4.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE
Untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dapat dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, selain itu Dinas Kesehatan juga berupaya untuk meningkatkan sistem pengawasan lingkungan pemukiman, sarana a
tempat-tempat umum.
Rencana program/kegiatan untuk rencana tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi penyuluhan dan pengawasan lingkungan sehat, pengembangan kabupaten sehat, penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, pengadaan media promosi kesehatan, dan sebagainya (tabel 4.1). Sedangkan Pengawasan yang dilaksanakan
anak, remaja dan usila, pengkajian pengembangan lingkungan sehat, pen lingkungan sehat perumahan, dan sebagainya
Rencana program dan kegiatan saat ini (tahun n+1) No progam/kegiatanNama Satuan
1 Penyuluhan dan Pengawasan Lingkungan Sehat Paket 2 Pengembangan Kabupaten Sehat Paket 3 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Paket 4 Pengadaan Media Promosi Kesehatan Paket 5 Pengembangan
Media promosi dan Intervensi PHBS
Paket 6 Pembinaan
Kesehatan Anak, remaja, dan Usila
Paket 7 Penyelenggaraan
Penyehatan Lingkungan
Paket 8 Pembinaan UKS Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder
PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI
DAN YANG AKAN DATANG
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PROMOSI HIGIENE
Untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dapat dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, selain itu Dinas Kesehatan juga berupaya untuk meningkatkan sistem pengawasan lingkungan pemukiman, sarana air bersih, makanan
Rencana program/kegiatan untuk rencana tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi penyuluhan dan pengawasan lingkungan sehat, pengembangan kabupaten sehat, syarakat pola hidup sehat, pengadaan media promosi kesehatan, dan sebagainya (tabel 4.1). Pengawasan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi pembinaan
anak, remaja dan usila, pengkajian pengembangan lingkungan sehat, penyuluhan dan pengawasan kualitas dan sebagainya (tabel 4.2).
Tabel 4.1
Rencana program dan kegiatan saat ini (tahun n+1) Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Paket 1 50.000.000,- APBD Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Paket 1 100.000.000,- APBD Dinas
Kesehatan Paket 1 262.750.000,- APBD Dinas
Kesehatan Paket 1 40.000.000,- APBD Dinas
Kesehatan Paket 1 50.000.000,- APBD Dinas kesehatan Paket 1 106.000.000,- APBD Dinas kesehatan Paket 1 50.000.000,- APBD Dinas kesehatan Paket 1 75.000.000,- APBD Dinas
Pendidikan
Kompilasi Data Sekunder 2012
BAB IV.
PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI
DAN YANG AKAN DATANG
Untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dapat dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, selain itu Dinas Kesehatan juga berupaya untuk ir bersih, makanan dan minuman serta
Rencana program/kegiatan untuk rencana tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi penyuluhan dan pengawasan lingkungan sehat, pengembangan kabupaten sehat, syarakat pola hidup sehat, pengadaan media promosi kesehatan, dan sebagainya (tabel 4.1). Kabupaten Pacitan meliputi pembinaan kesehatan yuluhan dan pengawasan kualitas
penanggung Sumber dokumen perencanaan Dinas PU Cipta RKPD RKPD RKPD RKPD kesehatan RKPD Dinas kesehatan RKPD Dinas kesehatan RKPD RKPD
No Nama
program/kegiatan Satuan 1 Pembinaan
Kesehatan Anak, remaja dan Usila
Paket 2 Pengakjian Pengembangan Lingkungan Sehat Paket 3 Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan Tentang pembangunan Paket 4 Penyuluhan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Sehat Perumahan Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Keterangan : rencana program kegiatan sanitasi di sekolah di Kabupaten Pacitan utamanya tingkat SD maupun MI dilaksanakan oleh tiap
diusulkan APBD (tabel terlampir).
4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman
sebagainya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan ti
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut 1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun
air di bawah permukaan tanah; 2. Tidak mengotori permukaan tanah;
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah; 4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu;
6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah; 7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Limbah kawasan permukiman berasal pada dua kegiatan pokok, yaitu limbah yang bersu kegiatan industri dan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga (limbah domestik). paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda
Kegiatan yang sedang berjalan Satuan Vol Biaya (Rp) Sumber dana
Lokasi kegiatan Paket 1 25.000.000,- APBD Kab. Pacitan Paket 1 30.000.000,- APBD Kab. Pacitan Paket 1 50.000.000,- DAU Kab. Pacitan
Paket 1 50.000.000,- DAU Kab. Pacitan
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
rencana program kegiatan sanitasi di sekolah di Kabupaten Pacitan utamanya tingkat SD maupun MI dilaksanakan oleh tiap-tiap sekolah, baik pembiayaan swadaya maupun diusulkan APBD (tabel terlampir).
Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan . Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut
r minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah;
Tidak mengotori permukaan tanah;
Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah; Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
menimbulkan bau yang mengganggu;
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah; Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Limbah kawasan permukiman berasal pada dua kegiatan pokok, yaitu limbah yang bersu kegiatan industri dan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga (limbah domestik).
paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak Pelaksana
kegiatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Dan Kebersihan
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Dan Kebersihan
rencana program kegiatan sanitasi di sekolah di Kabupaten Pacitan utamanya tingkat SD tiap sekolah, baik pembiayaan swadaya maupun
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia yakit disentri, tipus, kolera dan dak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
r minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah;
Limbah kawasan permukiman berasal pada dua kegiatan pokok, yaitu limbah yang bersumber dari kegiatan industri dan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga (limbah domestik). Pengelolaan yang benda terapung melalui bak
penangkap pasir dan saringan. Benda yang mel
khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar mataha
daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Penyelesaian permasalahan pengelolaan limbah domestik di kawasan permukiman hanya dapat diatasi dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pembuangan air limbah domestik yang benar. Di sinilah letak peran Pemerintah Kabupaten, dimana pemerintah berkewajiban untuk menjadi fasilitator baik dalam proses sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat maupun bertindak aktif dalam pembangunan MCK umum dan IPAL/septictank komunal untuk wilayah
sosialisasi harus terus dilakukan terutama kepada masyarakat yang masih belum memiliki pengetahuan atau kesadaran yang cukup mengenai pe
Rencana program dan kegiatan air limbah domestik yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi :
1. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat (ODF) 2. Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi (tabel 4.3).
Sedangkan kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel 4.4. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat Pacitan memiliki pola hidup bersih dan sehat.
Rencana program dan kegiatan peng
No Nama progam/kegiatan Satuan 1 Penyuluhan menciptakan Lingkungan Sehat (ODF) Paket 2. Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan ng. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Penyelesaian permasalahan pengelolaan limbah domestik di kawasan permukiman hanya dapat diatasi dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pembuangan air limbah domestik yang benar. Di ilah letak peran Pemerintah Kabupaten, dimana pemerintah berkewajiban untuk menjadi fasilitator baik dalam proses sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat maupun bertindak aktif dalam pembangunan MCK umum dan IPAL/septictank komunal untuk wilayah yang sangat memerlukan. Proses sosialisasi harus terus dilakukan terutama kepada masyarakat yang masih belum memiliki pengetahuan atau kesadaran yang cukup mengenai permasalahan air limbah domestik, seperti terlihat pada tabel 4.3.
egiatan air limbah domestik yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan meliputi :
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat (ODF) Penyediaan sarana dan prasarana sanitasi (tabel 4.3).
Sedangkan kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel 4.4. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat Pacitan memiliki pola hidup bersih dan
Tabel 4.3
Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik saat ini (tahun n+1) Satuan Vol Indikasi biaya
(Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Paket 1 100.000.000,- APBD Dinas
kesehatan Paket 1 100.000.000,- APBD Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
ayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan ng. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara ri, suhu yang tinggi di
Penyelesaian permasalahan pengelolaan limbah domestik di kawasan permukiman hanya dapat diatasi dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pembuangan air limbah domestik yang benar. Di ilah letak peran Pemerintah Kabupaten, dimana pemerintah berkewajiban untuk menjadi fasilitator baik dalam proses sosialisasi demi meningkatkan kesadaran masyarakat maupun bertindak aktif dalam yang sangat memerlukan. Proses sosialisasi harus terus dilakukan terutama kepada masyarakat yang masih belum memiliki pengetahuan atau
rmasalahan air limbah domestik, seperti terlihat pada tabel 4.3.
egiatan air limbah domestik yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 oleh
Sedangkan kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel 4.4. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menciptakan masyarakat Pacitan memiliki pola hidup bersih dan
elolaan air limbah domestik saat ini (tahun n+1) penanggung Sumber dokumen perencanaan RKPD Dinas PU Cipta RKPD
Kegiatan pengelolaan air limbah domestik No Nama Program/Kegiatan Satuan 1 Pembangunan MCK Paket 2 Pembangunan MCK Paket 3 Pembangunan MCK Paket 4 Pembangunan MCK Paket 5 Pembangunan MCK Paket 6 Pembangunan MCK Paket 7 Pembangunan MCK Unit 7 Pacitan Sehat Paket 8 Program Percepatan
Pemabangunan Sanitasi Permukiman
Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan Secara umum pengelolaan sampah di
kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir. Tahapan kegiatan tersebut merupakan suatu sistem, sehingga masing-masing tahapan dapat disebut sebagai sub sistem. Sesuai dengan
Undang Nomor 18 Tahun 2008
harus sudah diterapkan sejak dari sumber sampah.
Upaya pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan dilaksanakan u pengelolaan sampah dan mengurangi
program dan kegiatan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan (tabel 4.5) serta kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan (tabel 4.6).
sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat untuk melakukan
yang sudah/sedang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dalam penanga
berikut:
1) Penyediaan Prasaranaan dan Sarana Persampahan di TPA, yang meliputi : a) Pembangunan TPA Baru (Prasarana Bangunan Utama) yang terdiri dari :
Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan Satuan Vol Biaya (RP) Sumber
Dana
Lokasi Kegiatan Paket 4 200.750.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Sembowo Kec. Sudimoro Paket 4 200.092.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Tanjunglor kec. Ngadirojo Paket 4 200.750.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Arjowinangun Kec. Pacitan Paket 4 200.750.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Jetis Lor Kec. Nawangan Paket 4 200.750.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Bangunsari Kec. Bandar Paket 4 200.750.000,- DAK dan
Swadaya
Desa Bomo Kecamatan Punung Unit 16 41.220.800,- APBN Kelurahan
Sidoharjo Paket 1 50.000.000,- APBD Kecamatan
Gemaharjo Paket 1 300.000.000,- APBD Kabupaten
Pacitan Kompilasi Data Sekunder 2012
ngkatan Pengelolaan Persampahan
Secara umum pengelolaan sampah di wilayah permukiman dapat dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir. Tahapan kegiatan tersebut merupakan
masing tahapan dapat disebut sebagai sub sistem. Sesuai dengan
Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, maka sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) harus sudah diterapkan sejak dari sumber sampah.
Upaya pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan dilaksanakan u
pengelolaan sampah dan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Hal ini sesuai dengan rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan (tabel 4.5) serta kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan (tabel 4.6). Kantor Lingkungan Hidup telah berupaya melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah pada sumbernya. Inisiatif yang sudah/sedang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dalam penanganan sampah adalah sebagai
Penyediaan Prasaranaan dan Sarana Persampahan di TPA, yang meliputi : Pembangunan TPA Baru (Prasarana Bangunan Utama) yang terdiri dari :
yang sedang berjalan
Pelaksanaan Kegiatan Desa Sembowo
Kec. Sudimoro
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Tanjunglor kec.
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Arjowinangun
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Desa Jetis Lor
Kec. Nawangan
Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK) Kelompok Swadaya Masyarakat Dinas Kesehatan Bappeda dan PM
dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir. Tahapan kegiatan tersebut merupakan masing tahapan dapat disebut sebagai sub sistem. Sesuai dengan
Undang-tentang Pengelolaan Sampah, maka sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Upaya pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan dilaksanakan untuk memudahkan k ke TPA. Hal ini sesuai dengan rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan (tabel 4.5) serta kegiatan pengelolaan Kantor Lingkungan Hidup telah berupaya melakukan pemilahan sampah pada sumbernya. Inisiatif yang sudah/sedang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan nan sampah adalah sebagai
– Pembangunan Akses Jalan – Pembangunan Pagar TPA – Pembangunan Sarana jaringan Air – Pembangunan Parit TPA
– Pembangunan Sel (Zonasi) dan Instalasi Gas Metan – Pembangunan Pintu Gerbang
– Pembangunan Jembatan Timbang – Tempat Cuci Kendaraan Pengangkut
– Pembangunan Instalansi Pengeloahan Limbah Tinja – Pembangunan Area Wisata TPA
– Insenerator Limah Medis – Pembangunan Pos Jaga
b) Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah di TPA Baru – Pengadaan Excavator
– Pengadaan Buldozer
– Pengadaan Dump Truck
– Pengadaan AmrollTruck
– Pengadaan Kontainer
2) Meningkatkan Manajemen Pengelolaan Persampahan, melalui pengadaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah berupa engadaan Gerobag Sampah Pemilah.
3) Penyelamatan Dampak Lingkungan Persampahan terhadap lingkungan sekitarnya melalui Pemanfaatan Sampah Organik di TPA baru dengan Pembangunan Rumah Pengolah Sampah.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan diupayakan untuk mengurangi resiko dampak terhadap pencemaran lingkungan, terutama air lindi yang meresap ke dalam tanah pada waktu musim hujan. Air lindi merupakan air hasil degradasi dari sampah dan dapat menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke lingkungan. Lindi ini pada umunya bersifat toksik karena mengandung mikroorganisme dalam jumlah tinggi, mengandung logam ber
dan lain-lain. Selain itu tingkat kemampuan degradasi air lindi di alam rendah, hal ini ditandai dengan rendahnya nilai rasio BOD/COD (Trihadiningrum, 1995).
Pembangunan Akses Jalan Pembangunan Pagar TPA
Pembangunan Sarana jaringan Air Lindi & IPAL Lindi. Pembangunan Parit TPA
Pembangunan Sel (Zonasi) dan Instalasi Gas Metan Pembangunan Pintu Gerbang
Pembangunan Jembatan Timbang Tempat Cuci Kendaraan Pengangkut
Pembangunan Instalansi Pengeloahan Limbah Tinja Pembangunan Area Wisata TPA
Insenerator Limah Medis Pembangunan Pos Jaga
Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah di TPA Baru
Excavator Buldozer Dump Truck AmrollTruck Kontainer
Meningkatkan Manajemen Pengelolaan Persampahan, melalui pengadaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah berupa engadaan Gerobag Sampah Pemilah.
Penyelamatan Dampak Lingkungan Persampahan terhadap lingkungan sekitarnya melalui Pemanfaatan i TPA baru dengan Pembangunan Rumah Pengolah Sampah.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan diupayakan untuk mengurangi resiko dampak terhadap pencemaran lingkungan, terutama air lindi yang meresap ke dalam tanah pada waktu musim hujan. merupakan air hasil degradasi dari sampah dan dapat menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke lingkungan. Lindi ini pada umunya bersifat toksik karena mengandung mikroorganisme dalam jumlah tinggi, mengandung logam berat yang berbahaya jika terpapar ke lingkungan, lain. Selain itu tingkat kemampuan degradasi air lindi di alam rendah, hal ini ditandai dengan rendahnya nilai rasio BOD/COD (Trihadiningrum, 1995).
Meningkatkan Manajemen Pengelolaan Persampahan, melalui pengadaan Prasarana dan Sarana
Penyelamatan Dampak Lingkungan Persampahan terhadap lingkungan sekitarnya melalui Pemanfaatan
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan diupayakan untuk mengurangi resiko dampak terhadap pencemaran lingkungan, terutama air lindi yang meresap ke dalam tanah pada waktu musim hujan. merupakan air hasil degradasi dari sampah dan dapat menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke lingkungan. Lindi ini pada umunya bersifat toksik karena mengandung at yang berbahaya jika terpapar ke lingkungan, lain. Selain itu tingkat kemampuan degradasi air lindi di alam rendah, hal ini ditandai dengan
Rencana program dan kegiatan No Program/Kegiatan Nama Satuan
1 Pengendalian Dampak Resiko Penecemaran Lingkungan (Persampahan) Paket 2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Paket 3 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persamapahan Paket 4. Pembangunan IPAL di Ds. Kalipucung Kec. Punung Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Kegiatan pengelolaan persampahan yang
No Nama Program/Kegiatan Satuan 1 Pengadaan Kontainer Sampah Buah 2 Perbaikan Landasan Kontainer sampah Buah 3 Pengadaan Seragam Kerja Buah 4 DED TPA Dadapan Paket 5. Pengendalian Dampak resiko Pencemaran Lingkungan Paket 6. Kegiatan Penyediaan Prasarana dan sarana Pengelolaan Persampahan Paket 7. Kegiatan Peningkatan Operasi dan pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Paket 8. Sosialisasi kebijakan Pengelolaan persampahan Paket 9. Pengadaan Alat Kebersihan Paket 10. Pengadaan Alat Pencacah Sampah Paket 11. Pengadaan Gerobak Sampah Paket
Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini (tahun n+1) Satuan Vol Indikasi Biaya (Rp)
Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab Paket 1 701.250.000,- APBD Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Paket 1 987.790.425,- APBD Kantor
Lingkungan Hidup Paket 1 125.000.000,- - Kantor Lingkungan Hidup Paket 1 - - Kantor Lingkungan Hidup
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Tabel 4.6
Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan Satuan Vol Biaya (RP) Sumber
Dana
Lokasi Kegiatan Buah 4 100.000.000,- DAU Kec. Pacitan Buah 8 24.000.000,- DAU Kec. Pacitan Buah 10 23.750.000,- DAU Kec. Pacitan
Paket 1 APBN TPA Dadapan
Pacitan Paket 1 701.250.000,- DAU Kabupaten
Pacitan Paket 1 987.790.425,- DAK Kab. Pacitan
Paket 1 100 juta DAU Kab. Pacitan
Paket 1 50 juta DAU Kab. Pacitan Paket 1 4.590.000,- APBD Kabupaten
Pacitan Paket 75.000.000,-
Paket 1 150.000.000,- APBD Kabupaten Pacitan
pengelolaan persampahan saat ini (tahun n+1) Penanggung Sumber Dokumen Perencanaan Dinas PU Cipta RKPD RENJA KLH RKPD RKPD Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kebersihan Bidang Kebersihan Bidang Kebersihan TPA Dadapan PU Propinsi Jawa Timur Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Kantor Linkungan Hidup Kantor Lingkungan Hidup Kantor Lingkunan Hidup Kantor Lingkingan Hidup Kantor Lingkingan Hidup
No Nama
Program/Kegiatan Satuan 12. Pengadaan Alat berat
untuk TPA unit 13 Pengadaan tempat Konstruksi Tempat Mesin Pengolah Sampah Unit
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Drainase adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air yaitu sumber air permukaan tanah yang berupa sungai, danau, laut dan dibawah permukaan tanah berupa air tanah di dalam tanah atau bangunan. Sistem drainase Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk memanfaatkan seoptimal mungkin jaringan yang ada baik berupa saluran drainase lingkungan, drainase jalan, saluran pembuangan irigasi (Avour), maupun saluran alam yang telah ada.
Drainase di Kota Pacitan terdiri dari sungai dan saluran sebagai berikut : Sungai Kunir, menerima curah hujan dari catchment area dengan luas
tinggi + 5 m yang di bagian hulunya merupakan wilayah perbukitan, dengan kemiringan sehingga sifat aliran yang super kritis memungkinkan sering terjadinya luapan banjir.
Sungai Tani, menerima curah hujan hampir sama dengan Sungai Kunir dengan luas catchment area km2, panjang 2.200 m dan beda tinggi maupun kemiringan medan sama.
Sungai Sundeng, dalam kenyataannya walaupun morfologi dan topografi saluran relatif sama dengan sungai lain tetapi arah aliran tidak mengarah ke kota.
Saluran Bengkal/Widoro, saluran ini menerima air hujan dari
panjang saluran 2.200 m, dengan kondisi morfologi maupun topografi medan sama dengan sungai yang lain dan mempunyai beda tinggi
Dari serangkaian sungai dan saluran yang ada, semua mengarah pada satu sungai yakni sungai Teleng, dimana kapasitas secara keseluruhan dengan luas
menampung debit banjir (Q = 32,43 m tersebut hanya mampu menampung Q banjir
tidak bisa ditampung dan menggenangi areal persawahan di hilir saluran
Selain sungai-sungai tersebut drainase perkotaan juga terdiri dari saluran pembuang sepanjang 134.811 m’ yang terdiri dari salur
Kunir dan Kali Tani yang yang berada di Kelurahan Pucangsewu dari hulu bila terjadi hujan sehingga meluap ke wilayah kota. pada daerah aliran sungai yang
hujan bersamaan di hulu dan perkotaan, air di kota menggenang dikarenakan sungai tidak mampu menampung volume air hujan dari hulu. Selain itu pembuangan sampah di sungai d
Satuan Vol Biaya (RP) Sumber Dana
Lokasi Kegiatan unit 1 445.220.000 APBD Kabupaten
Pacitan Unit 1 100.000.000,-
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Drainase adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air yaitu sumber air permukaan tanah yang berupa sungai, danau, laut dan dibawah permukaan tanah berupa air atau bangunan. Sistem drainase Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk memanfaatkan seoptimal mungkin jaringan yang ada baik berupa saluran drainase lingkungan, drainase jalan, saluran pembuangan irigasi (Avour), maupun saluran alam yang telah ada.
di Kota Pacitan terdiri dari sungai dan saluran sebagai berikut :
Sungai Kunir, menerima curah hujan dari catchment area dengan luas + 2 km2, panjang 2.600 m, pada 5 m yang di bagian hulunya merupakan wilayah perbukitan, dengan kemiringan
sehingga sifat aliran yang super kritis memungkinkan sering terjadinya luapan banjir.
Sungai Tani, menerima curah hujan hampir sama dengan Sungai Kunir dengan luas catchment area , panjang 2.200 m dan beda tinggi maupun kemiringan medan sama.
Sungai Sundeng, dalam kenyataannya walaupun morfologi dan topografi saluran relatif sama dengan sungai lain tetapi arah aliran tidak mengarah ke kota.
Saluran Bengkal/Widoro, saluran ini menerima air hujan dari catchment area seluas
jang saluran 2.200 m, dengan kondisi morfologi maupun topografi medan sama dengan sungai yang lain dan mempunyai beda tinggi + 2,5 m.
serangkaian sungai dan saluran yang ada, semua mengarah pada satu sungai yakni sungai Teleng, a keseluruhan dengan luas catchment area + 22 km2, panjang saluran 7.000 m menampung debit banjir (Q = 32,43 m3/dt) padahal dimensi saluran yang ada sampai saat ini saluran tersebut hanya mampu menampung Q banjir + 11,037 m3/dt. Sehingga kelebihan debit ba
tidak bisa ditampung dan menggenangi areal persawahan di hilir saluran.
sungai tersebut drainase perkotaan juga terdiri dari saluran pembuang sepanjang 134.811 m’ yang terdiri dari saluran pasangan sepanjang 82.532 m’ dan tanah sepanjang 52.279 m’. Kunir dan Kali Tani yang yang berada di Kelurahan Pucangsewu Kota Pacitan tidak mampu menampung air dari hulu bila terjadi hujan sehingga meluap ke wilayah kota. Hal ini juga diperparah dengan a
yang cukup besar sehingga menimbulkan pendangkalan sungai di hilir. Pada saat hujan bersamaan di hulu dan perkotaan, air di kota menggenang dikarenakan sungai tidak mampu menampung volume air hujan dari hulu. Selain itu pembuangan sampah di sungai d
Pelaksanaan Kegiatan Kantor Lingkingan Hidup Kantor Lingkingan Hidup
Drainase adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air yaitu sumber air permukaan tanah yang berupa sungai, danau, laut dan dibawah permukaan tanah berupa air atau bangunan. Sistem drainase Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk memanfaatkan seoptimal mungkin jaringan yang ada baik berupa saluran drainase lingkungan, drainase jalan, saluran
, panjang 2.600 m, pada 5 m yang di bagian hulunya merupakan wilayah perbukitan, dengan kemiringan + 30 - 45o, sehingga sifat aliran yang super kritis memungkinkan sering terjadinya luapan banjir.
Sungai Tani, menerima curah hujan hampir sama dengan Sungai Kunir dengan luas catchment area + 2
Sungai Sundeng, dalam kenyataannya walaupun morfologi dan topografi saluran relatif sama dengan
area seluas + 2,80 km, dengan jang saluran 2.200 m, dengan kondisi morfologi maupun topografi medan sama dengan sungai yang
serangkaian sungai dan saluran yang ada, semua mengarah pada satu sungai yakni sungai Teleng, panjang saluran 7.000 m /dt) padahal dimensi saluran yang ada sampai saat ini saluran /dt. Sehingga kelebihan debit banjir sisanya
sungai tersebut drainase perkotaan juga terdiri dari saluran pembuang sepanjang sepanjang 52.279 m’. Kali Kota Pacitan tidak mampu menampung air Hal ini juga diperparah dengan aliran permukaan cukup besar sehingga menimbulkan pendangkalan sungai di hilir. Pada saat hujan bersamaan di hulu dan perkotaan, air di kota menggenang dikarenakan sungai tidak mampu menampung volume air hujan dari hulu. Selain itu pembuangan sampah di sungai dapat menyebabkan
Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan pengelolaan drainase lingkungan kegiatan yang sedang berjalan dapat dilihat di
Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1)
No Nama Program/Kegiatan Satuan 1 Program Pembangunan Saluran drainase/Gorong-gorong Paket 2 Kegiatan Saluran Tertutup Kota Paket 3 Saluran Lingkar Tulakan 4 Pembangunan
Saluran desa Belah Kec.Donorojo
5. Rehabilitasi
Pengaman tebing Sungai Pradah Ds. Kedung bendo Kec. Arjosari
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan No Program/Kegiatan Nama Satuan
1 Perbaikan Saluran Tertutup 2 Program pengendalian Banjir Paket 3 Perbaikan Saluran tertutup Paket 4 Pemeliharaan Rutin Drainase Kota Paket
5 Pembangunan Talud Meter 6 Pembangunan
Saluran
Meter
Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan pengelolaan drainase lingkungan pada rencana tahun ke depan dan kegiatan yang sedang berjalan dapat dilihat di tabel 4.7 dan tabel 4.8.
Tabel 4.7
Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1) Satuan Vol Indikasi Biaya
(Rp) Sumber Pendanaan/ Pembiayaan SKPD Penanggung Jawab
Paket 1 569.032.000,- APBD Dinas PU
Cipta Karya Dan tata Ruang dan Kebersihan
Paket 1 350.000.000,- APBD Dinas PU
Cipta Karya Dan tata Ruang dan Kebersihan
M 250 95.000.000,- APBD Bina Marga
dan pengairan
M 150 116.000.000,- APBD Bina Marga
dan pengairan
M 250 210.000.000,- APBD Bina Marga
dan pengairan
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Tabel 4.8
Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan Satuan Vol. Biaya (RP) Sumber Dana KegiatanLokasi
m 176 Jl. Urip
Sumoharjo Pacitan Paket 1 250.000.000,- DAU Kecamatan
Pacitan Paket 1 350.000.000,- DAU Kec. Pacitan
Paket 1 469.032.000,- DAU Kec. Pacitan
Meter 959 205.404.500 APBN Kelurahan Sidoarjo Meter 418,5 58.090.000 APBN Kelurahan
Sidoarjo
pada rencana tahun ke depan dan
Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1) SKPD Penanggung Sumber Dokumen Perencanaan Cipta Karya Ruang dan Kebersihan RKPD Cipta Karya Ruang dan Kebersihan RKPD Bina Marga dan pengairan RKPD Bina Marga dan pengairan RKPD Bina Marga dan pengairan RKPD Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Dinas PU Cipta Karya Kecamatan Dinas Bina
Marga dan Pengairan Pacitan Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Kec. Pacitan Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Kelompok Swadaya Masyarakat Kelompok Swadaya
No Nama
Program/Kegiatan Satuan 7 Pembangunan Talud Meter 8 Pembangunan
Saluran
Meter 9 Program Prokasih Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012 4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi
Penduduk yang terletak di sekitar pegunungan umumnya
menggunakan sumber mata air yang ada seperti embung, sungai, mata air, dan lain permukiman, namun jika musim kemarau tiba sumber
penduduk kesulitan mendapatkan air bersih. Pemerintah Kabupaten Pacitan antara lain:
- Droping air bersih ke desa rawan air
- Rencana tahun 2012 penambahan SPAM
instalasi perpipaan di 6 IKK (Pacitan, Kebonagung, Donorojo, Ngadiroj Sumber air yang dimanfaatkan dalam pelaya
- Air baku yang berasal dari mata air (sumber)
- Air baku yang berasal dari air sungai (air permukaan) - Air baku yang berasal dari sumur dalam (sumur bor) Sumber air tersebut dimanfaatkan oleh
dengan menggunakan air permukaan yang
dan kegiatan saat ini (n+1) serta kegiatan yang sedang berjalan di Kabupaten Pacitan (Tabel 4.9 dan tabel 4.10).
Satuan Vol. Biaya (RP) Sumber Dana
Lokasi Kegiatan Meter 287 184.925.000 APBN Desa Sirnoboyo Meter 69 23.060.000 APBN Desa Sirnoboyo Paket 1 100.000.000 DAU Kab. Pacitan
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi
terletak di sekitar pegunungan umumnya belum terlayani air bersih, menggunakan sumber mata air yang ada seperti embung, sungai, mata air, dan
lain-permukiman, namun jika musim kemarau tiba sumber-sumber air tersebut banyak yang kering sehingga penduduk kesulitan mendapatkan air bersih. Berbagai upaya penanggulangan
Pemerintah Kabupaten Pacitan antara lain: Droping air bersih ke desa rawan air
Rencana tahun 2012 penambahan SPAM di tahun 2012 di sumber air Maron dan pembangunan dan instalasi perpipaan di 6 IKK (Pacitan, Kebonagung, Donorojo, Ngadirojo, Sudimoro).
Sumber air yang dimanfaatkan dalam pelayanan air bersih sebagaimana diatas adalah: Air baku yang berasal dari mata air (sumber)
u yang berasal dari air sungai (air permukaan) Air baku yang berasal dari sumur dalam (sumur bor)
Sumber air tersebut dimanfaatkan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Pacitan air permukaan yang tersebar di beberapa kecamatan. Berikut tabel rencana program dan kegiatan saat ini (n+1) serta kegiatan yang sedang berjalan di Kabupaten Pacitan (Tabel 4.9 dan tabel
Lokasi Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Desa Sirnoboyo Kelompok
Swadaya Masyarakat Desa Sirnoboyo Kelompok
Swadaya Masyarakat Kab. Pacitan Kantor
Lingkunan Hidup
belum terlayani air bersih, sehingga -lain yang ada di sekitar k yang kering sehingga telah dilakukan oleh
ir Maron dan pembangunan dan o, Sudimoro).
air bersih sebagaimana diatas adalah:
untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Pacitan Berikut tabel rencana program dan kegiatan saat ini (n+1) serta kegiatan yang sedang berjalan di Kabupaten Pacitan (Tabel 4.9 dan tabel
No Nama
Program/Kegiatan Satuan 1 Pembangunan
Sarana dan Sarana Air bersih Perdesaan
Paket 2 Pengadaan dan Pemasangan Inverter Paket 3 Pengadaan Dan Pemasangan Water Meter Induk dan Pengadaan Gate Valve dan Pengadaan Check Valve Paket 4 Pengadaan dan pemasangan Pipa GI dan PVC (optimalisasi) Paket 5 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan perpipaan Paket 6 Pengadaan Sambungan Rumah Murah Paket
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
No Nama
Program/Kegiatan Satuan 1 Pembangunan
Sarana dan Sarana Air bersih Perdesaan
Paket
2 Pembangunan Instalasi Air Bersih
SR 3 Pembangunan
Instalasi Air Bersih
SR
4 Pembangunan Instalasi Air Bersih
SR
5 Optimalisasi Instalasi Air Bersih
SR
6 Optimalisasi Instalasi Air Bersih
SR
Rencana program dan kegiatan saat ini (n+1)
Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber
Dana Lokasi Kegiatan 1 2.631.414.575 APBD Kabupaten Pacitan 1 2.512.000.000 APBN Kabupaten Pacitan 1 769.000.000 APBN Kabupaten Pacitan
1 13.512.500.000 APBN Kabupaten Pacitan
1 13.591.000.000 APBN Kecamatan Tulakan
1 2.340.000.000 APBD Kabupaten Pacitan
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Tabel 4.10
Kegiatan yang sedang berjalan Satuan Vol. Biaya (RP) Sumber
Dana Lokasi Kegiatan Paket 1 2.631.414.575 DAK Kec.
Kebonagung,kec. Bandar. Ngadirojo,Sudimoro, Nawangan, Pringkuku,Arjosari,P unung,dan Donorojo. 800 5.712.190.000,- APBN Desa Penggung,
Pakisbaru, Ngromo 4000 23.980.540.000,- APBN Sumber Maron
Desa Sugihwaras Kec. Pringkuku 18.008.295.000,- APBN Sumber
Sugihwaras Kec. Pringkuku 1000 1.976.471.200,- APBN Lokasi : Desa
Sukodono, Klepu, Gendaran, Cemeng 500 1.440.891.100,- APBN Desa Purworejo,
Banjarsari, Tambakrejo, Bolosingo,
Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan Kabupaten Pacitan Dinas PU Cipta
Karya Tata Ruang Dan Kebersihan Kabupaten Pacitan PKP AM Jatim Kabupaten Pacitan PKP AM Jatim
Kabupaten Pacitan PKP AM Jatim
PKP AM Jatim
Kabupaten Pacitan PDAM
Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kebonagung,kec. Bandar. Ngadirojo,Sudimoro, Nawangan, Pringkuku,Arjosari,P unung,dan Donorojo. Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Dan Kebersihan
Desa Penggung, Pakisbaru, Ngromo
PKPAM Jawa Timur Sumber Maron
Desa Sugihwaras Kec. Pringkuku
PKPAM Jawa Timur
Sumber Maron Desa Sugihwaras Kec. Pringkuku PSDA Bengawan Solo Lokasi : Desa Sukodono, Klepu, Gendaran, Cemeng
PKPAM Jawa Timur
Desa Purworejo, Banjarsari, Tambakrejo, Bolosingo,
No Nama
Program/Kegiatan Satuan
7 Pipanisasi Air Bersih
Meter
Sumber : Hasil Kompilasi Data Sekunder
Satuan Vol. Biaya (RP) Sumber
Dana Lokasi Kegiatan Gunungsari, Arjosari dan Desa Pagutan Meter 500 50.700.000,- APBN Kelurahan Sidoarjo
: Hasil Kompilasi Data Sekunder 2012
Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Gunungsari, Arjosari
dan Desa Pagutan
Kelurahan Sidoarjo Kelompok Swadaya Masyarakat