• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI DESA ALUR KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI DESA ALUR KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT. Oleh :"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

DI PT. CITRA PUTRA KEBUN ASRI DESA ALUR KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT

Oleh :

CHRISTIN YUKI ERIYANTI NIM. 130500087

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Citra Putra Kebun Asri Desa Alur Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Nama : Christin Yuki Eriyanti

NIM : 130500087

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui/Mengesahkan,

Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Nur Hidayat, SP, M.Sc NIP . 19721025 2001121 001

Lulus ujian pada tanggal Mei 2016 Pembimbing, Faradilla,SP, M. Sc NIP. 197401092000122001 Penguji I, Sri Ngapiyatun, SP,MP NIP. 197708272001122002 Penguji II Jamaluddin, SP, M. Si NIP. 197206122001121003

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis Panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelsaikan tugas-tugas selama PKL di PT. Citra Putra Kebun Asri CPKA) Desa Alur Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Kabupaten Kalimantan Selatan hingga tersusunnnya laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Hasanudin , MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Bapak Nur Hidayat ,SP, MSc selaku ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

3. Ibu Faradilla, SP. MSc selaku Dosen Pemimbing PKL 4. Ibu Sri Ngapiyatun SP, MP selaku dosen penguji I. 5. Bapak Jamaluddin, SP.M.Si selaku dosen penguji II. 6. Bapak Dul Basuki Rahmat selaku manajer PT. CPKA

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan materi laporan maupun dari segi pengetahuan. Namun demikian penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Samarinda, 18 Mei 2016

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang Diharapkan ... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 4

B. Manajemen Perusahaan ... 5

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 6

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Pembibitan (Pre Nursey) ... 7

B. Pembibitan (Main Nursery) ... 10

C. Pemilaharaan Tanaman Menghasilkan ... 15

D. Panen dan Transportasi TBS ... 23

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 27

B. Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Struktur Organisasi Citra Putra Kebun Asri ... 33 2. Foto-Foto kegiatan Praktek Kerja Lapang ... 32

(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

D GY???l ^A?l?Ž?A?ŽYŽ ;?????? Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia.

Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika Barat pada Tahun 1848 kelapa sawit ditanam di Kebun Raya Bogor, Perkebunan kelapa sawit yang semula hanya di Sumatra Utara dan di Istimewa Aceh saat ini sudah berkembang dibeberapa Provinsi, salah satunya di Kalimantan Selatan yang sekarang sedang dalam tahap perluasan daerah budidaya tanaman kelapa sawit.

Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati dan merupakan komunitas perkebunan primadona Indonesia, di tengah krisis global yang melanda dunia saat ini, industri sawit tetap bertahan dan memberi sumbangan besar terhadap perekonomian Negara, selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas. Kelapa sawit juga dapat menjadi andalan dimasa depan karena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia.

Semakin dikembangnya perkebunan kelapa sawit maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang diperlukan yang sesuai dengan kebutuhan tiap perusahaan perkebunan. Sehubungan dengan hal tersebut maka politeknik pertanian Negeri Samarinda khususnya Program Studi

(7)

?

Budidaya Tanaman Perkebunan memasukan program kegiatan PKL dengan harapan agar para alumni menjadi Ahli Madya yang memiliki tenaga yang terampil dan handal di bidang perkebunan nantinya.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan PKL adalah

1. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dan praktek langsung dilapangan

2. Mahasiswa dapat memahami tata cara penggunaan alat-alat, bahan dan sarana yang ada dilapangan.

3. Mahasiswa dapat memahami kegiatan teknik budidaya tanaman kelapa sawit dengan baik dan benar.

4. Mahasiswa dapat dengan mudah memahami dengan adanya nya PKL karena bisa terjaun langsung kelapangan.

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Menambah wawasan berfikir sebagai bekal apabila akan bekerja. 2. Dengan melakukan kegiatan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang

(8)

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah berdirinya PT . Citra Putra Kebun Asri (CPKA) dimulai pada bulan juli tahun 2003 atas prakrasa ibu Rosita S. Kalianda Dawali dengan kebun sawit percobaan seluas 30 hektar berlokasi di di Desa Sei Jelai Kecamatan Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Perusahan ini berdiri tanggal 3 Agustus 2006 setelah terbit persetujuan akta perubahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh mentri Hukum dan hak Azasi manusia Republik Indonesia No. C-23951 HT. 01.04 Tahun 2006 dan diterima dan dicatat dengan database Sismimbakum Dirjen Administrasi Hukum Umum tanggal 15 Agustus 2006.

Setelah itu dilakukan reorganisasi secara bertahap dengan merekrut pegawai perkebunan yang berpengalaman dari tahun 2006 sampai sekarang. Sejalan dengan meningkatnya permintaan akan tandan buah segar (TBS) dari pabrik kelapa sawit didaerah kalsel Maka PT. CPKA secara terus menerus menambah areal kebunnya. Sampai saat ini luasan kebun milik sendiri sudah mencapai 3000 hektar.

Dengan adanya kerjasama dengan perusahan sekitar yang mempunyai luasan antara 500-1000 hektar. Sehingga mencukupi untuk penyedian bahan baku pabri k (TBS). PT. CPKA sudah mendirikan pabrik kelapa sawit dalam dengan mengacu pada kaidah-kaidah manejemen perkebunan modern. Kebun PT. CPKA tersebar menjadi 8 afdeling yaitu Divisi Jorong, Batalang, Kuningan, Alur, Pemuda Sawarangan, Jilatan dan Sei. Jelai

(9)

?

B. Manajemen Perusahaan 1. Estate Manager

Membawahi Asisten kepala, Kepala Tata Usaha, Asistan kebun, mandor, satpam, dan karyawan.

2. Asisten Kepala

Jabatan ini dipercayakan memimpin dalam suatu bidang kerja atau lokasi kerja yang membawahi asisten kebun.

3. Asisten Kebun

Merupakan bawahan dari asisten kepala, Asisten divisi merupakan pemegang jabatan tertinggi di divisinya masing-masing,dan memiliki tanggung jawab atas divisi yang dipegangnya.

4. Mandor

Mandor adalah pembantu asisten divisi yang bertugas dilapangan untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan yang bekerja.

5. Kerani

Adalah orang yang bertugas mengerjakan semua pembukuan dan administrasi.

6. Karyawan harian Tetap (KHT)

Karyawan yang berstatus resmi atau tetap, dan mendapat tunjangan hidup.

7. Karyawan Buruh harian lepas (BHL)

Karyawan yang berstatus tenaga kerjanya tidak terkait dengan kontrak kerja atau perjanjian kerja lainnya.

(10)

?

C. Lokasi dan waktu kegiatan Praket kerja lapang (PKL)

PKL dilaksanakan di PT. Citra Putra Kebun Asri tepatnya di

Desa : Alur

Kecamatan : Jorong Kabupaten :Tanah Laut

Provinsi : Kalimantan Selatan

(11)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

Di dalam kegiatan pembibitan Pre Nursery dan Main Nursery tanaman kelapa sawit di PT. CPKA terdiri dari kegiatan :

A. Pembibitan Awal (Pre Nursery)

Pembibitan awal (Pre Nursery) merupakan tempat kecambah tanaman kelapa sawit ditanaman dan dipelihara hingga umur 3 bulan. Selanjutnya, bibit dipindahkan ke pembibitan utama (Main Nursery) (Pahan 2008)

1. Pengisian Babybag a. Tujuan

Untuk mengisi tanah dalam polybag dengan tujuan untuk persiapan penanaman benih kelapa sawit.

b. Dasar teori

Pengisian Babybag dengan tanah dan pengisiannya harus sedikit demi sedikit sampai penuh.dalam melakukan pengisian usahakan diguncang agar babybag tidak membungkuk, hal ini bertujuan agar tanah pada babybag padat sehingga tidak mudah rebah. Setelah pengisian selesai babybag disudun dibedengan yang telah disiapkan (Pahan, 2012).

c. Alat dan bahan

Alat : Cangkul dan Babybag

Bahan : Tanah dan Pupuk Rock Pospat d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan seperti cangkul, babybag, tanah dan pupuk rock pospat.

(12)

?

2) Mencampurkan tanah dan pupuk rock pospat dengan dosis 10 g / babybag.

3) Babybag diisi dengan tanah dan sambil dihentakan supaya padat. 4) Lalu susun babybag.

e. Hasil Kerja

Pengisian babybag dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 600. pokok tanaman perkaryawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa 50 babybag. f. Pembahasan

Kegiatan pengisian babybag dilakukan pada babybag dengan ukuran 8 x 14 cm pada tanah yang dicampur dengan pupuk rock pospat. Sebelum media dimasukkan ke dalam babybag tanah dan pupuknya digemburkan terlabih dahulu agar tidak ada yang menggumpal sehingga memudahkan dalam pengisian ke dalam babybag dan memudahkan dalam penanaman. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

2. Pengendalian Gulma a. Tujuan

Pengendalian gulma bertujuan untuk mencegah terjadinya persaingan dalam mengambil unsur hara antara bibit dan gulma . b. Dasar Teori

Pembersihan gulma bertujuan untuk menciptakan kondisi lahan yang kuat serta memaksimalkan penyerapan nutrisi yang berada di dalam tanah oleh tanaman budidaya. Selain itu pembersihan gulma juga mencegah berkembangnya penyakit atau

(13)

?

virus yang mungkin berkembang pada tanaman gulma (Pahan, 2012).

c. Alat dan Bahan

Alat : arit, pisau sarung tangan dan cangkul Bahan : Gulma

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang akan dibersihkan 2) Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan

3) Membersihkan gulma yang berada didalam babybag dengan menggunakan tangan

4) Menggemburkan tanah setelah gulma dicabut

5) Membersihkan gulma yang berada diluar dengan menggunakan arit.

e. Hasil kerja

Setiap tenaga kerja dapat menyelesaikan sekitar 5.000 babybag dalam 1 Hk.

f. Pembahasan

Dalam kegiatan pengendalian gulma di PT.CPKA bibit yang yang dipelihara adalah bibit berumur sekitar 2 minggu setelah disemai. Jumlah bibit 5000 dalam satu plot. Pemeliharaan dilakukan dengan sangat hati-hati karena antara gulma yang tumbuh dengan benih kelapa sawit yang disemai sulit dibedakan. Prengendalian gulma ini dilakukan 2 kali dalam sebulan Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

(14)

??

B. Pembibitan Utama (Main Nursery)

Pembibitan utama (Main Nursery) merupakan penempatan bibitt yang sudah lepas dari kecambah, dan siap untuk ditanam.bibit ini harus sudah siap ditempatkan pada lokasi-lokasi yang strategis, seperti halnya harus bebas genangan atau banjir dan dekat dengan sumber air untuk penyiraman. (Pahan 2008)

1. Menanam bibit ( Transplanting) a. Tujuan

Tujuannya agar bibit dapat menghasilkan tanaman berkualitas dengan daya tahan yang tinggi.

b. Dasar Teori

Pada saat transplanting dilakukan, umur tanamn berbanding terbalik dengan jumlah akar rambut yang tertinggal. Artinya semakin panjang umur tanaman, akan mengakibatkan lebih sedikitnya akar rambut yang tertinggal hal ini tentunya berhubungan dengan kemampuan tanaman tersebut dalam mengadakan absorbs air dan unsur hara. Pada umumnya tanman atau bibit sudah dapat dipindah setelah terlihat pemunculan daun sebenarnya sebanyak 2-3 helai. Ukuran dan umur tanaman juga berhubungan langsung dengan makin luasnya permukaan daun (Suyatno, 2010).

c. Alat dan bahan

Alat : Ember, karung, argo, truk dan bor untuk melobangi tanah. Bahan : Bibit sawit dan pupuk rock pospat

(15)

??

d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan seperti alat bor tanah, ember, karung, argo dan bahan yang disiapkan seperti pupuk rock pospat dan bibit kelapa sawit.

2) Mempersiapkan pengangutan bibit dari pre nursery kedalam truk dan sambil di seleksi.

3) Pembuatan lubang tanam menggunakan bor tanah.

4) Setelah itu tambahkan pupuk rock pospat kedalam lubang yang telah disediakan dengan dosis 10 g/ polybag.

5) Kemudian tanam bibit kelapa sawit dengan cara ditekan dan digemburkan kembali disekeliling tanaman

e. Hasil Kerja

Melaksanakan menanam bibit ( transplanting) dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 250 pokok tanama perkaryawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa 50 pokok tanaman.

f. Pembahasan

Transplanting dilakukan oleh beberapa karyawan dengan masing-masing tugasnya. Jumlah bibit yang transplanting sekitar 600 bibit Setiap areal yang akan dijadikan lahan transplanting berbeda-beda pada setiap devisi tergantung luas arealnya. Lahan transplanting yang dilakukan oleh mahasiswa sekitar 2 ha dengan jumlah karyawan sekitar 15 orang. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

(16)

??

2. Pengendalian Gulma a. Tujuan

Pengendalian gulma bertujuan untuk mencegah terjadinya persaingan dalam pengambilan unsur hara, sinar matahari, air dan ruang hidup antara bibit dengan gulma sehingga pertumbuhan bibit lebih optimal.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2008), Pengendalian gulma berdasarkan tepat fungsinya, Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan karena hasilnya diinginkan oleh manusia. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu,tepat, dan kondisi yang tidak diinginkan sama sekali oleh manusia.

c. Alat dan bahan

Alat : cangkul, arit dan pisau Bahan : Gulma

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan seperti cangkul, arit dan pisau.

2) Mencabut tanaman penggangu yang berada didalam polybag sekaligus menggemburkannya dengan sepotong kayu.

3) Kemudian mengumpulkan gulma jadi satu dan buang keluar pembibitan.

e. Hasil Kerja

Melaksanakan pengendalaian gulma dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 350

(17)

??

pokok tanaman perkaryawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa 50 pokok tanaman.

f. Pembahasan

Dalam kegiatan penyiangan ini di PT. CPKA juga melakukan penyiangan gulma di pembibitan main nursery. Dan gegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sama seperti karyawan yang berkerja di perusahan tersebut. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop. 3. Pemupukan

a. Tujuan

Menambah ketersediannya unsur hara di dalam tanah dapat penyerapnya sesuai dengan kebutuhan. Pentingnya pemupukan dilakukan untuk meningkat produksi pada tanaman dan tetap menjaga stabilitas tanaman.

b. Dasar teori

Menurut Sastrosayono (2007) pemupukan dilapangan dilakukan atas rekomendasi pemupukan untuk areal tersebut. Rekomendasi pemupukan di suatu areal didasarkan pada analisis daun dan tanah, hasil pengamatan dilapangan, potensi produksi, pelaksanaan pemupukan sebelumnya, serta hasil pencobaan pemupukan pada tanaman kelapa sawit.

c. Alat dan bahan

Alat :Ember, selang nasari. Bahan : Pupuk NPK

d. Prosedur kerja

(18)

??

2) Tabur disekeliling tanaman yang berada didalam polybag dengan jarak 2 cm dari batang, dengan dosis 30 gram/ polybag.

3) Setelah dipupuk disiram dengan 3 liter air atau sama dengan waktu penyiraman 60 menit dengan menggunakan selang sumsansui

e. Hasil Kerja

Melaksanakan pemupukan dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK). dengan frekuensi 5.000 pokok tanaman perkaryawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa 200 pokok tanaman.

f. Pembahasan

Pemupukan dilakukan dengan cara menaburi mengelilingi bibit kelapa sawit dengan jarak 2 cm dari batang sesuai dengan dosis yang telah direkomendasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman berdasarkan usia tanam. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Di (Main NurSery) a. Tujuan

Pengendalian hama dan penyakit bertujuan untuk Pembrantasan hama dan penyakit yang perlu diperhatikan, untuk memperoleh bibit sehat berpenampilan prima yang siap di pindah kelahan kelapa sawit.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2010) tindakan penyemprotan preventif untuk mengendalikan hama dan penyakit dipembibitan kelapa sawit

(19)

??

umumnya tidak dianjurkan sehingga sanagt penting untuk mengetahui hama dan penyakit umum di pembibitan. Secara umum, ada 3 jenis ganguan yang dapat menghambat pertumbuhan bibit, yaitu serangan hama, penyakit yang disebabkan oleh patogen, dan penyakit fisiologis. Hama utama di pembibitan yaitu kumbang, ulat kantong, belalang, jangkrik, dan tikus.

c. Alat dan bahan

Alat : Splayer, ember, dan gelas pengukur.

Bahan : A ir 15 liter, Antracol 50 gram, Sidecis 30 cc, Bayfolan 30cc.

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan sprayer, ember, gelas pengukur, dan pengaduk.

2) Larutkan 2 liter air untuk menyemprotkan atau melarutkan bahan kimia seperti Antracol 50 gram, sidecis 30cc, bayfolan.

3) Aduk hingga rata kemudian tambahkan 15 liter air kedalam splayer.

4) Lalu semprotkan pada tanaman. e. Hasil Kerja

Melaksanakan penyemprotan dilakukan masing-masing karyawan selama satu 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 5.000.00 pokok tanaman dan hasil yang diperoleh mahasiswa 1 kep atau sama dengan 625 pokok tanaman

(20)

??

f. Pembahasan

Dalam pengendalian hama dan penyakit di PT.CPKA antara fungisida, insektisida dan pupuk daun dicampur menjadi satu dengan tujuan agar efektif dari segi biaya dan tenaga kerja. Hama yang sering menyerang adalah tikus dan ulat sedangakan untuk penyakit adalah bercak pada daun. Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan 1 orang karyawan dengan rotasi kerja setiap sebulan sekali atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

C. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan 1. Pengendalian Gulma secara kimia

a. Tujuan

Menghambat tumbuhnya gulma dan yang disemprot hanya gulma yang berdaun lebar.

b. Dasar Teori

Menurut Sastrosayono, (2007) gulma diperkebunan di kelapa sawit dikendalikan supaya secara ekonomi tidak berpengaruh secara nyata terhadap hasil produksi. Adanya gulma akan menghambat pertumbuhan kelapa sawit dan menghambat jalan para kerkerja (terutama gulma yang beduri), gulma menjadi pesaing tanaman kelapa sawit dalam menyerap unsure hara dan air serta kemudian gulma menjadi tanaman inang bagi hama atau penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit.

(21)

??

c. Alat dan Bahan

Alat : Splayer solo, dan Gelas Pengukur

Bahan : Sidaxone (Parakuat) 40 cc, Mendali 25 cc dan air 13 Liter d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Identifikasi jenis gulma untuk menentukan herbisida yang digunakan.

3) Melarutkan bahan parakuat 40 cc dan metal 25 cc.

4) Campur kedalam kep bahan parakuat kemudian tambahkan air kedalam kep sebanyak 13 liter air.

5) Goncang dan aduk sampai merata. 6) Lakukan Penyemprotan.

e. Hasil Kerja

Penyemprotan atau pengendalian gulma dilakukan masing-masing karyawan 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 13 kep/ 169 pokok tanaman kelapa sawit per karyawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa 1 kep/ 13 pokok tanaman.

f. Pembahasan

Pengendalian gulma, yang dilakukan mengendalikan gulma secara gawangan kemis dan penyemprotan hanya dilakukan pada gulma berdaun lebar dan berkayu dilakukan dengan cara kimia menggunakan bahan seperti parakuat 40 cc dan mendali 25 cc. per 13 liter air kemudian semprotkan pada gulma. Rotasi pengendalian gulma ini dilakuka 3. kali setahun perawatan ini bertujuan untuk mempermudah aktivitas panen, pemupukan, penunasan dan

(22)

??

pengawasan serta mengurangi kompetisi dengan gulma dalam penyerapan unsure hara, air dan cahaya matahari Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

2. Pengapuran a. Tujuan

Untuk menurunkan kadar asam pada tanah bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

b. Dasar Teori

Pupuk dolomit adalah pupuk magnesium berkadar tinggi, digunakan baik untuk tanah pertanian, tanah perkebunan, dan kebutuhan industri. Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah-tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat keasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan. Untuk itu pengapuran dan pemupukan dengan pupuk dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah kemasaman dan miskin unsure hara. c. Alat dan Bahan

Alat : karung dan mangkuk Bahan : pupuk dolomite. d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Menyiapkan pupuk dolomit dan menguntil pupuk dolomit sebanyak 15-20 kg kedalam karung.

(23)

??

4) Tabur pupuk disekeliling tanaman atau dipiringan dengan jarak 2 m dari batang kelapa sawit.

e. Hasil Kerja

Pemupukan dilakukan masing-masing karyawan 1 hari kerja (HK) dengan target 400 kg perkaryawan.

f. Pembahasan

Dalam kegiatan pengapuran ini hanya dilakukan oleh para karyawan saja dengan alasan adanya target kerja yang harus dikejar selain itu kegiatan ini harus dilakukan pada pagi hari yaitu mulai pukul 07.00-09.00 karena apabila lewat dari waktu tersebut hasil yang dicapai tidak maksimal terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit. 3. Pengendalian gulma secara teknis

a. Tujuan

Untuk mengurangi kompetis, hara, air, sinar mata hari, dan membersihkan pelepah yang hanyut terbawa arus air, setra memudahkan control perkerjaan dari suatu gawangan kegawangan lain.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2012), gulma adalah tumbuhan yang tumbuh ada tepat dan waktu yang tidak diingin kan sehingga menimbulkan kerugian bagi manusia. Pengendalian gulma digawangan dilakukan pada gulma berkayu, pakis, dan pisang liyar. Keberadaan gulma ini sangat merugikan dari segi persaingan penggunaan hara dan menyulitkan kegiatan panen dilapangan.

(24)

??

c. Alat dan Bahan

Alat : P arang, batu asah, cangkul dan cados Bahan : Gulma yang ada digawangan.

d. Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan di kerjakan 2) Menyiapkan peralatan kerja

3) Mendengarkan intruksi dari mandor

4) Kegiatan diawali dari pinggir blok atau tepi blok 5) Membabat gulma yang berada digawangan 6) Mengecek hasil kerja

7) Melapor hasil kerja. e. Hasil kerja

Pengendalian gulma secara manual dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 1 ha per karyawan dan hasil kerja yang diperoleh mahasiswa 1 jalur tanaman f. Pembahasan

Perawatan piringan, gawangan dan di pasar pikul dari gulma dengan cara manual menggunakan parang, cangkul dan cados. Rotasi pengendalian gulma ini dilakukan 2 kali setahun. Perawatan ini untuk mempermudah aktivitas panen, pemupukan, penunasan, dan pengawasan serta mengurangi kompetisi dengan gulma dalam penyerapan unsure hara air dan cahaya matahari Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

(25)

??

4. Penunasan a. Tujuan

Agar unsure hara diserap buah sehingga pertumbuhan buah menjadi optimal.

b. Dasar Teori

Penunasan merupakan perkerjaan yang mengandung dua aspek, yakni saling bertolak belakang, yaitu mengusahakan agar, cabang yang masih produktif tetap dipertahankan, tetapi selain itu juga harus dipotong untuk mempermudah perkerjaan potong buah dan memperkecil brondolan tersangkut dicabang. Tunas pokok dilakukan dengan pusingan setiap enam bulan.agar tidak terlalu rimbun, pohon yang rimbun yang tumbuh disepanjang jalan koleksi maupun jalan-jalan kebun perlu dipangkas setiap empat bulan sekali, dengan demikian, apabila turun hujan proses pengeringan jalan akan cepat terjadi (Maruli dkk, 2011)

c. Alat dan Bahan

Alat : Dodos, batu asah dan Egrek. Bahan : pelepah sawit.

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat yang akan digunakan seperti dodos dan egrek. 2) Mempertahankan jumlah pelepah 48-56/ pokok dan songgo dua

secara progresif bersama dengan manen atau potong buah. 3) Pemotongan pelepah harus mepet untuk menghindari brondol

tidak nyangkut.

(26)

??

e. Hasil Kerja

Penunasan dilakukan masing-masing karyawan 1 (HK) dengan frekuensi 3 orang HK/ ha per karyawan dan hasil yang diperoleh mahasiswa.

f. Pembahasan

Dalam melakukan penunasan perkerja merupakan karyawan panen, dan setiap mandor panen akan diambil 1 perkerja untuk penunasan setiap hari. Sedangkan mahasiswa melakukan penyusunan pelepah pada gawangan mati. Mahasiswa tidak dapat melakukan penunasan karena pokok kelapa sawit yang terlalu tinggi dan alat egrek yang terlalu berat.

5. Sensus Pokok a. Tujuan

Untuk Mengetahui jumlah pokok yang mati dan yang hidup dalam I blok, agar mempermudah kegiatan penyisipan.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2012) Sensus pokok dilakukan secara berkala menurut ketentuan dan secara umum bertujuan untuk mendapatkan data yang lengkap tentang keadaan sebenarnya dilapangan yang berhubungan dengan prodiktifitas tanaman agar diperoleh hasil akhir yang maksimal.

Tiap divisi pada satu kebun diperlukan tim sensus yang beranggotakan 1 orang kepala kerja dan 2 orang pekerja sebagai anggota tetap pengaturan blok-blok yang akan disensus dilakukuan oleh divisi masing-masing. Asisten divisi melakukan permintaan/

(27)

??

pemesanaan terhadap sarana sensus (bahan dan alat) seperti cat, Formulir sensus dan lain-lainnya.

Petugas sensus harus bertanggung jawab terhadap perkerjaannya masing-masing misalnya petugas pencatat tidak melakukan kesalahan perhitungan, pokok yang terlewati dan lain-lain, sedangkan petugas pencatat (bila diperlukan untuk tugas pembuatan tanda sensus/perbaikannya) mencegah agar cat tidak tumpah, mongering dan sebagainya.

c. Alat dan Bahan

Alat : Pom, Buku, Pulpen, dan papan LJK Bahan :Kelapa sawit

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan blok yang akan disensus. 2) Menyiapkan foam sensus dan alat tulis. 3) Menghitung jumlah dalam 1 sub blok.

4) Menghitung perbaris atau perjalur dari arah utara selatan. 5) Menghitung jumlah tanaman yang mati maupun yang hidup. 6) Menjumblahkan taman yang mati maupun yang hidup. e. Hasil Kerja

Satu tim sensus terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu satu petugas pencatat dan 1 petugas pencatat/ penghitung. Selama satu hari kerja (HK) dengan frekuensi 10 ha per karyawan dan hasil kerja yang diperoleh mahasiswa 1 jalur tanaman.

(28)

??

f. Pembahasan

Dalam sensus pokok ini kita dapat mengetahui keberhasilan tanaman yang ditanam. Dan dimana mahasiswa sebagai pembantu dan mengawasi para pekerja sensus. Kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

D. Panen Dan Transportasi TBS 1. Panen

a. Tujuan

Tujuan panen adalah memotong tandan yang masak dari pohon kelapa sawit untuk diolah lebih lanjut agar mendapatkan minyak sawit dan minyak inti sawit.

b. Dasar Teori

Menurut Fadli dkk (2006), panen adalah kegiatan berurut yang meliputi pemotongan tandan buah segar (TBS), pengutipan brondol, pemotongan dan penysunan pelepah serta pengangkutan dan penyusunan tandan dan brondol ke tempat penumpukan hasil (TPH).

Untuk mencapai tujuan panen, kualitas dan kuantitas yang tinggi, maka pelaksanaan ketentuan panen mencangkup system panen, rotasi panen, kreteria matang panen, persentase matang panen dan persentase brondolan serta pelaksanaan angkut dan pengolahan secepat mungkin (Anonim, 1995 2008).

Tugas karyawan potong buah yaitu memanen semua TBS dan mengutip bersih seluruh brondolan untuk diantrikan ke TPH serta menyusun pelepah yang diptong pada gawangan mati. (Pahan,2012)

(29)

??

c. Alat dan Bahan

Alat : Dodos, egrek, batu asah dan arco Bahan :Buah siap panen

d. Prosedur Kerja

1) Kegiatan panen terdiri dari 1 orang mandor panen, 1 orang kerani panen, pemanen dan pengutip brondolan.

2) Menentukan blok yang akan dipanen dan persiapan peralatan panen.

3) Pemanen memasuk i ancak pada blok yang akan dipanen berjalan pada baris tanaman sambal memperhatikan setiap pohon, mengamati jumlah brondolan pada piringan maupun tajuk tanaman karena brondolan terperangkap di pangkal pelepah. 4) Jika pemanen menjumpai buah matang, pemanen memotong

pelepah dengan menyisakan songgo 2 dan menyusunnya digawangan mati.

5) Selanjutnya pemanen memotong buah matang atau buah yang berwarna merah dan telah ada yang membrondol. Setelah itu buah diletakan dipinggir pasar pikul. Pemanen diikuti oleh pembrondol yang mengutip brondolan yang ada dipiringan dan ketiak pelepah.

6) Setelah pemanen mencapai pertengahan blok pemanen mulai mengeluarkan buah menggunakan kereta dorong untuk dikumpulkan ke TPH.

7) TBS yang telah ada di TPH disusun 5 tandan perbaris dengan tangkai menghadap kearah jalan, kemudian TBS yang telah

(30)

??

selesai disusun diberi nomor sesuai dengan nomor pemanen untuk memudahkan pengontrolan mandor dan kerani panen. e. Hasil Kerja

Potong buah dilakukan masing-masing karyawan 1 (HK) dengan frekuensi 1 HK/4 ha perkaryawan.

f. Pembahasan

Panen di PT. CPKA merupkan kegiatan potong buah yang terorganisir antara pelaksanaan pemotongan TBS, pemotongan dan penyusunan pelepah, pengutipan brondol serta pengangkutan dan penyusunan TBS di TPH, yang artinya pelaksanaan panen yang dilakukan di PT. CPKA sesuai menurut Fadli dkk (2006), yang menyatakan panen adalah kegiatan berurut yang meliputi pemotongan tandan buah segar (TBS), pengutipan brondol, pemotongan dan penyusunan pelepah serta pengangkutan dan penyusuan tandan dan brondol ke tempat penumpukan hasil (TPH) kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

2. Pengangkutan a. Tujuan

Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut segera mungkin tandan buah segar (TBS) beserta brondolnya untuk diperoleh di pabrik, sehingga diharapkan tidak terjadi restan buah. b. Dasar Teori

Buah kelapa sawit hasil panen (TBS) harus segera diangkut kepabrik agar dapat segera diolah, kaeran bauah kelapa sawit hasil panen yang masih segar hanya mengandung 0,1% asam lemak

(31)

??

bebas. Sementara itu, buah yang memar atau pecah mengandung asam lemak bebas hingga 50% dalam waktu beberapa jam. Bahkan apabila sudah dibiarkan tanpa perlakuan khusus, kandungan asam lemak setelah 24 jam dapat mencapai 67%. Untuk mengatasi bentuknya asam lemak bebas, buah kelapa sawit harus dipanasi dengan suhu antara 90-100 C menggunakan panas uap air. Salah satu upaya menghindari terbentuknya asam lemak bebas adalah proses pengangkutan buah dri kebun ke pabrik harus secepatnya (Lubis dan Widanarko, 2012)

c. Alat dan Bahan

Alat :Tojok, gancu dan truk Bahan :Buah kelapa sawit. d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Tenaga orang yang digunakan 4 orang permobil.

3) Kerani buah mencatat nomer pemanen dan jumlah tandan yang dikeluarkan pemanen

4) Dalam 1 truk dibatasi muatan dengan berat 6 ton

5) Pengangkutan dilakukan pada buah segar, brondolan dan buah restan yang terdapat ditempat pengumpulan hasil (TPH).

6) Pada brondolan, karung tidak diikut sertakan kedalam truk. e. Hasil Kerja

Dalam satu hari kerja pengangkutan dapat dilakukan sehari sebanyak 6 ton.

(32)

??

f. Pembahasan

Pengangkutan buah hanya bisa dilakuakn pada buah yang sudah terkumpul di TPH, sedangkan buah yang baerada didalam blok atau sulit dijangkau kendaraan maka buah tidak diambil.

Menurut Anonim (1995) (2008), buah yang sudah ada di TPH harus segera mungkin diangkut ke pabrik karena kalau buah sampai bermalam di kebun akan menyebabkan asam lemak bebas (ALB) meningkat dan kandungan rendemen minyak menurun kegiatan dan hasilnya sudah sesuai dengn sop.

(33)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan disalah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Citra Putra Kebun Asri dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Adapun kegiatan dilokasi PKL adalah sebagi berikut : a. Pembibitan

1) Pre Nursery 2) Main Nursery

b. Pemeliharaan tanaman menghasilkan c. Panen dan Transportasi TBS

2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tata cara penggunaan alat dan bahan yang digunakan dilokasi PKL

3. Antara teori dan praktek dikampus denagn praktek di lokasi tidak jauh berbeda.

B. Saran

Kegiatan praktek kerja lapang ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa/I, oleh karena itu penulis menyarankan kepada pihak Politeknik Negeri Samarinda khususnya program studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

1. Untuk mempermudah proses penempatan dan pelaksanaan PKL sehingga dapat lebih berhasil, sebaiknya pihak Politeknik Pertanian Negeri Samarinda memiliki ikatan kerja sama yang lebih baik dan bermanfaat permanen dengan pihak-pihak perkebunan swasta yang ada di lingkungan Provinsi Kalimantan Selatan.

(34)

??

2. Menambah jam mata kuliah khususnya kelapa sawit agar mahasiswa bisa lebih mengerti tentang komoditi kelapa sawit serta budidaya kebun.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Breavat Dasar I Tanaman Kelapa Sawit. Astra Agro Niaga. Jakarta

Fadli. 2006. L. M, Sutarta. S. E, Darmosarkore. W, Purba. P, Ginting. N. E, Panen kelapa sawit. PPKS.

Lubis & Widanarko. 2011. Kelapa Sawit. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta Selatan.

Maruli Pardamean, dkk. 2011. Kelapa Sawit. Niaga Swadaya. Jakarta

Pahan Iyung. 2008. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir Swadaya, anggota Ikapi. Jakarta

Pahan Iyung. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir Penebar Swadaya, Anggota Ikapi. Jakarta.

Pahan, 2012. Kelapa sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sastrosayono Selardi. 2007. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta

Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta. Laporan PKL di PTP. Nusantara XIII. Mendidik. Paser Kalimantan Timur.

(36)

?? Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Citra Putra Kebun Asri

(37)

??

Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan PKL di PT. Citra Putra Kebun Asri

'AwdA? ?? WGYOs?sAY Ad?dAO

(38)

??

Gambar 3. Tranplanting

(39)

??

Gambar 5. Pemupukan

(40)

??

Gambar 7. Pengendalian gulma secara kimia

(41)

??

Gambar 10. Potong Buah Gambar 9. Sensus Pokok

Gambar

Gambar 3. Pengendalian Gulma
Gambar 3. Tranplanting
Gambar 5. Pemupukan
Gambar 7. Pengendalian gulma secara kimia
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian dapat diketahui semua data valid dan sangat konsisten sehingga layak dalam melakukan penelitian Dari pengujian diatas dapat diketahui bahwasannya setiap data

Dengan demikian keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan dapat mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat

Hal ini mengindikasikan bahwa masih sebahagian besar para dosen di UMN Al Wasliyah belum mengikuti pelatihan.Para dosen diharapkan dapat aktif untuk mengembangkan kompetensi

Penerapan teknologi tepat guna bidang pekerjaan umum yang dilakukan secara partisipatif merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama dengan prinsip kesetaraan serta

Kegiatan yang dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan adalah wawancara dan observasi di bagian pihak yang terkait dengan pengadaan barang/jasa menggunakan

Untuk tujuan peramalan data IHSG tertinggi bulan Januari - Desember 2013, dapat digunakan data Yt (berpola tren) dan data difference Yt (berpola stasioner)

Selanjutnya, dilakukan uji signifikansi parameter sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.Karena setiap parameter signifikan, maka dapat dilakukan

Apabila pemodelan dengan fungsi transfer menghasilkan peramalan yang kurang baik, maka dilakukan pemodelan dengan metode lain yang mungkin bisa digunakan untuk