Disampaikan oleh: Sulistiyani, M.Kes
Kompetensi Dasar
Setelah perkuliahan selesai diharapkan mahasiswa mampu:
Menjelaskan pengertian penentuan status gizi dietetic
Menyebutkan dan menjelaskan macam penentuan status gizi dietetic
Menjelaskan cara pengukuran macam-macam penentuan status gizi dietetik
Menjelaskan kelemahan dan kelebihan pengukuran penentuan status gizi dietetic
Menghitung jumlah energy yang dikonsumsi
Menghitung nilai gizi bahan makanan
Menghitung kebutuhan gizi
Menganalisis status gizi secara dietetic
Menganalisis kebiasaan makan
2 PSG Dietetik-Sulistiyani-13 April 2010
Pengertian
Adalah penentuan status gizi dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.
Macam (Menurut Sifat)
Kualitatif, meliputi
Metode frekuensi makanan (food frequency)
Metode dietary history
Metode telepon
Metode pendaftaran makanan (food list)
Kuantitatif, ,meliputi
Metode recall 24 jam
Perkiraan makanan (estimated food record)
Penimbangan makanan (food weighing)
Metode food account
Metode inventaris (inventory method)
Pencatatan (household food records)
Kualitatif dan Kuantitatif
Metode recall 24 jam
Metode riwayat makanan (dietary history)
Macam (Menurut Sasaran
Pengamatan atau Pengguna)
Pengukuran status gizi tingkat nasional
Pengukuran status gizi tingkat keluarga
Pengukuran status gizi tingkat individu
Cara Pengukuran
Konsumsi Makanan Tk. Nasional
Menggambarkan ketersediaan makanan
tingkat nasional
tanpa memperhitungkan
umur dan jenis kelamin.
Data konsumsi makanan tingkat
nasional dapat diketahui dari:
Food Balance Sheet
(FBS)
Data survei (survei pasar, SKRT,
SUSENAS)
Cara Pengukuran
Konsumsi Makanan Tk. Nasional
FBS
Merupakan data yang menggambarkan:
Produksi makanan/tahun
Bahan baku makanan yang diekspor maupun diimpor
Stok bahan makanan yang tersedia
Langkah-langkah perhitungan FBS
Menghitung kapasitas produksi makanan dlm 1 tahun (dari persediaan/cadangan, produksi & impor bahan makanan dari negara lain)
Dikurangi dengan pengeluaran untuk bibit, ekspor, kerusakan pascapanen dan transportasi, utk makanan ternak dan
cadangan.
Jumlah makanan yg ada dibagi dengan jumlah penduduk
Diketahui ketersediaan makanan per kapita per tahun secara nasional.
Kegunaan FBS
Menentukan kebijaksanaan di bidang
pertanian
Memperkirakan pola konsumsi masyarakat
Mengetahui perubahan pola konsumsi
masyarakat.
Data Survei
Diperoleh gambaran tentang jenis dan
jumlah makanan yang dibeli oleh tiap
keluarga.
Persamaan dan Perbedaan FBS
dengan SKRT/SUSENAS ??
Pengukuran Konsumsi Makanan
Tingkat Keluarga
Food Account Method
List Recall Method
Inventory Method
Household Food Record
Telephone Survey
Family food Scale
Food Account
Keluarga mencatat setiap harinya jumlah bahan
makanan yg dibeli di pasar atau diberi orang lain.
Lamanya pencatatan umumnya 7 hari berturut-turut.
Kelemahan:
Sulit dilakukan karena memerlukan sampel yang besar
Pencatatan yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut merupakan beban bagi keluarga dan
memerlukan kesanggupan keluarga untuk mencatat.
Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan dalam keluarga.
Tidak berlaku bagi keluarga dengan makanan homogen
Food Account
Kelebihan:
Dapat memperoleh data yang tepat
karena pencatatan dilakukan setiap hari.
Cepat dan relative murah
Dapat diketahui ketersediaan bahan
makanan keluarga pada periode tertentu
Dapat diketahui daya beli keluarga
terhadap bahan makanan
List Recall Method
Merupakan modifikasi dari
24 hour dietary
recall.
Biasanya dilakukan 1-7 hari, tergantung
homogenitas makanan yang dikonsumsi.
Pencatatan dilakukan berdasarkan
jumlah
bahan makanan yang dibeli, harga dan
nilai pembeliannya, termasuk yang
dimakan keluarga di luar rumah
.
Metode ini
tidak
memperhitungkan bahan
makanan terbuang, rusak atau diberikan
pada binatang piaraan.
List Recall Method
Bagaimana agar data akurat ?
Food Model
Ukuran Rumah Tangga (URT)
Umur & Jenis kelamin juga perlu dicatat
List Recall Method
Kelemahan
URT setiap rumah tangga/keluarga belum tentu sama, misalnya piring besar menurut keluarga A berbeda dengan piring besar keluarga B.
Tergantung kejujuran responden.
Sangat tergantung daya ingat responden
Kelebihan
Lebih teliti karena tidak hanya mencatat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga
komposisi anggota keluarga baik umur maupun jenis kelaminnya.
Tidak harus dilakukan 7 hari, tergantung pada homogenitas makanan.
Inventory Method
= Log Book Method
Prinsipnya:
Menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai awal
sampai dengan akhir survey.
Semua bahan makanan yang diterima, dibeli, dan
produksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode pengumpulan data (biasanya
sekitar 7 hari).
Semua makanan yang terbuang, tersisa, busuk
selama penyimpanan, dan diberikan pada orang lain atau binatang piaraan juga dihitung.
Inventory Method
Kelemahan
Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila pencatatan dilakukan oleh responden
Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal
Memerlukan waktu yang relatif lama
Kelebihan
Hasil yang diperoleh lebih akurat, karena
memperhitungkan adanya sisa dari makanan, terbuang dan rusak selama survei dilakukan
Household Food Record
Keluarga mencatat apa yang dikonsumsi
oleh keluarga setiap harinya.
Biasanya dilakukan 7 hari. Dalam mencatat
makanan tersebut, yang dicatat tidak
hanya bahan makanan mentah tetapi juga
bahan yang dimakan serta beratnya,
termasuk cara pengolahannya.
Metode ini dianjurkan untuk daerah yang
tidak banyak variasi penggunaan bahan
makanan dan dalam keluarga sudah dapat
membaca dan menulis.
Household Food Record
Survei ini biasanya dilakukan pd SKRT/SUSENAS
Kelemahan
Terlalu membebani keluarga
Memerlukan biaya yang cukup mahal, karena
responden harus dikunjungi responden lebih sering
Memerlukan waktu yang cukup lama
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf
Kelebihan
Hasil yang diperoleh lebih akurat
Dapat dihitung intake zat gizi keluarga
Household Food Record
PERHITUNGAN ZAT GIZI
Untuk menghitung jumlah makanan yang dikonsumsi per individu, ada beberapa cara:
Makanan yang dimakan dalam keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga tanpa memperhatikan umur dan jenis kelamin.
Contoh:
Total konsumsi mak keluarga= 10.000 kalori Jml anggota keluarga = 5 orang
Jadi, konsumsi makanan tiap anggota kelg = 2000 kal
Kelemahan: tidak memperhatikan umur & jenis kelamin dalam menentukan jumlah energy.
Household Food Record
Bagaimana jika ada anak Balita ? - SKALA ROMA Laki-laki > 14 tahun = 1,0 Laki-laki 11-14 tahun = 0,9 Perempuan > 11 tahun = 0,9 Anak-anak 7 – 11 tahun = 0,7 Anak-anak 4 – 6 tahun = 0,4 Anak-anak < 4 tahun = 0,15 Contoh:
Total konsumsi makanan keluarga = 10.000 kal
Ayah = 30 th; ibu =25 th; anak ke-1 = 7 th; anak ke-2 = 4 th; anak ke-3 = 5 bulan. Berapa konsumsi makanan anak ke-1?
Household Food Record
Jawab:
Ayah = 1,0
Ibu
= 0,9
Anak1 = 0,7
Anak2 = 0,4
Anak3 = 0,15
Total = 3,15
Konsumsi mak anak ke-1=
0,7/3,15 x10000 kal = 2222, 2 kalori
Latihan
BERAPA KONSUMSI MAKANAN, Jika:
Total konsumsi makanan keluarga: 8000 kalori
Ada 4 anggota keluarga; ayah : 25 th, ibu: 24 th;
anak ke-1: 3 th; anak ke-2: 6 bulan.
Berapa konsumsi makanan masing-masing
anggota keluarga?
Telephone Survey
Cara untuk memperoleh informasi
konsumsi makanan yang diperoleh dengan
jalan telepon.
Biasanya sampel dalam kota, antar
kabupaten, antar provinsi.
Di Indonesia survey ini sulit dilaksanakan
disebabkan biayanya mahal.
Metode yang biasa digunakan adalah
food
account
dan
household food record.
Telephone survey
Kelemahan
Biaya relatif mahal untuk rekening telpon
Sulit dilakukan untuk daerah yang belum mempunyai jaringan telpon
Dapat menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi dari hasil informasi yang diberikan responden
Sangat tergantung pada kejujuran dan motivasi serta kemampuan responden untuk menyampaikan makanan keluarganya
Kelebihan
Relatif cepat, karena tidak harus mengunjungi responden
Dapat mencakup responden lebih banyak
Family Food Scale
Data yang diperoleh tidak seakurat food account ataupun
household food record. Family food scale hanya menggambarkan kebiasaan makan dari keluarga.
Hasil yang diperoleh dapat sederhana atau komplek, tergantung bagaimana kita mengelompokkan jenis makanan.
Sederhana: sayur, buah, nasi, susu
Komplek:
Makanan pokok: nasi, jagung, dll
Buah: semangka, rambutan, jeruk, dll
Dalam mentabulasi dapat diketahui tiap jenis dalam % dan kadang-kadang juga frekuensi mengkonsumsinya.
Pengukuran Konsumsi Makanan
Tingkat Individu
Kuantitatif
24 Hour Recall Method
Repeated 24 Hour Recall Method
Estimated Food Record
Weighed Food Record
Kualitatif
Dietary History
Food Frequency Questinarie
24
Hour Recall Method
Metode ini paling popular dibandingkan dengan
metode yang lain, karena dianggap lebih efektif dan efisien, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuka anda.
Dalam metode ini yang penting adalah
Mencatat konsumsi makanan dari individu
berdasarkan ingatan individu apa yang dikonsumsi 24 jam sebelumnya, termasuk metode pemasakan dan merk makanan (jika memungkinkan). Vitamin dan suplemen mineral juga dicatat
Untuk mendapatkan data yang tepat dapat dipakai
Food Model atau URT.
24
Hour Recall Method
Semua bahan makanan yang dicatat dikonversikan dalam bentuk karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.
Untuk mengkonversikan tergantung dari data Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (DKGA) untuk Indonesia
Lama pencatatan tergantung dari homogenitas makanan. Bisa 1 – 7 hari.
UTK MENINGKATKAN MUTU DARA RECALL
dilakukan beberapa kali pada hari yg berbeda
24
Hour Recall Method
Kelemahan
Tidak menggambarkan asupan mak sehari2 jika hanya dilakukan 1 hari
Sangat tergantung daya ingat responden
The flat slope syndrome
Butuh tenaga terlatih & terampil dlm menggunakan alat2 bantu URT
Responden harus dimotivasi dan dijelaskan tentang tujuan penelitian
Untuk mendapatkan gambaran makanan sehari2, tidak dilakukan saat
panen, hari pasar, akhir pekan, selamatan, puasa, dll. Kelebihan
Mudah dilaksanakan & tidak terlalu membebani responden
Murah, cepat
Dapat digunakan responden buta huruf
Memberi gambaran yg benar-benar dikonsumsi individu shg bisa
dihitung intake zat gizi sehari
Repeated 24 Hour Recall Method
Metodenya sama dengan
24 Hour Recall
Method
hanya diulangi tergantung
kebutuhan.
Dapat dilakukan setiap minggu atau setiap
musim, gunanya untuk mengetahui pola
konsumsi setiap minggu, setiap musim,
setiap bulan, dan lain-lain.
Misal: pada musim hujan dilakukan
recall
selama 3 hari. Pada musim kemarau
dilakukan
recall
ulang dengan waktu yang
sama. Hasil kedua
recall
dibandingkan.
Estimated Food Record
Semua makanan yang dikonsumsi baik dalam bentuk
mentah atau makanan jadi dicatat oleh responden sendiri dalam jangka waktu 24 jam dan ditulis dalam satuan URT (sendok makan, sendok the, gelas, dsb).
Untuk bahan makanan yang sudah jadi atau siap makan (dalam kaleng) sebaiknya ditulis produk dan
perusahaannya.
Jumlah makanan yang dikonsumsi kemudian dikonversi menjadi karbohidrat, protein, lemak, dsb dengan
menggunakan DKBM.
Pencatatan dilakukan 24 jam mendatang selama 2 hari atau setiap hari dalam seminggu untuk mendapatkan ketepatan konsumsi dari responden; akhir pekan harus dimasukkan untuk menghitung hari potensial dalam seminggu yang mempengaruhi asupan nutrisi.
Estimated Food Record
Kelemahan
Terlalu membebani responden
Tidak cocok untuk responden yg buta huruf
Tergantung kejujuran dan kemampuan responden dlm mencatat & memperkirakan jml yg dikonsumsi
Kelebihan
Murah dan cepat
Menjangkau sampel dlm jumlah besar
Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari
Hasil relatif lebih akurat
Weighed Food Record
Weighed Food Records
lebih sering
digunakan di Inggris dan Eropa karena rumah
tangga di negara ini biasanya menggunakan
skala timbangan untuk menyiapkan makanan.
Pada dasarnya metode ini sama dengan
Estimated Food Record.
Sebelum dimakan,
makanan ditimbang terlebih dahulu.
Cara ini dianggap paling teliti dalam
menentukan konsumsi makanan. Pencatatan
dilakukan 2 hari dalam seminggu, 3 hari dalam
seminggu, atau 7 hari berturut-turut.
Weighed Food Record
Kelemahan
Memerlukan waktu & cukup mahal krn
perlu alat
Bila periode penimbangan lama,
responden dpt mengubah kebiasaan
makannya
Perlu tenaga terlatih & terampil
Perlu kerjasama yg baik dg responden
Kelebihan
Data lebih akurat & teliti
Dietary History
Memberikan gambaran pola konsumsi
berdasarkan wkt yg cukup lama (1 minggu,
1 bulan, 1 tahun)
Terdiri atas 3 komponen
Wawancara (termasuk
recall 24
jam)
Frekuensi penggunaan bhn makanan
Pencatatan konsumsi selama 2-3 hari
untuk cek ulang
Food taboo & food belief
juga ditanyakan
Dietary History
Kelemahan
Membebani pengumpul data & responden
Sangat sensitif & perlu tenaga terlatih
Tidak cocok utk survei besar
Data lebih bersifat kualitatif
Biasanya hanya difokuskan pd makanan khusus
Kelebihan
Memberi gambaran konsumsi pd periode yg panjang scr kualitatif & kuantitatif.
Murah
Dpt digunakan di klinik gizi yg berhubungan dg diet pasien
Food Frequency Questionarie
Hanya untuk mengestimasikan kebiasaan makan individu
Biasanya makanan dikelompokkan ke dalam
kelompok tertentu menurut jenisnya dan tidak semua makanan dimasukkan. Frekuensinya dapat satu
minggu sekali, jarang, atau tidak pernah.
Pada studi epidemiologi, perangkingan dibandingkan dengan prevalensi atau angka kematian untuk
penyakit tertentu pada populasi yang sedang dipelajari.
Food Frequency Questionaire juga digunakan
berkombinasi dengan metoda kuantitatif untuk menyediakan data tambahan atau data untuk memperkuat /mempertegas.
Food Frequency Questionarie
Kelemahan
Tidak dapat menghitung intake zat gizi sehari
Sulit mengembangkan kuesioner
Menjemukan bagi pewawancara
Perlu survei pendahuluan tentang jenis bahan makanan yg akan masuk dlm kuesioner
Responden harus jujur & mempunyai motivasi yg tinggi Kelebihan
Murah dan sederhana
Dapat dilakukan sendiri oleh responden
Tidak membutuhkan latihan yg khusus
Dpt membantu menjelaskan hubungan antara penyakit & kebiasaan makan.
Sumber Utama Kesalahan dlm Pengumpulan
dan Pencatatan Survei Konsumsi Makanan
Bias responden bisa menuntun responden untuk
overestimated fakta seperti pendapatan dan umur.
Konsumsi makanan yang “baik” seperti buah dan sayur akan dilaporkan secara berlebihan. Sedangkan konsumsi makanan yang “jelek” seperti camilan, fastfood dan
penggunaan alcohol dan tembakau kemungkinan tidak akan dilaporkan. Orang yang kelebihan berat badan cenderung tidak mencatat semua makanan yang
dikonsumsinya sebaliknya dengan orang yang kurus akan
under-report.
Bias pewawancara bisa terjadi jika pewawancara yang berbeda memeriksa informasi untuk bermacam-macam tingkat, yang dengan sengaja menghilangkan pertanyaan tertentu dan atau mencatat tanggapan yang salah.
Sumber Utama Kesalahan dlm
Pengumpulan dan Pencatatan Survei
Konsumsi Makanan
Ingatan yang hilang dari responden bisa
menghasilkan penambahan atau pengurangan
yang tidak disengaja pada metoda
recall
.
Penaksiran yang salah dari ukuran terjadi
ketika responden gagal untuk menghitung
secara akurat jumlah makanan yang
dikonsumsi. Sebagai altenatifnya konsep
responden dari rata-rata makanan yang tersaji
menyimpang dari standart. Atau pewawancara
mengasumsikan jawaban seperti rata-rata
ukuran makanan yang biasa tersaji.
Sumber Utama Kesalahan dlm Pengumpulan
dan Pencatatan Survei Konsumsi Makanan
Penggunaan supplement yang mungkin dihilangkan dari pencatatan makanan yang dikonsumsi bisa menyebabkan kesalahan yang signifikan pada penghitungan masukan
nutrien.
Flat slope sindrome adalah bias yang terjadi karena adanya overestimated pada masukan yang rendah dan
underestimated pada masukan yang tinggi pada metode
recall.
Kesalahan pada pengkodean dan komputerisasi meningkat ketika penaksiran ukuran makanan
dikonversikan dari ukuran rumah tangga kegram atau
ketika item makanan salah dikodekan (misalnya 2% susu diberi kode Wholemilk). Ketika database nutrien
terkomputerisasi digunakan, program komputer dan akan menjadi sumber kesalahan yang utama.