PENERAPAN VMME ( VIRTUAL MANIPULATIVE MATHEMATICS IN EDUCATION ) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
(PTK pada Siswa Kelas II SD Negeri Gemolong 3 Tahun 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Matematika
AGUSTINA NURUL HASANAH A410080315
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI
PENERAPAN VMME (VIRTUAL MANIPULATIVE MATHEMATICS IN EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
(PTK pada Siswa Kelas II SD Negeri Gemolong 3 Tahun 2011/2012) Dipersiapkan dan Disusun Oleh :
AGUSTINA NURUL HASANAH A410080315
Susunan Dewan Penguji :
1. Drs. Sumardi, M. Si (……….)
2. Dra. Sri Sutarni, M. Pd. (……….………) 3. Masduki, S. Si, M. Si (……….)
Surakarta, Juli 2012 Disahkan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan
NIK. 547
PENERAPAN VMME (VIRTUAL MANIPULATIVE MATHEMATICS IN EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
(PTK Pada Siswa Kelas II SD Negeri Gemolong 3 Tahun 2011/2012)
Oleh
Agustina Nurul Hasanah1, Drs. Sumardi, M. Si.2, Dra. Sri Sutarni, M. Pd.3
1
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,
2
Staf Pengajar UMS SURAKARTA,
3
Staf Pengajar UMS SURAKARTA,
ABSTRACT
The objective of the study is to increase the motivation of the student’s learning in mathematics by learning tool application “ VMME ( Virtual Manipulative Mathematics in Education)”. This study is collaborative action research between the researcher , mathematics teacher as the actor of action class and headmaster as the subject who help in planning and collecting data. The subject in research is 2th class in SD Negeri Gemolong 3 there are 41 students. Data is collected by observation, field note, test, interview and documentation. The technique of analyzing data is done descriptive qualitatively by plot metode. Data is analyzed since the action of the learning as done and developed during learning process. The way that is reached to analyzing data. Such as : collecting data, displaying the data and drawing conclusion. The result of the research show the increasing of the student’s motivation in mathematics learning. This case can be seen from the student’s motivation : 1). Like to the mathematics teacher increase from 9 students (21,95 %) to 27 students (69,23 %), 2). Paying attention to the teacher’s explanation in teaching learning process increase from 10 students (24,39 %) to 35 students (89,74 %), 3). Asking the material that is not anderstand increase from 6 students (4,63 %) to 29 students (74,36 %), 4). Enthusias to do the assignment on time increase 8 students (19,51 %) to 35 students (89,74 %). The conclution is the application of VMME tool in learning mathematics can increase the student’s motivation in studying mathematics.
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Kemajuan IPTEK telah mempengaruhi semua ruang lingkup kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai apabila proses interaksi belajar mengajar tidak berlangsung dalam pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti pendidikan yang akan lebih efektif apabila siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran tidak hanya memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa siswa aktif dan kreatif belajar untuk mencapai perubahan tingkah laku. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung masih menggunakan metode konvensional. Kurangnya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran dapat menyebabkan rendahnya keinginan siswa untuk mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di kelas II SD Negeri Gemolong 3 pada tanggal 5 Maret 2012 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut terlihat dari kondisi awal hanya sekitar 21,95 % siswa yang senang terhadap guru matematika. Hanya 24,39 % siswa yang memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran matematika berlangsung. Sekitar 14,63 % siswa yang menanyakan materi yang belum jelas. Kira – kira 19,51 % siswa yang antusias mengerjakan tugas tepat waktu.
Proses pembelajaran yang searah dan monoton dan didominasi oleh guru menyebabkan kurangnya aktifitas siswa yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif. Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Menurut Gage dan Berliner (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktifitas seseorang. Dalam pelaksanaannya sering dijumpai guru yang gagal membawa siswanya belajar, yang mungkin dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat.
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa di SD Negeri Gemolong 3 khususnya kelas II. Salah
satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan media VMME (Virtual Manipulative Mathematics in Education). Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana cara meningkatkan motivasi siswa dengan menggunakan VMME dalam pembelajaran matematika.
KAJIAN TEORI
Menurut Soner Durmus dan Erol Karakirik (2006) dalam The Turkish Online Journal of Educational Technology menyimpulkan bahwa
“The integration of technology into mathematics instruction requires students to be comfortable with new mathematical representations. Most manipulatives in mathematics simply implements the “learning with media” approach. However, educators also need to consider the possibility of designing manipulatives employing ”learning to media” approach since full potential of any technological device could be achieved through its usage as a communication tool to media the concepts and relations at hand”
Penerapan teknologi dalam matematika menuntut siswa menjadi nyaman dengan representasi matematika yang baru. Kebanyakan manipulasi matematika sederhana mengimplementasikan pembelajaran dengan media pendekatan. Bagaimanapun, pendidik juga memerlukan kemampuan membuat manipulasi media pembelajaran yang potensial dengan berbagai macam teknologi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi konsep media dan hubungannya.
Sri Juminah (2011) dalam penelitiannya tentang peningkatan motivasi belajar matematika dengan penerapan metode kerja kelompok menyimpulkan bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada penguasaan materi operasi hitung pecahan.
Penelitian yang dilakukan Wahyu (2011) tentang keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi fungsi meningkat setelah dikenai pendekatan kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer. Meningkatnya keaktifan dan motivasi belajar siswa.
Dwi Ardianto Wibowo (2010) dalam penelitiannya tentang peningkatan motivasi belajar matematika melalui media pembelajaran kontekstual menyimpulkan bahwa adanya peningkatan motivasi siswa dalam belajar matematika setelah menggunakan media pembelajaran kontekstual.
Siti Munawaroh (2011) dalam penelitiannya tentang pembelajaran matematika dengan pendekatan scramble dengan pemanfaatan macromedia flash untuk meningkatkan motivasi belajar siswa menyimpulkan bahwa pendekatan scramble dengan pemanfaatan macromedia flash dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kreatifitas guru dalam memilih strategi pembelajaran mempunyai peranan penting dalam meningkatkan motivasi belajar matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran VMME (Virtual Manipulative Mathematics in Education) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 tahun ajaran 2011/2012.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain penelitiannya menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tjipto Subadi (2010:76) penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gemolong 3 tahun ajaran 2011/2012 yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 4 Gudangrejo, Tegaldowo, Gemolong. Dalam penelitian ini subyek yang melakukan tindakan adalah guru kelas II SD Negeri Gemolong 3 tahun ajaran 2011/2012 dibantu oleh peneliti. Subyek penerima tindakan penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 41 orang. Kepala sekolah dan staf
pengajar SD Negeri Gemolong 3 sebagai subyek yang membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data.
Tindakan kelas yang diambil dalam penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kegiatan pembelajaran matematika yang lebih efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 tahun ajaran 2011/2012 melalui penerapan VMME (Virtual Manipulative Mathematics in Education) dengan materi bangun ruang. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu meliputi : 1) dialog awal, 2) perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi, 5) refleksi, 6) evaluasi.
Dialog awal dilakukan peneliti, guru kelas dan kepala sekolah untuk melakukan pengenalan, penyatuan ide dan berdiskusi untuk membahas masalah yang muncul terkait motivasi siswa serta membicarakan solusi yang ditawarkan. Perencanaan tindakan mengacu pada hasil dialog awal yang telah dirumuskan sebagai fokus permasalahan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Dari perencanaan tersebut, diimplementasikan melalui penerapan VMME. Setelah itu observasi dilakukan dengan berpedoman observasi dan kegiatan lapangan. Refleksi dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian sehingga dapat dievaluasi.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pokok dan metode bantuan. Metode pokok pengumpulan data meliputi metode observasi yang mengamati dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa untuk mengumpulkan data-data mengenai minat belajar siswa. Selanjutnya metode bantu yang digunakan adalah 1) catatan lapangan digunakan untuk merekam segala kejadian yang belum tercatat pada saat observasi dilakukan baik itu berupa sumber yang didengar, sumber yang dilihat, maupun sumber yang diamati pada saat penelitian berlangsung; 2) dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sekolah dan data identitas siswa dengan cara melihat dokumentasi yang ada di sekolah; 3) wawancara digunakan untuk mengungkapkan tanggapan guru matematika secara tertulis mengenai inisiatif dan reaksi siswa dalam pembelajaran matematika setelah penelitian selesai dilakukan;
dan 4) tes digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa melalui pemberian tes tertulis yang bentuknya uraian atau essay kepada siswa.
Analisis data difokuskan selama kegiatan pembelajaran berlangsung di luar kelas bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas. Kegiatan analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini adalah data lengkap mengenai hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3, baik itu hasil pembelajaran sebelum tindakan maupun sesudah tindakan. Data mengenai motivasi belajar matematika siswa sebelum dan sesudah tindakan disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4. 1
Data Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Motivasi Belajar
Sebelum Putaran
Penelitian
Putaran I Putaran II Putaran III
1. Senang terhadap guru matematika 9 siswa (21,95 %) 14 siswa (34,15 %) 21 siswa (51,22 %) 27 siswa ( 69,23%) 2. Memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran berlangsung 10 siswa (24,39 %) 15 siswa (36,59 %) 27 siswa (67,5 %) 35 siswa (89,74 %) 3. Menanyakan materi mengenai hal-hal yang belum jelas
6 siswa (14,63 %) 12 siswa (29,27 %) 22 siswa (55 %) 29 siswa (74,36 %) 4. Mengerjakan tugas tepat waktu 8 siswa (19,51 %) 18 siswa (46,37 %) 29 siswa (72,5 %) 35 siswa (89,74 %)
Berdasarkan tabel data peningkatan motivasi belajar siswa, hasil penelitian mengenai motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 dalam pembelajaran matematika sebelum putaran sampai putaran III dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Grafik diatas menunjukkan perubahan tindak belajar yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 dalam pembelajaran matematika sebelum dilakukan tindakan sampai setelah dilakukan tindakan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri Gemolong 3 yang terdiri atas tiga putaran penelitian. Setiap putaran terdiri dari lima tahap, yaitu : 1) perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi tindakan; 4) refleksi setelah tindakan; dan 5) evaluasi tindakan. Deskripsi terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan penelitian berdasarkan kerja kolaborasi antara peneliti, dan praktisi pendidikan serta melibatkan tanggapan guru kelas VIII yang terlibat dalam penelitian ini serta keadaan kelas sebelum dan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Sebelum putaran
Putaran I Putaran II Putaran III
Senang terhadap guru matematika
Memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran berlangsung Menanyakan materi mengenai hal-hal yang belum jelas
Mengerjakan tugas tepat waktu
sesudah penelitian yang diciptakan untuk meningkatkan motivasi belajar matemetika siswa siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan VMME (Virtual Manipulative Matematics in Education)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan pada analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru matematika SD Negeri Gemolong 3 di kelas II. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan media pembelajaran VMME pada materi bangun datar. Adapun permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: Apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui media pembelajaran VMME di SD Negeri Gemolong 3?
Tindakan yang dilakukan oleh guru matematika untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalam pembelajaran matematika dengan menerapkan media pembelajaran VMME. Tujuannya adalah menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran melalui pendekatan penerapan media pembelajaran VMME kegiatan yang dilakukan adalah guru memberikan motivasi kepada siswa untuk bersemangat dalam belajar. Memberikan contoh aplikasi bangun datar dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru memberikan sedikit pengantar mengenai materi yang akan dipelajari dengan membawa siswa dalam dunia virtual (dunia dalam komputer).
Menurut Hujair (2009: 9-15) bahwa pembelajaran pada hakikatnya adalah proses penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. Untuk itu proses komunikasi harus diciptakan dan diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan, tukar menukar pesan atau informasi dari setiap pengajar kepada pembelajar, atau sebaliknya. Dalam pembelajaran di kelas, sarana atau fasilitas alat yang digunakan untuk memperlancar komunikasi pembelajaran disebut dengan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi, seorang pengajar dapat mengatasi sikap pasif pembelajar. Oleh karena itu untuk memperlancar komunikasi sehingga dapat meningkatkan
gairah belajar siswa maka peneliti menggunakan media pembelajaran VMME dalam penyampaian materinya.
Penerapan media pembelajaran VMME dapat memotivasi siswa untuk menunjukkan kemampuan berfikir siswa secara individu maupun kelompok. Seperti yang dikemukakan Keller dalam Mark K. Smith, dkk (2009: 21) mempresentasikan sebuah media desain pengajaran bagi motivasi yang didasarkan pada sejumlah teori menunjukkan bahwa sebuah strategi desain mencakup empat komponen motivasi : memunculkan minat, menciptakan relevansi, mengembangkan sebuah pengharapan kesuksesan, dan menghasilkan kepuasan melalui imbalan intrinsik atau ekstrinsik. Relevansi atau keterkaitan materi yang disampaikan dalam pendekatan pembelajaran VMME dapat memberikan gambaran kepada siswa mengenai materi yang dipelajari, sehingga siswa lebih mudah memahami. Dalam pendekatan pembelajaran VMME pengembangan pengharapan kesuksesan dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan didepan kelas.
Tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada penelitian ini dapat digambarkan dari sebelum dilakukan tindakan sampai tindakan kelas putaran III. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai adanya peningkatan dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : 1) Senang terhadap guru matematika, 2) Memperhatikan penjelasan guru, 3) Menanyakan materi, 4) Mengerjakan tugas tepat waktu
Kriteria-kriteria tersebut diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Senang terhadap guru matematika dapat dilihat dari sikap siswa yang ceria dan bersemangat ketika pembelajaran matematika berlangsung. Memperhatikan penjelasn guru pada penelitian ini diamati melalui sikap siswa yang memperhatikan penjelasan guru saat guru menjelaskan suatu materi. Menanyakan materi diamati pada saat siswa menanyakan materi mengenai hal-hal yang belum diketahui. Mengerjakan tugas tepat waktu diamati saat siswa mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Pengamatan dilakukan setiap putaran saat penelitian tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika setelah dilakukan penerapan media pembelajaran pada materi bangun datar.
Hipotesis Tindakan : Setelah guru menerapkan media pembelajaran VMME dengan tepat dan benar maka akan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
Penerapan media pembelajaran VMME dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini berarti, hipotesis tindakan diterima dan didukung dengan hasil penelitian Tindak mengajar dan tindak belajar yang telah dilaporkan mendukung hipotesis tindakan. Perubahan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru dan tindak belajar siswa pada setiap tindakan kelas selama tiga putaran dapat mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa pada materi bangun datar. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya persentase siswa yang menunjukkan motivasi belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran matematika.
Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dari persentase siswa yang senang dengan guru matematika, memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran matematika berlangsung, menanyakan materi mengenai materi yang belum jelas dan siswa yang antusias mengerjakan tugas tepat waktu mengalami peningkatan. Guru matematika yang terlibat dalam penelitian ini mengemukakan bahwa motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika meningkat setelah dilakukan penelitian. Hal ini berarti bahwa hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima dengan didukung dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan penelitian tindakan yang dilakukan, data penelitian tersebut mendukung diterimanya hipotesis bahwa penerapan media pembelajaran VMME dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
KESIMPULAN
Berdasarkan rangkaian tindakan kelas yang dilakukan dalam setiap
peningkatan motivasi belajar matematika siswa melalui penerapan media
pembelajaran VMME (Virtual Manipulative Mathematics in Education). Hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan
guru matematika kelas II SD Negeri Gemolong 3 dalam pembelajaran matematika
melalui penerapan media pembelajaran VMME untuk meningkatkan motivasi
belajar matematika, dapat diambil beberapa kesimpulan. Adapun beberapa
kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan tindakan kelas yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran VMME dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Hal tersebut juga diimbangi
dengan tindak mengajar yang dilakukan guru yaitu guru bertindak sebagai
fasilitator yang memberikan perhatian dan bimbingan kepada siswa lebih
menyeluruh. Guru lebih mendorong siswa untuk lebih aktif dan termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran matematika, sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuannya.
2. Bertambahnya variasi media pembelajaran yang diterapkan di sekolah dengan
penerapan media pembelajaran VMME dalam kegiatan pembelajaran
matematika, sehingga dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih
aktif serta termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.
3. Peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada
materi bangun datar setelah dikenai tindakan. Hal ini dapat dilihat dari
indikator-indikator yang diamati dalam penelitian ini yaitu :
1) Siswa senang terhadap guru matematika mengalami peningkatan. Sebelum
putaran hanya sebesar 21,95 %. Kemudian setelah dikenai tindakan, pada
putaran I meningkat menjadi 34,15 %, pada putaran II meningkat menjadi
51,22 %, dan pada putaran III meningkat kembali menjadi 69,23 %.
2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan. Sebelum
putaran hanya 24,39 %. Setelah dikenai tindakan, pada putaran I
meningkat menjadi 36,59 %, kemudian pada putaran II meningkat 67,5 %,
dan pada putaran III meningkat 89,74 %.
3) Siswa menanyakan materi mengenai hal-hal yang belum jelas mengalami
peningkatan. Sebelum putaran hanya 14,63 %, kemudian setelah dikenai
tindakan, pada putaran I meningkat 29,27 %, pada putaran II meningkat
menjadi 55 %, dan pada putaran III meningkat lagi menjadi 74,36 %.
4) Siswa mengerjakan tugas tepat waktu mengalami peningkatan. Sebelum
putaran sekitar 19,51 %. Kemudian setelah dikenai tindakan, pada putaran
I meningkat menjadi 46,37 %, pada putaran II meningkat 72,5 %, dan pada
putaran III meningkat kembali menjadi 89,74 %.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Durmus, Sorner dan Karakirik, Erol. 2006. Virtual Manipulatives In Mathematics Education: A Theoretical Framework. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET January 2006 ISSN: 1303-6521 volume 5 Issue 1 Article 12.
Dwi Ardianto Wibowo. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kontekstual ( PTK Pada Kelas IV SD Negeri Lebakwangi Tahun Pelajaran 2009/2010). Surakarta: Skripsi FKIP UNS (Skripsi, tidak diterbitkan).
Hujair, A. H. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Mark K, Smith, dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta : Mirza Media Pustaka.
Siti Munawaroh. 2011. Upaya Peningkatan Motivasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Scramble Dengan pemanfaatan Macromedia Flash (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP N 2 Grobogan). Surakarta: Skripsi FKIP UMS (skripsi, tidak diterbitkan).
Sri Juminah. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Dengan Penerapan Metode Kerja Kelompok. Surakarta: Skripsi FKIP UNS (tidak diterbitkan).
Tjipto, Subadi. 2010. Lesson Study Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) suatu model Pembinaan Menuju Guru Profesional. Surakarta: Badan Penerbit FKIP – UMS.
Wahyu Prihatiningrum. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pairs Share (TPS) dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Surakarta: Skripsi FKIP UMS (skripsi, tidak diterbitkan).