• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA KETUA IPNU - IPPNU DALAM MENINGKATKAN AKHLAK KARIMAH ANGGOTA ORGANISASI IPNU - IPPNU RANTING DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN SUMBERGEMPOL - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA KETUA IPNU - IPPNU DALAM MENINGKATKAN AKHLAK KARIMAH ANGGOTA ORGANISASI IPNU - IPPNU RANTING DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN SUMBERGEMPOL - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

58 A. Rancangan Penelitian

Berdasarkan jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu kegiatan penelitian dimana peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya, namun demikian tidak berarti bahwa dalam penelitian kualitatif ini sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka.1

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik antara lain: alamiah, manusia sebagai alat (instrumen), menggunakan metode kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria untuk keabsahan data, desain penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.2 Metode kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang dan perilaku yang di amati”.3

Penelitian kualitatif bersifat “perspektif emic”, artinya memperoleh data “sebagaimana mestinya”, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan peneliti,

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 10

2 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja RosdaKarya. 2005,

hal.8

3 Lexy J Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda karya , Bandung,

(2)

tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh partisipan atau sumber data. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu semua data yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, tape recorder, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi.4

Peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini data yang di hasilkan adalah berupa data deskriptif kualitatif yang di peroleh dari data-data yang berupa tulisan, kata-kata dan dokumen yang berasal dari informan yang teliti dan dapat di percaya.peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengungkapkan data deskriptif dan informasi tentang peran ketua IPNU - IPPNU dalam meningkatkan akhlak anggota organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong kecamatan Sumbergempol.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan, karena peneliti sendiri merupakan alat (instrument) pengumpul data yang utama sehingga kehadiran peneliti mutlak diperlukan dalam menguraikan data.

(3)

Kedudukan peneliti dalam penelitian cukup rumit, Ia sekaligus merupakan perencana, plaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor dari hasil penelitiannya.5 Hal ini di karenakan peneliti agar dapat lebih dalam memahami latar belakang dan konteks penelitian. Dalam penelitian ini, peran peneliti adalah sebagai pengamat penuh, yaitu sebagai pengamat yang tidak terlibat secara langsung dengan subjek penelitian. Peneliti kualitatif sebagi human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data dan membuat kesimpulan atas semuanya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti harus jeli terhadap masalah yang diteliti karena Dalam penilitian ini kehadiran peneliti sangat di dipentingkan . Selain itu peneliti yang bertindak sebagai Instrumen. Di mana peneliti bertugas untuk merencanakan, melaksanakan pengumpulan data, analisis menafsir data dan pada akhirnya peneliti juga yang menjadi pelapor hasil penelitiannya dan menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data dan membuat kesimpulan atas semuanya. Hal ini di karenakan agar dapat lebih dalam memahami latar belakang dan konteks penelitian. Dalam penelitian ini, peran peneliti adalah sebagai pengamat penuh, yaitu sebagai pengamat yang tidak terlibat secara langsung dengan subjek penelitian. Hal ini dilakukan karena sebagai upaya untuk menjaga objek hasil penelitian.

(4)

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian memperoleh data atau informasi yang diperlukan, berkaitan dengan permasalahan penelitian di organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong kecamatan Sumbergempol. Lokasi ini dipilih untuk melakukan penelitian tentang peran ketua IPNU-IPPNU dalam meningkatkan Akhlak karimah anggota, dikarenakan beberapa pertimbangan antara lain :

1) Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong merupakan salah satu Organisasi IPNU-IPPNU yang dianggap memiliki peranan penting bagi para pemuda dan pemudi di desa tersebut. Karena organisasi ini mengajak para kaum muda atau pelajar untuk melakukan kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, kepelajaran dan kepemudaan. mayoritas anggota yang mengikuti organisasi tersebut adalah para pelajar. Organisasi ini memiliki banyak kegiatan yang terdiri dari kegiatan mingguan, bulanan dan tahunan misalnya : Diskusi keagamaan, Rutinan jama’ah dan Selapan. Begitu banyaknya anggota dan kegiatan yang dilakukan diharapkan peneliti akan menemukan temuan-temuan baru dari ketua IPNU-IPPNU dalam meningkatkan akhlak karimah anggota.

(5)

Sambirobyong tidak lepas dari peran pemimpin yang berwawasan masa depan dan memegang prinsip serta pengelolaan organisasi yang baik demi mencapai tujuan organisasi. Dari keberadaan ketua atau pemimpin yang berwawasan masa depan. peneliti akan melihat, apakah keadaan tersebut akan menjadi pendukung dalam meningkatkan akhlak anggota yang ada di organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong.

D. Sumber Data

Sumber data menjelaskan tentang dari mana dan dari siapa data diperoleh, data apa saja dikumpulkan, bagaimana informan atau subjek tersebut, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga validitasnya dapat terjamin. Sumber data peneliti diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Lofland, seperti yang dikutip oleh Moleong menjelaskan bahwa “sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.6

Sumber data dalam penelitian merupakan subyek dari mana data-data diperoleh untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data. Pada penelitian ini, sumber data yang peneliti gunakan sebagaimana dikemukakan adalah sumber data yang berasal dari person, place dan paper7

1. Person yaitu sumber data yang bisa menghasilkan data berupa kata-kata dari hasil wawancara dan hasil pengamatan. Yang termasuk sumber data

6 Ibid,hal. 112

(6)

ini adalah ketua Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong, pengurus, anggota dan beberapa masyarakat sekitar.

2. Place (tempat) yaitu sumber data yang dapat diperoleh gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dalam pengamatan. Yang termasuk sumber data ini adalah lingkungan organisasi IPNU-IPPNU yang menjadi obyek penelitian, lingkungan ini bisa berupa keadaan sarana dan prasarana sekolah serta pengamatan terhadap suasana yang kondusif di organisasi tersebut.

3. Paper (kertas) yaitu sumber data yang menjadikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar/simbol-simbol lain yang untuk memperolehnya diperlukan metode dokumentasi. Data ini dapat diperoleh melalui kertas-kertas (buku, dokumen, arsip, daftar kehadiran anggota) papan pengumuman dan papan nama.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.8 Dalam memperoleh data yang relevan dengan apa yang diharapkan, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

(7)

a. Observasi

Metode observasi adalah “suatu metode pengolahan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap fenomena yang di teliti”.9 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi observasi partisipatif, terus terang atau tersamar. Dalam observasi partisipatif ini, peneliti terlibat dengan kegiatan orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka duka-dukanya. dengan observasi partisipat, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktifitas mereka. Observasi partisipasif meliputi observasi partisipasi pasif, partisipasi moderat dan partisipasi aktif.

Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subyek, sehingga memungkinkan pula bagi peneliti menjadikanya sumber data. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan mendapatkan pandangan yang holistic atau menyeluruh. Dengan observasi maka peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Teknik ini

(8)

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data secara lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan yaitu Observasi partisipasi pasif, dalam observasi ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. partisipasi moderat, dalam penelitian ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. Partisipasi aktif, dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengamati secara langsung kegiatan yang ada di organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambiroyong. Peneliti mengobservasi kondisi tempat diadakannya kegiatan keagamaan, kemudian persiapan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi setelah kegiatan selasai dilaksanakan. Metode observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data penelitian lapangan tentang peran ketua IPNU-IPPNU dalam meningkatkan akhlak karimah anggota organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong.

b. Wawancara

(9)

memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk lesan dan terstruktur dan sistematis.10 Wawancara yang digunakan peneliti adalah:

1. Wawncara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Dalam wawancara peneliti menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative dan jawabannya pun telah disiapkan. Selain membawa instrument sebagai pedoman wawancara, maka peneliti juga menggunakan alat bantu seperti recorder, buku catatan, camera dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lebih lancar.

2. Wawancara semistruktur, wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah peneliti dapat menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Dalam penelitian ini peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

3. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Informasi tersebut didapatkan dari komunikasi dengan sumber data melalui dialog secara lisan atau secara langsung. dalam penelitian ini, Peneliti mewawancarai ketua IPNU-IPPNU untuk

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,( Jakarta: Asdi

(10)

mengetahui lebih dalam keadaan organisasi yang dipimpinnya, keadaan anggota dan hal lain seputar masalah yang menyangkut dengan penelitian ini. Selain itu, peneliti mewawancarai ketua IPNU-IPPNU untuk memperoleh informasi data mengenai perannya dalam meningkatkan akhlakul karimah anggota. peneliti juga mewawancarai beberapa anggota untuk mendapatkan informasi data tentang keselarasan data yang didapat dari sumber lainnya.

c. Metode dokumentasi

Sejumlah besar fakta data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Metode ini digunakan untuk menyelidiki berbagai data tertulis, baik yang ada pada buku-buku, dokumen-dokumen, peraturan-peraturan, tata-tertib, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal sebagai berikut:

a) Visi dan misi Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong b) Latar belakang obyek Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa

Sambirobyong

c) Struktur organisasi Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong

d) Keadaan pengurus dan anggota Organisasi IPNU-IPPNU ranting desa Sambirobyong

(11)

F. Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahamioleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Proses analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. 11

Proses analisis data yang digunakan oleh peneliti adaalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Analisis data sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian. Focus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

2) Analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data

(12)

dalam periode tertentu. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. kemudian langkah selanjutnya adalah data display yaitu menyajikan ke dalam pola, kemudian langkah terakhir adalah conclusion atau verification yaitu membuat kesimpulan yang berupa temuan baru yang telah teruji yang selanjutnya dikontruksikan dalam tema atau judul penelitian. 12 Analisis data yang digunakan peneliti yaitu :

a. Data Reduction

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan alat elektronik seperti computer, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

Proses yang dilakukan peneliti yakni dari catatan lapangan yang diperoleh seperti dokumentasi, hasil wawancara, dll. Kemudian peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilih

(13)

data yang penting , kemudian peneliti membuat kategori-kategori, dengan membuat kategori-kategori peneliti dengan mudah menyaring data yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan.

b. Data Displai (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. 13 Peneliti menyajikan data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan teks yang bersifat deskriptif. data yang diperoleh seperti dokumentasi, keadaan anggota, peran ketua dalam meningkatkan akhlak. Data yang sudah diperoleh langkah yang dilakukan peneliti adalah mendisplaykan data, dengan mendisplai data peneliti dengan mudah memahami apa yang terjadi, kemudian peneliti dapat merencanakan kerja selanjutnya dan berdasarkan apa yang difahami. Peneliti melakukan display data, selain dengan teks naratif.

(14)

c. Data Conclusion Drawing atau Verification

Kemudian langkah selanjutnya adalah “penarikan kesimpulan”. 14 Setelah peneliti melakukan Reduction dan Displai peneliti melakukan penarikan kesimpulan awal yang sifatnya masih sementara, dan akan berubah bila peneliti menemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Temuan yang didapat peneliti berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah peneliti melakukan penelitian maka terlihat lebih jelas. Penarikan kesimpulan disini merupakan kegiatan penggambaran yang utuh dari obyek yang utuh untuk konfigurasi yang utuh dari obyek penelitian. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan proses pengambilan inti dari penelitin yang kemudian disajikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat.

G. Pengecekan Keabsahan Temuan

Menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas criteria tertentu. Peneliti melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara : uji kreadibilitas data (validitas internal), uji dependabilitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas

(15)

(validitas eksternal/ generalisasi), dan uji konfirmabilitas (obyektivitas) yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Kredibilitas

Uji kredibilitas ini yaitu Kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. Ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik :

a) Perpanjangan Pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.15 Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Perpanjangan pengamatan digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data penelitian. Dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh, data yang diperoleh itu dicek kembali ke lapangan benar atau tidaknya. Bila setelah dicek ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

(16)

b) Peningkatan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.16 Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat memeriksa atau mengecek kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.

c) Trianggulasi

Dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan dengan berbagai cara. 17 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Peneliti menggunakan Trianggulasi sumber untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukannya dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Peneliti juga menggunakan Trianggulasi teknik. Teknik ini digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data, peneliti melakukannya dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti bisa memperoleh data dengan cara wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka

(17)

peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar hanya saja sudut pandangnya berbeda-beda.

2. Dependabilitas

Dependabilitas berarti adanya ketetapan atau konsistensi data yang didapatkan. Dependabilitas adalah kriteria untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji depenbility-nya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Di sini peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, maka depenabilitas penelitiannya patut diragukan.18

(18)

3. Konfirmabilitas

Pengertian confirmability sebagai berikut, Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.19 Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

Untuk menghindari kesalahan dalam mengkonseptualisasi hasil penilitian, maka pengumpulan data dan interpretasi dikonfirmasikan dengan berbagai pihak guna mengoreksi proses penelitian, agar temuan dapat dipertanggung jawabkan (dependable) dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah melalui proses uji keakuratan perolehan penelitian. 4. Transferbilitas

Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Dengan anggapan bahwa pada situasi sosial yang sama dengan setting tempat dan waktu yang berbeda, hasil penelitian ini akan digunakan sebagai sarana control penelitian berikutnya.

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. 20

19 Ibid, hal. 374.

(19)

Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitoan tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.

Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar tranferbilitas.

H. Tahap - Tahap Penelitian

Penelitian di lapangan ini dilakukan antara lain melalui tiga tahap yaitu: a. Tahap persiapan

(20)

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian. Dimana pada tahap pelaksanaan ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap pelaksanaan ini antara lain meliputi :

a) Peneliti melakukan wawancara terhadap pemimpin IPNU-IPPNU, pengurus, anggota dan seluruh orang yang dianggap perlu informasinya dalam memperoleh kelengkapan dalam penelitiannya. b) Peneliti melakukan pencarian terhadap dokumen resmi yang meliputi

data-data musyawarah pemimpin, dokumen-dokumen, tugas dan wewenang pemimpin dan anggota dan sebaginya. Hal ini akan dipergunakan dalam penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan.

c) Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data hasil penelitian agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum terungkap.

d) Peneliti melakukan perpanjangan penelitian guna melengkapi data yang masih kurang hingga memenuhi target dan lebih valid data yang diperoleh.

c. Tahap penyelesaian

Referensi

Dokumen terkait

Using a qualitative research approach with a field study in the village of

• Bangun segitiga sama kaki memiliki 1 buah simetri putar dan 1 buah simetri lipat. 2.      Segitiga

[r]

5. dikembangkan sendiri oleh Majelis sesuai dengan dugaan Pelanggaran Kode Etik yang dilakukan oleh yang bersangkutan..

Translasi (pergeseran) adalah pemindahan suatu objek sepanjang garis lurus dengan arah dan

- OTONOMI DAERAH, PEMERI NTAHAN UMUM, ADMI NI STRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI AN DAN PERSANDI AN.. DOKUMEN PELAKSANAAN

 Berikut ini contoh dari cara menentukan rumus empiris yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun suatu senyawa.. Sejumlah sampel

• COPY FIELD <field 1,field2,…> TO [drive/directory] <nama file> [ FOR<kondisi>], untuk menyalin field-field tertentu dan record-record dari