• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PAPAN INSPIRASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PAPAN INSPIRASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN PAPAN INSPIRASI

Woro Prihastiwi1),Yulianti2),Karsono3)

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: woroprihastiwi@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to improve the descriptive writing skill through the use of board games inspiration media. The form is this research is Classroom Action Research (CAR), that conducted in two cycles. The subject of this research is the fourth grade students of Karangasem IV State Elementary School Surakarta, amounting to 35 students. The techniques of collecting data are observation, interview, documentation, and test. The techniques of analyzing data are interactive analysis. The result of this reseach shows the minimum learning completeness before action is 22,85%; on the cycle I rising to 60%; and on the cycle II rising again become 85,72%. Based on the research result, it can be concluded that through board games inspiration media can improving the comprehension of the descriptive writing skill in the fourth grade students of Karangasem IV State Elementary School on the academic year of 2014/2015.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis deskripsi melalui penggunaan media permainan papan inspirasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV, Laweyan, Surakarta yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis datanya mnggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan kelas sebelum tindakan sebesar 22,85%; siklus I naik menjadi 60% dan pada siklus II naik menjadi 85,72%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media permainan papan inspirasi dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

Kata kunci : Keterampilan menulis deskripsi, Media permainan papan inspirasi, dan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah mata pelaja-ran yang dipelajari oleh seluruh siswa di In-donesia baik dari tingkat Sekolah Dasar hing-ga Perguruan tinggi. Tujuan pembelajaran bahasa agar komunikasi dapat berjalan de-ngan lancar baik secara lisan maupun secara tertulis khususnya pada mata pelajaran ba-hasa Indonesia. Tujuan tersebut sejalan de-ngan pendapat Mulyati (2009:1.13) yang menjelaskan bahwa keterampilan berbahasa bermanfaat dalam berinteraksi dan berko-munikasi di masyarakat dan di dunia pendi-dikan. Berkaitan dengan pembelajaran baha-sa Indonesia Tarigan (2008:1) berpendapat bahwa terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai setiap siswa meliputi aspek berbicara, aspek menyimak, aspek menulis, dan apek membaca. Dari ke-empat keterampilan berbahasa di atas ketera-mpilan menulis kurang mendapatkan perha-tian dan kurang ditangani sungguh-sungguh. Sehingga muncul banyak permasalahan kete-rampilan menulis di kelas rendah maupun di kelas tinggi (Slamet,2009:97).

Menulis bukan hanya coretan tinta pa-da kertas melainkan menulis merupakan apa-da- ada-lah bentuk komunikasi tidak langsung yang berisi penyampaian pesan yang disampaikan dalam bentuk bahasa tulis sebagai alat atau media (Suparno dan Yunus,2003: 1.3). Sela-in itu menulis juga pada hakikatnya melu-kiskan lambang-lambang grafis yang meng-gambarkan suatu bahasa yang dipahami sese-orang untuk dibaca sese-orang lain untuk dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis tersebut (Slamet, 2008: 99). Untuk me-nguasai keterampilan menulis penulis mem-butuhkan banyak pengetahuan sebagai  

sum-ber ide yang  nantinya diwujudkan dalam

ben-tuk tulisan. Terdapat lima jenis keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar yaitu: ketera-mpilan menulis deskripsi; keteraketera-mpilan me-nulis narasi; keterampilan meme-nulis pantun; keterampilan menulis puisi; dan keterampilan menulis laporan. Deskripsi (pemerian) adalah ragam wacana yang terwujudkan dalam ben-tuk tulisan yang menggambarkan tentang benda, orang, hewan, tumbuhan, dan tempat

(2)

berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulis (Slamet, 2009: 103).

Keterampilan menulis deskripsi meru-pakan sebuah bentuk keterampilan menulis yang berkaitan menceritakan objek (manusia, hewan, benda, tumbuhan, sifat, dan tempat) yang digambarkan secara terperinci berdasar-kan hasil pengamatan, kesan-kesan dan pera-saan kepada pembaca seolah-olah pembaca melihat objek yang dimaksud. Agar keteram-pilan menulis deskripsi tercapai dibutuhkan objek nyata berupa benda konkrit, benda tiru-an, gambar, ataupun media lain yang dapat menjadi wujud nyata sebagai acuan bagi sis-wa ketika melakukan proses penggambaran dalam tulisan deskripsi. Dengan demikian siswa mampu mengoptimalkan keterampilan menulis deskripsi.

Berdasarkan observasi dan tes awal ya-ng dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Ne-geri Karangasem IV tahun ajaran 2014/ 2015, dapat disimpulkan bahwa siswa yang men-dapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Mi-nimal (KKM) 70 sebanyak 28 siswa (77,15%) dari 35 siswa. Siswa yang menda-pat nilai ≥ 70 sebanyak 7 siswa atau 22,85 %. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pembe-lajaran masih menggunakan metode yang ku-rang inovatif seperti ceramah dan terbatas pa-da penggunaan media pembelajaran. Pembe-lajaran keterampilan menulis deskripsi biasa-nya diawali dengan membacakan cerita yang bersumber dari buku, padahal menulis de-skripsi membutuhkan gambaran benda kon-krit atau gambar  peristiwa yang dapat

mem-bantu siswa mengidentifikasi seakan-akan melihat objek atau mengalami peristiwa yang dideskripsikan secara langsung.

Untuk itu salah satu alternatif yang da-pat digunakan untuk memperbaiki proses pe-mbelajaran dan untuk meningkatkan ketera-mpilan menulis deskripsi adalah pengguna-an media permainpengguna-an. Media permainpengguna-an dapat dijadikan alternatif karena sesuai dengan ka-rakter anak yang suka bermain. Selain itu media ini mampu mengoptimalkan semua panca indera sehingga keterampilan menulis deskripsi dapat meningkat. Hal tersebut sesu-ai dengan pernyataan Sadiman (2006: 75) ya-ng menyatakan bahwa permainan merupa-kan kontes antar para pemain yang

meng-hasilkan interaksi satu sama lain berdasarkan aturan tertentu untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah media yang dipilih untuk di-gunakan dalam tindakan meningkatkan kete-rampilan menulis deskripsi dalam penelitian ini adalah media permainan yang berwujud papan inspirasi.

Permainan papan adalah permainan ya-ng dilakukan di atas papan meja, papan mag-netis, dan di atas lantai. Permainan ini dila-kukan dengan menjawab pertanyaan untuk menguji pengetahuan peserta atau peristiwa yang mencerminkan situasi dunia nyata yang dihadapi peserta,contohnya: monopoli, ludo, dan ular tangga (Meier, 2002: 210).

Permainan papan inspirasi dalam pene-litian ini yaitu permainan yang mirip perma-inan monopoli. Namun prinsip penggunaan-nya mirip dengan dikemukakan oleh Meier (2002:210) yaitu pemain diwajibkan menja-wab sejumlah pertanyaan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa. Bentuk permainan papan inspirasi adalah permainan menggunakan papan di atas meja yang juga terdiri dari empat sisi. Masing-masing sisi terdapat beberapa gambar jenis pekerjaan dan tempat pariwisata yang teridentifikasi dengan jelas. Gambar-gambar tersebut mendukung siswa dalam hal proses mengidentifikasi dan menambahkan kosa kata yang berkaitan de-ngan pokok materi menulis deskripsi. Ter-dapat pula aturan adanya kesempatan dan da-na umum yang di dalamnya memuat cara pe-nulisan karangan seperti pepe-nulisan huruf ka-pital dan penggunaan tanda baca yang di-gunakan untuk memudahkan siswa dalam membuat kalimat.

Perbedaan lainnya adalah jika permain-an monopoli pemain harus menggunakpermain-an ua-ng untuk membeli tempat yaua-ng dapat didiri-kan hotel, lain halnya dengan permainan pa-pan inspirasi penggunaan uang digantikan dengan bintang prestasi dan tidak ada tempat yang dibeli dan didirikan hotel. Jumlah pe-main monopoli adalah empat orang artinya secara individu, sedangkan permainan papan inspirasi dimainkan secara individu dalam masing-masing kelompok dengan jumlah 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok terdiri dari empat siswa sebagai pelaku permainan dan satu siswa sebagai juri yang bertugas

(3)

mem-bacakan pertanyaan. Pelaku permainan papan inspirasi dilambangkan dengan bidak yang berbeda warna.

Penilaian keterampilan menulis deskri-psi dalam peneitian ini mengacu pada peni-laian menurut Nurgiyantoro (2009: 307-308) lima aspek penilaian yaitu isi dengan bobot nilai maksimal 30, organisasi isi dengan bot nilai maksimal 20, kosakata dengan bo-bot nilai maksimal 20, pengembangan bahasa dengan bobot nilai maksimal 25, mekanik de-ngan bobot nilai maksimal 5.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SD Ne-geri Karangasem IV yang berada di Kecama-tan Laweyan Kota Surakarta. Subjek pene-litian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta tahun ajar-an 2014/2015 yajar-ang berjumlah 35 siswa. Ter-diri dari 21 siswa laki-laki dan 14 siswa pe-rempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pa-da semester II tahun 2015 selama lima bulan yaitu bulan Januari sampai bulan Mei 2015.

Sumber data penelitian ini berasal dari narasumber, arsip RPP dan silabus kelas IV, hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia, dan dokumentasi data nilai keterampilan menulis deskripsi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu ob-servasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data yang digunakan yaitu triangu-lasi sumber dan triangutriangu-lasi teknik. Sedang-kan data dianalisis dengan model interaktif yang mencakup empat kegiatan, yaitu: peng-umpulan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian tinda-kan kelas ini menggunatinda-kan prosedur pene-litian yang dilakukan melalui siklus-siklus tindakan, mencakup rencana, tindakan, ob-servasi dan refleksi.

HASIL

Berdasarkan observasi, wawancara, dan tes pada kondisi awal dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis deskripsi masih di bawah KKM dan nilai rata-rata kelas ma-sih rendah. Siswa yang mendapatkan nilai ≥

70 (KKM) sebanyak 7 siswa atau 22,85% Siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 28 siswa atau 77,15% dengan nilai rata-rata sis-wa adalah 63,37. Hasil uji pratindakan pada

kondisi awal selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Ketera-mpilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kara-ngasem IV pada Prasiklus

No Interval Frekuensi Persentase (100%) Relatif Kumulatif 1. 50-54 3 8,57 8,57 2. 55-59 2 5,70 14,27 3. 60-64 13 37,14 51,41 4. 65-69 10 28,57 79,98 5. 70-74 2 5,70 85,68 6. 75-79 4 11,42 97,10 7. 80-84 1 2,90 100

Nilai rata-rata kelas 63,37 Ketuntasan Klasikal 22,85%

Pada siklus I setelah menggunakan me-dia permainan papan inspirasi menunjukkan adanya peningkatan pada prasiklus meskipun belum mencapai indikator kinerja yaitu 80%. Berdasarkan pada tabel 2 di atas perolehan nilai keterampilan menulis deskripsi pada siklus I yaitu siswa mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 21 siswa atau atau 60% dan siswa yang mendapat nilai <70 sebanyak 14 siswa atau 40%, dengan nilai rata-rata siswa adalah 73,20. Hasil uji siklus I selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Keteram-pilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Siklus I.

No Interval Frekuensi Persentase(%) Relatif Kumulatif 1. 51-56 2 5,71 5,71 2. 57-62 0 0,00 0,00 3. 63-68 12 34,28 39,99 4. 69-74 6 17,15 57,14 5. 75-80 6 17,15 74,29 6. 81-86 5 14,28 88,57 7. 87-92 4 11,43 100

Nilai Rata-Rata Kelas 73,20 Ketuntasan Klasikal 60 %

Belum tercapainya indikator kinerja pa-da siklus I disebabkan karena beberapa faktor antara lain: guru lupa pada langkah pem-belajaran yang sudah dirumuskan pada Ren-cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta siswa belum paham hal-hal yang perlu di-perhatikan dalam menulis deskripsi. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menyusun

(4)

perbai-kan pembelajaran. Perbaiperbai-kan dilaksanaperbai-kan untuk mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan.

Pembelajaran pada siklus II adalah pro-ses perbaikan hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I. Hasil belajar yang dicapai pada Sik-lus II siswa mendapatkan nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 30 siswa atau atau 85,72% dan wa yang mendapat nilai <70 sebanyak 5 sis-wa atau 14,28%, dengan nilai rata-rata sissis-wa adalah 79,48 data tersebut dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Keteram-pilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Siklus II

No. Interval Frekuensi Persentase(%) Relatif Kumulatif 1. 65-69 5 14,28 14,28 2. 70-74 6 17,14 31,42 3. 75-79 5 14,28 45,7 4. 80-84 8 22,85 68,85 5. 85-89 7 20 88,85 6. 90-94 3 8,6 97,15 7. 95-99 1 2,85 100

Nilai Rata-Rata Kelas 79,48 Ketuntasan Klasikal 85,72%

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II siswa lebih aktif dan antusias dalam me-ngikuti pembelajaran. Guru kelas dalam mel-akukan pembelajaran lebih runtut dan me-nguasai materi yang disampaikan. Hal ini berbanding lurus dengan nilai keterampilan menulis deskripsi yang mengalami pening-katan dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I.

PEMBAHASAN

Data yang diperoleh pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai rumusan masalah dan selanjutnya dikuatkan dengan teori yang sudah dikemukakan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dokumentasi,tes, dan analisis data dalam penelitian ditemukan adanya peningkatanketerampilan me-nulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada setiap siklus.

Berdasarkan perbandingan nilai keterampilan menulis deskripsi pada prasik-lus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penggunaan media permainan papan inspirasi dapat meningkatkan keterampilan

menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV tahun ajaran 2014/ 2015. Peningkatan keterampilan menulis des-kripsi terjadi secara bertahap dan terlihat dari ketuntasan klasikal dari kondisi awal hingga siklus II.

Detail rinciannya pada kondisi awal ke-tuntasan klasikal mencapai 22,85% atau se-jumlah 7 siswa. Hasil ini meningkat menjadi 60 % atau sejumlah 21 siswa pada siklus I. Ketuntasan pada siklus I meningkat lagi menjadi 85,72 % atau sejumlah 30 siswa da siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat pa-da tabel 4.

Tabel 4.Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi 80 92 95 Nilai Terendah 50 51 65 Nilai Rata-Rata 63,37 73,20 79,48 Ketuntasan Kelas 22,85 % 60 % 85,72%

Selain peningkatan keterampilan menulis deskripsi, penggunaan media perma-inan papan inspirasi juga dapat meningkatkan aktivias belajar siswa dan kinerja guru. Peni-ngkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa telah berani bertanya dan mengungkap-kan ide dan gagasan mereka. Peningkatan kinerja guru terjadi karena guru telah mem-perbaiki kekurangan-kekurangan pada kon-disi awal hingga siklus II. Perbaikan kinerja guru yang dimaksud antara lain: 1) kejelasan dan sistematika dalam penyampaian materi sudah baik; 2) guru sudah menguasai peng-gunaan media permainan papan inspirasi; dan 3) guru dapat menimbulkan partisipasi dan antusiasme dalam pembelajaran.

Alasan lain terjadinya peningkatan da-lam berbagai aspek, karena media permainan papan inspirasi dapat memberikan kesem-patan pada siswa untuk mengamati gambar mengenai jenis pekerjaan dan tempat pari-wisata dengan lebih detail. Hal ini memu-dahkan siswa dalam mengidentifikasi secara rinci. Ketercapaian tersebut secara tidak la-ngsung dapat menambah kosa kata. Perma-inan papan inspirasi dapat mencegah dan me-ngurangi verbalisme.

Sistem kerja permainan papan insirasi memudahkan siswa mengingat apa yang

(5)

te-lah siswa pelajari, karena dalam permainan ini menuntut siswa untuk mengoptimalkan panca indera. Proses ini dapat membuat sis-wa aktif dalam belajar. Permainan ini dapat juga digunakan sebagai sarana hiburan. Se-lain itu, permainan papan inspirasi dapat me-ningkatkan rasa solidaritas antar siswa.

Permainan papan inspirasi dapat me-nimbulkan pengalaman yang berkesan pada siswa, sehingga dengan pengalaman tersebut siswa dapat dengan mudah membuat kara-ngan deskripsi. Kenyataan tersebut sesuai de-ngan yang dikemukan oleh Hinebaugh (2009 :16-17) bahwa permainan papan tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial tetapi ke-terampilan pendidikan awal seperti meng-hitung, menganalisis, mengidentifikasi war-na, dan membaca. Permainan ini mengajar-kan keterampilan bahasa dan matematika.

Selain itu media pembelajaran permai-nan papan dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi baik aspek psikomotor, kognitif dan afektifnya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Charlton, Williams dan McLaughlin (2005: 2) permainan papan memberi kesempatan siswa dalam hal praktik dan keterampilan, karena dalam permainan terdapat kemenangan dan kekalahan yang di-mainkan secara langsung.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dipaparkan di bagian

sebe-lumnya maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: melalui penggunaan media permainan papan inspirasi dapat meningkat-kan keterampilan menulis deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Karangasem IV No. 204 Sura-karta tahun ajaran 2014/2015. Meningkatnya nilai keterampilan menulis deskripsi dapat di-lihat pada setiap siklusnya, yaitu pada kon-disi awal nilai rata-rata keterampilan menu-lis deskripsi siswa adalah 63,37 meningkat menjadi 73,20 pada siklus I, kemudian meni-ngkat lagi menjadi 79,48 pada siklus II. Ke-tuntasan klasikal pada pratindakan mencapai 22,85% atau sejumlah 7 siswa meningkat menjadi 60 % atau sejumlah 21 siswa pada siklus I. Meningkat lagi menjadi 85,72 % a-tau mencapai 30 siswa pada siklus II. Selisih peningkatan ketuntasan klasikal dari kondisi awal ke siklus I mencapai 37,15%. Selisih peningkatan ketuntasan klasikal dari siklus I ke siklus II mencapai 25,72%. Selisih peni-ngkatan ketuntasan klasikal dari pratindakan sampai siklus II mencapai 62,87%. Dengan demikian hasil nilai keterampilan menulis deskripsi dalam ketuntasan kelas klasikal, telah melebihi indikator kinerja yang ditar-getkan yaitu 80%. Dengan capaian hasil ak-hir siklus sebesar 85,72%. Peningkatan ter-sebut juga diiringi dengan peningkatan kiner-ja guru dan peningkatan aktivitas siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Charlton, Williams dan McLaughlin.( 2005) . Educational Games: A Technique To Accelerate The Acquisition Of Reading Skills Of Children With Learning Disabilities. The International Journal of Special Education Volume 20: 2.

Hinebaugh, Jeffrey.( 2009). A Board Game Education. United State of America: The Rowman Littlefield Publishing Group.

Meier, Dave. (2002). Accelerated Learning Handbook. Bandung: Kaifa.

Mulyati, Yeti, dkk.(2009). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Sadiman, Arief, dkk. (2006). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slamet, St. Y. (2009). Dasar-dasar Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yunus, Moh & Suparno. (2003). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Sandorio kainos priklausomyb˙e nuo akcijos kintamumo jam viršinant 0,1 pasidaro panaši i tiesin e ir pradeda reikšmingiau skirtis tarp metod u. Markovo modelis kartu su

Berdasarkan pembandingan pada kedua perlakuan pakan, feses dari gajah yang diberi pakan berupa rumput gajah menghasilkan proporsi gas metana:karbondioksida yang

1. Mengelompokkan faktor-faktor kemiskinan dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut: a. Melakukan penyelidikan apakah terdapat korelasi yang signifikan antar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan sumber lemak, karbohidrat dan aktivitas fisik dengan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP)

Dari hasil penelitian ini dijelaskan bahwa upaya Pemerintahan Desa dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar adalah dengan

Komunikasi yang terjadi antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa lokal diharapkan mengubah perilaku antar dua budaya ini yang membawa perubahan secara tidak langsung yang

Selain melakukan deteksi outlier dengan menggunakan keseluruhan data, dapat dilakukan dengan cara pemodelan window time yaitu memodelkan dengan semua data in sampel

Model penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas empat komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan