• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pengelolaan Data Sistem Pelayanan Kesehatan pada Departement Kesehatan PT. Ateja Multi Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Pengelolaan Data Sistem Pelayanan Kesehatan pada Departement Kesehatan PT. Ateja Multi Industri"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Aplikasi Pengelolaan Data Sistem Pelayanan Kesehatan pada

Departement Kesehatan PT. Ateja Multi Industri

Frans Raharja Loekito, Mewati Ayub Jurusan S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65 Bandung 40164 email: frans_sieban@yahoo.co.id, mewatia@yahoo.com

Abstract

PT Ateja, which is a specialized interior textile company that still growing rapidly, has international quality standard and export-oriented, located in Padalarang West Java. PT.Ateja always tries to give high quality health services to their employees. To achieve the best health services, PT Ateja developed a program that will be used to manage a health care system. This new program will replace the old manual system that has been used before. The application of health services is a program which is developed using a programming language and using a database as the main data storage. The application was designed to manage user’s data, medicine’s data, health insurance’s data, and employee’s medical record data in health insurance system of PT.Ateja Multi-Industry and also to assist the department of health in giving the best health service to their employees. To provide security guarantees for user in accessing this application, the principle of one-way hash by applying the hash algorithm SHA-1 (Secure Hash Algorithm) into the password for each user is used. In addition to give protection against user, the application also gives protection to the employee’s medical record data. The application uses an asymmetric key encryption algorithm RSA (Rivest, Shamir and Adleman) which is combined with barcode font technology into the Employees ID. The application is also expected to improve the quality of health services and the efficiency in the health care system. To support this expectation, the application is able to manage the health insurance’s data and queuing system. This feature is accompanied with an ability to deliver the queue’s information using SMS Gateway technology.

Keywords : barcode, medical record, RSA, SHA-1.

I. Pendahuluan

PT. Ateja Multi Industri adalah sebuah perusahaan tekstil interior yang masih berkembang dan berkualitas internasional yang berlokasi di Padalarang, Jawa Barat. Untuk mempertahankan kegiatan produksi serta berbagai prestasinya, PT Ateja harus memperhatikan pelayanan kesehatan kepada semua karyawannya. Selama ini pengelolaan pelayanan kesehatan karyawan masih dilakukan secara manual di bawah departemen kesehatan. Dengan semakin bertambahnya karyawan yang bekerja di PT Ateja, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan pelayanan kesehatan yang berbantuan komputer, sehingga pelayanan kesehatan karyawan dapat dikelola dengan lebih baik. Pelayanan kesehatan yang baik akan membuat kesehatan karyawan terjaga dan terpelihara sehingga dapat mendukung berjalannya kegiatan produksi, terutama di saat permintaan pasar sedang meningkat.

(2)

Aplikasi untuk sistem pelayanan kesehatan ini dirancang untuk mengelola data obat, data user (dokter dan petugas data entry), data kuota jaminan kesehatan dan data medical record karyawan yang terdapat di dalam sistem jaminan kesehatan. Diharapkan aplikasi ini juga dapat membantu departemen kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para karyawannya.

Selain mengelola data kesehatan, fitur lain dari aplikasi ini adalah memberikan jaminan keamanan kepada user dalam mengakses aplikasi dengan menerapkan prinsip hash satu arah dengan algoritma hash SHA-1 (Secure Hash Algorithm), memberikan perlindungan terhadap data medical record karyawan dengan menerapkan enkripsi kunci asimetrik dengan algoritma RSA (Rivest, Shamir and Adleman). Dalam penerapannya, algoritma SHA-1 dan RSA digabungkan dengan teknologi barcode untuk menampilkan identitas pasien dari karyawan yang akan berobat. Fitur selanjutnya adalah mengelola sistem antrian berobat melalui pengiriman SMS informasi antrian dengan teknologi SMS Gateway dan mengelola data kuota jaminan kesehatan yang dimiliki oleh setiap karyawan.

II. Landasan Teori

Berikut ini akan dibahas beberapa teori yang digunakan baik dalam proses perancangan, pengembangan maupun implementasi aplikasi.

II.1 Algoritma RSA (Rivest, Shamir and Adleman)

Kriptografi sebagai ilmu untuk menyembunyikan suatu informasi memiliki beberapa isilah seperti plain text, cipher text, enkripsi dan dekripsi. Plain text adalah pesan asli yang ingin dikirimkan. Cipher text adalah pesan yang telah diubah dengan metode enkripsi tertentu. Enkripsi adalah proses mengubah sebuah plain text menjadi cipher text. Dekripsi adalah kebalikan dari proses enkripsi, yaitu proses mengubah cipher text menjadi plain text.

Pada kriptografi, dikenal pula istilah symmetric key dan asymmetric key cryptography (public key cryptography). Symmetric key cryptography berarti bahwa untuk membaca dan menyandikan sebuah pesan digunakan sebuah kunci yang sama, sedangkan asymmetric atau public key cryptography berarti bahwa pihak pengirim dan penerima pesan akan saling bertukar kunci yang digunakan untuk mengekripsi data dan kunci untuk melakukan dekripsi tetap dirahasiakan. Konsep dasar dari public key cryptography adalah terdapat dua kunciyang selalu berpasangan yaitu encryption key (kunci publik) dan decryption key (kunci pribadi). Salah satu bagian dari public key cryptography adalah kriptografi RSA (Riyanto, 2008).

RSA adalah kriptografi yang menerapkan konsep kunci publik yang memiliki tiga langkah utama yaitu pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi. Terdapat dua buah kunci pada RSA yaitu kunci publik yang digunakan untuk melakukan enkripsi serta dapat diketahui oleh orang lain dan kunci pribadi yang tetap dirahasiakan dan

(3)

sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor prima, dimana dengan pemfaktoran akan diperoleh kunci pribadi. Selama pemfaktoran bilangan besar menjadi bilangan prima belum ditemukan, maka selama itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin.

II.2 Algoritma SHA-1 (Secure Hash Algorithm)

Fungsi hash merupakan sebuah fungsi yang mengkonversi data berukuran besar atau bervariasi menjadi sebuah bilangan berukuran kecil sekaligus mampu menghasilkan suatu nilai yang unik untuk setiap pesan. Nilai yang dikembalikan oleh fungsi hash disebut nilai hash, kode hash, jumlah hash atau hash (Komputer, 2003). Fungsi hash merupakan suatu metode untuk melakukan enkripsi yang bersifat satu arah yang dapat mengubah teks asli menjadi sebuah nilai hash. SHA (Secure Hash Algorithm) adalah salah satu algoritma fungsi hash. SHA memiliki empat spesifikasi, yaitu SHA-1, SHA-256, SHA-384 dan SHA-512 (Dini, 2010).

SHA-1 merupakan sebuah fungsi hash yang menghasilkan message digest atau keluaran sepanjang 160 bit. Algoritma SHA-1 terdiri dari enam proses utama yaitu inisialisasi variabel kunci, penambahan bit 1, pemecahan pesan ke dalam kelompok berukuran 512-bit, ekstensi pesan, iterasi utama, dan pembangkitan hash value. II.3 ShortMessaging System Gateway (SMS Gateway)

Short Messaging Sytem (SMS) merupakan salah satu model komunikasi yang handal yang mampu mengirim atau menerima pesan-pesan pendek yang umumnya digunakan pada perangkat mobile phone (HP) atau PDA (Imron, 2004). Berdasarkan kegunaan dari SMS, dikembangkanlah pada sebuah aplikasi komputer yang dikenal dengan nama SMS Gateway. SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan komputer namun memanfaatkan teknologi SMS yang digunakan untuk mendistribusikan pesan-pesan secara otomatis. Melalui adanya SMS gateway di dalam aplikasi dapat membantu dalam penyebaran informasi dengan memanfaatkan teknologi SMS. SMS gateway tersebut dapat mengirimkan pesan dalam jumlah banyak secara otomatis yang langsung terhubung dengan nomor-nomor yang sudah tersimpan di dalam database aplikasi.

II.4 Barcode

Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda-beda, memiliki bentuk yang sederhana namun sangat berguna. Barcode memiliki suatu informasi yang terbaca oleh suatu mesin dan dapat dibaca dengan menggunakan alat baca barcode / barcode scanner. Seiring semakin bertambahkan penggunaan barcode, kini tidak hanya barcode satu dimensi saja, melainkan sudah ada barcode dua dimensi. Barcode memiliki beberapa jenis, namun barcode yang digunakan di dalam aplikasi ini adalah

(4)

barcode satu dimensi (linear barcode) dan menggunakan Kode 39 didalamnya. Barcode satu dimensi terdiri dari garis-garis yang berwarna hitam dan putih, dimana untuk warna hitam menunjukkan nilai 1 dan warna putih menunjukkan nilai 0.

III. Analisis dan Disain

Adapun tujuan dari perancangan dan implementasi aplikasi ini adalah :

1. Mengubah sistem pengelolaan data medical record karyawannya dari sistem manual yang telah ada sebelumnya menjadi sebuah sistem baru yang berbantuan komputer.

2. Membuat sebuah aplikasi yang mampu menjaga kerahasiaan data medical record karyawannya dan memberikan keamanan kepada user dalam mengakses aplikasi.

3. Mengelola data obat, data user, data pasien, data medical record dan data kuota jaminan kesehatan yang diberikan pada karyawan.

4. Melengkapi aplikasi dengan kemampuan untuk mengelola nomor antrian bagi karyawan yang akan berobat.

Pada gambar 1 ditunjukkan rancangan diagram use case dari aplikasi. Di dalam use case tersebut terdapat tiga pengguna aplikasi yaitu admin, petugas data entry dan dokter, setiap pengguna memiliki fungsi yang berbeda.

(5)

Gambar 1. Diagram Use Case

Pemodelan untuk penyimpanan data dalam aplikasi ini menggunakan pemodelan Entity Relationship Diagram (ERD), yang ditunjukkan pada gambar 2.

(6)

Gambar 2. ERD Aplikasi

Tabel yang diperlukan untuk penyimpanan data adalah tabel Users, tabel Obat, tabel Medical Record, tabel Pasien, tabel Kuota Jamkes, tabel Biaya Dokter, tabel Antrian dan tabel Log Medrec.

Pada gambar 3 ditampilkan diagram kelas dari aplikasi yang menggambarkan kelas-kelas yang digunakan, yaitu kelas Users, BiayaDokter, KuotaJamkes, MedicalRecord, Pasien, Obat, LogMedicalRecord dan Antrian. Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users, kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan kesehatan karyawan, kelas MedicalRecord akan menyimpan seluruh data medical record karyawan, kelas Pasien digunakan untuk menyimpan data karyawan yang terdaftar sebagai pasien, kelas Obat digunakan untuk menyimpan seluruh data obat, kelas LogMedicalRecord digunakan untuk menyimpan data log dari setiap aktifitas yang dilakukan terhadap data medical record dan kelas Antrian yang menyimpan data antrian karyawan yang akan berobat.

(7)

Gambar 3. Diagram Kelas IV. Implementasi Aplikasi

Pada implementasi aplikasi, pengguna yang ingin mengakses aplikasi harus melakukan proses login terlebih dahulu. Proses login tersebut dilakukan dengan memasukkan data username dan password dimana data password akan di hash dengan algoritma SHA-1. Jika proses login berhasil dilakukan, maka pengguna dapat memasuki aplikasi sesuai dengan perannya masing-masing.

(a) (b)

(8)

Gambar 4 adalah tampilan untuk form data users (a) dan data pasien (b). Admin sebagai pengelola data user dapat menambah, mengubah atau menghapus data user atau data pasien.

(a) (b)

Gambar 5. Tampilan Data Kuota Jaminan Kesehatan (a) dan Data Biaya Dokter (b)

Gambar 5 adalah tampilan untuk form data kuota jaminan kesehatan dan data biaya dokter. Data kuota jaminan kesehatan ataupun data biaya dokter dapat ditambahkan, diubah atau dihapus oleh pihak admin.

Gambar 6. Tampilan Daftar Berobat Pasien

Gambar 6 adalah tampilan pendaftaran bagi karyawan yang akan berobat. Pada tampilan tersebut, petugas data entry memasukkan data pasien yang akan berobat. Aplikasi akan mengenkripsi id pasien dengan algoritma RSA lalu mencetaknya ke

(9)

dalam bentuk barcode. Jika id pasien sudah dienkripsi dan dicetak ke dalam bentuk barcode, karyawan tersebut dapat didaftarkan sebagai pasien yang akan berobat.

Gambar 7. Tampilan Antrian Berobat Pasien

Gambar 7 adalah tampilan antrian bagi karyawan yang akan berobat. Data antrian tersebut akan mencatat urutan antrian karyawan yang berobat. Selain itu, data entry dapat pula melakukan dekripsi terhadap hasil enkripsi id pasien dalam bentuk barcode untuk menampilkan data medical record nya dan dapat pula mengirimkan SMS pesan informasi berobat kepada karyawan yang akan berobat karena tidak berada di tempat berobat.

Gambar 8. Tampilan Data Medical Record

Gambar 8 adalah tampilan untuk form data medical record. Dokter dan petugas data entry sebagai pengelola data medical record dapat menambah, mengubah atau menghapus data medical record tersebut.

(10)

Gambar 9. Tampilan Data Obat

Gambar 9 adalah tampilan untuk form data obat. Dokter dan data entry dapat menambah, mengubah data obat atau mengubah status keaktifan obat untuk menandai obat sudah tidak digunakan lagi.

Gambar 10. Tampilan Data LogMedical Record

Gambar 10 adalah tampilan data log medical record. Admin sebagai pengguna dapat melihat seluruh aktifitas yang telah dilakukan oleh pengguna aplikasi terhadap data medical record, aktifitas tersebut diantaranya adalah menambahkan data baru, mengubah data maupun menghapus data medical record.

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah :

a. Sebuah aplikasi pengelolaan data untuk sistem pelayanan kesehatan telah berhasil dibuat. Aplikasi ini telah mengubah sistem pengelolaan data medical record karyawan dari sistem manual yang telah ada sebelumnya menjadi sebuah sistem baru yang menggunakan komputer.

b. Aplikasi pelayanan kesehatan yang dibuat berhasil menerapkan sistem hash satu arah kepada password user dengan menggunakan algoritma

(11)

SHA-1 sehingga menciptakan sebuah program komputer yang mampu melindungi akses masuk ke dalam aplikasi.

c. Aplikasi pelayanan kesehatan yang dibuat berhasil menerapkan sistem enkripsi terhadap id karyawan dengan menggunakan algoritma RSA dan memanfaatkan teknologi pencetakan kode barcode dan pembacaan kode barcode sehingga menciptakan sebuah program komputer yang mampu menjaga kerahasiaan data medical record karyawannya.

d. Aplikasi pelayanan kesehatan yang dibuat berhasil menciptakan sebuah program komputer untuk mengelola jumlah kuota jaminan kesehatan yang diberikan pada karyawan.

e. Aplikasi pelayanan kesehatan yang dibuat berhasil memberikan layanan kesehatan yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengelola nomor antrian.

Beberapa saran untuk penyempurnaan aplikasi ini adalah sebagai berikut : a. Teknologi kode barcode dapat dikembangkan lebih lanjut dengan

memafaatkan teknologi barcode terbaru seperti kode barcode 3D.

b. Program pelayanan kesehatan dapat dikembangkan untuk digunakan di dalam beberapa komputer apabila PT Ateja mengaplikasikan sistem client - server dan membangun sistem jaringan pada sistem pelayanan kesehatan di masa yang akan datang, hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengaturan ulang pada connection string yang dimiliki oleh program. VI. Daftar Pustaka

Bagui, Sikha Saha., & Earp, Richard Walsh. 2006. Learning SQL on SQL Server 2005. United States of America : O’Reilly Media, Inc.

Dini, Austin. 2010. Modifikasi Proses SHA-1 Berdasarkan Pembangkitan Bilangan Acak. Institut Teknologi, Bandung.

Flasko, Elisa. 2008. Introducing LINQ to Relational Data. Retrieved February 2011, from http://msdn.microsoft.com/en-us/library/cc161164.aspx.

Imron, Romzi. 2004. Membuat Sendiri SMS Gateway Berbasis Protokol SMPP.

Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.

Komputer, Wahana Semarang. 2003. Memahami Model Enkripsi dan Security Data. Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.

Kulkarni, Dinesh., Bolognese, Luca., Warren, Matt., Hejlsberg, Anders., George, Kit. 2007.

LINQ to SQL: .NET Language-Integrated Query for Relational Data. Retrieved February 2011, from http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb425822.aspx.

Murach, Joel., & Lowe, Doug. 2004. Murach’s C#. United States of America : Mike Murach and Associates. Inc.

(12)

Riyanto, M. Zaki., & Ardhian, Arhdi. 2008. Kriptografi Kunci Publik : Sandi RSA. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ruckemann, Clauss-Peter. 2009. Dynamical Parallel Applications on Distributed and High Performance Computing Systems. Leibniz Universitat Hannover, Germany.

Schmuller, Joseph. 2004. Sams Teach Yourself UML in 24 Hours. Third Edition. United States of America : Sams Publishing.

Simitchi, Aykun. 2009. Object-Relational Mapping in Database Design. University of Washington,United States.

Stallings, William. 2003. Cryptography and Network Security Principles and Practice. Third Edition. New Jersey : Pearson Education International.Troelsen, Andrew. 2007. Pro C# With .NET 3.0. United States of America : Apress.

Welschenbach, Michael. 2001. Cryptography in C and C++ (pp 317 - 349). United States of America : Apress.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran menggunakan model talking stick berbantuan media komik dilakukan 2 kali pada setiap siklus dikareanakan akan lebih efektif dalam peningkatan

Anti-Lipid Peroxidation Activities of Three Selected Fruits Juices Against Cadmium Induced Liver Damage In Vitro.. Eko Suhartono 1 ∗ , June Astri

Karakter agronomi yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan dan warna batang bawah.. Parameter genetik yang diduga adalah

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak limpahan berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sesuai

Dari penggunaan finsihing semua kantor yang penulis amati semua menggunakan finishing yang sama pada umumnya, untuk area kerja staff maupun manager hingga direksi

Data yang diperoleh pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai rumusan masalah dan selanjutnya dikuatkan dengan teori yang sudah dikemukakan. Berdasarkan

pada saat container diberangkatkan menuju pelabuhan muat. Setibanya container di pelabuhan muat, dilakukan pemeriksaan barang dan dokumen oleh pihak Bea Cukai yang berada di

mengungkapkan potensi unggulan tanaman yang dibudidayakan dan informasi.. yang didapatkan digunakan sebagai acuan untuk mengenalkan jenis-jenis talas yang ada di