• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Pemerintah Kota Ambon Serahkan Tujuh Rancangan Peraturan Daerah Ke DPRD Untuk Ditetapkan Pemkot Ranperda Dio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Pemerintah Kota Ambon Serahkan Tujuh Rancangan Peraturan Daerah Ke DPRD Untuk Ditetapkan Pemkot Ranperda Dio"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 PEMERINTAH KOTA AMBON SERAHKAN TUJUH RANCANGAN PERATURAN

DAERAH KE DPRD UNTUK DITETAPKAN

www.bijaks.net

Tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) diserahkan Pemerintah Kota (Pemkot)

Ambon, kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon untuk dibahas dan

selanjutnya ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda). Penyerahan tujuh Ranperda itu

dilakukan saat DPRD Kota Ambon menggelar Rapat Paripurna ke-IV yang disertai dengan penyampaian perhitungan Anggaran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014 dan

rancangan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015. Rapat Paripurna Istimewa itu digelar di ruang

sidang utama Balai Rakyat Kota Ambon yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Ambon,

Rustam Latupono didampingi Ketua DPRD, James Maatita dan Wakil Ketua, Husein

Toisutta serta dihadiri anggota DPRD dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Pemkot.

Pada kesempatan itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, pada

masa sidang ke II, Pemkot akan menyerahkan tujuh Ranperda untuk dibahas dan selanjutnya

ditetapkan sebagai Perda. “Dalam Rapat Paripurna ini saya menyerahkan tujuh Ranperda

yakni Ranperda Negeri di Kota Ambon, Ranperda Pengangkatan, pemilihan dan pelantikan

serta pemberhetian raja, Ranperda Pembentukan Produk Hukum Daerah, Ranperda Penyelenggaraan Dana Bergulir dan Investasi Pemerintahan Daerah pada Badan Layanan

Umum Daerah Kredit Mikro, Ranperda Penyelenggara Perhubungan, Ranperda Retribusi

Pelayanan Jasa Kepelabuhan dan Ranperda Perubahan Perda Nomor 19 Tahun 2012 tentang

Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi,”ungkapLouhenapessy.

Walikota menyatakan bahwa penyampaian tujuh Ranperda dari eksekutif harus

secepatnya dibahas terutama terkait dengan Ranperda Pencalonan, Pemilihan, pelantikan dan

pemberhentian raja, karena banyak negeri yang belum memiliki Raja Defenitif.“Kamisangat

berharap DPRD bisa secepatnya melakukan pembahasan, karena ini menyangkut dengan

negeri-negeri di Kota Ambon,”ujar Louhenapessy. Dalam rapat paripurna ini juga pemkot

(2)

2 pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2014 sesungguhnya telah mengalami progres

peningkatan bila dibandingkan tahun yanglalu,”jelasnya.

Untuk keuangan Pemkot saat ini, Louhenapessy berharap bisa mendapatkan

opini Wajar Tanpa Pengecualian dan itu harus diupayakan. “Saat ini keuangan pemkot

sedang dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi Maluku, dan saya sangat berharap kami bisa mendapatkan opini

WTP,”harapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Rustam Latupono dalam rapat paripurna

mengatakan bahwa dalam waktu dekat seluruh alat kelengkapan harus bisa melakukan

pembahasan. “Denganadanya penyerahan ini maka saya berharap bahwa dalam waktu dekat

ini semua alat kelengkapan dewan harus melakukan pembahasan agar secepatnya Ranperda

ini bisa ditetapkan menjadiPerda,”ungkapLatupono.

Sumber berita:

Harian Siwalima, Pemkot Serahkan Tujuh Ranperda ke DPRD untuk Ditetapkan, Rabu,

26 Agustus 2015.

Catatan:

 Berdasarkan Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, yang dimaksud dengan Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama

Bupati/Walikota.

 Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah adalah sebagai berikut:1

Ranperda dapat berasal dari DPRD atau Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, atau

Walikota). Ranperda yang disiapkan oleh Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD.

Sedangkan Ranperda yang disiapkan oleh DPRD disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Kepala Daerah.

Pembahasan Ranperda di DPRD dilakukan oleh DPRD bersama Gubernur atau

Bupati/Walikota. Pembahasan bersama tersebut melalui tingkat-tingkat pembicaraan,

dalam rapat komisi/panitia/alat kelengkapan DPRD yang khusus menangani legislasi,

dan dalam rapat paripurna.

Ranperda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Gubernur atau

Bupati/Walikota disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Gubernur atau

Bupati/Walikota untuk disahkan menjadi Perda, dalam jangka waktu paling lambat 7

(tujuh) hari sejak tanggal persetujuan bersama. Raperda tersebut disahkan oleh

1

(3)

3 Gubernur atau Bupati/Walikota dengan menandatangani dalam jangka waktu 30 hari

sejak Raperda tersebut disetujui oleh DPRD dan Gubernur atau Bupati/Walikota. Jika

dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Raperda tersebut disetujui bersama tidak

ditandangani oleh Gubernur atau Bupati/Walikota, maka Ranperda tersebut sah

menjadi Perda dan wajib diundangkan.

 Opini merupakan pernyataan profesional adalah kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan; Pernyataan atau

pendapat professional yang merupakan kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat

kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada

kriteria:

1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

2. Kecukupan pengungkapan (Adequate Disclosures);

3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; dan

4. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

 Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) atas laporan keuangan merupakan pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang

diperikasa menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi

Referensi

Dokumen terkait

Novrianti, (2016), Pengaruh Aktivitas Masyarakat yang Tinggal di Lanting (Rumah Terapung) Terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah. Jurnal

dapat menganalisis prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pada pembelajaran tata rias wajah

Sel glia merupakan sel yang melindungi neuron, atau bisa disebut dengan sel pelapis neuron. Sel glia memiliki ukuran yang lebih kecil daripada neuron, akan tetapi jumlahnya

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati persentase karkas dan daging puyuh pada kepadatan kandang yang berbeda sehingga dapat digunakan untuk menentukan kepadatan kandang

Manfaat hasil pelatihan tata rias pengantin sunda puteri sebagai kesiapan uji kompetensi rias pengantin.. Universitas Pendidikan Indonesia

 Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.. Batas akhir

5. &engajukan pertimbangan dan saran di bidang tugas pelayanan medik dan keperawatan... &elaksanakan koordinasi dan pengendalian semua kegiatan pelayanan medik dan

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang