• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian hasil secara keseluruhan. Pada proses penelitian ini diperlukan kurun waktu sejak bulan November 2016 sampai dengan Februari 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini menganalisa kualitas produk, kualitas pelayanan, dan gaya hidup terhadap Loyalitas Pelanggan pada Starbucks. Adapun subjek yang digunakan peneliti adalah Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang berada di Meruya, Jakarta Barat.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis adalah analisis kausal.

Menurut Sugiyono (2008), desain analisis kausal berguna untuk menganalisis hubungan anatara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent ) terhadap variabel terkait (dependent variable) dengan

(2)

mengetahui pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan gaya hidup terhadap loyalitas pelanggan pada starbucks.

C. Definisi dan Operasional Variabel

Berdasarkan judul proposal skripsi yang diambil penulis yaitu“pengaruh kulits produk, kualitas pelayanan dan gaya hidup terhadap loyalitas pelanggan pada Starbucks di Central Park Mall”. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat operasional variable.

1. Definisi Variabel

Variabel penelitian Sugiyono (2014), adalah suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kualitas produk dan citra merekatau disebut dalam penelitian ini dengan variabel X.Variabel independen ini sering disebut variabel bebas, varibel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terkait). Sedangkan yang menjadi dependen adalah keputusan pembelian atau disebut varibel Y. Variabel dependen ini sering disebut variabel terkait, variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

(3)

2. Definisi Operasional Variabel 1) Kualitas produk

Menurut Garvin yang dikutip Laksana (2008) menyatakan bahwa Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, yang memenuhi keinginan pelanggan, dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas selalu berfokus pada pelanggan,di buat dan dihasilkan untuk memenuhi keinginan pelanggan.

2) Kualitas Pelayanan

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2011) Jasa atau layanan merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Konsep service of exellent ada empat pokok unsur pelayanan yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan. Keempat unsur tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan jasa yang terintegrasi.

Artinya pelayanan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan menjadi tidal excellent (unggul), jika salah satu unsur kurang. Untuk mencapai tingkat satu layanan prima, maka pihak customer service harus memiliki tingkatan keterampilan tertentu, keandalan, berpenampilan baik dan rapi (good perfomanced) bersikap ramah serta mampu berkomunikasi dan menciptakan hubungan pelanggan yang baik (good relationship).

(4)

3) Gaya Hidup

Menurut Kotler (2009, 168-169) menyatakan Gaya Hidup adalah pola hidup yangmengambarkan kegiatan , ketertarikan dan opini individu yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan caramengukurnya dengan cara mengunakan psicografics. Psicograpics adalah suatuinstumen untuk mengukur gaya hidup, yang mengunakan pengukuran kuatitatif dan bias di gunakan untuk menganalisis data yang sangat besar, Psicologis biasanya digunakan untuk melihat segmen pasar.

4) Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2011)Pelanggan yang loyal merupakan aset yang tak ternilai bagi perusahaan, karena karakteristik dan konsumen yang loyal.

(5)

Tabel 3.1

Operasional Variable Kualitas Produk

Variable Dimensi Indikator Skala

Kualitas Produk

X1

Performance (kinerja) 1. Karakteristik produk 2. Kemudahan

3. Lebih murah

Likert Durablitiy (Daya tahan) 1. Daya tahan produk

Conformance(Kesesuaian) 1. sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi

spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

Features (Fitur) 1. Inovasi produk Realibility (Reliabilitas) 1. Probabilitas bahwa

produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.

Serviceability

(Kemampuan Pelayanan) 1. Kecepatan dan kmudahan 2. Kompetensi dan

keramahan

Aesthetics(Estetika) 1. Perasaan pribadi Perceived Quality

(Persepsi Kualitas) 1. Kualitas produk

Sumber : Laksana (2008)

(6)

Tabel 3.2

Operasional Variable Kualitas Pelayanan

Variable Dimensi Indikator Skala

Kualitas Pelayanan

X2

Reliabilitas (Reliability)

1. kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun

2. menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

Likert

Daya Tangkap (Responsive)

1. Respon karyawan

2. Memberikan jasa secara cepat Jaminan(Assurance) 1. Rasa aman bagi

para pelanggan 2. Perilaku

karyawan 3. Penghetahuan

dan keterampilan karyawan Empati (Emphaty) 1. Memberikan

perhatian

personal kepada para pelanggan 2. Jam operasi

yang nyaman Bukti Fisik 1. Daya tarik

(7)

(Tangibles) fasilitas fisik 2. Penampilan

karyawan

Sumber : Lewis dan Booms (1983) dalamFandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2011)

Tabel 3.3

Operasional Variable Gaya Hidup

Variable Dimensi Indikator Skala

Gaya Hidup X3

Aktivitas 1. Kegiatan di waktu luang 2. Kegiatan di

waktu rutin

Likert Ketertarikan 1. Prioritas

konsumen 2. Kepribadian

mengambil keputusan

Opini 1. Pandangan

2. Persasaan Sumber : kotler (2009)

(8)

Tabel 3.4

Operasional Variable Loyalitas Pelanggan

Variable Dimensi Indikator Skala

Loyalitas Pelanggan

Y

Melakukan pembelian ulang secara teratur

1. Pembelian berulang

Likert Membeli diluar

produk/jasa 1. Pembelian lini produk lain Merekomendasikan

produk lain 1. Pemberian informasi terkain produk

Menunjukan kekebalan dari daya Tarik produk sejenis dari pesaing

1. Kesetiaan pada perusahaan

Sumber : Griffin (2011) D. Pengukuran Variabel

Pada kuesioner pengukuran masing-masing variable dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial (Lupiyoadi, 2015).Jawaban yang diharapkan bersifat tertutup, artinya pada setiap pernyataan sudah diberikan pilihan-pilihan untuk menjawabnya.

Responden diminta memberikan jawaban terhadap setiap pernyataan mengenai tingkat kesesuaian. Instrumen skala likert dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

(9)

TABEL 3.5

INSTRUMEN SKALA LIKERT

Pernyataan Kode Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2011)

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini populasinya adalah konsumen Starbucks yang berada di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat. Konsumen Starbucks dalam hal ini tidak diketahui jumlahnya secara terperinci.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

(10)

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik non probability sampling, karena besarnya peluang elemen untuk terpilih sabagi subjek tidak diketahui. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja, seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan kita mengenal orang tersebut.

Menurut Ferdinand (2006) bila ukuran sampel terlalu besar maka model menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 5-10 kali jumlah variable manifest (indikator) dari keseluruhan variabel laten. Dalam penelitian ini, jumlah indikator penelitian sebanyak 32 sehingga jumlah sampel minimum adalah 5 kali jumlah indikator atau sebanyak 5 x 32 = 160 dan sampel maksimum adalah 10 x 32 = 320

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penilitian ini didapatkan langsung dari pengisian questioner (angket) yang ditunjukkan kepada konsumen atau responden tentang pandangan atau tanggapannya pada kualitas produk,

kualitas pelayanan, dan gaya hidup terhadap loyalitas pelanggan di starbucks. Pengumpulan data menggunakan kombinasi pernyataan tertutup dan terbuka, yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan data yang tepat. Data yang dikumpulkan meliputi

(11)

identitas responden serta tanggapan responden tentang kualitas akan produk, kualitas akan pelayanan, dan gaya hidup terhadap loyalitas nya pelanggan pada Starbucks.

G. Metode Analisis

1. Analisis Partial Least Square

PLS (Partial Least Square), merupakan metode analisis Component atau Variance Based Structural Equation Modelling dimana dalam pengolahan datanya merupakan program Partial Least Square (Smart- PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) merupakan model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-predictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014). Tujuan dari PLS ialah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Seperti dinyatakan oleh Wold dalam Ghozal (2014) Partial Least Square (PLS) merupkan metode analisis yang powerfull oleh karena itu tidak didasarkan oleh banyak asumsi, sehingga data tidak harus terdistribusi normal multivariative, dan sample tidak harus besar.

(12)

2. Langkah-langkah Pengujian Analisis PLS 1) Evaluasi Measurement Model

Outer Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya.

a) Convergent Validity

Pengujian convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini, maka bila ada loading factor dibawah 0,50, maka akan di buang atau di drop dari model.

b) Discriminant Validity

Pengujian discriminant validity, model pengukuran dengan refleksi indikator dinilai berdasarkan crossloading pengukuran dengan konstruk. Indikator dapat dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang akan dituju, yang akan dibandingkan dengan loading factor pada konstruk lain. Hal ini menunjukkan bahwa konstruk laten telah memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik daripada indikator di blok yang lain.

Metode lain untuk menilai discriminant validity ialah dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted

(13)

(AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik.

c) Composite Reliability

Pengujian composite reliabilitybertujuan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliabilitymaupun cronbach alpha ≥ 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik, atau kuesioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten.

2) Model Struktural atau Uji Hipotesis (Inner Model)

Pengujian inner model adalah suatu pengembangan model yang berbasis konsep teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap inner model dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:

a) Nilai R-square

Nilai R-square merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R-square untuk variabel laten endogen sebesar 0,67, 0,33, dan 0,19 dalam model struktural

(14)

mengindikasikan bahwa model tersebut “baik”, “moderat”, dan

“lemah”

b) Goodness Fit Model

Goodness of Fit Modelstruktural pada inner model menggunakna nilai predictive-relevance (Q2). Nilai R-square > 0 yang menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive-relevance c) Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur)

Nilai estimasi untuk hubungan antara jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikasi ini diperoleh dengan prosedur bootstrapping. Melihat signifikasi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikasi t statistic pada algoritm bootsrapping report nilai signifikani t statisticharus lebih dari1,96.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2003) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Menurut Sugiyono (2017) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi..

Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

Menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara

Variabel Penelitian Menurut Sugiyono 2013:38 variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang