• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 11 PETANG JAKARTA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 11 PETANG JAKARTA TIMUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI SDN 11 PETANG JAKARTA TIMUR

Rachmawati Indah Permata Sari* Amin

Email :rachmawatiindah55@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keingintahuan peneliti tentang ada atau tidaknya hubungan motivasi belajar denga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas IV di SDN 11 Petang Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi dan dokumen berupa nilai ulangan tengah semester mata pelajaran IPS.Sampel dalam penelitian iniadalahberjumlah30 siswaIV di SDN 11 Petang Jakarta Timur.Dari hasil perhitungan didapat rxyprodukmomen sebesar 0,065 makaH1 diterima. Koefisien determinasi sebesar 12,3% menunjukkan bahwa motivasi

belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa.Dengandemikiandapat disimpulkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV.

Kata kunci : Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab yang terkandung dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3.

Lembaga pendidikan ( sekolah ) merupakan wadah para siswa dalam

menggali ilmu pengetahuan. Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasaan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat hasil belajar adalah motivasi belajar yang ada pada diri siswa.

Motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam memberi rangsangan, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak

(2)

untuk melaksanakan proses pembelajaran. (Iskandar, 2012:180).

Adanya motivasi belajar yang kuat membuat siswa belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut. Oleh karena itulah motivasi belajar hendaknya diterapkan pada diri siswa agar dengan senang hati siswa akan mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Perlu diterapkan pada diri siswa bahwa dengan belajarlah akan mendapatkan pengetahuan yang baik, siswa akan mempunyai bekal menjalani kehidupannya dikemudian hari.

Hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa menurun yaitu dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun waktu belajar/kondisi belajar siswa.

Dilihat dari dirinya sendiri misalnya dikarenakan adanya masalah yang sedang dihadapi atau hal yang menggangu konsentrasi belajar siswa, yaitu semakin banyaknya acara tontonan televisi yang banyak menyita waktu belajar siswa, kondisi tubuh siswa yang kurang fit dan semakin maraknya game online / situs pertemanan seperti “ facebook dan twitter”.

Berdasarkan data dari media Kompasiana tahun 2013 menurut APJII maupun MarkPlus Insight bahwa kenaikkan penggunaan facebook mencapai 63 juta pengguna, pengguna twitter mencapai 19 juta pengguna dan untuk pengguna game online dari data pengguna internet aktif, diperkirakan pemain game online aktif berkisar 6 juta pengguna atau sekitar 10% dari jumlah pengguna internet dan sebagian besar diminati oleh pelajar khususnya siswa sekolah dasar. Dengan data tersebut membuktikan bahwa pengguna game online/situs pertemanan seperti facebook dan twitter ini sudah berkembang di kalangan masyarakat terutama di dunia sekolah dasar, banyak

siswa-siswa yang menggunakan game online, facebook dan twitter yang akhirnya membuat konsentrasi belajar siswa terganggu dan siswa-siswa tersebut tidak mempunyai motivasi untuk belajar.

Apabila dilihat dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Banyak siswa yang tidak termotivasi untuk belajar contohnya seperti metode mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan, kurangnya perhatian guru kepada siswa yang malas belajar. Hal-hal tersebutlah yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun.

Selain itu ada faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yaitu waktu belajar. Waktu belajar dapat mempengaruhi berbagai aspek yang bersifat personal seperti motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi seseorang sangat mempengaruhi proses dalam melakukan hal tersebut. Salah satunya yaitu motivasi belajar siswa. Motivasi belajar yang baik akan mendukung proses pembelajaran yang baik pula.

Pendidikan formal, pada umumnya dilaksanakan pada pagi hari sampai siang hari. Dengan kata lain, waktu pembelajaran dilaksanakan pada pagi hari (07.00) sampai dengan siang hari (12.00). Pelaksanaan pembelajaran yang berbeda tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan, apabila pelajaran dilaksanakan pada pagi hari karena pada saat-saat tersebut konsentrasi siswa masih kuat.

Akan tetapi terdapat perbedaan apabila waktu belajar atau sekolah dilakukan pada waktu siang hari. Hal ini dapat dilihat dari kondisi belajar siswa terutama di waktu belajar siang juga ikut mempengaruhi motivasi belajar siswa,

(3)

yaitu Apabila sekolah masuk siang, maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran. Sebab energi sudah berkurang, di samping udara yang relatif panas di waktu siang, dapat mempercepat proses kelelahan pada diri siswa yang mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang ada pada diri siswa akan mempengaruhi hasil belajarnya dan untuk membuktikan kebenaran dari masalah tersebut maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai“Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di SDN 11 Petang Jakarta Timur”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan perumusan masalah secara umum yaitu: ”Adakah Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di SDN 11 Petang Jakarta Timur?”

II. LANDASAN TEORETIS A. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

“Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk

menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman”. (Iskandar, 2012:181).

“Menurut Winkels dalam Iskandar (2012:180) motivasi belajar merupakan motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keseluruhan penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dalam mencapai satu tujuan.”

Motivasi belajar juga dapat diartikan sebagai “Serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi dalam belajar, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan kegiatan belajar dan bila ia tidak suka maka ia akan berusaha menghilangkan perasaan tidak sukanya tersebut” (Sardiman, 2011:74).

B. Hasil Belajar

Menurut Juliah dalam Jihad dan Haris (2011:15) Hasil belajar adalah “segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.”

Menurut Winkel dalam Purwanto (2011:45) hasil belajar adalah “perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.”

Menurut Soedijarto dalam Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah “tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.”

III. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di SDN 11 Petang Cakung Barat yang beralamat di Jln.P. Komarudin RT 04/RW 03 kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

(4)

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Maret – Juni tahun ajaran 2013 – 2014.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan metode deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Jumlah populasi sebanyak 30 siswa dan jumlah sampel yang digunakan adalah 30 siswa. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan tekniksampling jenuh.tekniksampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu 1) tahap persiapan, pengajuan judul penelitian, melakukan perizinan dan memberikan surat izin untuk melakukan observasi ke lokasi penelitian, observasi ke lokasi penelitian untuk melengkapi data yang dibutuhkan untuk penyusunan proposal penelitian, menentukan waktu pelaksanaan penelitian dengan berkonsultasi dengan pihak sekolah 2) tahap pelaksanaan, membagikan kepada siswa angket yang telah disiapkan, melihat data berupa nilai hasil belajar siswa dan 3) tahap akhir, data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis, tahap penarikan kesimpulan berdasarkan uji hipotesis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil pengolahan data dianalisis secara statistik dengan menggunakan Software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.0. Berdasarkan perolehan motivasi belajar dari hasil penelitian yang tercantum pada angket yang disebar yaitu Nilai rata-rata sebesar 73,36 berada pada interval 72 – 79 dengan jumlah responden sebanyak 5 siswa. Berdasarkan distribusi frekuensi

tersebut dapat digambarkan Histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Histogram Motivasi Belajar

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Jadi dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan frekuensi motivasi belajar dalam kategori cukup.

Berdasarkan perolehan skor hasil belajar siswa dari hasil penelitian yang tercantum pada nilai ulangan tengah semester II yaitu Nilai rata-rata sebesar 64,26 berada pada interval 59 – 71 dengan jumlah responden sebanyak 9 siswa. Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan histogram pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Histogram Hasil Belajar

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Jadi dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan frekuensi hasil belajar dalam kategori cukup.

Berdasakan hasil output SPSS versi 16.0 uji normalitas bahwa pada significance, nilai motivasi belajar di atas

0 5 10 48-5556-6364-7172-7980-8788-95 Fre k u en si Interval Motivasi Belajar Motivasi Belajar 0 5 10 20-32 33-45 46-58 59-71 72-84 85-97 Fre k u en si Interval Hasil Belajar Hasil Belajar

(5)

0,05 (0,056> 0,05) dan nilai Sig hasil belajar siswa di atas 0,05 (0,165> 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan data tersebut adalah normal.

Berdasakan hasil output SPSS versi 16.0 uji homogenitas pada nilai Sig adalah 0,065. Karena nilai Sig di atas 0,05 (0,065 > 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan data tersebut diterima.

Besarnya angka dari koefisien korelasi R = 0,351 dan angka tersebut positif dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat hubungan/ korelasi yang rendah dan searah antara variabel motivasi belajar dengan variabel hasil belajar siswa. Dari Hasil uji Anova diketahui besarnya nilai F hitung adalah 3.934 dengan tingkat signifikansi 5% (a = 0,05) yaitu sebesar 0.057. Diketahui besarnya nilai t-hitung variabel motivasi belajar yaitu (nilai t-hitung = - 1.983) dengan signifikansi 0,057.

Untuk melihat seberapa kuat hubungannya dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation, dari tabel output di dapatkan nilai r = 0,351, jika dibandingkan pada tabel interpretasi koefisien korelasi maka disimpulkan kekuatan hubungannya rendah antara variabel X (motivasi belajar) dan variabel Y(hasil belajar siswa) artinya semakin rendah motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula hasil belajar siswa.

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini yang diamati berupa motivasi belajar siswa yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel 4.5

Tabel 4.5

Hasil Observasi Motivasi Belajar Aspek Motivasi Belajar Keterlaksanaan Persentase Hasrat dan keinginan berhasil 80% Dorongan dan kebutuhan 54% dalam belajar Harapan dan cita-cita masa depan 53% Penghargaan dalam belajar 56% Kegiatan yang menarik dalam belajar 40 % Lingkungan belajar yang kondusif 80 %

Sumber : Hasil Penelitian 2014 B.Pembahasan

1. Motivasi belajar di SDN 11 Petang Jakarta timur

Ketika siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi , maka siswa tersebut mempunyai daya penggerak dari dalam dirinya untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Sumiati dan Asra (2008: 59) Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar. Berdasarkan pada teori tersebut dan melihat Secara rata-rata (mean) skor motivasi belajar siswa adalah sebesar 73,13, median 77,95 dan modus 82,58. Nilai rata-rata sebesar 73,36 berada pada interval 72 – 79 dengan jumlah responden sebanyak 5 siswa, yang berada diatas interval rata-rata adalah sebanyak 12 siswa. Sedangkan untuk kelompok interval yang berada dibawah nilai rata-rata terdapat sebanyak 13 siswa.

Data dari hasil observasi motivasi belajar yaitu pada aspek Hasrat dan keinginan berhasil mendapatkan presentase sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa baik dalam aspek Hasrat dan keinginan berhasil. Begitu pula aspek dorongan dan kebutuhan dalam belajar mendapatkan presentase sebesar 54%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup baik

(6)

dalam aspek dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Namun aspek harapan dan cita-cita masa depan mendapatkan presentase sebesar 54% . Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup baik dalam aspek harapan dan cita-cita masa depan. Aspek penghargaan dalam belajar mendapatkan 56%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup baik dalam aspek penghargaan dalam belajar. Selanjutnya aspek kegiatan menarik dalam belajar mendapatkan presentase sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang baik dalam kegiatan menarik dalam belajar. Aspek lingkungan belajar yang kondusif mendapatkan presentase sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa baik dalam aspek lingkungan belajar yang kondusif.

2. Hasil belajar siswa di SDN 11 Petang Jakarta timur

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2013 : 6 – 11) bahwa “hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek afektif)”. Dan berdasarkan teori yang diungkapakan oleh Winkel dalam Purwanto (2011:45) hasil belajar adalah “perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan pada teori tersebut dan melihat Secara rata-rata (mean) skor hasil belajar siswa adalah sebesar 66,3, median 55,5 dan modus 63,3. Nilai rata-rata sebesar 64,26 berada pada interval 59 – 71 dengan jumlah responden sebanyak 9 siswa, yang berada diatas interval rata-rata adalah sebanyak 10 siswa. Sedangkan untuk kelompok interval yang berada dibawah nilai rata-rata terdapat sebanyak 11 siswa.

3. Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa di SDN 11 Petang Jakarta timur

Berdasarkan data lapangan dapat diketahui bahwa data hasil motivasi belajar dengan hasil belajar siswa mempunyai nilai korelasi sebesar 0,351. Maka berdasarkan analisis dengan menggunakan uji statistik rumus Product Momen dapat disesuaikan dengan kaidah keputusan yaitu H1=data diterima.

Penjelasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa motivasi belajar penting karena dapat menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan pada penelitian yang relevan, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum (2011) dalam penelitiannya “Hubungan antara Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Gugus Lokantara” menyimpulkan bahwa ada hubungan tetapi sangat rendah antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Hasil penelitian yang disusun oleh peneliti menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh dengan hasil belajar siswa yaitu semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula hasil belajar siswa. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Dengan demikian data yang diperoleh dari lapangan yang sesuai dengan hipotesis yaitu H1 = data diterima,

hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis yang dilakukan maka ditarik kesimpulan bahwa hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa di SDN 11 Petang Jakarta timur memiliki

(7)

hubungan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh angka kontribusi koefisien determinasinya atau besarnya sumbangan pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel tersebut adalah sebesar 0,123 atau 12,3%. Jadi, hasil belajar siswa 87,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Selanjutnya hubungannya dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation, yang di dapatkan dari nilai R

= 0,351, jika dibandingkan pada tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r = 0,351 berada di interval koefisien berada ditingkat yang rendah. Maka disimpulkan motivasi belajar dengan hasil belajar memiliki hubungan yang rendah artinya semakin rendah nilai motivasi belajar maka semakin rendah pula hasil belajar siswa di SDN 11 Petang Jakarta Timur.

*Rachmawati Indah Permata Sari adalah Mahasiswa Unisma “45“ Bekasi *Amin adalah Dosen PGSD Unisma “45” Bekasi

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Husein Umar, 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers

Iskandar, 2012. Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru.Jakarta: Referensi Jihad Asep dan HarisAbdul, 2013.Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Presindo Purwanto, 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sardiman, A.M, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Setyosari Punaji, 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta CV.

Sumiati dan Asra, 2008.Metode Pembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima

Suprijono Agus, 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kharisma Putra Utama

Syaiful Bahri Djamarah, 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gambar

Grafik Histogram Motivasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian sudut wahana kurang terawatt dan dimana pengunjung mengalami peningkatan namun tidak sesuai dengan target yang diharapkan, pemerintah dinas pariwisata kota

External heat gain merupakan : pertambahan panas yang disebabkan adanya panas radiasi matahari secara langsung dan perbedaan temperature dari udara luar bangunan

Kapolres Langsa AKBP Sunarya, SIK mengatakan meninjau masyarakat 7 Desa Kecamatan Sungai Raya di landa Banjir desa Krueng lingka,Bukit Dren, sebuk pase, senebuk

Juara lll Kegiatan Pemilihan Duta Kampus Dalam Rangka peningkatan dan Pengembangan Minat, Bakat, Bidang Kreatifitas Bagi Civitas Akademika di Universitas Negeri Malang

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab IV mengenai keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman pribadi dengan strategi pembelajaran Writing In The Here And Now

Berapa banyak jumlah panitia yang dapat dibentuk jika panitianya terdiri dari paling sedikit 1 pria dan 1

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsep 5 panca jiwa pondok pesantren Ta'mirul Islam yaitu : Keikhlasan, Kesadaran, Kesederhanaan, Keteladanan, Kasih Sayang,

oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender Sukarela. Perusahaan Terbuka adalah Emiten yang telah melakukan.. Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan.. Perusahaan Sasaran