LAPORAN KINERJA
BPS KABUPATEN BREBES
TAHUN ANGGARAN 2015
BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN BREBES
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes ini dibuat sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kemampuan unit-unit kerja dalam pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan dan pekerjaan bidang statistik.
Laporan Kinerja BPS Kabupaten Brebes ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan pemerintah kepada BPS Kabupaten Brebes, melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina hubungan dan kerjasama dalam bidang statistik dengan instansi lain, baik pemerintah maupun swasta, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini, pimpinan Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini di masa datang sangat kami hargai.
Brebes, 2016
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BREBES
SAPTO HARJULI WAHYU, S.Si NIP. 19640701 198702 1 001
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 ii
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi BPS Kabupaten Brebes ... 2
1.4 Sumber Daya Manusia BPS Kabupaten Brebes ... 6
1.5 Potensi dan Permasalahan ... 7
1.6 Sistematika Penyajian Laporan ... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 12
2.1 Rencana Strategis (Renstra) BPS 2015-2019 ... 12
2.2 Perjanjian Kinerja (PK) BPS 2015 ... 115
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 18
3.1 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ... 18
3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ... 23
3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 terhadap Target Renstra 2015-2019... 25
3.4 Kegiatan Prioritas BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ... 26
3.5 Realisasi Anggaran Tahun 2015 ... 31
BAB IV PENUTUP 32 4.1 Tinjauan Umum ... 32
4.2 Tindak Lanjut ... 32
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tujuan, Indikator Kinerja dan Target BPS Kabupaten Brebes 2015-2019.... 13 Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ... 16 Tabel 3. Rata-Rata Capaian Indikator Kinerja per Tujuan ... 18 Tabel 4. Capaian Kinerja Tujuan: Peningkatan Kualitas Data Statistik ... 20 Tabel 5. Capaian Kinerja Tujuan: Peningkatan Pelayanan Prima Hasil Kegiatan
Statistik ... 22 Tabel 6. Capaian Kinerja Tujuan: Peningkatan Birokrasi yang Akuntabel ... 23 Tabel 7. Perkembangan Capaian Kinerja Tujuan dan Sasaran Strategis 2012-2015.. 24 Tabel 8. Respons Rate Kegiatan Survei Statistik BPS Kabupaten Brebes Tahun
2012-2015 ... 24 Tabel 9. Capaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Renstra 2015-2019 ... 26 Tabel 10. Realisasi Anggaran per Program BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ... 31
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 iv
DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1 . Struktur Organisasi BPS Kabupaten Brebes... 34
Lampiran 2. Rencana Strategis BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015-2019... 35
Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015... 37
Lampiran 4. Pengukuran Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015... 44
Lampiran 5. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 BPS Kabupaten Brebes... 46
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mengamanatkan berbagai perubahan mendasar terkait pendekatan
penyusunan anggaran. Perubahan mendasar tersebut mencakup penerapan
kerangka penganggaran jangka menengah (Medium-Term Expenditure
Framework), penganggaran terpadu (Unified Budget), dan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budget). Hal tersebut mensyaratkan adanya keterkaitan antara perencanaan, pendanaan, dengan kinerja, serta capaian kinerja dengan akuntabilitas organisasi.
Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 5 menyebutkan
bahwa penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/lembaga
dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang yaitu entitas akuntabilitas kinerja satuan kerja, unit organisasi, dan Kementerian/Lembaga. Sedangkan penyelenggaraan SAKIP meliputi: rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Selanjutnya dalam pasal 6 dan pasal 7 bahwa penyusunan rencana strategis dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan dibuatnya pelaporan kinerja ini adalah pertama memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; kedua sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Badan Pusat Statisik Kabupaten Brebes Tahun 2015, adalah perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes untuk mempertanggungjawabkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi yang dipaparkan, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 2 kinerja selama tahun 2015 sehingga dapat diperoleh informasi-informasi yang berguna untuk meningkatkan BPS Kabupaten Brebes di tahun yang akan datang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kemajuan instansi yaitu dengan menjadi bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja BPS Kabupaten Brebes ini juga bertujuan sebagai pertanggungjawaban atas hasil pelaksanaan tugas dan fungsi
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan berdasarkan
perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja BPS Kabupaten Brebes berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen PK dan dokumen perencanaan yang menyajikan informasi sebagai berikut:
a. pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b. realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi; c. penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan
d. perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan.
1.3 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi BPS Kabupaten Brebes
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik merupakan landasan konstitusional Badan Pusat Statistik yang menyatakan tentang kedudukan dan kewenangannya. Didalam undang-undang ini disebutkan bahwa BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berwenang menyelenggarakan statistik dasar. Tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan Pusat Statistik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 3
Badan Pusat Statistik mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
2) Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Pusat Statistik
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a) Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan dibidang
statistik;
b) Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional; c) Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;
d) Penetapan sistem statistik nasional;
e) Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan
f) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.
3) Susunan Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, susunan organisasi Badan Pusat Statistik terdiri dari :
a) Kepala
Kepala Badan Pusat Statistik mempunyai tugas memimpin Badan Pusat Statistik dalam menjalankan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik. b) Sekretaris Utama
Sekretaris Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya dilingkungan Badan Pusat Statistik. Sekretaris Utama membawahi Biro Bina Program; Biro Keuangan; Biro Kepegawaian; Biro Hubungan Masyarakat & Hukum; dan Biro Umum.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 4 Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang metodologi dan informasi statistik. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik membawahi Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei; Direktorat Diseminasi Statistik; dan Direktorat Sistem Informasi Statistik.
d) Deputi Bidang Statistik Sosial
Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik sosial. Deputi Bidang Statistik Sosial membawahi Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan; Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat; dan Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.
e) Deputi Bidang Statistik Produksi
Deputi Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik produksi. Deputi Bidang Statistik Produksi membawahi Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan; Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan; dan Direktorat Statistik Industri.
f) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik distribusi dan jasa. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa membawahi Direktorat Statistik Distribusi; Direktorat Statistik Harga; dan Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi & Pariwisata. g) Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang neraca dan analisis statistik. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik
membawahi Direktorat Neraca Produksi; Direktorat Neraca
Pengeluaran; dan Direktorat Analisis & Pengembangan Statistik. h) Inspektorat Utama
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 5 Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas dilingkungan Badan Pusat Statistik. Inspektorat Utama membawahi Inspektorat Wilayah I; InspektoratWilayah II; Inspektorat Wilayah III.
i) Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan
kepemimpinan serta teknis dan fungsional.
Sedangkan untuk Badan Pusat Statistik di Daerah seperti BPS Kabupaten Brebes mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:
a) Kepala
Kepala BPS Kabupaten Brebes mempunyai tugas memimpin BPS Kabupaten Brebes sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Kabupaten/Kota serta membina aparatur BPS Kabupaten Brebes agar berdaya guna dan berhasil guna.
b) Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam.
c) Seksi Statistik Sosial
Seksi Statistik Sosial mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik sosial.
d) Seksi Statistik Produksi
Seksi Statistik Produksi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik produksi.
e) Seksi Statistik Distribusi
Seksi Statistik Distribusi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik distribusi.
f) Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik,
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, kompilasi data, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 6 SMA 32% D3 24% S-1 38% S-2 6%
Komposisi Pegawai Menurut Pendidikan
SMA D3 S-1 S-2
g) Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melakukan pengintegrasian pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.
h) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.4 Sumber Daya Manusia BPS Kabupaten Brebes
Jumlah total pegawai BPS Kabupaten Brebes adalah sebanyak 34 pegawai. Semua pegawai berstatus aktif yang terdiri atas satu orang pejabat eselon III yang menjabat sebagai Kepala BPS, 6 orang pejabat eselon IV yang menjabat sebagai kepala seksi, dua belas orang staf, dan lima belas orang pegawai yang menjabat sebagai Koordinator Statistik Kecamatan. Selain 34 pegawai tersebut, BPS Kabupaten Brebes memiliki 4 pegawai honorer yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan pramubakti.
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat disimak pada diagram di bawah ini.
Gambar Pie Chart
Gambar 1. Komposisi Pegawai BPS Kabupaten Brebes menurut Jenjang Pendidikan
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 7 Komposisi yang ditunjukkan pada bagan tersebut mencakup para pegawai honorer yang bekerja sebagai petugas penjaga keamanan dan petugas pramubakti. Dengan proporsi pegawai berpendidikan sarjana yang terbesar dari jumlah total pegawai, dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia di BPS Kabupaten Brebes sudah cukup baik dan akan meningkat dengan adanya kesadaran bagi para pegawai untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, ada tiga pegawai yang mendapatkan ijin belajar untuk memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu dari tingkat D3/sederajat menjadi tingkat S1/ sederajat. Gambaran lebih jelas mengenai komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan beserta rincian per jabatan dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
1.5 Potensi dan Permasalahan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional, baik di pusat maupun daerah. BPS menjadi badan yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan demikian, Badan Pusat Statistik sesungguhnya telah dijamin oleh perundang-undangan untuk dapat mengoptimalkan otoritasnya dalam proses pengumpulan data untuk mewujudkan sistem pelayanan data yang berkualitas terhadap masyarakat.
Meskipun demikian, masih banyak hambatan dan permasalahan yang timbul dalam usaha untuk membangun sistem pelayanan data statistik yang berkualitas. Hambatan tersebut bisa berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang paling berpengaruh adalah keterbatasan SDM, baik teknis maupun administrasi, yang profesional dan kompeten sesuai dengan bidang tugasnya. Secara umum, meski kualitas SDM sudah cukup baik, namun jumlah pegawai yang dimiliki masih belum memadai jika dibandingkan dengan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh satker. Dari total 17 kecamatan di Kabupaten Brebes, masih ada dua kecamatan yang belum mendapatkan alokasi Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) sehingga ada KSK
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 8 harus merangkap wilayah kerjanya dan ada satu KSK Mitra, agar pelaksanaan pengumpulan data tetap dapat menjangkau ke seluruh wilayah Kabupaten Brebes. Kecamatan-kecamatan yang belum ada alokasi KSK adalah Kecamatan Tanjung (KSK Mitra) dan Kecamatan Jatibarang (dirangkap oleh KSK Songgom.
Permasalahan eksternal juga menjadi hambatan dalam proses pelayanan dan peningkatan konsumen terhadap data statistik adalah kurangnya kesadaran responden, baik rumah tangga, perusahaan, maupun lembaga, untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan pengumpulan data statistik itu sendiri. Bahkan Undang-Undang nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik belum bisa mendorong posisi BPS kepada Bargaining Position yang cukup kuat di hadapan responden ketika kewajiban pengumpulan data itu dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan response rate yang rendah dan data yang dihasilkan menjadi kurang layak digunakan untuk membangun sistem data statistik yang kuat.
Sebagai penyedia data dan informasi, maka BPS harus mampu menyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi tugas dan wewenang BPS. Selain dimensi kualitas, maka BPS yang merupakan lembaga penyelenggara perstatistikan khususnya statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah, harus mengacu pula pada Prinsip Dasar Statistik Resmi (united nations fundamental principles of official statisticals) yang telah disepakati secara internasional. Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut yaitu :
1) Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya
Statistik-resmi menyediakan unsur yang mutlak diperlukan dalam sistem informasi suatu masyarakat demokratis, serta melayani pemerintah, perekonomian dan umum dengan data mengenai keadaan ekonomi, demografi, sosial, dan lingkungan. Pada akhirnya statistik-resmi yang juga memiliki manfaat praktis harus dirangkum dan disediakan untuk umum oleh lembaga perstatistikan untuk menghormati hak warganegara mendapatkan informasi tentang masyarakat.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 9 Untuk memperoleh kepercayaan dalam statistik-resmi, lembaga
perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan
profesional, termasuk prinsip-prinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik
3) Statistik Harus Dapat Dipahami Dengan Mudah Oleh Pengguna Agar data yang dikumpulkan dalam kegiatan perstatistikan dapat ditafsirkan oleh pengguna dengan benar, lembaga perstatistikan harus menyediakan informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan.
4) Statistik Hanya Menyediakan Keterangan yang Benar
Lembaga perstatistikan berhak menunjukkan terjadinya salah tafsir tentang statistik-resmi serta penyalahgunaan statistik.
5) Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat, dan Ganda-Pakai
Data untuk keperluan kegiatan perstatistikan dapat dipetik dari berbagai jenis sumber, bisa berasal dari survei atau catatan administrasi. Lembaga perstatistikan bertugas memilih sumber itu dengan mempertimbangkan mutu, kemuktahiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei.
6) Kerahasiaan Data Individu
Data individu yang dikumpulkan oleh lembaga perstatistikan untuk kompilasi statistik, baik merupakan perseorangan atau badan legal, harus diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan.
7) Transparansi Tatacara Perstatistikan
Undang-undang, peraturan dan proses pengolahan/penghitungan sesuai sistem statistik yang digunakan harus diumumkan.
8) Koordinasi Antar Lembaga Pengumpul Informasi
Koordinasi antara berbagai badan dan lembaga yang mengumpulkan statistik di dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsisensi (ketaat-asasan) dan efisiensi dalam sistem perstatistikan.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 10
9) Pembakuan Konsep-Konsep Lintas Negara
Penggunaan konsep-konsep internasional, klasifikasi dan metode mengenai perstatistikan di setiap negara akan mendorong konsistensi/ketaat-asasan dan keefisienan sistem perstatistikan pada setiap perangkat lembaga resmi.
10) Kerjasama Internasional
Kerjasama multilateral dalam kegiatan perstatistikan akan
merupakan sumbangan penting untuk sistem perstatistikan-resmi di semua negara.
Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dalam sistem perstatistikan nasional, diharapkan kedudukan BPS sebagai lembaga yang diberi tanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengumpulan data statistik akan dapat memiliki prestise di hadapan para responden data, sekaligus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai penyedia data yang kredibel, serta mampu membangun sistem pelayanan statistik yang berkualitas bagi masyarakat dan para pembuat kebijakan.
1.6 Sistematika Penyajian Laporan
Penyajian Laporan Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 ini berpedoman pada ketentuan yang tertuang pada Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Lingkungan Badan Pusat Statistik dengan garis besar susunan laporan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.
Bab II : Perencanaan Kinerja
Bab ini menguraikan ringkasan perjanjian kinerja tahun 2015 yang disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BPS 2015-2019 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi serta realisasi anggaran yang telah digunakan untuk
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 11 mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah-langkah ke depan yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 12
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis (Renstra) BPS 2015-2019
Visi BPS Kabupaten Brebes adalah menjadi “Pelopor Data Statistik
Terpercaya untuk Semua”. Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan
misi-misi BPS Kabupaten Brebes yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan dengan rumusan sebagai berikut:
a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional;
b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan
melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan
c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
Dalam rangka mengantisipasi lingkungan strategis yang berkembang, BPS Brebes berperan aktif dalam pembangunan statistik yang dilakukan melalui reformasi birokrasi dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia). Empat pilar reformasi birokrasi dilakukan BPS RI dalam tempo 2015-2019, meliputi: (i). Peningkatan kualitas data; (ii). Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia; (iii). Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sarana kerja; dan (iv). Penguatan kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan pengguna data
Guna memudahkan penilaian pencapaian kinerja, beberapa indikator dan target ditetapkan untuk setiap tujuan secara spesifik.Secara spesifik indikator dan target dari tujuan tersebut adalah sebagai berikut
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 13
Tabel 1. Tujuan, Indikator Kinerja dan Target BPS Kabupaten Brebes 2015 - 2019 No Tujuan Target Uraian Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 1 Peningkatan kualitas data statistik Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik
80% 80% 80% 80% 80%
2 Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS 80% 80% 82% 82% 82% 3 Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Hasil Penilaian SAKIP
oleh Inspektorat 60 60 65 65 65
Sasaran Strategis BPS Kabupaten Brebes
Secara ringkas sasaran strategis pembangunan statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sasaran strategis dari tujuan pertama: “Peningkatan kualitas data statistik” adalah :
1.1.Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS,
dengan indikator sasaran :
1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas
data statistik;
1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama;
1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS;
1.1.4. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu;
1.2.Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data
(respondent engagement), dengan indikator sasaran :
1.1.1. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga
1.1.2. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha
1.1.3. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 14 2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: “Peningkatan pelayanan prima
hasil kegiatan statistik”, adalah :
2.1.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement), dengan indikator sasaran :
1.1.1. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
1.1.2. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS
1.1.3. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap
pemenuhan sarana dan prasarana BPS
3. Sasaran strategis dari tujuan ketiga: “Peningkatan birokrasi yang akuntabel”, adalah :
3.1.Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
Dengan indikator sasaran :
3.1.1. Persentase pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu
3.1.2. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal
Diploma IV atau S-1
3.2.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS Dengan indikator sasaran :
3.2.1 Hasil penilaian SAKIP oleh inspektorat
Arah Kebijakan dan Strategi BPS Kabupaten Brebes
Arah kebijakan penyelenggaraan BPS Kabupaten Brebesmengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019, sebagai berikut :
a) Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang
berkualitas.
b) Peningkatan response rate.
c) Memastikan pengendalian mutu melalui peningkatan kualitas
penyelenggaraan kegiatan statistik.
d) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 15
e) Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan
informasi statistik BPS.
f) Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam
mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik.
g) Penciptaan iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN.
Sedangkan strategi pencapaiannya sebagai berikut:
a) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta
pengolahan data dan informasi statistik;
b) Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data;
c) Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik;
d) Meningkatkan Customer Relationship Management;
e) Meningkatkan kualitas website BPS dan atau PST didukung oleh TIK
dan infrastruktur yang memadai;
f) Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS
yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik;
g) Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi
berbagai regulasi terkait;
h) Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statisitk BPS; dan
i) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan.
2.2 Perjanjian Kinerja (PK) BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015
Target yang dicanangkan untuk menjadi tolok ukur Indikator Kinerja ditetapkan dan kemudian dituangkan ke dalam dokumen perjanjian kinerja yang merupakan bentuk komitmen pimpinan. Perjanjian Kinerja ditetapkan dan ditandatangani oleh pimpinan dan akan digunakan sebagai ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai lembaga pemerintahan. Berikut pada tabel ditampilkan penetapan kinerja yang menjadi tanggung jawab Kepala BPS Kabupaten Brebes.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 16 Pada perjanjian kinerja, dicantumkan pula alokasi anggaran satker per program yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Ada tiga program yang mendukung penganggaran dalam pelaksanaan kinerja BPS Kabupaten Brebes, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya (DMPTTL), Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA), dan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS).
Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015
Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
1. Peningkatan kualitas data statistik Persentase konsumen yang merasa puas
dengan kualitas data statistik Persen 80 1.1 Meningkatnya kepercayaan
pengguna terhadap kualitas data BPS
Persentase konsumen yang merasa puas
dengan kualitas data statistik Persen 80 Persentase konsumen yang selalu
menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama
Persen 50 Persentase pemutakhiran data MFD dan
MBS Persen 100
Jumlah publikasi/laporan yang terbit
tepat waktu Publikasi 28
1.2 Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (Respondent Engagement)
Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga
Persen 100 Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan pendekatan usaha
Persen 96,4 Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
Persen 99,55 2. Peningkatan pelayanan prima
hasil kegiatan statistik
Persentase Kepuasan Konsumen terhadap
pelayanan data BPS Persen 90
2.1 Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (User Engagement)
Persentase Kepuasan Konsumen terhadap
pelayanan data BPS Persen 90
Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
Pengunjun
g 11000
Persentase Konsumen yang puas terhadap
akses data BPS Persen 90
Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS
Persen 65 3. Peningkatan penyelenggaraan/
pelaksanaan birokrasi yang akuntabel
Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
Poin 60
3.1 Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
Persentase pegawai yang menduduki
jabatan fungsional tertentu Persen 47 Persentase pegawai yang berpendidikan
minimal Diploma IV atau Strata I Persen 44,12 3.2 Meningkatnya pengawasan dan
akuntabilitas kinerja aparatur BPS
Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 17 Perjanjian kinerja tersebut akan dievaluasi capaian kinerjanya pada setiap triwulan sehingga fungsi monitoring kinerja menjadi lebih efektif. Dalam
proses evaluasi, berbagai kekurangan dalam proses kinerja yang
mengakibatkan rendahnya capaian kinerja dapat dianalisis untuk diperbaiki dan proses deteksi dini terhadap berbagai permasalahan yang mungkin akan timbul pun bisa dilakukan. Hasil evaluasi pada akhir tahun itulah yang menjadi bahan penyusunan Laporan Kinerja BPS Kabupaten Brebes 2015.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes merupakan perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan BPS dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis akuntabilitas kinerja berisi tentang capaian kinerja BPS Kabupaten Brebes tahun 2015, target dan indikator yang digunakan berdasarkan Penetapan Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015. Selain menyajikan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran strategis, pada laporan ini disampaikan pula permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Akuntabilitas kinerja terbagi ke dalam dua hal, yaitu capaian kinerja dan realisasi anggaran. Penjelasan mengenai capaian kinerja akan diulas pada empat subbag pertama sedangkan realisasi anggaran akan dibahas pada subbab terakhir di bab ini.
3.1 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015
Secara umum, capaian kinerja BPS Kabupaten Brebes menunjukkan keberhasilan dalam memenuhi target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui PK (Perjanjian Kinerja) 2015 dengan persentase realisasi capaian sekitar 102,43 persen. Angka tersebut diperoleh melalui rata-rata persentase realisasi capaian terhadap target dari setiap Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan pada awal tahun. Persentase capaian kinerja per tujuan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Rata-Rata Capaian Indikator Kinerja per Tujuan
No. Tujuan Capaian
(%)
(1) (2) (3)
1. Peningkatan kualitas data statistik 99,45
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan
statistik 111,02
3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel 96,81
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 19 Penjelasan lebih lanjut mengenai tingkat capaian di setiap tujuan yang disebutkan pada tabel di atas dapat disimak melalui penjelasan berikut ini.
A. Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Data Statistik
Tujuan pertama adalah peningkatan kualitas data statistik yang terdiri atas dua sasaran strategis, yaitu dengan meningkatnya kepercayaan pengguna
terhadap kualitas data BPS dan respondent engangement atau kualitas
hubungan dengan sumber data. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran pertama adalah persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik, persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama, persentase pemutakhiran data MFD dan MBS, serta jumlah publikasi yang terbit tepat waktu, sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran kedua adalah respons rate, atau persentase pemasukan dokumen, dari kegiatan-kegiatan survei, baik yang berbasis rumah tangga maupun yang berbasis usaha.
Berdasarkan nilai capaian pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa target kinerja pada tahun 2015 telah tercapain dengan cukup baik. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan indikator-indikator tersebut berjalan tanpa hambatan berarti. Hambatan yang timbul pada saat proses pengumpulan data pada tahun 2015 cukup beragam, baik pada survei-survei dengan unit pencacahan berbasis rumah tangga maupun pada survei-survei dengan unit pencacahan berbasis perusahaan.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 20 Tabel 4. Capaian Kinerja Tujuan : Peningkatan Kualitas Data Statistik
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TargetRealisasi Capaian
(%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
1.1.a. Persentase konsumen yang merasa
puas dengan kualitas data statistik Persen 80 87,08 108,85 1.1.b. Persentase konsumen yang selalu
menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama
Persen 50 51,58 103,16 1.1.c. Persentase pemutakhiran data MFD
dan MBS Persen 100 100 100 1.1.d. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit
tepat waktu Publikasi 28 24 85,71
1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)
1.2.a. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga
Persen 100 99,79 99,79 1.2.b. Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan pendekatan usaha
Persen 96,4 95,4 98,96 1.2.c. Persentase pemasukan dokumen
(response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
Persen 99,55 99,25 99,7
Rata-Rata Capaian Kinerja 99,45
Pada pengumpulan data survei berbasis rumah tangga, masalah yang tidak terhindarkan adalah banyaknya kegiatan survei yang harus dilaksanakan pada seluruh kecamatan yang jaraknya cukup jauh dengan sumber daya manusia yang terbatas, terlebih lagi dengan adanya beberapa kegiatan besar seperti Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) dan Survei Penduduk natar Sensus (SUPAS), membuat effort yang dibutuhkan memenuhi target setiap survei menjadi lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Pengaturan strategis telah diupayakan agar proses pengumpulan data dapat dilakukan seoptimal mungkin, namun keterlambatan pelaporan data hasil pencacahan dan pengolahan data masih terjadi pada beberapa kegiatan survei, khususnya pada kegiatan PBDT. Khusus untuk kegiatan PBDT dan SUPAS akan dijelaskan lebih lanjut pada subbab Kegiatan Prioritas.
Hambatan pada pengumpulan data berbasis perusahaan berbasis perusahaan adalah lambatnya respon dari perusahaan dalam memberikan data. Batas waktu penyampaian data sudah disampaikan kepada pihak perusahaan namun beberapa kali masih juga terjadi keterlambatan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu, tindakan antisipasi pun dilakukan dengan memberikan reminder secara teratur kepada perusahaan yang menjadi responden perihal
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 21 pengumpulan data sehingga keterlambatan dalam pengumpulan data dapat diminimalisir.
Selain itu, beberapa perusahaan besar masih cenderung merasakan keengganan dalam memberikan informasi yang diminta oleh petugas pencacah sehingga pencacah harus meyakinkan kembali bahwa kerahasiaan data mereka akan dijamin oleh BPS sesuai dan hal tersebut sudah diatur dalam perundang-undangan, dan bahwa data yang terkumpul akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk agregat untuk kepentingan informasi umum dan pengambilan kebijakan tanpa mengungkap data-data untuk setiap individu perusahaan.
Banyaknya kegiatan survei yang dilakukan, terkadang membuat beberapa responden menjadi obyek pendataan untuk beberapa kegiatan survei yang berbeda. Hal ini kadang menimbulkan ketidaknyamanan pada pihak responden, dan sering disampaikan juga oleh reponden kepada pihak pencacah, yang disebabkan oleh adanya poin-poin pertanyaan yang ditanyakan kembali pada suatu survei padahal sudah ditanyakan di kegiatan survei sebelumnya. Salah satu contohnya adalah ada beberapa poin pertanyaan yang sudah ditanyakan pada kuesioner untuk pengumpulan data publikasi Daerah Dalam Angka (DDA) yang juga ditanyakan pada saat pengumpulan data Statistik Politik dan Keamanan (Polkam). Hal tersebut menunjukkan masih adanya ketidakefisienan dalam penyelenggaran kegiatan statistik yang selanjutnya harus diperbaiki untuk mencapai sistem statistik yang konsisten dan efisien.
B. Tujuan 2: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
Capaian Tujuan kedua diukur melalui indikator: “Persentase konsumen yang puas akan layanan data BPS” yang diwakili oleh satu sasaran strategis,
yaitu: meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (User
Engagement). Capaian kinerja dari indikator yang mengukur tujuan dan sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 22 Tabel 5. Capaian Kinerja Tujuan : Peningkatan Pelayanan Prima Hasil Kegiatan Statistik
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2.1. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)
2.1.a. Persentase Kepuasan Konsumen
terhadap pelayanan data BPS Persen 90 90 100 2.1.b. Jumlah pengunjung eksternal yang
mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
Pengunju
ng 11000 10218 92,89 2.1.c. Persentase Konsumen yang puas
terhadap akses data BPS Persen 90 98,67 109,63 2.1.d. Persentase pengguna layanan yang
merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS
Persen 65 92 141,54
Rata-Rata Capaian Kinerja 111,02
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari empat indikator yang membangun sasaran tersebut, ada satu indikator yang capaiannya belum mencapai 100%, yaitu jumlah pengunjung yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS. Capaian jumlah pengunjung website BPS Kabupaten Brebes memang tidak seperti yang diharapkan, namun dengan nilai capaian di atas 90%, realisasi yang didapatkan tergolong cukup baik.
Dengan melihat kondisi tersebut, prioritas dalam pengembangan dan perbaikan sistem layanan untuk periode selanjutnya sudah dapat dipetakan dengan jelas, yaitu dengan mengoptimalkan monitoring terhadap performa website BPS Kabupaten Brebes dan meningkatkan kualitas terhadap sarana dan prasarana BPS Kabupaten Brebes. Selain itu, umur gedung kantor BPS Kabupaten Brebes tergolong masih muda karena baru mulai dibangun secara permanen pada tahun 2011 dan proses penyempurnaan sarana – prasarana masih terus dilakukan secara bertahap agar dapat mendukung kegiatan operasional dan pelayanan terhadap masyarakat secara profesional.
C. Tujuan 3 : Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Capaian Tujuan ketiga diwakili oleh dua sasaran strategis, yaitu: (1)Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS dan (2)Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS. Sasaran pertama dibangun oleh indikator “Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu” dan “Persentase pegawai yang berpendidikan minimal
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 23 Diploma IV atau Strata I”, sedangkan indikator sasaran kedua adalah “Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat”. Capaian kinerja dari indikator - indikator tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 6. Capaian Kinerja Tujuan : Peningkatan Birokrasi yang Akuntabel
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3.1. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
3.1.a. Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu
Persen 47 44 93,62 3.1.b. Persentase pegawai yang
berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I
Persen 44,12 44,12 100
3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
3.2.a. Hasil Penilaian SAKIP oleh
Inspektorat Point 60 n.a n.a
Rata-Rata Capaian Kinerja 96,81
Secara umum, tampak bahwa kedua sasaran pada tujuan ketiga kurang mencapai target yang diharapkan dengan capaian rata-rata sebesar 96,81 persen. Indikator-indikator pada sasaran 3.1 mengalami nilai capaian yang kurang bagus karena selama tahun 2015 ada pejabat fungsional yang diberhentikan dari jabatannya. Secara keseluruhan di BPS Kabupaten Brebes pada tahun 2015 jumlah pejabat fungsional tinggal 15 orang dari 16 orang sebelumnya.
Mengenai indikator kinerja utama pada sasaran tentang pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS berupa hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat, BPS Kabupaten Brebes pada tahun ini tidak mendapatkan kesempatan untuk menjadi kabupaten sampel pemeriksaan SAKIP oleh Inspektorat karena pada umumnya pemeriksaan masih dilakukan pada level BPS Provinsi. Oleh karena itu, untuk nilai capaian penilaian SAKIP, tidak ada nilai capaian (n.a) untuk penilaian SAKIP BPS Kabupaten Brebes.
3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 Secara umum, kinerja BPS Kabupaten Brebes menunjukkan peningkatan jika dilihat secara berkelanjutan dari tahun 2012 – 2015. Meski demikian, perkembangan capaian setiap tujuan dan sasaran memiliki kecenderungan yang berbeda dari tahun ke tahun.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 24 Tabel 7. Rata-rata Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2012-2015
Uraian 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5)
Rata-rata Capaian Kinerja 99,05 99,70 99,05 102,43
BPS Kabupaten Brebes terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dari tahun ke tahun, namun terkadang beberapa sasaran tidak memberikan capaian sesuai dengan apa yang diharapkan, Contohnya adalah perkembangan
response rate atau persentase pemasukan dokumen dari tahun 2012 – 2015. Pada kurun waktu periode tersebut, sempat terjadi penurunan response rate
kegiatan-statistik tahun 2014 di BPS Kabupaten Brebes. Tidak tercapaiannya target pemasukan dokumen / response rate terutama dikarenakan tingkat pemasukan dokumen kegiatan survei dengan pendekatan usaha yang hanya mencapai 98,96 persen. Rendahnya response rate unit sampel rumah tangga lebih dikarenakan faktor eksternal dimana banyak perusahaan yang belum sadar tentang arti pentingnya data statistik
Tabel 8. Respons Rate Kegiatan Survei Statistik BPS Kabupaten Brebes Tahun 2012-2015
Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi 2015 Tingkat Capaian 2015 2014 2013 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Persentase pemasukan dokumen/ response rate
dari kegiatan survei statistik
96,4% 95,4% 98,96 % 96,17% 100 % 100%
Namun ada pula kecenderungan pola kinerja yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun capaiannya tidak dapat memenuhi target yang ditentukan pada tahun yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Kabupaten Brebes yang pada tahun 2015 memiliki nilai capaian sebesar 92,89 persen. Meskipun tidak mencapai target optimal sebesar 100 persen, jumlah pengunjung tersebut mengalami kenaikan dari jumlah tahun 2014, yaitu dari 9.658 kunjungan menjadi 10.218 kunjungan. Meski kenaikan
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 25 tersebut tidak terlalu signifikan, dapat disimpulkan bahwa layanan yang diberikan oleh BPS Kabupaten Brebes melalui layanan website sudah cukup memuaskan para penggguna data.
3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015 terhadap Target Renstra 2015-2019
Capaian kinerja BPS terhadap target Renstra 2015-2019 dihitung berdasarkan realisasi 2015 terhadap target 2015 pada Renstra 2015-2019. Capaian kinerja BPS terhadap target Renstra 2015-2019 dapat dilihat pada tabel 9.
Berdasarkan nilai capaian yang terlihat pada tabel di atas, beberapa indikator kinerja sudah mencapai hasil sesuai harapan jika dibandingkan dengan target kinerja Renstra 2015-2019. Sasaran yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk dapat ditingkatkan capaian kinerjanya adalah pada kualitas hubungan
dengan pengguna data (user engagement). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hal-hal yang perlu mendapat prioritas utama dalam pemenuhan capaian Renstra 2015-2019 berdasarkan hasil capaian kinerja pada tahun 2015 adalah hal-hal yang dapat meningkatkan kepuasan pengguna data terhadap akses data dan sarana-prasarana BPS Kabupaten Brebes. Selain itu, performa website BPS Kabupaten Brebes sebagai sarana untuk memudahkan akses data bagi para pengguna juga perlu dimonitoring secara teratur agar dapat memberikan performa yang optimal.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 26 Tabel 9. Capaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Renstra 2015-2019
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Realisas
i 2015
Renstra 2015-2019
Target Capaian (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Peningkatan kualitas data statistik
1.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik 1.1. Meningkatnya kepercayaan
pengguna terhadap kualitas data BPS
1.1.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik
Persen 87,08 80 108,85
1.1.b. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama
Persen 51,58 62 83,19
1.1.c. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS
Persen 100 100 100,00
1.1.e. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu
Publikasi 24 20 120,00
1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)
1.2.a. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga
Persen 99,79 99,75 100,04
1.2.b. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha
Persen 95,40 97,5 97,85
1.2.c. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
Persen 99,25 99 100,25
2 Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
2.a. Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS 2.1. Meningkatnya kualitas hubungan
dengan pengguna data (user engagement)
2.1.a. Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS
Persen 90 84 107,14
2.1.b. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
Pengunjung 10218 13000 78,60
2.1.c. Persentase Konsumen yang puas terhadap akses data BPS
Persen 98,67 98 100,68
2.1.d. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS
Persen 92 90 102,22
3 Peningkatan birokrasi yang akuntabel
3.a. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat 3.1. Meningkatnya kualitas
manajemen sumber daya manusia BPS
3.1.a. Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu
Persen 44,12 50 88,24
3.1.b. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I
Persen 44,12 44,12 100,00
3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
3.2.a. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
Point n.a 65 n.a
3.4 Kegiatan Prioritas BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015
Beberapa kegiatan yang cukup penting di BPS Kabupaten Brebes pada Tahun 2015 adalah kegiatan Survei Penduduk antar Sensus 2015(SUPAS), Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 (PBDT), serta Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 (SE2016).
• Survei Penduduk antar Sensus 2015 (SUPAS)
SUPAS 2015 merupakan kegiatan survei kependudukan yang dilakukan setiap lima tahun setelah pelaksanaan sensus penduduk. Hasil survei ini akan digunakan sebagai rujukan dan mengkoreksi hasil penghitungan proyeksi penduduk berdasarkan hasil SP2010. Data
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 27 kependudukan yang dikumpulkan mencakup data pokok penduduk, kejadian kelahiran, kejadian kematian, dan perpindahan penduduk.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkirakan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan daerah perkotaan/pedesaan; menyediakan data dasar untuk penghitungan parameter demografi; memperkirakan angka kematian ibu/maternal; dan menyediakan data untuk penghitungan indikator yang terkait dengan kependudukan dan kesejahteraan sosial.
Kegiatan SUPAS tersebut mulai berjalan dalam waktu yang beriringan dengan kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 (PBDT). Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kekurangan petugas dalam proses perekrutan pada masing-masing kegiatan karena proses perekrutan menggunakan sistem kontrak sehingga petugas yang sudah ditugaskan pada kegiatan SUPAS tidak diperbolehkan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan PBDT. Dengan usaha lebih dalam melakukan perekrutan petugas, masalah ini dapat teratasi dan kedua kegiatan tersebut dapat dilanjutkan tanpa saling berbenturan.
• Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 (PBDT)
Pemutakhiran Basis Data Terpadu tahun 2015 (PBDT 2015) adalah kegiatan nasional untuk memutakhirkan data rumah tangga pada Basis Data Terpadu (BDT) yang merupakan hasil pendataan PPLS 2011. Kegiatan PBDT 2015 merupakan amanat Instruksi Presiden RI nomor 7 tahun 2014. Kegiatan pendataan rumah tangga untuk program perlindungan sosial pernah dilaksanakan sebelumnya oleh BPS dengan nama yang berbeda, yaitu Pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005 (PSE 2005), dan Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 dan 2011 (PPLS 2008 dan PPLS 2011). Basis Data Terpadu (BDT) merupakan sistem data elektronik yang memuat informasi sosial dan ekonomi rumah tangga berikut individu dengan tingkat kesejahteraan terendah yang digunakan dalam penetapan sasaran program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Hingga saat ini, BDT telah digunakan sebagai dasar penetapan sasaran program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 28 dalam skala nasional maupun daerah, di antaranya: Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS),Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)/Program
Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)/Program Indonesia Sehat (PIS), Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) serta beberapa program lainnya.
Proses pelaksanaan PBDT 2015 di BPS Kabupaten Brebes menjadi tantangan yang cukup berat yang tidak hanya disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, tapi juga beberapa hal teknis seperti berikut:
1. Adanya kesulitan untuk menghadirkan ketua SLS secara lengkap
dalam satu Forum FKP khususnya di daerah perkotaan
2. Masih banyaknya nama-nama calon RTS yang terketik ganda karena nama-nama tersebut sebenarnya sudah ada di PPLS dan ataupun Program, tetapi diusulkan kembali oleh ketua SLS.
3. Beberapa Ketua SLS bermaksud melakukan perubahan (cenderung
mengurangi) nama-nama Ruta yang akan dilakukan pendataan berbeda dengan saat FKP. Diduga penyebabnya adalah karena pada saat proses FKP ketua SLS lebih dulu memberikan usulan sebanyak mungkin, baik itu warga yang tidak mampu maupun warga yang sudah mampu, termasuk mengusulkan nama-nama yang sebetulnya sudah tidak bertempat tinggal di sana.
4. Petugas Entry yang kesulitan untuk menemukan ruta yang memiliki nama KRT berbeda antara daftar FKP dengan dokumen pencacahan baik itu ganti KRT, penulisan nama panggilan, dan sebagainya karena petugas tidak melakukan penulisan sebagaimana mestinya
5. Proses pengolahan juga terhambat karena berbarengan dengan
pelaksanaan pelatihan petugas pencacahan rumah tangga PBDT 2015. Bahkan pengolahan FKP sempat vakum sementara karena tidak ada tenaga lagi untuk menjadi panitia pelatihan petugas pencacahan PBDT sehingga diputuskan untuk fokus terlebih dahulu pada pelatihan.
6. Proses pengolahan juga terkendala ketika diketahui bahwa responden
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 29 tambahan waktu dan tenaga untuk mengejarnya mengingat deadline pengumpulan semakin dekat.
Hal-hal yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Fasilitator dan Asisten Fasilitator mendatangi secara aktif ketua-ketua SLS yang berhalangan hadir saat FKP.
2. Memeriksa kembali hasil entry daftar nama-nama FKP untuk
mengurangi nama ganda
3. Tetap melakukan pendataan ruta pada ruta-ruta yang telah diusulkan
saat FKP.
4. Melakukan invetarisir dafar rumah tangga yang nama KRT nya belum
ada di Daftar FKP kemudian melakukan konfirmasi ke petugas apakah Ruta tersebut sebenarnya sudah ada di daftar FKP ataupun memang ruta tersebut adalah usulan baru saat proses pendataan.
5. Meminta Ketua SLS (Ketua RT) dan Kepala Desa untuk membuat
Berita Acara, bahwa pada afdelling-afdelling tersebut tidak dilakukan proses pendataan.
6. Memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dari seksi lain untuk
membantu proses pengolahan yang dikoordinasikan oleh Seksi IPDS BPS Kabupaten Brebes.
Meskipun banyak kendala yang dihadapi, kegiatan ini dapat terselesaikan berkat koordinasi dan kerja sama dari seluruh pegawai dan mitra BPS Kabupaten Brebes. Berbagai kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini akan menjadi bahan perbaikan agar kinerja BPS Kabupaten semakin baik di tahun yang akan datang.
• Seminar Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 (SE2016)
Seminar Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 merupakan salah satu sarana BPS Kabupaten Brebes untuk memberikan informasi mengenai Sensus Ekonomi 2016 kepada masyarakat Kabupaten Brebes. Tujuan seminar sosialisasi ini adalah untuk memperkenalkan kegiatan Sensus
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 30 Ekonomi 2016 kepada masyarakat Kabupaten Brebes termasuk usaha/perusaahan. Seminar sosialisasi sensus ekonomi 2016 ini mengusung tema “Sensus Ekonomi 2016, Menyediakan Informasi untuk Pembangunan Usaha dan Daya Saing Bangsa”.
Seminar Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Kabupaten Brebes dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015 di Ruang Rapat Kantor Bupati Kabupaten Brebes. Peserta dari seminar ini sebanyak 73 peserta yang meliputi FKPD, Sekertaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, Kepala
dinas/badan/kantor lingkup Pemerintah Kabupaten Brebes,
Instansi/lembaga vertikal,BUMN/BUMD, Camat dan Usaha/perusahaan lainnya di wilayah Kabupaten Brebes. Bupati Brebes turut hadir untuk membuka acara dan menyampaikan dukungannya untuk kesuksesan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016.
Materi dalam seminar ini disampaikan oleh tiga narasumber, yaitu Kepala BPS Kabupaten Brebes, Kepala Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Brebes dan Seorang Pelaku Usaha (Pemilik Dedy Jaya Group)
Pada sesi paparan yang pertama, Kepala BPS Kabupaten Brebes, Sapto Harjuli Wahyu, menyampaikan paparan mengenai Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016. Dilanjutkan pada sesi paparan kedua adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Brebes menyampaikan paparan mengenai “Pemanfaatan data hasil sensus ekonomi untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah” dan papaaran ketiga disampaikan oleh Pemilik Dedy Jaya Group. Setelah ketiga paparan dari narasumber disampaikan, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipimpin Asisten II Sekretaris Daerah selaku moderator.
Seminar sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh masyarakat termasuk usaha/perusahaan mengenai pelaksanaan kegiatan Sensus Ekonomi 2016 di Kabupaten Brebes sehingga Sensus Ekonomi 2016 dapat dilaksanakan dengan sukses.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 31
3.5 Realisasi Anggaran Tahun 2015
Sejak berlakunya sistem penganggaran berbasis kinerja mendorong Kementerian/Lembaga (K/L) untuk meningkatkan efisiensi penganggaran, setiap rupiah yang dikeluarkan harus diimbangi dengan kinerja yang dihasilkan. Realisasi Belanja BPS Kabupaten Brebes pada TA 2015 adalah sebesar Rp3.056.633.608 atau mencapai 90,30% dari total pagu anggaran belanja sebesar Rp3.385.160.000. Untuk melihat perbandingan antara capaian kinerja dengan realisasi penyerapan anggaran 2015 menurut program, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Realisasi Anggaran per Program BPS Kabupaten Brebes Tahun 2015
KODE PROGRAM/AKUN PAGU TA. 2015 (Rp) REALISASI TA. 2015 (Rp) SISA (Rp) REALISASI (%) CAPAIAN KINERJA (%)
SELFBLOCKING NON-SELFBLOCKING SELFBLOCKING
NON-SELFBLOCKING SELFBLOC KING NON-SELFBLOCKIN G (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 2886 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi 3.969.067.000 3.969.067.000 3.867.198.859 101.868.141 101.868.141 97,43 97,43 100 2891 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS Provinsi 162.600.000 162.600.000 157.334.000 5.266.000 5.266.000 96,76 96,76 100 2895 Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi 7.916.853.000 7.737.615.000 7.406.741.220 510.111.780 330.873.780 93,56 95,72 104,17 JUMLAH 12.048.520.000 11.869.282.000 11.431.274.079 617.245.921 438.007.921 94,88 96,31
Pada tahun 2015, terdapat pos untuk dana selfblocking pada DIPA BPS Kabupaten Brebes Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) yaitu sebesar Rp179.238.000 yang merupakan salah satu upaya penghematan yang dilakukan oleh BPS dalam kegiatan PBDT 2015. Tabel di atas disajikan dengan mencantumkan kolom selfblocking untuk menunjukkan perbandingan realisasi anggaran dalam dua versi, yaitu realisasi yang dihitung termasuk dengan dana selfblocking dan realisasi yang dihitung tanpa dana
selfblocking. Selain itu, dengan melihat perbandingan antara capaian kinerja dengan realisasi anggaran, terlihat bahwa realisasi anggaran yang cukup tinggi di masing-masing program sudah diimbangi dengan capaian kinerja yang baik. Bahkan pada program PPIS, target realisasi kinerja dapat terpenuhi dengan hanya memanfaatkan 81% anggaran dari pagu yang telah ditetapkan untuk program tersebut sehingga pemanfaatan anggaran yang dilakukan selama TA 2015 menjadi lebih efisien.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 32
BAB IV PENUTUP
4.1 Tinjauan Umum
Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik menunjukkan keberhasilan dengan rata-rata nilai capaian sebesar 102,43 persen. Peningkatan kualitas data statistik dan birokrasi yang akuntabel pada BPS Kabupaten Brebes tahun 2015 sudah cukup baik tapi aspek pelayanannya masih belum cukup prima.
Secara umum, beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan tidak tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan meliputi:
1) Cakupan survei yang luas
Kebutuhan data yang lengkap dan rinci dapat dipenuhi melalui survei yang mempunyai cakupan yang luas, namun hal ini berakibat pada
banyaknya pertanyaan yang diajukan. Karena wawancara
membutuhkan waktu yang lama dan menyebabkan responden kelelahan sehingga jawaban yang diberikan menjadi tidak akurat.
2) Kejenuhan responden
Meningkatnya pembangunan disegala bidang berarti meningkatnya penelitian yang dilakukan berbagai pihak. Penelitian yang bertubi-tubi terhadap responden yang sama menyebabkan kejenuhan responden dan responden melakukan penolakan.
3) Keterbatasan sumber daya yang berkualitas
Mulai dari perencanaan hingga penyajian dan penyebarluasan data dibutuhkan sumber daya yang berkualitas, sehingga data disajikan lengkap, akurat dan tepat waktu. Keterbatasan tenaga yang berkualitas untuk menangani pekerjaan administrasi dan teknis menjadi terhambatnya pelaksanaan kegiatan statistik.
4.2 Tindak Lanjut
Berikut beberapa tindak lanjut yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja BPS Kabupaten Brebes di masa yang akan datang, antara lain:
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 33 Peningkatan sumber daya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dapat mengimbangi beban kerja menjadi lebih proporsional sehingga para pegawai mampu memiliki tingkat konsentrasi, ketelitian, dan daya tahan yang lebih baik dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya sehingga output yang dihasilkan memiliki mutu yang baik dan dapat selesai tepat waktu
2) Peningkatan koordinasi
Perlunya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi untuk berbagai kegiatan statistik agar data yang dihasilkan dapat dibandingkan selain konsep dan definisi yang dapat dipadukan.
3) Perencanaan yang lebih matang
Perlu meluangkan waktu untuk melakukan proses perencanaan setiap kali akan melakukan kegiatan, terutama mengenai persiapan dan kendala-kendala yang mungkin muncul di lapangan sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk setiap masalah yang dapat menghambat kelancaran kegiatan.
Laporan Kinerja BPS kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2015 34
L
AMPIRAN1
KEPALA
SAPTO HARJULI WAHYU, S.Si (IV/b)
KEPALA SUBBAG TU
BUDI SUPRIYANTO (III/d)
1. PRIYO SUHARTO (III/b) 2. KASMALI (III/b)
3. NUR ROCIM HASMI (III/b)
4. BAMBANG SUKMAHADI, SE (III/b) KASI. STAT. SOSIAL AKHAMAD ZEN, S.ST (III/d) GAGAH TANTOSA AY,
S.ST (III/c) TRI PURWANINGRUM, S.SST (III/d) KASI. STAT. PRODUKSI SUWARDI, SE (III/d) NISA MULIDA, S.Si
(III/c)
ADIBATUL HASANAH, S.ST (III/b)
KASI. STAT. DISTRIBUSI
AG. ALI WAHYUDI, S.Si (III/d)
SRI AJI PUSPITASARI, A.Md (II/c) KASI. NERWILIS MOH. NURDIN, S.Si (III/d) KORIATUN, S.ST, M.Stat (III/c) KASI. IPDS MOH. FATICHUDDIN, S.Si, M.Eng (III/d)
NUR LAILA, S.ST (III/b)
TASRIKIN (II/b) TENAGA FUNGSIONAL / KSK KECAMATAN 1. SALEM 2. BANTAR KAWUNG 3. BUMIAYU 4. PAGUYANGAN 5. SIRAMPOG 6. TONJONG 7. LARANGAN 8. KETANGGUNGAN 9. BANJARHARJO 10. LOSARI 11. KERSANA 12. BULAKAMBA 13. WANASARI 14. JATIBARANG 15. BREBES 16. TANJUNG 17. SONGGOM NAMA / GOL WAHYUTO (III/a)
KHUMAEDI WEW, SE (III/b) DARYANTO, SE (III/c) KODIRIN (II/a)
AANG JOHAN NIRWANA (II/a) NUNIK YUNITA KURNASIH, A.Md (II/c) SLAMET RAHARJO, A.Md (II/d) USEP HIMAWAN (II/b) SUGINO (III/c) SYAFI’I (III/b)
TRI DISA ISMOYOWATI (II/c) RUSNO KARYANTO (III/b) ONE YUNI SUTIANTO, A. Md (III/a) MUHAMMAD AMRULLOH, A. Md (II/c) ACHMAD NUR SIDIK (III/c)
-