• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor: ULP/POKJA.01.a/AKABI/IV/2013 Tanggal: 16 April 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor: ULP/POKJA.01.a/AKABI/IV/2013 Tanggal: 16 April 2013"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

Nomor: ULP/POKJA.01.a/AKABI/IV/2013 Tanggal: 16 April 2013

untuk

PENGADAAN BANTUAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI KEGIATAN PERLUASAN AREAL TANAM BARU (PATB)

TAHUN 2013

Nomor : ULP/POKJA.01/ADD/AKABI/02/IV/2013 Tanggal : 22 April 2013

I. DOKUMEN PENGADAAN

BAB I : Umum : cukup jelas

BAB II : Pengumuman Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi : cukup jelas BAB III : Instruksi Kepada Peserta

1. Halaman 12, Point 15. Dokumen Penawaran, Point e.5) dirubah dan harus dibaca menjadi :

5) Mempunyai stok benih kedelai varietas unggul bersertifikat di gudang dan atau digudang produsen/penangkar untuk yang akan disalurkan minggu pertama dan kedua bulan Juni dan atau dipertanaman yang akan siap salur untuk kebutuhan jadwal tanam bulan Juni 2013, yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri, sesuai paket meliputi sebagai berikut:

a. paket I lahan kering di Jawa stok benih minimal 50 % dari total, b. paket II lahan sawah di Jawa minimal 60 % dari total,

c. paket III lahan kering masam luar Jawa minimal 25 % dari total,

d. dan paket IV lahan kering dan sawah non masam, lahan sawah masam dan lahan pasang surut luar pulau jawa minimal 80 % dari total.

Stock benih kedelai akan siap salur bulan Juni 2013 adalah :

 benih kedelai unggul bersertifikat yang sudah dipacking dan atau,

 benih kedelai yang sudah lulus uji laboratorium tapi belum dilabel/masih disimpan di bulk/silo dan atau,

 benih kedelai dalam proses produksi yaitu calon benih yang belum lulus uji laboratorium atau masih dalam pertanaman yang siap panen dan dapat disalurkan bulan juni sesuai jadwal tanam, sudah dilakukan pemeriksaan lapangan yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat.

(2)

2 Untuk penyaluran benih kebutuhan jadwal tanam Juli s/d Desember 2013, mempunyai perencanaan tanam produksi benih kedelai untuk memenuhi kebutuhan bulan juli s/d desember 2013 yang sudah dan yang belum tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri. Surat keterangan ketersediaan stok benih kedelai diketahui oleh kepala BPSBPTH tingkat Provinsi.

7) Memiliki tenaga teknis minimal 1 (satu) orang yang berpengalaman dengan kualifikasi minimal S1 Bidang Pertanian untuk masing-masing bidang perbenihan, pupuk dan pestisida, dilampirkan surat keterangan pengalaman dan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).

2. Halaman 24, Point 27.4.A.c.2) Evaluasi Teknis Point e) dan h) dirubah dan harus dibaca menjadi :

e) Mempunyai stok benih kedelai varietas unggul bersertifikat di gudang dan atau digudang produsen/penangkar untuk yang akan disalurkan minggu pertama dan kedua bulan Juni dan atau dipertanaman yang akan siap salur untuk kebutuhan jadwal tanam bulan Juni 2013, yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri, sesuai paket meliputi sebagai berikut:

a. paket I lahan kering di Jawa stok benih minimal 50 % dari total, b. paket II lahan sawah di Jawa minimal 60 % dari total,

c. paket III lahan kering masam luar Jawa minimal 25 % dari total,

d. dan paket IV lahan kering dan sawah non masam, lahan sawah masam dan lahan pasang surut luar pulau jawa minimal 80 % dari total.

Stock benih kedelai akan siap salur bulan Juni 2013 adalah :

 benih kedelai unggul bersertifikat yang sudah dipacking dan atau,

 benih kedelai yang sudah lulus uji laboratorium tapi belum dilabel/masih disimpan di bulk/silo dan atau,

 benih kedelai dalam proses produksi yaitu calon benih yang belum lulus uji laboratorium atau masih dalam pertanaman yang siap panen dan dapat disalurkan bulan juni sesuai jadwal tanam, sudah dilakukan pemeriksaan lapangan yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat.

Untuk penyaluran benih kebutuhan jadwal tanam Juli s/d Desember 2013, mempunyai perencanaan tanam produksi benih kedelai untuk memenuhi kebutuhan bulan juli s/d desember 2013 yang sudah dan yang belum tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri. Surat keterangan ketersediaan stok benih kedelai diketahui oleh kepala BPSBPTH tingkat Provinsi.

(3)

3 h) Memiliki tenaga teknis minimal 1 (satu) orang yang berpengalaman dengan kualifikasi minimal S1 Bidang Pertanian untuk masing-masing bidang perbenihan, pupuk dan pestisida, dilampirkan surat keterangan pengalaman dan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).

BAB IV : Lembar Data Pemilihan (LDP) : cukup jelas Halaman 42, Point K.e. Point 5) dan 7)

dirubah dan harus dibaca menjadi :

5) Mempunyai stok benih kedelai varietas unggul bersertifikat di gudang dan atau digudang produsen/penangkar untuk yang akan disalurkan minggu pertama dan kedua bulan Juni dan atau dipertanaman yang akan siap salur untuk kebutuhan jadwal tanam bulan Juni 2013, yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri, sesuai paket meliputi sebagai berikut:

a. paket I lahan kering di Jawa stok benih minimal 50 % dari total, b. paket II lahan sawah di Jawa minimal 60 % dari total,

c. paket III lahan kering masam luar Jawa minimal 25 % dari total,

d. dan paket IV lahan kering dan sawah non masam, lahan sawah masam dan lahan pasang surut luar pulau jawa minimal 80 % dari total.

Stock benih kedelai akan siap salur bulan Juni 2013 adalah :

 benih kedelai unggul bersertifikat yang sudah dipacking dan atau,

 benih kedelai yang sudah lulus uji laboratorium tapi belum dilabel/masih disimpan di bulk/silo dan atau,

 benih kedelai dalam proses produksi yaitu calon benih yang belum lulus uji laboratorium atau masih dalam pertanaman yang siap panen dan dapat disalurkan bulan juni sesuai jadwal tanam, sudah dilakukan pemeriksaan lapangan yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat.

Untuk penyaluran benih kebutuhan jadwal tanam Juli s/d Desember 2013, mempunyai perencanaan tanam produksi benih kedelai untuk memenuhi kebutuhan bulan juli s/d desember 2013 yang sudah dan yang belum tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri. Surat keterangan ketersediaan stok benih kedelai diketahui oleh kepala BPSBPTH tingkat Provinsi.

7) Memiliki tenaga teknis minimal 1 (satu) orang yang berpengalaman dengan kualifikasi minimal S1 Bidang Pertanian untuk masing-masing bidang perbenihan, pupuk dan pestisida, dilampirkan surat keterangan pengalaman dan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).

(4)

4 BAB V : Lembar Data Kualifikasi (LDK) : cukup jelas BAB VI : Bentuk Dokumen Penawaran :

Halaman 51, C. Bentuk Dokumen Penawaran Teknis, Point 5) dan 7) dirubah dan harus dibaca menjadi :

5) Mempunyai stok benih kedelai varietas unggul bersertifikat di gudang dan atau digudang produsen/penangkar untuk yang akan disalurkan minggu pertama dan kedua bulan Juni dan atau dipertanaman yang akan siap salur untuk kebutuhan jadwal tanam bulan Juni 2013, yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri, sesuai paket meliputi sebagai berikut:

a. paket I lahan kering di Jawa stok benih minimal 50 % dari total, b. paket II lahan sawah di Jawa minimal 60 % dari total,

c. paket III lahan kering masam luar Jawa minimal 25 % dari total,

d. dan paket IV lahan kering dan sawah non masam, lahan sawah masam dan lahan pasang surut luar pulau jawa minimal 80 % dari total.

Stock benih kedelai akan siap salur bulan Juni 2013 adalah :

 benih kedelai unggul bersertifikat yang sudah dipacking dan atau,

 benih kedelai yang sudah lulus uji laboratorium tapi belum dilabel/masih disimpan di bulk/silo dan atau,

 benih kedelai dalam proses produksi yaitu calon benih yang belum lulus uji laboratorium atau masih dalam pertanaman yang siap panen dan dapat disalurkan bulan juni sesuai jadwal tanam, sudah dilakukan pemeriksaan lapangan yang tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat.

Untuk penyaluran benih kebutuhan jadwal tanam Juli s/d Desember 2013, mempunyai perencanaan tanam produksi benih kedelai untuk memenuhi kebutuhan bulan juli s/d desember 2013 yang sudah dan yang belum tercatat dalam Buku Induk Sertifikasi Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan tingkat Provinsi setempat, kecuali untuk produksi benih yang sudah dilakukan oleh produsen yang diberi sertifikat system mutu untuk melakukan sertifikasi mandiri. Surat keterangan ketersediaan stok benih kedelai diketahui oleh kepala BPSBPTH tingkat Provinsi.

7) Memiliki tenaga teknis minimal 1 (satu) orang yang berpengalaman dengan kualifikasi minimal S1 Bidang Pertanian untuk masing-masing bidang perbenihan, pupuk dan pestisida, dilampirkan surat keterangan pengalaman dan daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae).

(5)

5 BAB VIII : Tata Cara Evaluasi Kualifikasi : cukup jelas

BAB IX : Bentuk Kontrak : cukup jelas

BAB X : Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) : cukup jelas BAB XI : Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) : cukup jelas BAB XII : Spesifikasi Teknis :

A. Komponen Bantuan Paket Kegiatan

1) Penyebutan dan penulisan Kata “Pupuk SP-36”

Yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Halaman : 112 s/d 114 dirubah dan harus dibaca menjadi : Pupuk Phosphat

2) Kekurangan kalimat komponen paket “ Pupuk Organik Padat”

dirubah dan harus dibaca menjadi :

(PAKET-3 LUAR PULAU JAWA AGROEKOLOGI LAHAN KERING MASAM)

SELUAS 27.045 HA DI PROVINSI ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA SELATAN, JAMBI, RIAU, LAMPUNG DAN KALIMANTAN SELATAN

Seluruh komponen paket teknologi budidaya kedelai per hektar disalurkan secara bersamaan yang meliputi :

3 Paket Teknologi budidaya di Lahan Kering Masam

1. Benih beserta packing (40 kg/ha) 40 Kg

2. Pupuk

- NPK (50 kg/ha) 50 Kg

- Phosphat (30 kg/ha) 30 Kg

3. Pupuk Hayati Pembentuk bintil akar (200 - 250 gram/ha) 1 Pkt

4. Pupuk Organik Padat diperkaya mikroba 200 Kg

5. Biopestisida (Pestisida Organik/Biologi)

6. Kapur Pertanian 200 Kg

Total Kebutuhan 27.045 ha

No. Komponen Paket Teknologi Volume

2 lt atau 1 kg

(PAKET-4 LUAR PULAU JAWA AGROEKOLOGI LAHAN SAWAH MASAM, LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH NON MASAM DAN LAHAN PASANG SURUT) SELUAS 17.125 HA

(PAKET-4.A LUAR PULAU JAWA AGROEKOLOGI LAHAN SAWAH MASAM)

SELUAS 6.045 HA DI PROVINSI ACEH, SUMATERA UTARA, SUMATERA SELATAN, LAMPUNG DAN KALIMANTAN SELATAN

Seluruh komponen paket teknologi budidaya kedelai per hektar disalurkan secara bersamaan yang meliputi :

(6)

6

4.A Paket Teknologi budidaya di Lahan Sawah Masam

1. Benih beserta packing (40 kg/ha) 40 Kg

2. Pupuk

- NPK (50 kg/ha) 50 Kg

- Phosphat (30 kg/ha) 30 Kg

3. Pupuk Hayati Pembentuk bintil akar (200 - 250 gram/ha) 1 Pkt

4. Pupuk Organik Padat diperkaya mikroba 100 Kg

5. Biopestisida (Pestisida Organik/Biologi)

6. Kapur Pertanian 100 Kg

Total Kebutuhan 6.045 ha

Volume

2 lt atau 1 kg

No. Komponen Paket Teknologi

(PAKET-4.C LUAR PULAU JAWA AGROEKOLOGI LAHAN PASANG SURUT) SELUAS 8.080 HA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN, JAMBI DAN LAMPUNG

Seluruh komponen paket teknologi budidaya kedelai per hektar disalurkan secara bersamaan yang meliputi :

4.C Paket Teknologi budidaya di Lahan Pasang Surut

1. Benih beserta packing (40 kg/ha) 40 Kg

2. Pupuk

- NPK (50 kg/ha) 50 Kg

- Phosphat (30 kg/ha) 30 Kg

3. Pupuk Hayati Pembentuk bintil akar (200 - 250 gram/ha) 1 Pkt

4. Pupuk Organik Padat diperkaya mikroba 200 Kg

5. Biopestisida (Pestisida Organik/Biologi)

6. Herbisida Cair (Sistemik) 3 lt

7. Kapur Pertanian 280 Kg

Total Kebutuhan 8.080 ha

No. Komponen Paket Teknologi Volume

2 lt atau 1 kg

B. Spesifikasi Teknis

1. Halaman 121, Spesifikasi Biopestisida (Pestisida organik/biologi) dirubah dan harus dibaca menjadi :

a. Bahan Pengendali : Hama Ulat Grayak Komoditi : Kedelai

Jasad Sasaran : Ulat grayak Jenis : Insektisida Biologi Golongan : Bakteri

Bahan Aktif : Bacillus thuringiensis

Bentuk Formulasi : WP atau SL

(7)

7

2. Penyebutan dan penulisan Kata “Pupuk SP-36”

Yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Halaman : 4, 40, 115, 118, 119 dan Tabel Daftar Kuantitas dan Harga serta pada spesifikasi teknis

dirubah dan harus dibaca menjadi : Pupuk Phosphat

Halaman 119, Parameter Kadar asam bebas (sebagai H3PO4)

dirubah dan harus dibaca menjadi :

No. Parameter Satuan Mutu Standard

1. Kadar unsur hara fosfor sebagai P 2O5

- P 2 O5 Total % Minimal 36

- P2 O5 Larut dalam sitrat 2% % Minimal 34

- P2 O5 Larut dalam air % Minimal 30

2. Kadar belerang (sebagai S) % Minimal 5

3. Kadar asam bebas (sebagai H3 PO4) % Maks. 6

4. Logam berat :

- Arsen ( As) ppm Maks 100

- Mercury ( Hg) ppm Maks 10

- Cadmuim (Cd) ppm Maks. 100

- Timbal (Pb) ppm Maks 500

5. Kadar Air % Maks 5

6. Warna Abu-abu

7. Bentuk Butiran

BAB XIII : Daftar Kuantitas dan Harga : cukup jelas BAB XIV : Bentuk Dokumen Lain : cukup jelas

II. PENJELASAN MENGENAI KEMITRAAN / KERJASAMA OPERASI (KSO)

1. Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) adalah Kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;

2. Kemitraan/KSO harus dilakukan antar perusahaan yang berbadan usaha baik swasta maupun BUMN.

3. Perusahaan peserta lelang harus mampu menyediakan barang sesuai dengan paket pekerjaan yang diikuti. Apabila perusahaan peserta lelang tidak mampu sendiri memenuhi seluruh kelengkapan syarat pelelangan, maka perusahaan tersebut dapat melakukan Kemitraan/KSO dengan perusahaan lain sehingga seluruh kelengkapan syarat pelelangan dapat dipenuhi.

(8)

8 4. Perusahaan peserta lelang yang akan melakukan kemitraan/KSO dengan perusahaan lain, harus mempunyai perjanjian kemitraan/KSO yang memuat persentase kemitraan/KSO dan menunjuk salah satu perusahaan yang tergabung dalam kemitraan/KSO sebagai Lead Firm mewakili kemitraan/KSO tersebut (Bentuk perjanjian Kemitraan/KSO sesuai dokumen pengadaan Hal.49).

5. Setiap perusahaan peserta lelang, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota Kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.

6. Perusahaan peserta lelang yang melakukan kemitraan/KSO, baik Lead Firm dan

seluruh anggota kemitraan/KSO, harus memenuhi dan melengkapi ketentuan

kualifikasi sebagai berikut:

a. Memiliki Surat Izin Usaha sesuai bidang kegiatan/usaha-nya masing-masing (benih, pupuk dan pestisida);

b. Mengisi formulir isian data kualifikasi (sesuai dokumen pengadaan Hal.72) dan selanjutnya hasil isian formulir isian data kualifikasi diunggah/upload oleh Perusahaan yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO (Lead Firm).

c. Khusus untuk produsen/distributor benih, mengisi data kualifikasi untuk daftar fasilitas/sarana peralatan/perlengkapan dapat berupa milik sendiri/sewa/ kerjasama/pinjam, berupa unit prosesing benih meliputi minimal mesin pengering (dryer), alat pembersih (sortasi), alat pengepakan dan gudang penyimpanan

d. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

e. Memiliki kemampuan pengalaman pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam hal penyediaan dan penyaluran benih kedelai antar pulau dan/ atau antar provinsi/kabupaten, serta pekerjaan penyediaan dan penyaluran pupuk dan pestisida/bahan kimia yang dibuktikan dengan surat prestasi/kontrak kerja dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

7. Perusahaan yang ditunjuk mewakili kemitraan/KSO (Lead Firm) wajib mengisi pakta integritas (sesuai dokumen pengadaan Hal.57) dan menyampaikan/upload melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.

8. Jaminan Penawaran (sesuai dokumen pengadaan Hal.15 point 21.5) harus ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perusahaan yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO (Lead Firm), yang wajib menyampaikan/meng-upload dokumen penawaran dan dokumen isian kualifikasi melalui fasilitas unggahan dan unggahan lainnya pada aplikasi SPSE.

(9)

9 Ketentuan-ketentuan lain dalam Dokumen Pengadaan Nomor ULP/POKJA.01.a/AKABI/IV/ 2013 tanggal 16 April 2013 yang tidak dirubah dalam Addendum Dokumen Pengadaan ini, dinyatakan masih tetap berlaku.

Demikian Addendum Dokumen Pengadaan ini dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang diumumkan pada website LPSE Kementerian Pertanian dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tahap pelelangan selanjutnya dan merupakan satu kesatuan dengan Dokumen Pengadaan.

Menyetujui :

A.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi TA.2013, TTD

Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP.196009081987031003

Pokja.01 ULP Pengadaan Barang/Jasa Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Tahun Anggaran 2013 Ketua,

TTD

Ir. Hardian, MP NIP.196106091993031001

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Teknik analisis yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modelling) AMOS versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Iklim organisasi berpengaruh positif

Jumlah Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut status pekerjaan utama dan jenis kelamin di Provinsi DKI Jakarta,

Apakah produk yang ditawarkan oleh RSU Vina Estetica Medan telah memiliki standar yang

2 Metode elemen hingga (finite element method) adalah salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam studi numerik yang tidak dapat diperoleh dari studi ekperimental

Karena pada kondisi ini daerah kritis tidak terjadi sedikitpun diatas tiang pancang sehingga besarnya beban geser yang terjadi pada bidang geser sama dengan

Students’ Behaviour towards Learning English as a Foreign Language by Gender and Bilingual/Monolingual Learning: An Acehnese case (Banda Aceh-Indonesia). Aceh: Institut