IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
HOLISTIK SISWA
RUMUSAN MASALAH
1.
WHAT: Apa pendidikan karakter
2.
WHY: Mengapa harus ada pendidikan karakter
3.
WHEN: Kapan pendidikan karakter tepat diberikan
4.
WHO: Siapa yang harus diberi pendidikan karakter, siapa yang harus
bertanggung jawab melakukan pendidikan karakter
WHAT: APA PENDIDIKAN KARAKTER
• Karakter adalah bentuk watak, tabiat, akhlak yang melekat pada pribadi seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi yang digunakan sebagai landasan untuk berpikir dan berperilaku sehingga menimbulkan suatu ciri khas pada individu tersebut (Tim Penyusun, 2008). Karakter individu akan berkembang dengan baik, apabila memperoleh penguatan yang tepat, yaitu berupa pendidikan.
• Proses dan hasil upaya pendidikan dampaknya tidak akan terlihat dalam waktu yang segera, akan tetapi melalui proses yang panjang. Melalui upaya tersebut setidaknya generasi muda akan lebih memiliki daya tahan dan tangkal yang kuat terhadap setiap permasalahan dan tantangan yang datang.
• Pendidikan karakter merupakan penciptaan lingkungan sekolah yang membantu siswa dalam perkembangan etika, tanggung jawab melalui model, dan pengajaran karakter yang baik melalui nilai-nilai universal (Berkowitz & Bier, 2005). Nilai-nilai karakter ini sudah seharusnya ditanamkan kepada siswa sehingga mereka mampu
menerapkan dalam kehidupannya baik di keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan adalah proses INTERNALISASI BUDAYA ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat JADI BERADAB. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan.
• Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar, yaitu:
(1) afektif yang tercermin pada kualitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur serta kepribadian unggul, dan kompetensi estetis;
(2) kognitif yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembang-kan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
(3) psikomotorik yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis, kecakapan praktis, dan kompetensi kinestetis.
18 NILAI KARAKTER BANGSA
1. RELIGIUS 2. JUJUR3.
TOLERANSI
4. DISIPLIN 5. KERJA KERAS 6. KREATIF 7. MANDIRI 8. DEMOKRATIS9. RASA INGIN TAHU
10. SEMANGAT KEBANGSAAN
11. CINTA TANAH AIR
12. MENGHARGAI PRESTASI 13. BERSAHABAT/KOMUNIKATIF 14. CINTA DAMAI 15. GEMAR MEMBACA 16. PEDULI LINGKUNGAN 17. PEDULI SOSIAL
WHY: MENGAPA HARUS ADA PENDIDIKAN KARAKTER
• Masalah pendidikan di Indonesia sangatlah kompleks karena di semua aspeknya terdapat persoalan yang perlu diselesaikan. Dekadensi moral telah merajalela dalam dunia pendidikan sehingga menjadi potret buram dalam dunia pendidikan.
• Hal ini bisa dilihat dari maraknya peredaran video porno yang diperankan oleh para pelajar, maraknya
perkelahian antarpelajar, adanya kecurangan dalam ujian nasional, banyaknya kasus narkoba yang menjerat siswa, banyaknya begal motor yang di butuhkan penanganan dan pengobatan secara tepat melalui pemberian pendidikan karakter di semua tingkatan pendidikan (Mulyasa, 2007: 17).
• Begitu juga pergaulan di masyarakat telah bergeser dari masyarakat yang menekankan rasa sosial telah berubah menjadi asosial. Hal itu disebabkan banyaknya pengaruh nilai-nilai asing yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa melalui proses filterisasi. Pengaruh tersebut apabila dibiarkan tentu akan merusak akhlak dan moral generasi muda, khususnya siswa.
POTRET BURAM RENDAHNYA NILAI KARAKTER
1.
Indeks perkelahian antar-remaja semakin meningkat (Ruyadi, 2010)
2.
Free seks kalangan remaja mencapai lebih dari 65% (Asikin, 2005)
3.
Korban atau pengedar narkoba di kalangan remaja meningkat tajam (BNN, 2015)
4.
Pengaruh penggunaan gadget (memunculkan budaya baru)
5.
Nasionalisme bangsa kian menghawatirkan (Endiartono, 2013)
6.
Budaya bangsa kian memudar (Kamanjaya, 2000)
7.
Ada gejala loss of adab (Adian Husain, 2017)
FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER
1. fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi siswa agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah pancasila.
2. fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
3. fungsi penyaring. Pendidikan karakter memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilainilai budaya bangsa dan karakter bangsa yang bermartabat (Zubaidi, 2011).
Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga
Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai
9
(Etika) (Literasi) (Kinestetika) (Estetika)PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER
Nilai
Utama
Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas*Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM, kearifan lokal dan kreativitas sekolah
• Religius
• Nasionalis • Mandiri
• Gotong royong
• Integritas
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa
Literasi Dasar
Bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari.
• Literasi baca tulis
• Literasi berhitung • Literasi sains • Literasi teknologi informasi dan komunikasi • Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewarganegaraan
Kompetensi
Bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks • Berpikir kritis • Kreativitas • Komunikasi • Kolaborasi
1
2
3
Sumber: Kemendikbud 2016Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Keterampilan Abad 21
Kualitas Karakter
Bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis.
WHEN: KAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TEPAT DIBERIKAN
• Pendidikan holistik membentuk manusia secara utuh (holistik) yang berkarakter, yaitu mengembangkanaspek/potensi spiritual, kultural, potensi emosional, potensi intelektual (intelegensi & kreativitas), potensi sosial, dan potensi jasmani siswa secara optimal.
• Membangun karakter itu harus dimulai sedini mungkin, atau bahkan sejak dilahirkan, dan harus dilakukan secara terus menerus dan terfokus,
• Pendidikan holistik juga untuk membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat yang sejati (lifelong learners). • Selain itu, pendidikan karakter juga mengembangkan semua potensi anak sehingga menjadi manusia seutuhnya.
Dalam hal ini, perkembangan anak harus seimbang, baik dari segi akademiknya maupun segi sosial dan emosinya. Pendidikan selama ini hanya memberi penekanan pada aspek akademik saja dan tidak mengembangkan aspek social, emosi, kreatifitas, dan bahkan motorik. "Anak hanya dipersiapkan untuk dapat nilai bagus, namun mereka tidak dilatih untuk bisa hidup.
URGENSI PENDIDIKAN HOLISTIK
•
Kunci sukses dalam menghadapi tantangan berat dalam hidup itu terletak pada kualitas
sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang andal dan berbudaya.
•
Oleh karena itu perlu implementasi penyelenggaraan pendidikan holistik secara baik.
•
beberapa hal yang mendapat penekanan lebih dalam menerapkan model pendidikan
karakter. Pertama, "Knowing the good. Untuk membentuk karakter, anak tidak hanya
sekedar tahu mengenai hal-hal yang baik, namun mereka harus dapat memahami kenapa
perlu melakukan hal tersebut. "Selama ini banyak orang yang tahu bahwa ini baik dan itu
buruk, namun mereka tidak tahu apa alasannya melakukan hal yang baik dan meninggalkan
hal-hal yang tidak baik. Jadi masih ada gap antara knowing dan acting,"
WHO: SIAPA YANG HARUS DIBERI PENDIDIKAN KARAKTER, SIAPA YANG HARUS
BERTANGGUNG JAWAB MELAKUKAN PENDIDIKAN KARAKTER
Pembangunan Karakter merupakan Kewajiban Bersama
Terselenggaranya pembangunan karakter bangsa sebagai kewajiban seluruh Kementerian/ Lembaga,
Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Pelaku Bisnis dan masyarakat/ komunitas, agar segenap
sumberdaya yang dimiliki dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan pendidikan
karakter.
•
Melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
•
Internalisasi pendidikan karakter mestinya diberikan juga kepada orang tua siswa dan
tokoh-tokoh.
HOW: BAGAIMANA MELAKUKAN PENDIDIKAN KARAKTER
•
Pertama, pembentukan karakter anak dapat dilakukan melalui dua strategi, yaitu internal
sekolah dan eksternal sekolah.
•
Kedua, strategi internal sekolah dapat dilakukan melalui empat pilar, yakni kegiatan proses
belajar mengajar di kelas, kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school
culture), kegiatan pembiasaan (habituation), kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
•
Ketiga, strategi eksternal dapat dilakukan melalui keluarga dan masyarakat. Keempat,
ketika seluruh strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka karakter anak akan
menjadi terbentuk dan kuat.
Strategi Internal Sekolah Pend. Karakter di Sekolah Proses Mengajar di kelas Membangun Budaya Sekolah Pembiasaan (habituation) Kegiatan Ekstrakurikuler Stratregi Pendi-dikan Krakter Stratagi eksternal sekolah Pend. Karakter di dalam Keluarga Pend. Karakter di Masyarakat Pemberian Contoh di Keluarga Membangun Budaya Masyarakat
▪ Pembiasaan nilai-nilai dalam
keseharian sekolah
▪ Branding sekolah ▪ Keteladanan pendidik ▪ Ekosistem sekolah
▪ Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
IMPLEMENTASI KONSEP PPK
16
▪ Integrasi dalam mata pelajaran ▪ Optimalisasi muatan lokal
▪ Manajemen kelas
▪ Pelibatan Orang tua, Komite Sekolah ▪ Dunia usaha
▪ Akademisi
▪ pegiat pendidikan
▪ Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra ▪ Pemerintah & Pemda