PERKEMBANGAN VISI DAN MISI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Oleh: Hayono Semangun
Pendahuluan
UKSW 1956-2006: Mempertegas ldentitas Ceative Minority
Dasar Perguruan Tinggi
Bpk 0. Notohamidjojo, dlam Pidato Pembukaan PTPG-KI tngg1
30
November1956,
dengan pandangannya yng luas dan jauh mengatakan bahwa PTPG-KI mempunyai empat Dasar, yaitu:(1}
Souvereinitas,(2}
Normativitas,(3}
Aktu alitas, dan (4) Sosiabilitas. Dengan dasar Souvereinitas kita mengakui bahwa Tuhan adalah pencipta langit dan bumi. Dengan pengakuan ini berarti bahwa semua kedau latan di bumi adlah kedaulatan "karunia" atau "pinjaman". Dasar Normativitas berisi pengakuan bahwa Tuhan yang berdaulat itu juga menitahkan norma dan hukumnya atas segla makhluk dan kejadian di muka bumi ini. Dasar Aktualitas berarti bahwa kita harus selalu tanggap terhadap perubahan-perubhan yang terjadi. Kita harus memperhati kan mas1ah-masa1ah nasion1 yang ktua1. Dasar Sosia bilitas berarti bahwa kita mempunyai tanggung jawab ter hadap masyarakat, hasil-hasil penelitian disumbangkan kepada masyarakat karena dorongan unuk "mengasihi sesama", sehingga perguruan tinggi tidak boleh menjadi "menra gading"("ivoy tower").
Setelh PTPG-KI ditingkatkan menjadi Universitas yang berlaku efektif pada tahun
1960,
dengan nama Universitas Kristen Satya Wacna, pada Dies Natalis tangg130
November1961,
Dasar-Dasar tersebut dikemukakan lagi oleh Rektor Notohamidjojo secra lebih terurai. Nama "Satya Wacana" berarti "Setia kepada Sabda", setia kepada sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab Sud Peijanjian Lama dan Perjanjian Baru.Motto
Perlu dicatat bahwa sebelum pembukaan TPG-KI tanggal
30
November1956,
pada Kebaktian Pembukaan TPG-KI Bpk Notohmidjojo menguraikan Amsa11:
7a, "Menyegani Tuhan adalh Pankal Segla Pengetahuan", yang seten�sSemangun: PerkempanJan lsi dan Misi Univ�sitas Kisen Satya Wcana
mengakui bahwa Allah adalah Al-1\halik, yang menjadikan langit dan bumi .. Oleh karena Allah itu Al-Khalik, Ia adalah satu-saturtya yang berdaulat di atas scgala se:suatu. lni juga berarti bahwa kita mengakui Tuhan sebagai pemberi hukum dan norma-norma seperti yang tel(t. diwahyukan dalam Alkitab. Dijelaskan pula hwa mcnyegani T.lhan ini meru pakan "pailgkal,; atau "petmula:n", sehingga tidak berarti bahwa dengan ini saja kita akan memperoleh pengetahuan dan ilmu yan_ banyak.
Penulis Amsal tidak betmaksud bahwa ('Menyegani 1\1han" itu menggantikan penelitian ilmrah. Alkitab bukan buku pelajaran mengenai Hmu alam, ilmu hayat, ilmu hukum, sejarah, dst. Menyegani Tuhan akan mendorong kita me
manfaatk.n ilmu yang kita peroleh untuk menga$ihi tuhan dan mengasihi sesama, dan tidak mempergunakan ilmunya .ncnuut perhitungan untung ruginya sendiri s�ja. Selain itu mertyegani Tuhan sejalan dengan Dasar Souvereinitas dan Da�iJ' Normativitas yang. sudah diuraikan. di atas.
Tugas
Dalam Pidata Pembukaan YI'PG-Kl tanggal 30 November
1956 tet"scbtJt di atas, Bpk Notphamidjojo jug, mengat�kan bahwa PTPG--Kl mempunyai empal Tugas, yaitu: (1) Meme lih-a dn mertgembangkan ilmu, mencari keben�ran yang
berdaulat, yang mentransendensikan manusia1 bangsa, dan Negara; (2) Mendidik mahasisw.a menjadi pengabdi kebenar an;
(3)
Mendidik pemimpin-pemimpin akademi.; mendidik guru _pengabdi masyarakat dan. warga negara yang juju!'; (4) Mel�njutkan keppdayaanft.rQ nsmi.sion.
.
ofCl
,
Llture).
Da.ar Filsafat atau Funsi
UKSW 1956-2006: Mempertegas ldentitas Creaive Minoiy
fPG-KI juga ditegaskan lagi pada Dies Natalis IV FKIP tahun 1960 dan Dies Natalis UKSW tanggal 30 November 1961. Secara lebih rinci dikatakan bahwa Dasar Filsafat
UKSW adalah: (1) UKSW adalah Universitas
Scientiarum,
yang berrti bahwa UKSW adalah suatu persekutuan Ilmiah atau lembaga ilmiah;
(2)
UKSW adalah UniversitasMagistrorum et Scholarium,
yang berarti suatu persekutuan antaramagistri
(ahli) dan mahasiswa, atau suatu lembaga pendidikan; (3) UKSW adalah lembaga pembinaan hli dan pelayan masyarakat. Ditmbahkan bahwa dalm ketiga segi usahanya UKSW ingin menunaikan tugasnya dengan "Saya Wacana", atau setia kepada irman, setia kepada Firman uhan.Dalam pidatonya pada 8th
Presidents' Coference,
di Kentucy, Amerika Serikat Juni 1966, yang merupakan pertemuan reguler antra para Rektor Universitas Kristen, Bpk Notohamidjojo menegaskan bahwa perguruan tinggi Kristen mempunyi empat fungsifourfold unction),
yitu (1) sebagai UniversitasScientarum,
(2)
UniversitasMagis
trorum et Scholarium,
(3)Institute for vocational education,
dan (4) Melakukan pelayanan kepada masyrakat, karena masih terdapat banyak penderitaan dn ketidakadilan.
Selanjutnya pada th
Presidents' Conference
yang diseleng garakan di Salatiga pada bulan November 1968, Bpk. Notohamidjojo menambahkan satu fungsi lagi sehingga menjadi lima fungsiivefold unction),
yaitu UKSW sebagai (1) UniversitasScientiarum,
(2)
sebagai organisasi pendi dikn, (3) sebagai penyedia pendidikan kejuruan(vocational),
(4) sebagai pelayan masyrakat
(service to society),
danSemangun: Perkembangan Visi dan Misi Universitas Kristen Satya Wacana
Kredo:
Creative Minority
Sesuai dengan fungsi pendidikannya, Bpk. Notohamidjojo
pada tahun
1971
mengemukakan bahwa UKSW berusahauntuk mendidik pemimpin-pemimpin yang dapat menjadi
creative minority,
"minoritas yang kreati', atau "minoritasyang berdaya cipta". Perlu diketahui bahwa Bpk.
Notohamidjojo meminjam istilah
creative minority
dariArnold J. Toynbee
(1889 - 1975),
seorang ahli sejarahInggris, yang menulis buu sejarah A
udy of Histoy
sebnyak
12
jilid(1934- 1961),
buku yang dianggap sebagaikarya monumental, meskipun banyak mengundang perten tangan juga. Toynbee menguraikan asal-usul, perkembang an, dan kehancuran banyak peradaban di dunia. Dikata knnya bahwa berkembngnya suatu bangsa selalu diten tukan oleh sejumlah kecil pelopor yang disebutnya sebagai
creative minority.
Toynbee menyatakan bahwacreative
minority
ini meskipun jumlahnya kecil, karena superioritas jiwa dan rohnya, dan karena keuatan keyakinannya, dapat menunjukkan jalan bagi bangsanya, dan dapat membimbing massa yang pasif menjadi penganut yang giat dalam pembangunan.Dalam pasang surutnya suau peradaban,
creative minority
memimpin tanggapan terhadap ancaman dengan ritme
challenge and response
(tantangan dan jawaban),rout and
ally
(lari atau menyerang), danwithdrawal and retun
(mundur atau maju kembali). Runuhnya peradaban dise babkan karena terpecahbelahnya dan menjadi lumpuhnyacreative minority
itu, sehingga tidak sanggup menghasilkan tanggapan yang memadai terhadap tantangan yang mengan cm kebudayaan. Minoritas yang kreatif seperti ini sangat diperlukan oleh Indonesia, dan UKSW berusaha unukmembentuknya. Mendidik
creative minoriy
menjadi KredoUKSW 1956-2006: Mempertegas ldentitas Creative Minoity
Tugas atau Tujuan
Di muka sudah disebut bahwa dalam Pidato Pembukaan TPG-KI Bpk. Notohmidjojo mengemukakan bahwa
tugas
PTPG-KI adalah(1)
Memelihara dan mengembangkan ilmu, (2) Mendidik mahasiswa menjadi pengabdi kebenaran,(3)
Mendidik pemimpin-pemimpin akademis, dn (4) Melan jutkan kebudayaan. Dalam perkembangannya, antara lain karena menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan pe merintah, dlam Statuta UKSW thun1996
tertulis bahwaTujuan
didirikannya UKSW adalah:(1)
Melaksanakan Tri darma Pergurun Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; (2) Menjawab secara tepat berbagai masalah sosio-kultural serta kebutuhan bangsa dan negara;(3)
Mendorong pemikir an yang kritis-prinsipial dan kreatif-realistis; (4) Mejadi pusat pemikiran untuk kehidupan yang adil, bebas, tertib, dan sejahtera;(5)
Mengusahakan adanya hubungan yang bermakna antara iman Kristen dengan berbagai bidang ilmu;(6)
Membentuk pemimpin masyarakat dengan kepa karan dan jiwa pengabdian yang tinggi.Visi dan Misi
Dengan adanya anjuran Pemerintah agar Perguruan Tingi mempunyai
Visi
danMisi,
maka dalam Statuta UKSW tahun 2000 ps. 7 UKSW mempunyai limaVisi,
yang dalamStatuta
1996
disebutFungsi,
sebagai berikut:(1)
Meme lihara dan mengembangkan ilmu untuk mencari kebenaran berdasarkan pada realisme Alkitabiah. Di sini perguruan tinggi berfungsi sebagai suatu persekutun ilmiah (Univer sitasScientiaum);
(2) Mendidik mahasiswa menjadi pengab di kebenaran. Perguruan Tinggi berfungsi sebagai tempat berkumpulnya guru dan murid UniversitasMagistroum et
Scholarium); (3)
Mendidik pemimpin akademis yang diartikan sebagai pengabdi masyarakat, warga negara yang jujur, dan manusia hamba Tuhan; (4) Menjadi radar yang mengamatiSemangun: Pekembangan Visi dan Misi Universitas Kristen Satya Wacana
(5)
Menjadi pelayan dan lembaga pendidikn pelayanan(diakonia) bagi gereja dan masyarkat.
Apa yng oleh Bpk. Notohamiodjojo pada tahun
1956
disebut sebagai
Tugas,
yang setelah mengalami penyesuaianpenyesuaian menjadi
Tujuan
dlam Statuta1996,
dlamStatuta 2000 ditulis sebagai
Misi.
Penutup
Dengan demikin sebagai warga UKSW kita perlu memper
hatikan dan menghayati
Dasar, Motto, Visi, Misi,
danKredo UKSW,
seperti yang sudah diuraikan di atas, meskipun sesuai dengan perkembangan zaman ditulis dengan istilah-istilah yang berbeda. Tulisan ini dimaksud unuk menjelaskan keterkitan - atau "benang merah" - antara pengertian-pengertian itu, sehingga pra pembaca dapat lebih mudah memahaminya.
Perlu dikemukakan bahwa dewasa ini dalam teori mana
jemen organisasi diinginkan adanya
Visi
yang singkat danmudah diingat oleh semua warga. Diharap Visi dapat ditulis dengan satu kalimat, yang dapat dipasang sebagai slogn slogan yang menjadi "tli pengikat" ntara para warga. Dengan demikian dewasa ini terdapat banyak usul yang
kuat agar
Visi
UKSW diformulasikan kembali secara lebihsingkat, tetapi harus tetap mempertahankan berbagai mkna yang terkandung di dlamnya.
Referensi
LPIS-UKSW 1973. Kreativitas yang Bertanggung Jawab, Bag. 1 dan 2.
Semangun, H. 2005. Visi dan Misi Universitas Kristen Satya Wacana. Ceramah pada Pembukaan Kuliah Program Doktor Studi Pembangunan UKSW, Salatiga, 3 Febr. 2005.
UKSW 1991. Kebjaan Umum Yayasan Perguruan Ynggi Kisten SatyaWacana, Salatiga.