• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menetapkan objek pada anak kelompok B TK Damhil Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada beberapa alasan bahwa objek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, data yang digunakan sebagai bahan penelitian cukup memadai dan mudah untuk memperolehnya, baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Selain itu peneliti merupakan salah satu pendidik di TK Damhil Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah selama tiga bulan yaitu dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2012.

3.2 Disain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif,dengan jenis korelasional. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum dan mendapatkan seberapa besar hubungan antara pola asuh orang tua dengan rasa percaya diri anak, selanjutnya mengadakan analisis data-data hasil penelitian. Dengan disain penelitian sebagai berikut:

Gambar 2. Disain Penelitian

X = Pola asuh orang tua Y=Rasa percaya diri anak 3.3 Variabel Penelitian

(2)

Sugiyono (2009: 61) mengemukakan bahwa: ”Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Mussen dalam Najah: 23 menyatakan bahwa ada beberapa aspek dalam pola asuh orang tua, yaitu: (1) kontrol, merupakan usaha untuk mempengaruhi aktivitas anak untuk mencapai tujuan, memodifikasi ekspresi ketergantungan, agresifitas, tingkah laku, dan bermain. Orang tua yang senantiasa menjaga keselamatan anak-anak(over protection) dan mengambil tindakan-tindakan yang berlebihan agar anak-anaknya terhindar dari bermacam-macam bahaya akan menghasilkan perkembangan anak dengan ciri-ciri sangat tergantung kepada orang tuanya dalam bertingkah laku. (2) Tuntutan kedewasaan, menekankan kepada anak untuk mencapai suatu tingkat kemampuan secara intelektual, sosial, dan emosional. (3) Komunikasi anak dan orang tua, menggunakan penalaran untuk memecahkan masalah, menanyakan bagaimana pendapat dan perasaan anak. Sangat bijaksana jika orang tua menyediakancukup waktu untuk percakapan yang bersifat pribadi, pada kesempatan ini orang tua orang tua akan mendengarkan dan menemukan banyak hal di luar masalah rutin. (4) Kasih sayang, meliputi penghargaan dan pujian terhadap prestasi anak. Komunikasi keluarga dapat dilakukan melalui gerakan, sentuhan, belaian, senyuman, mimik wajah, dan ungkapan kata. Pola komunikasi keluarga yang demikian, keakraban, saling memiliki, rasa saling melindungi anak oleh orang tuanya semakin besar.

Dari uraian diatas, yang menjadi variabel penelitian adalah sebagai berikut:

Variabel independen atau variabel bebas (X) ”Pola Asuh Orang Tua” dengan indikator sebagai berikut: (1) Kontrol, Komunikasi dan Kasih Sayang. Variabel dependen atau variabel terikat (Y) ”rasa percaya diri anak” dengan indikator sebagai berikut: (1) Berani tampil di depan umum, (2)

(3)

Mengemukakan sendiri gagasan atau pikiran dengan lantang. (3) Tidak takut salah dalam melakukan sesuatu.

Gambar 3. Variabel XY dan Indikator 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono, bahwa: ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (2009: 117). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua anak Kelompok B yang ada di TK Damhil Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo.

3.4.2 Sampel

”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.” (Sugiyono, 2009: 118)

Kontrol Berani Tampil

Tidak Takut Salah Kasih Sayang

Mengemukakan Pikiran Komunikasi

(4)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara simple random sampling (acak sederhana), hal ini dikarenakan murid Kelompok B di TK Damhil 5 Kelas.

Tabel 1. Jumlah Anak Kelompok B di TK Damhil Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo

KELOMPOK JUMLAH ANAK

B1 25 B2 25 B3 23 B4 24 B5 23 JUMLAH 120

Dari tabel di atas, dapat dilihat Jumlah anak yaitu 120 anak, dengan rincian sebagai berikut Kelompok B1: 25 anak, Kelompok B2: 25 anak, kelompok B3: 23 anak, Kelompok B4: 24 anak, dan kelompok B5: 23 anak. Maka peneliti mengelompokkan menjadi 30 anak. Setiap kelompok diambil 6 anak.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang akurat, maka peneliti menggunakan pendekatan secara langsung kepada para orang tua di TK Damhil, Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini melalui kegiatan observasi, wawancara, dan angket.

(5)

Sugiyono (2009: 199) mengemukakan bahwa: ”Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Data dalam penelitian ini, dijaring dengan menggunakan angket yang telah disediakan terlebih dahulu alternatif jawabannya. Penulis akan menggunakan instrumen berupa angket, dimana untuk tiap variabel-variabel terdiri atas: (a) Variabel X terdiri dari 18 soal dan (b) Variabel Y terdiri dari 9 soal. Setiap item pertanyaan dilengkapi dengan 4 (empat) alternatif jawaban.

Setelah jawaban terkumpul dari para responden, kemudian diperiksa dengan degan menggunakan skala likert, masing-masing skor 4, 3, 2, dan 1 dari masing-masing soal. Setiap pertanyaan positif disediakan empat alternatif jawaban, yaitu 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban jarang, dan 1 untuk jawaban tidak pernah sedangkan untuk pertanyaan negatif diberikan skor 4 untuk jawaban tidak pernah, 3 untuk jawaban jarang, 2 untuk jawaban sering, dan 1 untuk jawaban selalu. Sebelum angket diedarkan kepada responden, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba angket kepada 30 responden. Tujuan dilakukan uji coba dan reliabilitas guna mengetahui kelayakan instrumen penelitian.

3.5.2 Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2009: 203) bahwa ”Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Dalam proses observasi, peneliti melihat langsung situasi dan kondisi di lokasi penelitian.

3.6 Tehnik Analisis Data

(6)



2

2 2 2

 

   X X n Y X X X Y a t t t t t t



2

2 2

   X X n X X Y X n b t t t t t

3.6.1 Uji Normalitas Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik uji chi-kuadrat yaitu: Rumus:

k i t t

E

E

O

x

1 1 2 2

(

)

Dimana : Oi = frekuensi pengamatan

Ei = frekwensi yang diharapkan

k = banyaknya kelas interval 3.6.2. Menguji Hipotesis Penelitian

Apabila hasil pengujian normalitas data menunjukkan kedua variabel berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mencari persamaan regresi Y = a + bx (Sudjana, 2005: 312)

Guna memperoleh harga-harga a dan b dipergunakan rumus:

(7)

Untuk keperluan ini, perlu dihitung jumlah kuadrat (JK) untuk sumber varians, sebagai berikut: JK (t) =

Y t2 JK (a) =

n t 2 Y2

JK

 



           

n Y X Y X b b a t t t t JK =

 

n Y b a JK Y2t

t 2

  JK(E) =

          

n Y Y t E 2 2 JK(TC) = JK (RES) – JK (E)

Hasil perhitungan tersebut diatas selanjutnya disusun dalam daftar analisa varians:

F = reg S reg S 2 2 Dimana : Dan E S TC S F 2 2  Dimana :

c) Mencari koefisien korelasi

Dalam pengujian ini digunakan rumus korelasi sebagai berikut:   z n JK reg S a b JK reg S reg    2 2     2 2 2 2     n JK S K JK S TC E TC E

(8)



    2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r

Dimana : r = koefisien korelasi n = besarnya sampel

X = besarnya nilai X

Y = jumlah nilai Y

XY = jumlah produk antara nilai X dan Y

2

X = jumlah kuadrat dari nilai X

Y2 = jumlah kuadrat dari nilai Y

3.7 Hipotesis Statistik

Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik, maka hipotesis penelitian ditransfer ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho : p = 0, 0 berarti tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan rasa percaya diri anak Ha : p # 0, ”tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol

berarti ada hubungan antara pola asuh demokrasi dengan rasa percaya diri anak. P = Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

Dengan pengujian ini, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

2 1 2 r n r t    Dimana : t = korelasi

(9)

n = jumlah sampel

3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Angket

Sebelum angket diedarkan pada anggota sampel, terlebih dahulu angket diuji kesahihan dan keterandalannya. Pengujian ini adalah pemenuhan syarat validitas dan reabilitas. Validitas mengatakan ukuran yang menunjukkan pada suatu pengetahuan bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk dapat digunakan dalam pengumpulan data.

Pengujian validitas data lebih dititikberatkan pada uji kesejajaran skor antara item dengan skor total dari item. Penilaian validitas angket dilakukan dengan analisis rasional, dimana yang menjadi titik tolak ukur penilaian bukanlah ukuran skor atau ukuran statistik melainkan suatu yang lebih bersifat kualitatif.

Dalam analisis ini, yang dijadikan tolak ukur adalah indikator-indikator yang ada. Sedangkan pengujian reliabilitas angket digunakan rumus alpha, yakni:

Rumus               

2 2 11 1 at ab K K r

Dimana : r11 = reabilitas angket K = banyaknya soal

2

ab = jumlah varians butir 2

at = varians total

Untuk menguji tingkat validitas tes digunakan yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan Korelasi Pearson Product Moment.

(10)

Rumus:

2 2

2 2

) ( ) (

    Y Y n X X n Y X XY n rxy

Dimana: X = Skor total untuk tiap item Y = Skor total

Gambar

Gambar 3. Variabel XY dan Indikator  3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Tabel 1. Jumlah Anak Kelompok B di TK Damhil Kecamatan  Kota Selatan Kota Gorontalo

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh data-data mengenai konsep negara kepulauan menurut Hukum Laut Internasional dalam Penyelesaian Sengketa wilayah di Niger Gesong antara Indonesia dengan

Aku melepas pukulan berdentum, mengisi telah setiap kali Seli butuh waktu mengangkat tiang ke udara, mengambil ancang-ancang serangan berikutnya, Sementara itu Ali memukuli

Adapun tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Kota Padangsidimpuan dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Variabel penelitian Sugiyono (2014), adalah suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan

Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi..

Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, Peraturan Wali Kota Salatiga Nomor 73 Tahun 2018 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar (Berita

Berdasarkan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “KORELASI BIAYA PROMOSI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN