Persediaan Bahan Baku/Penolong
b. Persediaan Barang Setengah Jadi
c. Persediaan Barang Jadi
Blok IV.APersepsi/Perkiraan Kendala Ekonomi Perusahaan Selama Triw.I/2014 & Perkiraan Selama Triw.II/2014
Blok ini terdiri dari 2 pertanyaan (rincian 22-23), dan bertujuan untuk
melihat kendala ekonomi yang dialami perusahaan selama Triwulan I/2014 dan
perkiraan selama Triwulan II/2014.
Pada rincian 22, berikan informasi opsional apakah perusahaan mengalami kendala/kesulitan internal selama Triwulan I/2014 dan perkiraan
selama Triwulan II/2014.
Pada rincian 23, berikan informasi opsional yang lebih rinci terkait 7 kendala/kesulitan internal yang dialami perusahaan selama Triwulan I/2014
dan perkiraan selama Triwulan II/2014. Ketujuh kendala ekonomi yang
dimaksud terdiri dari:
b. Kendala Promosi Penjualan Produk/Jasa
c. Kendala Suplai Bahan Baku (Domestik & Impor)
d. Kendala Teknis Proses Produksi
e. Kendala Distribusi Barang
f. Kendala Ekspor Barang/Jasa
g. Kendala Pembiayaan Eksternal Perusahaan
Blok VI.B Persepsi Terhadap Indikator Perekonomian Nasional Selama Triw.I/2014 & Perkiraan Selama Triw.II/2014
Blok ini terdiri dari 3 pertanyaan (rincian 24-26). Pertanyaan pada rincian
25 terdiri atas 30 indikator/aktivitas ekonomi nasional dari 5 dimensi aktivitas
dan bertujuan untuk mengetahui secara opsional perkiraan umum persepsi
pengusaha atas 30 indikator/aktivitas ekonomi nasional selama Triwulan I/2014
dan perkiraan selama Triwulan II/2014. Ke-30 indikator/aktivitas ekonomi
nasional dari 5 dimensi aktivitas yang dimaksud terdiri dari:
1. Dimensi Kegiatan Usaha Domestik & Internasional
a. Ekspektasi Situasi Bisnis
b. Kualitas Mesin & Perlengkapan Domestik
c. Kualitas Alat Angkutan Domestik
d. Kualitas Bibit Unggul Domestik
e. Ketersediaan Komoditas Elektronik di Pasar Domestik
f. Intensitas Barang Konsumsi Impor di Pasar Domestik
2. Dimensi Harga
a. Harga Komoditas Domestik Secara Umum
b. Harga Komoditas Sembako
c. Harga Komoditas Elektronik
e. Harga Komoditas Pangan Dunia
f. Harga Komoditas Konstruksi
g. Harga Komoditas Mesin Domestik
h. Harga Komoditas Mesin Impor
i. Harga Komoditas Alat Angkutan Domestik
j. Harga Komoditas Alat Angkutan Impor
k. Harga Komoditas Bibit Unggul Domestik
l. Harga Komoditas Bibit Unggul Impor
3. Dimensi Ketenagakerjaan
a. Pendapatan Upah/Gaji Buruh
b. Tingkat Pengangguran Terbuka
4. Dimensi Keuangan & Pasar Modal
a. Stabilitas Kondisi Finansial Nasional
b. Stabilitas Pasar Modal
5. Dimensi Kebijakan Pemerintah
a. Penerimaan Pendapatan Negara/Daerah
b. Ekspansi Program Pemerintah
c. Deregulasi Perijinan & Perpajakan
d. Deregulasi Impor
e. Tingkat Kemudahan Ijin Usaha
f. Intensitas Pembangunan Infrastruktur oleh Pemerintah
g. Kebijakan Promosi Komoditas Ekspor Unggulan oleh Pemerintah
h. Kebijakan Promosi Pariwisata Indonesia oleh Pemerintah
Pada rincian 25, berikan informasi opsional apakah perusahaan
pada Triwulan III/2014 setelah melihat kendala-kendala internal pada Blok IVA
rincian 22-23 serta perkembangan indikator perekonomian nasional pada Blok
IV.B rincian 24.
Pada rincian 26, berikan informasi opsional apakah perusahaan
berkeinginan melakukan diversifikasi usaha pada Triwulan II/2014 dan
perkiraan pada Triwulan III/2014 setelah melihat kendala-kendala internal pada
Blok IVA rincian 22-23 serta perkembangan indikator perekonomian nasional
N U S 1
(Diisi oleh petugas BPS-RI)
REPUBLIK INDONESIA
S
urveiK
hususP
endukungM
odelP
rodukD
omestikB
ruto TAHUN 2014“Modul Pengaruh Utilitas Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional”
Contact Person Perusahaan:
Nama Lengkap No. Telpon
Tanda Tangan No. Fax
Propinsi Tanggal Pengisian …... - …... - 2014
▼ Tujuan:
Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh Indikator Dini dalam rangka penyusunan Model Triwulanan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2014-2015.
▼ Dasar Hukum:
1. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan UU No.16 Tahun 1997, tentang Statistik, Pasal 11. 2. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pasal 21. 3. Survei ini tidak memungut biaya apapun.
4. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik (UU No.16 Tahun 1997, Pasal 27, tentang Statistik).
5. Data yang akan dipublikasikan merupakan data agregat dan hanya digunakan untuk kepentingan analisis dan perumusan kebijakan ekonomi.
▼ Batas Waktu Pengisian:
Mohon lengkapi informasi yang dibutuhkan dalam Daftar Isian Pencacahan Tahap 1 ini dan kirimkan ke Badan Pusat Statistik – Republik Indonesia selambat-lambatnya 31 Mei 2014.
▼ Layanan Informasi:
Untuk bantuan pengisian daftar isian, dapat menghubungi:
Subdit. Neraca Modal & Luar Negeri, Dir. Neraca Pengeluaran – Badan Pusat Statistik
Telp. 021-3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 7231-7233 Fax. 021-3857046
Contact Person BPS:
BLOK V. BLOK CATATAN
27. Tuliskan informasi seputar perusahaan yang dianggap penting yang belum ditanyakan pada dokumen ini: BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : ………..……...……
5. Tahun Pertama melakukan kegiatan komersil : ……..………..
6. Status kepemilikan modal perusahaan per 31-Des-2013(Lingkari salah satu)
1 Asing PMA Bila kepemilikan asing senilai lebih besar dari 10%
2 Asing Non PMA Bila kepemilikan asing senilai kurang dari sama dengan 10%
3 Domestik Bila tidak terdapat kepemilikan asing
7. Deskripsi Kegiatan Usaha : ………..……...……
8. a. Produk Barang/Jasa Utama Perusahaan : ……….
b. Produk Barang/Jasa Lain Perusahaan : ……….
9. Kegiatan Utama Perusahaan (Lingkari salah satu)
01 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 12 Real Estat
02 Pertambangan dan Penggalian 13 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 03 Industri Pengolahan 14 Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, dst 04 Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dst 15 Administrasi Pemerintahan, dst 05 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dst 16 Jasa Pendidikan
06 Konstruksi 17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 07 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dst 18 Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi 08 Transportasi dan Pergudangan 19 Kegiatan Jasa Lainnya
09 Penyediaan Akomodasi, Makan & Minum 20 Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga 10 Informasi dan Komunikasi 21 Kegiatan Badan Internasional dan Badan
Ektra Internasional Lainnya 11 Jasa Keuangan dan Asuransi
10. Besar nilai ASSET, OUTPUT PRODUKSI, dan BIAYA PRODUKSI (dalam juta Rupiah) perusahaan per periode berikut:
Periode POSISI ASET OUTPUT PRODUKSI BIAYA PRODUKSI
31 Desember 2012
31 Desember 2013
BLOK II. KOMPOSISI PASAR PRODUKSI DAN PENGELUARAN PERUSAHAAN TAHUN 2013 & TRIW.I/2014
11. Bagaimanakah komposisi penggunaan produk yang dihasilkan perusahaan pada tahun/triwulan berikut?
Komposisi Penggunaan Produk (%) Tahun 2013 Triw.I/2014 a. Dipasarkan pada periode berjalan
b. Diberikan pada pihak lainnya/digunakan sendiri
c. Akan dipasarkan pada periode mendatang (menjadi persediaan)
TOTAL 100% 100%
12. Bagaimanakah komposisi sumber produk yang dipasarkan perusahaan pada tahun/triwulan berikut?
Komposisi Sumber Produk (%) Tahun 2013 Triw.I/2014 a. Produk hasil produksi periode berjalan
b.Mengambil persediaan
TOTAL 100% 100%
13. Bagaimanakah komposisi wilayah pemasaran aktual/potensial perusahaan pada tahun/triwulan berikut?
Komposisi Wilayah Pemasaran (%) Tahun 2013 Triw.I/2014 a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional)
b. Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c. Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)
TOTAL 100% 100%
14. Bagaimanakah komposisi pengeluaran perusahaan pada tahun/triwulan berikut?
Komposisi Pengeluaran Perusahaan (%) Tahun 2013 Triw.I/2014 a. Pembelian bahan baku & bahan penolong
b.Pengeluaran investasi fisik
TOTAL 100% 100%
BLOK IV.B (Lanjutan)
Dimensi Ketenagakerjaan Triw.I/2014 Triw.II/2014
a. Pendapatan Upah/Gaji Buruh
b.Tingkat Pengangguran Terbuka
Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3 Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6
Dimensi Keuangan & Pasar Modal Triw.I/2014 Triw.II/2014
a. Stabilitas Kondisi Finansial Nasional b. Stabilitas Pasar Modal
Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3 Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6
Dimensi Kebijakan Pemerintah Triw.I/2014 Triw.II/2014
a. Penerimaan Pendapatan Negara/Daerah
b.Ekspansi Belanja Pemerintah
c.Deregulasi Perijinan & Perpajakan
d.Deregulasi Impor
e.Tingkat Kemudahan Ijin Usaha
f. Intensitas Pembangunan Infrastruktur oleh Pemerintah
g.Kebijakan Promosi Komoditas Ekspor Unggulan oleh Pemerintah
h.Kebijakan Promosi Pariwisata Indonesia oleh Pemerintah
Pilihan Jawaban
Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3
Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6
25. Melihat kendala-kendala internal pada Blok IV.A rincian 23 serta perkembangan indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B rincian 24, apakah perusahaan berkeinginan melakukan ekspansi usaha pada triwulan berikut?
Triw. II/2014 Ya - 1 Tidak - 2
Triw. III/2014 Ya - 1 Tidak - 2
26. Melihat kendala-kendala internal pada Blok IV.A serta perkembangan indikator-indikator perekonomian nasional pada Blok IV.B rincian 24, apakah perusahaan juga berkeinginan melakukan diversifikasi usaha pada triwulan berikut?
BLOK IV.A PERSEPSI KENDALA EKONOMI PERUSAHAAN SELAMA TRIW.I/2014 & PERKIRAAN SELAMA TRIW.II/2014
22. Pada triwulan berikut, apakah perusahaan mengalami kendala/kesulitan internal?
Triw. I/2014 Ya - 1 Tidak - 2
Triw. II/2014 Ya - 1 Tidak - 2
23. Bila rincian 22 berkode 1, apakah kendala internal berikut yang menjadi hambatan usaha perusahaan?
Jenis Kendala Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Kendala Pengembangan SDM Perusahaan
b.Kendala Promosi Penjualan Produk/Jasa c. Kendala Suplai Bahan Baku (Domestik & Impor) d.Kendala Teknis Proses Produksi
e. Kendala Distribusi Barang f. Kendala Ekspor Barang/Jasa
g.Kendala Pembiayaan dari Eksternal Perusahaan
Pilihan Jawaban Ya - 1 Tidak - 2
BLOK IV.B PERSEPSI TERHADAP INDIKATOR PEREKONOMIAN NASIONAL SELAMA TRIW.I/2014 & PERKIRAAN SELAMA TRIW.II/2014
24. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah persepsi Saudara mengenai beberapa indikator/aktivitas ekonomi nasional di bawah ini pada triwulan berikut?
Dimensi Kegiatan Usaha Domestik Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Ekspektasi Situasi Bisnis
b.Kualitas Mesin & Perlengkapan Domestik c. Kualitas Alat Angkutan Domestik d.Kualitas Bibit Unggul Domestik
e. Ketersediaan Komoditas Elektronik di Pasar Domestik f. Intensitas Barang Konsumsi Impor di Pasar Domestik
Pilihan Jawaban Sgt Memburuk - 1 Memburuk - 2 Sama Saja - 3 Membaik - 4 Sgt Membaik - 5 Tidak Tahu - 6
Dimensi Harga Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Harga Komoditas Domestik Secara Umum
b.Harga Komoditas Sembako c. Harga Komoditas Elektronik d.Harga Komoditas Bahan Baku Impor e. Harga Komoditas Pangan Dunia f. Harga Komoditas Konstruksi g. Harga Komoditas Mesin Domestik h.Harga Komoditas Mesin Impor
i. Harga Komoditas Alat Angkutan Domestik j. Harga Komoditas Alat Angkutan Impor k.Harga Komoditas Bibit Unggul Domestik l. Harga Komoditas Bibit Unggul Impor
Pilihan Jawaban Sgt Menurun - 1 Menurun - 2 Sama Saja - 3 Meningkat - 4 Sgt Meningkat - 5 Tidak Tahu - 6
5 BLOK III. PERKIRAAN PERKEMBANGAN PASAR PRODUKSI DAN
PENGELUARAN PERUSAHAAN SELAMA TRIW.I-II/2014
15. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum peningkatan output/nilai produksi perusahaan pada triwulan berikut?
Triw. I/2014 Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. II/2014 Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5
16. Hal apakah yang menjadi penyebab utama peningkatan/penurunan output/nilai produksi perusahaan pada triwulan berikut?
Triw. I/2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3 Triw. II/2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Lainnya - 3
17. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum kenaikan kuantum pemasaran produk & jasa perusahaan pada triwulan berikut?
Wilayah Pemasaran Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Pasar Propinsi (Permintaan Regional)
b.Pasar Luar Propinsi (Ekspor Luar Propinsi) c.Pasar Luar Negeri (Ekspor Luar Negeri)
Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5
18. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum peningkatan biaya produksi perusahaan pada triwulan berikut?
Triw. I/2014 Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5 Triw. II/2014 Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5
19. Hal apakah yang menjadi penyebab utama peningkatan/penurunan biaya produksi perusahaan pada triwulan berikut?
Triw. I/2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3 Triw. II/2014 Perubahan permintaan - 1 Perubahan harga produk - 2 Ekspansi/Diversifikasi usaha - 3
20. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum kenaikan pengeluaran perusahaan pada triwulan berikut?
Jenis Pengeluaran Perusahaan Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Pembelian bahan baku & bahan penolong
b.Pengeluaran investasi fisik domestik
Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5
21. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, bagaimanakah perkiraan umum kenaikan perubahan persediaan perusahaan pada triwulan berikut?
Jenis Persediaan Triw.I/2014 Triw.II/2014 a. Persediaan Bahan Baku/Penolong
b.Persediaan Barang Setengah Jadi c.Persediaan Barang Jadi
Pilihan Jawaban Turun >5% - 1 Turun ≤5% - 2 Tetap - 3 Naik ≤5% - 4 Naik >5% - 5
N U S 2
(Diisi oleh petugas BPS-RI)
REPUBLIK INDONESIA
S
urveiK
hususP
endukungM
odelP
rodukD
omestikB
ruto TAHUN 2014“Modul Pengaruh Utilitas Dunia Usaha Terhadap Perekonomian Nasional”
Contact Person Perusahaan:
Nama Lengkap No. Telpon
Tanda Tangan No. Fax
Propinsi Tanggal Pengisian …... - …... - 2014
▼ Tujuan:
Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh Indikator Dini dalam rangka penyusunan Model Triwulanan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 2014-2015.
▼ Dasar Hukum:
1. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan UU No.16 Tahun 1997, tentang Statistik, Pasal 11. 2. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Pasal 21. 3. Survei ini tidak memungut biaya apapun.
4. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik (UU No.16 Tahun 1997, Pasal 27, tentang Statistik).
5. Data yang akan dipublikasikan merupakan data agregat dan hanya digunakan untuk kepentingan analisis dan perumusan kebijakan ekonomi.
▼ Batas Waktu Pengisian:
Mohon lengkapi informasi yang dibutuhkan dalam Daftar Isian Pencacahan Tahap 1 ini dan kirimkan ke Badan Pusat Statistik – Republik Indonesia selambat-lambatnya 31 Agustus 2014.
▼ Layanan Informasi:
Untuk bantuan pengisian daftar isian, dapat menghubungi:
Subdit. Neraca Modal & Luar Negeri, Dir. Neraca Pengeluaran – Badan Pusat Statistik
Telp. 021-3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 7231-7233 Fax. 021-3857046
Contact Person BPS:
BLOK V. BLOK CATATAN
27. Tuliskan informasi seputar perusahaan yang dianggap penting yang belum ditanyakan pada dokumen ini: BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
(Untuk perusahaan yang telah dicacah pada tahap 1, cukup mengisi rincian 1& 2 saja, sedangkan untuk perusahaan pengganti wajib melengkapi semua rincian pada blok ini)
1. Nama Perusahaan : ………..……...……
5. Tahun Pertama melakukan kegiatan komersil : ……..………..
6. Status kepemilikan modal perusahaan per 31-Des-2013 (Lingkari salah satu)
1 Asing PMA Bila kepemilikan asing senilai lebih besar dari 10%
2 Asing Non PMA Bila kepemilikan asing senilai kurang sama dengan dari 10%
3 Domestik Bila tidak terdapat kepemilikan asing
7. Deskripsi Kegiatan Usaha : ………..……...……
8. a. Produk Barang/Jasa Utama Perusahaan : ……….
b. Produk Barang/Jasa Lain Perusahaan : ……….
9. Kegiatan Utama Perusahaan (Lingkari salah satu)
01 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 12 Real Estat
02 Pertambangan dan Penggalian 13 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 03 Industri Pengolahan 14 Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, dst 04 Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dst 15 Administrasi Pemerintahan, dst 05 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dst 16 Jasa Pendidikan
06 Konstruksi 17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 07 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dst 18 Kebudayaan, Hiburan dan Rekreasi 08 Transportasi dan Pergudangan 19 Kegiatan Jasa Lainnya
09 Penyediaan Akomodasi, Makan & Minum 20 Jasa Perorangan yang Melayani Rumahtangga 10 Informasi dan Komunikasi 21 Kegiatan Badan Internasional dan Badan
Ektra Internasional Lainnya 11 Jasa Keuangan dan Asuransi
10. Besar nilai ASSET, OUTPUT PRODUKSI, dan BIAYA PRODUKSI (dalam juta Rupiah) perusahaan per periode berikut:
Periode POSISI ASET OUTPUT PRODUKSI BIAYA PRODUKSI
31 Desember 2012
31 Desember 2013